DENGAN MEMPERINGATI HARI KEMERDEKAAN 17 AGUSTUS 2015 KITA LAKUKAN REVOLUSI MENTAL
Oleh :
DRS. H. TOHAR BAYOANGIN,M.Ag Ka. Kanwil Kementerian Agama
Provinsi Sumatera Utara
ِﷲ ِلْﺑ َﺣِﺑ ِمﺎ َﺻِﺗ ْﻋِﻻْا َو ِدﺎ َﺣﱢﺗِﻻْﺎِﺑ ﺎَﻧ َرَﻣَأ ْيِذﱠﻟا ِ ﱠ ِ ُد ْﻣ َﺣْﻟَا
ِنْﯾِﺗَﻣْﻟا
.
هُﺎﱠﯾِإ َو ُدُﺑْﻌَﻧ ُهﺎﱠﯾِإ ،ُﮫَﻟ َكْﯾ ِرَﺷَﻻ ُهَد ْﺣ َو ُﷲ ﱠﻻِإ َﮫَﻟِإ َﻻ ْنَأ ُدَﮭْﺷَأ
ُنْﯾِﻌَﺗْﺳَﻧ
.
ًﺔَﻣ ْﺣَر ُث ْوُﻌْﺑَﻣْﻟَا ،ُﮫُﻟ ْوُﺳَر َو ُهُدْﺑَﻋ اًدﱠﻣَﺣُﻣ ﱠنَأ ُدَﮭْﺷَأ َو
َنْﯾِﻣَﻟﺎَﻌْﻠِﻟ
.
ٍدﱠﻣَﺣُﻣ ﺎﻧدﯾﺳ ﻰَﻠَﻋ ﱢلَﺻ ﱠمُﮭﱠﻠﻟَا
ِﮫِﺑﺎَﺣْﺻَأ َو ِﮫِﻟآ ﻰَﻠَﻋ َو
َنْﯾِﻌَﻣ ْﺟَأ
.
ﻰَﻟِإ ا ْوُﻋ ِرﺎ َﺳ َو ْمُﺗ ْﻌ َطَﺗ ْﺳا ﺎَﻣ َﷲ اوُﻘﱠﺗِا ،ﷲ َدﺎَﺑ ِﻋ
َنْﯾِﻣَﻟﺎَﻌْﻟا ﱢبَر ِةَرِﻔْﻐَﻣ
.
ﻰﻟﺎﻌﺗ لﺎﻘﻓ
:
اوُﻘﱠﺗا اوُﻧَﻣاَء َنْﯾِذﱠﻟا َﺎﮭﱡﯾَأ ﺎَﯾ
ﱡﻣ ْمُﺗﻧَأ َو ﱠﻻِإ ﱠنُﺗ ْوُﻣَﺗ َﻻ َو ِﮫِﺗﺎَﻘُﺗ ﱠقَﺣ َﷲ
َن ْوُﻣِﻠ ْﺳ
.
Saudara-saudara kaum muslimin jama’ah Jum’at rahimakumullah.
Tak terasa negeri kita telah berusia 70 tahun.
Kemerdekaan Indonesia lahir dari perjuangan para pendahulu yang telah berjihad menumpahkan keringat dan darah, bertaruh jiwa dan raga, untuk membebaskan Indonesia dari
cengkeraman penjajah. Namun setelah 70 tahun usia
kemerdekaan, Indonesia masih belum benar-benar merdeka
perdagangan manusia, narkoba yang sangat
mengkhawatirkan, terjadinya intoleransi, radikalisme,
separatisme dan perilaku menyimpang lainnya.
Momentum memperingati hari kemerdekaan pada tahun ini (2015) sangat tepat dijadikan untuk kembali membangkitkan semangat bangsa sebagaimana yang pernah dicontohkan para suhada dalam merebut kemerdekatan RI. Bangkit menuju kemajuan harus dilakukan secara massif, terstruktur dan sistematis lewat gerakan revolusi mental dalam berbagai aspek. Dalam sejarah bangsa-bangsa di dunia revolusi mental telah banyak dilakukan oleh para tokoh kesohor sehingga bangsa mereka maju dan jaya. Seperti apa yang pernah dilakukan oleh Mahatma Gandhi di India dalam rangka memanusiakan manusia dan selalu mengedepankan harkat dan martabat manusia.
Bapak Proklamator kita Bung Karno melalui Revolusi
Mental Kemerdekaan RI. Dalam pandangannya bahwa esensi
dari Revolusi Mental adalah perombakan cara berpikir, cara kerja/berjuang, dan cara hidup agar selaras dengan semangat kemajuan dan tuntutan revolusi nasional. “Ia adalah satu gerakan untuk menggembleng manusia Indonesia agar menjadi manusia baru, yang berhati putih, berkemauan baja, bersemangat elang rajawali, berjiwa api yang menyala-nyala”.
Begitu juga dengan Ayatullah Khomeini dengan
Revolusi Iran, Napoleon Bonaparte di prancis atau Revolusi Bolshevik di Rusia oleh kaum komunis. Istimewanya revolusi mental Nabi Muhammad yang amat sukses melakukan revolusi mental masyarakat arab jahiliah dari penyembah berhala menjadi penyembah Allah swt dalam alam tauhid.
Revolusi mental sama dengan civil society yaitu
gerakan para warga negara untuk melaksanakan transformasi secara berkelanjutan bagi peradaban dalam semua aspek kehidupan. Namun secara sederhana revolusi mental dapat
secara cepat,drastis dan bersifat progres yang pada akhirnya melahirkan perubahan sosial dan kultur.
Dalam al-Quran secara gamblang Allah menjelaskan bahwa sebuah kaum akan dapat melakukan perubahan secara fundamental bila bangsa atau kaum itu sendiri mau merubahnya seperti ayat berikut ini :
ْمِﮭِﺳُﻔْﻧَﺄِﺑ ﺎَﻣ اوُرﱢﯾَﻐُﯾ ﻰﱠﺗَﺣ ٍم ْوَﻘِﺑ ﺎَﻣ ُرﱢﯾَﻐُﯾ ﻻ َ ﱠﷲ ﱠنِإ Artinya: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa apa yang pada diri mereka ” (QS ar-Rad ayat 11).
Dari ayat diatas jelas dapat kita pahami bahwa perubahan bangsa akan mencapai sasarannya bila dilakukan secara kolektif dari bangsa itu sendiri. Sebuah bangsa yang bermental kacung atau mental terjajah akan selamanya menjadi budak dan tergilas oleh jaman. Oleh karena itu perubahan harus dilakukan dengan merubah segala bentuk kemunduran dalam diri dan mental anak bangsa sehinga mereka memegang kendali peradaban.
Jama’ah jumat yang budiman
Dalam rangka memperingati hari ulang tahun
kemerdekaan ini, maka dalam kesempatan ini ada beberapa hikmat yang dapat kita petik dalam mewujudkan revolusi mental menuju indonesia yang lebih baik dan bermartabat yakni :
Pertama, kita harus mempertahankan kemerdekaan sejati dan mempertegas keimanan kita sebagaimana perjanjian primordial kita dengan Allah pada saat dialam rahim. Sebagaimana Firman Allah dalam QS (al-‘Araf ayat 172).
Artinya : Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah aku ini Tuhanmu?" mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuban kami), Kami menjadi saksi". (kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya Kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)",
Oleh karena itu, kemerdekakan sejati adalah
kemerdekaan menjaga kesucian perjanjian dengan Allah serta melepaskan diri dari keterbelengguan batin dan nafsu amarah. Inilah yang disebut revolusi teologis dengan Allah.
Kedua, Dalam membangun bangsa yang besar
tidak-bisa tidak bahwa persatuan dan kesatuan adalah salah satu syarat tegaknya sebuah bangsa. Bila disintegrasi dan perpecahan yang terjadi diantara mereka maka peluang musuh untuk menghancurkan mereka amatlah terbuka dan itulah yang kita rasakan pada jaman dahulu ketika kita terpecah belah, terjajah selama tiga setengah abad lamanya. Allah berfirman dalam QS. Ali Imran ayat 103 yang berbunyi :
Artinya : Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu
(masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, Maka Allah
mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu Karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu Telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.
Ketiga, kita harus tampil menjadi bangsa yang gemar
melakukan kebaikan dan menjadi umat anti terhadap segala bentuk kemungkaran dan kekerasan maupun terorisme yang mengusik ketenangaan dan kedamaian orang lain sebab Islam adalah agama kedamaian dan Rahmat bagi sekalian alam.
Artinya : Dan Tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam (QS : 21 : 107).
perlu kita kemukakan adalah menerima dengan lapang dada
dan sembari melakukan revolusi mental bangsa dan
pembaharuan IMTAQ dalam berbagai bidang sehingga rida, berkah dan rahmat Allah semakin dekat kepada kita semua. Firman Allah QS al-Araf ayat 96 sebagai berikut :
Artinya : Jikalau Sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, Maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.
Kelima, dalam merayakan kemerdekaan janganlah
diekpresikan secara berlebih-lebihan apalagi menjurus kepada hal-hal yang justru kontraproduktif dengan semangat kemerdekaan itu sendiri, seperti mabuk-mabukan, hura-hura dan ekpresi kebebasan yang tidak beraturan. Kebut-kebutan dan perbuatan onar lainnya dengan dalih merayakan kemerdekaan.
Artinya : dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan.
Keenam. kemampuan bersyukur bagi setiap bangsa
indikasi kehancuran. Kiranya iniah yang disebut Allah dalam al-Quran akan perlunya bersyukur sebab Allah akan menambah nikmatnya, tapi sebaliknya bila kita enggan melakukannya maka azab Allah yang amat pedih akan menghampiri setiap umat sebagaimana disebut dalam al-Quran surat Ibrahim ayat 7 sebagai berikut :
Atinya : Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah (nikmat) kepadamu dan jika kamu mengingkari (nikmatku), maka sesunguhnya azab-Ku sangat pedih.
Menurut saya, kalau mental manusia Indonesia sudah direvolusi, maka akan tumbuh dinamika baru di masyarakat Indonesia seperti taat hukum, optimis, disiplin, rajin, suka bergotong royong, dan menghargai waktu. Hasil dari Revolusi Mental, bangsa Indonesia akan bangkit, dan berubah cepat menjadi negara maju, adil, sejahtera dan makmur. Perubahan itu harus dimulai dari individu, keluarga, sekolah dan masyarakat sebagai pilar utama bangsa dan negara. Perubahan akan terjadi lebih cepat, bila manusia Indonesia sudah berubah mental (akhlaknya).
Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat dan rahimnya kepada kita semua dan seraya mari kita bedoa semoga Allah meridhai bangsa kita menju baldatun tayibatun wa rabbun ghafur. Amin.