• Tidak ada hasil yang ditemukan

Budiasih Dyah Saraswati DOSEN PEMBIMBING II : Andre Parvian Aristio, S.Kom

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Budiasih Dyah Saraswati DOSEN PEMBIMBING II : Andre Parvian Aristio, S.Kom"

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBUATAN

PANDUAN

TATA

KELOLA

TEKNOLOGI

INFORMASI

BERDASARKAN

PRINSIP

KINERJA

ISO

38500:2008 STUDI KASUS GENERAL SUPPORTING DIVISION

PT. ANTA EXPRESS TOUR & TRAVEL SERVICE Tbk.

Budiasih Dyah Saraswati

5206100094

DOSEN PEMBIMBING I

: Ir. Aris Tjahyanto, M.Kom

DOSEN PEMBIMBING II

: Andre Parvian Aristio, S.Kom

(2)

Tujuan

Memperoleh rancangan tata kelola TI

berdasarkan ISO/IEC 38500:2008 prinsip kinerja

yang memberikan gambaran bagi General

Supporting Division PT Anta Express Tour &

Supporting Division PT Anta Express Tour &

Travel Service Tbk. Jakarta untuk menyusun

suatu perencanaan strategis TI yang mendukung

kebutuhan bisnis.

(3)

General Supporting Division PT Anta

Express Tour & Travel Service Tbk.

General Supporting Division PT Anta

Express Tour & Travel Service Tbk.

PT Anta Express Tour & Travel Service Tbk.

(Antatour) merupakan sebuah perusahaan

yang bergerak di bidang travel service.

General Supporting Division Antatour

General Supporting Division Antatour

merupakan salah satu divisi dalam Antatour

yang ranah kerjanya mencakup Human

Resource Department (HRD), unit TI, serta

(4)

Pemetaan Prinsip Kinerja ISO

38500:2008 – Cobit 4.1 Oleh ITGI

Pemetaan Prinsip Kinerja ISO

38500:2008 – Cobit 4.1 Oleh ITGI

PO1 Define

IT Strategic

Plan

Kinerja

ISO

38500:2008

DS1 Define

and Manage

Service Level

ME4

Monitoring

and

Evaluating IT

Governance

ME1

Monitoring

and

Evaluating IT

Performance

(5)

R

o

a

d

M

a

p

to

IT

Go

ve

rna

nc

e

R

o

a

d

M

a

p

to

IT

Go

ve

rna

nc

e

(6)

M

e

to

do

lo

g

i

P

e

ne

li

ti

a

n

Tahap 1

: Pendahuluan

Tahap 2

: Pengumpulan Data

Review Dokumen

Wawancara

Observasi

Tahap 3

: Pengolahan dan Analisis

Data

Identifikasi Masalah Kinerja TI

Studi Literatur

Kuesioner

Analisis Kondisi Saat Ini

(As Is)

Analisis Kondisi yang

Diharapkan (To Be)

M

e

to

do

lo

g

i

P

e

ne

li

ti

a

n

Tahap 4

: Pembuatan Dokumentasi

Tata Kelola dan Verifikasi

Dokumen Tata Kelola TI

Data

GAP Analysis

Pembuatan Dokumen

(7)

FASE 1 – IDENTIFY NEEDS

FASE 1 – IDENTIFY NEEDS

(8)

Fase 1 - Identify Needs

Pentingnya tata kelola TI telah mulai disadari,

sehingga perlu adanya komunikasi dan

konfirmasi mengenai kebutuhan tata kelola.

Dalam metodologi penelitian Tugas Akhir ini,

Dalam metodologi penelitian Tugas Akhir ini,

fase 1 dilakukan pada tahap pengumpulan

data, yang mencakup review dokumen,

(9)

Pengumpulan Data

Pengumpulan Data

(10)

Hasil Review

Dokumen, Wawancara, Observasi

Hasil Review

Dokumen, Wawancara, Observasi

Proses Bisnis

Utama

Pemetaan Proses Bisnis Utama Antatour terhadap

proses-proses COBIT

Utama

Antatour

Back Office

Front Office

Proses COBIT

hasil

peme-taan prinsip

Kinerja

PO1

DS1

DS1

ME1

ME1

ME4

(11)

Urutan Pembuatan Kuesioner

Definisi Pernyataan

Tingkat Kematangan:

- Awareness and

Communication

Kuesioner Awareness

and Communication

PO1

Kuesioner Policies,

Plans and

Procedures PO1

Kuesioner Tools and

PO1 Define IT

Strategic Plan

Pernyataan Tingkat

Kematangan PO1

Communication

- Policies, Plans and

Procedures

- Tools and

Automation

- Skills and Expertise

- Responsibility and

Accountability

- Goal Setting and

Measurement

Matriks Atribut

Kematangan PO1

Kuesioner Tools and

Automation PO1

Kuesioner Skills and

Expertise PO1

Kuesioner

Responsibility and

Accountability PO1

Kuesioner Goal and

Measurement PO1

(12)

RACI Chart

Metode RACI (Responsible, Accountable, Consulted, and/or Informed) Chart

digunakan untuk menentukan aktivitas-aktivitas apa sajakah yang harus

didelegasikan dalam organisasi, serta kepada siapa

Fungsional Struktur RACI Chart COBIT

4.1

Antatour

Jumlah

Chief Financial Officer

CFO

Treasury, Acc, & IT Directorate*

TI, Non TI

1

Chief Information Officer

CIO

Treasury, Acc, & IT Directorate*

TI, Non TI

-Business Process Owner

BPO

Sales Marketing Directorate

Non TI

1

Operation Directorate

Non TI

1

Treasury, Acc, & IT Directorate

(Vice Director)

TI, Non TI

1

Head Operation

HO

IT dept. Manager

TI

1

Chief Architect

CA

IT Staff

TI

2

Head Development

HD

IT Staff

TI

3

(13)

Maturity Level PO1

0 – Non Existent

•Perencanaan strategis TI tidak dilakukan. •Tidak ada kesadaran

manajemen bahwa perencanaan strategis TI dibutuhkan untuk mendukung sasaran bisnis.

1 – Initial/ ad hoc

•Kebutuhan perencanaan strategis TI telah diketahui oleh manajemen. •Perencanaan TI dilakukan dengan dasar “jika dibutuhkan” untuk merespon kebutuhan bisnis yang spesifik. Perencanaan strategis TI kadang kala didiskusikan dalam rapat manajemen.

2 – Repeatable

but Intuitive

•Perencanaan strategis TI dibagi dengan manajemen bisnis berbasis kebutuhan. Pembaruan rencana TI muncul sebagai respon dari permintaan manajemen. •Keputusan strategis

didorong oleh dasar proyek ke proyek tanpa konsistensi dengan

3 – Defined

•Sebuah kebijakan mendefinisikan kapan dan bagaimana melakukan perencanaan strategis TI. •Perencanaan strategis TI

mengikuti sebuah pendekatan terstruktur yang didokumentasikan dan telah diketahui oleh semua staf. •Strategi TI secara keseluruhan mencakup

4 – Managed and

Measurable

•Perencanaan strategis TI adalah pendefinisian fungsi manajemen dengan tanggung jawab tingkat senior. •Manajemen dapat

mengawasi proses perencanaan strategis TI, membuat keputusan yang diinformasikan

berdasarkan hasilnya dan mengukur keefektifannya.

5 – Optimised

•Perencanaan strategis TI adalah proses yang dilaksanakan dan terdokumentasi; secara berkelanjutan dipertimbangkan dalam pembuatan sasaran bisnis; dan menghasilkan nilai bisnis yang dapat dilihat melalui investasi TI.

•Pertimbangan resiko dan dalam rapat manajemen.

•Keselarasan kebutuhan bisnis, aplikasi dan teknologi muncul lebih karena dilakukan secara reaktif daripada karena strategi yang menyeluruh di organisasi.

•Posisi resiko strategis diidentifikasi secara informal berbasis proyek ke proyek.

konsistensi dengan strategi organisasi keseluruhan. •Resiko dan keuntungan

pengguna dari keputusan strategis yang besar disadari secara intuitif.

keseluruhan mencakup sebuah definisi yang konsisten mengenai resiko yang akan dianut oleh organisasi sebagai pengikut atau inovator. •Strategi finansial, teknis dan sumber daya manusia TI secara bertahap mempengaruhi akuisisi produk dan teknologi baru.

•Perencanaan strategis TI didiskusikan dalam rapat manajemen bisnis.

mengukur keefektifannya. •Terdapat perencanaan TI

baik jangka pendek maupun jangka panjang dan telah dicascade dalam organisasi, dengan pembaruan dilakukan jika dibutuhkan.

•Strategi TI dan strategi keseluruhan organisasi secara bertahap makin terkoordinasi dengan menuju kepada proses bisnis dan kapabilitas yang menambah nilai serta peningkatan penggunaan aplikasi dan teknologi melalui rekayasa proses bisnis. •Terdapat proses

terdefinisi dengan baik untuk menentukan penggunaan sumber daya internal dan eksternal yang dibutuhkan untuk pengembangan sistem dan operasi.

•Pertimbangan resiko dan penambah nilai diperbarui secara berkelanjutan dalam proses perencanaan strategis TI.

•Rencana TI realistis jangka panjang dikembangkan dan diperbarui secara konstan untuk merefleksikan perubahan teknologi dan pengembangan yang berhubungan dengan bisnis. •Rencana strategis mencakup bagaimana perkembangan teknologi baru dapat mendorong terciptanya kapabilitas bisnis baru dan meningkatkan keuntungan kompetitif organisasi.

(14)

C

o

n

to

h

P

e

rt

a

n

ya

a

n

K

ue

si

o

ne

r

Policies, Plan and Procedures

Pertanyaan

Jawaban

As Is (saat ini)

To Be (Harapan)

a

b

c

d

e

f

a

b

c

d

e

f

Bagaimana penerapan

kebijakan, standar, dan

prosedur yang telah

dilakukan dalam perencanaan

strategis TI Antatour, untuk

mengelola dan mengatur

semua sumber daya TI, agar

selaras dengan strategi dan

prioritas bisnis?

a. Benar-benar tidak terdapat proses yang jelas.

b. Tidak terdapat proses yang terstandarisasi. Yang ada adalah pendekatan ad

C

o

n

to

h

P

e

rt

a

n

ya

a

n

K

ue

si

o

ne

r

b. Tidak terdapat proses yang terstandarisasi. Yang ada adalah pendekatan ad

hoc yang cenderung diterapkan oleh individual, atau berdasarkan kasus per

kasus.

c. Proses telah dikembangkan sampai pada tahap dimana orang-orang yang

menangani satu tugas yang sama melakukan prosedur-prosedur secara

seragam. Terdapat derajat kepercayaan yang tinggi pada pengetahuan individual

dan, karena itu, mungkin sekali terjadi kesalahan.

d. Sebuah kebijakan mendefinisikan kapan dan bagaimana melakukan

perencanaan strategis TI. Prosedur itu sendiri belum canggih tetapi merupakan

formalisasi praktik yang telah ada.

e. Proses ditingkatkan secara konstan dan disediakan good practice. Terdapat

proses yang terdefinisi dengan baik, untuk menentukan penggunaan sumber

daya internal dan eksternal, yang dibutuhkan untuk pengembangan sistem dan

operasi Antatour.

f. Perencanaan strategis TI adalah proses yang dilaksanakan dan

terdokumentasi; secara berkelanjutan dipertimbangkan dalam pembuatan

sasaran bisnis; dan menghasilkan nilai bisnis yang dapat dilihat melalui investasi

TI.

(15)

Hasil Survey Kuesioner (1)

Atribut

Status

Distribusi Jawaban

a

b

c

d

e

f

0

1

2

3

4

5

AC

as is

0,00%

0,00%

54,55%

36,36%

9,09%

0,00%

to be

0,00%

0,00%

0,00%

0,00%

9,09%

90,91%

Distribusi Jawaban Responden

to be

0,00%

0,00%

0,00%

0,00%

9,09%

90,91%

PSP

as is

0,00%

0,00%

0,00%

54,55%

45,45%

0,00%

to be

0,00%

0,00%

0,00%

0,00%

9,09%

90,91%

TA

as is

0,00%

18,18%

0,00%

72,73%

0,00%

9,09%

to be

0,00%

0,00%

0,00%

0,00%

0,00%

100,00%

SE

as is

18,18%

18,18%

9,09%

45,45%

9,09%

0,00%

to be

0,00%

0,00%

0,00%

0,00%

18,18%

81,82%

RA

as is

18,18%

0,00%

18,18%

63,64%

0,00%

0,00%

to be

0,00%

0,00%

0,00%

0,00%

18,18%

81,82%

GSM

as is

0,00%

0,00%

18,18%

63,64%

18,18%

0,00%

to be

0,00%

0,00%

0,00%

0,00%

36,36%

63,64%

(16)

Hasil Survey Kuesioner (2)

Uji Reliabilitas dengan Metode Cronbach’s Alpha

Suatu konstruk atau variabel dikatakan

reliabel jika memberikan nilai Cronbach’s

Alpha >0,60

(

Nunnally dalam Ghozali, 2005)

Alpha >0,60

(

Nunnally dalam Ghozali, 2005)

Hasil Uji Reliabilitas menggunakan aplikasi SPSS 17.0 :

Proses

Status

Alpha

Reliabilitas

PO1

as is

0,911

Sangat Reliabel

(17)

Hasil Survey Kuesioner (3)

Uji Validitas dengan Metode Korelasi Pearson

Jika nilai hasil perhitungan lebih besar daripada nilai

r-table, maka variabel/item dikatakan valid.

Hasil Uji Validitas menggunakan aplikasi SPSS 17.0 :

No

Atribut

Status

r-hasil

r-table

(n=11)

Validitas

(n=11)

1

AC

as is

0,810

0,553

Valid

to be

0,896

0,553

Valid

2

PSP

as is

0,756

0,553

Valid

to be

0,896

0,553

Valid

3

TA

as is

0,928

0,553

Valid

to be*

N/A

0,553

Valid

4

SE

as is

0,915

0,553

Valid

to be

0,683

0,553

Valid

5

RA

as is

0,894

0,553

Valid

to be

0,846

0,553

Valid

6

GSM

as is

0,883

0,553

Valid

to be

0,702

0,553

Valid

(18)

Pembobotan Tingkat Kematangan

Hasil Rerata

Nilai Kematangan

≤ 0,55

0 - Non-Existent

> 0,55 – 1,55

1 - Initial/ad-hoc

> 0,55 – 1,55

1 - Initial/ad-hoc

> 1,55 – 2,55

2 - Repeatable but Intuitive

> 2,55 – 3,55

3 - Defined

> 3,55 – 4,55

4 - Managed and Measurable

> 4,55 – 5,00

5 - Optimised

(19)

Nilai Kematangan Proses PO1 Antatour

No

Atribut

Nilai Rerata

Tingkat

Kematangan

as is

to be

as is

to be

1

AC

2,55

4,91

2

5

2

PSP

3,45

4,91

3

5

3

TA

2,82

5,00

3

5

5

AC

3

TA

2,82

5,00

3

5

4

SE

2,09

4,82

2

5

5

RA

2,27

4,82

2

5

6

GSM

3,00

4,64

3

5

Rata-rata

2,697

4,85

3

5

0

1

2

3

4

5

PSP

TA

SE

RA

GSM

As Is

To Be

(20)

FASE 2 – ENVISION SOLUTION

FASE 2 – ENVISION SOLUTION

(21)

Fase 2 – Envision Solution

Fase kedua dari road map ini dilakukan dalam 3 tahap.

Pertama, organisasi harus menentukan posisinya saat

ini (as is), mengukur kapabilitas serta kematangan

proses TI yang terkait. Kedua, menetapkan target

kapabilitas dan tingkat kematangan yang masuk akal

proses TI yang terkait. Kedua, menetapkan target

kapabilitas dan tingkat kematangan yang masuk akal

untuk proses tersebut (to be). Ketiga, mengukur gap

antara keduanya untuk dianalisis dan diubah menjadi

perbaikan.

Dalam metodologi penelitian Tugas Akhir ini, fase 2

(22)

Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan dan Analisis Data

(23)

Analisis Kondisi Saat Ini (1)

Kondisi

Kematangan

PO1

Antatour

terbagi

menjadi dua kelompok yaitu Untuk atribut

AC, SE dan RA berada pada tingkat kematangan 2

– Repeatable but Intuitive. Sedangkan untuk

– Repeatable but Intuitive. Sedangkan untuk

atribut PSP, TA dan GSM berada pada tingkat

kematangan 3 – Defined.

(24)

Analisis Kondisi Saat Ini (2)

• Perencanaan strategis TI dibagi dengan manajemen

bisnis berbasis kebutuhan. Pembaruan rencana TI

muncul sebagai respon dari permintaan manajemen.

Level 2

muncul sebagai respon dari permintaan manajemen.

• Tidak terdapat pelatihan formal atau komunikasi

untuk prosedur standar. Terdapat derajat kepercayaan

yang tinggi pada pengetahuan individual dan, karena

itu, mungkin sekali terjadi kesalahan. Terdapat

ketidakjelasan mengenai tanggung jawab saat muncul

permasalahan.

(25)

Analisis Kondisi Saat Ini (3)

• Sebuah kebijakan mendefinisikan kapan dan bagaimana melakukan

perencanaan strategis TI. Prosedur itu sendiri belum canggih tetapi

merupakan formalisasi praktik yang telah ada.

• Perencanaan mengenai penggunaan dan standarisasi perangkat

Level 3

• Perencanaan mengenai penggunaan dan standarisasi perangkat

untuk mengotomasi proses telah didefinisikan. Perangkat digunakan

untuk tujuan dasar, dan kemungkinan belum saling terintegrasi.

Strategi finansial, teknis dan sumber daya manusia TI secara bertahap

mempengaruhi penambahan produk dan teknologi baru.

• Beberapa tujuan dan ukuran keefektifan ditetapkan, tapi tidak

dikomunikasikan, dan terdapat keterhubungan dengan tujuan bisnis

secara jelas. Proses pengukuran telah ada, tetapi belum diterapkan

secara konsisten. Tidak terdapat prosedur untuk menguji proses

perencanaan strategis TI.

(26)

Analisis Kondisi yang Diharapkan

• Rencana TI realistis jangka panjang dikembangkan dan diperbarui secara konstan untuk merefleksikan

perubahan teknologi dan pengembangan yang berhubungan dengan bisnis. Pertimbangan resiko dan

nilai tambah diperbarui secara berkelanjutan dalam proses perencanaan strategis TI.

AC

• Perencanaan strategis TI adalah proses yang dilaksanakan dan terdokumentasi; secara berkelanjutan

dipertimbangkan dalam pembuatan sasaran bisnis; dan menghasilkan nilai bisnis yang dapat dilihat

melalui investasi TI.

PSP

• TI digunakan secara terintegrasi di seluruh bagian untuk mengotomasi alir kerja, menyediakan perangkat

untuk meningkatkan kualitas dan keefektifan, serta membuat Antatour cepat beradaptasi.

TA

• Organisasi secara formal mendorong peningkatan keahlian secara berkelanjutan, berdasarkan tujuan

pribadi dan organisasional yang didefinisikan secara jelas. Pelatihan dan pendidikan mendukung best

practice. Pembagian pengetahuan merupakan budaya organisasi.

SE

• Pemilik proses perencanaan strategis TI berhak mengambil keputusan dan mengambil tindakan.

Penerimaan tanggung jawab telah di-cascade ke seluruh organisasi secara konsisten.(

RA

• Terdapat sistem pengukuran performa perencanaan strategis TI terintegrasi yang menghubungkan

tujuan kinerja TI dengan tujuan bisnis. Peningkatan berkelanjutan adalah budaya organisasi.

(27)

Analisis Kesenjangan (gap)

Tingkat

Tingkat

Tingkat

kematangan 2

menuju ke tingkat

kematangan 5

Tingkat

kematangan 3

menuju ke tingkat

kematangan 5

(28)

Rekomendasi Tindakan Perbaikan

Tindakan perbaikan

Tindakan perbaikan

untuk pencapaian

tingkat kematangan

3, untuk atribut

AC, SE dan RA

Tindakan perbaikan

untuk pencapaian

tingkat kematangan

4

Tindakan perbaikan

untuk pencapaian

tingkat kematangan

5

(29)

FASE 3 – PLAN SOLUTION

FASE 3 – PLAN SOLUTION

(30)

Fase 3 – Plan Solution

Fase ketiga dari road map adalah

menerjemahkan hasil analisis peningkatan

menjadi program yang selaras dengan nilai

bisnis dan pendorong resiko. Tujuan TI dan

bisnis dan pendorong resiko. Tujuan TI dan

bisnis dari program ini harus diterjemahkan ke

dalam sekumpulan metrik.

Fase 3 dilakukan dalam tahap pembuatan

(31)

Perancangan Tata Kelola

Perancangan Tata Kelola

(32)
(33)

G

o

a

l

a

nd M

e

tri

cs

P

O1

. Respon terhadap kebutuhan bisnis yang selaras dengan strategi bisnis

. Respon terhadap kebutuhan tata kelola yang sesuai dengan arahan direksi

. Derajat persetujuan pem ilik bisnis pada rencana strategis/taktis TI

. Derajat keselarasan (compliance) terhadap kebutuhan bisnis dan tata kelola

. Tingkat pem enuhan kepuasan bisnis terhadap kondisi saat ini (current state) dari aplikasi dan proyek (cakupan, jum lah, dll)

. Pendefinisian bagaim ana kebutuhan bisnis diterjemahkan ke dalam penawaran layanan

. Pendefinisian strategi untuk penyampaian penawaran layanan

. Kontribusi terhadap pengelolaan portofolio dari investasi bisnis yang berkaitan dengan TI

. Penetapan kejelasan dam pak bisnis terhadap resiko sum ber daya dan

. Prosentase tujuan TI dalam rencana strategis TI yang m endukung rencana strategis bisnis

. Prosentase inisiatif TI dalam rencana taktis TI yang mendukung rencana taktis bisnis

. Prosentase proyek TI dalam portofolio proyek TI, yang dapat ditelusuri

M endorong & m engarahkan pengesetan pengukuran pengukuran

T

u

ju

a

n

T

I

T

u

ju

a

n

P

ro

se

s

o

u

tc

o

m

e

In

d

ik

a

to

r K

in

e

rja

G

o

a

l

a

nd M

e

tri

cs

P

O1

terhadap resiko sum ber daya dan objektif TI

. Penyediaan transparansi dan pem aham an m engenai biaya, m anfaaat, strategi, kebijakan dan tingkat layanan TI

proyek TI, yang dapat ditelusuri kem bali sam pai dengan rencana taktis TI secara langsung

. Pengikutsertaan bisnis dan m anajem en senior dalam penyelarasan rencana strategi TI dengan kebutuhan bisnis saat ini dan yang akan datang

. Pem aham an terhadap kem am puan TI saat ini

. Penyediaan skema prioritas untuk objektif bisnis, yang m engukur kebutuhan bisnis

. Penerjem ahan rencana strategis TI m enjadi rencana taktis

. Delay antara pem baruan rencana

strategis/taktis bisnis dengan pem baruan pem baruan rencana strategis/taktis TI

. Prosentase pertem uan/rapat mengenai rencana strategis/taktis TI dim ana representatif bisnis ikut berpartisipasi secara aktif

. Delay antara pem baruan rencana

strategis TI dengan pem baruan rencana taktis TI

. Prosentase dari rencana taktis TI yang mem enuhi struktur/isi rencana yang telah didefinisikan sebelum nya

. Prosentase inisiatif/proyek TI yang diperjuangkan oleh pem ilik bisnis

M endorong & m engarahkan pengesetan pengukuran

T

u

ju

a

n

A

kt

iv

it

a

s

In

d

ik

a

to

r k

in

e

rja

(34)

Contoh Goal and Metrics PO1

Merespon

kebutuhan

bisnis yang

selaras

dengan

strategi bisnis

Prosentase

persetujuan

pemilik bisnis

pada rencana

strategis/ taktis

TI = (∑ rencana

strategis/taktis

TI yang disetujui

Pendefinisian

bagaimana

kebutuhan

bisnis

diterjemahkan

ke dalam

penawaran

Dokumentasi hasil

penerjemahan

kebutuhan bisnis

ke dalam

penawaran layanan

= ∑ Dokumentasi

penawaran layanan

yang

merepresentasikan

Mengikut-sertakan bisnis

dan

manajemen

senior dalam

penyelarasan

rencana

Prosentase

pertemuan/ rapat

mengenai rencana

strategis/ taktis TI

dimana

representa-tif bisnis ikut

berpartisipasi

secara aktif = (∑

Rapat rencana

TI yang disetujui

oleh pemiliki

bisnis/ ∑

rencana

strategis/ taktis

TI) *100%

penawaran

layanan

merepresentasikan

kebutuhan bisnis

rencana

strategis TI

dengan

kebutuhan

bisnis saat ini

dan yang akan

datang

Rapat rencana

strategis TI yang

dihadiri

representatif

bisnis/ ∑ Rapat

rencana strategis

TI) *100%

Prosentase

inisiatif/ proyek TI

yang diperjuangkan

oleh pemilik bisnis

= (∑ Proyek TI yang

digagas pemilik

bisnis/ ∑ Proyek TI)

* 100%

(35)

Rancangan Tata Kelola

Evaluate

Direct

Monitor

(36)

Rancangan Tata Kelola

• Manajemen TI Antatour harus mengevaluasi dan mengambil keputusan mengenai

penggunaan TI saat ini dan masa depan, termasuk strategi, proposal dan pengaturan

sumber daya (baik internal, eksternal, maupun keduanya). Manajemen TI juga harus

memperhatikan kebutuhan bisnis saat ini maupun masa depan, serta tujuan yang

ingin dicapai seperti misalnya mempertahankan keuntungan

kompetitif, sebagaimana tujuan strategi spesifik yang sedang dievaluasi.

Evaluate

• Manajemen TI Antatour harus menetapkan tanggung jawab, dan

mengarahkan persiapan dan implementasi untuk rencana dan kebijakan.

Rencana harus menetapkan arahan untuk investasi proyek dan operasi TI.

Kebijakan harus menetapkan perilaku penting dalam penggunaan TI.

Direct

• Manajemen TI Antatour harus melakukan pengawasan, melalui sistem

pengukuran yang layak, kinerja TI. Hal ini dilakukan untuk memastikan

bahwa kinerja TI telah selaras dengan rencana, terutama yang berkenaan

dengan tujuan bisnis.

(37)

Rencana Aksi

Untuk memudahkan pencapaian Tujuan

TI, dibuat Rencana Aksi yang

mengelompokkan aktivitas-aktivitas proses

perencanaan strategis TI menjadi dua

perencanaan strategis TI menjadi dua

kelompok sesuai dengan tujuan TI.

Dibuat pula time table sebagai panduan

pelaksanaan Rencana Aksi untuk 3 tahun yang

akan dibagi menjadi 6 semester.

(38)

Contoh Time Table Rencana Aksi

No

Aksi

2011

2012

2013

I

II

I

II

I

II

1a

Mengikutsertakan bisnis dan

manajemen senior dalam

penyelarasan rencana strategis

TI dengan kebutuhan bisnis

saat ini dan yang akan datang

Menentukan kebutuhan bisnis

1b

Menentukan kebutuhan bisnis

untuk proses product

development, marketing, dan

sales dengan Sales &

Marketing Department

1c

Menentukan kebutuhan bisnis

untuk proses penentuan dan

delivery produk, layanan, dan

proses pembayaran dengan

Operational Department dan

Tour and Document

(39)

Rancangan Kebijakan (1)

Untuk mengelola proses perencanaan strategis

TI, dibutuhkan sebuah rancangan kebijakan yang

memberikan panduan yang mudah diterapkan di

keadaan

sebenarnya,

dengan

memperhatikan

rekomendasi

tindakan-tindakan

perbaikan

dan

rekomendasi

tindakan-tindakan

perbaikan

dan

pengukuran kinerja dalam Goals and Metrics yang

telah dijelaskan sebelumnya, serta pemenuhan

siklus model tata kelola berdasarkan ISO/IEC

38500:2008 untuk prinsip Kinerja dengan pemetaan

pada proses COBIT PO1 Define a Strategic IT Plan.

(40)

Rancangan Kebijakan (2)

Rancangan Kebijakan tersebut berisi:

• Menjelaskan mengenai hal-hal yang mendasari pembuatan kebijakan.

Latar

Belakang

• Menjelaskan mengenai tujuan yang ingin dicapai dari pembuatan

kebijakan.

Tujuan

kebijakan.

Tujuan

• Menjelaskan pihak-pihak dalam struktur organisasi Antatour yang

memiliki kepentingan dalam pengelolaan perencanaan strategis TI.

Pihak Terkait

• Menjelaskan proses-proses yang perlu dilakukan dalam pengelolaan

perencanaan strategis TI Antatour.

Pernyataan

Kebijakan

• Menunjuk tingkat tanggung jawab pihak-pihak dalam struktur organisasi secara

spesifik yang dibagi menjadi empat kelompok tangggung jawab, yaitu pihak yang

Responsible, Accountable, Consulted dan Informed.

Penanggung

Jawab

Aktivitas

(41)

Verifikasi Dokumen Tata Kelola

• Tanggung jawab pihak manajemen telah didefinisikan dalam Rancangan Kebijakan

Pengelolaan Perencanaan Strategis TI. Secara spesifik, tanggung jawab tersebut dijabarkan

dalam RACI Chart yang telah mendefinisikan pihak-pihak yang

Responsible, Accountable, Consulted, dan Informed pada setiap proses pengelolaan

perencanaan strategis TI.

Tanggung jawab

dewan direksi dan

eksekutif, terutama

pihak manajemen TI

•Dalam Rancangan Kebijakan Pengelolaan Perencanaan Strategis TI, telah didefinisikan proses-proses

perencanaan strategis TI untuk memenuhi kebutuhan bisnis, antara lain pada poin 2 dan poin 6. Selain

itu, pada subbab 5.2 mengenai pengukuran kinerja, dalam Goals and Metrics juga telah didefinisikan

Struktur-struktur,

proses-proses mengenai

pemenuhan

itu, pada subbab 5.2 mengenai pengukuran kinerja, dalam Goals and Metrics juga telah didefinisikan

hubungan antara tujuan bisnis, tujuan TI, proses yang perlu dilakukan untuk menyelaraskan keduanya, serta

aktivitas yang perlu dilakukan dalam tiap proses. Struktur juga telah tergambarkan dalam struktur

fungsional yang lalu diterjemahkan ke dalam RACI Chart.

proses mengenai

pemenuhan

kebutuhan bisnis oleh

TI

• Proses penilaian kapasitas telah didefinisikan di dalam Rancangan Kebijakan

Pengelolaan Perencanaan Strategis TI pada Lampiran G poin 3a.

Penilaian kapasitas

organisasi untuk

penetapan dan

implementasi strategi

TI

• Rancangan tata kelola pada subbab 5.3 telah menjabarkan tata kelola yang telah

membagi aktivitas-aktivitas TI menjadi 3 model siklus tata kelola berdasarkan

ISO/IEC 38500:2008.

Pengarahan dan

pengontrolan

Referensi

Dokumen terkait

Rencana Strategis Bisnis (RSB) Rumah Sakit Paru Dr.M.Goenawan Partowodigdo (RSPG) Cisarua Bogor tahun 2015 – 2019 ini disusun sejalan dengan RSB Kementerian Kesehatan RI

Pengubahan (Konversi) sputum subjek penelitian kelompok II yang mendapat obat rifampicin dosis tinggi terjadi lebih cepat dibandingkan dengan subjek penelitian/penderita

Bidang: Keilmuan dan Bimbingan Belajar (Total JKEM bidang ini minimal 600 menit) No. Subbidang, Program, dan Kegiatan. Frek &

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh ukuran perusahaan, profitabilitas, likuiditas, kebijakan hutang, free cash flow (studi empiris pada perusahaan

Suatu permukaan hidrofobik dapat diperoleh melalui modifikasi struktur hirarki mikro dan/atau nano pada suatu substrat atau dengan modifikasi struktur permukaan

Perkenankanlah kami menyampaikan keterangan, baik lisan maupun tertulis yang merupakan satu kesatuan yang utuh dan tidak terpisahkan atas permohonan pengujian Pasal 157 ayat

Dalam penelitian ini akan diadopsi Teori Planned Behaviour dengan tujuan untuk menguji kembali faktor yang mempengaruhi niat mahasiswa untuk berwirausaha

Pengawasan atau kontrol residu antibiotika dalam produk ternak, terutama untuk susu dan daging yang diolah, perlu penerapan HACCP (Hazard Analysis Critical Control