• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS TINGKATAN KOGNITIF TES KEMAMPUAN MEMBACA (COMPRÉHENSIONÉCRITE) DELF A2 TAHUN 2007 DAN 2010

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS TINGKATAN KOGNITIF TES KEMAMPUAN MEMBACA (COMPRÉHENSIONÉCRITE) DELF A2 TAHUN 2007 DAN 2010"

Copied!
96
0
0

Teks penuh

(1)

TAHUN 2007 DAN 2010

skripsi

disajikan sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Perancis

Oleh Kiptiyani 2301405042

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA ASING

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

(2)

ii

Semarang pada hari/tanggal:Selasa, 14 Juni 2011

Panitia Ujian Skripsi:

Ketua Sekretaris

Prof. Dr. Rustono, M.Hum Dra. Diah Vitri Widayanti, DEA NIP. 195801271983031003 NIP. 196508271989012001

Penguji I

Dra. Dwi Astuti, M.Pd NIP. 196101231986012001

Penguji II/Pembimbing II Penguji III/Pembimbing I

Neli Purwani, S.Pd Prof. Dr. AstiniSu’udi NIP.198201312005012001 NIP. 194405081972112001

(3)

iii NIM : 2301405042

Prodi/Jurusan : Pendidikan Bahasa Prancis / Bahasa dan Sastra Asing Fakultas : Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang

menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul “Analisis Tingkatan Kognitif Tes Kemampuan Membaca (Compréhension Écrite) DELF A2 Tahun 2007 dan Tahun 2010’’yang saya tulis dalam rangka memenuhi syarat untuk memperoleh gelar sarjana ini, benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Skripsi ini saya hasilkan setelah melalui proses penelitian, bimbingan, diskusi dan pemaparan atau ujian. Semua kutipan baik langsung dan tidak langsung, maupun sumber lainnya telah disertai identitas sumbernya dengan cara sebagaimana yang lazim dalam penulisan karya ilmiah.

Dengan demikian, walaupun tim penguji dan pembimbing telah membubuhkan tanda tangan sebagai tanda keabsahannya, seluruh isi karya ilmiah ini tetap menjadi tanggung jawab saya sendiri. Jika di kemudian hariditemukan ketidakberesan, saya bersedia menerima akibatnya.

Demikian, harap pernyataan ini dapat digunakan seperlunya.

Semarang, Juni 2011 Penulis,

Kiptiyani

(4)

iv

“… bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (diperbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung” (Al-Imran : 200).

“ Dan mohon pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat …” (Al-Baqarah : 45).

“Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan),tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain), dan hanya kepada Tuhan-mulah engkau berharap” (QS. Al Insyirah: 6-8).

PERSEMBAHAN

1. Untuk Mamah dan Bapak serta seluruh keluarga.

(5)

v

limpahan rahmat dan hikmah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang bejudul Analisis Tingkatan Kognitif Tes Kemampuan Membaca (Compréhension Écrite) DELF A2 Tahun 2007 dan Tahun 2010 sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan bahasa Perancis. Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan selesai tanpa adanya dukungan dan bimbingan dari semua pihak. Untuk itu, penulis menyampaikan terima kasih dan rasa hormat kepada :

1. Prof. Dr. Rustono, M.Hum, Dekan Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang yang telah memberi kesempatan untuk mengadakan penelitian ini.

2. Dra. Diah Vitri Widayanti, DEA, Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Asing, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang,yang telah memberikan arahan dalam penyusunan skripsi ini.

3. Prof. Dr. AstiniSu’udi selakudosen pembimbing I yang telah memberikan arahan yang sangat bermanfaat hingga terselesaikannya skripsi ini.

4. Neli Purwani, S.Pd selaku dosen pembimbing II yang dengan sabar membimbing dan telah memberikan saran dan masukan bagi penulis.

5. Dra. Dwi Astuti, M.Pd selaku penguji utama yang telah memberikan saran dan masukan bagi penulis.

6. Bapak dan Ibu dosen Jurusan Bahasa dan Sastra Asing, yang telah membagi ilmu yang berguna bagi penulis.

7. Bapak dan Mamah tersayang, yang selalu mengiringi langkah saya dengan segenap kasih sayang dan doa. Orang yang menyayangi saya, yang selalu menemani dalam suka maupun duka.

(6)

vi

Ita, Asih Jojo, Farida, Nico, Uun, Ayu, Rara, I’a, Lukh, Mahiang, Istin, Inayati, Eli, Yanik, Sandi, Esti, April, Niken, Rochimah, Reni, Mufti, Renova, Yuliana,Naning, Nunik, Nur Hidayah, Khosidah, Rully, Meri, Susi, Adi Nug, Adi Kis, Vino, Nervi, Wiga, Melina.

10. Rekan-rekan angkatan 2004, 2006 dan 2007 : Mba Wulan, Mas Bonar, Mas Didin, Mba Ita, Neneng, Lena, Lina, Uki, Dini, Hasnum, Ulya, Petty, Nala, Syarif, Charmand, Dady, Selly, Indri, Norma dkk.

11. Seluruh personil kos Kinanthi 1, kos Naura, kos Wisma Sari Kartika, kos Wisma Dani, terimakasih atas canda tawa yang telah kita lalui bersama. 12. Bapak angkatku (Pak Kaji ‘Ud), trimakasih atas doa dan kasih sayangnya

selama ini. Abang angkat (Bang El dan K’hana) trimakasih semangatnya. 13. Trimakasih untuk adek-adek kecilku, Hibban, Bebe yang selalu mengisi

waktu luangku dengan canda tawa. Keponakanku tersayang yang selalu ngangeni (Pipi, Amel, dan Hafidz).

14. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan untuk melengkapi penelitian ini. Dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.Amin ya robbal ‘alamin.

Semarang, Juni 2011

(7)

vii

Negeri Semarang. Pembimbing I: Prof. Dr.Astini Su’udi, Pembimbing II: Neli Purwani S. Pd.

Kata kunci: membaca, DELF, analisis tingkatan kognitif

Aktivitas membaca dalam proses pembelajaran bahasa asing merupakan hal yang kompleks karena pada saat membaca terjadi alih informasi kedalam bahasa pembelajar dan juga terjadi pengembangan penguasaan kosakata, tata bahasa serta wacana akan bahasa asing yang sedang dipelajari tersebut.Pembelajar memerlukan proses berpikir yang kompleks juga dalam mengerjakan soal tes DELF Compréhension Écrite.Proses berpikir atau disebut dengan istilah ranah kognitif terbagi dalam enam tingkat proses berpikir, mulai dari tingkat terendah sampai dengan tingkat yang paling tinggi, yaitu tingkat ingatan, tingkat pemahaman, tingkat penerapan, tingkat analisis, tingkat sintesis, dan tingkat evaluasi.Oleh karena itu perlu dilakukan analisis soal tes DELF Compréhension

Écrite pada tingkatan kognitifnya. Tingkat A2 dipilih karena diasumsikan teks

pada soal tes kemampuan membaca DELF A2 lebih berkembang daripada teks pada soal tes kemampuan membacaDELF A1, sehingga tingkatan kognitifnya juga lebih bervariasi dibandingkan tingkat A1.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkatan kognitif yang terdapat dalam tes kemampuan membaca (compréhension écrite) DELF A2tahun 2007 dan 2010,dan untuk mengetahui proporsinya pada tahun 2007 dan 2010.

Penelitianini menggunakan analisis isi sebagai pendekatan penelitiannya, yaitu melakukan analisis terhadap tingkatan kognitif teskemampuan membaca DELF A2 tahun 2007 dan 2010. Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari butir-butir soalteskemampuan membacaDELF A2 tahun 2007 dan 2010.Teknik pengumpulan datanya adalah teknik pustaka karena data diperoleh dari sumber tertulis yaitu soal tes kemampuan membacaDELF A2. Analisis yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, yaitu hasil analisis diuraikan berupa rangkaian kata-kata dan bukanlah berupa angka-angka.

Hasil analisis tingkatan kognitif yang terdapat dalam butir-butir soal tes kemampuan membaca DELF A2 tahun 2007 dan 2010 menunjukkan bahwa Tidak semua tingkatan kognitif muncul, hanya empat dari enam tingkatan kognitif yaitu ingatan, pemahaman, aplikasi dan analisis. Proporsi persebaran tingkatan kognitifnya adalah sama, yaitu 27,3 % ingatan,45,5 % pemahaman, 9,1 % aplikasi dan 18,2 % analisis. Tingkatan kognitif yang lebih banyak mucul adalah pemahaman dan ingatan.

(8)

viii

Littératures Étrangères. Faculté des Langues et des Arts. Université d’État Semarang. Directeur I : Prof. Dr. AstiniSu’udi. Directeur II: Neli Purwani, S.Pd.

Mot-clés : compréhension écrite, DELF, analyse des niveaux cognitifs I. INTRODUCTION

La compréhension écrite est l’une des quatre compétences qui doit être maitrisée par les étudiants de langue. Le test DELF évalue quatre compétences de la langue française (compréhension orale, compréhension écrite, production orale, production écrite) des étudiants en accord avec leurs niveaux.

Lire par définition est une activité pour comprendre de texte. La compréhension écrite du DELF A2 est pour comprendre de courts textes simples sur des sujets concrets de la vie quotidienne ou travail, parce que DELF A2 est le niveau de la base de connaissance de français.

Comprendre en texte est une activité cognitive. Dans l’activité cognitive, il y a six niveaux de processus de pensée. Ce sont la connaissance (mémorisation), la compréhension, l’application, l’analyse, la synthèse, et l’évaluation. (http://zaifbio.wordpress.com/2009/11/15/ranah-penilaian-kognitif-afektif-dan-psikomotorik/).

L’objectif majeur de cette recherche est de savoir les niveaux cognitifs du test compréhension écrite DELF A2 en 2007 et 2010, et de savoir la proportion de ces niveaux.

(9)

ix

connaissances en langue maternelle, (car, ne l’oublions pas, l’apprenant de français langue étrangère sait généralement lire dans sa langue maternelle), et du développement de compétences lexicales, syntaxiques et textuelle propres a la langue étrangère; à ces compétences linguistiques et discursives s’ajoutent les connaissances antérieures du lecteur, son expérience du monde et son bagage socioculturel.

Et puis Valette (1975:70) ajoute qu’une bonne connaissance des structures grammaticales de la langue, la possession d’un solide vocabulaire passif, une perception visuelle et la rapidité de la lecture influencent toutes sur la compréhension des textes écrits.

III. DELF A2

Selon http://www.ciep.fr/delf/dalf/presentation.php, Le DELF certifie de manière officielle des niveaux de connaissance de pratique et de maitrise de la langue française, il est valable et reconnu non seulement en France, mais aussi en Europe et dans le monde entier.

Tagliante (2005:127) dit que A2 est le second et dernier niveau de compétence élémentaire de la langue. La description du DELF A2 comprehension ecrite explique qu’en compréhension générale des écrits, l’apprenant est capable de : comprendre de courts textes simples sur des sujets concrets courants avec une

(10)

x

IV. LES NIVEAUXCOGNITIFS DU TEST COMPRÉHENSION ÉCRITE Les six niveaux cognitifs du test compréhension écrite sont :

1. La connaissance (mémorisation)

Le test compréhension écrite de niveau connaissance demande aux étudiants à rappeler un fait, une définition, ou concept qui se trouvent dans la lecture.

2. La compréhension

Le test compréhension écrite de niveau compréhension demande aux étudiants de comprendre le contenu d’une lecture.

3. L’application

Ce niveau demande aux étudiants pour appliquer la compréhension dans d’autres situations qui ont la relation avec la lecture.

4. L’analyse

Ce niveau demande aux étudiants pour analyser d’informations dans la lecture.

5. La synthèse

Ce niveau demande aux étudiants pour relier et ou généraliser l’autre sujet, concept, question, ou pensé dans une lecture.

(11)

xi

V. LA METHODE DE LA RECHERCHE

La méthode utilisée dans cette recherche est la méthode descriptive qualitative. J’ai obtenu les données d’écrivant de questions du test compréhension écrite DELF A2, puis je les ai analysés les niveaux cognitifs. Pour les analyser, j’ai utilisé les références théoriques.

VI. RÉSULTAT D’ANALYSE

Le résultat a montré qu’il y a quatre niveaux cognitifs dans le test compréhension écrite DELF A2 en 2007 et 2010. Ce sont le niveau connaissance (mémorisation), compréhension, application et analyse.

Les proportions des niveaux cognitifs en 2007 et 2010, sont27,3 % mémorisation,45,5 % compréhension, 9,1 % applicationet 18,2 % analyse.

VII. CONCLUSION

1) Le niveau compréhension et la mémorisation qui sont le plus nombreux dans le teste de la compréhension écrite DELF A2 en 2007 et 2010. 2) Les proportions des niveaux cognitifs en 2007 et 2010, sont27,3 %

mémorisation,45,5 % compréhension, 9,1 % applicationet 18,2 % analyse.

(12)

xii

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

HALAMAN PERNYATAAN... iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...iv

PRAKATA ... v

ABSTRAK ... vii

RÉSUMÉ ... viii

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Penegasan Istilah ... 3 1.3 Rumusan Masalah ... 3 1.4 Tujuan Penelitian ... 3 1.5 Manfaat ... 4 1.6 Sistematika Skripsi ... 4 2. LANDASAN TEORI 2.1 Tes sebagai Alat Evaluasi ... 5

2.2 Tingkatan Kognitif ... 9

(13)

xiii

3.3 TeknikPengumpulan Data ... 17

3.4 Analisis Data ... 20

4. HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data ... 24

4.2 Analisis Data ... 24 4.3 Pembahasan ... 49 5. PENUTUP 5.1 Simpulan ... 51 5.2 Saran ... 51 DAFTAR PUSTAKA ... 53 LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 54

(14)

xiv

Tabel 4.1 Tabulasi Tingkatan Kognitif Tes Kemampuan Membaca

(Compréhension Écrite) DELF A2 Tahun 2007 ... 47 Tabel 4.2 Tabulasi Tingkatan Kognitif Tes Kemampuan Membaca

(Compréhension Écrite) DELF A2 Tahun 2010 ... 48 Tabel 4.3 Tabel Proporsi Persebaran Tingkatan Kognitif Tes Kemampuan

Membaca (Compréhension Écrite) DELF A2 Tahun 2007 ... 49 Tabel 4.4 Tabel Proporsi Persebaran Tingkatan Kognitif Tes Kemampuan

(15)

xv

2. Soal DELF A2 Compréhension Écrite Tahun 2010

3. Kartu Data Tingkatan Kognitif Tes Kemampuan Membaca (Compréhension

Écrite) DELF A2 Tahun 2007

4. Kartu Data Tingkatan Kognitif Tes Kemampuan Membaca (Compréhension

Écrite) DELF A2 Tahun 2010

5. Surat Keputusan Dosen Pembimbing 6. Surat Tugas Panitia Ujian Skripsi 7. Surat Keterangan Selesai Revisi Skripsi

(16)

1 1.1 Latar Belakang Masalah

Terdapat empat keterampilan dalam berbahasa yang menjadi bukti penguasaan seseorang akan sebuah bahasa yaitu menyimak, membaca, menulis dan berbicara. Untuk mengetahui kemampuan empat keterampilan tersebutdilakukan evaluasi secara berkala dalam setiap pembelajaran.

Seberapa tinggi kemampuan keterampilan berbahasa dapat dilihat dengan adanya evaluasi. Ada berbagai macam alat evaluasi yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat kemampuan keterampilan berbahasa. Hasil evaluasi dapat berupa rapor, sertifikat, atau ijazah.

DELF (Diplôme d’Études en Langue Française) yaitu sertifikat atas prestasi penguasaan bahasa Perancis seseorang yang dikeluarkan olehPemerintahPerancis dengan standar yang ditetapkan oleh CECR (Cadre Européen Commun de

Référence pour les Langues). Evaluasi yang terdapat dalamDELF mencakup

empat kompetensi. Kompetensi tersebut meliputikemampuan menyimak (compréhension orale), kemampuan membaca (compréhension écrite),

kemampuan berbicara (production orale) dan kemampuan menulis (production

écrite). DELF terdiri dari beberapa tingkatanmulai dari tingkat dasar A1dan A2,

B1dan B2 untuk tingkat menengah, C1 dan C2 untuk tingkat ahli. (http://www.ciep.fr/delfdalf/DELF.php)

(17)

Tingkatan dasar dari DELF adalah DELF A1 dan A2, yang merupakan tingkat dasar penggunaan bahasa Perancis untuk keperluan dasar dalam kehidupan sehari-hari. DELF A1 merupakan tes tingkat pengenalan bahasa Perancis bagi pembelajar yang telah menempuh 60-100 jam pelajaran. Sedangkan DELF A2 merupakan tes tingkat pengenalan bahasa Perancis bagi pembelajar yang telah menempuh 100-120 jam pelajaran. Hal tersebut menandakan bahwa tingkatan-tingkatan dalam DELF didasarkan pada seberapa lama seseorang belajar bahasa Perancis.

Aktivitas membaca dalam proses pembelajaran bahasa asing merupakan hal yang kompleks karena pada saat membaca terjadi alih informasi kedalam bahasa pembelajar dan juga terjadi pengembangan penguasaan kosakata, tata bahasa dan wacana akan bahasa asing yang sedang dipelajari. Demikian juga pada saat pembelajar mengerjakan soal tes DELF (compréhension écrite) terjadi proses alih informasi seperti tersebut di atas.Pembelajar memerlukan proses berpikir yang kompleks juga dalam membaca.Oleh karena itu perlu dilakukan analisis tingkatan kognitif soal tes kemampuan membaca DELF, yang bertujuan untuk mengetahui tingkatan proses berpikir yang ditekankan dalam soal tes kemampuan membaca DELF.Tingkat A2 dipilih karena diasumsikan teks pada soal tes kemampuan membaca DELF A2 lebih beragam daripada teks pada soal tes kemampuan membaca DELF A1, sehingga tingkatan kognitifnya juga lebih bervariasi dibandingkan tingkat A1.Selain itu peneliti ingin mengetahui proporsi tingkatan kognitif pada soal-soal DELF A2. Sebagai data, diambil secara acak 2 tes DELF A2 antara tahun 2005 - 2010.

(18)

1.2 Penegasan Istilah

Tingkatan kognitif yang dimaksud adalah tingkatan ranah kognitif. Dalam ranah kognitif itu terdapat enam tingkat proses berpikir, mulai dari tingkat terendah sampai dengan tingkat yang paling tinggi. Keenam tingkat proses berpikir tersebutadalah tingkat ingatan, tingkat pemahaman, tingkat penerapan, tingkat analisis,tingkat sintesis,dan tingkat evaluasi.

( http://zaifbio.wordpress.com/2009/11/15/ranah-penilaian-kognitif-afektif-dan-psikomotorik/).

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, dirumuskan masalah sebagai berikut:

1) Tingkatan kognitif apa saja yang terdapat dalamtes kemampuan membaca (compréhension écrite) DELF A2 tahun 2007 dan 2010 ? 2) Bagaimana proporsi tingkatan kognitif tes kemampuan membaca

(compréhension écrite) DELF A2 tahun 2007 dan 2010 ?

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkatan kognitif apa saja yang terdapat dalam tes kemampuan membaca DELF A2tahun 2007 dan 2010,dan proporsi tingkatan kognitif yang terdapat dalam tes kemampuan membaca DELF A2tahun 2007 dan 2010.

(19)

1.5 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi mahasiswa calon guru bahasa Perancis dalam memberi informasi mengenai tingkatan kognitif dalam tes kemampuan membaca DELF A2, sehingga dapat dijadikan sebagai tambahan pengetahuan tentang tingkatan-tingkatan kognitifyang muncul dalam soal tes DELF A2yang merupakan alat evaluasi keluaran hasil belajar berstandar internasional.

1.6 Sistematika Penulisan Skripsi

Penulisan skripsi ini dibagi menjadi 5 bab yaitu :

Bab 1 adalah pendahuluan yang merupakan bagian awal penulisan skripsi dan meliputi latar belakang, penegasan istilah, permasalahan, tujuan penelitian, manfaat penelitian serta sistematika penulisan skripsi.

Bab 2 adalah landasan teori yang menguraikan pendapat para ahli dari berbagai sumber kepustakaan yang mendukung penelitian ini, yang meliputi : tes sebagai alat evaluasi, tingkatan kognitif dan DELF.

Bab 3 berisikan pendekatan penelitian, sumber data, teknik penumpulan data, dan analisis data.

Bab 4 berisikan hasil pengumpulan data, analisis data dan pembahasan. Bab 5 berisikan kesimpulan dan saran.

(20)

5 2.1 Tes sebagai Alat Evaluasi

Kata tes menurut Tagliante (2005:31) adalah sebagai berikut :Le mot

« test », apparu en 1895, désigne une épreuve de mesure, de vérification.‘ Kata

"test", muncul pada tahun 1895, merujuk pada ujian untuk mengukur, ujian untuk membuktikan’.

Sedangkan pengertian evaluasi itu sendiri dalam http://www,wikipedia-evaluation.php adalah sebagai berikut :

L’évaluation est une méthode d’évaluer un résultat et donc de connaître un valeur d’un résultat qui ne peut pas être mesuré. Elle est appliquée dans divers domaines où des résultats sont attendus mais non mésurable, par exemple en gestion des ressources humaines l’aptitude d’une personne à tenir un poste de travail.

‘ Evaluasi adalah suatu cara untuk menilai suatu hasil, artinya, untuk mengetahui nilai dari suatu hasil yang terkadang tidak dapat diukur. Evaluasi diterapkan dalam berbagai bidang, yang hasilnya diharapkan tetapi tidak dapat diukur contohnya mengukurkemampuan seseorang untukmemegang suatu posisipekerjaan’.

Tes merupakan salah satu alat evaluasi yang digunakan untuk mengukur keberhasilan seseorang dalam suatu pembelajaran.Pada setiap akhir pembelajaran biasanya pengajar memberikan tes untuk melihat sampai sejauh mana kemampuan pembelajar dalam menyerapapa yang telah diajarkan.

2.1.1 Tujuan dan FungsiEvaluasi

(21)

Une évaluation qui met l’accent sur la relation éducative traduit le souci de l’évaluateur : transmettre des connaissances à l’apprenant ; d’assurer des conditions d’apprentissages qu’il estime satisfaisantes. Une évaluation centrée sur l’apprenant a pour but essentiel : de faire progresser l’apprenant en fonction de son profil et de façon individualisée ; d’engager l’apprenant dans une démarche autonome par son rapport à son apprentissage.

‘Evaluasi yang ditekankan pada hubungan edukatif mengungkapkan perhatian penilai dalam hal : menyampaikan pengetahuan kepada pembelajar; memastikan bahwa kondisi belajar-mengajar yang terlaksana memuaskan.

Evaluasi yang terfokus pada pembelajar mempunyai tujuan utama : memajukan pembelajar sesuai dengan profilnya dan dengan cara pribadi ; melibatkan peserta didik dalam sebuah langkah/ tahap mandiri dalam hubungan dengan proses belajarnya ’.

Menurut Nurgiyantoro (1994:15) tujuan dan fungsi penilaian adalah :

1) Untuk mengetahui seberapa jauh tujuan-tujuan pendidikan yang telah ditetapkan dapat dicapai dalam kegiatan belajar mengajar yang dilakukan.

2) Untuk memberikan objektivitas pengamatan kita terhadap tingkah laku hasil belajar siswa.

3) Untuk mengetahui kemampuan siswa dalam bidang-bidang atau topic-topik tertentu.

4) Untuk menentukan layak tidaknya seorang siswa dinaikkan ke tingkat di atasnya atau dinyatakan lulus dari tingkat pendidikan yang ditempuhnya. 5) Untuk memberikan umpan balik bagi kegiatan belajar mengajar yang

dilakukan.

Tujuan dan fungsi tes dalam pembelajaran bahasa Perancis adalah untukmengetahui kemampuan pembelajar dalam empat keterampilan berbahasa

(22)

Perancis, yaitu menyimak, kemampuan membaca, kemampuan berbicara dan kemampuan menulis.

2.1.2 Tes KompetensiKebahasaan

Menurut Nurgiyantoro (1994 :199) tes kompetensi kebahasaan adalah tes yang dimaksudkan untuk mengungkap pengetahuan kebahasaan pembelajar. Kompetensi kebahasaan yang dimaksud adalah pengetahuan tentang sistem bahasa, struktur, kosakata dan seluruh aspek kebahasaan yang ada.

Cuq dan Gruca (2002 :149) mengungkapkan bahwa le concept de

compétence est difficile à cerner et est susceptible de plusieurs interprétations. Pourtant la compétence de communication est un concept méthodologique qui se situe aujourd’hui au centre de la didactique des langues.

‘Konsep kompetensi sukar didefinisikan dan mungkin diinterpretasikan secara beragam. Meskipun demikian kompetensi komunikasi merupakan suatu konsep metodologi yang saat ini menjadi pusat dalam pembelajaran bahasa.

Berdasarkan hal tersebut Cuq dan Gruca membagi kemampuan berbahasa pada pembelajaran bahasa Perancis menjadi:

1) Compréhension, yang terbagi menjadi dua yaitu la compréhension orale (mendengarkan) dan la compréhension écrite (membaca).

2) Expression, yang juga terbagi menjadi dua yaitu expression orale (berbicara) dan expression écrite (menulis).

Penelitian ini hanya meneliti tes kemampuan membaca, jadi hanya tes kemampuan membaca saja yang akan dibahas.

(23)

2.1.2.1 Tes Kemampuan Membaca

Cuq dan Gruca (2002:160) mengungkapkan bahwa :

L’acquisition de la compréhension écrite en langue étrangère est un processus complexe qui résulte : (1) du transfert des connaissances en langue maternelle, (car, ne l’oublions pas, l’apprenant de français langue étrangère sait généralement lire dans sa langue maternelle), et (2) du développement de compétences lexicales, syntaxiques et textuelle propres a la langue étrangère; (3) des connaissances antérieures du lecteur, son expérience du monde et son bagage socioculturel.

‘ Pemahaman membaca dalam bahasa asing merupakan suatu proses yang kompleks, yang serempakmeliputi: (1) aktivitas alih pengetahuan kedalam bahasa pembelajar (karena, ingat, pembelajar bahasa Perancis sebagai bahasa asing tahu membaca secara umum dalam bahasa ibunya); (2) pengembangan kemampuan leksikal, sintaksis dan kemampuan membaca teks secara harfiah pada bahasa asing yang sedang dipelajarinya; (3) dengan kemampuan linguistik dan penalaran menambah pengetahuan sebelumnya dari pembaca, pengalamannya dan pengetahuan sosial budayanya’.

Tagliante (2005 :74)berpendapat bahwa :

L’appellation « compétence passive » est souvent impropre pour ce qui concerne la compréhension des écrits, car la lecture est une activité qui est loin d’etre passive. L’activité de lecture relève d’un processus interactif au cours duquel le lecteur fait en permanence la liaison entre l’information donnée et ses propres connaissances antérieures, qui vont lui permettre de comprendre cette information et d’en inférer le sens.

‘ Sebutan « keterampilan pasif » sering tidak tepat untuk kemampuan membaca, karena kegiatan membaca lebih cenderung aktif daripada pasif. Kegiatan membaca merupakan proses interaktif yang mana pembaca menghubungkan antara informasi yang diberikan (dalam bahan bacaan) dan pengetahuan yang sudah dimiliki sebelumnya, yang akan membuat pembaca memahami informasi tersebut dan menyimpulkan maknanya’.

Kemudian Valette (1975:70) juga menambahkan:Une bonne connaissance

(24)

passif, une perception visuelle et la rapidité de la lecture influencent toutes sur la compréhension des textes écrits. ‘Pengetahuan struktur gramatikal bahasa yang

baik, mempunyai kosakata yang kuat, persepsi visual dan kecepatan membaca mempengaruhi semua pemahaman teks tertulis’.

Dari pendapat-pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam kegiatan membaca diperlukan penguasaan kosakata dan struktur bahasa. Pada dasarnya tes kemampuan membaca merupakanusaha untuk mengukurpemahaman teks tertulis. Kegiatan pemahaman teksinilah yang berkaitan dengan kegiatan berpikir atau ranah kognitif.

2.2 Tingkatan Kognitif

Ada 3 ranahpenilaian dalam suatu pembelajaran yaitu ranah kognitif, psikomotorik dan afektif. Menurut Bloom ( http://zaifbio.wordpress.com/ranah-penilaian-kognitif-afektif-dan-psikomotorik/), segala upaya yang menyangkut aktivitas otak adalah termasuk dalam ranah kognitif. Ranah kognitif berhubungan dengan kemampuan berpikir, termasuk didalamnya kemampuan menghafal, memahami, mengaplikasi, menganalisis, mensintesis, dan kemampuan mengevaluasi. Dalam ranah kognitif itu terdapat enam jenjang atau tingkat proses berpikir, mulai dari jenjang terendah sampai dengan jenjang yang paling tinggi yaitu tingkat ingatan, tingkat pemahaman, tingkat penerapan, tingkat analisis, tingkat sintesis, dan tingkat evaluasi.

(25)

2.2.1 Tingkatan Kognitif pada Tes Kemampuan Membaca

Menurut Bloom ( http://zaifbio.wordpress.com/ranah-penilaian-kognitif-afektif-dan-psikomotorik/), segala upaya yang menyangkut aktivitas otak adalah termasuk dalam ranah kognitif. Ranah kognitif berhubungan dengan kemampuan berpikir, termasuk didalamnya kemampuan menghafal, memahami, mengaplikasi, menganalisis, mensintesis, dan kemampuan mengevaluasi. Dalam ranah kognitif itu terdapat enam aspek atau jenjang proses berfikir, mulai dari jenjang terendah sampai dengan jenjang yang paling tinggi yaitu tingkat ingatan, tingkat pemahaman, tingkat penerapan, tingkat analisis, tingkat sintesis, dan tingkat evaluasi.

Berikut penjelasan tingkatan-tingkatan kognitif dalam tes kemampuan membacamenurut Nurgiyantoro (1994: 253-269) dengan mengacu pada Taksonomi Bloom yaitu sebagai berikut :

2.2.1.1 Tes Kemampuan Membaca Tingkat Ingatan

Tes kemampuan membaca pada tingkat ingatan menghendaki siswa untuk menyebutkan kembali fakta, definisi, atau konsep yang terdapat di dalam wacana yang diujikan.

Tes tingkat ingatan hanya mengenali, menemukan dan memindahkan fakta yang ada pada wacana ke lembar jawaban yang dituntut. Tes dapat berupa pilihan ganda maupun isian singkat.

(26)

2.2.1.2 Tes Kemampuan Membaca Tingkat Pemahaman

Tes kemampuan membaca tingkat pemahaman menuntut siswa untuk dapat memahami wacana yang dibacanya. Pemahaman yang dilakukan dimaksudkan untuk memahami isi bacaan, mencari hubungan antarhal, sebab akibat, perbedaan dan persamaan antarhal dan sebagainya.

Butir-butir tes kemampuan membaca bersifat memaksa siswa untuk benar-benar membaca dan memahami bacaan.

2.2.1.3 Tes Kemampuan Membaca Tingkat Penerapan/ Aplikasi

Tes tingkat penerapan menghendaki siswa untuk mampu menerapkan pemahamannya pada situasi atau hal yang lain yang ada kaitannya. Demikian halnya pada tes kemampuan membaca, siswa dituntut untuk mampu menerapkan atau memberikan contoh baru, misalnya tentang suatu konsep, pengertian, atau pandangan yang ditunjuk dalam wacana. Bentuk tes tingkat penerapan ini dapat berupa tes pilihan ganda maupun essai.

2.2.1.4 Tes Kemampuan Membaca Tingkat Analisis

Tes tingkat ini menuntut siswa untuk mampu menganalisis informasi tertentu dalam wacana, mengenali, mengidentifikasi, atau membedakan pesan dan atau informasi, dan sebagainya yang sejenis.

Kemampuan memahami wacana untuk tingkat analisis antara lain berupa kemampuan menentukan pikiran pokok dan pikiran-pikiran penjelas dalam sebuah alinea, menentukan kalimat yang berisi pikiran pokok, jenis alinea berdasarkan

(27)

letak kalimat pokok, menunjukan tanda penghubung antar alinea dan sebagainya. Bentuk tesnya dapat berupa pilhan ganda maupun essai.

2.2.1.5 Tes Kemampuan Membaca Tingkat Sintesis

Tes kemampuan membaca pada tingkat sintesis menuntut siswa untuk mampu menghubungkan dan atau menggeneralisasikan antara hal-hal, konsep, masalah, atau pendapat yang terdapat dalam wacana. Hasil kerja kognitif tingkat sintesis menunjukkan cara dan proses berfikir siswa. Oleh karena itu, berbeda halnya dengan tes-tes kognitif tingkatan sebelumnya, dalam tes tingkat sintesis dimungkinkan sekali adanya berbagai jawaban siswa yang berbeda antara yang satu dengan yang lainnya.

Oleh karena tes tingkat sintesis juga dimaksudkan untuk menilai cara dan proses berpikir siswa, tes essai lebih tepat daripada tes objektif.

2.2.1.6 Tes Kemampuan Membaca Tingkat Evaluasi

Tes kemampuan membaca pada tingkat evaluasi menuntut siswa untuk mampu memberikan penilaian yang berkaitan dengan wacana yang dibacanya, baik yang menyangkut isi atau permasalahan yang dikemukakan maupun cara penuturan wacana itu sendiri.

Seperti halnya tes tingkat sintesis, tes tingkat evaluasi menuntut kerja kognitif tingkat tinggi. Tes tingkat ini sangat baik untuk melatih dan mengukur cara dan proses berpikir siswa. Oleh karena itu, tes bentuk essai yang

(28)

memungkinkan siswa berpikir dan menalar secara kreatif lebih tepat daripada tes bentuk objektif.

Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat berbagai tingkatan kognitif dalam tes keterampilan membaca yang dapat melatih pembelajar untuk berpikir mulai dari tingkat rendah sampai tingkat yang lebih tinggi. Pengajar dapat membuat soal tes keterampilan membaca dengan tingkatan kognitif yang variatif sesuai dengan kemampuan pembelajarnya, sehingga pembelajar terlatih pada ranah berpikirnya.

2.3 DELF(Diplôme d’Étude de Langues Étrangers)

Le DELF est le diplôme officiel délivré par le ministère français de l’éducation nationale, pour certifier les compétences en français des candidats étrangers. (http://www.ciep.fr/delfdalf/présentation.php). ‘ DELF adalah sertifikat resmi yang dikeluarkan oleh kementrian pendidikan nasional untuk menyatakan kompetensi bahasa Perancis pembelajar asing’.

Kompetensi yang diujikan di DELF meliputi kemampuan la compréhension

orale (menyimak), la compréhension écrite (membaca), l’expression orale

(berbicara), l’expression écrite (menulis).

Ditambahkan lagi dalam http://www.ciep.fr/delf/dalf/presentation.php, DELF merupakan sertifikat bertaraf internasional :

Le DELF certifie de manière officielle des niveaux de connaissance de pratique et de maitrise de la langue française, il est valable et reconnu non seulement en France, mais aussi en Europe et dans le monde entier.

(29)

‘ DELF menyatakan secara resmi tingkat pengetahuan, praktek dan kemahiran berbahasa Prancis. Sertifikat ini berlaku dan diakui tidak hanya di Perancis, tetapi juga di Eropa dan di seluruh dunia’.

Dengan demikian DELF merupakan sertifikat yang dapat digunakan sebagai bukti bahwa seseorang mempunyai kemampuan bahasa Perancis, dan sertifikat ini diakui di seluruh dunia sehingga memudahkan seseorang untuk melanjutkan pendidikan atau bekerja di luar negeri maupun perusahaan luar negeri.

2.3.1 TingkatSertifikat DELF 2.3.1.1 DELF A2

DELF A2 merupakan tingkat dasar penggunaan bahasa Perancisuntuk situasi umum dalam kehidupan sehari-harisetelah DELF A1. Seperti yang diungkapkan oleh Tagliante (2005:127)yaitu :

Ce niveau est le second et dernier niveau de compétence élémentaire de la langue. Il recouvre entre 100 et 120 heures supplémentaires d’apprentissage. ‘

Tingkat ini adalah tingkat kedua dan terakhir kemampuan dasar penguasaan bahasa Perancis. Tes ini diperuntukkan bagi pembelajar yang telah menempuh 100-120 jam pelajaran.

Tes DELF A2 terdiri atas la compréhension orale (menyimak),la

compréhension écrite (membaca), l’expression écrite (menulis), dan l’expression orale (berbicara).

(30)

2.3.1.2 Compréhension Écrite DELF A2

Menurut Tagliante (2005:127), deskripsi DELF A2 (compréhension écrite) menuntut pembelajar mempunyai kemampuansebagai berikut:

En compréhension générale des écrits, l’apprenant est capable de : Comprendre de courts textes simples sur des sujets concrets courants avec une fréquence élevée de langue quotidienne ou relative au travail.

Comprendre des textes courts et simples contenant un vocabulaire extrêmement fréquent, y compris un vocabulaire internationalement partagé.

‘ Dalam pemahaman membaca secara umum, pembelajar dapat : Memahami teks pendek sederhana tentang tema yang ada dalam kehidupan sehari-hari dengan bahasa yang sering dipakaiatau dunia kerja.

Memahami teks pendek sederhana yang mencakup kosakata yang sering dipakai,yang dipahami dalam kosakata international bersama’.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa dalam tes kemampuan membacaDELF A2 diperlukan kemampuan memahami wacana tulis untuk memberikan informasiyang lebih mendalam, memahami informasi atau petunjuk seperti pada iklan koran atau reklame, dapat mengenali kata-kata dan ungkapan-ungkapan sederhana, misalnya pesan dalam kartu pos, atau dalam wacana-wacana pada kehidupan sehari-hari dengan kosakata internasional.Maka dapat dikatakan bahwa penekanan tes kemampuan membaca DELF A2adalah kemampuan untuk memahami informasi yang terkandung dalam wacanasecara mendalam dengan kosakata yang berlaku secara internasional.

(31)

2.3.1.3 Descripteur DELF A2 Compréhension des écrits

Dalam deskripsi DELF A2 Compréhension des écrits(Tagliante2005: 130)di atas menekankan bahwa tingkatan kognitifpada tes kemampuan membaca DELF A2 hanya sampai pada tingkat analisis, yaitu meliputi ingatan, pemahaman, aplikasi dan analisis.

(32)

17 3.1 Pendekatan Penelitian

Penelitianini menggunakan analisis isi sebagai pendekatan penelitiannya, yaitu melakukan analisis terhadap tingkatan kognitif teskemampuan membaca DELF A2 tahun 2007 dan 2010.

3.2 Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari butir-butir soalteskemampuan membacaDELF A2 tahun 2007 dan 2010.

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik pustaka karena data diperoleh dari sumber tertulis yaitu soal tes kemampuan membacaDELF A2. Langkah selanjutnya terhadap data adalah mengadakan pencatatan terhadap butir-butir soal tes tersebut, kemudian dimasukkan dalam kartu data.Berikut ini adalah tabel tingkatan kognitif tes kemampuam membaca dan contoh kartu data yang digunakan untuk menganalisis tingkatan kognitif tes kemampuan membaca DELF A2 tahun 2007 dan 2010.

(33)

Tabel 3.1

Tabel Tingkatan Kognitif Tes Kemampuan Membaca (Taksonomi Bloom dalam Nugiyantoro, 1994: 253-267)

No. Tingkatan Indikator

1. Ingatan 1. Mengenali fakta yang terdapat dalam wacana.

2. Menemukan dan memindahkan fakta yang terdapat dalam wacana.

2. Pemahaman 1. Memahami isi bacaan.

2. Mencari hubungan antara hal, sebab-akibat, perbedaan dan persamaan yang terdapat dalam wacana.

3. Aplikasi / Penerapan 1. Menerapkan pemahamannya pada situasi atau hal lain yang masih berkaitan dengan bacaan.

2. Menerapkan / memberikan contoh baru tentang suatu konsep, pengertian atau pandangan yang ditunjuk dalam wacana. 4. Analisis 1. Menganalisis informasi tertentu dalam

wacana.

2. Mengenali, mengidentifikasi atau membedakan pesan dan informasi. 3. Menentukan pikiran pokok dan

pikiran-pikiran penjelas dalam sebuah alinea. 5. Sintesis 1. Menghubungkan dan atau

menggeneralisasikan antara hal-hal, konsep, masalah atau pendapat yang terdapat dalam wacana.

6. Evaluasi 1. Memberikan penilaian yang berkaitan dengan wacana, baik isi atau

(34)

permasalahan yang dikemukakan maupun cara penutur wacana itu sendiri.

Contoh kartu datanya sebagai berikut :

No : 1/ Exercice 1/ CE (Compréhension Écrite) DELF A2 2010 Data :

1. Que vont-ils faire ?

Ecrivez le numéro de l’annonce qui peut intéresser chaque personne dans la case correspondante. Attention, il y a 6 annonces et 5 personnes.

SITUATION Annonce Sofian est passionné de littérature. Il veut connaitre de

nouveaux auteurs.

Paul et Catherine viennent d’acheter un appartement. Il y a encore beaucoup de travaux à faire.

Zohra participe souvent à des actions pour lutter contre la pollution.

Dennis va terminer ses études cette année et il voudrait travailler dans un grand hôtel.

Romane et Manu ont décidé de se marier. Ils préparent tous les deux cette grande fête.

(35)

Analisis :

Tingkatan kognitif : Keterangan :

- Baris pertama menunjukkan nomor dan jenis soal. - Baris ke-dua menunjukkan data yang akan dianalisis. - Baris ke-tiga menunjukkan analisis data.

- Baris ke-empat menunjukkan tingkatan kognitif.

3.4 Analisis Data

Penelitian ini dianalisis secara deskriptif kualitatif yaitu hasil analisis diuraikan berupa rangkaian kata-kata dan bukanlah berupa angka-angka.

Setelah data yang berupa soal-soal tersebut terkumpul selanjutnya data di analisis. Langkah-langkah analisis data dalam penelitian ini meliputi:

1) Membaca dan mencatat butir-butir soal tes kemampuan membaca (compréhension écrite)DELF A2dalam kartu data.

2) Menganalisis soal berdasarkan tingkatan kognitif

Berikut ini adalah contoh analisis tingkatan kognitif dalam butir-butir soal teskemampuan membaca (compréhension écrite)DELF A2 :

No : 1 / Exercice 1 / CE DELF A2 2010 Data :

(36)

2. Que vont-ils faire ?

Ecrivez le numéro de l’annonce qui peut intéresser chaque personne dans la case correspondante. Attention, il y a 6 annonces et 5 personnes.

SITUATION Annonce Sofian est passionné de littérature. Il veut connaitre de

nouveaux auteurs.

Paul et Catherine viennent d’acheter un appartement. Il y a encore beaucoup de travaux à faire.

Zohra participe souvent à des actions pour lutter contre la pollution.

Dennis va terminer ses études cette année et il voudrait travailler dans un grand hôtel.

Romane et Manu ont décidé de se marier. Ils préparent tous les deux cette grande fête.

(37)

Analisis :

Butir soal di atas meminta seseorang untuk mencocokan situasi dari masing-masing individu yang terdapat dalam tabel dengan masing-masing iklan yang tersedia. Soal tersebut menuntut pembelajar untuk menerapkan pemahamannya terhadap masing iklan dengan situasi dari masing-masing individu yang tersedia. Pada iklan nomor 1, informasinya yaitu

protégez l’environnement et gardez les plages propres. Pada iklan nomor 2,

informasinya adalah Hôtellerie-Restauration. Pada iklan nomor 3, informasinya adalah L’association de cinéma CINERGIKA. Pada iklan nomor 4, informasinya adalah le Salon du Mariage. Informasi pada iklan nomor 5, yaitu Salon de l’habitat Paris. Informasi pada iklan nomor 6, yaitu Salon du

livre de Paris. Pada situasi yang disediakan pembelajar hanya perlu melihat

kata kuncinya saja. Pada situasi Sofian, kata kuncinya adalah littérature (berhubungan dengan buku “livre” ). Pada situasi Paul et Catherine , kata kuncinya adalah appartement (berhubungan dengan tempat tinggal “habitat”). Pada situasi Zohra, kata kuncinya adalah la pollution (berhubungan dengan lingkungan “ l’environnement”). Pada situasi Dennis, kata kuncinya un grand hôtel. Pada situasi Romane et Manu, kata kuncinya adalah se marie, grande

fête. Setelah melihat kata kunci tersebut kemudian pembelajar perlu

memahami dan menerapkannya dengan situasi yang berkaitan dengan masing-masing iklan tersebut.

Hal tersebut sesuai dengan indikator tingkatan kognitif tes kemampuan membaca pada tingkat aplikasi/ penerapan yaitu menerapkan pemahamannya pada situasi atau hal lain yang masig berkaitan dengan bacaan. Jadi butir soal di atas termasuk dalam tes kemampuan membaca pada tingkat tingkat aplikasi/ penerapan.

Tingkatan kognitif :Tes kemampuan membaca tingkat analisis. Keterangan :

(38)

- Baris ke-dua menunjukkan data yang akan dianalisis. - Baris ke-tiga menunjukkan analisis data.

(39)

24 4.1 Hasil Pengumpulan Data

Berdasarkan hasil pengumpulan data yang berupa butir-butir soal teskemampuan membaca (Compréhension écrite)DELF A2tahun 2007 dan 2010, ditemukan 11 butir soal yang terbagi dalam 4 exercice. Hal yang dianalisis dari butir-butir soal tes kemampuan membaca (Compréhension écrite)DELF A2 tersebut adalah tingkatan kognitifnya. Berikut ini adalah rincian analisis tingkatan kognitif pada butir-butir soal tes kemampuan membaca (Compréhension écrite) DELF A2 tahun 2007 dan tahun 2010.

4.2 Analisis Data

4.2.1 Tingkatan kognitif Tes Kemampuan Membaca (Compréhension Écrite)DELF A2 tahun 2007

Setelah dilakukan analisis secara mendalam terhadap 11 butir soal tes kemampuam membaca (Compréhension écrite)DELF A2 tahun 2007,ditemukan 4 jenis tingkatan kognitif yaitu tingkat ingatan, pemahaman, aplikasi atau penerapan dan analisis. Masing-masing tingkatan kognitif tersebut terbagi atas 3 butir soal pada tingkat ingatan, 5 butir soal pada tingkat pemahaman, 1 butir soal pada tingkat analisis, 1 butir soal padatingkat pemahaman dan aplikasi atau penerapan, serta 1 butir soal pada tingkat pemahaman dan analisis. Analisis dan pembahasannya sebagai berikut :

(40)

1) Butir soal tingkatIngatan

Exercice4 butir soal nomor 1yaitu :

Ce document est …

un bulletin d’information. une fiche d’inscription. un bulletin scolaire.

Soal tersebutmenuntut pembelajar untuk mengenali jenis-jenis dokumen. Pembelajar hanya perlu melihat bentuk dari dokumen tersebut, kemudian mengenali informasi yang tertulis dalam dokumen. Sehingga dapat diperoleh fakta bahwa dokumen tersebut adalah lembar surat pendaftaran untuk mengikuti les atau kursus pada bidang sejarah seni. Hal tersebut sesuai dengan indikator tingkatan kognitif tes kemampuan membaca pada tingkat ingatan yaitu mengenali

(41)

fakta yang terdapat dalam wacana. Jadi butir soal tersebut termasuk dalam tes kemampuan membaca tingkat ingatan.

Exercice4 Butir soal nomor 3yaitu :

Vous pouvez écrire votre adresse e-mail.

Vrai Faux

Cela n’est pas dit.

Soal tersebut menuntut pembelajar untuk mengenali fakta yang terdapat dalamformulir pendaftaran. Untuk dapat menjawabnya pembelajar tidak hanya perlu melihat formulir pendaftaran saja tetapi juga opsi atau pilihan jawaban yang diberikan. Faktanya bahwa pernyataan pada soal tidak adadalam formulir tersebut di atas.Maka jawaban yang tepat adalahfaux.Hal tersebut sesuai dengan indikator tingkatan kognitif tes kemampuan membaca pada tingkat ingatan yaitu mengenali

(42)

fakta yang terdapat dalam wacana. Jadi butir soal di atas termasuk dalam tes kemampuan membaca tingkat ingatan.

Exercice4butir soal nomor 4yaitu :

Les cours ont lieu …

cinq jours par semaine. six jours par semaine. tous les jours.

Soal tersebutmenuntut pembelajar untuk mengenali fakta yang terdapat dalam formulir pendaftaran. Fakta tersebut berupa waktu atau jadwal dari kursus bidang sejarah seni. Pembelajar hanya perlu mengenali fakta yang tertulis dalam formulir tersebut yaitu LUNDI, MARDI, JEUDI, VENDREDI, dan SAMEDI. Jadi jawabannya adalah cinq jours par semaine. Hal tersebut sesuai dengan indikator tingkatan kognitif tes kemampuan membaca pada tingkat ingatan yaitu mengenali

(43)

fakta yang terdapat dalam wacana. Jadi butir soal di atas termasuk dalam tes kemampuan membaca tingkat ingatan.

2) Butir soal tingkat Pemahaman Exercice 2butir soal nomor 1 yaitu :

La semaine du goût a lieu pour …

la seizième fois. la dix-septième fois. la dix-huitième fois.

Soal tersebut menuntut pembelajar untuk memahami isi yang terdapat dalam bacaaniklan koran, yaitu berupa acara La semaine du goûtsudah dilaksanakan untuk keberapa kalinya.Hal tersebut ditunjukkan dengan kalimat ‘vous goûterez aux plats de votre région lors de la 17è édition de la semaine du goût’. Pembelajar perlu memahami kalimat tersebut dan melihat opsi yang

disediakan yaitu bahwa acara la semaine du goût telah dilaksanakan ke-17 kalinya. Hal tersebut sesuai dengan indikator tingkatan kognitif tes kemampuan

(44)

membaca tingkat pemahaman yaitu memahami isi bacaan. Jadi butir soal di atas termasuk dalam tes kemampuan membaca tingkat pemahaman.

Exercice2 butir soal nomor 2yaitu :

La semaine du goût faire connaître :

la cuisine régionale. les vins de la région. les parfums de la région.

Soal tersebut menuntut pembelajar untuk menjelaskan informasi yang terdapat dalam iklan. Informasi tersebut berupa tujuan dari acara La semaine du

goût, yang ditunjukkan dalam kalimat ‘ C’est l’occasion pour 16 restaurateurs de proposer des menus (traditionnel, diététique, gastronomique)’. Pembelajar perlu

mencari hubungan antara menu traditionnel, diététique, gastronomique dan mencari persamaan makna istilah-istilah tersebut dengan melihat pilihan atau opsi jawaban yang diberikan. Maka jawaban yang tepat adalah acara La semaine du

goût bertujuan untuk memperkenalkan masakan daerah (la cuisine régionale).Hal

tersebut sesuai denan indikator tingkatan kognitif tes kemampuan membaca pada tingkat pemahaman yaitu mencari hubungan antara hal, sebab-akibat, perbedaan

(45)

dan persamaan yang terdapat dalam wacana. Jadi butir soal di atas termasuk dalam tes kemampuan memaca tingkat pemahaman.

Exercice2 butir soal nomor 3yaitu :

Les boissons sont gratuites.

Vrais. Faux.

Cela n’est pas dit.

Soal tersebut menuntut pembelajar untuk memahami isi yang tertulis dalam iklan koran, yaitu dalam kalimatles menus et les tarifs sont distribués

gratuitement. Untuk dapat menjawabnya pembelajar perlu melihat opsi atau

pilihan jawaban yang diberikan. Walaupun dalam menu terdapat minuman tetapi pernyatan dalam soal tidak disebutkan secara spesifik jenisnya jadi tidak termasuk dalam menu. Pernyataan pada soal tidak dikatakan dalam iklan koran di atas.Hal tersebut sesuai dengan indikator tingkatan kognitif tes kemampuan membaca pada tingkat pemahaman yaitu memahami isi bacaan. Jadi butir soal di atas termasuk dalam tes kemampuan membaca tingkat pemahaman.

(46)

Exercice2 butir soal nomor 4yaitu :

Où pouvez-vous avoir des informations complémentaires ?

Dans les magasins. Dans les mairies. Dans les restaurants.

Soal tersebut menuntut pembelajar untuk menjelaskan informasi yang terdapat dalam iklan koran. Informasi tersebut berupa tempat untuk mendapatkan informasi lengkap dari acara La semaine du goût. Hal tersebut ditunjukkan dengan kalimat ‘Les menus et les tarifs sont distribués gratuitement dans les offices de

tourisme et les mairies de votre région’. Pembelajar perlu memahami kalimat

tersebut bahwa ada dua tempat untuk mengetahui lebih jelas tentang acara La

semaine du goût, yaitu di kantor kepariwisataan (les offices de tourisme) dan

selain itu bisa juga di kantor walikota (les mairies). Hal tersebut sesuai dengan indikator tingkatan kognitif tes kemampuan membaca tingkat pemahaman yaitu memahami isi bacaan. Jadi butir soal di atas termasuk dalam tes kemampuan membaca tingkat pemahaman.

(47)

Exercice4 butir soal nomor 2yaitu:

Vous devez …

conserver le document. distribuer le document. renvoyer le document.

Soal tersebutmenuntut pembelajar untuk memahami isi formulir pendaftaran. Pembelajar hanya perlu memahami formulir. Biasanya formulir yang di muat di sebuah majalah atau koran akan tertulis alamat di bawahnya dengan tujuan untuk mengirimkan kembali formulir tersebut setelah diisi oleh pendaftar yang berminat. Hal itu ditunjukkan dalam kalimatCoupon à retourner à L’Ecole

des Beaux Arts - 4 rue Alphonse de Bresse – 63520 Saint – Oin. Pembelajar perlu

memahami kalimat tersebut yaitubahwa formulir dikembalikan atau dikirim kembali pada alamatL’Ecole des Beaux Arts - 4 rue Alphonse de Bresse – 63520

(48)

Saint – Oin. Hal tersebut sesuai dengan indikator tingkatan kognitif tes

kemampuan membaca pada tingkat pemahaman yaitu memahami isi bacaan. Jadi butir soal tersebut termasuk dalam tes kemampuan membaca tingkat pemahaman.

3) Butir soal tingkatAplikasi / penerapan Exercice1butir soal nomor 1yaitu :

Inscrivez la lettre qui correspond dans la case appropriée. Attention ! Il y a 6 propositions et 5 réponses.

Musique Sport Nature Santé Histoire

Soal tersebut menuntut pembelajar untuk menerapkan pemahamannya terhadap bacaan dalam kolom ABCDEF dengan tabel dibawahnya. Untuk dapat menjawabnya pembelajar perlu memahami kosakata atau istilah dalam kolom usulan tersebut sehingga pembelajar dapat mengelompokkan dan menerapkannya mana yang termasuk dalam istilah musik (Musique), olahraga (Sport), alam (Nature), kesehatan (Santé ) dan sejarah (Histoire). Hal tersebut sesuai dengan indikator tingkat kognitif tes kemampuan membaca pada tingkat aplikasi/ penerapan yaitu menerapkan pemahamannnya pada situasi atau hal lain yang

(49)

masih berkaitan dengan bacaan. Jadi butir soal di atas termasuk dalam tes kemampuan membaca pada tingkat aplikasi/ penerapan.

4) Butir soal tingkat Analisis Exercice3butir soal nomor 1yaitu :

Cet article …

décrit l’intérieur d’une maison. donne des idées de décoration. raconte l’histoire des saisons.

Soal tersebutmenuntut pembelajar untuk menganalisis informasi tertentu dalam artikel DANS MON JARDIN D’HIVER. Untuk dapat menjawabnya pembelajar perlu menganalisis informasi tertentu yang terkait dengan opsi yang diberikan. Pembelajar perlu mengenali kata kunci yang menyatakan pendapat seperti possible, préférez dalam artikel tersebut yang merupakan kata untuk mengungkapkan ide. Maka diperoleh jawaban yang tepat yaitu artikel tersebut memberikan ide tentang dekorasi.Hal tersebut sesuai dengan indikator tingkatan kognitif tes kemampuan membaca pada tingkat analisis yaitu mengalisis informasi tertentu dalam wacana. Jadi butir soal di atas termasuk dalam tes kemampuam membaca tingkat analisis.

(50)

Exercice3 butir soal nomor 2yaitu :

Cochez VRAI ou FAUX et justifiez votre réponse en citant un passage du texte.

VRAI FAUX 1. Le jardin d’hiver permet de protéger les plantes en hiver.

Justification : ……….. 2. Le jardin d’hiver toujours été une pièce de la maison.

Justification :……… 3. On peut meubler le jardin d’hiver.

Justification : ………..

Soal tersebut menuntut pembelajar untuk menganalisis informasi tertentu dalam artikel DANS MON JARDIN D’HIVER. Untuk dapat menjawabnya pembelajar perlu menganalisis informasi yang berkaitan dengan pernyataan yang terdapat dalam tabel sehingga pembelajar dapat menjawab pernyataan tersebut benar atau salah. Hal tersebut sesuai dengan indikator tingkatan kognitif tes kemampuan membaca pada tingkat analisis yaitu menganalisis informasi tertentu dalam wacana. Jadi butir soal di atas termasuk dalam tes kemampuan membaca tingkat analisis.

(51)

4.2.2 Tingkatan kognitif Tes Kemampuan Membaca (Compréhension Écrite)DELF A2 tahun 2010

Setelah dilakukan analisis secara mendalam terhadap 11 butir soal tes kemampuan membaca(Compréhension écrite)DELF A2 tahun 2010, ditemukan 4 jenis tingkatan kognitif yaitu tingkat ingatan, pemahaman, aplikasi / penerapan dan analisis. Masing-masing tingkatan kognitif tersebut terbagi atas 3 butir soal pada tingkat ingatan, 3 butir soal pada tingkat pemahaman, 1 butir soal pada tingkat analisis, 2 butir soal pada tingkat ingatan dan pemahaman, 1 butir soalpadatingkat aplikasi / penerapan dan analisis, serta 1 butir soal pada tingkat pemahaman dan analisis . Analisis dan pembahasannya sebagai berikut :

1) Butir soal tingkat Ingatan

Exercice2 butir soal nomor 1yaitu :

C’est …

Un film comique. Un film d’aventures. Un film sentimental.

(52)

Soal tersebutmenuntut pembelajar untuk menemukan dan memindahkan fakta yang terdapat pada kritik tentang film “Ensemble, c’est tout ” di atas, dengan melihat opsi atau pilihan yang diberikan. Fakta tersebut berupa jenis film dari “Ensemble, c’est tout ”. Fakta telah tertulis dalam bacaan tentang kritik film yang ditunjukkan dalam kalimat “Un film plein de sentiments”.Hal tersebut sesuai dengan indikator tingkatan kognitif tes kemampuan membaca tingkat ingatan yaitu menemukan dan memindahkan fakta yang terdapat dalam bacaan. Jadi butir soal di atas termasuk dalam tes kemampuan membaca tingkat ingatan.

Exercice 2 butir soal nomor 2 yaitu :

Quel est le travail de Camille ?

Cuisinière.

Femme de ménage. Vendeuse.

Soal tersebutmenuntut pembelajar untuk menemukan fakta yang terdapat dalam kritik film di atas. Fakta tersebut berupa pekerjaan dari Camille yang

(53)

ditunjukkan dalam kalimat ‘elle fait le ménage la nuit dans des entreprises’. Pembelajar hanya perlu menemukan dan memindahkan fakta tersebut kemudian disesuaikan dengan opsi atau pilihan yang diberikan. Hal tersebut sesuai dengan indikator tingkatan kognitif tes kemampuan membaca tingkat ingatan yaitu menemukan dan memindahkan fakta yang terdapat dalam bacaan. Jadi butir soal di atas termasuk dalam tes kemampuan membaca tingkat ingatan.

Exercice 3butir soal nomor 1 yaitu :

La location proposée est …

à la campagne. près de Paris. dans Paris.

Soal tersebutmenuntut pembelajar untuk menemukan fakta yang terdapat dalam iklan. Fakta tersebut berupa lokasi dari tempat yang ditawarkan dalam iklan, yang ditunjukkan dalam kalimat ‘Calme assure ! A trois minutes à pied du

métro, en plein cœur de Paris ’. Pembelajar hanya perlu menemukan dan

memindahkan kata Paris yang merupakan nama kota sebagai lokasi yang ditawarkan dalam iklan.Hal tersebut sesuai dengan indikator tingkatan kognitif tes kemampuan membaca tingkat ingatan yaitu menemukan dan memindahkan fakta

(54)

yang terdapat dalam bacaan. Jadi butir soal di atas termasuk dalam tes kemampuan membaca tingkat ingatan.

2) Butir soal tingkat pemahaman Exercice 2 butir soal nomor 3yaitu:

Combien de personne vivent dans l’appartement ?

2 3 4

Soal tersebut menuntut pembelajar untuk memahami isi bacaan tentang kritik film di atas. Hal tersebut ditunjukkan dalam kalimat ‘Ces trois personnages

vont apprendre à s’aimer en vivant sous le même toit dans un grand appartement parisien’, kemudian untuk dapat menjawabnya pembelajarperlu memahami isi

atau makna dari kalimat tersebut, yaitu bahwa dalam apartement di Perancis dapat ditinggali oleh 3 orang.Hal tersebut sesuai dengan indikator tingkatan kognitif tes kemampuan membaca tingkat pemahaman, yaitu memahami isi bacaan. Jadi butir soal di atas termasuk dalam tes kemampuan membaca tingkat pemahaman.

(55)

Exercice 3 butir soal nomor 2yaitu :

Il faut demander l’autorisation à la propriétaire pour …

aller sur la terrasse. faire la cuisine.

prendre un petit-déjeuner.

Soal tersebut menuntut pembelajar untuk memahami isi ataupun informasi yang terdapat dalam iklan. Informasitersebut berupa fasilitas yang ditawarkan dalam iklan tersebut, yang ditunjukkan dalam kalimat “Vous pourrez utiliser la

cuisine sur simple demande à la propriétaire. En fonction du temps, vous pourrez prendre votre petit-déjeuner sur la terrasse". Untuk dapat menjawabnya

pembelajar perlu memahami makna dari kalimat tersebut sehingga diperoleh jawaban yang tepat yaitu faire la cuisine. Hal tersebut sesuai dengan indikator tingkatan kognitif tes kemampuan membaca tingkat pemahaman, yaitu memahami isi bacaan. Jadi butir soal di atas termasuk dalam tes kemampuan membaca tingkat pemahaman.

(56)

Pour avoir plus d’informations, vous pouvez …

écrire un courrier électronique. téléphoner à la propriétaire. visiter le site internet.

Soal tersebut menuntut pembelajar untuk memahami isi yang terdapat dalam iklan dan menjelaskan informasi yang ada di dalamnya. Informasi tersebut ditunjukkan pada kalimat “pour connaître les tarifs et pour réserver,

retrouvez-nous sur www.bb.fr”, yaitu untuk dapat mengetahui tarif / biaya dan pemesanannya melalui website / internet www.bb.fr.Jadi untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dapat diakses melalui internet. Hal tersebut sesuai dengan indikator tingkatan kognitif tes kemampuan membaca pada tingkat pemahaman, yaitu memahami isi bacaan. Jadi butir soal tersebut termasuk dalam tes kemampuan membaca tingkat pemahaman.

Exercice 4butir soal nomor 2 yaitu :

(57)

Soal tersebut menuntut pembelajar untuk memahami isi yang terdapat dalam bacaan, yang berupa sasaran yang ditujukan oleh bazaar tersebut. Informasi tersebut tertulis dalam bacaan yaitu dalam kalimat “cette fête exceptionnelle est

réservée aux habitants de Villemomble". Untuk dapat menjawabnya pembelajar

perlu memahami kalimat tersbut sehingga mengatahui bahwa bazaar tersebut ditujukan pada aux habitants de Villemomble. Hal tersebut sesuai dengan indikator tingkatan kognitif tes kemampuan membaca tingkat pemahaman yaitu memahami isi bacaan. Jadi butir soal di atas termasuk dalam tes kemampuan membaca tingkat pemahaman.

Exercice 4butir soal nomor 4 yaitu :

Où peut-on s’inscrire ? …….

Soal tersebut menuntut pembelajar untuk memahami isi bacaan, yang berupa tempat untuk mendaftar atau berpartisipasi dalam acara bazaar pengumpulan dana tersebut. hal tersebut ditunjukan dalam kalimat “ réservez

votre place dès maintenant bureau n0418 à l’Hôtel de Ville’’. Untuk

menjawabnya pembelajar perlu memahami kalimat tersebut, sehingga dapat menjawab tempat untuk berpartisipasi adalah di bureau n 418 à l’Hôtel de

(58)

Ville.Hal tersebut sesuai dengan indikator tingkatan kognitif tes kemampuan membaca pada tingkat pemahaman yaitu memahami isi bacaan. Jadi butir soal di atas termasuk dalam tes kemampuan membaca tingkat pemahaman.

3) Butir soal tingkat analisis

Exercice 4 butir soal nomor 1yaitu :

Ce document vous informe sur …

un marché d’objets d’occasion. une soirée culturelle.

une fête de fin d’année.

Soal tersebut menuntut pembelajar untuk menentukan pikiran pokok dari bacaan tersebut, sehingga dapat mengetahui isi / informasi dari bacaan tersebut dan menyimpulkannya. Bacaan atau tulisan tersebut menginformasikan tentang pasar barang-barang murah / bazaar, yang dalam orang Perancis menyebutnya dengan un marche d’objets d’occasion. Hal tersebut sesuai dengan indikator tingkatan kognitif tes kemampuan membaca pada tingkat analisis yaitu menentukan pikiran pokok dan pikiran-pikiran penjelas dalam sebuah alinea. Jadi butir soal tersebut termasuk dalam tes kemampuan membaca tingkat analisis.

(59)

Exercice4 butir soal nomor 3yaitu :

Avec l’argent, les élèves pourront …

partir en voyage. organiser une fête. acheter des gâteaux.

Soal tersebutmenuntut pembelajar untuk mengenali dan mengidentifikasi informasi yang terdapat dalam bacaan. Informasi tersebut berupa uang dari hasil bazaar digunakan untuk apa. Hal itu ditunjukkan dalam kalimat “ L’argent

récolté sera versé à l’école Jean Moulin pour financer le voyage de fin d’année des élèves de CM2. Ils partiront à Londres pour une semaine”. Pembelajar perlu

memahami kalimat tersebut kemudian menyimpulkannya bahwa uang dari hasil bazaar tersebut akan digunakan untuk liburan (partir en voyage).Hal tersebut sesuai dengan indikator tingkatan kognitif tes kemampuan membaca pada tingkat analisis yaitu mengenali dan mengidentifikasi informasi dalam bacaan. Jadi soal tersebut termasuk dalam tes kemampuan membaca tingkat analisis.

(60)

4) Butir soal tingkat Aplikasi / penerapan Exercice 1butir soal nomor 1 yaitu :

Que vont-ils faire ?

Ecrivez le numéro de l’annonce qui peut intéresser chaque personne dans la case correspondante. Attention, il y a 6 annonces et 5 personnes.

SITUATION Annonce Sofian est passionné de littérature. Il veut connaitre de nouveaux

auteurs.

Paul et Catherine viennent d’acheter un appartement. Il y a encore beaucoup de travaux à faire.

Zohra participe souvent à des actions pour lutter contre la pollution.

(61)

Dennis va terminer ses études cette année et il voudrait travailler dans un grand hôtel.

Romane et Manu ont décidé de se marier. Ils préparent tous les deux cette grande fête.

Soal tersebut menuntut pembelajar untuk menerapkan pemahamannya terhadap masing-masing iklan dengan situasi dari masing-masing individu yang tersedia. Pada iklan nomor 1, informasinya yaitu protégez l’environnement et

gardez les plages propres. Pada iklan nomor 2, informasinya adalah Hôtellerie-Restauration. Pada iklan nomor 3, informasinya adalah L’association de cinéma CINERGIKA. Pada iklan nomor 4, informasinya adalah le Salon du Mariage.

Informasi pada iklan nomor 5, yaitu Salon de l’habitat Paris. Informasi pada iklan nomor 6, yaitu Salon du livre de Paris. Pada situasi yang disediakan pembelajar hanya perlu melihat kata kuncinya saja. Pada situasi Sofian, kata kuncinya adalah

littérature (berhubungan dengan buku “livre” ). Pada situasi Paul et Catherine ,

kata kuncinya adalah appartement (berhubungan dengan tempat tinggal “habitat”). Pada situasi Zohra, kata kuncinya adalah la pollution (berhubungan dengan lingkungan “ l’environnement”). Pada situasi Dennis, kata kuncinya un grand hôtel. Pada situasi Romane et Manu, kata kuncinya adalah se marie, grande

fête. Setelah melihat kata kunci tersebut kemudian pembelajar perlu memahami

dan menerapkannya dengan situasi yang berkaitan dengan masing-masing iklan tersebut. Hal tersebut sesuai dengan indikator tingkatan kognitif tes kemampuan membaca pada tingkat aplikasi/ penerapan yaitu menerapkan pemahamannya pada situasi atau hal lain yang masig berkaitan dengan bacaan. Jadi butir soal di atas termasuk dalam tes kemampuan membaca pada tingkat tingkat aplikasi/ penerapan.

Gambar

Tabel 4.1  Tabulasi Tingkatan Kognitif Tes Kemampuan Membaca

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini dilakukan dengan kondisi aliran clear water scour .Dari hasil eksperimen yang telah dilakukan didapat bahwa penambahan kedalaman gerusan pada menit-menit awal

Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang mempengaruhi perilaku remaja merokok adalah faktor orang tua 21.3%, faktor temas sebaya 33.3%, faktor kepribadian 28%, dan faktor

Year-on-year (YoY) inflation is the most commonly used measure and is calculated by comparing the price index from a given period with the same month in the previous year.

wewenang. Tanpa wewenang tidak dapat dibuat keputusan yuridis yang bersifat Dalam kaitannya dengan izin yang diperlukan dalam perolehan izin asuransi,. maka adapun motif

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar Sarjana Sport Science pada Program Studi Ilmu Keolahragaan. Fakultas Pendidikan Olahraga

Tabel 1. Kesesuaian Proses Pembelajaran dengan KBK ... Keterlaksanaan Program Pertukaran Dosen ... Jenis Manfaat Progmm Perukann Dosen ... Perlu Tidaknya Program

Penelitian ini merupakan jenis penelitian dan pengembangan ( research and development ). Setelah melalui tahap produksi dihasilkan produk awal, kemudian dilakukan validasi ahli

satunya yaitu melakukan reaksi (kiri atau kanan) dengan harapan antisipasinya tepat.” Dengan latar belakang tersebut penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian ini,