• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Bwi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Makalah Bwi"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR ISI DAFTAR ISI BAB I BAB I... ... 22 PENDAHULUAN PENDAHULUAN... 2... 2 A.

A. Latar BelakangLatar Belakang... 2... 2 B.

B. Rumusan MasalahRumusan Masalah ... ... .. 22 BAB II

BAB II ... ... ... 33 PEMBAHASAN

PEMBAHASAN... .. 33 A.

A. Profil Badan Wakaf IndonesiaProfil Badan Wakaf Indonesia... 3... 3 B.

B. Tugas dan Fungsi Badan Wakaf IndonesiaTugas dan Fungsi Badan Wakaf Indonesia ... 4 ... 4 C.

C. StrategiStrategi... 4.. 4 D.

D. Komposisi Organisasi Badan Wakaf IndonesiaKomposisi Organisasi Badan Wakaf Indonesia ... 5 ... 5 BAB III BAB III... 7... 7 KESIMPULAN KESIMPULAN ... ... ... 77 Daftar Pustaka Daftar Pustaka ... ... ... 88

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Wakaf merupakan ibadah yang sudah cukup dikenal di masyarakat Indonesia, seiring dengan berkembangnya dakwah Islam di Indonesia, maka ulama-ulama kita juga sekaligus memperkenalkan ibadah wakaf. Hal ini terbukti dari banyaknya masjid-masjid yang bersejarah yang dibangun di atas tanah wakaf. Ibadah wakaf ini terus tersebar di  bumi Indonesia baik pada masa pra penjajahan, masa penjajahan maupun pasca  penjajahan.

Dalam sejarah hukum di Indonesia wakaf diatur dengan tiga instrumen hukum, yaitu:  pertama denganinstrumen Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 1977, kemudian yang kedua dengan instrumen Inpres yaituKompilasi Hukum Islam (KHI) lalu yang terakhir dengan instrumen Undang-Undang nomor 41 tersebut. Undang-undang nomor 41 tahun 2004 tentang wakaf telah memuat beragam aturan formal yang menjadi landasan dalam  pengembangan wakaf produktif di Indonesia. Di samping itu juga telah ditetapkan suatu  badan yang menjadi naungan semua lembaga kenadiran yang ada di tanah air. Lembaga wakaf yang beroperasi secara nasional ini disebut dengan Badan Wakaf Indonesia (BWI). Badan wakaf Indonesia (BWI) merupakan lembaga independent yang dibentuk oleh  pemerintah untuk memajukan dan mengembangkan perwakafan nasional. Badan Wakaf Indonesia (BWI) ini berkedudukan di ibu kota Negara dan dapat dibentuk perwakilan di  provinsi dan kabupaten/kota sesuai dengan kebutuhan. Sebagaimana dalam pasal 29

Undang-undang nomor 41 tahun 2004 Badan Wakaf Indonesia (BWI) mempunyai tugas dan wewenang, yang lebih jelasnya akan kami jelaskan di makalah ini.

B. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian wakaf?

2. Bagaimana tugas dan wewenang Badan Wakaf Indonesia?

(3)

BAB II

PEMBAHASAN

A. Profil Badan Wakaf Indonesia

Kelahiran Badan Wakaf Indonesia (BWI) merupakan perwujudan amanat yang digariskan dalam Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 tentang wakaf. Kehadiran BWI, sebagaimana dijelaskan dalam pasal 47, adalah untuk memajukan dan mengembangkan perwakafan di Indonesia. Untuk kali pertama, Keanggotaan BWI diangkat oleh Presiden Republik Indonesia, sesuai dengan Keputusan Presiden (Kepres) No. 75/M tahun 2007, yang ditetapkan di Jakarta, 13 Juli 2007. Jadi, BWI adalah lembaga independen untuk mengembangkan perwakafan di Indonesia yang dalam melaksanakan tugasnya bersifat bebas dari pengaruh kekuasaan manapun, serta bertanggung jawab kepada masyarakat.

BWI berkedudukan di ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia dan dapat membentuk perwakilan di Provinsi dan/atau Kabupaten/Kota sesuai dengan kebutuhan. Dalam kepengurusan, BWI terdiri atas Badan Pelaksana dan Dewan Pertimbangan, masing-masing dipimpin oleh oleh satu orang Ketua dan dua orang W akil Ketua yang dipilih dari dan oleh para anggota. Badan pelaksana merupakan unsur pelaksana tugas, sedangkan Dewan Pertimbangan adalah unsure pengawas pelaksanaan tugas BWI. Jumlah anggota Badan Wakaf Indonesia terdiri dari paling sedikit 20 (dua puluh) orang dan paling banyak 30 (tiga  puluh) orang yang berasal dari unsur masyarakat. (Pasal 51-53, UU No.41/2004).

Keanggotaan Badan Wakaf Indonesia diangkat dan diberhentikan oleh Presiden. Keanggotaan Perwakilan Badan Wakaf Indonesia di daerah diangkat dan diberhentikan oleh Badan Wakaf Indonesia. Keanggotaan Badan Wakaf Indonesia diangkat untuk masa jabatan selama 3 (tiga) tahun dan dapat diangkat kembali untuk 1 (satu) kali masa jabatan. Untuk  pertama kali, pengangkatan keanggotaan Badan Wakaf Indonesia diusulkan kepada Presiden

oleh Menteri. Pengusulan pengangkatan keanggotaan Badan Wakaf Indonesia kepada Presiden untuk selanjutnya dilaksanakan oleh Badan Wakaf Indonesia. (Pasal 55, 56, 57, UU

 No.41/2004).1

1 Departemen Agama RI, Perkembangan Pengelolaan Wakaf di Indonesia. Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan Peneyelenggaraan Haji Depag, Jakarta, 2005

(4)

B. Tugas dan Fungsi Badan Wakaf Indonesia

Tugas Badan Wakaf Indonesia ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 41 Tahun2004 tentang Wakaf yang dapat dibedakan menjadi tiga yakni yang pertama bahwasannya tugas Badan Wakaf Indonesia yang berkaitan dengan Nazhir yaitu pangangkatan, pemberhentian, dan pembinaan Nazhir,. Kedua, tugas Badan Wakaf Indonesia yang berkaitan dengan Objek Wakaf yang berskala Nasional atau Internasional, serta pemberian persetujuan atas penukaran harta benda wakaf. Ketiga, tugas Badan Wakaf Indonesia yang berkaitan dengan pemerintah, yaitu memberi saran dan pertimbangan kepada pemerintah dalam penyusunan kebijakan dibidang perwakafan.

Tugas-tugas Badan wakaf Indonesia adalah:

1. Melakukan pembinaan terhdap Nazhir dalam mengelola dan mengembangkan harta  benda wakaf

2. Mengelola dan mengembangkan harta benda wakaf berskala nasional dan internasional.

3. Memberikan persetujuan dan atau ijin atas perubahan peruntukan dan status harta  benda wakaf.

4. Meberhentikan dan mengganti Nazhir.

5. Memberikan persetujuan atas penukaran harta benda wakaf.

6. Memberikan saran dan pertimbangan kepada pemerintah dalam penyusunan kebijakan dibibang perwakafan.

Badan Wakaf Indonesia merupakan lembaga wakaf yang bersifat nasional, selain bertugas mengkoordinasikan para nazhir Badan Wakaf Indonesia pun memprakarsai kerja sama antar

nazhir, dengan demikian mereka dapat saling tolong menolong dalam pengelolaan wakaf. 2

C. Strategi

Adapun strategi untuk merealisasikan Visi dan Misi Badan Wakaf Indonesia adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan kompetensi dan jaringan Badan wakaf Indonesia, baik nasional maupun internasional.

2  http://foursix-kanatha.blogspot.com/2011/04/makalah-badan-wakaf-indonesia-bwi.html?m=1 diakses pada tanggal 27 november 2017 pukul 12.55

(5)

2. Membuat peraturan dan kebijakan di bidang perwakafan.

3. Meningkatkan kesadaran dan kemauan masyarakat untuk berwakaf.

4. Meningkatkan profesionalitas dan keamanahan nazhir dalam pengelolaan dan  pengembangan harta wakaf.

5. Mengkoordinasi dan membina seluruh nazhir wakaf. 6. Menertibkan pengadministrasian harta benda wakaf. 7. Mengawasi dan melindungi harta benda wakaf.

8. Menghimpun, mengelola dan mengembangkan harta benda wakaf yang berskala nasional dan internasional.

Untuk merealisasikan visi, misi dan strategi tersebut, BWI mempunyai 5 divisi, yakni Divisi Pembinaan Nazhir, Divisi Pengelolaan dan Pemberdayaan Wakaf, Divisi Kelembagaan, Divisi Hubungan Masyarakat, dan Divisi Peneltian dan Pengembangan

Wakaf.3

D. Komposisi Organisasi Badan Wakaf Indonesia

Badan Wakaf Indonesia terdiri atas dua unsur yakni Badan pelaksana dan dewan  pertimbangan. Badan pelaksana merupakan unsur pelaksanaan tugas Badan Wakaf Indonesia, sedangkan dewan pertimbangan merupakan unsur pengawas pelaksanaan tugas Badan Wakaf Indonesia. Ketentuan yang mengatur memberikan peluang kepada anggota Badan Wakaf Indonesia untuk berijtihad dalam mengatur diri mereka sendiri dikarenakan badan pelaksanaan dan dewan pertimbangan Badan Wakaf Indonesia masing-masing dipimpin oleh satu orang ketua dan dua orang wakil ketua yang dipilih dari dan oleh para anggota sedangkan susunan keanggotaannya ditetapkan oleh para anggota.

Sesuai dengan aturan Undang-Undang tentang batasan minimum dan batasan maksimum keanggotaan Badan Wakaf Indonesia menyatakan bahwasannya jumlah minimum anggota untuk Badan Wakaf Indonesia yakni 20 (dua puluh) orang, sedangkan batasan maksimumnya adalah 30 (tiga puluh) orang yang berasal dari unsur masyarakat.

3  http://cahayailahi.blogspot.co.id/2016/01/badan-wokof-indonesia-bwi.html?m=1 diakses pada tanggal 27 November pukul 14.35

(6)

Badan Wakaf Indonesia memiliki kewenangan untuk menentukan persyaratan-persyaratan yang dianggap perlu selain dari persyaratan pokok. Adapun syarat-syarat pokok bagi calon anggota Badan Wakaf Indonesia sesuai dengan Undang-Undang yakni:

1. Warga Negara Indonesia 2. Beragama Islam

3. Dewasa 4. Amanah

5. Mampu secara jasmani dan rohani

6. Tidak terhalang melakukan perbuatan hokum

7. Memiliki pengetahuan, kemampuan, dan/atau pengalaman di bidang perwakafan dan/atau ekonomi, khususnya di bidang ekonomi syariah

8. Mempunyai komitmen yang tinggi untuk mengembangkan perwakafan nasional4

4  http://foursix-kanatha.blogspot.com/2011/04/makalah-badan-wakaf-indonesia-bwi.html?m=1 diakses pada tanggal 27 november 2017 pukul 12.55

(7)

BAB III

KESIMPULAN

Badan Wakaf Indonesia merupakan lembaga wakaf yang bersifat nasional selain  bertugas mengkoordinasikan para nazhir, Badan Wakaf Indonesia pun memprakarsai kerja sama antar nazhir, dengan demikian mereka dapat saling tolong menolong dalam pengelolaan wakaf. Badan Wakaf Indonesia terdiri atas dua unsur yakni Badan pelaksana dan dewan  pertimbangan. Sesuai dengan aturan Undang-Undang tentang batasan minimum dan batasan maksimum keanggotaan Badan Wakaf Indonesia menyatakan bahwasannya jumlah minimum anggota untuk Badan Wakaf Indonesia yakni 20 (dua puluh) orang, sedangkan batasan maksimumnya adalah 30 (tiga puluh) orang yang berasal dari unsur masyarakat.

Tugas-tugas Badan wakaf Indonesia adalah, Melakukan pembinaan terhdap Nazhir dalam mengelola dan mengembangkan harta benda wakaf. Mengelola dan mengembangkan harta benda wakaf berskala nasional dan internasional, Memberikan persetujuan dan atau ijin atas perubahan peruntukan dan status harta benda wakaf, Meberhentikan dan mengganti  Nazhir, Memberikan persetujuan atas penukaran harta benda wakaf, Memberikan saran dan  pertimbangan kepada pemerintah dalam penyusunan kebijakan dibibang perwakafan.

Syarat-syarat mnjadi anggota Badan Wakaf Indonesia adalah Warga Negara Indonesia, Beragama Islam, Dewasa, Amanah, Mampu secara jasmani dan rohani, Tidak terhalang melakukan perbuatan hukum, Memiliki pengetahuan, kemampuan, dan/atau  pengalaman di bidang perwakafan dan/atau ekonomi, khususnya di bidang ekonomi syariah,

(8)

Daftar Pustaka

Departemen Agama RI, Perkembangan Pengelolaan Wakaf di Indonesia. Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan Peneyelenggaraan Haji Depag, Jakarta, 2005

http://foursix-kanatha.blogspot.com/2011/04/makalah-badan-wakaf-indonesia-bwi.html?m=1 diakses pada tanggal 27 november 2017 pukul 12.55

http://cahayailahi.blogspot.co.id/2016/01/badan-wokof-indonesia-bwi.html?m=1 diakses  pada tanggal 27 November pukul 14.35

Referensi

Dokumen terkait

Jalur terpendek yang diperoleh untuk jalur distribusi kentang menggunakan perhitungan aljabar min-plus adalah sepanjang 166 km, diawali di Jalan Raya Pangalengan

Abu Limbah Batu Bara”. Tugas Akhir ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan menyelesaikan program studi S-1 pada Fakultas Teknik Program Studi Teknik

5) Guru mengarahkan siswa kelompok kelompok A untuk mencari pasangan di kelompok B dengan media kartu jodoh. Setelah masing-masing siswa menemukan jodohnya, siswa kemudian

Simpulan hasil penelitian ini dapat dikemukakan : (1) Hasil evaluasi pengendalian intern yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa struktur pengendalian intern atas fungsi

Kurangnya kesadaran dari para petani kelapa untuk melakukan inovasi sendiri terhadap produk olahan kelapa serta keterbatasan dana menjadi faktor atau kendala

Kemudian kontur tangan yang didapat akan diolah tengan convex hull, convexity defects, dan moment untuk didapatkan fitur yang nantinya dapat diolah oleh algoritma artificial

Yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah penderita dengan keluhan nyeri panggul (ischialgia) daan nyeri pinggang (low back pain) yang berkunjung ke Klinik Terapi Fisik

Dan seperti ditegaskan oleh ayat (1) pasal 4a ini, maka biaya pendaftaran hak dan pembuatan sertifikat sebesar 10 kali tarif yang ditetapkan dalam Bab II.. j) Instruksi