• Tidak ada hasil yang ditemukan

LOGIKA DAN KESADARAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LOGIKA DAN KESADARAN"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

LOGIKA DAN KESADARAN

Manusia tidak akan pernah mengingat lagi bagaimana ia sewaktu bayi. Sewaktu bayi, cara melihat tentu berbeda dengan saat ini, dimana sewaktu bayi belum ada objektifisasi. Tetapi seiring bertumbuhnya bayi, disuguhkan dengan nutrisi yang berasal dari dunia berupa makanan, minuman, sehingga dunia menjadi ibu bagi bayi. Bayipun tumbuh dengan keduniaan, tertarik dengan dunia sehingga “aku” mulai terbentuk.

Pikiran manusia dapat mengobjektifisasikan sesuatu yang tidak ada menjadi seakan-akan ada. Inilah yang disebut ilusi. Mind pun telah mengobjektifisasikan “aku” dalam kesadaran menjadi objek yang real, sehingga seterusnya setelah “aku” tertegak dalam kesadaran melihat sesuatu objek, maka akan muncul pikiran aku, kerja aku, kehidupan aku, ibadah aku dan seluruh struktur kehidupan terbentuk atas aku. Kehidupan yang muncul dari “aku” ini menjadi suatu kehidupan yang ilusif. Meski demikian, karena kuatnya pikiran, sehingga “aku” sangat konkrit keberadaannya.

Al Haq melalui wahyu dan termanifestasi dalam agama turun untuk menghancurkan objektifisasi pikiran, dan bukannya menghancurkan pikiran atau mind itu sendiri. Dan sebaliknya, untuk mengarahkan pikiran dalam melihat yang sebenarnya. Karena yang akan diarahkan adalah mind/reason, maka wahyu berbahasa dalam bahasa reason. Wahyu mengantar mind untuk melihat segala sesuatu secara objektif sebenarnya apa, bukannya mengobjektifisasikan. Jadi ada konflik antara melihat secara objektif atau menciptakan objektifisasi.

Terkesan merupakan hal yang kontradiksi, dimana wahyu datang untuk menghancurkan objektifisasi pikiran sementara kita sudah tumbuh sedemikian rupa dengan “aku” yang telah tertegak. “aku” bukan hanya sumber kehidupan tetapi telah menjadi sumber ilmu kita. Melihat bangunan, pekerjaan, hidup berkeluarga, sosial

semuanya terkesan mempunyai realitas. Layaknya sebuah layar film, wahyu datang dan menghancurkan/menghilangkan semua penampakan dalam layar tontonan dunia kita. atau bagaikan ‘gunung’ yang telah tumbuh dengan begitu kokohnya hingga sulit untuk dihancurkan.

(2)

Untuk itulah, Allah memberikan amanah/wahyu dan manusia pun menyatakan siap menerima amanah wahyu, Tuhan pun menyatakan bahwa manusia itu “saluman jahula”, amat gelap dan

amat jahil. Pernyataan Tuhan ini bukan merendahkan manusia tapi pernyataan tersirat memuliakan manusia bahwa manusia yang siap menerima berarti akan menghancurkan gunungnya, kosong, dan “jahula”, amat rendah.

Dalam diri manusia menerima, tetapi sebagai manusia, mereka tidak mau. Gunung dalam diri manusia atau ilusilah yang sebenarnya membuat manusia tidak mau menerima keberadaan

Amanah atau Wahyu disini dimasudkan adalah wilayah yang berarti dekat pada Tuhan dan ketika dia menerima wilayah, maka manusia akan menjadi “saluman jahula”.

Berkenaan dengan melihat yang sebenarnya atau keluar dari objektifisasi kita, Nabi mengajarkan kita doa dalam munajatnya

“Allahumma arinil asya’a kama hiya”,(Ya Allah perlihatkan kepadaku segala sesuatu sebagaimana yang sebenarnya).

Hadis imam Ali as menceritakan insan kamil dalam melihat Tuhan

Maa ra’aytu say’an illa wara aytullah, qablahu, fihi waba’dahu (aku tidak melihat sesuatu kecuali Allah didalamnya, sebelumnya dan sesudahnya ) atau Aku melihat segala sesuatunya adalah Allah tanpa terkecuali

Atau dalam Al Qur’an surat Al Fushilat “sanuriihim aayatina, hatta yatabayyana annahu haq” (dalam waktu dekat, Allah akan perlihatkan kepada mereka/manusia, tanda-tanda Kami di ufuk dan di dalam diri manusia sendiri sehingga menjadi jelas Dia adalah yang benar dan real ). ”diufuk” menandakan makrokosmis

”manusia” menunjukkan mikrokosmis.

Mengenal Allah melalui tanda-tanda Tanda-tanda 1. Arti filosofis

Contoh, keberadaan api dan keberadaan asap punya relasi sebab akibat (ontologis). Keberadaan api menyebabkan keberadaan asap dan asap adalah sebab epistemologis keberadaan api. Maksudnya sebab akan menyadarkan akan keberadaan api. Asap tanda api dan api tanda dari asap. Jadi ada 2 keberadaan.

2. Tanda iluminatif- Tanda metafisika

Bayangan adalah tanda keberadaan objek. Tapi bayangan seakan-akan ada padahal tidak ada. Karena adanya ojektifisasi dia menandakan keberadaan objek.

(3)

Tanda ini dipakai oleh arifin /metafisika dari segi keberadaan antara ada dan tiada tapi tidak ada ruang. Keberadaan refleksi bukan keberadaan konkrit sebab tidak ada ruang. Atau dengan kata lain :

1. Keberadaan refleksi tidak jelas tapi bukan fatamorgana

2. Keberadaan refleksi tidak punya identitas sendiri, sebab identitasnya adalah objek itu sendiri. Contoh, bercermin. Refleksi mencerminkan objeknya sendiri

ayatina menurut filosof, adalah sebab epistemologi. Maksudnya tanda-tanda menjadi penyebab kesadaran akan pencipta. Ilmu yakin adalah ilmu filosofis.

Saanurihim aayatina bagi kaum arif adalah tanda refleksi Tuhan yaitu Tuhan itu sendiri. Melihat seluruh alam adalah melihat Tuhan. Dan kita melihat semuanya adalah wajah Dia.

Tanda-tanda ada di alam dan di dalam diri manusia, maksudnya harus menembus dalam diri manusia, harus ada penetrasi ke dalam.

Bagaiamana agar kita dapat lepas dari objektifisasi pikiran dan mencapai kesadaran, adalah harus dengan kiamat. Kiamat berarti tegaknya kebenaran. Tegaknya Al Haq dan gunung akan hancur. Sebelum terjadi kiamat makro, harus terjadi kiamat mikro/kiamat spiritual. Kiamat dalam satu waktu seluruh alam ciptaan akan hancur, semua mati berarti berpindahnya ke alam lain. yaitu barzakh. Berlaku secara kolektif.

Ada yang berlaku secara individual, dimana kematian adalah suatu kesadaran. Dari satu level kesadaran ke level kesadaran yang lain.

Level-level kesadaran

- Kesadaran inderawi/sensual

Hilangnya satu indera menyebabkan manusia kurang sadar pada hal tertentu, seperti tidak ada telinga, tidak ada kesadaran pada penglihatan

- Kesadaran barzakh /imaginal/malakut/mitsal

Dalam diri manusia ada kemampuan imaginal/khayal.

Al khayal / al mitsal ada yang bersifat subjektif dan objektif.

Barzakh secara literal berarti ada di antara dua. Yaitu diantara alam mulk dan ruh

Alam kubur adalah alam barzakh, alam mimpi. Mempunyai ciri-ciri fisik/material. Substansinya spiritual. Contoh lain adalah refleksi dalam cermin, sumbernya adalah panca indera bathin.

Dimensi khayal : 1. terhubung (khayal individual) yang tercipta dari manusia conditional /mikrokosmis. Contoh mimpi yang tidak benar berasal dari pengalaman sensualnya dan khayal terputus/objektif, makrokosmis.

(4)

Ciri-ciri dan substansinya spiritual. Merupakan kesadaran maknawi. Objeknya adalah malaikat/akal/intellect. Tidak ada bentuk, olehnya disebut alam makna. Sumbernya adalah qalbu. Pusat keberadaan malakut dan juga jabarut.

Untuk sampai pada kesadaran ini harus mengaktifkan qalbu. Menghidupkan malam /qiyamul lail maksudnya menghidupkan jiwa atau menghidupkan qalbu melalui doa-doa dalam tahajjud

Kesadaran ini juga menuntunmanusia untuk melihat aspek esoteris/batinnya agama.

Dalam derajat kesadaran ini Nabi Musa aku akan terus berjalan sampai aku menemukan pertemuan diantara dua laut . Pertemuan dua laut yang dimaksud oleh nabi Musa adalah alam barzakh. Allah mencipta Laut asin dan laut manis . Laut asin adalah simbol alam al mulk, laut manis adalah simbol alam malakut

Dalam arti ini, nabi Musa memaksudkan bagaimana menghidupkan qalbu.

Qalbu

Qalbu merupakan pusat kesadaran manusia, sehingga untuk mencapai kesadaran, manusia harus menghidupkan qalbu. Menghidupkan qalbu dapat dicapai dicapai melalui syaer wa suluk. ”Suluk” maksudnya ”bergerak ” menjauhi titik permulaan, mendekati destinasi, sementara ”Syaer” merupakan pengalaman dalam perjalanan/stasiun. Kedua-duanya merupakan perjalanan qalbu manusia yang merupakan pusat kesadaran manusia.

Qalbu sebagai pusat kesadaran spiritual manusia dalam arti lain adalah air mancur/fountain, qalbu adalah puncak individual manusia yang juga merupakan awalnya malakut.

Jiwa manusia dalam kaitannya sebagai subjek dan predikat-predikatnya dipelajari oleh ilmu akhlak. Ilmu akhlak berkaitan dengan akhlak positif dan negatif, sedangkan dalam ilmu tasawuf mempelajari bagaimana menghilangkan aku/ego, sehingga akhlak Allah yang tertinggal, atau yang tinggal adalah AKU.

Menurut sufi, permulaan bagi manusia dalam perjalanan yaitu manusia yang sadar pada qalbunya. Kaum sufi menyebut hakekat manusia adalah Al Qasra Filwahdah (banyak dalam satu).

Ketika Dia memanifestasikan diriNya dalam namaNya (Allah) keseluruh alam, maka seluruh alam adalah manifestasiNya. Jadi yang menjadi hijab adalah namaNya. Ketika memanifestasikan diriNya, maka Dia menyembunyikan DiriNya atau “kafir”. (dalam perspektif tasawuf artinya menyembunyikan ).

Tuhan berdzikir berarti manifestasi laylatul qadr turun, Manusia berdzikir berarti hilang laylatul mi’raj naik

Nabi Ibrahim melihat matahari, haadza rabbi (ini Tuhanku). Tetapi ketika matahari tenggelam, dia berkata aku tidak suka yang tenggelam. Lalu nabi Ibrahim berkata ” inni wajjahtu wajhiya lilladzi fatarassamawaati wal ardh (aku menghadapkan wajahku pada wajah Ilahi) ini menunjukkan bahwa nabi Ibrahim telah menyaksikan. Terkadang memang harus ada

(5)

inkonsistensi form untuk mempertahankan esensi. Kita mencoba untuk melihat wajah Allah, bukan tanda-tanda saja.

Fatir bagaikan petir yang membelah kesadaran melalui sambarannya. Fakasyafna anka (aku yang akan memperlihatkan). Allah yang mengkasyafkan.

Logika membantu kesadaran sebab mental proses, karena yang sadar pada Al Haq adalah Al Haq, yang melihat atau sadar pada AL Haq adalah Al Haq sendiri. Terkadang bahasa ekspresinyanya dalam bahasa intelektual, perasaan, cinta, dll

”La ilaaha illallah” adalah bahasa analitis,, tiada tuhan kecuali Allah. Berarti ada yang menyembah dan ada yang disembah.

La ilaaha illlallah adalah sumber makrifat dan juga sumber amal praktis.

Kalimat syahadah ini muncul untuk menghancurkan tuhan-tuhan (gunung objektifisasi manusia).ini adalah bahasa reason sebab reason telah membuat struktur realitas...ibarat seorang ibu yang memerintahkan anaknya untuk membeli susu, tapi karena dia tahu bahwa anaknya akan membeli permen, maka si ibu berkata ”jangan beli permen”.

Kalimat ini bagi arifin harus mengisyaratkan pada Tauhid yaitu mengEsakan. Ada unsur aktif menjadi power. Bagaikan pedang yang menghancurkan

”Walillaahi asmaul husna ’Allah memiliki nama-nama. semua asmaul husna ada di dalam Allah . (al hay, al sami’) nama-nama ini mengisyaratkan bahwa yang melihat adalah Dia, yang hidup adalah Dia, yang menyaksikan adalah Dia

Innallaaha waliyulladzina amanu yuhrijuhu minannur

Allah adalah wali orang-orang yang beriman. Dia mengeluarkan orang beriman dari kegelapan dan mengeluarkan orang kafir dari cahaya

Allah mengeluarkan orang beriman dari kegelapan melalui wali .”al wali” merupakan maqam wilayah. Jadi harus terhubung dengan wilayah dan Allah sendiri yang memilih walinya.

Dalam hal ini dari Tuhan ke manusia ada jalannya, dari manusia ke Tuhan tidak ada jalannya. Maqam wilayah membentuk tariqat (setiap form tariqat harus berasal dari maqam wilayah) merupakan keberadaan ontologis, Maqam nubuwwah membentuk agama

Olehnya Muhammad selain sebagai nabi, juga adalalah wali

Tariqat adalah substansinya agama, sehingga tariqat mendahului agama. Tanpa tareqat tak akan ada agama

Untuk memasuki qalbu, manusia harus beriman pada wahyu atau agama, dan dalam keberadaan manusia, wahyu harus memberikan hal-hal/ilmu yang esensial bagi kepentingan/kebutuhan manusia.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Kajian efektivitas paket teknologi mekanisasi padi pada lahan sawah irigasi dengan kepadatan penduduk rendah di provinsi Bengkulu dilaksanakan terhadap aplikasipaket

Berdasarkan hasil pengamatan dan wawanca- ra dari empat mahasiswa bimbingan konseling pada angkatan 2013 dan 2014, kejadian yang menandakan rendahnya altruisme mahasiswa

Strategi menarik, bahwa Public relations merupakan potensi untuk menyandang suatu taktik menarik perhatian dengan berbagai cara guna mencapainya tujuan perusahaan

iklim sekolah atau budaya sekolah memiliki tradisi yang baik atau positif maka, perundungan dapat dihindari, tetapi ketika iklim sekolah atau budaya sekolah

Sistem informasi ini dikembangkan dengan menggunakan perangkat lunak Adobe Dreamweaver CS5, XAMPP yang merupakan gabungan dari Apache Web Server, PHP, dan MySQL,

Untuk mengetahui apakah pengaruh Current Ratio yang dimoderasi oleh Ukuran Perusahaan berpengaruh terhadap perubahan laba pada perusahaan pertambangan yang terdaftar

Proses perancangan sistem usulan akan menjelaskan dan menguraikan tentang aktifitas yang dilakukan oleh admin, pemilik kendaraan atau pelacak, dan aplikasi GPS yang