• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jaminan Perorangan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Jaminan Perorangan"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

Jaminan Perorangan

Ada 2 hal yang dapat dijadikan obyek jaminan yaitu :

1. Berwujud benda, ini akan melahirkan jaminan

kebendaan;

2. Berwujud kesanggupan seseorang untuk berprestasi, ini akan melahirkan jaminan

(2)

Dalam Hukum Jaminan, ada 2

obyek jaminan yaitu :

1. Benda, yang melahirkan jaminan kebendaan;

2. Kesanggupan seseorang untuk berprestasi,

yang melahirkan jaminan perorangan.

Lembaga jaminan perorangan melahirkan apa

yang dinamakan perjanjian penanggungan

(3)

Lembaga jaminan perorangan melahirkan apa yang dinamakan perjanjian penanggungan

(Borgtocht/guarantee)

1. Dahulu : penanggungan karena hub.

kekeluargaan & persahabatan;

2. Sekarang : lebih didasarkan pada

kepentingan ekonomi dan bisnis.

(4)

Siapa yang dapat melakukan

penanggungan ?

1. Orang per orang (Jaminan kredit, kredit

garansi, jaminan orang, personal quaranty) 2. Bank (Bank garansi : jaminan

penawaran/tender garansi, jaminan

pelaksanaan/performance bond, jaminan pemeliharaan)

3. Perusahaan (corporate quaranty) 4. Lembaga tertentu (mis : Lembaga Jaminan Kredit Koperasi,

(5)

PENANGGUNGAN

(kredit garansi; jaminan kredit; Jaminan perorangan; borgtocht; personal guaranty)

• Pasal 1820 KUHPerdata

“Penanggungan adalah suatu perjanjian

dengan mana seorang pihak ke tiga, guna

kepentingan si berpiutang, mengikatkan

diri untuk memenuhi perikatan perikatan si

berhutang manakala orang ini sendiri tidak

memenuhinya”.

(6)

Catatan :

• Bersifat accesoir (Ps. 1821);

• Tidak boleh lebih atau dengan syarat yang lebih berat dari perikatan pokoknya (Ps. 1822);

• Boleh untuk sebagian utang pokok (Ps. 1822); • Dapat dilakukan tanpa sepengetahuan maupun

dengan persetujuan debitur atas permintaan kreditur (1823);

• Perikatan pokok &akibat hutang termasuk biaya-biaya gugatan thd terutang utama (Ps. 1825);

(7)

Catatan :

• Si berutang yang diwajibkan memberikan penanggung, harus mengajukan seseorang

yang mempunyai kecakapan untuk mengikatkan dirinya, mampu memenuhi perikatannya, dan

berdiam di Indonesia.

• Jika seseorang atas putusan hakim diwajibkan memberikan seorang penanggung, dan tidak dapat mengajukannya, dapat diganti dengan jaminan gadai atau hipotik, fidusia, hak

(8)

Akibat penanggungan

(

antara Kreditur dan Penanggung)

Penanggung tidak wajib membayar

sebelum debitur lalai melaksanakan

kewajibannya;

Penanggung berhak menuntut benda

debitur lalai untuk sita dan dilelang

(9)

Penanggung kehilangan hak

menuntut sita :

1. Penanggung melepaskan hak istimewanya; 2. Mengikatkan diri bersama-sama dengan si

berutang utama secara tanggun menanggung; 3. Si berutang mengajukan tangkisan hanya

mengenai dirinya secara pribadi;

4. Si berutang berada dalam keadaan pailit;

5. Apabila penanggungan tsb diperintahkan oleh hakim.

(10)

Bagaimana jika penanggung

hutang lebih dari 1 orang ?

• Pasal 1836 KUHPerdata

• Jika beberapa orang telah mengikatkan diri sebagai penanggung untuk seorang debitur yg sama lagipula untuk hutang yang sama, maka masing-masing adalah terikat untuk seluruh hutang.

• Ada hak minta dipecahnya utang

• (Jika para penanggung tidak melepaskan hak istimewa tsb diatas) pd pertama kali ia digugat dimuka hakim, dpt menuntut supaya kreditur lebih dahulu membagi

piutangnya dan menguranginya sampai sebesar bagian masing-masing penanggung yg terikat secara sah.

(11)

Akibat Penanggungan

(antara Debitur dan Penanggung)

(1839-1840)

• Penanggung yg telah membayar dpt menuntut kembali dari debitur utama;

• Hal tsb diatas berlaku bg penanggungan yg diadakan dengan atau tanpa sepengetahuan debitur;

• Penuntutan dapat berupa utang pokok beserta bunga dan biaya-biaya;

• Penanggung mempunyai hak menuntut penggantian biaya, rugi dan bunga jika ada alasan untuk itu;

• Penanggung (yg telah membayar) demi hukum menggantikan

segala kedudukan (hak) si perpiutang thd si berutang (subrogasi); • Penanggung yang telah membayar utang tanpa adanya

pemberitahuan kepada debitur, tidak dapat menuntut pengembalian dari debitur atas apa yang telah dibayarkannya seandainya debitur sendiri telah melakukan pembayaran tersebut untuk kedua kalinya.

(12)

Bagaimana halnya dengan seorang penanggung yg menanggung hutang dari beberapa debitur utama yg bersama-sama memikul suatu

hutang (tanggung renteng) ?

• Penanggung yg mengajukan dirinya sebagai penanggung mereka untuk mereka semuanya dapat menuntut kembali apa yg telah dibayarkan, dari masing-masing orang berutang tersebut (1841). Ia dapat menuntut masing-masing debitur tsb membayar seluruh jumlah yg telah dibayarkan.

• Dalam hal tsb diatas penanggung berhak menuntut pengembalian dari si berpiutang .

(13)

Hapusnya Penanggungan

• Perjanjian penanggungan hapus karena sebab-sebab yg sama dengan perikatan-perikatan yg lain.

• Pasal 1381 (pembayaran, pembayaran tunai diikuti dengan penitipan, pembaharuan hutang, perjumpaan hutang/kompensasi, percampuran hutang, pembebasan hutang, musnahnya

barang yg terutang, kebatalan atau pembatalan, berlakunya suatu syarat batal, daluwarsa)

(14)

Bagaiamana jika terjadi percampuran hutang pada diri debitur dan penanggung utama ?

(Ps. 1846 KUHPerd)

• Percampuran yg terjadi pada diri debitur &

penanggung hutang tidak menghilangkan

tuntutan seorang berpiutang terhadap

seorang sub penanggung

(15)

Macam Perjanjian Penanggungan

1. Jaminan kredit/utang

2. Jaminan Bank

3. Jaminan Pembangunan

4. Jaminan Wesel/Cek

5. Jaminan Simpanan

6. Tanggung Menanggung

(16)

Jaminan Kredit/Utang

• Bentuk penanggungan di mana

penanggung perorangan menanggung

untuk memenuhi utang debitur sebesar

utang pokoknya;

• Dapat ditunjuk oleh kreditur atau oleh

debitur atas perintah kreditur;

• Dapat dilakukan untuk utang perorangan

maupun utang bank.

(17)

Bank Garansi

• Bank garansi adalah suatu jenis penanggungan dimana yg bertindak sebagai penanggung adalah bank.

• Berdasarkan UU Perbankan, bank Umum dapat memberikan bank garansi. Bagaimana dengan bank yang lain ?

• Lazim digunakan dalam perjanjian pemborongan bangunan seperti : jaminan penawaran/tender garansi, jaminan pelaksanaan/performance bond, jaminan pemeliharaan. Juga pada pemberian kredit untuk pemeblian brg-brg dari luar negeri (import) yg dibayar secara mengangsur (mesin pabrik, mobil dll)

(18)

Jaminan Penawaran

(Tender Garansi)

• Bentuk perjanjian penanggungan di mana bank menjamin pembayaran sejumlah uang tertentu untuk memenuhi syarat penawaran di dalam pelelangan pemborongan pekerjaan.

• 1% sampai 3% dari harga perkiraan yg akan dilelangkan/harga penawaran (Kepres 80/2003).

• Pekerjaan yg dananya bersumber dari APBN, penanggungnya dpt diberikan oleh : Bank pemerintah, BPD, Bank Swasta Nasional dan Lembaga Keuangan non Bank yaitu Perum AK Jasa Raharja.

(19)

Tender Garansi……

• Bank bersedia memberikan jaminan penawaran jika : pemborong telah menyetorkan sejumlah uang tertentu; atau meminjam kredit pada bank sesuai jmlh yg harus dibayar; atau pemborong telah punya rekrening dalam jumlah jaminan penawaran tsb sehingga bank tinggal memblokir).

• Jika pemborong kalah, jaminan akan dikembalikan;

• Jika menang tetapi mengundurkan diri maka jaminan tsb menjadi milik negara;

• Jaminan penawaran akan dikembalikan jika pemborong telah menandatangani kontrak dan membayar jaminan pelaksanaan;

• Fungsi jaminan penawaran adalah menjamin pemborong terikat dalam penawarannya dan jika menang dalam pelelangan terikat untuk melaksanakan pekerjaan yg telah ditawar;

(20)

Jaminan Pelaksanaan

(Perforance Bond)

• Bentuk penanggungan yg diberikan oleh bank untuk menanggung pelaksanaan pekerjaan yg harus dilakukan oleh pemborong;

• Besarnya 5% dari harga borongan (Keppres No. 80/2003)

• Jaminan pelaksanaan akan dikembalikan kepada pemborong setelah pekerjaan selesai dan diserahkan (Dalam praktek diberikan setelah masa pemeliharaan).

(21)

Jaminan Pembangunan

(Bouw Garansi)

• Dilakukan oleh pemborong peserta.

• Biasanya untuk memenuhi tuntutan pihak yg memborongkan, bahwa untuk menjamin terselesainya kewajiban pembangunan tersebut perlu di adanya pemborong peserta yg mengikatkan diri dalam perjanjian pemborongan tersebut.

• Penanggung berkewajiban memenuhi prestasi menyelesaikan pembangunan atau menanggung pembayaran dalam jumlah tertentu seandainya pemborong utama tdk dapat memenuhi prestasi atau pailit

(22)

AVAL

• Pembayaran surat wesel dapat dijamin dengan jaminan aval untuk seluruh atau sebagian dari jumlah uangnya (Pasal 129 KUHD).

• Jaminan ini dapat diberikan oleh orang ke tiga, atau oleh orang yang tanda tangannya termuat di dalam surat wesel.

• Aval dituliskan dalam surat wesel yang

dijaminnya; atau diberikan dengan sebuah naskah tersendiri.

(23)

AVAL …..

• Pemberi aval sama terikatnya seperti mereka untuk siapa aval diberikan.

• Dengan membayarnya, pemberi aval

memperoleh segala hak yang menurut surat

wesel itu bisa dilaksanakan kepada pihak siapa aval diberikan.

• Ketentuan aval ini juga berlaku untuk penerbitan surat cek (202 KUHD)

(24)

Lembaga Penjamin Simpanan

• Pasal 37B UU Perbankan : Setiap bank wajib menjamin dana masyarakat yang disimpan pada bank yang

bersangkutan.

• Berdasarkan UU No. 24 Tahun 2004 dibentuk Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), yang merupakan badan

hukum yang independen, transparan dan akuntabel.

• Fungsi utama LPS adalah menjaminsimpanan nasabah penyimpan.

• Simpanan yang dijamin adalah seluruh tabungan dan depositoyang tercatat di bank tanpa membedakan

kepemilikan.

• Nilai simpanan yang dijamin untuk setiap nasabah pada satu bank paling banyak Rp. 100.000.000,00

(25)

Tanggung Menanggung

• Tanggung renteng pasif, di mana dalam

perutangan tersebut terdapat beberapa

orang debitur yg wajib berprestasi. Ini

yang menimbulkan jaminan bagi kreditur.

Mengapa ?

• Tanggung renteng aktiv, di mana dalam

perutangan tersebut terdapat beberapa

kreditur yang berhak atas prestasi.

(26)

Tanggung Renteng Dalam

KUHPerdata

• Pasal 130

Setelah bubarnya persatuan, suami boleh ditagih karena utang persatuan seluruhnya, dan tak akan mengurangi hak suami untuk menuntut kembali setengan bagian dari utang itu kepada istri.

• Pasal 563

Dalam hal terjadi perampasan dengan kekerasan,

gugatan diajukan baik terhadap mereka yang melakukan kekerasan maupun terhadap yang memerintahkannya. Sekalian mereka adalah tanggung menanggung

(27)

• Pasal 1749

Jika berbagai orang bersama-sama menerima satu barang dalam pinjaman, maka mereka itu masing-masing untuk seluruhnya bertanggung jawab terhadap orang yang memberikan

pinjaman. • Pasal 1836

Jika bebrapa telah mengikatkan diri sebagai penanggung untuk seorang berutang yang

sama, lagi pula untuk utang yang sama, maka masing-masing adalah terikat untuk seluruh utang.

(28)

Tanggung Renteng dalam KUHD : • Pasal 18

Dalam Perseroan Firma, tiap-tiap pesero secara tanggung menanggung bertanggung jawab

untuk seluruhnya atas segala perikatan dari perseroan.

• Pasal 21

Tiap-tiap pesero pelepas uang yang melanggar ketentuan ayat kesatu atau kedua dari pasal

yang lalu, secara tanggung menanggung bertanggung jawab untuk seluruhnya atas segala utang dan segala perikatan dari

(29)

Kasus 3

• Tuan Johan seorang debitur mempunyai 2 orang kreditur yaitu Tuan Andi pemegang sertifikat jaminan fidusia dan Tuan Bagus pemegang jaminan perorangan yaitu berupa borghtocht atas nama Tuan Ahmad (penanggung). Karena suatu hal usaha Tuan Johan mengalami kebangkrutan dan jatuh pailit. Pertanyaannya : Siapakah yang berhak mendapatkan pelunasan piutangya terlebih dahulu apakah Tuan Andi pemegang jaminan fidusia atau Tuan Bagus, pemegang jaminan perorangan ?

Referensi

Dokumen terkait

Janji debitur tersebut di lakukan sebelum pemberian hak tanggungan bahwa debitur memberikan hak tanggungan kepada kteditur sebagai jaminan pelunasan hutang,

Dengan demikian perlu dikaji permasalahan tentang pelaksanaan pembatalan eksekusi lelang terhadap jaminan hutang milik penanggung hutang/penjamin hutang (borgtocht), kendala

Dalam praktek perbankan suatu realisasi kredit biasanya dilakukan dalam bentuk perjanjian pengakuan hutang oleh debitur kepada kreditur, dimana debitur mengakui berhutang kepada

Asuransi Tenaga Kerja adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung,dengan menerima premi asuransi, kepada

Sekalipun kreditur separatis dapat mengeksekusi haknya atas jaminan hutang debitur seolah-olah tidak terjadi kepailitan namun kreditur separatis tetap tunduk kepada

Merupakan data-data yang diperoleh langsung untuk mengetahui prosedur pelaksanaan eksekusi jaminan fidusia sebagai pelunasan hutang debitur pada PT. BNI, Cabang Meulaboh,

Dalam praktek di perbankan seorang penjamin biasanya secara tegas menyatakan mengikatkan diri untuk menjamin pelunasan hutang debitor yang besarnya telah ditegaskan dalam

“ Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung dengan menerima premi asuransi untuk