• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II DESKRIPSI LOKASI 2. 1. Gambaran Umum dan Sejarah Kabupaten Samosir - Peranan Pendapatan Asli Daerah Dalam Mengembangkan Ekonomi Kerakyatan ( Studi Analisis : Kabupaten Samosir Tahun 2010-2015)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II DESKRIPSI LOKASI 2. 1. Gambaran Umum dan Sejarah Kabupaten Samosir - Peranan Pendapatan Asli Daerah Dalam Mengembangkan Ekonomi Kerakyatan ( Studi Analisis : Kabupaten Samosir Tahun 2010-2015)"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

DESKRIPSI LOKASI

2. 1. Gambaran Umum dan Sejarah Kabupaten Samosir

Kabupaten Samosir adalah hasil pemekaran dari kabupaten induknya yakni Kabupaten Toba Samosir yang dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 36 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Samosir di Provinsi Sumatera Utara, diresmikan pada tanggal 7 Januari 2004 oleh Menteri Dalam Negeri atas nama Presiden Republik Indonesia.

Penerapan Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah dan Undang-undang Nomor 33 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pusat dan Daerah, telah mendorong munculnya aspirasi masyarakat di daerah untuk membentuk kabupaten/kota baru yang bersifat otonom. Sebab dengan status daerah otonom baru, mereka berharap akan memperoleh peluang untuk mengurus daerahnya sendiri dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

(2)

Usul pemekaran Kabupaten Toba Samosir menjadi dua kabupaten yang didasarkan pada desakan masyarakat wilayah samosir dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Toba Samosir adalah :

1. Kabupaten Toba Samosir (Induk), terdiri dari 10 (sepuluh) kecamatan yaitu Kecamatan Balige, Laguboti, Silaen, Habinsaran, Porsea, Lumbanjulu, Uluan, Pintu Pohan Meranti, Ajibata, dan Borbor.

2. Kabupaten Samosir (kabupaten baru), terdiri dari 9 (sembilan) kecamatan yaitu kecamatan Pangururan, Ronggur Nihuta, Sianjur Mula-mula, Simanindo, Nainggolan, Onan Runggu, Palipi, Harian, dan Sitio-tio. Aspirasi dan argumentasi masyarakat yang disampaikan kepada DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah) Kabupaten Toba Samosir, Pemerintah Kabupaten Toba Samosir, dan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara ditindaklanjuti dengan:

1. Keputusan DPRD Kabupaten Toba Samosir Nomor 4 Tahun 2002 tanggal 20 Juni 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Samosir.

2. Surat Bupati Toba Samosir Nomor 1101/Pem/2002 tanggal 24 Juni 2002 yang ditujukan kepada Gubernur Sumatera Utara.

(3)

4. Terakhir, dari seluruh argumentasi, usulan DPRD dan Bupati Toba Samsoir ini diakomodir dengan keluarnya Undang-undang No. 36 Tahun 2003 tanggal 18 Desember 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Samosir dan Kabupaten Serdang Bedagai.

Terbentuknya Kabupaten Samosir sebagai kabupaten baru merupakan langkah awal untuk memulai percepatan pembangunan di wilayah Samosir menuju masyarakat yang lebih sejahtera, dengan tujuan untuk menegakkan kedaulatan rakyat dalam rangka perwujudan sosial, mendekatkan pelayanan kepada masyarakat, merespon serta merestrukturisasi jajaran pemerintahan daerah dalam rangka mempercepat proses pembangunan sehingga dalam waktu yang cukup singkat dapat sejajar dengan kabupaten lainnya dan akan mengangkat harkat hidup masyarakat yang ada di kabupaten Samosir pada khususnya, dan di provinsi sumatera utara pada umumnya.39

Sejalan dengan tuntutan perkembangan era reformasi, Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dipandang perlu mendapat perubahan dengan terbitnya Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, yang salah satunya antara lain menetapkan bahwa Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah dipilih dalam satu paket melalui pemilihan langsung. Selanjutnya berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2005 tentang Pemilihan, Pengangkatan dan Pemberhentian Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah, pada tanggal 27 Juni 2005

39

(4)

diselenggarakan Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Samosir secara langsung oleh Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Samosir yakni terpilihnya Ir. Mangindar Simbolon dan Ober Sihol Parulian Sagala, SE sebagai Bupati dan Wakil Bupati Samosir Periode 2005-2010 yang selanjutnya ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 131.22-740 tanggal 12 Agustus 2005. Kemudian pada tanggal 13 September 2005, Bupati dan Wakil Bupati Samosir terpilih dilantik oleh Gubernur Sumatera Utara atas nama Presiden Republik Indonesia dalam Rapat Paripurna Istimewa DPRD Kabupaten Samosir.

(5)

72 Tahun 2005 tentang Desa, Perda tentang Perijinan, Pengelolaan Keuangan/Barang, Pengawasan Ternak, Pengelolaan Irigasi, Pengendalian Lingkungan Hidup, Pemberdayaan dan Pelestarian Adat Istiadat, APBD dan Perubahan APBD termasuk didalamnya Perda tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2006-2010 sebagai landasan penyelenggaraan pembangunan 5 (lima) tahun ke depan.40

2.1.1. Kondisi Geografis

Secara geografis Kabupaten Samosir terletak di antara 20 21’38’’-2049’48’’ Lintang Utara dan 98024’00’’ - 99001’48’’ Bujur Timur dengan ketinggian antara 904 - 2.157 meter di atas pemukaan laut. Luas wilayahnya ± 2.069,05 km2, terdiri dari luas daratan ± 1.444,25 km2 (69,80 persen), yaitu seluruh Pulau Samosir yang dikelilingi oleh Danau Toba dan sebahagian wilayah daratan Pulau Sumatera, dan luas wilayah danau ± 624,80 km2 (30,20 persen).

Menurut daerah tingkat kecamatan, wilayah daratan yang paling luas adalah Kecamatan Harian dengan luas ± 560,45 km2(38,81 persen), diikuti oleh Kecamatan Simanindo ± 198,20 km2 (13,72 persen), Kecamatan Sianjur Mulamula ± 140,24 km2 (9,71 persen), Kecamatan Palipi ± 129,55 km2 (8,97

persen), Kecamatan Pangururan ± 121,43 km2 (8,41 persen), Kecamatan Ronggurnihuta ± 94,87 km2 (6,57 persen), Kecamatan Nainggolan ± 87,86 km2 (6,08 persen), Kecamatan Onanrunggu ± 60,89 km2(4,22 persen), dan Kecamatan Sitiotio ± 50,76 km2(3,51 persen).

(6)

Selanjutnya, yang menjadi batas-batas wilayah Kabupaten Samosir, yaitu:  Di sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Karo dan Kabupaten

Simalungun;

 Di sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Utara dan

Kabupaten Humbang Hasundutan;

 Di sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Dairi dan Kabupaten

Pakpak Barat;

 Di sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Toba Samosir.

Gambar 2.1.1. PETA KABUPATEN SAMOSIR MAP OF SAMOSIR REGENCY

(7)

Keadaan topografi dan kontur tanahnya beraneka ragam, yaitu datar,

landai, miring dan terjal. Struktur tanahnya labil dan berada pada jalur gempa

tektonik dan vulkanik.41

2.1.2. Iklim

Posisi geografis yang berada di garis khatulistiwa, kabupaten Samosir

tergolong ke dalam beriklim tropis basah dengan suhu berkisar antara 17° C-29°

C, dengan kelembapan udara rata-rata 85.04%.

Rata-rata curah hujan per bulan yang tertinggi terdapat di Kecamatan

Sianjur Mulamula, yaitu 185,67 mm, disusul oleh Kecamatan Sitiotio 167,75 mm,

Kecamatan Pangururan 140,00 mm, Kecamatan Simanindo 137,67 mm,

Kecamatan Palipi 115,83 mm, Kecamatan Onanrunggu 110,25 mm, Kecamatan

Harian 86,67 mm, Kecamatan Ronggur Nihuta 80,08 mm, dan yang terendah

terdapat di Kecamatan Nainggolan, yaitu 35,50 mm.

Sementara itu, rata-rata banyaknya hari hujan tiap bulan yang tertinggi

terdapat di Kecamatan Sianjur Mulamula, yaitu 15,17 hari, disusul oleh

Kecamatan Pangururan 12,50 hari, Kecamatan Sitiotio 10,67 hari, Kecamatan

Simanindo 9,92 hari, Kecamatan Onanrunggu 9,67 hari, Kecamatan Palipi 9,08

hari, Kecamatan Ronggur Nihuta 7,83 hari, dan yang terendah terdapat di

Kecamatan Nainggolan dan Kecamatan Harian, yaitu masing-masing 7,50 hari.42

41

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah. 2014. Samosir Dalam Angka In Figures Tahun 2013. Badan Pusat Statistik Kabupaten Samosir. Hal 3.

42

(8)

2.1.3. Pemerintahan

2.1.3.1. Wilayah Administrasi

Wilayah administrasi pemerintahan kecamatan di Kabupaten Samosir

belum ada mengalami pemekaran, yaitu terdiri dari 9 kecamatan, sementara

wilayah administrasi pemerintahan desa/kelurahan mengalami pemekaran pada

tahun 2011, yaitu dari 111 desa dan 6 kelurahan menjadi 128 desa dan 6

kelurahan.43

2.1.3.2. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

Berdarkan data dari Sekretariat DPRD Kabupaten Samosir, Anggota

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Samosir hasil pemilu legislatif tahun 2009 adalah sebanyak 25 orang, terdiri dari 22 orang laki-laki

(88,00 persen) dan 3 orang perempuan (12,00 persen), berasal dari 15 Partai

Politik peserta Pemilu, yaitu Partai Hanura, Partai Nasional Indonesia

Marhaenisme, Partai Perjuangan Indonesia Baru masing-masing 3 orang, Partai

Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Demokrat, Partai Golongan Karya,

Partai Damai Sejahtera masing-masing 2 orang, dan Partai Republika Nusantara,

Partai Gerakan Indonesia Raya, Partai Patriot, Partai Kasih Demokrasi Indonesia,

Partai Pelopor, Partai Karya Peduli Bangsa, Partai Buruh, Partai Keadilan dan

Persatuan Indonesia masing-masing 1 orang.44

2.1.3.3. Pegawai Negeri Sipil

Berdasarkan data dari Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Samosir,

Pegawai Negeri Sipil (PNS) Daerah Otonom Kabupaten Samosir pada tahun 2012

43Samosir., op. cit. Hal 19. 44

(9)

adalah sebanyak 3.727 orang, terdiri dari 1.443 orang laki-laki (38,72 persen) dan

2.284 orang perempuan (61,28 persen). Jumlah PNS ini mengalami penurunan

sebanyak 146 orang (3,77 persen) bila dibandingkan dengan tahun 2011.

Menurut usia, PNS Daerah Otonom Kabupaten Samosir yang paling

banyak adalah berusia 25 - 44 tahun, yaitu sebanyak 2.168 orang (58,17 persen),

disusul oleh yang berusia 45 - 60 tahun sebanyak 1.548 orang (41,53 persen), dan

yang berusia 20 - 24 tahun sebanyak 11 orang (0,30 persen).

Selanjutnya menurut tingkat pendidikan, PNS Daerah Otonom Kabupaten

Samosir yang paling banyak adalah yang berpendidikan Strata-1, yaitu sebanyak

1.357 orang (36,41 persen), diikuti oleh SLTA sebanyak 1.236 orang (33,16

persen), Diploma I/II/III sebanyak 1.063 orang (28,52 persen), Strata-2 sebanyak

32 orang (0,86 persen), SLTP sebanyak 26 orang (0,70 persen), dan yang

berpendidikan SD sebanyak 13 orang (0,35 persen).45

2.1.3.4. Administrasi Pemerintahan

Berdasarkan data dari Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Samosir

kepemilikan sertifikat hak atas tanah di Kabupaten Samosir pada tahun

2011/2012 mengalami peningkatan sebesar 28,14 persen bila dibandingkan

dengan tahun 2010/2011, yaitu dari 2.971 menjadi 3.807.

Banyaknya narapidana dan tahanan pada cabang rumah tahanan negara di

pangururan pada tahun 2011 adalah sebanyak 824 orang, namun pada tahun 2012

mengalami penurunan menjadi 345 orang.46

45Ibid., Hal 21. 46

(10)

2.1.4. Kependudukan dan Sosial Budaya

Kondisi kependudukan maupun keadaan sosial budaya mayarakat di

Kabupaten Samosir mempunyai karakter yang khas yang memegang teguh

kebudayaan dan agama serta adat-istiadat yang ada di daerah tersebut.

Berdasarkan angka proyeksi penduduk pertengahan tahun 2012, jumlah

penduduk Kabupaten Samosir adalah 121.594 jiwa, terdiri dari 60.384 penduduk

laki-laki (49,66 persen) dan 61.210 penduduk perempuan (50,34 persen), dengan

rasio jenis kelamin sebesar 98,65 dan angka kepadatan penduduk mencapai 84,19

jiwa/km2. Sementara itu jumlah rumah tangga adalah 29.775 rumah tangga

dengan rata-rata penduduk tiap rumah tangga sebesar 4,08 jiwa/rumah tangga.

Menurut persebaran penduduk tiap kecamatan, penduduk yang lebih

banyak adalah di Kecamatan Pangururan, yaitu 29.889 jiwa (24,58 persen),

dengan angka kepadatan penduduk 246,14 jiwa/km2, sedangkan penduduk yang

paling sedikit adalah di Kecamatan Sitiotio yaitu 7.239 jiwa (5,95 persen), dengan

angka kepadatan penduduk rata-rata 142,61 jiwa/km2.

Kecamatan yang mempunyai angka kepadatan penduduk paling rendah

adalah Kecamatan Harian, walaupun wilayahnya paling luas, yaitu mencapai

560,45 km2, namun hanya didiami oleh 7.988 jiwa (6,57 persen) penduduk

dengan angka kepadatan penduduk rata-rata 14,25 jiwa/km2. Hal ini disebabkan

karena sebagian besar wilayahnya merupakan areal hutan produksi maupun hutan

lindung dan juga areal pertanian.47

47

(11)

2.1.4.1. Pendidikan

Berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS),

persentase penduduk Kabupaten Samosir berusia 10 tahun ke atas yang masih

sekolah diperkirakan sebesar 28,42 persen, sedangkan yang tidak/belum pernah

sekolah adalah 1,21 persen, dan yang tidak bersekolah lagi adalah 70,36 persen.

Persentase penduduk yang masih sekolah dan yang tidak bersekolah lagi

mengalami peningkatan bila dibandingkan tahun sebelumnya, sementara yang

tidak/belum pernah sekolah mengalami penurunan.

Berdasarkan tingkat pendidikan, Angka Partisipasi Kasar (APK) penduduk

Kabupaten Samosir pada tingkat Sekolah Dasar adalah 107,20 persen, tingkat

Sekolah Menengah Tingkat Pertama adalah 92,82 persen, dan Sekolah Menengah

Tingkat Atas adalah 102,35 persen. Sementara itu, Angka Partisipasi Murni

(APM) pada tingkat Sekolah Dasar adalah 94,71 persen, tingkat Sekolah

Menengah Tingkat Pertama adalah 78,56 persen, dan Sekolah Menengah Tingkat

Atas adalah 79,86 persen.

Persentase penduduk Kabupaten Samosir berusia 10 tahun ke atas yang

buta huruf pada tahun 2012 mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun

2011, yaitu dari 2,16 persen menjadi 1,70 persen. Menurut jenis kelamin,

persentase penduduk perempuan yang buta huruf, yaitu 3,01 persen, lebih tinggi

dari penduduk laki-laki yang hanya sebesar 0,36 persen.48

48

(12)

2.1.4.2. Kesehatan dan Keluarga Berencana

Angka Harapan Hidup (e0) penduduk Kabupaten Samosir setiap tahun

mengalami peningkatan hingga mencapai 69,95, lebih tinggi bila dibandingkan

dengan rata-rata Angka Harapan Hidup penduduk Sumatera Utara, yaitu sebesar

69,81 tahun.

Berdasarkan data dari kantor keluarga berencana Kabupaten Samosir,

banyaknya Pasangan Usia Subur (PUS) tahun 2012 di Kabupaten Samosir adalah

13.293 pasangan, 11.036 pasangan (79,26 persen) diantaranya adalah akseptor

aktif. Sementara itu jumlah akseptor baru adalah sebanyak 3.634 pasangan.49

2.1.4.3. Perumahan

Berdasarkan hasil SUSENAS, persentase rumah tangga di Kabupaten

Samosir yang sudah menggunakan listrik PLN sebagai sumber penerangan utama

adalah 94,07 persen, listrik Non PLN 3,99 persen, aladin/petromak 1,15 persen,

dan pelita/obor 0,79 persen.

Menurut sumber air minum utama, persentase rumah tangga yang

menggunakan air kemasan bermerk/air isi ulang/leding dengan meteran/leding eceran

adalah 10,32 persen, sedangkan yang menggunakan sumur bor /pompa/sumur

terlindung/sumur tidak terlindung/ mata air terlindung/mata air tidak terlindung/air

sungai/danau/air hujan adalah 61,01 persen, dan yang lainnya adalah 28,68 persen.

Sementara itu persentase rumah tangga yang memiliki lantai rumah terbuat dari

bukan tanah adalah 99,25 persen dan terbuat dari tanah adalah 0,75 persen.50

49Ibid., hal 100.

50

(13)

2.1.4.4. Sosial Lainnya

Berdasarkan data dari kantor kementerian agama Kabupaten Samosir,

pada tahun 2012 penduduk Kabupaten Samosir yang beragama Kristen adalah

sebanyak 85.459 jiwa (56,90 persen), Katolik 62.613 jiwa (41,69 persen), Islam

1.524 jiwa (1,01 persen), dan lainnya 591 jiwa (0,39 persen).51

2.1.5. Visi dan Misi Kabupaten Samosir

Visi merupakan gambaran sikap mental dan cara pandang jauh ke depan

mengenai organisasi sehingga organisasi tersebut tetap eksis, antisipatif dan

inovatif. Oleh karena itu, yang menjadi visi Kabupaten Samosir tahun 2010-2015

adalah: “SAMOSIR MENJADI DAERAH TUJUAN WISATA LINGKUNGAN

YANG INOVATIF 2015.” Beberapa kata kunci dari kalimat visi tersebut, dapat

dijelaskan seperti berikut:

1. Wisata Lingkungan mengandung makna bahwa pariwisata yang

mempertimbangkan dampak sosial ekonomi dan lingkungan dimasa kini

dan masa mendatang dengan memperhatikan kebutuhan pengunjung

(wisatawan), industri pariwisata, lingkungan sekitar dan masyarakat tuan

rumah. Arah pengembangan destinasi pariwisata lingkungan adalah

pariwisata berkelanjutan yaitu upaya terpadu dan terorganisasi untuk

mengembangkan kualitas hidup melalui pengaturan, penyediaan

pengembangan, pemanfaatan dan pemeliharaan sumber daya alam dan

budaya secara ekologis sekaligus layak secara ekonomi juga adil secara

etika dan sosial terhadap masyarakat.

51

(14)

2. Inovatif mengandung makna bahwa Kabupaten Samosir akan berkreasi,

mau dan dapat mengadakan pembaharuan sesuai tantangan, untuk

menggali dan memperkenalkan hal-hal yang baru akan seni, budaya dan

situs/artefak sejarah etnis batak maupun kawasan wisata rekreasi yang

berbasis lingkungan.

Dalam rangka mewujudkan visi dimaksud, maka disusun Misi Kabupaten

Samosir 2011-2015 adalah sebagai berikut:

1.

Memantapkan Good Governance dengan dukungan SDM yang berkualitas

serta prasarana dan sarana yang memadai dan berstandart.

2. Mengembangkan ekonomi kerakyatan untuk peningkatan kesejahteraan

rakyat dengan pengelolaan Sumber Daya alam (SDA) yang berkelanjutan

dan terkendali.

3. Meningkatkan infrastruktur dan konservasi alam yang handal berdasarkan

tata ruang yang mantap untuk mendukung industri pariwisata berbasis

lingkungan dan budaya.

4. Meningkatkan kondusifitas daerah dengan mendorong pelaksanaan

demokrasi dan penegakan hukum.

5. Mengembangkan jejaring yang sinergis kepada semua pihak.52

52

(15)

2.2. Gambaran Umum Pendapatan Asli Daerah

Dalam perkembangannya potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD)

kabupaten samosir sejauh ini, peranan dan kontribusinya sebagai sumber

pembiayaan pembangunan di kabupaten samosir telah mengalami peningkatan

yang berarti setiap tahunnya. Perkembangan sumber-sumber Pendapatan Asli

Daerah Berdasarkan Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah di kabupaten samosir.

Hal ini dapat dilihat dari besarnya potensi perkembangan sumber-sumber

pendapatan asli daerah berdasarkan peraturan yang berlaku di kabupaten samosir

semenjak berstatus menjadi daerah otonom, seperti pada tabel 2.2 di bawah ini.53

Tabel 2.2 Realisasi PAD dari Targetan dalam APBD di Kabupaten Samosir

Sumber: Dinas Pendapatan, Keuangan, dan Asset Daerah (DISPENKA)

Kabupaten Samosir.

53Dinas Pendapatan, Keuangan Dan Asset Daerah Kabupaten Samosir. Laporan Pendapatan Daerah Tahun

(16)

Berdasarkan tabel 2.2. diatas menunjukkan bahwa pada tahun anggaran

2010 , PAD kabupaten samosir hanya terealisasi sebesar 56,13 persen dari target

anggaran yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

(APBD) dan pada tahun anggaran 2011 mengalami peningkatan realisasi menjadi

110,32 persen. Namun untuk tahun anggaran 2012, realisasi PAD berdasarkan

target anggaran yang ditetapkan dalam APBD mengalami penurunan menjadi

97,21 persen. Akan tetapi pada tahun anggaran 2013, realisasi PAD dari yang di

tetapkan dalam APBD kabupaten samosir kembali mengalami peningkatan

menjadi 115,72 persen. Dengan demikian, untuk tahun-tahun mendatang

diharapkan realisasi PAD terus mengalami peningkatan seiring dengan kemajuan

dan kemandirian daerah dalam mengimplementasikan otonomi daerah,

pemerataan pembangunan daerah dan dalam rangka mengatasi kesenjangan

vertikal dan horizontal untuk mencapai kemampuan fiskal.

2.3.Gambaran Umum Perekonomian

Dinamika perekonomian makro Kabupaten Samosir sejak menjadi daerah

otonom telah mengakibatkan adanya pergeseran peranan antar sektor, hal ini

dapat dilihat dari perbandingan dan perkembangan distribusi nilai Produk

Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku setiap tahunnya dalam

(17)

Tabel 2.3. Perbandingan dan Perkeembangan Nilai Produk Domestik Regional

Sumber :Diolah dari perolehan data Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Bidang Statistik Kabupaten Samosir.

Laju pertumbuhan atas dasar harga konstan 2000 ini adalah merupakan

ukuran laju pertumbuhan ekonomi. Berdasarkan tabel 2.3 diatas bahwa pada tahun

2010, Pembentukan PDRB atas dasar harga berlaku Kabupaten Samosir tahun

2010 masih didominasi oleh sektor pertanian dengan nilai mencapai Rp. 1.008,23

milyar (60,39 persen), yang diikuti oleh sektor jasa-jasa Rp. 406,46 milyar (24,34

persen), dan sektor perdagangan, hotel dan restoran Rp. 160,78 milyar (9,63

persen), sementara sektor-sektor yang lain masing-masing hanya memberikan

peranan kurang dari 3 persen. Sektor-sektor yang mengalami peranan yang

(18)

komunikasi, keuangan, bangunan, dan listrik, gas, dan air minum, sektor-sektor

yang peranannya menurun adalah sektor pertanian, perdagangan, dan hotel dan

restoran. Sementara itu, sektor yang peranannya tetap adalah sektor pertambangan

dan penggalian.54

Namun demikian, sumber pertumbuhan ekonomi Kabupaten Samosir

tahun 2010 sebesar 5,59 persen sebahagian besar masih berasal dari sektor

pertanian, yaitu 3,37 persen, sektor jasa 1,40 persen, sektor perdagangan 0,52

persen, sektor keuangan 0,12 persen, dan sektor-sektor yang lain masing-masing

di bawah 0,1 persen. Sementara itu rata-rata PDRB perkapita Propinsi Sumatera

Utara atas dasar harga berlaku tahun 2010 mencapai Rp. 21,24 juta dan atas dasar

harga konstan 2000 adalah Rp. 9,14 juta. Sementara itu rata-rata PDRB perkapita

propinsi sumatera utara atas dasar harga berlaku tahun 2010 mencapai Rp. 21,24

juta dan atas dasar harga konstan 2000 adalah Rp. 9,14 juta.55

Selanjutnya, pada tahun 2011 pembentukan PDRB atas dasar harga

berlaku Kabupaten Samosir mengalami sektor dominasi yang sama dengan tahun

2010 yaitu masih didominasi oleh sektor pertanian dengan nilai mencapai Rp.

1.097,54 milyar (59,80 persen), yang diikuti oleh sektor jasa-jasa Rp. 452,54

milyar (24,66 persen), dan sektor perdagangan, hotel dan restoran Rp. 176,09

milyar (9,59 persen), sementara sektor-sektor yang lain masing-masing hanya

memberikan peranan kurang dari 3 persen. Selama tahun 2011 seluruh sektor

mengalami laju pertumbuhan yang positif, baik atas dasar harga berlaku maupun

54Badan Perencanaan Pembangunan Daerah. Bidang Statistik Tahun 2010. Hal 403. 55

(19)

atas dasar harga konstan, bahkan terdapat 7 sektor yang mengalami laju

pertumbuhan atas dasar harga konstan yang lebih tinggi dari laju pertumbuhan

ekonomi Kabupaten Samosir maupun laju pertumbuhan masing-masing sektor

pada tahun 2010, yaitu pertambangan/ penggalian, sektor listrik, gas dan air

minum, bangunan, perdagangan, hotel dan restoran, pengangkutan dan

komunikasi, keuangan, serta jasa-jasa.56

Demikian juga dengan sumber pertumbuhan ekonomi Kabupaten Samosir

tahun 2011 sebesar 5,59 persen sebahagian besar masih berasal dari sektor

pertanian, yaitu 3,89 persen, sektor jasa 1,18 persen, sektor perdagangan 0,57

persen, sektor keuangan 0,15 persen, dan sektor-sektor yang lain masing-masing

di bawah 0,1 persen. Sementara itu, rata-rata PDRB perkapita propinsi sumatera

utara atas dasar harga berlaku tahun 2011 mencapai Rp. 23,98 juta dan atas dasar

harga konstan 2000 adalah Rp. 9,65 juta.57

Kemudian juga dengan pembentukan PDRB atas dasar harga berlaku

Kabupaten Samosir tahun 2012 masih didominasi oleh sektor pertanian dengan

nilai mencapai Rp. 1.192,12 milyar (59,02 persen), yang diikuti oleh sektor

jasa-jasa Rp. 505,30 milyar (25,02 persen), dan sektor perdagangan, hotel dan restoran

Rp. 195,36 milyar (9,67 persen), sementara sektor-sektor yang lain

masing-masing hanya memberikan peranan kurang dari 3 persen. Selama tahun 2012

seluruh sektor mengalami laju pertumbuhan yang positif, baik atas dasar harga

berlaku maupun atas dasar harga konstan, bahkan terdapat 7 sektor yang

56Badan., op.cit. Tahun 2011. Hal 413. 57

(20)

mengalami laju pertumbuhan atas dasar harga konstan yang lebih tinggi dari laju

pertumbuhan ekonomi Kabupaten Samosir, yaitu sektor pertambangan/

penggalian, listrik, gas dan air minum, bangunan, perdagangan, hotel dan restoran,

pengangkutan dan komunikasi, keuangan, serta jasa-jasa.58

Sumber pertumbuhan ekonomi Kabupaten Samosir tahun 2012 sebesar

6,07 persen sebahagian besar masih berasal dari sektor pertanian, yaitu 3,85

persen, sektor jasa 1,24 persen, sektor perdagangan 0,59 persen, sektor keuangan

0,20 persen, dan sektor-sektor yang lain masing-masing di bawah 0,1 persen.

Sementara itu, rata-rata PDRB perkapita propinsi sumatera utara atas dasar harga

berlaku tahun 2012 mencapai Rp. 26,57 juta dan atas dasar harga konstan 2000

adalah Rp. 10,18 juta.59

2.3.1. Perbankan dan Koperasi

Pada tahun 2010 jumlah kantor perbankan yang ada di Kabupaten Samosir

untuk melayani kegiatan perbankan adalah sebanyak 6 kantor, terdiri dari 5 kantor

bank pemerintah dan 1 kantor bank pemerintah daerah, sementara kantor Bank

Perkreditan Rakyat (BPR) ada sesbnyak 2 buah. Pada akhir periode tahun 2010

posisi penghimpunan dana rupiah dan valuta asing di Kabupaten Samosir dan

Samosir mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan tahun 2009 hingga

mencapai Rp. 863,29 milyar, namun posisi kredit perbankan rupiah dan valuta

asing mengalami penurunan, yaitu sebesar Rp. 472,79 milyar. Kemudian terdapat

jumlah perusahaan /usaha koperasi di Kabupaten Samosir tercatat sebanyak 122

58Badan., op.,cit. hal 417. 59

(21)

perusahaan/usaha dengan jumlah anggota sebanyak 11.625 orang, terdiri dari

Koperasi Unit Desa (KUD) sebanyak 12 unit usaha dengan anggota sebanyak 240

orang dan Koperasi Non-KUD sebanyak 110 unit dengan anggota sebanyak

11.385 orang.60

Agenda untuk melayani kegiatan perbankan, pada tahun 2011 terdapat 10

kantor perbankan dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di Kabupaten Samosir,

yaitu terdiri dari 5 unit kantor bank pemerintah, 3 unit kantor bank pemerintah

daerah, dan 2 unit kantor Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Berdasarkan data dari

PT. BRI KCP Pangururan dan PT. Bank Sumut Cabang Pangururan, posisi

penghimpunan dana rupiah di Kabupaten Samosir pada akhir periode tahun 2011

yang terdiri dari giro, simpanan berjangka, tabungan, dan tabungan lainnya,

adalah sebesar Rp. 278,98 milyar dengan jumlah penabung sebanyak 22.687.

Sementara itu posisi kredit perbankan rupiah pada akhir periode tahun 2011, yang

terdiri dari kredit modal kerja, kredit investasi dan kredit konsumsi, adalah

sebesar Rp. 212,12 milyar. Berdasarkan data dari Dinas Koperasi, Perindustrian

dan Perdagangan Kabupaten Samosir, perusahaan/usaha koperasi yang ada di

Kabupaten Samosir pada tahun 2011 adalah sebanyak 122 perusahaan/usaha,

dengan jumlah anggota sebanyak 11.711 orang, terdiri dari Koperasi Unit Desa

(KUD) sebanyak 12 unit usaha dengan anggota sebanyak 240 orang dan Koperasi

Non-KUD sebanyak 110 unit dengan anggota sebanyak 11.471 orang.61

60Samosir., op.,cit. Tahun 2010. Hal 341. 61

(22)

Selanjutnya kegiatan perbankan, pada tahun 2012 terdapat 10 kantor

perbankan dan Bank Perkereditan Rakyat (BPR) di Kabupaten Samosir, yaitu

terdiri dari 5 unit kantor bank pemerintah, 3 unit kantor bank pemerintah daerah,

dan 2 unit kantor bank perkreditan rakyat (BPR). Berdasarkan data dari PT. BRI

KCP Pangururan dan PT. Bank Sumut Cabang Pangururan, posisi penghimpunan

dana rupiah di Kabupaten Samosir pada akhir periode tahun 2012 yang terdiri dari

giro, simpanan berjangka, tabungan, dan tabungan lainnya, adalah sebesar Rp.

348,38 milyar dengan jumlah penabung sebanyak 42.311 penabung. Sementara itu

posisi kredit perbankan rupiah pada akhir periode tahun 2012, yang terdiri dari

kredit modal kerja, kredit investasi dan kredit konsumsi, adalah sebesar Rp.

210,23 milyar. Berdasarkan data dari Dinas Koperasi, Perindustrian dan

Perdagangan Kabupaten Samosir, perusahaan/usaha koperasi yang ada di

Kabupaten Samosir pada tahun 2012 adalah sebanyak 147 perusahaan/usaha,

dengan jumlah anggota sebanyak 18.266 orang, terdiri dari Koperasi Unit Desa

(KUD) sebanyak 6 unit usaha dengan anggota sebanyak 604 orang dan Koperasi

Non KUD sebanyak 141 unit dengan anggota sebanyak 17.662 orang.62

62

Gambar

Gambar 2.1.1. PETA KABUPATEN SAMOSIR

Referensi

Dokumen terkait

Dari nilai t-tabel yang lebih besar dari t-hitung dengan tingkat signifikasi p =0,581 dapat disimpulkan bahwa interaksi partisipasi penyusunan anggaran dan

garis B), profil B’ (hilangnya lung sliding dengan garis B), profil C (konsolidasi paru yang ekuivalen dengan gambaran garis pleura yang tebal dan

Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan menganalisis jumlah total mikrobia, Bacillus cereus, dan Staphylococcus aureus pada tiap tahapan proses

Untuk mengakses SIMAK sebagai level mahasiswa, dapat dilakukan dengan memilih sub menu Data Mahasiswa pada menu Depan. Hal ini dilakukan untuk memastikan mahasiswa

dengan ini menyatakan, bahwa buku berjudul Teknologi Informasi dan Perpustakaan yang saya tulis adalah benar-benar bebas dari bentuk plagiasi, belum

Guru dan anak tidak kreatif, pasif dan monoton. Kelas yang baik adalah kelas diam patuh, dan hening. Pengaturan tempat duduk berbaris dengan arah yang sama dari belakang ke

Masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimana Jawa Pos membingkai berita Pencalonan Nurdin Halid Sebagai Ketua Umum PSSI pada Surat Kabar Harian Jawa Pos