• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III IDENTIFIKASI DATA. A. Kabupaten Gunungkidul

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III IDENTIFIKASI DATA. A. Kabupaten Gunungkidul"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

IDENTIFIKASI DATA

A. Kabupaten Gunungkidul

1. Sejarah Gunungkidul

Menurut Arsip Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, pada waktu Gunungkidul masih merupakan hutan belantara, terdapat suatu desa yang dihuni beberapa orang pelarian dari Majapahit. Desa tersebut adalah Pongangan, yang dipimpin oleh R. Dewa Katong saudara raja Brawijaya. Setelah R Dewa Katong pindah ke Desa Katongan 10 km utara Pongangan, puteranya yang bernama R. Suromejo membangun Desa Pongangan, sehingga semakin lama semakin rama. Beberapa waktu kemudian, R. Suromejo pindah ke Karangmojo. Perkembangan penduduk di daerah Gunungkidul itu didengar oleh raja Mataram Sunan Amangkurat Amral yang berkedudukan di Kartosuro. Kemudian ia mengutus Senopati Ki Tumenggung Prawiropekso agar membuktikan kebenaran berita tersebut. Setelah dinyatakan kebenarannya, Tumenggung Prawiropekso menasihati R. Suromejo agar meminta izin pada raja Mataram, karena daerah tersebut masuk dalam wilayah kekuasaannya.

R. Suromejo tidak mau, dan akhirnya terjadilah peperangan yang mengakibatkan dia tewas. Begitu juga 2 anak dan menantunya. Ki Pontjodirjo yang merupakan anak R Suromejo akhirnya menyerahkan diri, oleh Pangeran Sambernyowo diangkat menjadi Bupati Gunungkidul I. Namun Bupati Mas Tumenggung Pontjodirjo tidak lama menjabat karena adanya penentuan batas-batas daerah Gunungkidul antara Sultan dan Mangkunegaran II pada tanggal 13 Mei 1831. Gunungkidul (selain Ngawen sebagai daerah enclave

(2)

Rouffaer, dan pendapat B.M.Mr.A.K Pringgodigdo dalam bukunya Onstaan En Groei van het Mangkoenegorosche Rijk, berdirinya Gunungkidul (daerah administrasi) tahun 1831 setahun seusai Perang Diponegoro, bersamaan dengan terbentuknya kabupaten lain di Yogyakarta.

Dan oleh upaya yang dilakukan panitia untuk melacak hari jadi Kabupaten Gunungkidul tahun 1984 baik yang terungkap melalui fakta sejarah, penelitian, pengumpulan data dari tokoh masyarakat, pakar serta daftar kepustakaan yang ada, akhirnya ditetapkan bahwa Kabupaten Gunungkidul dengan Wonosari sebagai pusat pemerintahan lahir pada hari Jumat Legi tanggal 27 Mei 1831 atau 15 Besar Je 1758 dan dikuatkan dengan Keputusan Bupati Kepala Daerah Tingkat II Gunungkidul No : 70/188.45/6/1985 tentang Penetapan hari, tanggal bulan dan tahun Hari Jadi Kabupaten Gunungkidul yang ditandatangani oleh bupati saat itu Drs KRT Sosro Hadiningrat tanggal 14 Juni 1985.

Sedangkan secara yuridis, status Kabupaten Gunungkidul sebagai salah satu daerah kabupaten kabupaten yang berhak mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri dalam lingkungan Daerah Istimewa Yogyakarta dan berkedudukan di Wonosari sebagai ibukota kabupaten, ditetapkan pada tanggal

(3)

15 Agustus 1950 dengan UU no 15 Tahun 1950 jo Peraturan Pemerintah No 32 tahun 1950 pada saat Gunungkidul dipimpin oleh KRT Labaningrat.

2. Letak Geografis

Kabupaten Gunungkidul adalah salah satu kabupaten yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta, dengan Ibukotanya Wonosari. Luas wilayah Kabupaten Gunungkidul 1.485,36 km2 atau sekitar 46,63 % dari luas wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Kota Wonosari terletak di sebelah tenggara kota Yogyakarta (Ibukota Daerah Istimewa Yogyakarta), dengan jarak ± 39 km. Wilayah Kabupaten Gunungkidul dibagi menjadi 18 Kecamatan dan 144 desa. 3. Potensi Gunungkidul

Kabupaten Gunungkidul mempunyai beragam potensi perekonomian mulai dari pertanian, perikanan dan peternakan, hutan, flora dan fauna, industri, tambang serta potensi pariwisata. Potensi wisata di Gunungkidul di bagi menjadi beberapa jenis yaitu :

a. Wisata Budaya

1) Pesanggrahan Gembirowati bangunan dari abad XVI seluas 13.200m2 diketinggian 138mdpl di Ds. Watugajah, Girijati, Purwosari

2) Pertapaan Kembang Lampir terletak di Girisekar, Panggang. Tempat bertapa Ki Ageng Pemanahan. Buka Senin & Kamis

3) Petilasan Gunung Gambar adl tempat bertapa Pangeran Samber Nyowo terletak di Jurangjero, Ngawen

4) Rasulan / Bersih Desa. Merupakan tradisi adat yang digelar setiap tahun sekali oleh sebagian besar desa-desa di Gunungkidul. Simbol perwujudan rasa syukur kepada sang pencipta. Biasanya dilakukan kenduri adat,

(4)

wisata. Desa Songbanyu & Desa Pocung, Girisubo. Tidak jauh dari Pantai Sadeng

3) Lembah Karst Mulo/ Ngingrong. 5 km sebelah selatan Kota Wonosari 4) Air Terjun Sri Gethuk - Dusun Menggoran, Bleberan, Playen

5) Hutan Wonosadi dan Gunung Gambar di Ngawen. Terkenal dengan seni musik tradisional Rinding Gumbeng.

6) Hutan Wanagama - Banaran, Playen

7) Telaga Kemuning di Desa Kemuning, Patuk

8) Luweng Sampang - Dusun Karangasem, Sampang, Gedangsari 9) Embung Nglanggeran - Desa Nglanggeran, Patuk

10) Bukit Indah - Jl. Wonosari-Yogya Km.23 Hargodumilah, Patuk, Patuk 11) Goa Pindul - Karangmojo

c. Wisata Pantai

1) Kecamatan Tepus: Banyunibo, Busung, Jagang Kulon, Jogan, Klumpit, Lambor, Sundak, Ngetun, Ngondo, Nguluran, Ngungap, Pakundon, Sawahan, Siung, Ngandong, Seruni, Songlibeng, Watutogok, Weru, Timang, Muncar, Slili, Pulang Sawal/Indrayanti, Kelosirat, PokTunggal

(5)

2) Kecamatan Tanjungsari: Baron, Kukup, Krakal, Drini, Parangracuk, Sepanjang, Sarangan, Watukodok

3) Kecamatan Girisubo: Krokoh, Sadeng, Wediombo

4) Kecamatan Panggang: Gesing, Grigak, Karangtelu, Kesirat, Nampu, Ngunggah

5) Kecamatan Saptosari: Butuh, Langkap, Ngobaran, Ngrenehan, Nguyahan, Torohudan

6) Kecamatan Purwosari: Klampok, Parangendog, Watugupit – Purwosari

B. Pantai Ngobaran

1. Sejarah Pantai Ngobaran

Nama Ngobaran berasal dari sejarah Prabu Brawijaya V yakni Raja terakhir dari Kerajaan Majapahit. Dalam sejarah Kerajaan Majapahit merupakan salah satu kerajaan terbesar di Indonesia. Namun setelah Kerajaan Islam berkembang pesat, kejayaan Majapahit semakin tergerus. Pada waktu itu beberapa Kerajaan Islam mulai tumbuh di pesisir utara Pulau Jawa salah satunya adalah Kerajaan Demak. Salah satu putra Prabu Brawijaya V yang benama Raden Patah justru menjadi penguasa Kerajaan Demak tersebut. Semakin lama Kerajaan Demak semakin berkembang hingga menyentuh kekuasaan Kerajaan Majapahit. Pada akhirnya Kerajaan Majapahit tidak bisa lagi dipertahankan yang membuat Prabu Brawijaya V bersama putranya Bondan Kejawan pergi meninggalkan Kerajaan Majapahit. Prabu Brawijaya V bersama putranya tersebut pergi ke arah barat hingga sampailah di sebuah

(6)

demikian banyak sejarawan yang masih meragukan cerita tersebut. Hal ini karena rasanya tidak mungkin penyebaran agama Islam menggunakan cara kekerasan atau perang

2. Letak Geografis

Lokasi Pantai Ngobaran terletak di Desa Kanigoro Kecamatan Saptosari Kabupaten Gunungkidul Yogyakarta. Sekitar 1,3 Km di sebelah Barat Pantai Ngrenehan dan berdekatan dengan Pantai Nguyahan. Koordinat GPS (lokasi): S8°7'9" E110°30'16" (lihat peta). Pantai Ngobaran merupakan salah satu wisata pantai karang yang indah di Gunungkidul. Meskipun jalan yang dilalui untuk menuju pantai ini masih sempit, namun terobati karena keindahannya. Berada di kawasan pantai ini selayaknya menikmati suasana Bali, karena terdapat bangunan pura, stupa, dan patung. Ada beberapa rute menuju Pantai Ngobaran yaitu:

a. Wonosari – Siraman – wareng – Sodo – Paliyan – Pasar Trowono – Kanigoro – Pantai Ngrenehan dan Pantai Ngobaran.

b. Wonosari – Siyono – Bogor – Playen – Paliyan - Pasar Trowono - Kanigoro - Pantai Ngrenehan dan Pantai Ngobaran.

(7)

3. Potensi Pantai Ngobaran

Pesona tempat wisata di Gunungkidul akhir akhir ini sedang naik daun di kalangan para traveler lokal maupun mancanegara. Pantai Ngobaran banyak orang bilang sebagai “Balinya Jawa / Bali Of Java” ini sangat berbeda dengan pantai pantai lainnya yang ada di Gunungkidul karena hanya di Pantai Ngobaran ini kita bisa menemui bangunan pura dan patung-patung khas Hindu. Pantai di Pantai Ngobaran adalah pantai berkarang dan tidak landai maka di pantai ini hanya dapat bermain air di tepi pantai dan tidak dianjurkan untuk berenang namun saat air surut wisatawan dapat melihat kolam – kolam kecil dari trumbu karang dan terdapat beberapa ikan yang indah.

Gambar 1. Pantai Ngobaran Sumber : Dokumentasi Pribadi

Diawal perjalan menuju Pantai Ngobaran wisatawan akan menemui pos retribusi yang dikelola Dinas Kebudayaan dan Pariwisata sebesar Rp. 5.000,- setelah beberapa kilometer masuk para wisatan sudah dapat melihat laut lepas dari kendaraan dan disambut oleh papan nama Pantai Ngobaran,

(8)

Gambar 2. Jalan Masuk Kawasan Pantai Ngobaran Sumber : Dokumentasi Pribadi

Setelah memasuki kawasan Pantai Ngobaran dapat terlihat di tepi jalan terdapat lapak parkir dan warung makan yang dikelola warga sekitar Desa Kanigoro dan di awasi POKDARWIS Pantai Ngobaran.

Gambar 3. Fasilitas Pantai Ngobaran Sumber : Dokumentasi Pribadi

Kemudian sesudah memarkirkan kendaraan wisatawan langsung dapat melihat Wihara dan beberapa patung arca khas umat agama Hindu.

(9)

Gambar 4. Patung – Patung Arca Sumber : Dokumentasi Pribadi

Di dalam komplek patung–patung arca khas umat Hindu. Dan di bawah kawasan ini terdapat pura sebagai tempat ibadah dan ritual Melasti umat Hindu.

Gambar 5. Pura Tempat Ibadah Umat Hindu Sumber : Dokumentasi Pribadi

(10)

Gambar 6. Pura Tempat Ibadah Umat Hindu Sumber : Dokumentasi Pribadi

Melihat pesona budaya di Pantai Ngobaran ini terdapat nilai-nilai luhur tentang kebhineka-an. Di Pantai Ngobaran dapat ditemui bangunan joglo tempat peribadatan aliran Kejawen. Masjid tempat peribadatan umat Muslim, dan pura tempat peribadatan pemeluk agama Hindu yang terletak di atas bukit sebelah barat. Masjidnya pun terlihat berbeda dengan masjid-masjid lainnya karena mengarah ke arah selatan (laut) konon di mesjid ini dapat memuat ratusan orang walaupun bangunan masjid ini terlihat sempit. Namun walaupun arah masjidnya ke selatan, warga sekitar yang melakukan sholat di sana tetap mendirikan sholat dengan menghadap arah kiblat yakni ke arah Ka’bah.

(11)

Sumber : Dokumentasi Pribadi

Selain itu untuk masyarakat penganut Kejawen terdapat beberapa tempet di pinggir tebing menghadap langsung ke arah laut untuk bertapa dan berziarah.

Gambar 8. Tempat Bertapa dan Berdoa Masyarakat Kejawen Sumber : Dokumentasi Pribadi

Tak hanya pesona pantai dan bangunannya, di pantai ini setiap 2 kali setahun diadakan beberapa ritual keagaaman seperti: Melasti umat Hindu diadakan sebelum Hari Raya Nyepi dan Labuhan Umat Kejawen diadakan setiap malam Satu Suro. Semua ritual yang diadakan di Pantai Ngobaran ini bertujuan sama yaitu bentuk syukur masyarakat Pantai Ngobaran dan penganut umat Hindu di Gunungkidul.

(12)

Gambar 9. Upacara Ritual Adat Labuhan (Kejawen) Sumber : Dokumentasi Pokdarwis Ngobaran

Gambar 10. Upacara Ritual Adat Melasti (H) Sumber : Dokumentasi Pokdarwis Ngobaran

4. Harga Tiket

Harga tiket masuk ke Pantai Ngobaran sangat terjangkau adalah Rp.5000,- per orang. Tergolong murah dan terjangkau karena memang segmentasi pasar ekonomi adalah semua golongan. Tiket tidak termasuk parkir dan toilet karena fasilitas parkir dan toilet dikelola oleh POKDARWIS Pantai Ngobaran

(13)

Jumlah Wisatan Pantai Ngobaran Setiap Tahunnya

Tabel 1. Diagram Jumlah Wisatawan Sumber : Dinas Pariwisata

5. Sarana dan Prasarana a. Transportasi Ojek

b. Homestay Rumah Warga c. Warung Makan d. Souvenir e. Puekesmas Saptosari f. Polsek Saptosari 6. Fasilitas a. Tiketing 0 20,000 40,000 60,000 80,000 100,000 120,000 2013 2014 2015

(14)

Gambar 11. Tiket Masuk Sumber : Dokumentasi Pribadi b. Mushola

Gambar 12. Mushola Sumber : Dokumentasi Pribadi c. Toilet

Gambar 13. Toilet Sumber : Dokumentasi Pribadi

(15)

d. Parkir

Gambar 14. Parkir Sumber : Dokumentasi Pribadi

Untuk fasilitas yang ada di Pantai Ngobaran ini Dinas Pariwisata hanya berkontribusi di tiket masuk saja. Namun untuk kelengkapan fasilitas di kawasan Pantai Ngobaran sendiri belum ada peran Dinas Pariwisata Gunungkidul. Fasilitas yang ada di dalam kawasan Pantai Ngobaran hanya sekedar bangunan semi permanen yang dibangun oleh masyarakat Pantai Ngobaran dan Pokdarwis Ngobaran untuk mencari penghasilan. Jadi lahan parkir, toilet, mushola, dan warung makan banyak terdapat dikawasan Pantai Ngobaran dan wisatawan bebas memilih.

C. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Gunungkidul

Seperti kita ketahui bersama bahwa Kabupaten Gunungkidul yang memiliki potensi pariwisata yang cukup banyak dalam jumlah dan ragam, tengah berupaya bersaing dengan daerah lain terutama daerah yang memiliki obyek wisata yang sama. Sektor pariwisata di beberapa tahun terakhir ini hanya mengandalkan potensi wisata pantai yang membentang 70 Km di kawasan selatan

(16)

unggulan yang mampu meningkatkan pendapatan daerah.

Dasar hukum pembentukan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Gunungkidul adalah peraturan daerah nomor 11 tahun 2008 tentang pembentukan, susunan organisasi, dan tugas dinas dinas daerah sebagaimana telah diubah dengan peraturan daerah Kabupaten Gunungkidul nomor 20 tahin 2011

1. Tugas Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Gunungkidul

Tugas pokok Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Gunungkidul adalah untuk menyelenggarakan urusan rumah tangga pemerintah daerah di bidang kepariwisataan dan kebudayaaan. Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Gunungkidul mempunyai funsi – fungsi sebagai berikut:

a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan umum di bidang kebudayaan dan kepariwisataan

b. Perumusan kebijakan teknis di bidanag kebudayaan dan kepariwisataan c. Pembinaan, pengelolaan, dan daya tarik objek wisata

d. Pengelolaan dan pengembangan sarana pendukung wisata e. Pelaksaan pembinaan dan pemasaran wisata

(17)

2. Logo Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Gunungkidul

Gambar 15. Logo Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Gunungkidul Sumber : Dokumentasi Kab. Gunungkidul

Untuk logo yang digunakan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Gunungkidul adalah logo Kabupaten Gunungkidul

3. Visi dan Misi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Gunungkidul Visi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Gunungkidul adalah terwujudnya kebudayaan dan pariwisata yang maju, berkembang, kompetitif, lestari dan berkelanjutan

Misi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Gunungkidul adalah sebagai berkut:

a. Melestarikan dan mengembangkan kebudayaan dan kepariwisataan b. Gunugnkidul menjadi destinasi wisata unggulan dengan infastruktur yang

mamadai

c. Meningkatkan profesiolisme pelayanan pariwisata d. Meningkatkan pemasaran pariwisata

(18)

Tabel 2. Struktur Organisasi

Sumber : Dokumen Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan terdiri dari:

a. Unsur Pimpinan : Kepala Dinas;

b. Unsur Pembantu Pimpinan : Sekretariat yang terdiri dari Subbagian-subbagian;

c. Unsur Pelaksana :

(19)

2) Unit Pelaksana Teknis; d. Kelompok Jabatan Fungsional.

Organisasi Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan terdiri dari: a. Kepala Dinas;

b. Sekretariat terdiri dari: 1) Subbagian Perencanaan; 2) Subbagian Keuangan; 3) Subbagian Umum;

c. Bidang Kebudayaan terdiri dari:

1) Seksi Pelestarian dan Pengembangan Nilai-nilai Budaya; 2) Seksi Perlindungan Benda Cagar Budaya;

d. Bidang Pengembangan Produk Wisata terdiri dari: 1) Seksi Objek dan Daya Tarik Wisata;

2) Seksi Sarana Wisata;

e. Bidang Usaha dan Pemasaran Wisata terdiri dari: 1) Seksi Bina Usaha Wisata;

2) Seksi Promosi dan Pemasaran Wisata; f. Unit Pelaksana Teknis;

g. Kelompok Jabatan Fungsional

D. Upaya Pengembangan Wisata Pantai Ngobaran

Dalam kerangka optimalisasi potensi pariwisata di Kabupaten Gunungkidul, perlu direncanakan komprehensifitas pemanfaatan ruang dengan tetap mempertimbangkan keseimbangan antara daya dukung lingkungan, daya

(20)

dengan Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah (RIPPDA) dilanjutkan dengan Rencana Detil Tata Ruang Wilayah (RDTRK) serta Rencana Teknis Ruang Wilayah (RTRK) Wisata. Tahap selanjutnya adalah Detailed Engineering Design (DED). DED merupakan penjabaran dari rencana teknis ruang wilayah yang akan menghasilkan gambar perancangan dan gambar kerja beserta spesifikasinya.

Promosi yang Sudah Dilakukan

1. Tiket

Gambar 16 . Tiket Masuk Sumber : Dokumentasi Pribadi

(21)

2. Signage

Gambar 17 . Signage Sumber : Dokumentasi Pribadi

3. Booklet Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

Gambar 18 . Booklet Sumber : Dokumentasi Pribadi

Untuk Pantai Ngobaran dari pihak POKDARWIS belum melakukan promosi cetak maupun noncetak. Namun dari pihak Dinas Kebudayaan dan Pariwisata membuat tiket untuk biaya retribusi, signage dan sudah memasukan Pantai Ngobaran kedalam Booklet yang disebar namun tidak secara rinci.

(22)

Jenis Kelamin : Laki – laki dan perempuan

Pendidikan : Tidak Sekolah hingga Pendidikan Tinggi

2. Geografis

Wilayah : Nusantara

3. Psikografis

Kelas Sosial : Seluruh Kelas Sosial

Kondisi :

a. Menyukai Wisata Alam b. Membutuhkan Liburan

c. Suka Menikmati Keindahan Alam

F. Komparasi

1. Pantai Indrayanti

a. Tentang Pantai Indrayanti

Pantai Indrayanti Gunung Kidul sekarang telah menjadi salah satu alternatife wisata paling diminati di kawasan Yogyakarta. Selain keindahan pasir putihnya, Pantai Indrayanti juga terkenal dengan pesona alamnya yang

(23)

mirip seperti pantai-pantai di Pulau Bali. Nama Indrayanti sendiri diambil dari nama seorang pemilik restoran yang terdapat di kawasan tersebut. Sebagian orang yang baru saja mendengar nama pantai ini kadang keliru menyebut dengan nama Pantai Indrayani. Pemkab Gunung Kidul sendiri sebenarnya menamai pantai ini dengan Pantai Pulang Syawal yang diambil dari nama kampung Pantai Indrayanti. Namun karena masyarakat sudah terbiasa dengan nama Indrayanti, sehingga nama Pantai Pulang Syawal justru kurang familiar.

b. Lokasi dan Rute

Lokasi Pantai Pulang Sawal atau lebih dikenal sebagai Pantai Indrayanti terletak di Desa Tepus, Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, tepatnya di sebelah timur Pantai Sundak dan Somandeng. Koordinat GPS: S8°9'2" E110°36'44" 1. Rute dari Solo ke Pantai Indrayanti :

Lewat Klaten : Cawas - Semin - Watukelir - Karangmojo - Tanjungsari - Pantai Indrayanti.

Lewat Sukoharjo : Solo - Sukoharjo - Tawangsari - Semin - Watukelir - Karangmojo - Tanjungsari - Pantai Indrayanti.

2. Rute dari Jogja ke Pantai Indrayanti :

Jogja - Piyungan - Patuk - Sambipitu - Lanud TNI Gading - Siyono - Bundaran Tugu BPD lurus ke timur - Wonosari - Jalan Baron - Tanjungsari - Pos Retribusi Kawasan Pantai Gunungkidul - Pantai Indrayanti.

(24)

Areal parkir pantai Indrayanti terbilang paling luas di banding lahan parkir pantai di Gunung Kidul lainnya.

2) Penginapan.

Seperti pada umumnya tempat wisata, di Pantai Indrayanti banyak terdapat hotel, pondokan di atas bukit dengan panorama pantai, maupun penginapan biasa yang bisa digunakan untuk bermalam. Tarifnya bervariatif, dari yang harga Rp. 100.000,- hingga Rp. 350.000,-/malam berdasarkan jenis penginapan dan hari menginap.

3) Warung

Di sekitar bibir pantai Indrayanti banyak terdapat lapak warung yang menjajakan masakan dengan menu yang cukup bervariasi. Harga yang ditawarkan pun tidak terlalu mahal untuk ukuran tempat wisata. Ada bakmi jawa, nasi goreng, sea food, es kelapa muda dan masih banyak menu menarik lainnya.

4) Tempat Ibadah

Di Pantai Indrayanti terdapat musholla yang bisa kita gunakan untuk menjalankan ibadah shalat. Air wudhu pun disediakan oleh penduduk

(25)

setempat dan kita cukup memberikan donasi untuk jasa perawatan seikhlasnya.

5) Toko Cinderamata.

Selain warung makan, di sepanjang jalan masuk ke Pantai yang hanya berjarak 50 meter dari jalan raya ini, banyak terdapat toko cinderamata yang menjual pakaian pantai dan kaos dengan sablon bertuliskan pantai Indrayanti dengan berbagai bentuk kreasi.

2. Pantai Parangtritis

a. Tentang Pantai Parangtritis

Pantai Parangtritis merupakan obyek wisata pantai yang sangat terkenal diantara pantai-pantai lain yang tersebar di wilayah Yogyakarta ini Parangtritis menurut kisah legenda pada zaman Kerajaan Majapahit, ada seorang pelarian dari kerajaan tersebut yang bernama Dipokusumo yang di tempat itu sedang melakukan semedi. Ketika sedang melakukan semedi, ia melihat air menetes ( tumaritis ) yang berasal dari celah-celah batu karang ( parang ). Kemudian Dipokusumo memberi nama daerah itu Parangtritis yang artinya air yang menetes dari batu. Pantai ini diyakini oleh masyarakat setempat sebagai perwujudan kesatuan dari Gunung Merapi, Keraton Jogja dan Parangtritis sendiri. Sehingga masyarakat selalu menghubungkan bilamana ada fenomena alam yang sedang terjadi di antara ketiga tempat hal tersebut.

Parangtritis memiliki pemandangan yang unik yang tidak terdapat pada obyek wisata lain, yaitu pantai yang memiliki ombak yang besar dan terdapatnya gunung-gunung pasir di sekitar kawasana pantai tersebut yang

(26)

kawasan Pantai Parangtritis yaitu Pemandian Parang Wedang. b. Lokasi

Pantai Parangtritis adalah pantai yang paling populer yang terletak di Desa Parangtritis, Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul Yogyakarta. Pantai ini terletak sekitar 25 km sebelah selatan Kota Yogyakarta.

c. Akses

Berjarak sekitar 27 km arah selatan Yogyakarta dapat memilih 2 jalur yang dipakai untuk sampai ke lokasi ini. Yang pertama adalah jalur Yogyakarta – Jl. Parangtritis – Kretek – Parangtritis. Jalur yang kedua dari Yogyakarta – Imogiri – Parangtritis. Jalur yang kedua ini lebih jauh akan tetapi dalam perjalanannya akan didapati pemandangan alam yang menarik lebih bagus dari pada menggunakan jalur yang pertama. Sepanjang jalan akan dilewati persawahan yang menghijau, sungai yang berkelok, perbukitan, dan bila sempst mengunjungi Makam Raja di Imogiri, maka akan didapati sesuatu yang menarik di Imogiri.

(27)

d. Harga Tiket

Harga tiket masuk ke Pantai Paarangtritis sangat terjangkau , berikut ini daftar tarif yang berlaku di Parangtritis ( Maret 2015 )Tiket masuk Rp. 3.000,- per orang.

e. Fasilitas

Obyek wisata Pantai Parangtritis ini sudah sejak lama dikelola dengan baik oleh Pemkab Bantul sehingga fasilitas yang mendukung kepariwisataan sudah cukup lengkap. Fasilitas-fasilitas tersebut antara lain :

1) Banyak terdapat hotel atau penginapan dengan harga yang bervariasi, ada beberapa hotel dan penginapan yang terletak di atas bukit yang menawarkan suasana dan pemandangan pantai yang luar biasa.

2) Terdapat banyak toko souvenir dan oleh-oleh khas Jogja / Bantul, juga banyak toko-toko kelontong dan warung makan.

3) Lahan parkir yang luas ditambah lagi penyewaan kamar mandi yang dapat dimanfaatkan pengunjung untuk membersihkan diri.

4) Keindahan pantai ini dapat dinikmati sekaligus melakukan olah raga pantai. Di sepanjang pantai anda dapat menyewa dokar ( kereta kuda ), motor ATV ( All Terrain Vechile ), menaiki kuda, maupun Paralayang bagi anda yang berjiwa pemberani.

5) Kawasan Gumuk Pasir bagaikan suasana di gurun pasir bila diabadikan untuk latar belakang foto.

(28)

Strength

a. Adanya bangunan arca, wihara, masjid ditepi pantai yang unik dan dapat menambah daya tarik Pantai Ngobaran

b. Adanya ritual adat Melasti dan Labuhan yang dilakukan setiap 2 kali setahun dan mendatangkan wisatawan asing yang meliput

c. Pantai yang masih alami dikarenakan Pantai Ngobaran yang dianggap sakral sehingga wisatan dan masyarakat saling menjaga kealamian Pantai Ngobaran

Weakness

a. Jalur menuju Pantai Ngobaran yang sempit dan curam

b. Tidak adanya penginapan yang terdapat di Pantai Ngobaran namun hanya ada rumah masyarakat sekitar Pantai Ngobaran yang bisa untuk tempat tinggal sementara

c. Tidak adanya wisata air yang dapat menmabah daya tarik Pantai Ngobaran

d. Dinas Kebudayaan dan

Pariwisata Kab. Gunungkidul yang belum melakukan promosi terhadap Pantai Ngobaran

Opportunity

a. Pantai Ngobaran memiliki

bangunan – banguna ibadah umat

Threat

a. Banyaknya wisata buatan air

(29)

Islam, Hindu dan masyarakat Kejawen di tepi pantai yang tidak dapat bisa ditemukan dipantai lainnya.

b. Dapat menjadi ikon dari

pariwisata di pulau jawa “Bali of Java”

c. Menarik investor untuk turut

serta mengembangakan Pantai Ngobaran

wahana yang lengkap sehingga dapat menmbah pesaing

b. Terbatasnya dana pemerintah

sehingga dibutuhkannya peran investor untuk turut serta mengembangkan Pantai Ngobaran

Tabel 3. Analisis SWOT

Kesimpulan dari analisis SWOT diatas perlu adanya perhatian Dinas Kebudayaan dan Pariwisata terhadap Pantai Ngobaran untuk memperbaiki infrastruktur dana sarana prasarana di Pantai Ngobaran yang dibantu oleh pihak ketiga yaitu Investor. Selain itu perlu adanya strategi Place Branding di Pantai Ngobaran sebagai media promosi agar lebih dikenal dan meningkatkan jumlah wisatawan.

H. Positioning

Menutut Kotler (2000:250) positioning merupakan aktivitas yang akan membedakan produk dan merek dari pesaing di benak konsumen berdasarkan atribut atau manfaat yang ditawarkan oleh merek atau produk tersebut. Positioning adalah suatu strategi komunikasi yang digunakan untuk menetapkan citra produk di benak konsumen relatif terhadap citra produk yang ditawarkan oleh pesaing dalam bentuk atribut atau manfaat produk.

(30)

merancang strategi Place Branding dan promosi yang tepat yang menyasar wisatawan domestik sehingga lebih mengenal Pantai Ngobaran dan menambah jumlah wisatawan.

Gambar

Gambar 1. Pantai Ngobaran  Sumber : Dokumentasi Pribadi
Gambar 2. Jalan Masuk Kawasan Pantai Ngobaran  Sumber : Dokumentasi Pribadi
Gambar 4. Patung – Patung Arca  Sumber : Dokumentasi Pribadi
Gambar 6. Pura Tempat Ibadah Umat Hindu  Sumber : Dokumentasi Pribadi
+7

Referensi

Dokumen terkait

Terdapat 5 proses yang ada pada pelayanan rawat jalan Klinik Healthy Surabaya yaitu Proses Registrasi Pasien, Proses Pemeriksaan Medis, Proses Pembayaran

Analisis faktor adalah suatu teknik statistik untuk mengidentifikasikan jumlah faktor yang relatif kecil yang dapat digunakan untuk menggambarkan hubungan antara

Apakah hasil belajar matematika siswa kelas VII SMP Negeri 5 Watampone yang diajar dengan menerapkan model pembelajaran Missouri Mathematics Project lebih baik dari

Sistem pengendalian intern pada USP.Swamitra Rambah ini belum berjalan dengan baik, ini terlihat dari adanya rangkap jabatan yang dilakukan oleh karyawan dan

Penafsiran dan kajian hermeneutika dipergunakan sebagai bagian integral dalam menganalisis nash Al-Qur’an dan as-Sunnah terhadap realitas umat Islam –khususnya fikih

Langkah optimalisasi pembelajaran yang dimaksud adalah sebagai berikut : (1) Memberikan kesempatan menjawab atau menjelaskan ulang tentang apa yang dibahas /

Tujuan dari penelitian ini adalah mempelajari jenis-jenis gastropoda apa saja yang ditemukan dan mempelajari struktur komunitas melalui analisis kepadatan,

Individu-individu begini sepatutnya dilantik menjadi calon wakil rakyat kerana pengli - batan mereka dalam kegiatan kemasyarakatan diiktiraf oleh masyarakat di kawasan mereka