• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. semesta dengan segala isinya. Adapun pengetahuan itu sendiri artinya segala

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II KAJIAN PUSTAKA. semesta dengan segala isinya. Adapun pengetahuan itu sendiri artinya segala"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian IPA

Pengetahuan alam sudah jelas artinya adalah pengetahuan tentang alam semesta dengan segala isinya. Adapun pengetahuan itu sendiri artinya segala sesuatu yang diketahui oleh manusia. Jadi secara singkat IPA adalah pengetahuan yang rasional dan objektif tentang alam semesta dengan segala isinya (Hendro Darmojo1992:3)

Selain itu, Nash 1993 (dalam Hendro Darmojo 1992: 3) dalam bukunya The Nature of Sciences, menyatakan bahwa IPA adalah suatu cara atau metode untuk mengamati alam. Nash juga menjelaskan bahwa cara IPA mengamati dunia ini bersipat analisis, lengkap, cermat, serta menghubungkan antara satu fenomena lain, sehingga keseluruhan membentuk suatu perspektif yang baru tentang objek yang diamatinya.

Ilmu pengetahuan alam merupakan terjemahan kata- kata Inggris, yaitu Natural scince, artinya ilmu pengetahuan alam (IPA) berhubungan dengan alam atau bersangkutpaut dengan alam seince artinya ilmu penetahuan. Jadi ilmu pengetahuan alam (IPA) atau scince itu pengertianya dapat disebut sebagai ilmu tentang alam. Ilmu yang mempelajari peristiwa- peristiwa yang terjadi di alam ini IPA membahas tentang gejala- gejala alam yang disusun secara sistematis yang didasarkan pada hasil percobaan dan pengamatan yang dilakukan oleh manusia. Hal ini sebagaimana dikemukakan oleh Powler (dalam Wina Putra, 1992: 122)

(2)

bahwa IPA merupakan ilmu yang berhubungan dengan gejala- gejala alam dan kebendaan yang sistematis yang tersusun secara teratur, berlaku umum yang berupa kumpulan dari hasil observasi dan ekperimen.

Sistematis (teratur) artinya pengetahuan itu tersusun dalam suatu sistem , tidak berdiri sendiri, satu dengan yang lainnya saling berkaitan, saling menjelaskan sehingga seluruhnya merupakan satu kesatuan yang utuh, sedangkan berlaku umum artinya pengetahuan itu tidak hanya berlaku atau oleh seseorang atau beberapa orang dengan cara ekspeimentasi yang sama akan memperoleh hasil yang sama atau konsisten. Selanjutnya Winaputra (1992: 123) mengemukakan bahwa tidak hanya merupakan kumpulan pengetahuan tentang benda atau mahluk hidup , tetapi merupakan cara kerja, cara berpikir dan cara memecahkan masalah.

B. Hakikat IPA

 Ilmu Pengethuan alam sebagai produk

Ilmu pengetahuan alam sebagai disiplin disebut juga sebagai produk IPA. Ini merupakan kumpulan hasil kegiatan empirik dan kegiatan analitik yang dilakukan oleh para ilmuwan selama berabad –abad. Bentuk ilmu pengetahuan alam sebagai produk adalah fakta- fakta , konsep- konsep, prinsip-prinsip, dan teori-teori IPA. Jika ditelaah lebih lanjut maka fakta-fakta merupakan hasil dari kegiatan empirik dalam IPA sedangkankonsep konsep, prinsip-prinsip dan teori teori dalam IPA merupakan hasil dari kegiatan analitik.

(3)

Ketrampilan proses IPA atau ketrampilan sains disebut juga ketrampilan belajar seumur hidup, sebab keterampilan-keterampilan ini dapat juga dipakai untuk kehidupan sehari-hari dan untuk bidang studi lain.

Keterampilan proses IPA adalah keterampilan yang dilakukan oleh para ilmuwan diantaranya adalah mengamati, mengukur , menarik kesimpulan, mengendalikan variabel, merumuskan hipotesa membuat grafik dan tabel data , membuat definisi oprasional ,dan melakukan eksperimen.

 Ilmu pengetahuan Alam sebagai Sikap

IPA dapat dikatakan terjadi dari dua unsur : Hasil IPA dan cara kerja memperoleh hasil itu. Hasil IPA berupa fakta- fakta seperti hukum-hukum, prinsip-prinsip, klasifikasi stuktur dan lain sebagainya. Hasil IPA ini penting bagi kemajuan manusia. Cara kerja memperoleh hasil kerja itu sering disebut PROSES IPA. Dalam proses IPA terkandung cara kerja. Sikap dan cara berpikir kemajuan IPA yang pesat disebabkan oleh proses ini. Karena itu sering dikatakan bahwa proses mendapatkan IPA merupakan bagian IPA yang tidak bisa dipisahkan dari IPA itu. IPA tidak hanya fakta tetapi juga proses . Dalam memecahkan masalah seorang ilmuwan sering berusaha mengambil sikap tertentu yang memungkinkan usaha mencapai hasil yang diharapkan. Sikap itu dikenal dengan nama sikap ilmiah.

C. Pembelajaran IPA di SD

Model pembelajaran IPA yang bagaimana yang cocok untuk anak anak SD di Indonesia dengan kondisi , karakteristik dan sikap budaya Indonesia ? masih

(4)

relevankah metode mengajar yang dilaksanakan dalam suasana komunikasi satu arah untuk mengusai ledakan informasi ilmu pengetahuan dan teknologi pada abad ini ? Pendekatan belajar mengajar yang paling cocok dan paling efektif untuk menjawab tantangan di atas adalah pendekatan yang mencakup antara kesesuaian antara situasi dan belajar anak dengan situasi kehidupan nyata di masyarakat. Selanjutnya menemukan ciri-ciri esensial dari situasi kehidupan yang berbeda-beda akan meningkatkan kemampuan menalar, berprakarsa, dan berpikir kreatif pada anak didik.

Selanjutnya model belajar yang cocok untuk anak Indonesia adalah belajar melalui pengalaman langsung (learning by doing) model belajar ini memperkuat daya ingat anak dan biayanya sangat murah sebab menggunakan alat-alat dan media belajar yang ada di lingkungan anak sendiri.

Dikutip oleh Tisno Hadisubroto (1996:21) dalam bukunya pembelajaran IPA di Sekolah Dasar, Piaget mengatakan bahwa pengalaman langsung yang memegang peranan penting sebagai pendorong lajunya perkembangan kognitif anak. Pengalaman langsung anak terjadi secara spontan sejak lahir sampai anak berusia 12 tahun. Efesiensi pengalaman langsung tergantung pada konsistensi antara hubungan metode dengan objek dengan tingkat perkembangan kognitif anak. Anak akan siap untuk mengembangkan konsep tertentu hanya bila anak telah memiliki struktur kognitif (skemata) yang menjadi prasyaratnya yakni perkembangan kognitif yang bersifat hirarkis dan dan integratif.

Ketrampilan proses IPA untuk anak anak didefinisikan oleh Paolo dan Marten (dalam Carin 1993 : 5 ) adalah a. mengamati b. mencoba memahami

(5)

apa yang diamati c. mempergunakan pengetahuan yang baru untuk meramalkan apa yang terjadi d. menguji pelajaran ramalan-ramalan di bawah kondisi-kondisi untuk melihat apakah ramalan tersebut benar

D. Pembelajaran IPA di SD

1. Tujuan Pembelajaran IPA

Mata pelajaran IPA di SD/MI bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut ;

a. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan , keindahan dan keteratuan alam ciptaan-Nya

b. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. c. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang

adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan teknologi dan masyarakat

d. Mengembangkan ketrampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan

e. Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara menjaga dan melestarikan lingkungan alam .

f. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan

(6)

g. Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/ MTs

2. Ruang Lingkup

Ruang Lingkup bahan kajian IPA untuk SD/MI meliputi aspek-aspek sebagai berikut :

a. Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan, tumbuhan, dan interaksinya dengan lingkungan serta kesehatan

b. Benda/materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi: cair, padat dan gas

c. Energi dan perubahannya meliputi, gaya, bunyi, magnet, listrik, cahaya dan pesawat

d. Bumi dan alam semesta meliputi : tanah, bumi, tata surya, dan benda-benda langit lainnya

3. Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan segala perilaku yang dimiliki siswa sebagai akibat dari peoses belajar mengajar yang telah ditempuhnya, batasan tersebut cukup luas, meliput semua akibat proses belajar yang berlangsung di sekolah, belajar yang bersipat kognitif, afektif, maupun psikomotor.

Dalam sistem Pendidikan Nasional rumusan Tujuan pendidikan menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah, yakni:

(7)

a. Ranah kognitif

Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari pemahaman, aplikasi, sintesis evaluasi

b. Ranah afektif

Ranah ininberkenaan dengan sikap yang terdiri dari penerimaan jawaban / reaksi, penilaian organisasi dan internalisasi.

c. Ranah psikomotor

Ranah ini berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotor, yaitu: gerakan refleks, ketrampilan gerakan dasar, kemampuan perceptual, keharmonisan atau ketepatan, gerakan ketrampilan kompleks, gerakan ekpresifdan interpratif.

4. Metode Demonstrasi

Metode Demonstrasi adalah petunjukan tentang proses terjadinya suatu peristiwa atau benda sampai pada penampilan tingkah laku yang dicontohkan agar dapat diketahui dan dipahami oleh peserta didik secara nyata atau tiruannya. (l Sagala, 2007 : 210)

Kebaikan metode demonstrasi (Sagala, 2007 : 211)

a. Perhatian murid dapat dipustakan kepada hal-hal yang dianggap penting oleh guru sehingga hal yang penting itu dapat diamati secara teliti. Disamping itu perhatian siswa pun lebih mudah dipusatkan kepada proses belajar mengajar dan tidak kepada hal lain.

(8)

b. Dapat membimbing siswa kearah berpikir yang sama dalam satu saluran pikiran yang sama.

c. Ekonomis dalam jam pelajaran di sekolah dan ekonomis dalam waktu yang panjang dapat diperlihatkan melalui demonstrasi dengan waktu yang singkat.

d. Dapat mengurangi kesalahan-kesalahan bila dibandingkan dengan hanya membaca, mendengarkan, karena murid mendapatkan gambaran yang jelas dari hasil pengamatannya.

e. Karena gerakan dan proses dipertunjukan maka tidak memerlukan keterangan-keterangan yang banyak.

f. Beberapa oersoalan yang menimbulkan pertanyaan atau keraguan dapat diperjelas waktu proses demonstrasi.

Kelemahan metode demonstrasi (Sagala, 2007 : 212)

a. Derajat visibilitasnya kurang. Siswa tidak dapat melihat atau mengamati keseluruhan benda atau peristiwa yang di demonstrasikan, kadang-kadang terjadi perubahan yang tidak terkontrol.

b. Untuk mengadakan demonstrasi diperlukan alat-alat yang khusus. Kadang-kadang alat tersebut sukar di dapat. Demonstrasi merupakan metode yang tak wajar bila alat yang di demonstrasikan tidak dapat di amati secara seksama.

c. Dalam mengadakan pengamatan terhadap hal-hal yang di demonstrasikan diperlukan pemusatan perhatian. Dalam hal ini

(9)

banyak diabaikan oleh murid-murid.

d. Tidak semua hal dapat di demonstrasikan di dalam kelas.

e. Memerlukan banyak waktu sedangkan hasilnya kadang-kadang sangat minimum

f. Kadang-kadang proses yang di demonstrasikan di dalam kelas akan berbeda jika proses itu di demonstrasikan dalam situasi nyata – sebenarnya

Metode Demonstrasi adalah cara mengajar dimana seorang instruktur/atau tim guru menunjukan, memperlihatkan suatu proses misalnya merebus air sampai mendidih 100° C, sehingga seluruh siswa dalam kelas dapat melihat, mengamati ; mendengar mungkin meraba-raba dan merasakan proses yang dipertunjukan oleh guru tersebut. (Roestiyah, 2008 : 83)

Kebaikan Metode Demonstrasi (Roestiyah, 2008 : 84)

a. Dengan demonstrasi perhatian siswa lebih dapat terpusat pada pelajaran yang sedang diberikan.

b. Kesalahan-kesalahan yang terjadi bila dipelajaran itu diceramahkan dapat diatasi melalui pengamatan dan contoh konkret sehingga kesan yang diterima siswa lebih mendalam dan tinggal lebih lama pada jiwanya.

(10)

d. Dengan demonstrasi itu, siswa dapat berpartisipasi aktif dan memperoleh pengalaman langsung serta dapat mengembangkan kecakapannya.

Kelemahan Metode Demontrasi (Roestiyah, 2008 : 85)

a. Bila alatnya terlalu kecil atau penempatan yang kurang tepat, menyebabkan demonstrasi itu tidak dapat dilihat dengan jelas oleh seluruh siswa.

b. Dalam hal ini dituntut pula guru harus mampu menjelaskan proses berlangsungnya demonstrasi dengan bahasa dan suara yang dapat ditangkap oleh siswa.

c. Bila waktu tidak tersedia dengan cukup maka demontrasi akan berlangsung terputus-putus atau tidak dijalankan, tergesa-gesa, sehingga hasilnya tidak memuaskan.

d. Dalam demonstrasi bila siswa tidak diikutsertakan maka proses demonstrasi akan kurang dipahami oleh siswa sehingga kurang berhasil adanya demonstrasi itu.

Demonstrasi adalah pertunjukan atau peragaan. Dalam pembelajaran menggunakan Metode Demonstrasi dilakukan pertunjukan sesuatu proses, berkenaan dengan materi pembelajaran. Hal ini dapat dilakukan baik oleh guru maupun orang luar yang di undang ke kelas. Proses yang di demonstrasikan diambil dari objek yang sebenarnya.

Dalam praktek, misalnya seorang guru akan mengajarkan bagaimana membuat atau bagaimana proses bekerjanya sebuah bel listrik. Seluruh

(11)

komponen bel listrik disiapkan. Kemudian pertunjukan kepada siswa cara membuat dan proses bekerjanya. Siswa mengamati dengan seksama dan mencatat pokok-pokok penting dari demonstrasi itu.

Pelaksanaan demonstrasi seringkali diikuti dengan eksperimen, yaitu percobaan tentang sesuatu. Dalam hal ini setiap siswa melakukan percobaan dan bekerja sendiri-sendiri. Pelaksanaan eksperimen lebih memperjelas hasil belajar, karena setiap siswa mengalami melakukan kegiatan percobaan. Sebagaimana dikemukakan terdahulu, proses belajar semacam ini sesuai dengan pandangan teori modern learning by doing. (Sumiati dan Asra, 2009 : 101)

Kebaikan Metode Demonstrasi (Sumiati dan Asra, 2009 : 101)

Langkah-langkah dalam penerapan metode demonstrasi adalah :  Perencanaan

Dalam perencanaan hal-hal yang dilakukan ialah :

1. Merumuskan indikator dan tujuan kecakapan atau kegiatan yang diharapkan dapat teracapai setelah metode demontrasi berakhir. 2. Menetapkan garis-garis besar langkah-langkah demonstrasi yang

akan dilaksanakan.

3. Memperhitungkan waktu yang dibutuhkan.

4. Selama demonstrasi berlangsung guru harus instrospeksi diri apakah keterangan-keterangan dapat didengar dengan jelas oleh siswa. Apakah semua media yang digunakan telah ditempatkan pada posisi yang baik, sehingga semua siswa dapat melihat

(12)

semuanya dengan jelas. Siswa di sarankan membuat catatan yang dianggap perlu

 Pelaksanaan

Dalam pelaksanaan hal-hal yang harus dilakukan adalah : 1. Memeriksa hal-hal tersebut di atas untuk kesekian kalinya. 2. Melakukan demonstrasi dengan menarik perhatian siswa.

3. Mengingat pokok-pokok materi yang akan didemonstrasikan agar mencapai sasaran.

4. Memperhatikan keadaan siswa, apakah semuanya demonstrasi dengan baik.

5. Memberikan kesempatan pada siswa untuk aktif. 6. Menghindari ketegangan.

 Tindak lanjut

Dalam kegiatan evaluasi ini dapat berupa pemberian tugas, seperti membuat laporan, menjawab pertanyaan, mengadakan latihan lebih lanjut, baik di sekolah ataupun di rumah.

5. Penerapan Metode Demonstrasi dalam Pembelajaran

Penerapan metode demonstrasi dapat digunakan dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa, karena metode demonstrasi adalah pertuntunjkan tentang proses terjadinya suatu peristiwa atau suatu benda sampai pada penampilan tingkah laku yang dicontohkan agar dapat diketahui dan dipahami oleh peserta didik secara nyata atau tiruannya.

(13)

Metode demonstrasi merupakan metode penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekedar tiruan.

Sebagai metode penyajian, demonstrasi tidak terlepas dari penjelasan secara lisan oleh guru, walaupun dalam proses demonstrasi peran siswa hanya sekedar memperhatikan, akan tetapi demonstrasi dapat menyajikan bahan pelajaran lebih kongkrit. Dalam strategi pembelajaran, demonstrasi dapat digunakan untuk mendukung keberhasilan strategi pembelajaran ekspositori dan inkuiri.

Penerapan metode demonstrasi ini didasarkan pada materi yang akan diajarkan, yaitu tentang energi panas dan energi bunyi, karena dengan metode demonstrasi siswa mencari jawaban dengan usaha sendiri berdasarkan fakta atau data yang benar melalui demonstrasi yang dilakukan oileh guru dan siswa sebagai pembenaran.

Pemilihan materi energi panas dan energi bunyi merupakan materi yang diajarkan di kelas IV semester 2 yang sesuai dengan kurikulum yang berlaku ditempat penelitian dilakukan, yaitu SD Negeri Babakan 3 Kecamatan Babakan Ciparay Kota Bandung.

6. Materi Subyek

Energi panas dan Bunyi sebagai materi IPA di kelas 4 semester 2

(14)

Energi panas adalah materi ajar yang terkandung dalam Standar Kompetensi, yaitu memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari dan Kompetensi Dasarnya adalah Mendeskripsikan energi panas dan bunyi yang terdapat di lingkungan sekitar serta sifat-sifatnya, yang terkandung dalam mata pelajaran IPA di kelas IV yang harus dipelajari siswa pada semester 2. Sumber energi panas adalah semua yang dapat menghasilkan panas, misalnya lilin yang menyala menghasilkan panas, api unggun yang menyala menghasilkan panas, gesekan dua benda dapat menghasilkan panas.

Gambar 2.1 Sinar Matahari dan Api Unggun

Saat ini, jika kita membutuhkan api, tinggal menggesekkan batang korek api atau menyalakan pematik api otomatis. Pada zaman dulu , orang membuat api dengan cara menggosok-gosokkan dua batu. Dua batu yang

(15)

digosokkan akan menghasilkan panas dan lama kelamaan akan mengeluarkan api yang digunakan untuk membakar dedaunan atau kayu kering.

Sesungguhnya, alam telah menyediakan sumber energi panas yang sangat besar dan tidak akan habis. Sumber energi panas itu adalah matahari. Bumi kita menjadi hangat karena adanya panas matahari yang setiap hari memancar ke bumi.

Panas matahari banyak dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari seperti menjemur pakaian, menjemur ikan, mengeringkan kerupuk dan garam.

Cara Perpindahan Panas a. Konduksi atau Hantaran

Konduksi adalah perpindahan panas melalui suatu zat tanpa disertai perpindahan partikel-partikel zat tersebut. Ketika kamu sedang duduk di kursi paling belakang dan ingin memberikan buku kepada temanmu yang duduk di kursi paling depan, apa yang akan kamu lakukan? Kamu dapat memberikan buku itu kepada temanmu yang duduk di depanmu, lalu temanmu itu memberikannya kepada temanmu yang duduk di depannya lagi. Demikian seterusnya sampai buku itu itu diterima oleh teman yang kamu tuju. Buku dapat sampai ke teman yang kamu tuju karena adanya perpindahan buku dari tangan ke tangan yang lainnya. Apakah temanmu yang memberikan buku ikut berpindah? Jelaslah buku dapat berpindah tetapi teman-temanmu tidak ikut berpindah. Demikian pula hantaran kalor

(16)

secara konduksi ujung besi yang kamu pegang lama kelamaan terasa semakin panas. Hal ini disebabkan adanya perpindahan kalor yang melalui besi. Peristiwa perpindahan dari ujung besi kalor yang dipanaskan ke ujung besi yang kamu pegang mirip dengan perpindahan buku yang kamu lakukan, di mana molekul-molekul besi yang menghantarkan kalor tidak ikut berpindah. Perpindahan kalor seperti ini dinamakan perpindahan kalor secara hantaran atau konduksi. Dalam kehidupan sehari-hari, dapat kamu jumpai peralatan rumah tangga yang prinsip kerjanya memanfaatkan konsep perpindahan kalor secara konduksi, antara lain : setrika listrik, solder. Mengapa alat-alat rumah tangga seperti setrika, solder, panci, wajan terdapat pegangan dari bahan isolator? Hal ini bertujuan untuk menghambat konduksi panas supaya tidak sampai ke tangan kita.

Gambar 2.2 Contoh Perpindahan Panas dengan cara Konduksi

b. Konveksi atau Aliran

Konveksi adalah perpindahan panas pada suatu zat yang disertai perpindahan partikel-partikel zat tersebut. Konveksi terjadi karena perbedaan massa jenis zat. Kamu dapat memahami peristiwa konveksi,

(17)

antara lain: a. Pada zat cair konduksi terjadi karena perbedaan massa jenis zat, misalnya : sistem pemanasan air sistem aliran air panas.

Gambar 2.3 Perpindahan panas dengan cara Konveksi

Dari kegiatan yang kamu lakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa, aliran di dalam gelas disebabkan karena perbedaan massa jenis zat. Air yang menyentuh bagian bawah gelas kimia tersebut dipanasi dengan cara konduksi. Akibat air menerima kalor, maka air akan memuai dan menjadi kurang rapat. Air yang lebih rapat pada bagian atas itu turun mendorong air panas menuju ke atas. Gerakan ini menimbulkan arus konveksi. Pada bagian zat cair yang dipanaskan akan memiliki massa. Konveksi pada zat cair jenis menurun sehingga mengalir naik ke atas. Pada bagian tepi zat cair yang dipanaskan konveksi yang terjadi seperti ditunjukkan pada gambar di bawah ini. Pada bagian tengah zat cair yang dipanaskan,

(18)

konveksi yang terjadi seperti ditunjukkan pada gambar berikut.

Gambar 2.4 Perpindahan panas dengan cara Konveksi

b. Pada zat gas karena perbedaan tekanan udara, misal terjadinya angin darat dan angin laut, sistem ventilasi udara, untuk mendapatkan udara yang lebih dingin dalam ruangan dipasang AC atau kipas angin, dan cerobong asap pabrik.

Gambar 2.5 Perpindahan pana dengan cara Konveksi pada benda gas

Dari kegiatan yang kamu lakukan terlihat bahwa asap turun di dalam cerobong yang tidak dipanaskan. Pada cerobong yang dipanaskan

(19)

tekanan udara kecil sehingga asap akan bergerak naik ke atas. Aliran udara yang terlihat itulah yang menunjukkan konveksi pada zat gas.

c. Radiasi atau pancaran

Radiasi atau pancaran adalah perpindahan kalor tanpa melalui zat perantara. Saat acara api unggun pada kegiatan Pramuka di sekolahmu, apa yang dapat kamu rasakan saat kamu berada di sekitar nyala api unggun? Kamu akan merasakan hangatnya api unggun dari jarak berjauhan. Bagaimanakah panas api unggun dapat sampai ke badanmu? Kalor yang kamu terima dari nyala api unggun disebabkan oleh energi pancaran. Alat yang digunakan untuk mengetahui adanya radiasi kalor atau energi pancaran kalor disebut termoskop. Termoskop terdiri dari dua buah bola kaca yang dihubungkan dengan pipa U berisi air alkohol yang diberi pewarna. Perhatikan gambar!

(20)

Salah satu bola lampu dicat hitam, sedangkan yang lain dicat putih. Apabila pancaran kalor mengenai bola A, hal ini mengakibatkan tekanan gas pada bola A menjadi besar. Hal ini mengakibatkan turunnya permukaan zat cair yang ada di bawahnya. Bagaimanakah sifat radiasi dari berbagai permukaan? Sifat radiasi berbagai permukaan dapat diselidiki dengan menggunakan alat termoskop diferensial. Alat yang digunakan untuk menyelidiki sifat radiasi berbagai permukaan disebut termoskop diferensial. Kedua bola lampu dicat dengan warna yang sama, tetapi di antara bola tersebut diletakkan bejana kubus yang salah satu sisinya permukaannya hitam kusam dan sisi lainnya mengkilap. Jika bejana kubus diisi dengan air panas, akan terlihat permukaan alkohol di bawah bola B turun. Perbedaan ini disebabkan karena kalor yang diserap bola B lebih besar daripada bola A. Dari hasil pengamatan yang dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa:

1. Permukaan benda hitam, kusam, dan kasar merupakan pemancar dan penyerap kalor yang baik.

2. Permukaan benda putih, mengkilap dan halus merupakan pemancar dan penyerap kalor yang buruk

Energi Bunyi

Bunyi berasal dari sumber bunyi. Semua benda yang menghasilkan bunyi adalah sumber bunyi. Kita dapat mendengar bunyi dari alat musik.

(21)

Alat musik akan mengeluarkan bunyi jika dimainkan. Dalam keadaan diam, alat musik tidak mengeluarkan bunyi.

Bunyi berasal dari benda yang bergetar. Getaran bunyi merambat ke segala arah sebagai gelombang. Seperti pada alat musik misalnya gitar yang dipetik, lonceng yang dipukul, seruling yang ditiup, biola yang dugesek, gendang yang dipukul, dan lain-lain.

(22)
(23)

Gambar 2.7 Alat musik sebagai sumber bunyi

Banyaknya getaran dalam satu detik disebut kekerapan atau frekuensi. Satu getaran perdetik disebut satu hertz yang dilambangkan dengan Hz. Bunyi yang frekuensinya teratur disebut nada, sedangkan bunyi yang tidak teratur disebut desah. Bunyi dapat merambat melalui benda gas, benda cair, dan benda padat

Gambar

Gambar 2.1 Sinar Matahari dan Api Unggun
Gambar 2.2 Contoh Perpindahan Panas dengan cara Konduksi
Gambar 2.3  Perpindahan panas dengan cara Konveksi
Gambar 2.4 Perpindahan panas dengan cara  Konveksi
+3

Referensi

Dokumen terkait

Dari identifikasi permasalahan yang dihadapi oleh Kantor Arsip Daerah, maka strategi dan kebijakan yang akan ditempuh Kantor Arsip Daerah Kabupaten Batang adalah sebagai berikut

Sahabat MQ/ Kepala Badan Reserse dan Kriminal-Ito Sumardi- menjelaskan/ pihaknya telah menangkap salah seorang pelaku pembobolan ATM/ dengan inisial F/ yang

Hasil penelitian ini adalah Cognitive Behavioral Play Therapy dengan teknik “ Beat the Clock ” dapat meningkatkan atensi pada kedua subjek anak ADHD.. Hasil ini ditunjukkan

Lebih parah lagi, apabila zat aditif yang digunakan sebenarnya bukan untuk dikonsumsi manusia (karena bersifat toxic) seperti pewarna merah Rhodamine-B

Surat Pernyataan dari pemohon bahwa dengan perolehan Hak Milik ini yang bersangkutan akan mempunyai Hak Milik atas tanah untuk rumah tinggal tidak lebih dari 5

Menurut Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 45 Tahun 2011, Teluk Benoa merupakan kawasan konservasi perairan pesisir yang dilindungi. Teluk Benoa menjadi aset bagi pemerintah

Berdasarkan hasil penelitian bahwa isi dan tujuan dalam kebijakan alokasi dana desa yang tertuang dalam Peraturan Bupati Kubu Raya Nomor 44 Tahun 2014 yang berkaitan

[r]