• Tidak ada hasil yang ditemukan

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Hal. 1 dari 18 halaman Putusan Nomor 273 K/MIL/2017

P U T U S A N Nomor 273 K/MIL/2017

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Mahkamah Agung yang memeriksa perkara pidana militer dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut dalam perkara Terdakwa :

Nama : MUHAMMAD AGUS SOFYAN ;

Pangkat/NRP. : Kopka / 600106 ; Jabatan : Ta Kodim 1412/Kolaka ; Kesatuan : Kodim 1412/Kolaka ; Tempat lahir : Bone ;

Tanggal lahir : 2 Mei 1965 ; Jenis kelamin : Laki-laki ; Kewarganegaraan : Indonesia ; A g a m a : Islam ;

Tempat tinggal : Desa Gunung Jaya, Kecamatan Dangea, Kabupaten Kolaka Timur ;

Terdakwa pernah berada di dalam tahanan :

1. Dandim 1412/Kolaka selaku Ankum selama 20 (dua puluh) hari terhitung mulai tanggal 16 Februari 2016 sampai dengan tanggal 6 Maret 2016 berdasarkan Keputusan Penahanan Sementara Nomor Kep/01/II/2016 tanggal 16 Februari 2016 ;

2. Dibebaskan dari tahanan oleh Dandim 1412/Kolaka selaku Ankum pada tanggal 7 Maret 2016 berdasarkan Keputusan Pembebasan Penahanan Nomor Kep/02/III/2016 tanggal 4 Maret 2016 ;

3. Danrem 143/HO selaku Papera selama 30 (tiga puluh) hari terhitung mulai tanggal 7 Maret 2016 sampai dengan tanggal 6 April 2016 berdasarkan Keputusan Perpanjangan Penahanan ke-1 Nomor Kep/07/III/2016 tanggal 07 Maret 2016 ;

4. Dibebaskan dari tahanan oleh Danrem 143/HO selaku Papera pada tanggal 15 April 2016 berdasarkan Keputusan Pembebasan Penahanan Nomor Kep/15/IV/2016 tanggal 14 April 2016, namun demikian secara fisik Terdakwa tanggal 7 April 2016 sudah berada di luar tahanan ;

5. Hakim Ketua Majelis pada Pengadilan Militer Tinggi III Surabaya selama 30 (tiga puluh) hari terhitung mulai tanggal 28 Oktober 2016 sampai dengan tanggal 26 November 2016 berdasarkan Penetapan Penahanan Nomor TAP/93/PMT.III/BDG/AD/XI/2016 tanggal 1 November 2016 ;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(2)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Hal. 2 dari 18 halaman Putusan Nomor 273 K/MIL/2017

6. Diperpanjang penahanannya oleh Kepala Pengadilan Militer Tinggi III Surabaya selama 60 (enam puluh) hari terhitung mulai tanggal 27 November 2016 sampai dengan tanggal 25 Januari 2017 berdasarkan Penetapan Perpanjangan Penahanan Nomor TAP/100/PMT.III/BDG/AD/XI/2016 tanggal 22 November 2016 ;

7. Terdakwa secara fisik masih berada dalam tahanan terhitung mulai tanggal 26 Januari 2017 sampai dengan tanggal 21 Februari 2017.

8. Berdasarkan putusan Pengadilan Militer Tinggi III Surabaya Nomor 113-K/ PMT.III/BDG/AD/XII/2016 tanggal 22 Desember 2016, Terdakwa diperintahkan ditahan ;

9. Berdasarkan Penetapan Ketua Muda Urusan Lingkungan Peradilan Militer Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 136/Pen/Tah/Mil/S/2017 tanggal 21 Februari 2017 Terdakwa diperintahkan untuk ditahan selama 50 (lima puluh) hari, terhitung sejak tanggal 21 Februari 2017 sampai dengan tanggal 11 April 2017 ;

10. Diperpanjang penahanannya berdasarkan Penetapan Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia u.b. Ketua Muda Urusan Lingkungan Peradilan Militer Nomor 217/Pen/Tah/Mil/S/2017 tanggal 4 April 2017 Terdakwa diperintahkan untuk ditahan selama 60 (enam puluh) hari, terhitung sejak tanggal 12 April 2017 sampai dengan tanggal 10 Juni 2017 ;

yang diajukan di muka persidangan Pengadilan Militer III-16 Makassar karena didakwa :

Pertama :

Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan di tempat-tempat tersebut di bawah ini, yaitu pada tanggal tiga puluh satu bulan Januari 2000 enam belas, atau setidak-tidaknya dalam tahun 2016 di Pantai Mandra, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara, atau setidak-tidaknya di tempat-tempat lain yang termasuk daerah hukum Pengadilan Militer III-16 Makassar telah melakukan tindak pidana : "Setiap penyalahguna Narkotika Golongan I bagi diri sendiri", sebagai-mana dirumuskan dan diancam dengan pidana yang tercantum dalam Pasal 127 Ayat (1) Huruf a Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009.

Yang dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut :

a. Bahwa Terdakwa masuk menjadi prajurit TNI AD pada tahun 1986 melalui Secata PK di Secata A Malino Rindam VII/Wrb dan setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada selanjutnya mengikuti Susjurta Inf di Bance’e, Kabupaten Bone, setelah pendidikan kemudian ditempatkan di Yonif 725/Wrg

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(3)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Hal. 3 dari 18 halaman Putusan Nomor 273 K/MIL/2017

dan pada tahun 2002 dipindahtugaskan di Koramil 1412/Rate-Rate selanjutnya pada tahun 2015 dipindahtugaskan di Kodim 1412/Kolaka sampai dengan melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini berpangkat Kopka NRP. 600106.

b. Bahwa Terdakwa kenal dengan Bripka Johan Wahyudi (Saksi-1) sejak tahun 2010 di Desa Gunung Jaya, Kecamatan Ladongi, Kabupaten Kolaka Timur sedangkan dengan Sdr. Firman (alamat domisili tidak diketahui) kenal sejak bulan November 2015 di tempat penjualan hasil tanaman Nilam di Kolaka namun keduanya tidak ada hubungan keluarga/famili.

c. Bahwa pada hari Minggu tanggal 31 Januari 2016 sekira 21.30 WITA Terdakwa berangkat dari rumah kostnya di Jalan Pahlawan Km. 2, Kelurahan Laloeha, Kecamatan Latambaga, Kabupaten Kolaka dengan mengendarai sepeda motor seorang diri dengan tujuan untuk makan malam Sari Laut di Jalan Pramuka, Kolaka dan setelah makan Terdakwa menuju ke Pantai Mandra, Kabupaten Kolaka dan mampir di sebuah kafe di Pantai Mandra tersebut lalu memesan jus alpukat dan sekira pukul 23.30 WITA Terdakwa hendak meninggalkan kafe tersebut namun tiba-tiba Terdakwa melihat mobil Toyota Avanza warna putih milik Sdr. Firman yang sedang parkir di bahu jalan di pinggir Pantai Mandra, Kabupaten Kolaka.

d. Bahwa kemudian Terdakwa turun dari sepeda motornya lalu mendekati mobil Sdr. Firman yang sedang terparkir dan melihat teman Sdr. Firman sedang duduk di jok depan sedangkan Sdr. Firman duduk di jok tengah lalu Sdr. Firman mengajak Terdakwa masuk ke dalam mobilnya sehingga Terdakwa masuk ke dalam mobil tersebut dan duduk di samping Sdr. Firman namun Terdakwa melihat Sdr. Firman memegang berupa alat pengisap shabu-shabu atau 1 (satu) buah botol merek Aqua yang sudah disiapkan dan Narkotika jenis shabu-shabu yang telah dimasukkan ke dalam tabung kaca pirex.

e. Bahwa kemudian Terdakwa bersama Sdr. Firman mengkonsumsi Narkotika jenis shabu-shabu dengan cara Narkotika jenis shabu-shabu tersebut yang telah dimasukkan ke dalam tabung kaca pirex lalu dibakar dengan menggunakan korek api/gas sehingga Narkotika jenis shabu-shabu sebanyak 0,2 gram tersebut meleleh hingga mengeluarkan asap yang berwarna putih kemudian asap yang keluar tersebut dihisap melalui ujung pirex dengan menggunakan sebuah pipet/sedotan secara bergantian/ bergiliran dan Terdakwa mendapat giliran mengisap asap shabu-shabu tersebut sebanyak 5 (lima) kali hisapan.

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(4)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Hal. 4 dari 18 halaman Putusan Nomor 273 K/MIL/2017

f. Bahwa setelah mengkonsumsi Narkotika jenis shabu-shabu dampak/efek yang dirasakan oleh Terdakwa yaitu hati terasa senang, pikiran tenang walaupun merasakan nafsu makan hilang, tidak bisa tidur dan Narkotika jenis shabu-shabu yang dikonsumsi oleh Terdakwa tersebut milik Sdr. Firman yang berbentuk seperti garam halus menyerupai kristal berwarna bening dan apabila dibakar akan meleleh serta mengeluarkan asap berwarna putih.

g. Bahwa Terdakwa bersama Sdr. Firman mengkonsumsi Narkotika jenis shabu-shabu pada saat situasi/keadaan di Pantai Mandra tersebut sepi/sunyi dan tidak ada kendaraan lain yang terparkir karena telah larut malam serta lampu jalan kondisi padam/tidak menyala sedangkan mobil Sdr. Firman yang di tempati mengkonsumsi Narkotika jenis shabu-shabu dalam keadaan terparkir dan pintu tertutup rapat sedangkan kaca mobil warna hitam/riben yang tidak tembus pandang dari arah luar.

h. Bahwa pada hari Rabu tanggal 3 Februari 2016 sekira pukul 10.00 WITA petugas dari Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Kolaka melaksanakan pemeriksaan tes urine terhadap para anggota Kodim 1412/ Kolaka termasuk Terdakwa berdasarkan surat permohonan dari Kesatuan Kodim 1412/Kolaka melalui Surat Nomor R/10/II/2016 tanggal 2 Februari 2016 tentang permohonan pemeriksaan urine kepada BNNK Kolaka kemudian jumlah anggota Kodim 1412/Kolaka yang melakukan tes urine

tersebut berjumlah 7 (tujuh) orang anggota termasuk Terdakwa yang mempunyai nomor urut 7 (tujuh).

i. Bahwa petugas BNNK melaksanakan tes urine dengan cara para anggota yang akan mengambil sampelurineberkumpul lalu petugas BNNK memberikan pengarahan dan setelah selesai para anggota tersebut menandatangani daftar hadir/absen selanjutnya masing-masing anggota diberikan berupa pot tempat urine yang terlebih dahulu telah diberi label/nomor daftar hadir oleh petugas BNNK kemudian para anggota tersebut masuk ke dalam wc/kamar mandi untuk mengambil air kencing/seni/atau mengambil sampel urinenya masing-masing lalu menyerahkan ke petugas BNNK yang disaksikan oleh anggota Intel Kodim 1412/Kolaka dan para anggota diwajibkan untuk bertandatangan berdasarkan urutan Alat Tes Kit Narkoba 5 Parameter yang telah dipergunakan oleh para anggota tersebut.

j. Bahwa kemudian petugas BNNK mencelupkan/memasukkan Alat Tes Kit Narkoba 5 Parameter tersebut ke dalam poturinepara anggota berdasarkan nomor urut masing-masing di hadapan para anggota yang sedang diperiksa

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(5)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Hal. 5 dari 18 halaman Putusan Nomor 273 K/MIL/2017 urinenya yang disaksikan oleh anggota Intel Kodim 1412/Kolaka dan setelah

urine milik para anggota diperiksa selanjutnya para anggota tersebut yang menutup sendiri pot urinenya kemudian setelah selesai pemeriksaan tes

urine terhadap para anggota Kodim 1412/Kolaka yang berjumlah 7 (tujuh) orang anggota tersebut termasuk Terdakwa yang mempunyai nomor urut yang terakhir yaitu nomor urut 7 (tujuh) dan dari hasil tes urine nomor 7 (tujuh) milik Terdakwa tersebut dinyatakan positif mengandung Narkotika jenis shabu-shabuMetamphetamine(MET) yang terdaftar dalam Golongan I Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009.

k. Bahwa berdasarkan Daftar Hasil Tes Urine Insidentil dari Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Kolaka yang dilaksanakan pemeriksaan tes

urine di Makodim 1412/Kolaka pada hari Rabu tanggal 03 Februari 2016 denganurinenomor urut 7 (tujuh) atas nama Kopka Agus Sofyan dinyatakan positif mengandung Amphefetamine (AMP), Metamphetamine (MET) dan

Benzodiapines (BENZO) zat yang terkandung dalam Narkotika Golongan I jenis shabu-shabu yang terdaftar dalam Golongan I Nomor urut 61 lampiran Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika yang ditandatangani oleh Kepala Seksi Rehabilitasi BNN Kabupaten Kolaka atas nama Sdr. Tri Setia, SE dan diketahui oleh Kepala Badan Narkotika Kabupaten atas nama Yedi Supandi.

l. Bahwa sebelumnya Terdakwa beberapa kali mengkonsumsi Narkotika jenis shabu-shabu yaitu :

- Pada tahun 2010 Terdakwa, Sdr. Suardi dan Bripka Johan Wahyudi (Saksi-1) mengkonsumsi Narkotika jenis shabu-shabu sebanyak 1 (satu) bungkus plastik kecil dengan berat kurang lebih 0,3 gram di rumah Sdr. Suardi di Desa Andowengga, Kecamatan Polipolia, Kabupaten Koltim dan Narkotika jenis shabu-shabu yang dikonsumsi tersebut adalah milik Sdr. Suardi.

- Pada tahun 2011 Terdakwa bersama Sdr. Openg (Almarhum) dan satu orang warga keturunan Cina mengkonsumsi Narkotika jenis shabu-shabu sebanyak kurang lebih 0,2 gram di Hotel Swisbel, Kolaka dan Narkotika jenis shabu-shabu yang dikonsumsi Terdakwa adalah milik Sdr. Openg (Almarhum).

- Pada tahun 2015 Terdakwa bersama Saksi-1 mengkonsumsi Narkotika jenis shabu-shabu sebanyak 1 (satu) bungkus plastik kecil dengan berat kurang lebih 0,3 gram di rumah Saksi-1 di Kelurahan Atula, Kecamatan Ladongi, Kabupaten Kolaka dan Narkotika jenis shabu-shabu tersebut milik Saksi-1.

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(6)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Hal. 6 dari 18 halaman Putusan Nomor 273 K/MIL/2017

Atau Kedua :

Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan di tempat-tempat tersebut di bawah ini, yaitu pada tahun 2010, tahun 2011, tahun 2015 dan pada tanggal tiga puluh satu bulan Januari 2016, atau setidak-tidaknya dalam tahun 2010, tahun 2011, tahun 2015 dan pada tahun 2016 di Desa Andowengga, Kecamatan Polipolia, Kabupaten Koltim, di Hotel Swisbel, Kolaka, di Kelurahan Atula, Kecamatan Ladongi, Kabupaten Kolaka dan di Pantai Mandra, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara atau setidak-tidaknya di tempat-tempat lain yang termasuk daerah hukum Pengadilan Militer III-16 Makassar telah melakukan tindak pidana :

"Setiap orang yang dengan sengaja tidak melaporkan adanya tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 111, Pasal 112, Pasal 113, Pasal 114, Pasal 115, Pasal 116, Pasal 117, Pasal 118, Pasal 119, Pasal 120, Pasal 121, Pasal 122, Pasal 123, Pasal 124, Pasal 125, Pasal 126, Pasal 127 Ayat (1), Pasal 128 Ayat (1), dan Pasal 129", sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana yang tercantum dalam Pasal 131 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009.

Yang dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut :

a. Bahwa Terdakwa masuk menjadi prajurit TNI AD pada tahun 1986 melalui Secata PK di Secata A Malino Rindam VII/Wrb dan setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada selanjutnya mengikuti Susjurta Inf di Bance’e, Kabupaten Bone, setelah pendidikan kemudian ditempatkan di Yonif 725/Wrg dan pada tahun 2002 dipindahtugaskan di Koramil 1412/Rate-Rate selanjutnya pada tahun 2015 dipindahtugaskan di Kodim 1412/Kolaka sampai dengan melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini berpangkat Kopka NRP. 600106.

b. Bahwa Terdakwa kenal dengan Bripka Johan Wahyudi (Saksi-1) sejak tahun 2010 di Desa Gunung Jaya, Kecamatan Ladongi, Kabupaten Kolaka Timur sedangkan dengan Sdr. Firman (alamat domisili tidak diketahui) kenal sejak bulan November 2015 di tempat penjualan hasil tanaman Nilam di Kolaka namun keduanya tidak ada hubungan keluarga/famili.

c. Bahwa pada hari Minggu tanggal 31 Januari 2016 sekira 21.30 WITA Terdakwa berangkat dari rumah kostnya di Jalan Pahlawan Km. 2, Kelurahan Laloeha, Kecamatan Latambaga, Kabupaten Kolaka dengan mengendarai sepeda motor seorang diri dengan tujuan untuk makan malam Sari Laut di Jalan Pramuka, Kolaka dan setelah makan Terdakwa menuju ke

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(7)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Hal. 7 dari 18 halaman Putusan Nomor 273 K/MIL/2017

Pantai Mandra, Kabupaten Kolaka dan mampir di sebuah kafe di Pantai Mandra tersebut lalu memesan jus alpukat dan sekira pukul 23.30 WITA Terdakwa hendak meninggalkan kafe tersebut namun tiba-tiba Terdakwa melihat mobil Toyota Avanza warna putih milik Sdr. Firman yang sedang parkir di bahu jalan di pinggir Pantai Mandra, Kabupaten Kolaka.

d. Bahwa kemudian Terdakwa turun dari sepeda motornya lalu mendekati mobil Sdr. Firman yang sedang terparkir dan melihat teman Sdr. Firman sedang duduk di jok depan sedangkan Sdr. Firman duduk di jok tengah lalu Sdr. Firman mengajak Terdakwa masuk ke dalam mobilnya sehingga Terdakwa masuk ke dalam mobil tersebut dan duduk di samping Sdr. Firman namun Terdakwa melihat Sdr. Firman memegang berupa alat pengisap shabu-shabu atau 1 (satu) buah botol merek Aqua yang sudah disiapkan dan Narkotika jenis shabu-shabu yang telah dimasukkan ke dalam tabung kaca pirex.

e. Bahwa kemudian Terdakwa bersama Sdr. Firman mengkonsumsi Narkotika jenis shabu-shabu dengan cara Narkotika jenis shabu-shabu tersebut yang telah dimasukkan ke dalam tabung kaca pirex lalu dibakar dengan menggunakan korek api/gas sehingga Narkotika jenis shabu-shabu sebanyak 0,2 gram tersebut meleleh hingga mengeluarkan asap yang berwarna putih kemudian asap yang keluar tersebut dihisap melalui ujung pirex dengan menggunakan sebuah pipet/sedotan secara bergantian/ bergiliran dan Terdakwa mendapat giliran mengisap asap shabu-shabu tersebut sebanyak 5 (lima) kali hisapan.

f. Bahwa setelah mengkonsumsi Narkotika jenis shabu-shabu dampak/efek yang dirasakan oleh Terdakwa yaitu hati terasa senang, pikiran tenang walaupun merasakan nafsu makan hilang, tidak bisa tidur dan Narkotika jenis shabu-shabu yang dikonsumsi oleh Terdakwa tersebut milik Sdr. Firman yang berbentuk seperti garam halus menyerupai kristal berwarna bening dan apabila dibakar akan meleleh serta mengeluarkan asap berwarna putih.

g. Bahwa Terdakwa bersama Sdr. Firman mengkonsumsi Narkotika jenis shabu-shabu pada saat situasi/keadaan di Pantai Mandra tersebut sepi/sunyi dan tidak ada kendaraan lain yang terparkir karena telah larut malam serta lampu jalan kondisi padam/tidak menyala sedangkan mobil Sdr. Firman yang di tempati mengkonsumsi Narkotika jenis shabu-shabu dalam keadaan terparkir dan pintu tertutup rapat sedangkan kaca mobil warna hitam/riben yang tidak tembus pandang dari arah luar.

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(8)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Hal. 8 dari 18 halaman Putusan Nomor 273 K/MIL/2017

h. Bahwa pada hari Rabu tanggal 3 Februari 2016 sekira pukul 10.00 WITA petugas dari Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Kolaka melaksanakan pemeriksaan tes urine terhadap para anggota Kodim 1412/Kolaka termasuk Terdakwa berdasarkan surat permohonan dari Kesatuan Kodim 1412/Kolaka melalui Surat Nomor R/10/II/2016 tanggal 2 Februari 2016 tentang permohonan pemeriksaan urine kepada BNNK Kolaka kemudian jumlah anggota Kodim 1412/Kolaka yang melakukan tes

urine tersebut berjumlah 7 (tujuh) orang anggota termasuk Terdakwa yang mempunyai nomor urut 7 (tujuh).

i. Bahwa petugas BNNK melaksanakan tes urine dengan cara para anggota yang akan mengambil sampel urine berkumpul lalu petugas BNNK memberikan pengarahan dan setelah selesai para anggota tersebut menandatangani daftar hadir/absen selanjutnya masing-masing anggota diberikan berupa pot tempat urine yang terlebih dahulu telah diberi label/ nomor daftar hadir oleh petugas BNNK kemudian para anggota tersebut masuk ke dalam wc/kamar mandi untuk mengambil air kencing/seni/atau mengambil sampel urinenya masing-masing lalu menyerahkan ke petugas BNNK yang disaksikan oleh anggota Intel Kodim 1412/Kolaka dan para anggota diwajibkan untuk bertandatangan berdasarkan urutan Alat Tes Kit Narkoba 5 Parameter yang telah dipergunakan oleh para anggota tersebut. j. Bahwa kemudian petugas BNNK mencelupkan/memasukkan Alat Tes Kit

Narkoba 5 Parameter tersebut ke dalam poturinepara anggota berdasarkan nomor urut masing-masing di hadapan para anggota yang sedang diperiksa

urinenya yang disaksikan oleh anggota Intel Kodim 1412/Kolaka dan setelah

urine milik para anggota diperiksa selanjutnya para anggota tersebut yang menutup sendiri pot urinenya kemudian setelah selesai pemeriksaan tes

urine terhadap para anggota Kodim 1412/Kolaka yang berjumlah 7 (tujuh) orang anggota tersebut termasuk Terdakwa yang mempunyai nomor urut yang terakhir yaitu nomor urut 7 (tujuh) dan dari hasil tes urine nomor 7 (tujuh) milik Terdakwa tersebut dinyatakan positif mengandung Narkotika jenis shabu-shabuMetamphetamine(MET) yang terdaftar dalam Golongan I Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009.

k. Bahwa berdasarkan Daftar Hasil Tes Urine Insidentil dari Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Kolaka yang dilaksanakan pemeriksaan tes

urine di Makodim 1412/Kolaka pada hari Rabu tanggal 03 Februari 2016 denganurinenomor urut 7 (tujuh) atas nama Kopka Agus Sofyan dinyatakan positif mengandung Amphefetamine (AMP), Metamphetamine (MET) dan

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(9)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Hal. 9 dari 18 halaman Putusan Nomor 273 K/MIL/2017 Benzodiapines (BENZO) zat yang terkandung dalam Narkotika Golongan I jenis shabu-shabu yang terdaftar dalam Golongan I Nomor urut 61 lampiran Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika yang ditandatangani oleh Kepala Seksi Rehabilitasi BNN Kabupaten Kolaka atas nama Sdr. Tri Setia, S.E. dan diketahui oleh Kepala Badan Narkotika Kabupaten atas nama Yedi Supandi.

l. Bahwa sebelumnya Terdakwa beberapa kali mengkonsumsi Narkotika jenis shabu-shabu yaitu :

- Pada tahun 2010 Terdakwa, Sdr. Suardi dan Bripka Johan Wahyudi (Saksi-1) mengkonsumsi Narkotika jenis shabu-shabu sebanyak 1 (satu) bungkus plastik kecil dengan berat kurang lebih 0,3 gram di rumah Sdr. Suardi di Desa Andowengga, Kecamatan Polipolia, Kabupaten Koltim dan Narkotika jenis shabu-shabu yang dikonsumsi tersebut adalah milik Sdr. Suardi.

- Pada tahun 2011 Terdakwa bersama Sdr. Openg (Almarhum) dan satu orang warga keturunan Cina mengkonsumsi Narkotika jenis shabu-shabu sebanyak kurang lebih 0,2 gram di Hotel Swisbel, Kolaka dan Narkotika jenis shabu-shabu yang dikonsumsi Terdakwa adalah milik Sdr. Openg (Almarhum).

- Pada tahun 2015 Terdakwa bersama Saksi-1 mengkonsumsi Narkotika jenis shabu-shabu sebanyak 1 (satu) bungkus plastik kecil dengan berat kurang lebih 0,3 gram di rumah Saksi-1 di Kelurahan Atula, Kecamatan Ladongi, Kabupaten Kolaka dan Narkotika jenis shabu-shabu tersebut milik Saksi-1.

m. Bahwa Terdakwa seharusnya melapor kepada pihak yang berwenang karena mengetahui Sdr. Firman dan Sdr. Suardi merupakan pemakai/pengguna Narkotika jenis shabu-shabu, namun Terdakwa tidak melakukannya bahkan Terdakwa ikut terlibat dengan cara mengkonsumsi Narkotika Golongan I jenis shabu-shabu sehingga menjadi kebiasaan Terdakwa.

Berpendapat, bahwa perbuatan Terdakwa tersebut telah cukup memenuhi unsur-unsur tindak pidana sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana :

Pertama : Pasal 127 Ayat (1) Huruf a Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009.

Atau

Kedua : Pasal 131 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009.

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(10)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Hal. 10 dari 18 halaman Putusan Nomor 273 K/MIL/2017

Mahkamah Agung tersebut ;

Membaca tuntutan pidana Oditur Militer pada Oditurat Militer III-16 Makassar tanggal 27 Oktober 2016 sebagai berikut :

Menyatakan Terdakwa Kopka Agus Sofyan NRP. 600106 terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana :

"Setiap penyalahguna Narkotika Golongan I bagi diri sendiri", sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana yang tercantum dalam Pasal 127 Ayat (1) Huruf a Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009.

Dengan mengingat Pasal 127 Ayat (1) Huruf a Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dan ketentuan-ketentuan perundang-undangan lain yang bersangkutan, kami mohon agar Terdakwa Kopka Agus Sofyan NRP. 600106 dijatuhi :

Pidana pokok : Penjara selama 18 (delapan belas) bulan. Pidana tambahan : Dipecat dari Dinas Militer c.q. TNI AD. Mohon Terdakwa untuk ditahan.

Kami mohon pula agar barang-barang bukti berupa surat :

- 1 (satu) lembar dokumentasi alat tes Kit Narkoba 5 Parameter nomor urut 5

Screening/Tes Urine Narkoba di kantor Kodim 1412/Kolaka tanggal 3 Februari 2016.

- 1 (satu) lembar Hasil Screening/Tes Urine Nomor R/024/II/2016/BNNK tanggal 1 Maret 2016 BNNK Kolaka yang ditandatangani oleh Kepala Badan Narkotika Nasional Kabupaten Kolaka atas nama Yedi Supandi.

- 1 (satu) lembar Daftar Hasil Tes Urine Insidentil di Makodim 1412/Kolaka pada hari Rabu tanggal 3 Februari 2016 yang ditandatangani oleh Kepala Seksi Rehabilitasi BNN Kabupaten Kolaka dan diketahui oleh Kepala Badan Narkotika Kabupaten atas nama Yedi Supandi.

- 1 (satu) lembar Berita Acara Nomor BA/04/II/2016/BNNK tanggal 20 Februari 2016 tentang serah terima alat tes Kit Narkoba (5 parameter) sebanyak 1 (satu) buah yang telah digunakan untuk pemeriksaan urine Koptu Agus Sofyan (alat nomor 7) yang ditandatangani oleh pihak pertama atas nama Kaptem Cpm Rohmana, pihak kedua atas nama Sdr. Tri Setia, S.E. dan diketahui oleh Kepala Badan Narkotika Kabupaten atas nama Yedi Supandi. Dilekatkan dalam berkas perkara.

Membebani Terdakwa Kopka Agus Sofyan NRP. 600106 untuk membayar biaya perkara sebesar Rp5.000,00 (lima ribu rupiah).

Membaca putusan Pengadilan Militer III-16 Makassar Nomor 155-K/ PM.III-16/AD/X/2016 tanggal 28 Oktober 2016 yang amar lengkapnya sebagai berikut :

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(11)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Hal. 11 dari 18 halaman Putusan Nomor 273 K/MIL/2017

1. Menyatakan Terdakwa MUHAMMAD AGUS SOFYAN, KOPKA NRP. 600106 terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dalam dakwaan alternatif pertama :

"Penyalahgunaan Narkotika Golongan I bagi diri sendiri". 2. Memidana Terdakwa oleh karena itu dengan :

- Pidana Pokok : Penjara selama 11 (sebelas) bulan.

Menetapkan selama Terdakwa dalam penahanan sementara dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan.

- Pidana tambahan : Dipecat dari Dinas Militer. 3. Menetapkan barang-barang bukti berupa :

1. Barang :

- 1 (satu) buah alat tes Kit Narkoba 5 Parameter. Dirampas untuk dimusnahkan.

2. Surat-surat :

- 1 (satu) lembar dokumentasi alat tes Kit Narkoba 5 Parameter nomor urut 5 Screening/Tes Urine Narkoba di kantor Kodim 1412/Kolaka tanggal 3 Februari 2016.

- 1 (satu) lembar HasilScreening/Tes Urine Nomor R/024/II/2016/BNNK tanggal 1 Maret 2016 BNNK Kolaka yang ditandatangani oleh Kepala Badan Narkotika Nasional Kabupaten Kolaka atas nama Yedi Supandi.

- 1 (satu) lembar Daftar Hasil Tes Urine Insidentil di Makodim 1412/Kolaka pada hari Rabu tanggal 3 Februari 2016 yang ditandatangani oleh Kepala Seksi Rehabilitasi BNN Kabupaten Kolaka dan diketahui oleh Kepala Badan Narkotika Kabupaten atas nama Yedi Supandi.

- 1 (satu) lembar Berita Acara Nomor BA/04/II/2016/BNNK tanggal 20 Februari 2016 tentang serah terima alat tes Kit Narkoba (5 parameter) sebanyak 1 (satu) buah yang telah digunakan untuk pemeriksaan

urine Koptu Agus Sofyan (alat nomor 7) yang ditandatangani oleh pihak pertama atas nama Kaptem Cpm Rohmana, pihak kedua atas nama Sdr. Tri Setia, S.E. dan diketahui oleh Kepala Badan Narkotika Kabupaten atas nama Yedi Supandi.

Tetap dilekatkan dalam berkas perkaranya.

4. Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa dalam perkara ini sebesar Rp5.000,00 (lima ribu rupiah).

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(12)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Hal. 12 dari 18 halaman Putusan Nomor 273 K/MIL/2017

5. Memerintahkan Terdakwa agar ditahan.

Membaca putusan Pengadilan Militer Tinggi III Surabaya Nomor 113-K/ PMT.III/BDG/AD/XII/2016 tanggal 22 Desember 2016 yang amar lengkapnya sebagai berikut :

Menyatakan : 1. Menerima secara formal permohonan banding yang diajukan oleh Terdakwa Muhammad Agus Sofyan, Kopka NRP 600106.

2. Mengubah putusan Pengadilan Militer III-16 Makassar Nomor 155-K/PM.III-16/AD/X/2016 tanggal 28 Oktober 2016, sekedar mengenai penjatuhan pidana pokoknya sehingga berbunyi sebagai berikut :

a. Menyatakan Terdakwa Muhammad Agus Sofyan, Kopka, NRP. 600106 terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dalam dakwaan alternatif pertama :

"Penyalahgunaan Narkotika Golongan I bagi diri sendiri". b. Memidana Terdakwa oleh karena itu dengan :

Pidana Pokok : Penjara selama 1 (satu) tahun. Menetapkan selama Terdakwa dalam penahanan sementara dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan.

Pidana Tambahan : Dipecat dari Dinas Militer.

3. Menguatkan putusan Pengadilan Militer III-16 Makassar Nomor 155-K/PM.III-16/AD/X/2016 tanggal 28 Oktober 2016, untuk selebihnya.

4. Membebankan biaya perkara tingkat banding kepada Terdakwa sebesar Rp10.000,00 (sepuluh ribu rupiah).

5. Memerintahkan Terdakwa tetap ditahan.

6. Memerintahkan kepada Panitera Pengganti agar mengirimkan salinan putusan ini beserta berkas perkaranya kepada Pengadilan Militer III-16 Makassar.

Mengingat akan akta tentang permohonan kasasi Nomor APK/155-K/PM III-16/AD/II/2017 yang dibuat oleh Panitera pada Pengadilan Militer III-16 Makassar yang menerangkan, bahwa pada tanggal 21 Februari 2017 Terdakwa mengajukan permohonan kasasi terhadap putusan Pengadilan Militer Tinggi III Surabaya tersebut ;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(13)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Hal. 13 dari 18 halaman Putusan Nomor 273 K/MIL/2017

Memperhatikan memori kasasi tanggal 7 Maret 2017 dari Penasihat Hukum Terdakwa yang diajukan untuk dan atas nama Terdakwa sebagai Pemohon Kasasi berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 1 Maret 2017,yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Militer III-16 Makassar pada tanggal 7 Maret 2017 ;

Membaca surat-surat yang bersangkutan ;

Menimbang, bahwa putusan Pengadilan Militer Tinggi III Surabaya tersebut telah diberitahukan kepada Pemohon Kasasi/Terdakwa pada tanggal 21 Februari 2017 dan Pemohon Kasasi/Terdakwa mengajukan permohonan kasasi pada tanggal 21 Februari 2017 serta memori kasasinya telah diterima di Kepaniteraan Pengadilan Militer III-16 Makassar pada tanggal 7 Maret 2017 dengan demikian permohonan kasasi beserta dengan alasan-alasannya telah diajukan dalam tenggang waktu dan dengan cara menurut Undang-Undang, oleh karena itu permohonan kasasi tersebut formal dapat diterima ;

Menimbang, bahwa alasan-alasan yang diajukan oleh Pemohon Kasasi/ Penasihat Hukum Terdakwa pada pokoknya sebagai berikut :

I. KEBERATAN PERTAMA

Bahwa Judex Facti telah menerapkan hukum tetapi tidak sebagaimana mestinya, terdapat konstruksi pendapat, keyakinan dan pertimbangan putusan a quo Judex Factitelah salah menerapkan hukum pembuktian, dan tidak mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :

a. Bahwa pada pemeriksaan barang bukti hanya berdasarkan tes urine

yang dilakukan oleh petugas BNNK kemudian berdasarkan sampelurine

tersebut dinyatakan positif mengandung Amphetamine (AMP)

Methaphetamine(MET) zat yang terkandung dalam Narkotika Golongan I jenis Shabu-shabu yang terdaftar dalam Golongan I nomor urut 53

Amphetamine dan Nomor urut 61 untuk Methaphetamine Lampiran Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika ;

b. Bahwa penggunaan barang bukti hanya berupa hasil test urine dari Terdakwa belum bisa dikatakan sebagai pelaku penyalahgunaan Narkotika, dimana barang bukti tersebut tidak bisa memenuhi syarat formil dari dua alat bukti, karena Narkotika yang disebut sebagai barang bukti dari suatu perbuatan penyalahgunaan Narkotika hanya berupa hasil dari sampel test urine bukan berupa Narkotika yang sebagaimana disebutkan sebagai Narkotika Golongan I jenis Shabu-shabu yang terdaftar dalam Golongan I nomor urut 53Amphetamine dan Nomor urut

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(14)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Hal. 14 dari 18 halaman Putusan Nomor 273 K/MIL/2017

61 untukMethaphetamineLampiran Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika ;

c. Namun dalam hal pemeriksaan Terdakwa telah bersifat kooperatif dengan memberikan keterangan yang sebenarnya kenapa test urine

dari Terdakwa sampai positif mengandung Amphetamine (AMP)

Methaphetamine(MET) zat yang terkandung dalam Narkotika Golongan I jenis Shabu-shabu, seharusnya hal ini bisa menjadi suatu keringanan bagi Terdakwa karena telah memberikan keterangan dengan sesungguhnya tanpa berbelit ;

d. Bahwa Terdakwa dalam pemeriksaan sangat menyesali perbuatannya dan berjanji tidak akan mengulangi lagi perbuatan tersebut ;

e. Bahwa Terdakwa adalah Prajurit yang telah melaksanakan tugas sebagai prajurit yang baik sejak menjadi prajurit TNI-AD pada tahun 1986 melalui secata PK di Secata A Malino Rindam VII/Wrb, kiranya bisa menjadi pertimbangan Majelis Hakim Yang Mulia riwayat hidup kedinasan Terdakwa selama 31 tahun berdinas di lingkungan TNI-AD ; dan

f. Bahwa Terdakwa telah memasuki masa persiapan pensiun tanggal 02 Mei 2017 dan pensiun tanggal 02 Mei 2018, kiranya Majelis Hakim Yang Mulia berkenan meringankan hukuman yang bersangkutan.

II. KEBERATAN KEDUA

Bahwa mengenai putusan pidana tambahan pemecatan dari Dinas Militer, berdasarkan alasan-alasan sebagai berikut :

a. Bahwa penjatuhan hukuman yang dirasakan amat berat bagi Terdakwa dan keluarga adalah pidana tambahan "dipecat dari Dinas Militer" ; b. Bahwa pemecatan Terdakwa dari Dinas Militer dapat mempengaruhi

psikologis Terdakwa dan keluarga, dimana Terdakwa adalah Prajurit yang telah berdinas selama kurang lebih 31 tahun di lingkungan TNI AD dan pada tanggal 2 Mei 2017 telah memasuki masa persiapan pensiun serta pensiun tanggal 2 Mei 2018 kiranya Majelis Hakim Yang Mulia memberikan pertimbangan ataupun sebagai penghargaan kepada Terdakwa untuk tidak memberikan pidana tambahan kepada Terdakwa yaitu pemecatan dari Dinas Militer ;

c. Bahwa untuk mencetak seorang prajurit khususnya TNI AD negara harus membutuhkan dana yang tidak sedikit, oleh karena itu pemecatan terhadap seorang prajurit yang benar-benar mempunyai bobot kesalahan yang berat yang kadar tindak pidananya atau latar belakangnya dipengaruhi niat individu itu sendiri, namun di dalam perkara Terdakwa ini

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(15)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Hal. 15 dari 18 halaman Putusan Nomor 273 K/MIL/2017

dikarenakan salah pergaulan ataupun dikarenakan masa tua seorang prajurit yang memasuki masa persiapan pensiun sehingga membutuhkan persiapan pekerjaan untuk mengisi masa pensiun dari Terdakwa, namun dalam hal ini Terdakwa telah salah bergaul sehingga menimbulkan suatu perbuatan yang berhadapan dengan hukum dan harus dipertanggung-jawabkan secara hukum oleh Terdakwa sebagai seorang prajurit yang bersikap ksatria, kiranya Majelis Hakim yang mulia berkenan untuk tidak memberikan pidana tambahan berupa pemecatan terhadap yang Terdakwa ;

d. Bahwa Terdakwa adalah tulang punggung keluarga sehingga apabila Terdakwa dipecat dari Dinas Militer justru akan menimbulkan penderitaan bagi keluarga Terdakwa ;

e. Bahwa pemecatan terhadap Terdakwa dari Dinas Militer tidak seimbang dengan jasa-jasa Terdakwa yang pernah bertugas operasi seroja pada tahun 1987 dan mendapat penghargaan Satya Lencana Seroja dan pada tahun 1994 mengikuti tugas operasi Irian Jaya dan mendapat penghargaan Satya Lencana Gom untuk mempertahankan Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia pada saat itu serta Satya Lencana Kesetiaan 8 Tahun, 16 Tahun dan 24 Tahun ;

f. Bahwa Terdakwa apabila tidak dipecat nantinya sanggup bertindak atau bertingkah laku disiplin dan tidak akan melanggar hukum maupun disiplin lagi ;

g. Bahwa Terdakwa memiliki 1 (satu) istri dan 4 (empat) orang anak yang masih kecil dan menjadi tanggung jawab Terdakwa untuk diberi nafkah, yang pada kenyataannya akan ikut kesalahan Terdakwa atau menjadi sengsara akibat hukuman pemecatan Terdakwa yang kemungkinan besar tidak dapat melanjutkan pendidikan dan tidak mendapatkan haknya untuk menjadi terdidik, terpelajar dan cerdas yang pada akhirnya akan membuat suram masa depan beberapa gelintir anak Indonesia yang merupakan anak-anak Terdakwa ;

h. Bahwa penjatuhan hukuman pada prinsipnya untuk pendidikan dan pembinaan agar pelaku nantinya kembali menjadi prajurit yang baik berjiwa Sapta Marga dan Sumpah Prajurit setelah menjalani pembinaan nantinya, oleh karena itu apabila Terdakwa dipecat dari Dinas Militer, maka akan mengaburkan prinsip-prinsip pendidikan dan pembinaan itu sendiri ;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(16)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Hal. 16 dari 18 halaman Putusan Nomor 273 K/MIL/2017

Bahwa Pemohon Kasasi tetap memohon perkenan Hakim Agung yang mulia agar meniadakan hukuman tambahan berupa pemecatan dari Dinas Militer dengan mempertimbangkan hal-hal yang meringankan yang telah diuraikan Pemohon Kasasi di depan.

Menimbang, bahwa atas alasan-alasan tersebut Mahkamah Agung ber-pendapat :

- Bahwa alasan permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi/Terdakwa mengenai berat ringannya pidana yang dijatuhkan kepada Terdakwa tidak dapat dibenarkan, karena hal tersebut merupakan kewenangan Judex Facti

yang tidak tunduk pada pemeriksaan tingkat kasasi, kecuali dalam hal putusanJudex Factitidak cukup dalam pertimbangannya ;

- BahwaJudex FactiPengadilan Militer Tinggi III Surabaya dalam putusannya telah mempertimbangkan seluruh fakta hukum yang relevan secara yuridis sebagaimana terungkap di persidangan, sehingga Terdakwa dinyatakan terbukti bersalah melakukan tindak pidana "Penyalahgunaan Narkotika Golongan I bagi diri sendiri" melanggar Pasal 127 Ayat (1) Huruf a Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika sebagaimana dakwaan Oditur Militer. Oleh karenanya Judex Facti menjatuhkan pidana kepada Terdakwa dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun dan pidana tambahan berupa pemecatan dari Dinas Militer ;

- Bahwa namun demikian putusan Judex Facti tersebut harus diperbaiki khususnya tentang penjatuhan pidana tambahan berupa pemecatan dari Dinas Militer, karena dalam menjatuhkan pidana tambahan tersebut Judex Factitidak mempertimbangkan keadaan-keadaan pada diri Terdakwa secara tepat yaitu bahwa pada bulan Mei 2017 status Terdakwa telah memasuki masa pensiun, dan saat ini sudah dalam proses administrasi untuk status pensiun penuh. Oleh karenanya penjatuhan pidana tambahan berupa pemecatan dari Dinas Militer kepada Terdakwa in casu tidak akan mempunyai arti, dan secara administratif akan sulit dalam pelaksanaannya. Dengan demikian, berdasarkan hal-hal tersebut penjatuhan pidana tambahan pemecatan kepada Terdakwain casu, harus ditiadakan ;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, maka permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi/Terdakwa tersebut harus ditolak, namun demikian putusan Pengadilan Militer Tinggi III Surabaya Nomor 113-K/ PMT.III/BDG/AD/XII/2016 tanggal 22 Desember 2016 yang mengubah putusan Pengadilan Militer III-16 Makassar Nomor 155-K/PM.III-16/AD/X/2016 tanggal 28 Oktober 2016 tersebut harus diperbaiki mengenai peniadaan pidana tambahan, sehingga amar selengkapnya sebagaimana tertera di bawah ini ;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(17)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Hal. 17 dari 18 halaman Putusan Nomor 273 K/MIL/2017

Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa dipidana, maka Terdakwa dibebani untuk membayar biaya perkara pada tingkat kasasi ini ;

Memperhatikan Pasal 127 Ayat (1) Huruf a Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1997 tentang Peradilan Militer, Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman, Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung sebagaimana yang telah diubah dan ditambah dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009 serta peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan ;

MENGADILI

Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi/Terdakwa :

MUHAMMAD AGUS SOFYAN, Kopka NRP. 600106tersebut ;

Memperbaiki amar putusan Pengadilan Militer Tinggi III Surabaya Nomor 113-K/PMT.III/BDG/AD/XII/2016 tanggal 22 Desember 2016 yang mengubah putusan Pengadilan Militer III-16 Makassar Nomor 155-K/PM.III-16/AD/X/2016 tanggal 28 Oktober 2016 tersebut mengenai peniadaan pidana tambahan, sehingga selengkapnya berbunyi sebagai berikut :

1. Menyatakan Terdakwa tersebut di atas yaitu :MUHAMMAD AGUS SOFYAN, Kopka NRP. 600106, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana "Penyalahgunaan Narkotika Golongan I bagi diri sendiri" ; 2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana

penjara selama 1 (satu) tahun ;

3. Menetapkan masa penahanan yang dijalani oleh Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan ;

4. Menetapkan barang-barang bukti berupa : 1. Barang :

- 1 (satu) buah alat tes Kit Narkoba 5 Parameter. Dirampas untuk dimusnahkan.

2. Surat-surat :

- 1 (satu) lembar dokumentasi alat tes Kit Narkoba 5 Parameter nomor urut 5 Screening/Tes Urine Narkoba di kantor Kodim 1412/Kolaka tanggal 3 Februari 2016.

- 1 (satu) lembar HasilScreening/Tes Urine Nomor R/024/II/2016/BNNK tanggal 1 Maret 2016 BNNK Kolaka yang ditandatangani oleh Kepala Badan Narkotika Nasional Kabupaten Kolaka atas nama Yedi Supandi.

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(18)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Hal. 18 dari 18 halaman Putusan Nomor 273 K/MIL/2017

- 1 (satu) lembar Daftar Hasil Tes Urine Insidentil di Makodim 1412/Kolaka pada hari Rabu tanggal 3 Februari 2016 yang ditandatangani oleh Kepala Seksi Rehabilitasi BNN Kabupaten Kolaka dan diketahui oleh Kepala Badan Narkotika Kabupaten atas nama Yedi Supandi.

- 1 (satu) lembar Berita Acara Nomor BA/04/II/2016/BNNK tanggal 20 Februari 2016 tentang serah terima alat tes Kit Narkoba (5 parameter) sebanyak 1 (satu) buah yang telah digunakan untuk pemeriksaan

urine Koptu Agus Sofyan (alat nomor 7) yang ditandatangani oleh pihak pertama atas nama Kaptem Cpm Rohmana, pihak kedua atas nama Sdr. Tri Setia, S.E. dan diketahui oleh Kepala Badan Narkotika Kabupaten atas nama Yedi Supandi.

Tetap dilekatkan dalam berkas perkaranya.

Membebankan kepada Pemohon Kasasi/Terdakwa tersebut untuk membayar biaya perkara pada tingkat kasasi ini sebesar Rp2.500,00 (dua ribu lima ratus rupiah) ;

Demikianlah diputuskan dalam Rapat Permusyawaratan Mahkamah Agung pada hariKamistanggal 3 Agustus 2017oleh Dr. H. Andi Abu Ayyub Saleh, S.H., M.H., Hakim Agung yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai Ketua Majelis, Dr. Drs. Burhan Dahlan, S.H., M.H. dan Prof. Dr. T. Gayus Lumbuun, S.H., M.H. Para Hakim Agung sebagai Anggota, dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari dan tanggal itu juga oleh Ketua Majelis dengan dihadiri oleh Para Hakim Anggota tersebut, serta

Rustanto, S.H., M.H. Panitera Pengganti dan tidak dihadiri oleh Pemohon Kasasi/Terdakwa dan Oditur Militer.

Hakim-Hakim Anggota, Ketua Majelis,

ttd./Dr. Drs. Burhan Dahlan, S.H., M.H. ttd./Dr. H. Andi Abu Ayyub Saleh, S.H., M.H.

ttd./Prof. Dr. T. Gayus Lumbuun, S.H., M.H.

Panitera Pengganti, ttd./Rustanto, S.H., M.H.

Untuk salinan : MAHKAMAH AGUNG R.I.

A.n. Panitera

Panitera Muda Pidana Militer

Dr. Slamet Sarwo Edy, S.H., M.Hum. Kolonel CHK NRP. 1910020700366

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

Referensi

Dokumen terkait

menguji validitas suatu rangkaian kuesioner. Sebagai gambaran, jika suatu indikator tidak mengelompok kepada variabelnya, tetapi malah mengelompok ke variabel yang lain,

Penelitian yang dilakukan peneliti pada 28 september 2018 melalui wawancara, observasi dan dokumentasi terhadap kepala sekolah, pembina pramuka, dan siswa mengenai

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan skripsi dengan judul “Sistem Informasi

Menurut pendapat diatas dapat dilihat bahwa etnomatematika merupakan suatu integrasi budaya dan matematika maka dari itu guru yang ada di sekolah berupa

Dalam bowl yang terpisah tuang putih telur, lalu kocok diikuti dengan gula sedikit demi sedikit hingga menjadi meringue dan gula habis.. Tuang tepung, Bendico Chocolate Powder,

mendatangi rumah saksi ATOSOKHI ZAI Alias AMA GUSU kemudian langsung bertanya kepada saksi SOZANOLO LAFAU Alias AMA NOVI dengan mengatakan “Dengan siapa kamu bermasalah

Siswa merespon salam dan pertanyaan dari guru berhubungan dengan kondisi ,absensi. Sebagai apersepsi untuk mendorong rasa

Penentuan panjang gelombang serapan maksimum meloksikam dalam medium dapar fosfat menggunakan larutan dengan konsentrasi 15 µg/mL dan panjang gelombang