• Tidak ada hasil yang ditemukan

(2 ) Bagaimana relevansinya nilai-nilai pendidika karakter tersebut dengan pendidikan Islam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "(2 ) Bagaimana relevansinya nilai-nilai pendidika karakter tersebut dengan pendidikan Islam"

Copied!
120
0
0

Teks penuh

Sehingga dapat dilakukan analisis kaitannya dengan cerita tentang kandungan nilai-nilai pendidikan karakter dalam novel Menghafal Salat Delisa. Dalam hal ini penulis berinisiatif untuk melakukan penelitian analitis terhadap nilai-nilai pembentukan karakter dalam novel Menghafal Shalat Delisa. Bagaimana relevansi nilai-nilai pendidikan karakter dalam novel Menghafal Salat Delisa karya Tere Liye dengan pendidikan Islam?

Untuk mendeskripsikan nilai-nilai pendidikan karakter yang terkandung dalam novel Hafalan Shalat Delisa karya Tere Liye. Untuk mendeskripsikan relevansi nilai-nilai pendidikan karakter dalam novel Hafalan Shalat Delisa karya Tere Liye dengan pendidikan Islam. Dalam hal ini penulis mencoba memunculkan nilai-nilai pendidikan karakter dalam novel Menghafal Salat Delisa karya Tere Liye dan relevansinya dalam pendidikan Islam.

Metode Penelitian

Serta dibangun dengan menggunakan metode berpikir deskriptif21 analisis22 yaitu penelitian yang dilakukan secara sistematis terhadap data atau dokumen sebagai sumber data.23. Sumber data yang dijadikan bahan dalam penelitian ini berasal dari berbagai literatur yang mempunyai hubungan dengan nilai-nilai pendidikan karakter dalam novel Tere Liye dengan menghafal Shalat Delisa. Sumber data primer merupakan acuan utama dalam melakukan suatu penelitian untuk menemukan dan menganalisis penelitian.

Sumber data primer dalam penelitian ini adalah novel Hafalan Sholat Delisa karya Tere Liye. Data yang terkumpul baik dari buku, buku, majalah, jurnal, skripsi, dan lain sebagainya, kemudian dianalisis dengan menggunakan metode analisis isi. 27 Metode penelitian merupakan strategi umum yang diterapkan dalam mengumpulkan data yang diperlukan untuk menjawab permasalahan yang dihadapi.

Sistematika Pembahasan

Pendidikan Karakter

Menurut F.W. Foerster, pencipta pendidikan karakter pertama dari Jerman, karakter adalah sesuatu yang membuat seseorang berkualitas. Dengan karakterlah kualitas seseorang diukur.49 Pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter pada warga sekolah, yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut. Pendidikan karakter dilakukan melalui berbagai media yang meliputi keluarga, satuan pendidikan, masyarakat, masyarakat politik, pemerintah, dunia usaha dan media massa.

Tujuan pendidikan karakter adalah untuk menanamkan nilai-nilai pada diri peserta didik dan memperbaharui tatanan kehidupan bersama yang lebih menghargai kebebasan individu. 55 Kementerian Pendidikan Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum dan Akuntansi, Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Karakter Berdasarkan Pengalaman Satuan Pendidikan Perintis (Jakarta, 2011), 2. Pendidikan karakter pada tingkat institusi mengarah pada pembentukan budaya sekolah , yaitu nilai-nilai yang mendasari perilaku, tradisi, kebiasaan sehari-hari, dan simbol-simbol yang dianut oleh seluruh warga sekolah dan masyarakat sekitar.

Pendidikan Islam

Penentuan tempat-tempat pendidikan Islam oleh para ulama, mulai dari rumah, masjid, madrasah, universitas dan sebagainya. Penentuan bahan ajar Islam oleh para ulama berdasarkan materi Al-Qur'an, hadis dan ilmu-ilmu lainnya.71. Marimba, dalam bukunya Filsafat Pendidikan Islam yang sering dikutip dalam berbagai pembahasan pendidikan Islam, menyatakan bahwa “Pendidikan Islam adalah bimbingan jasmani-rohani, berdasarkan syariat agama Islam, yang mengarah pada pembentukan tokoh protagonis sesuai norma Islam. .” 74 Definisi ini jelas.

Syahminan Zaini mengatakan dalam bukunya Prinsip Asas Konsep Pendidikan Islam bahawa definisi pendidikan Islam ialah "usaha". Menurut Muhammad al-Naquib al-Attas, istilah yang lebih relevan dalam konteks pendidikan Islam ialah al-ta'dib. Marimba menyarankan pengertian pendidikan Islam sebagai "satu proses pendidikan yang membawa kepada pembentukan akhlak atau keperibadian."

Pendidikan Islam dalam hal ini merupakan upaya untuk mengubah potensi kesempurnaan yang dimiliki peserta didik menjadi kesempurnaan nyata, melalui setiap tahapan kehidupannya. Oleh karena itu, fungsi pendidikan Islam adalah menjaga keutuhan unsur individu peserta didik dan mengoptimalkan potensi yang dimilikinya di keridhaan Allah. Dalam pendidikan Islam diakui adanya perbedaan antar manusia, perbedaan hakiki terletak pada perbuatan atau ketakwaan manusia.

80 Ramayulis dan Syamsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam (Tinjauan tentang sistem pendidikan dan pemikiran karakternya) (Jakarta: Kalam Mulia, 2010), 25. Arifin menyatakan bahwa tujuan dari proses pendidikan Islam adalah “cita-cita (ideals) ) ) mengandung nilai. Berdasarkan perbedaan rumusan tujuan pendidikan Islam yang diuraikan oleh para ahli di atas, maka maksudnya sebagaimana tercantum dalam Undang-undang No.

Materi pendidikan Islam mencakup disiplin ilmu yang luas atau mencakup disiplin ilmu agama dan disiplin ilmu umum.

Telaah Hasil Penelitian Terdahulu

Dalam tesis Ngafiyah yang berjudul Manifestasi Cinta Dalam Perspektif Pendidikan Akhlak (Studi Analitik Novel Ayat-Ayat Cinta Karya Habiburrahman El-Shirazy) STAIN Purwokerto tahun 2008, dijelaskan bahwa novel memberikan media pengajaran pemahaman. bagaimana wujud cinta kasih yang terkandung dalam ayat cinta novel tersebut, yang dituangkan dalam bentuk cinta kepada Tuhan, cinta para rasul, cinta keibuan, cinta diri, cinta persahabatan dan cinta erotis. Sedangkan relevansi perwujudan cinta dalam ayat-ayat cinta novel dengan pendidikan akhlak adalah cinta kepada Tuhan, cinta para rasul, cinta keibuan, cinta diri, cinta persahabatan dan cinta erotis diarahkan pada ibadah kepada Tuhan semata agar menjadi sempurna. rakyat. Sedangkan penelitian di STAIN Ponorogo milik Diana Refiana membahas tentang nilai-nilai pendidikan Islam yang terkandung dalam novel Negeri 5 Menara karya Ahmad Fuadi yang kemudian relevan dengan pendidikan karakter.

Mantan peneliti Diana Refiana menganalisis nilai-nilai pendidikan Islam yang terkandung dalam novel tersebut, yang kemudian direlevankan dengan pendidikan karakter. Namun kali ini peneliti mencoba mengalihkan topik penelitian yaitu peneliti menganalisis nilai-nilai pendidikan karakter dalam novel kemudian menariknya pada pendidikan agama Islam. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan Ngafiyah dengan judul Manifestasi Cinta Dalam Perspektif Pendidikan Akhlak (Studi Analisis Novel Ayat-Ayat Cinta Karya Habiburrahman El-Shirazy) STAIN Purwokerto pada tahun 2008.

Ngafiyah hanya fokus pada perwujudan cinta dalam perspektif pendidikan akhlak dalam novel Ayat-ayat Cinta Habibirrahman El-Shirazy.

Riwayat Hidup Pengarang 1. Biografi Tere Liye

Sekilas Tentang Novel Hafalan Shalat Delisa 1. Sekilas Novel Hafalan Shalat Delisa

Tokoh-tokoh dalam Novel Hafalan Shalat Delisa a. Abi Usman

Kenapa rantai Delisa lebih bagus berbanding rantai Aisyah... lebih baik dari rantai Zahra... rantai Kak Fatimah." )104.

Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Dalam Novel Hafalan Shalat Delisa 1. Religius

Dari kutipan di atas terlihat jelas bahwa shalat merupakan salah satu ibadah yang wajib bagi seluruh umat Islam, baik muda maupun tua, baik dalam keadaan sehat maupun sakit. Berdasarkan kutipan novel di atas, Delisa selalu mengawali deposisinya dengan membacakan teavudz dan basmelah. Secara eksplisit pada penggalan narasi di atas terlihat Delisa datang terlambat mengaji di TPA, karena ada jadwal dapur di sekolah.

Dalam hal ini, nilai kejujuran dan tanggung jawab terlihat jelas pada penggalan novel di atas. Dari kutipan di atas terlihat Ummi Salamah mengungkapkan rasa syukurnya kepada Allah karena telah menerima kata-kata indah dari putrinya. Dengan melihat kutipan di atas, secara tersirat tergambar bahwa sangat sulit mengatakan kebenaran atau kebenaran.

Dan tersirat dalam kutipan di atas, wujud persahabatan Delisa adalah ketika Delisa dengan jujur ​​menjadi kipper untuk yang keseratus kalinya. Oh, bagaimana mungkin orang yang sedang tidur masih bisa berbicara; “Delisa masih tidur Kak Fatimah….” Fatimah tertawa menggoda.126. Secara gamblang kutipan di atas menjelaskan bahwa Delisa bekerja keras agar bisa bangun tepat waktu, Aisia melakukan tugasnya dengan baik dan benar.

Sementara itu, tersirat dalam kutipan di atas, Delisa berupaya keras agar bisa bangun tepat waktu untuk salat subuh berjamaah. Dari kutipan di atas dijelaskan bahwa Delisa yang pingsan selama tujuh hari tujuh malam sendirian dan melihat temannya Tiur, telah menjadi mayat. Secara eksplisit, sesuai kutipan novel di atas, Aisyah berusaha membantu adiknya mempercepat hafalan salat.

Dari kutipan di atas terlihat betapa antusiasnya negara-negara lain untuk bergegas membantu para korban tsunami.

Relevansi Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Dalam Novel Hafalan Shalat Delisa Dengan Pendidikaan Agama Islam

Dalam novel Pomnjenje Shalat Delisa nilai-nilai pendidikan karakter penting bagi tujuan pendidikan. Dalam Novel Hafalan Sholat Delisa diceritakan bahwa keluarga Abi Usman merupakan keluarga yang taat pada perintah Allah. Setelah penulis menganalisis novel Hafalan Shalat Delisa Tere Liya, maka dapat dikatakan bahwa nilai pendidikan karakter yang terkandung dalam novel Hafalan Shalat Delisa sangat penting untuk tujuan pendidikan agama Islam.

Dalam novel Hafalan Sholat karya Delisa Tere Liya, ia bercerita tentang berbagai metode pendidikan agama Islam, antara lain metode keteladanan dan pengajian. Dalam novel Hafalan Sholat Delisa diceritakan bahwa Delisa mempunyai seorang Ummi yang sangat bertanggung jawab atas apa yang menjadi kewajiban Umminya. Setelah penulis menganalisis novel Hafalan Shalat Delisa Tere Liya, maka dapat dikatakan bahwa nilai pendidikan karakter yang terkandung dalam novel Hafalan Shalat Delisa sesuai dengan metode pendidikan agama Islam.

Dalam novel Doa Kenangan Delisa diceritakan bahwa Delisa pertama kali mengatakan bahwa Delisa mencintai Ummi karena Allah hanya perintah dari Ustad Rahman yang berkunci, jika dia bisa membuat Umminya menangis dengan kata-kata tersebut, maka dia akan diberikan coklat. Seperti dalam novel Hafalan Shalat Delisa, bahwa keluarga Abi Usman merupakan keluarga yang mencerminkan keimanan kepada Allah dan Rasul-Nya. Seperti cerita dalam novel Menghafal Sholat Delisa, Allah menolong Delisa dari bencana besar tsunami.

Nilai-nilai pendidikan karakter terkait materi pendidikan agama Islam yang terdapat dalam novel “Menghafal Shalat Delisa” karya Tere Liye adalah sebagaimana diuraikan pada. Dan hasil temuan ini dapat diterapkan pada pendidikan agama islam pada jenjang pendidikan manapun yang memuat muatan pendidikan pendidikan aqidah (iman), pendidikan syariah (ibadah) yang memuat rukun islam dan mampu mengimplementasikannya, saya memahami ketentuan. hukum Islam tentang ibadah dan muamallah serta pendidikan akhlak yang bertujuan untuk mendidik siswa agar mempelajari perilaku terpuji, menghindari sifat dan perilaku tercela dalam kehidupan sehari-hari dan semua unsur pendidikan tersebut terdapat dalam novel Tere-Liye Memorizimi doa Delisa. . Seperti halnya nilai gemar membaca dalam novel Hafalan Salat Delisa, nilai ini juga diajarkan dalam pendidikan Islam sebagaimana yang diperintahkan Allah SWT dalam kitab suci Al-Qur'an.

Sangat jelas terlihat bahwa novel Hafalan Salat Delisa mengungkapkan nilai-nilai pembentukan karakter yang relevan dengan pendidikan agama Islam.

PENUTUP

Kesimpulan

Saran-saran

Pendidikan karakter: desain dan implementasi secara holistik dalam lingkungan keluarga, sekolah, universitas dan masyarakat.

Referensi

Dokumen terkait

لانیمرت ةرگ 8 : نازرواشک نیا لانیمرت بیسآ طسوتم زا رییغت میلقا ار تفایرد هدرک دنا و نس نآ اه رتلااب زا 44 لاس تسا و رب ساسا جیاتن تخرد میمصت نیا نازرواشک رد خساپ هب رییغت میلقا