• Tidak ada hasil yang ditemukan

Departemen Baru Eratkan Hubungan Mahasiswa dan Alumni

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Departemen Baru Eratkan Hubungan Mahasiswa dan Alumni"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

Departemen

Baru

Eratkan

Hubungan Mahasiswa dan Alumni

UNAIR NEWS – Menyadari pentingnya jalinan hubungan bersama instansi lain, Departemen Hubungan Luar, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Universitas Airlangga, mengadakan Econo Free Day (EFD). Kegiatan yang berlangsung pada Minggu (5/03) lalu ini, bertujuan merekatkan hubungan antara mahasiswa dan alumni FEB. EFD berlangsung di Java Clinic, Car Free Day Darmo (Taman Bungkul). Tema EFD kali ini adalah “EFD Road To Launching IKAFE Magazine”. Hadir bersama mahasiswa, Dekan FEB Prof. Dr. Dian Agustia, SE., M.Si., Ak bersama alumni lainnya.

“FEB tidak akan maju tanpa sinergi dan kebersamaan dari seluruh komponennya. Segala hal yang dilakukan bersama-sama akan menjadi lebih mudah. Semoga ke depannya semakin banyak yang hadir, baik dari sivitas FEB beserta kalangan mahasiswa dan alumni,” ujar Prof Dian.

EFD kali ini tidak hanya diisi dengan olahraga pagi dan ngobrol seputar FEB, namun dimeriahkan juga dengan coffee both dan live music. Suasana pagi semakin hangat dan membawa keakraban antara mahasiswa dan alumni.

Departemen baru

Departemen HUBLU terhitung sebagai departemen baru di struktur keorganisasian BEM FEB. Secara fungsional, fungsi departemen ini sudah terakomodir oleh Departemen Kominfo dari beberapa kepengurusan sebelumnya. Namun, pembentukan Departemen HUBLU diperlukan untuk meningkatkan hubungan BEM FEB dengan instansi pemerintah/swasta dan kalangan mahasiswa.

“Langkah nyata yang kami ambil dengan membentuk departemen baru adalah jawaban urgensi meningkatkan intensitas hubungan

(2)

luar dari BEM FEB UNAIR,” ujar Dimas Bagas Herlambang, Wakil Ketua BEM FEB tahun 2017.

Departemen HUBLU dibentuk dengan tujuan menguatkan hubungan mahasiswa dengan alumni dan instansi lain, dimulai dari mengoptimalkan hubungan dengan Ikatan Alumni Fakultas Ekonomi dan Bisnis (IKAFE). Selanjutnya, Departemen HUBLU berusaha memetakan keperluan bantuan instansi dari seluruh ORMAWA di FEB. Sehingga secara holistik, Departemen HUBLU diharapkan mampu membangun kerjasama dan branding.

“Pada dasarnya sesuai prinsip globalisasi, dengan semakin tereksposnya kita dengan informasi dan relasi dari luar, maka akan semakin banyak kemungkinan yang dapat kita ambil untuk pengembangan,” imbuhnya.

Program kerja lain yang diadakan oleh Departemen HUBLU yaitu

Campus Visit dan Kunjungan Internal, Sponsorship Strategy,

Seminar Alumni, Book of Relation, Greeting Card, dan Visit

Companion. EFD akan hadir kembali pada 26 Maret mendatang,

bertepatan dengan launcing IKAFE Magazine. (*) Penulis: Siti Nur Umami

Editor: Binti Q. Masruroh

Akhiri Kepengurusan, BEM FEB

UNAIR Adakan Jalan Sehat di

Kota Batu

UNAIR NEWS – Satu periode kepengurusan bukan hanya rentang waktu, tetapi tahap-tahap proses untuk tumbuh. Dalam kegiatan perpisahan ini, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas

(3)

Ekonomi dan Bisnis (FEB) mengkonsep acara sedemikian rupa untuk mengapresiasi proses tersebut. Berkaitan dengan itu, pengurus BEM FEB periode baru dan lama mengadakan acara kekeluargaan di Kota Apel, Batu.

Udara dingin Batu membawa suasana lain. Kesegaran pikiran setelah sejenak keluar dari rutinitas di Surabaya mendadak sirna oleh sejuknya udara kota apel itu. Sementara itu panitia perpisahan, yaitu Sobat BEM telah mempersiapkan serangkaian kegiatan yang berlangsung selama tiga hari pada 26-28 Desember 2016 di Vila Hamsa, Batu.

Sebelum berangkat jalan sehat seluruh peserta melakukan senam bersama. (Foto: Siti Umami)

Pada hari Selasa (27/12), panitia mengadakan jalan sehat dan undian. Rute jalan sehat melewati sawah-sawah yang hijau, kebun jeruk, dan perumahan warga. Sedangkan, pada malam hari, acara dikonsep dengan cukup syahdu.

(4)

diterangi sinar lilin. Ketua BEM FEB 2016 M. Rusdinal, Badan Pengurus Harian (BPH), dan sebagian staf bercerita suka duka satu tahun bersama.

Rasa haru tidak tertahankan, bahkan tetes air mata mewarnai malam itu. Seluruh peserta, baik anggota dan Sobat BEM saling berpegang tangan menyatukan hati. Rusdinal mengucapkan terima kasih kepada para personel yang telah bersinergi dalam mewujudkan berbagai program kerja selama satu periode kepengurusan.

“Terima kasih banyak untuk sobat BEM yang telah membuat acara yang sangat menarik. Harapannya, baik sobat BEM, staf, dan deputi kepengurusan tahun ini dapat mendukung kepengurusan tahun depan,” ujar Rusdinal.

Begitu pula dengan Rizky Ananda Putra yang bertindak sebagai ketua acara sekaligus staf Pengembangan Sumber Daya Manusia BEM FEB. “Banyak hal yang saya pelajari selama kepengurusan di BEM FEB. Belajar bagaimana memimpin sebuah kegiatan. Dari situ nilai-nilai untuk upgrade diri banyak saya kembangkan,” tuturnya.

Selain Rizky, ada pula Indah yang merupakan staf kesejahteraan mahasiswa BEM FEB. Ia berharap, acara di Batu bukanlah sebuah perpisahaan melainkan awal dari perkenalan yang semakin erat dengan eks pengurus.

“Kini, kita memang tidak lagi bekerja dalam satu rumah lagi, tapi ini bukan sebuah perpisahan. Ini membuatku semakin mengenal. Kita akan selalu menjadi keluarga,” kata Indah.

BEM FEB UNAIR 2016, bersama, berkarya, menginspirasi!

Penulis: Siti Nur Umami Editor: Defrina Sukma S

(5)

Menilik Sosok-Sosok Perempuan

Inspiratif Indonesia

UNAIR NEWS – Sejak berabad-abad lamanya, perempuan selalu dianggap sebagai subordinat di bawah laki-laki. Namun seiring perkembangan zaman yang semakin modern, perempuan mulai memberikan suara agar mendapatkan kesetaraan gender. Hal tersebut melatarbelakangi Kementerian Pengabdian Masyarakat (PENGMAS) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Airlangga menggelar seminar dan talkshow bertajuk “Women Hero: The MOMent with Women Hero” di Aula Garuda Mukti pada Minggu, (18/12).

Acara dibuka dengan penampilan tari Gandrung Banyuwangi oleh mahasiswa UNAIR, dilanjutkan dengan sambutan Presiden BEM UNAIR, M. Rizky Fadilah dan Dosen FIB UNAIR Listiyono Santoso M.Hum. Dalam sambutannya, Listiyono menyampaikan bahwa sejak kecil pola literasi masyarakat membentuk bahwa memang sudah kodratnya perempuan melakukan pekerjaan rumah tangga, seperti yang ditulis dalam berbagai buku penunjang sewaktu Sekolah Dasar.

“Hari ini kita akan mencoba belajar bagaimana perempuan-perempuan yang menjadi teladan itu mengisahkan kisah hidupnya, memberikan pencerahan pada kita,” tuturnya.

Setelah penyambutan, acara dilanjutkan dengan pidato panel utama yang disampaikan oleh Hafsoh Mubarak, Ketua Surabaya Creative Network. Dalam pidatonya, Hafsoh menyampaikan terkait peran perempuan sebagai pemegang perekonomian dunia. Menurut Hafsoh, perempuan selalu menjadi sosok yang dinomorduakan. Ia menceritakan pengalamannya menjadi satu-satunya perempuan yang menyampaikan pidato di Jakarta.

(6)

Meski memiliki budaya yang berbeda, menurut Hafsoh, masyarakat di Surabaya tidak mengganggu satu sama lain. Hal tersebut dikarenakan adanya sosok keibuan dalam sikap kepemimpinan yang tidak hanya menggunakan otak, melainkan hati pula.

Tidak hanya Hafsoh, pada panel kedua, acara ini menghadirkan pula para penerima Women Hero yang terdiri dari Ira Suarilah, Ummu Tukmiyati. Susilaningsih, M.M., dan Amira Bilqis. Dalam sesi ini, para penerima Women Hero berbagi cerita tentang kehidupan sebagai pendonor asi, pemberdaya anak yatim, janda, dan dhuafa, pengusaha aneka sambal, dan pengelola komunitas. Acara dilanjutkan dengan mendatangkan pembicara Walikota Surabaya Dr. (HC) Ir. Tri Rismaharini, M.T., dan istri Bupati Bojonegoro, Dra. Hj. Mahfudhoh Suyoto, M.Si., pada panel ketiga bertemakan kepemimpinan. Pada sesi ini, Mahfudhoh beserta Risma menceritakan pengalaman yang berbeda terkait kontribusi keduanya di lingkungan sosial. Mahfudhoh mengungkap bahwa dirinya telah menjadi contoh masyarakat. Baginya, seorang pemimpin haruslah bersikap sesuai dengan yang diucapkan. Sedangkan Risma membagikan pengalamannya selama menjadi walikota dan bertemu orang-orang penting di luar negeri. Dalam sesi ini, Risma mengatakan sempat diremehkan oleh wakil walikota suatu negara yang juga seorang perempuan, namun berhasil membalas kesombongan tersebut.

“Tidak ada yang tidak mungkin. Kalau kita ingin maju, kaum perempuan ini, nggak usah kita minta privilege. Kadang memang orang meremehkan kita, tapi kita nggak usah bersikap seperti minta keistimewaan,” tutur Risma.

Panel selanjutnya, yakni talkshow spesial yang menghadirkan Maudy Ayunda, seorang aktris, penyanyi, dan lulusan Universitas Oxford. Dalam sesi ini, Maudy diminta menceritakan pengalaman selama menjadi mahasiswa universitas terkemuka di Inggris sekaligus motivasi belajarnya. Ia mengungkap bahwa motivasinya yang utama adalah orang-orang yang meremehkannya karena latar belakangnya yang seorang selebriti.

(7)

“Aku dulu sempat mikir, jangan-jangan kalau aku nggak mendorong diri aku untuk membuat pilihan-pilihan yang mungkin sulit, aku akhirnya nggak tertantang dan mungkin aku nggak bisa masuk Oxford,” pungkas pelantun tembang Perahu Kertas tersebut.

Seminar ditutup pada panel terakhir dengan tema feminimitas dengan mendatangkan Dr. Prihartini Widiyanti, drg., S.Si, M.Kes., CCD, Prof. Dr. Emy Susanti, MA, dan Dra. Esthi Susanti Hudiono, M.Si. Pada sesi ini, para pembicara diminta memberikan materi mengenai idealisme dan nilai menjadi perempuan seutuhnya. Tak hanya itu, para pembicara juga menceritakan pengalaman, pandangan, dan harapan tentang kepemimpinan perempuan saat ini dalam memajukan bangsa. Terakhir, acara ditutup dengan doa bersama. (*)

Penulis: Lovita Marta Editor: Nuri Hermawan

BEM

UNAIR

Kunjungi

Universitas

Terbaik

di

Singapura

UNAIR NEWS – Sebanyak tujuh anggota Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Airlangga (UNAIR) melakukan kunjungan ke institusi-institusi berpengaruh di Singapura. Kunjungan yang mereka namai “Airlangga Global Movement” (AGM) itu dilangsungkan pada tanggal 5-6 Desember 2016 lalu.

Delegasi BEM UNAIR yang berkunjung ke Singapura adalah ketua, wakil ketua, dan anggota divisi hubungan luar. Dalam kegiatan A G M i t u , d e l e g a s i B E M U N A I R b e r k u n j u n g k e N a n y a n g

(8)

Technological University (NTU), National University of Singapore (NUS), Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Singapura, dan Asia Pacific Economic Corporation (APEC).

Kunjungan ini dilakukan dalam rangka mendukung universitas menuju perguruan tinggi kelas dunia (World Class University). Hasil kunjungan yang didapat akan digunakan sebagai bahan evaluasi BEM UNAIR khususnya dalam bidang sistem pemerintahan mahasiswa, pembelajaran, jejaring, dan promosi.

“Berkaca dari posisi NTU dan NUS yang sekarang sudah menempati posisi 12 dan 13 pada perankingan universitas di dunia. Kami harus belajar banyak dengan mereka mulai dari manajemen organisasi, aktivitas perkuliahan, organisasi dan tidak lupa kami promote UNAIR sebagai langkah dalam membangun jejaring ke universitas terkemuka di dunia,” jelas Indra Farizqi selaku Koordinator Hubungan Luar BEM UNAIR 2016.

Selain di kampus, mereka juga berkunjung ke APEC. Di APEC, mereka belajar banyak mengenai integrasi ekonomi dari perwakilan APEC yang menerima kunjungan delegasi BEM UNAIR. “Kami belajar bagaimana mengintegrasikan ekonomi global, mengatasi dimensi sosial globalisasi dan membangun pariwisata yang berkelanjutan dari kelompok kerja dengan mengetahui regulasi APEC,” tutur Farizqi.

Dengan adanya kunjungan ini, diharapkan mahasiswa UNAIR bisa tergerak untuk mencetuskan program-program baru yang berkualitas selayaknya universitas terkemuka di dunia. “Hasil dari kunjungan kemarin akan kami sampaikan ke temen-temen mahasiswa terutama aktivis kampus bagaimana sistem manajerial organisasi di sana, mulai dari pengembangan mahasiswanya dan bagaimana menggerakkan mahasiswa disana. Aktivis mahasiswa di sana lebih fokus dalam hal service dan

entrepreneur mahasiswa,” jelasnya. (*)

(9)

Editor: Defrina Sukma S

Pertama Kali, BEM UNAIR

Adakan Isbat Nikah

UNAIR NEWS –Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UNAIR bersama dengan Direktorat Mahasiswa (Dirmawa) menghelat kegiatan pengabdian masyarakat (Pengmas). Kali ini, Rabu (7/12), BEM UNAIR mengadakan Isbat Nikah bagi warga Kecamatan Mulyorejo, Surabaya.

Isbat Nikah ini merupakan sebuah kegiatan untuk menyempurnakan pernikahan yang masih belum resmi secara hukum negara (nikah siri). Sehingga Isbat Nikah hanya dilakukan kepada mereka yang menikah siri.

“Ini baru pertama kalinya kita mengadakan seperti ini. Karena sebelumnya belum ada acara seperti ini dari UNAIR,” ujar Fardhan, Menteri Pengmas BEM UNAIR. “Memang, hal seperti ini kelihatannya remeh. Tapi memiliki dampak yang besar bagi kehidupan masyarakat,” tambahnya.

Fardhan mengatakan, pihaknya telah mempersiapkan acara ini selama tiga bulan. Ia mengaku, butuh waktu lama untuk menginformasikan dan mencari pasangan yang memenuhi syarat dan berminat untuk disempurnakan pernikahannya.

“Selama tiga bulan itu, kita juga dibantu dan berkoordinasi dengan pihak Kecamatan Mulyorejo untuk menginformasikan dan mencari pasangan,” jelasnya.“Hasilnya, sembilan pasangan berminat untuk mengikuti Isbat Nikah tersebut. Namun, hanya empat pasangan yang dinyatakan memenuhi syarat administrasi dari Pengadilan Agama Surabaya,” imbuhnya.

(10)

Suasana Pembukaan Isbat Nikah Oleh BEM UNAIR dan DIRMAWA di Lobi Lantai 1 Gedung Rektorat, Rabu (7/12). (Foto : Dilan Salsabila)

Acara yang dihelat di Lobi Lantai 1 Gedung Manajemen, Kampus C tersebut diresmikan oleh Kasubag Kesejahteraan Direktorat Kemahasiswaan M. Fauzi, S.E. Setelah mengikuti acara pembukaan di Lobi, keempat pasangan tersebut mengikuti sidang isbat nikah di Pengadilan Agama Kota Surabaya yang bertempat di Jalan Ketintang. Setelah itu, pada Kamis (8/12), akan ada resepsi dari keempat pasangan yang bertempat di Kecamatan Mulyorejo.

“Besok (Kamis (8/12), red) jam satu siang akan diadakan resepsinya, di Kecamatan Mulyorejo,” jelas Fardhan.

Fardhan mengatakan, acara ini diharapkan dapat diadakan secara rutin, sebagai agenda tahunan BEM. Selain itu, ia juga mengharapkan dukungan dari berbagai pihak, terlebih untuk memperluas daya jangkau Pengmas ini.

(11)

“Semoga apa yang sudah dikontribusikan oleh UNAIR ini bisa lancar. Ke depan, supaya lebih luas lagi jangkauannya, kalau bisa, juga ada dukungan dari pemerintah, jadi pihak yang

ndukung acara ini lebih banyak lagi,” tandasnya. “dan semoga

bisa diregenerasikan kepada kepengurusan selanjutnya,” imbuhnya mengakhiri.(*)

Penulis : Dilan Salsabila Editor :Faridah Hari

Kemeriahan Penutupan Program

‘Ayo Belajar’, Bentuk Pengmas

BEM FISIP UNAIR

UNAIR NEWS – Penutupan kegiatan Ayo Belajar, program kerja tahunan dari Kementrian Pengabdian Masyarakat BEM FISIP UNAIR berlangsung meriah pada Sabtu (19/11). Beragam penampilan mewarnai penutupan kegiatan, seperti musikalisasi puisi, dance, dan pembawaan lagu yang ditampilkan oleh siswa-siswi SD binaan mahasiswa FISIP UNAIR.

Selain beragam penampilan, penutupan kegiatan juga diwarnai dengan pemberian berbagai penghargaan kepada siswa berprestasi dan relawan pengajar terbaik. Clossing Ayo Belajar dihadiri oleh Ketua BEM FISIP Andre Rahmat Sugiharto, Tatik selaku perwakilan dari Balai RW 5 Mojo, relawan pengajar, dan anak-anak RW 5 Mojo yang menjadi binaan mahasiswa FISIP. Clossing program berlangsung secara meriah di Balai RW 5 Mojo.

Program Kerja Tahunan

(12)

Tinggi yakni pengabdian kepada masyarakat. Tujuannya, untuk memberikan pembelajaran kepada anak-anak, baik seputar pelajaran sekolah maupun pelajaran moral. Dalam pelaksanaan program, BEM FISIP UNAIR bekerjasama dengan pengurus RW 5 Mojo. Mereka yang dibina ada sekitar 75 anak, terdiri dari kelas I-VI dari RW 5 Mojo.

“Anak sebagai ujung tombak dari kemajuan negara Indonesia pada masa yang akan datang harus disiapkan sebaik-baiknya dari segi kualitas intelektual maupun moral,” ujar Mohammad Syamsudin Alfattah, Ketua Kementrian Pengabdian Masyarakat BEM FISIP UNAIR 2016.

Ayo Belajar telah berlangsung tiga tahun ini, terhitung sejak

pertama kali diadakan pada tahun 2014. Dalam pelaksanaannya, kegiatan Ayo Belajar berlangsung selama dua kali dalam satu minggu, yakni setiap hari Selasa dan Kamis. Kegiatan Ayo

Belajar di tahun 2016 dilaksanakan sejak Maret – November,

bertempat di balai RW 5 Mojo.

Mahasiswa FISIP saat memebrikan piagam sebagai simbol bahwa mereka telah berhasil menjalankan program Ayo Belajar di Balai

(13)

RW 5 Mojo. (Foto: Istimewa) Relawan Pengajar

Tahun 2016 ini, Ayo Belajar diketuai oleh Yulia Istitania, mahasiswa Ilmu Komunikasi angkatan tahun 2015. Kegiatan ini melibatkan kurang lebih 40 mahasiswa aktif FISIP yang tergabung dalam relawan pengajar.

“Relawan pengajar merupakan mahasiswa pilihan yang memiliki potensi dan minat yang tinggi dalam dunia pendidikan. Mereka dituntut untuk aktif dan berkomitmen selama kegiatan Ayo

Belajar berlangsung,” ujar Fattah.

Dalam setiap pertemuan, relawan pengajar membimbing para siswa untuk mendalami pelajaran sekolah. Setelah selesai melakukan bimbingan, para relawan pengajar memberikan materi seputar moral.

“Moral yang diajarkan kepada siswa adalah kejujuran, kesabaran, toleransi, saling menghormati, saling mengasihi, dan lain sebagainya. Pembelajaran moral diharapkan mampu menjadikan para siswa memiliki karakter yang positif sejak usia dini,” ujar Mahasiswa S-1 Antropologi ini.

Selain penanaman moral, juga disisipkan kelas budaya yang dilaksanakan selama satu bulan sekali. Kelas budaya bertujuan memberikan pengetahuan kepada para siswa tentang keragaman budaya yang dimiliki Indonesia, sehingga para siswa mencintai keberagaman budaya yang ada di Indonesia.

Program kelas budaya tahun ini berupa kegiatan pengenalan batik, yakni dengan mengadakan lomba mewarnai batik untuk kelas I-III SD, dan lomba menggambar batik untuk kelas IV-VI SD. Selain mengenalkan batik, kelas budaya yang pernah diajarkan adalah pengenalan lagu-lagu daerah dengan menggunakan metode mengajak para siswa untuk bernyanyi bersama.

(14)

“Besar harapan dari Kementrian Pengabdian Masyarakat BEM FISIP UNAIR para siswa yang mengikuti kegiatan Ayo Belajar mampu menjadi generasi yang unggul dan membawa Indonesia menjadi negara yang maju, serta tetap menjunjung tinggi nilai-nilai luhur yang ada pada negara Indonesia,” pungkasnya. (*)

Editor : Binti Q. Masruroh

Tigapagi

dan

Silampukau

Ramaikan Acara RECUSIA

UNAIR NEWS – Gelaran acara pentas seni RECUSIA (Reculture Indonesia) yang diselenggarakan di Atrium Surabaya Town Square pada Minggu, (4/12), berlangsung meriah. RECUSIA merupakan rangkaian acara dari program kerja Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UNAIR yaitu Project of Public Health (POPH), program kerja tahunan BEM FKM untuk memeriahkan Dies Natalis FKM ke-23.

Pada malam puncak, gelaran RECUSIA dimeriahkan dengan penampilan dua band Indie yakni Silampukau dan Tigapagi. Kedua band tersebut berhasil memukau pengunjung yang hadir dengan menyanyikan lagu andalan mereka. Grup band asal Bandung Tigapagi menampilkan lantunan melodi Sunda dan membawakan lagu andalan, salah satunya yang berjudul Alang – alang. Sedangkan Silampukau menampilkan beberapa lagu, salah satunya adalah Si Pelanggan. Selain menyuguhkan hiburan musik, sesekali personil kedua band juga turut melontarkan humor segar untuk menambah semaraknya acara tersebut.

Selain mengundang band untuk menghibur, BEM FKM juga menyelenggarakan beragam kegiatan lainnya. Diawali demo home

(15)

talkshow kesehatan bersama Indah Kusuma, S. Ked (Finalis Miss

Indonesia 2014) dan Triska Susila Nindya, S. Km, M.Ph (dosen FKM UNAIR).

Tidak hanya itu, pada acara tersebut juga dilengkapi Zumba dance, talkshow kewirausahaan dan kompetisi fotografi. Sebelumnya, acara POPH juga diramaikan dengan berbagai kompetisi olahraga pada acara DEKAN CUP yang berlangsung pada pertengahan Oktober.

Dalam gelaran RECUSIA, juga dimeriahkan dengan adanya bazar makanan, pakaian, pernak-pernik hingga kaset lawas. Menurut Lidya selaku panitia RECUSIA mengatakan bahwa tema yang dipilih diharapkan mampu menghidupkan dan menyampaikan kembali nilai-nilai budaya kepada para remaja yang sekarang sudah mulai terkikis.

“Harapannya kedepan supaya FKM lebih dikenal di masyarakat dan acara POPH akan lebih baik dan meriah dari sebelumnya,” pungkas Lidya.(*)

Penulis : Faridah Hari Editor : Dilan Salsabila

Adakan Pengmas Dengan Galang

Donor Darah

UNAIR NEWS – Kegiatan donor darah nampak mengakar di sivitas akademika Universitas Airlangga. Betapa tidak, kegiatan donor darah sering sekali dilangsungkan di lingkungan UNAIR. Selasa (11/10), donor darah dilangsungkan di hall Kantor Manajemen, Kampus C, UNAIR.

(16)

Donor darah kali ini terselenggara atas kerjasama dari Divisi Pengabdian Masyarakat Badan Eksekutif Mahasiswa – Keluarga Mahasiswa (BEM – KM) UNAIR bekerja sama dengan Divisi Pengabdian Masyarakat BEM Fakultas se-UNAIR. Acara bertajuk “Bulan Bakti Sehat Airlangga” itu dilaksanakan selama empat hari berturut-turut pada Selasa (11/10) sampai Jumat (14/10). Ada dua acara yang tergabung dalam “Bulan Bakti Sehat Airlangga”. Kedua acara tersebut yakni donor darah dan konsultasi kesehatan berupa tes gula darah dan asam urat. Dalam acara itu, mahasiswa dan karyawan bisa mendonorkan darah – apabila lolos kualifikasi – dan tes kesehatan secara gratis. Ketua Divisi Pengabdian Masyarakat BEM KM UNAIR Fardhan Setyo Alamsyah ketika diwawancarai mengatakan, acara yang dilaksanakan selama empat hari berturut-turut itu dilaksanakan di empat titik di UNAIR. keempat titik tersebut yaitu Airlangga Medical Education Center (AMEC) kampus A, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Kampus B, halaman Perpustakaan UNAIR Kampus B, dan hall Kantor Manajemen UNAIR Kampus C.

Dengan adanya kegiatan donor darah, Fardhan berharap stok darah di Palang Merah Indonesia (PMI) bisa tercukupi setiap waktu. “Harapannya, kebutuhan darah di PMI bisa terpenuhi. Karena PMI sendiri kan, masih butuh banyak darah. Dengan adanya kegiatan sederhana seperti ini, saya berharap kita bisa berkontribusi terhadap masyarakat melalui acara ini,” tutur Fardhan yang juga mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) UNAIR itu.

Pelaksanaan kegiatan donor darah dan konsultasi kesehatan di Kantor Manajemen UNAIR dilaksanakan pada Selasa (11/10). Nampak tak sedikit mahasiswa dan karyawan mendaftarkan diri untuk melakukan donor darah dan tes kesehatan.

Salah satu petugas PMI, Dian, menyampaikan, dengan adanya kegiatan donor darah seperti yang dilaksanakan atas kerjasama BEM KM UNAIR dan BEM fakultas se-UNAIR ini, pihaknya merasa

(17)

terbantu melalui pengumpulan kantong darah. Sebab, PMI akan melakukan jemput bola terhadap pihak-pihak yang mau mendonorkan darah.

“Kami senang ya, dengan adanya kegiatan seperti ini. Karena kita harus jemput bola dengan teman-teman yang ingin donor darah,” ujar Dian.

Ditanya tentang target, pihak PMI tak pernah menargetkan jumlah kantong darah dalam setiap event. Karena ia ingin darah yang berhasil dikumpulkan benar-benar berkualitas, sehingga proses donor darah dilakukan dengan ketat. (*)

Penulis : Defrina Sukma S Editor : Binti Q. Masruroh

BEM FISIP UNAIR Adakan

Pelatihan Ekonomi Kreatif

UNAIR NEWS – Kementerian Pengabdian Masyarakat Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga memiliki cara tersendiri untuk mengupayakan cara dalam bersosialisasi dengan masyarakat. Salah satunya melalui pelatihan ekonomi kreatif dalam acara Sapa Desa yang berlangsung di Desa Kesamben Kulon, Kecamatan Wringin Anom Kabupaten Gresik.

Dalam pelatihan yang diadakan pada hari Sabtu (24/9) lalu tersebut, BEM FISIP berharap bisa bersama-sama masyarakat membangun ekonomi yang ada di desa tersebut. Pelatihan ekonomi kreatif ini dipilih agar bisa lebih dekat dengan masyarakat. “Dalam hal ini, ekonomi kreatif yang diajarkan yaitu bagaimana

(18)

mengelola sampah plastik yang menjadi limbah rumah tangga sehari-hari menjadi barang-barang inovatif seperti tas, taplak meja dan lain sebagainya,” ujar Luthfi Al Jufri, Ketua Divisi Pengabdian Masyarakat BEM FISIP.

Pelatihan yang berlangsung sekitar tiga jam tersebut disambut antusias oleh masyarakat desa Kesamben Kulon. BEM FISIP didampingi organisasi perempuan di desa tersebut menjadikan pelatihan ekonomi kreatif lebih interaktif.

Selain pelatihan ekonomi kreatif, Sapa Desa juga mengadakan acara “Ayo Membaca” yang melibatkan siswa-siswa sekolah dasar dari desa tersebut. Tujuannya, dengan acara “Ayo Membaca” dan “Pelatihan Ekonomi Kreatif”, masyarakat desa Kesamben Kulon yang mayoritas bekerja sebagai petani dapat lebih sejahtera dan makmur. (*)

Penulis: Ahalla Tsauro Editor: Defrina Sukma S.

Sarasehan

BEM

Seluruh

Indonesia Ramaikan PIMNAS

ke-29

UNAIR NEWS – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) sebagai salah satu organisasi di lingkungan mahasiswa, memiliki peran sentral dalam menentukan dinamika kehidupan kampus. Kali ini, pada perhelatan Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke-29 yang dilaksanakan di Institutut Pertanian Bogor, perwakilan BEM dari Perguruan Tinggi se-Indonesia menggelar sarasehan selama dua hari. Sarasehan berlangsung pada Selasa-Rabu (9-10/8) bertempat di Aula Fakultas Perikanan dan Ilmu

(19)

Kelautan (FPIK), IPB, Bogor.

Banyak topik bahasan yang disinggung selama dua hari tersebut. Rizky Fadhilah selaku ketua BEM UNAIR yang hadir dalam acara menjelaskan, bahasan utama sarasehan yaitu mengenai makna prestasi bagi mahasiswa. Ketua organisasi mahasiswa tertinggi di UNAIR tersebut juga menegaskan bahwa sarasehan kali ini menjadi momen untuk menyatukan gagasan-gagasan dari seluruh BEM di Indonesia.

“Karena sarasehan waktunya sesuai dengan penyelenggaraan PIMNAS, ya bahasannya lebih menekankan bagaimana peran BEM bisa meningkatkan dan mendukung prestasi mahasiswa. Selain itu bagaimana mensinegikan prestasi antara PTN di Indonesia, agar prestasi mahasiswa bisa meningkat,” terang mahasiswa yang akrab disapa Ace tersebut.

Mahasiswa Ilmu Sejarah tersebut juga menjelaskan, dengan diadakannya sarasehan bisa mengetahui sudut pandang antar BEM se-Indonesia mengenai prestasi mahasiswa. Ace berharap, melalui sarasehan dapat terwujud satu persepsi antar BEM yang notabene mewakili cara pandang mahasiswa dari saluruh kampus. “Dalam diskusi ada silang pendapat. Yang satu mengatakan bahwa prestasi bukanlah suatu hal yang dinilai dari kejuaraan, tapi lebih pada kebermanfaatan. Yang lain ada yang mengatakan jika prestasi adalah yang ada sebuah pengakuan. Perbedaan ini yang kami cari titik tengahnya,” imbuhnya.

Sarasehan kali ini diselenggarakan dalam bentuk seminar dan forum diskusi. Pada kesempatan ini, perwakilan BEM dari seluruh kampus di Indonesia menyusun sebuah draft mengenai pandangan kebijakan-kebijakan tentang pendidikan ke depan untuk diserahkan kepada Menristek-Dikti.

“Dari forum ini kami juga menyusun draft yang bisa diserahkan ke Menristek-Dikti. Tujuannya agar bisa menjadi pertimbangan kebijakan pendidikan agar lebih baik,” pungkasnya. (*)

(20)

Penulis : Nuri Hermawan

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan data disimpulkan bahwa NCBI (National Centre for Biotechnology Information) merupakan suatu institusi yang menyediakan

Pernyataan dari seniman pelaras Calung ini memicu beberapa dugaan dari peneliti seperti, (1) muncul rasa kurang percaya diri untuk menumbuhkan rasa memiliki Laras Slendro

Selain itu, pada dasarnya menulis merupakan satu keterampilan berbahasa yang dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran (Subyantoro 2009:217). Seperti yang telah

Kondisi ini menggambarkan bahwa telah terjadi komodifikasi nilai spiritual Buddha pada kawasan Candi Borobudur sebagai wisata kapitalis, diantaranya masyarakat

869 Pengelola Data Belanja dan laporan Keuangan Sub Bagian Tata Usaha UPT Puskesmas Purworejo 6 2 870 Pengadministrasi Rekam Medis dan Informasi Sub Bagian Tata Usaha UPT

4 Data dalam penelitian ini meliputi arsip madrasah seperti profil madrasah, sejarah madrasah Tsanwiyah NU Al-Hidayah Getassrabi Gebog Kudus, Rencana Pelaksanaan

Semua peubah yang diamati memiliki nilai koefisien keragaman dengan kriteria yang luas, yaitu tinggi tanaman, tinggi dikotomus, diameter batang, lebar tajuk, lebar daun,

1 Pejabat Eksekutif yang menangani fungsi audit intern telah menyampaikan laporan pelaksanaan audit intern kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris dengan tembusan kepada