• Tidak ada hasil yang ditemukan

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA KABUPATEN ASAHAN (ANGKA TETAP TAHUN 2013)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA KABUPATEN ASAHAN (ANGKA TETAP TAHUN 2013)"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

 Angka Tetap (ATAP) produksi padi tahun 2013 sebesar 103.881 ton GKG, naik sebesar 9.968 ton dibanding

produksi ATAP tahun 2012. Kenaikan produksi disebabkan kenaikan hasil per hektar sebesar 4,13 ku/ha atau 8,03 persen.

 Angka Tetap (ATAP) tahun 2013 komoditas palawija seperti jagung, kedelai, kacang tanah, kacang hijau, dan ubi jalar mengalami penurunan produksi dibandingkan ATAP tahun 2012, sedangkan komoditas ubi kayu mengalami kenaikan produksi dibandingkan ATAP tahun 2012.

 Angka Ramalan I (ARAM I) produksi padi pada tahun 2014 sebesar 111.887 ton GKG, naik sebesar 8.006 ton dibanding produksi ATAP tahun 2013. Kenaikan produksi disebabkan kenaikan hasil per hektar sebesar 0,80 ku/ha atau 1,44 persen sedangkan luas panen turun sebesar 1.156 hektar dibanding luas panen tahun 2013.

 Angka Ramalan I (ARAM I) tahun 2014 komoditas palawija seperti jagung, kedelai, ubi jalar dan kacang tanah mengalami kenaikan produksi, sedangkan kacang hijau dan ubi kayu mengalami penurunan produksi dibandingkan dengan ATAP tahun 2013.

No. 02/10/1208/Thn. XVII, 20 Oktober 2014

P

RODUKSI

P

ADI

D

AN

P

ALAWIJA

K

ABUPATEN

A

SAHAN

(ANGKA TETAP TAHUN 2013)

ANGKA TETAP PRODUKSI PADI TAHUN 2013 SEBESAR 103.881 TON GABAH KERING GILING

(GKG), NAIK SEBESAR 9.968 TON DIBANDING PRODUKSI TAHUN 2012

1. PENDAHULUAN

Statistik produksi tanaman pangan yang disajikan dalam Berita Resmi Statistik (BRS) ini terdiri dari luas panen, produktivitas, dan angka produksi untuk komoditas padi, jagung, kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu, dan ubi jalar. Angka produksi tanaman pangan yang dirilis disajikan dengan tiga status angka yang berbeda, yaitu Angka Tetap (ATAP) 2012, Angka Tetap (ATAP) 2013, dan Angka Ramalan (ARAM I) 2014. ATAP 2012 dan ATAP 2013 adalah realisasi produksi selama satu tahun (Januari–Desember) sedangkan ARAM I 2014 merupakan angka produksi realisasi Januari-April 2014 dan angka perkiraan Mei-Desember 2014.

(2)

2. URAIAN MENURUT JENIS KOMODITAS

2.1. PADI

Angka Tetap (ATAP) produksi padi pada tahun 2013 sebesar 103.881 ton Gabah Kering Giling, naik sebesar 9.968 ton dibanding produksi ATAP tahun 2012. Kenaikan produksi disebabkan kenaikan hasil per hektar sebesar 4,13 ku/ha atau 8,03 persen.

Angka Ramalan I (ARAM I) produksi padi pada tahun 2014 sebesar 111.887 ton Gabah Kering Giling, naik sebesar 8.006 ton dibanding produksi ATAP tahun 2013. Kenaikan produksi disebabkan kenaikan hasil per hektar sebesar 0,80 ku/ha atau 1,44 persen sedangkan luas panen turun sebesar 1.156 hektar dibanding luas panen tahun 2013.

Tabel 1.

Luas Panen, Hasil per Hektar, dan Produksi Padi di Kabupaten Asahan Menurut ATAP 2012, ATAP 2013, dan ARAM I 2014

Uraian Satuan (ATAP) 2012 (ATAP) 2013 (ARAM I) 2014

(1) (2) (3) (4) (5)

Luas Panen Ha 18.281 18.718 19.874

Hasil / Hektar Ku/Ha 51,37 55,50 56,30

Produksi *) Ton 93.913 103.881 111.887

Keterangan *) : Bentuk hasil produksi GKG (Gabah Kering Giling)

2.2. JAGUNG

Angka Tetap (ATAP) produksi jagung pada tahun 2013 sebesar 9.047 ton, turun sebesar 8.935 ton dibanding produksi ATAP tahun 2012. Penurunan produksi disebabkan oleh penurunan luas panen sebesar 1.885 hektar atau 44,17 persen, dan penurunan hasil per hektar sebesar 4,16 ku/ha atau 9,87 persen.

Angka Ramalan I (ARAM I) produksi jagung pada tahun 2014 sebesar 10.449 ton, naik sebesar 1.402 ton dibanding produksi ATAP tahun 2013. Kenaikan produksi disebabkan oleh kenaikan luas panen sebesar 114 hektar atau 4,78 persen dan hasil per hektar juga naik sebesar 3,88 ku/ha atau 10,21 persen.

Tabel 2.

Luas Panen, Hasil per Hektar, dan Produksi Jagung di Kabupaten Asahan Menurut ATAP 2012, ATAP 2013, dan ARAM I 2014

Uraian Satuan (ATAP) 2012 (ATAP) 2013 (ARAM I) 2014

(1) (2) (3) (4) (5)

Luas Panen Ha 4.267 2.382 2.496

Hasil / Hektar Ku/Ha 42,14 37,98 41,86

Produksi *) Ton 17.982 9.047 10.449

(3)

2.3. KEDELAI

Angka Tetap (ATAP) produksi kedelai pada tahun 2013 sebesar 9 ton, turun sebesar 59 ton dibanding produksi ATAP tahun 2012. Penurunan produksi disebabkan oleh penurunan luas panen sebesar 66 hektar atau 85,71 persen, dan penurunan hasil per hektar sebesar 0,32 ku/ha atau 3,63 persen.

Angka Ramalan I (ARAM I) produksi kedelai pada tahun 2014 sebesar 20 ton, naik sebesar 11 ton dibanding produksi ATAP tahun 2013. Kenaikan produksi disebabkan oleh kenaikan hasil per hektar sebesar 1,51 ku/ha atau 17,78 persen, dan kenaikan luas panen sebesar 9 hektar atau 81,81 persen dibanding tahun 2013.

Tabel 3.

Luas Panen, Hasil per Hektar, dan Produksi Kedelai di Kabupaten Asahan Menurut ATAP 2012, ATAP 2013, dan ARAM I 2014

Uraian Satuan (ATAP) 2012 (ATAP) 2013 (ARAM I) 2014

(1) (2) (3) (4) (5)

Luas Panen Ha 77 11 20

Hasil / Hektar Ku/Ha 8,81 8,49 10

Produksi *) Ton 68 9 20

Keterangan *) : Bentuk hasil produksi biji kering

2.4. KACANG TANAH

Angka Tetap (ATAP) produksi kacang tanah pada tahun 2013 sebesar 146 ton, turun sebesar 36 ton dibanding produksi ATAP tahun 2012. Penurunan produksi disebabkan oleh penurunan luas panen sebesar 39 hektar atau 23,07 persen sedangkan hasil per hektar mengalami kenaikan sebesar 0,48 ku/ha atau 4,46 persen.

Angka Ramalan (ARAM I) produksi kacang tanah pada tahun 2014 sebesar 155 ton, naik sebesar 9 ton dibanding produksi ATAP tahun 2013. Kenaikan produksi disebabkan oleh kenaikan luas panen sebesar 7 hektar atau 5,38 persen, dan kenaikan hasil per hektar sebesar 0,1 ku/ha atau 0,8 persen.

Tabel 4.

Luas Panen, Hasil per Hektar, dan Produksi Kacang Tanah di Kabupaten Asahan Menurut ATAP 2012, ATAP 2013, dan ARAM I 2014

Uraian Satuan (ATAP) 2012 (ATAP) 2013 (ARAM I) 2014

(1) (2) (3) (4) (5)

Luas Panen Ha 169 130 137

Hasil per Hektar Ku/Ha 10,74 11,22 11,31

Produksi *) Ton 182 146 155

(4)

2.5. KACANG HIJAU

Angka Tetap (ATAP) produksi kacang hijau pada tahun 2013 sebesar 128 ton, turun sebesar 79 ton dibanding produksi ATAP tahun 2012. Penurunan produksi disebabkan oleh penurunan luas panen sebesar 79 hektar atau 40,3 persen, sedangkan hasil per hektar mengalami kenaikan sebesar 0,37 ku/ha atau 3,5 persen.

Angka Ramalan (ARAM I) produksi kacang hijau pada tahun 2014 sebesar 173 ton, naik sebesar 45 ton dibanding produksi ATAP tahun 2013. Kenaikan produksi disebabkan oleh kenaikan luas panen sebesar 39 hektar atau 33,33 persen, dan kenaikan hasil per hektar sebesar 0,17 ku/ha atau 1,55 persen.

Tabel 5.

Luas Panen, Hasil per Hektar, dan Produksi Kacang Hijau di Kabupaten Asahan Menurut ATAP 2012, ATAP 2013, dan ARAM I 2014

Uraian Satuan (ATAP) 2012 (ATAP) 2013 (ARAM I) 2014

(1) (2) (3) (4) (5)

Luas Panen Ha 196 117 156

Hasil / Hektar Ku/Ha 10,55 10,92 11,09

Produksi *) Ton 207 128 173

Keterangan *) : Bentuk hasil produksi biji kering

2.6. UBI KAYU

Angka Tetap (ATAP) produksi ubi kayu pada tahun 2013 sebesar 20.082 ton, naik sebesar 4.490 ton dibanding produksi ATAP tahun 2012. Kenaikan produksi disebabkan oleh kenaikan hasil per hektar sebesar 84,64 ku/ha atau 43,91 persen, sedangkan luas panen mengalami penurunan sebesar 85 ha atau 10,51 persen.

Angka Ramalan (ARAM I) produksi ubi kayu pada tahun 2014 sebesar 19.083 ton, turun sebesar 999 ton dibanding produksi ATAP tahun 2013. Penurunan produksi disebabkan oleh penurunan luas panen sebesar 68 hektar atau 9,39 persen, sedangkan hasil per hektar naik sebesar 13,53 ku/ha atau 4,87 persen.

Tabel 6.

Luas Panen, Hasil per Hektar, dan Produksi Ubi Kayu di Kabupaten Asahan Menurut ATAP 2012, ATAP 2013, dan ARAM I 2014

Uraian Satuan (ATAP) 2012 (ATAP) 2013 (ARAM I) 2014

(1) (2) (3) (4) (5)

Luas Panen Ha 809 724 656

Hasil / Hektar Ku/Ha 192,73 277,37 290,90

Produksi *) Ton 15.592 20.082 19.083

(5)

2.7. UBI JALAR

Angka Tetap (ATAP) produksi ubi jalar pada tahun 2013 sebesar 931 ton, turun sebesar 208 ton dibanding produksi tahun 2012. Penurunan produksi disebabkan oleh penurunan luas panen sebesar 23 hektar atau 18,25 persen sedangkan hasil per hektar mengalami kenaikan sebesar 0,02 ku/ha atau 0,02 persen.

Angka Ramalan (ARAM I) produksi ubi jalar pada tahun 2014 sebesar 1160 ton, naik sebesar 229 ton dibanding produksi tahun 2013. Kenaikan produksi disebabkan oleh kenaikan luas panen sebesar 21 hektar atau 20,38 persen, dan kenaikan hasil per hektar sebesar 3,12 ku/ha atau 3,45 persen.

Tabel 7.

Luas Panen, Hasil per Hektar, dan Produksi Ubi Jalar di Kabupaten Asahan Menurut ATAP 2012, ATAP 2013, dan ARAM I 2014

Uraian Satuan (ATAP) 2012 (ATAP) 2013 (ARAM I) 2014

(1) (2) (3) (4) (5)

Luas Panen Ha 126 103 124

Hasil / Hektar Ku/Ha 90,41 90,43 93,55

Produksi *) Ton 1.139 931 1.160

Keterangan *) : Bentuk hasil produksi umbi basah

Kisaran, 20 Oktober 2014

KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK

KABUPATEN ASAHAN

Ir. TUTI HIDAYATI, M.Si

(6)

BPS KABUPATEN ASAHAN

Informasi lebih lanjut hubungi:

1. Kepala Seksi Statistik Produksi (Enda, SE)

2. Kepala Seksi IPDS (Irfan Bani, S.Si)

Telp : 0623-41731, Faks : 0623-347432, E-mail : bps1208@bps.go.id

Referensi

Dokumen terkait

Dalam hal Perseroan terlambat menyerahkan Sertifikat Jumbo Obligasi dan memberi instruksi kepada KSEI untuk mengkreditkan Obligasi pada Rekening Efek, maka Perseroan

Mencermati hasil pembahasan pada bab sebelumnya dapat dikemukakan kesimpulan penelitian ini yaitu: Konsep pendidikan keluarga Zakiah Daradjat yaitu menekanakan pada

Jika Peraturan Walikota telah diubah lebih dari satu kali, Pasal I memuat, selain mengikuti ketentuan pada Nomor 4 huruf a, juga tahun dan nomor dari Peraturan

Peningkatan kadar tepung umbi porang yang digunakan sebagai pengikat dapat mempengaruhi sifat fisik dari tablet yaitu kekerasan, kerapuhan dan waktu hancur tablet yang

Tujuan: Membuktikan efek bakterisidal dekok kulit buah jeruk purut (Citrus hystrix) sebagai antibakteri pada Streptococcus pyogenes. Metode: Drop plate technique

Menurut Henry Guntur dalam “The American Collage Dictionary” dalam Liza (2009:2), bahwa novel adalah suatu cerita prosa yang fiktif dalam panjang tertentu yang melukiskan para

Peserta didik tidak lagi menerima informasi secara pasif, akan tetapi peserta didik bisa bersifat aktif di dalam pembelajaran, karena peserta didik diberikan kebebasan

Sedangkan skor angket siswa memiliki respon positif terhadap motivasi belajar melalui penerapan media pembelajaran berbasis macromedia flash 8.0 karena dari siklus