• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN TERHADAP PEKERJAAN MENGANGKAT TRAY

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KAJIAN TERHADAP PEKERJAAN MENGANGKAT TRAY"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

KAJIAN TERHADAP PEKERJAAN MENGANGKAT

TRAY

PADA

BAGIAN

ASSEMBLING

DAN

PACKING

DENGAN MENGGUNAKAN

NIOSH

LIFTING EQUATION

DI PT ENERGIZER INDONESIA

TAHUN 2013

Katarina Wening Dwi Handini1. Robiana Modjo 2.

1. Peminatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (email : dwi.handini@ymail.com).

2. Departemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Gd. C Lt.1 FKM UI, Kampus Baru UI Depok 16424 (email: 71.bian@gmail.com).

Abstrak

Pekerjaan mengangkat suatu beban secara manual yang tidak dilakukan dengan benar atau dengan berat beban yang berlebihan dapat menjadi risiko cedera dan gangguan musculoskeletal. Tujuan dari penelitian ini adalah menilai dan mengkaji risiko ergonomi yang ditimbulkan oleh pekerjaan mengangkat tray secara manual pada bagian assembling dan pcking di PT Energizer Indonesia dengan menggunakan metode NIOSH Lifting Equation. Metode penelitian ini adalah observasional dengan penelitian deskriptif kuantitatif untuk melihat risiko ergonomi pada pekerjaan mengangkat tray yang dilakukan oleh pekerja di PT Energizer Indonesia. Hasil penelitian menunjukan bahwa beban angkat aktual di atas beban yang direkomendasikan dengan tingkat lifting index gabungan pekerjaan mengangkat tray plastik pada bagian assembling line 2 yaitu CLI > 1 menandakan seluruh pekerja yang melakukan pekerjaan mengangkat ini akan berisiko mengalami cedera pada tulang belakang. Dan beban angkat aktual di atas beban yang direkomendasikan dengan tingkat lifting index gabungan pekerjaan mengangkat tray plastik pada bagian packing taichong 3 serta mengangkat tray kayu pada bagian assembling trayloader dan packing taichong 3 yaitu CLI > 3 menandakan seluruh pekerja yang melakukan pekerjaan mengangkat ini akan mengalami peningkatan risiko mengalami cedera tulang belakang. Dan setelah dilakukan rekomendasi perbaikan maka nilai CLI menjadi kurang dari 1 untuk mengurangi risiko cedera pada tulang belakang.

Kata Kunci: Mengangkat tray; assembling; packing; lifting index; cedera tulang belakang.

Abstract

Job manually lifting a load that is not done correctly or with overload weight can be a risk of injury and musculoskeletal disorders. The purpose of this study is appraised and assessment ergonomic risk posed by the work of lifting the tray manually in PT Energizer Indonesia using the NIOSH Lifting Equation. Method this research is observational study with quantitative descriptive study to look at the risk of ergonomic lifting tray work done by workers at PT Energizer Indonesia. From the measurement results it was found that actual lifting loads above the recommended weight lifting with the composite index level work on the plastics lift the tray line assembling 2 the CLI > 1 indicates all employees who perform work this lifting a risk of injury to the spine. And actual lifting loads above the recommended weight lifting with the composite index level jobs lifting the plastic tray on the packing

(2)

taichong 3 and lifting wooden tray on the assembling trayloader and packing taichong 3 the CLI > 3 indicates all employees who perform work of this lifting will have increased the risk of spinal cord injury.The results after the recommendation for improvements the CLI value to less than 1 to reduce the risk of injury to the spine.

Key Words: Lifting tray; assembling; packing; lifting index; spinal injury.

Pendahuluan

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membuat dunia industri bersaing untuk meningkatkan produktifitasnya. Dalam kemajuan teknologi tersebut banyak menghasilkan mesin-mesin, bahan-bahan dan proses yang baru. Namun dalam beberapa kegiatan produksi, pekerjaan aktivitas mengangkat masih dilakukan secara manual, pemindahan satu barang dari satu tempat ke tempat yang lain merupakan salah satu aktivitas yang sering dilakukan. Banyak jenis pekerjaan yang membutuhkan aktivitas fisik yang berat seperti mengangkat, menurunkan, mendorong, menarik, memindahkan beban atau memutar beban dengan tangan atau bagian tubuh lain dan aktivitas ini disebut dengan manual material handling (Ridwan, 2010).

Menurut data Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat (Accident Facts,1990) cedera tulang belakang adalah salah satu yang paling umum terjadi (22% dari semua kecelakaan kerja yang terjadi) dan paling banyak membutuhkan biaya untuk pengobatannya. Salah satu penyebab dari cedera ini adalah overload yang dipikul oleh tulang belakang (> 60%) dan 60% dari overload ini disebabkan oleh pekerjaan mengangkat barang, 20% pekerjaan mendorong atau menarik barang dan 20% akibat membawa barang. Di samping itu juga dilaporkan bahwa 25% kecelakaan disebabkan karena aktivitas angkat-angkut; 50-60% cedera pinggang disebabkan karena aktivitas mengangkat dan menurunkan material (Pulat, 1997).

Mengacu pada laporan Departement of Labor’s Bureau of Labor Statistics/DOL(BLS), back injuries tercatat 20 % dari semua penyakit yang terjadi di tempat kerja dan mendekati 25% dari semua kompensasi yang diberikan kepada pekerja. Cedera tulang belakang merupakan penyakit yang banyak terjadi pada pekerja Material Handling (NIOSH, 1994). Di Indonesia, data menunjukkan bahwa 25% cedera yang diderita oleh pekerja merupakan akibat dari kesalahan penanganan material. Nyeri pinggang akibat pekerjaan manual material handling, 50% diantaranya diakibatkan oleh aktivitas mengangkat beban, 9% karena mendorong dan menarik beban, 6% karena menahan, memutar dan membawa beban (Ridwan, 2010).

PT Energizer Indonesia adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan dan penjualan batu baterai. Pada proses produksi pembuatan baterai seperti area kerja pada

(3)

bagian assembling dan packing ini banyak membutuhkan peran serta manusia terutama dari segi fisik yaitu mengangkat tray (tempat penampung baterai). Dengan banyaknya aktivitas mengangkat tray dengan berat tray 14-22 kg, yang dilakukan pada pekerja di PT Energizer Indonesia setiap harinya, maka kemungkinan besar para pekerja tersebut memiliki tingkat risiko ergonomi yang cukup besar untuk terjadi kecelakaan kerja seperti terjatuh, tertimpa dan penyakit akibat kerja dari pekerjaan yang dilakukannya seperti keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDS) dan LBP.

Oleh sebab itu, penulis ingin mengkaji terhadap pekerjaan mengangkat tray di PT Energizer Indonesia, karena untuk menilai risiko ergonomi pada pekerjaan mengangkat tray dengan pengukuran menggunakan NIOSH Lifting Equation belum pernah dilakukan. Tujuan umum dari penelitian ini adalah menilai dan mengkaji risiko ergonomi yang ditimbulkan oleh pekerjaan mengangkat tray secara manual pada bagian assembling dan packing di PT Energizer Indonesia dengan menggunakan metode NIOSH Lifting Equation.

Tinjauan Teoritis Pengertian Ergonomi

Kata ergonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu ergon yang berarti kerja dan nomos yang berarti peraturan, hukum. Ergonomi adalah bidang studi multidisiplin yang mempelajari prinsip-prinsip dalam mendesain peralatan, mesin, proses dan tempat kerja yang sesuai dengan kemampuan dan keterbatasan manusia yang menggunakannya (Ridwan, 2010). Ergonomi adalah ilmu atau pendekatan multidisipliner yang bertujuan mengoptimalkan sistem manusia dengan pekerjaannya, sehingga tercapai alat, cara dan lingkungan kerja yang sehat, aman, nyaman, dan efisien (Manuaba, 2005).

Dengan demikian dari uraian diatas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa ergonomi dapat didefinisikan sebagai penerapan hukum kerja dengan desain pekerjaan dan lingkungan kerja agar sesuai dengan kemampuan orang yang melakukan pekerjaan, sehingga sistem kerja yang sehat dirancang untuk mengoptimalkan antara manusia dengan mesin dan menjaga pekerja untuk selalu aman dan sehat (Louis, 1999).

Pengertian Manual Handling

Menurut US Departement of Labour tahun 2007, manual handling adalah menarik, memegang, memutar atau semua pekerjaan yang dilakukan dengan satu atau dua tangan, jari yang terlibat hanya perpanjangan dari tangan untuk melakukan suatu pekerjaan. Manual Handling adalah semua kegiatan dilakukan secara manual untuk mengangkat, menurunkan, membawa, mendorong dan menarik. Manual handling biasanya dimasukkan dalam suatu

(4)

bahaya dalam penilaian risiko (Health and Safety Services University of Leeds 2010). Dari beberapa definisi diatas, maka pengertian manual handling dalam penelitian ini adalah kegiatan mengangkat tray dari roller tray ke palet ataupun dari palet ke meja feed cell yang dilakukan secara manual dengan dua tangan. Faktor-faktor yang berkaitan dengan kegiatan manual handling antara lain beban, tipe tugas manual handling, jarak beban, frekuensi dan durasi pekerjaan, posisi janggal, kondisi lingkungan kerja, umurr dan jenis kelamin.

Anatomi Fisiologi Otot dan Tulang Belakang

Otot terdiri atas sel-sel berbentuk serat yang panjang dan lembut. Apabila otot tersebut mengencang, serat otot akan mengkerut sampai separuh panjang semula dan rentang gerakan otot itu akan bergantung paa panjangnya masing-masing serat (Sastrowinoto, 1985). Kelelahan otot dapat terjadi ketika otot mengalami kekurangan atau kehabisan glukosa atau glikogen karena kerja yang terlalu lama. Akan tetapi pada kerja otot statis, kontraksi otot lebih banyak terjadi secara isometric, yang mengakibatkan pembuluh darah tertekan oleh jaringan otot untuk memberikan glukosa dan oksigen, sehingga produk sisa pun menumpuk pada jaringan otot dan mengakibatkan kelelahan (Bridger, 1995).

Tulang belakang manusia tersusun atas 24 vertebre yang dipisahkan oleh bantalan hidrolik fibrokartilago yang dikenal sebagai intervertebral discs. Tulang belakang dapat dikelompokkan menjadi 7 tulang cervical (pada bagian leher), 12 tulang thoracal dan 5 tulang lumbar (di bagian bawah antara tulang rusuk dan pelvis). Tulang belakang merupakan sebuah struktur yang fleksibel (Pheasent, 1986).

Rasa nyeri atau cedera pada tulang belakang dapat terjadi jika ketegangan atau strain yang berlebihan terjadi dalam mekanisme tubuh. Bahkan strain yang terlalu berat dapat menyebabkan kerusakan pada otot, ligamen dan jika strain terjadi secara tiba-tiba dan dalam waktu yang lama, kerusakan dapat mengenai invertebral disc. Akibatnya bagian dari discs yang selip ke dalam spinal canal dan menimbulkan rasa sakit atau nyeri yang amant sangat pada bagian tulang belakang (Oborne, 1995).

Low Back Pain (LBP)

Low back pain merupakan rasa sakit yang terjadi di daerah tulang belakang bagian bawah, terutama diakibatkan oleh gaya tekan dan gaya geser yang berlebihan pada daerah lumbal yaitu L5 dan S1. Apabila postur membungkuk berlangsung terus-menerus maka discus akan melemah yang pada akhirnya menyebabkan putusnya discus (Wagner, 1991).

Pada dasarnya timbulnya rasa sakit pada tulang belakang terjadi karena ada penekanan pada susunan saraf tepi pada daerah tulang belakang (saraf terjepit). Jepitan pada saraf ini

(5)

dapat terjadi karena gangguan pada otot jaringan sekitarnya, gangguan pada saraf sendiri, kelainan tulang belakang maupun kelainan di tempat lain (Pearce, 1999). Faktor risiko terjadinya LBP antara lain peregangan otot berlebih, aktivitas berulang, sikap kerja tidak alamiah, faktor sekunder (tekanan, getaran, suhu), penyebab kombinasi (jenis kelamin, usia, aktivitas fisik, antropometri).

NIOSH Lifting Equation

Recommended Weight Limit (RWL)

RWL yaitu berat beban maksimum yang direkomendasikan untuk suatu kondisi pekerjaan tertentu sehingga pekerja dapat melakukan pekerjaan mengangkat secara manual (maksimal 8 jam) tanpa meningkatkan risiko cedera dan terkena LBP dikarenakan pekerjaan mengangkat tersebut. Persamaan NIOSH berlaku pada keadaan: (Waters et.all, 1994)

a. Mengangkat atau menurunkan objek dengan menggunakan dua tangan. b. Mengngkat atau menurunkan objek tidak dilakukan lebih dari 8 jam.

c. Mengangkat atau menurunkan objek tidak dilakukan dalam posisi duduk atau berlutut. d. Tempat kerja tidak sempit.

Persamaan untuk menentukan beban yang direkomendasikan untuk diangkat seorang pekerja dalam kondisi tertentu menurut NIOSH adalah sebagai berikut (Waters, et al, 1993):

RWL = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM ....(1) Keterangan :

LC : (Lifting Constanta) konstanta pembebanan = 23 kg HM : (Horizontal Multiplier) faktor pengali horisontal = 25/H

VM : (Vertical Multiplier) faktor pengali vertikal = 1 – 0,003 [V – 75] DM : (Distance Multiplier) faktor pengali perpindahan = 0,82 + 4,5/D AM : (Asymentric Multiplier) faktor pengali asimentrik = 1 – 0,0032 A(0) FM : (Frequency Multiplier) faktor pengali frekuensi

CM : (Coupling Multiplier) faktor pengali kopling (handle)

Untuk Frekuency Multiplier (FM) adalah durasi pendek ≤ 1 jam, durasi sedang antara 1-2 jam dan durasi panjang antara 2-8 jam.

Untuk Coupling Multiplier (CM) adalah good bila bentuk barang dengan kemasan optimal berbentuk kotak dengan pegangan bahannya tidak licin, mudah untuk di pegang dan benda yang di dalamnya tidak mudah tumpah. Fair bila bentuk objek yang tidak terlalu optimal memiliki pegangan akan tetapi tidak terlalu bagus sehingga menyebabkan tangan harus memutar saat membawa. Dan poor bila desain kemasan yang tidak optimal segi-segi

(6)

yang tajam, tidak memiliki pegangan, sulit dipegang (licin, tajam), berisi barang yang tidak stabil (pecah, jatuh, tumpah) dan memerlukan sarung tangan untuk mengangkatnya.

Lifting Index (LI)

Setelah nilai RWL diketahui, selanjutnya perhitungan Lifting Index, untuk mengetahui index pengangkatan yang tidak mengandung resiko cedera tulang belakang, dengan persamaan :

LI = Berat Beban / RWL ....(2) Jika LI > 1, berat beban yang diangkat melebihi batas pengangkatan yang direkomendasikan maka aktivitas tersebut mengandung resiko cidera tulang belakang.

Jika LI < 1, berat beban yang diangkat tidak melebihi batas pengangkatan yang direkomendasikan maka aktivitas tersebut tidak mengandung resiko cidera tulang belakang (Waters, et al; 1993).

Metode Penelitian

Disain penelitian dalam studi ini menggunakan disain penelitian observasional dengan pendekatan deskriptif kuntitaif untuk melihat risiko ergonomi pada pekerjaan mengangkat tray yang dilakukan oleh pekerja di PT Energizer Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan modelling matematis dengan menggunakan NIOSH Lifting Equation untuk mengetahui nilai lifting index pada pekerjaan mengangkat tray yang di dapat oleh para pekerja bagian assembling dan packing.

Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei – Juni 2013 pada waktu jam kerja yaitu jam 07:30-16:00 WIB di PT Energizer Indonesia, Cimanggis-Depok. Objek penelitian yang diamati dalam penelitian ini adalah pada jenis pekerjaan mengangkat tray plastikpada bagian assembling line 2 dan packing taichong 3, serta mengangkat tray kayu pada bagian assembling trayloader dan packing taichong 3.

Pengumpulan data-data primer dilakukan dengan observasi dan pengamatan langsung kegiatan pengangkatan yang dilakukan oleh pekerja, data-data tersebut digunakan untuk mengisi semua variabel yang terdapat dalam tools NIOSH Lifting Equation dan juga dilakukan pengambilan foto pada saat pekerja melakukan pengangkatan tray. Adapun instrumen atau peralatan yang digunakan dalam pengambilan data pada penelitian ini adalah antara lain alat tulis, form NIOSH lifting equation, meteran, busur, kamera digital dan stopwacth.

(7)

Penelitian yang penulis lakukan tentunya memiliki keterbatasan dimana belum pernah adanya penelitian mengenai aktivitas mengangkat beban dengan menggunakan metode NIOSH lifting equation yang disesuaikan dengan antropometri orang Indonesia, sehingga untuk menentukan jarak dan berat beban masih menggunakan standar NIOSH.

Hasil Penelitian

PT Energizer Indonesia adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan dan penjualan batu baterai. Penelitian ini dilakukan pada tiga line yaitu assembling line 2, assembling trayloader dan packing taichong 3. Dimana pada area ini banyak melakukan aktivitas manual handling seperti pada area assembling melakukan aktivitas mengangkat tray dari roller tray ke palet, sedangkan pada area packing melakukan aktivitas mengangkat tray dari palet ke meja feedcell. Berat tray plastik yaitu 14 kg dan berat tray kayu yaitu 22 kg.

Berdasakan observasi, pengukuran dan perhitungan dengan menggunakan NIOSH lifting Equation didapatkan hasil penelitian mengangkat tray pada bagian assembling dan packing di PT Energizer Indonesia, sebagai berikut:

1. Hasil Perhitungan CLI

1.1Mengangkat tray plastik pada bagian assembling line 2

Tabel 1. Hasil Perhitungan Indeks Risiko Mengangkat Tray Plastik untuk Baterai AA pada Bagian Assembling Line 2 dengan NIOSH Lifting Equation

Task no. LC HM VM DM AM CM FIRWL STRWL FILI (Kg) STLI (Kg) FM CLI (Kg) Lmax/ FIWRL Lavg/ STRWL 1 23 0,6 0,97 0,91 0,9 0,95 10 8 1,4 1,8 0,81 2,4 2 23 0,6 0,97 0,93 0,9 0,95 11 9 1,3 1,6 0,81 3 23 0,6 0,97 0,95 0,9 0,95 11 9 1,3 1,6 0,81 4a 23 0,6 0,97 1 0,9 0,95 12 10 1,2 1,4 0,81 4b 23 0,5 0,9 1 0,9 0,95 9 7 1,6 2 0,81

Pada bagian assemblingline 2 ini, baterai AA dirakit yaitu terjadi proses penggabungan antara mix (isi baterai) dan can (selongsong baterai) serta ditambahkan penutup dan cover baterai setelah itu pekerja mengangkat tray plastik yang berisikan baterai AA sebanyak 700 pcs dari roller tray ke palet. Pekerjaan ini dibagi dalam empat tugas. Pengangkatan pertama maksudnya mengangkat tray dari roller tray ke palet yang lebih rendah atau dekat dengan lantai, dengan kata lain tray berada pada tumpukan yang paling bawah. Begitu seterusnya untuk penomoran pengangkatan kedua, ketiga dan keempat. Posisi palet ke kanan dan ke kiri dianggap setara, karena pekerja dapat melangkah ke arah palet selama mengangkat.

(8)

1.2Mengangkat tray kayu pada bagian assembling trayloader

Tabel 2. Hasil Perhitungan Indeks Risiko Mengangkat Tray Kayu untuk Baterai D pada Bagian AssemblingTrayloader dengan NIOSH Lifting Equation

Task no. LC HM VM DM AM CM FIRWL STRWL FILI (Kg) STLI (Kg) FM CLI (Kg) Lmax/ FIWRL Lavg/ STRWL 1 23 0,7 0,95 1 0,7 0,9 10 9 2,2 2,4 0,94 3,8 2 23 0,7 0,95 1 0,7 0,9 10 9 2,2 2,4 0,94 3 23 0,7 0,95 1 0,7 0,9 10 9 2,2 2,4 0,94 4a 23 0,7 0,95 1 0,7 0,9 10 9 2,2 2,4 0,94 4b 23 0,4 1 1 0,7 0,9 6 6 3,6 3,6 0,94

Pada bagian assembling trayloader ini, baterai D dirakit yaitu terjadi proses penggabungan antara mix (isi baterai) dan can (selongsong baterai) serta ditambahkan penutup dan cover baterai setelah itu pekerja mengangkat tray kayu yang berisikan baterai D sebanyak 195 pcs dari roller tray ke palet.

Pekerjaan ini dibagi dalam empat tugas. Pengangkatan pertama maksudnya mengangkat tray dari roller tray ke palet yang lebih rendah atau dekat dengan lantai, dengan kata lain tray berada pada tumpukan yang paling bawah. Begitu seterusnya untuk penomoran pengangkatan kedua, ketiga dan keempat. Posisi palet ke kanan dan ke kiri dianggap setara, karena pekerja dapat melangkah ke arah palet selama mengangkat.

1.3Mengangkat tray plastik pada bagian packing taichong 3

Tabel 3. Hasil Perhitungan Indeks Risiko Mengangkat Tray Plastik untuk Baterai AA pada Bagian Packing Taichong 3 Dengan NIOSH Lifting Equation

Task no. LC HM VM DM AM CM FIRWL STRWL FILI (Kg) STLI (Kg) FM CLI (Kg) Lmax/ FIWRL Lavg/ STRWL 1 23 0,6 0,9 0,9 0,7 0,95 8 7 1,8 2 0,85 3,4 2 23 0,6 0,88 0,9 0,7 0,95 7 6 2 2,2 0,85 3 23 0,6 0,86 0,9 0,7 0,95 7 6 2 2,3 0,85 4 23 0,6 0,84 0,9 0,7 0,95 7 6 2 2,3 0,85

Pada bagian packing di taichong 3, terjadi aktivitas mengangkat tray plastik dari palet ke meja feed cell untuk dilakukan proses pengemasan dengan di press menggunakan PVC (Poli Vinyl Chloride) dan blister. Pekerjaan ini merupakan pekerjaan yang multitasking dimana jarak pekerja memegang beban dengan lantai yang diangkat berbeda-beda dalam satu periode pengangkatan sehingga untuk menentukan risikonya harus memakai indeks pengangkatan gabungan yang sampelnya diambil dari beberapa jarak beban yang berbeda.

(9)

Pekerjaan ini dibagi dalam empat tugas. Pengangkatan pertama maksudnya adalah mengangkat tray dari palet yang paling tinggi atau jauh dengan lantai, dengan kata lain tray berada pada tumpukan atas, begitu seterusnya untuk penomoran pengangkatan kedua, ketiga dan keempat. Posisi palet ke kanan dan ke kiri dianggap setara, karena pekerja dapat melangkah ke arah palet selama mengangkat.

1.4Mengangkat tray kayu pada bagian packing taichong 3

Tabel 4. Hasil Pengukuran dan Perhitungan Indeks Risiko Mengangkat Tray Kayu untuk Baterai D Pada Bagian Packing Taichong 3 Dengan NIOSH Lifting Equation

Task no. LC HM VM DM AM CM FIRWL STRWL FILI (Kg) STLI (Kg) FM CLI (Kg) Lmax/ FIWRL Lavg/ STRWL 1 23 0,6 0,9 0,9 0,7 0,9 7 6 3,1 3,6 0,85 4,6 2 23 0,6 0,9 0,9 0,7 0,9 7 6 3,1 3.6 0,85 3 23 0,6 0,9 0,9 0,7 0,9 7 6 3,1 3,6 0,85 4 23 0,6 0,86 0,9 0,7 0,9 6 5,4 3,5 4 0,85

Pada bagian packing di taichong 3, terjadi aktivitas mengangkat tray kayu dari palet ke meja feed cell untuk dilakukan proses pengemasan dengan di press menggunakan PVC (Poli Vinyl Chloride) dan blister. Pekerjaan ini dibagi dalam empat tugas. Pengangkatan pertama maksudnya adalah mengangkat tray dari palet yang paling tinggi atau jauh dengan lantai, dengan kata lain tray berada pada tumpukan atas, begitu seterusnya untuk penomoran pengangkatan kedua, ketiga dan keempat. Posisi palet ke kanan dan ke kiri dianggap setara, karena pekerja dapat melangkah ke arah palet selama mengangkat.

2 Nilai Lifting Index Setelah Rekomendasi Perbaikan Pada Aktivitas Pengangkatan Tray Setelah melakukan beberapa rekomendasi pengendalian yang mungkin bisa dilakukan terkait teknik melakukan pengangkatan yang dapat menurunkan indeks risiko ergonomi yang di dapat dari penelitian dengan menggunakan metode NIOSH lifting equation adalah:

a. Mendekatkan posisi pekerja dengan beban saat melakukan pengangkatan sehingga jarak menjadi kurang dari 25 cm, maka nilai HM = 1.

b. Melakukan pengangkatan tray kayu dengan berat 22 kg, secara team coupling atau dengan dua orang, sehingga berat beban dapat dibagi dua.

c. Dibutuhkan modifikasi tinggi palet, sehingga pekerja tidak membungkukkan badannya saat mengangkat tray.

(10)

d. Hindari melakukan pemutaran tubuh saat melakukan pengangkatan tetapi melakukan pemindahan posisi tubuh secara keseluruhan saat melakukan pemindahan posisi tubuh secara keseluruhan saat melakukan pemindahan beban, sehingga sudut pengangkatan (A) menjadi nol.

e. Dibutuhkan lama durasi pengangkatan yaitu setiap 2 jam sekali pekerja dirotasi untuk pekerjaan lain yang tidak melakukan aktivitas mengangkat beban.

Tabel 5 Nilai CLI Sebelum dan Sesudah Rekomendasi Perbaikan

Line Sebelum Rekomendasi

Perbaikan

Sesudah Rekomendasi Perbaikan Mengangkat tray plastik pada bagian

assembling line 2 2,4 0,8

Mengangkat tray kayu pada bagian

assembling trayloader 3,8 0,7

Mengangkat tray plastik pada bagian

packing taichong 3 3,4 0,7

Mengangkat tray kayu pada bagian packing taichong 3

4,6 0,6

Pembahasan

Perhitungan RWL dilakukan didasarkan pada horizontal, vertikal, Asimetrik, Frekuensi dan Coupling. Sedangkan perhitungan LI dilakukan berdasarkan berat beban dan hasil RWL. Penelitian ini membahas mengenai pekerjaan mengangkat tray di PT Energizer Indonesia dengan menggunakan metode the reviced NIOSH lifting equation sehingga diketahui nilai lifting index pada pekerjaan aktivitas mengangkat tray yang di dapat oleh para pekerja. Pekerjaan mengangkat tray di PT Energizer Indonesia merupakan pekerjaan yang multitasking dimana jarak beban yang diangkat berbeda-beda dalam satu periode pengangkatan sehingga untuk menentukan risikonya harus memakai indeks pengangkatan gabungan yang sampelnya diambil dari beberapa jarak beban yang berbeda.

1. Analisis CLI

Pada aktivitas mengangkat tray plastik di assembling line 2 berdasarkan data yang didapatkan pada masing-masing task, maka dihasilkan CLI sebesar 2,4 kg. Nilai ini mengindikasikan bahwa seluruh pekerja yang melakukan pekerjaan mengangkat ini akan berisiko mengalami cedera dibagian tulang belakang.

Pada aktivitas mengangkat tray kayu di assembling trayloader berdasarkan data yang didapatkan pada masing-masing task, maka dihasilkan CLI sebesar 3,8 kg. Nilai ini mengindikasikan bahwa seluruh pekerja yang melakukan pekerjaan mengangkat ini akan

(11)

mengalami peningkatan risiko untuk mengakibatkan cedera pada bagian tulang belakang akibat pekerjaan tersebut.

Pada aktivitas mengangkat tray plastik di packing taichong 3 berdasarkan data yang didapatkan pada masing-masing task, maka dihasilkan CLI sebesar 3,4 kg. Nilai ini mengindikasikan bahwa seluruh pekerja yang melakukan pekerjaan mengangkat ini akan mengalami peningkatan risiko untuk mengakibatkan cedera pada bagian tulang belakang akibat pekerjaan tersebut.

Pada aktivitas mengangkat tray kayu di packing taichong 3 berdasarkan data yang didapatkan pada masing-masing task, maka dihasilkan CLI sebesar 4,6 kg. Nilai ini mengindikasikan bahwa seluruh pekerja yang melakukan pekerjaan mengangkat ini akan mengalami peningkatan risiko untuk mengakibatkan cedera pada bagian tulang belakang akibat pekerjaan tersebut.

CLI yang menghasilkan nilai lebih dari 1 berindikasikan bahwa kebutuhan metabolik selama pekerjaan mengangkat berlangsung cukup besar, sehingga pekerjaan mengangkat yang dilakukan akan membuat fisik tubuh pekerja cepat lelah serta bahwa pekerjaan mengangkat yang dilakukan pada masing-masing task membutuhkan gaya tekan dan kekuatan otot yang tinggi, sehingga membahayakan tulang belakang khususnya L5/S1. Dari keempat line yang dilakukan pengukuran maka pada pekerjaan mengangkat tray kayu pada bagian packing taichong 3 memiliki nilai CLI yang paling tinggi, dikarenakan posisi palet yang miring sehingga pekerja melakukan pemutaran tubuh saat pengangkatan tray, jarak pengangkatan beban yang cukup jauh, durasi aktifitas pengangkatan yang panjang yaitu 8 jam serta berat beban yang berat. Oleh karena itu beberapa upaya perbaikan ergonomi sudah seharusnya dilakukan untuk menurunkan nilai CLI hingga ≤1.

Pengendalian yang dapat dilakukan yaitu dengan mengurangi jarak tubuh dengan beban saat melakukan pengangkatan, modifikasi tinggi palet dan penggunaan table lifter yang dapat diputar dan diatur ketinggiannya, sehingga tidak melakukan pemutaran tubuh saat melakukan pengangkatan tetapi melakukan pemindahan posisi tubuh secara keseluruhan saat melakukan pemindahan posisi tubuh secara keseluruhan saat melakukan pemindahan beban, sehingga sudut pengangkatan (A) menjadi nol. Selain itu adanya rotasi kerja yaitu setiap 2 jam sekali pekerja dirotasi untuk pekerjaan lain yang tidak melakukan aktivitas mengangkat beban. Serta melakukan pengangkatan tray kayu dengan berat 22 kg, secara team coupling atau dengan dua orang, sehingga berat beban dapat dibagi dua.

(12)

Setelah melakukan beberapa rekomendasi pengendalian yang mungkin bisa dilakukan terkait teknik melakukan pengangkatan yang dapat menurunkan indeks risiko ergonomi yang di dapat dari penelitian dengan menggunakan metode NIOSH lifting equation indeks pengangkatan menjadi menurun. Oleh karena itu beberapa upaya perbaikan ergonomi sudah seharusnya dilakukan untuk menurunkan nilai CLI hingga ≤1.

2. Analisis Rekomendasi Pengendalian Mengangkat Tray

2.1 Rekomendasi Pengendalian pada Pekerjaan Mengangkat Tray Kayu pada Bagian Assembling Trayloader

Setelah dilakukan pengendalian diatas indeks risiko gabungan (CLI) pada pekerjaan mengangkat tray plastik pada bagian assembling lline 2 dari 2,4 kg turun menjadi 0,8 kg. Pada pekerjaan mengangkat tray plastik pada bagian assembling line 2 setelah dilakukan tindakan modifikasi ergonomi yang mungkin dilakukan terkait faktor pekerjaan mengangkat tray, maka indeks pengangkatan gabungan (CLI) < 1, sehingga pengendalian ini dapat mencegah terjadinya cedera pada tulang belakang.

2.2 Rekomendasi Pengendalian pada Pekerjaan Mengangkat Tray Kayu pada Bagian Assembling Trayloader

Setelah dilakukan pengendalian diatas indeks risiko gabungan (CLI) pada pekerjaan mengangkat tray kayu pada bagian assembling trayloader dari 3,8 kg turun menjadi 0,7 kg. Pada pekerjaan mengangkat tray kayu pada bagian assembling trayloader setelah dilakukan tindakan modifikasi ergonomi yang mungkin dilakukan terkait faktor pekerjaan mengangkat tray, maka indeks pengangkatan gabungan (CLI) < 1, sehingga pengendalian ini dapat mencegah terjadinya cedera pada tulang belakang.

2.3 Rekomendasi Pengendalian pada Pekerjaan Mengangkat Tray Plastik pada Bagian Packing Taichong 3

Setelah dilakukan pengendalian diatas indeks risiko gabungan (CLI) pada pekerjaan mengangkat tray plastik pada bagian packing taichong 3 dari 3,4 kg turun menjadi 0,7 kg. Pada pekerjaan mengangkat tray plastik pada bagian packing taichong 3 setelah dilakukan tindakan modifikasi ergonomi yang mungkin dilakukan terkait faktor pekerjaan mengangkat tray, maka indeks pengangkatan gabungan (CLI) < 1, sehingga pengendalian ini dapat mencegah terjadinya cedera pada tulang belakang.

(13)

2.4 Rekomendasi Pengendalian pada Pekerjaan Mengangkat Tray Kayu pada Bagian Packing Taichong 3

Setelah dilakukan pengendalian diatas indeks risiko gabungan (CLI) pada pekerjaan mengangkat tray kayu pada bagian packing taichong 3 dari 4,6 kg turun menjadi 0,6 kg. Pada pekerjaan mengangkat tray kayu pada bagian packing taichong 3 setelah dilakukan tindakan modifikasi ergonomi yang mungkin dilakukan terkait faktor pekerjaan mengangkat tray, maka indeks pengangkatan gabungan (CLI) < 1, sehingga pengendalian ini dapat mencegah terjadinya cedera pada tulang belakang.

Kesimpulan

Simpulan yang dapat diambil dari penelitian ini yaitu berat beban yang diangkat oleh para pekerja yaitu tray plastik sebesar 14 kg dan tray kayu sebesar 22 kg. Sehingga aktivitas mengangkat tray kayu lebih berat dibanding dengan mengangkat tray plastik. Para pekerja melakukan aktivitas pengangkatan tray dengan jarak pengangkatan antara pekerja dengan beban lebih dari 25 cm dan jarak beban dengan lantai lebih dari 75 cm seperti pada bagian assembling dan packing dapat meningkatkan risiko terjadinya cedera pada tulang belakang. Frekuensi dalam mengangkat tray pada bagian assembling dan packing berkisar 0,2 – 1 lif/menit. Durasi aktivitas mengangkat tray plastik pada bagian assembling dan packing, serta pengangkatan tray kayu pada bagian packing yaitu 8 jam. Sedangkan mengangkat tray kayu pada bagian assembling yaitu <1 jam. Pada saat melakukan pengangkatan tray di bagian assembling dan packing terbentuk assymetric angel adalah 30o dan 90o.

Berdasarkan perhitungan lifting index disimpulkan aktivitas mengangkat tray plastik di bagian assembling memiliki nilai CLI > 1disimpulkan bahwa pekerjaan berisiko mengalami cedera tulang belakang. Aktivitas mengangkat tray kayu di bagian assembling dan packing serta mengangkat tray plastik di bagian packing memiliki nilai CLI > 3 disimpulkan bahwa pekerjaan mengalami peningkatan risiko untuk mengakibatkan cedera pada tulang belakang.

Dari keempat line yang dilakukan pengukuran maka pada pekerjaan mengangkat tray kayu pada bagian packing taichong 3 memiliki nilai CLI yang paling tinggi, dikarenakan posisi palet yang miring sehingga pekerja melakukan pemutaran tubuh saat pengangkatan tray, jarak pengangkatan beban yang cukup jauh, durasi aktifitas pengangkatan yang panjang yaitu 8 jam serta berat beban yang berat.

(14)

Setelah dilakukan beberapa rekomendasi perbaikan dalam pekerjaan mengangkat tray, maka indeks risiko gabungan (CLI) untuk pekerjaan mengangkat tray pada bagian assembling dan packing CLI < 1 maka pekerjaan mengangkat tray tidak mengalami risiko cedera tulang belakang.

Saran

Oleh karena itu penulis memberikan beberapa rekomendasi dari hasil penelitian yang penulis lakukan dan berlandaskan dari NIOSH Lifting Equation sebagai upaya untuk pengendalian dan perbaikan, antara lain:

1. Modifikasi tray dengan penggunaan tray yang lebih ringan dan mengangkat tray secara tim yaitu oleh dua orang.

2. Modifikasi tinggi palet atau penggunaan table lifter yang bisa diputar dan diatur ketinggiannya.

3. Memberikan waktu jeda pada pekerjaan seperti adanya rotasi kerja setiap 2 jam sekali ke pekerjaan yang tidak melakukan pengangkatan beban

4. Memperendah V destination dengan tidak menumpuk tray kayu terlalu tinggi sehingga ketinggian V harus berada di bawah bahu rata-rata pekerja (cukup hingga 13 tumpukan tray kayu saja = 120 cm).

5. Meminimalkan kegiatan mengangkat dengan beban yang cukup berat secara manual yaitu dengan menyediakan alat bantu angkat seperti hoist.

6. Bagi pekerja harus memperhatikan cara pengangkatan yang lebih baik untuk menciptakan keselamatan dan kesehatan kerja.

Kepustakaan

Andersson G.B.J. 1997. The Epidemiology of spinal disorder. In : frymoyer J.W.,Ed. The adult spine : Priciples and practice. Edisi 2. Raven PressNew York. PP : 93-141. Bernard, B, P. (1997). Musculoskeletal Disorders and Workplace Factors (online). National

Institute for Occupational Safety and Health (www.cdc.gov/niosh) (diakses 4 Mei 2013)

Bimariotejo. (2009). Low Back Pain (LBP). www.backpainforum.com (diakses 7 Mei 2013) Bridger, R.S. (1995). Introduction To ergonomics. Singapore: mcGraw Hill, Inc.

Brunner & Suddarth.(2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8, Volume 1, EGC: Jakarta.

(15)

Corlett, E.N, and Clark, TS. (1995). The Ergonomic Of Workspaces And Machines A Design Manual, Second Edition. Taylor & Francis: Great Britain.

Grandjean, E. (1993). Fitting The Task To The Man. A Text Book Of Occupational Ergonomic. 4 th Ed.London: Taylor And Franc Philadelpia.

Harrianto, Ridwan. (2010). Buku Ajar Kesehatan Kerja. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Health And Safety Services, University Of Leeds. (2010). Manual Handling Guidelines. Humantecth. (1995). Applied Ergonomic Training Manual. Berkeley Vale Australia Protector

And Gamble, Inc.

ILO, (1998). Work Organization and Ergonomics. Geneva.

Louis J . Diberardinis. (1999). Handbook Of Occupational Safety And Health. Edisi Kedua.USA. John Wiley And Sons, Inc.

Manuaba, Adnyana. (2005). Ergonomi dalam Industri. Universitas Udayana.

Mas’idah, Eli, dkk. (2009). Analisis Manual Material Handling (MMH) dengan Menggunakan Metode Biomeanika untuk Mengidentifikasi Risiko Cedera Tulang Belakang (Musculoskeletal Disorder). Majalah Ilmiah Sultan Agung, vol.47, no.119. Muslimah, Etika, Indah Pratiwi dan Fariza Rafsanjani. (2006). Analisis Manual Material

Handling Menggunakan NIOSH Equation. Jurnal Ilmiah Teknik Industri, vol.5, no.2, Des.2006, hal. 53-60.

NIOSH. (2007). Ergonomic Guidelines For Manual Material Handling.

NIOSH. (1997). Musculoskeletal Disorder And Workplace Factors: A Critical Review Of Epidemiologic Evidence For Work Related Musculoskeletal Disorders.

Nurmianto, E. (2004). Ergonomi: Konsep Dasar dan Aplikasinya. Edisi Kedua. Surabaya: Guna Widya.

Oborne, David J. (1995). Ergonomics at Work: Human Factors in Design and Development. England: Jhon Wiley & Sons Ltd.

OSHA. (2000). Ergonomic: The Study Of Work. US Departement Of Labor Occupational Safety And Health Administration. OSHA 3125.

Pearce, Evelyn. (1999). Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Terjemahan Sri Yuliani Handoyo. Jakarta: Gramedia.

Pulat, B. M. (1997). Fundamental of Industrial Ergonomics. USA:Waveland Press Inc.

Pheasant, Stephen, PhD, FergS. (1986). Body Space: Anthropometry, Ergonomics and Design. London and Philadelphia: Taylor & Francis.

Pheasant, Stephen, PhD, FergS. (1991). Ergonomic Work And Health. Gaithersburg: Aspent publishers, Inc.

(16)

Ramsey, Jessica. MS And John Gibbins, DVM, MPH. (2008). Ergonomic Evaluation Of Frank Hangers At A Turkey Processing Plant. California.

Ridley, John. (2008). Ikhtisar Kesehatan Dan Keselamatan Kerja, Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga.

Sutalaksana, Iftikar Z. (2006). Teknik Perancangan Sistem Kerja. Bandung: ITB.

Tarwaka, Solichul H.B, Lilik S. (2004). Ergonomi untuk Keselamatan Kerja dan Produktivitas. Surakarta: Uniba Press.

Waters, Thomas. R., Vem Putz-Anderson, dan Arun Grag. (1994). Applications Manual For The Revised NIOSH Lifting Equation. Division Of Biomedical and Behavioral Science, Cincinati, Ohio 45226.

Weeks, L James, Barry S. Levy and Gregory R. Wagner. (1991). Preventing Occupational Disease and Injury. Washington DC: American Public Health Association.

Worksafe Travail Securitare NB. (2010). Ergonomics Guidelines For Manual Handling, 2nd Edition.

(17)

Gambar

Tabel 1. Hasil Perhitungan Indeks Risiko Mengangkat Tray Plastik untuk Baterai AA  pada Bagian Assembling Line 2 dengan NIOSH Lifting Equation
Tabel 4. Hasil Pengukuran dan Perhitungan Indeks Risiko Mengangkat Tray Kayu untuk  Baterai D Pada Bagian Packing Taichong 3 Dengan NIOSH Lifting Equation
Tabel 5 Nilai CLI Sebelum dan Sesudah Rekomendasi Perbaikan

Referensi

Dokumen terkait

Dalam hal pembubaran, setiap aset Institut yang tersisa setelah pembayaran kewajiban hukum, akan didistribusikan kepada lembaga-lembaga lain yang memiliki tujuan

Kata “bersama-sama” atau kata “dan kawan-kawan (dkk)” dalam setiap dokumen hukum baik pada tahapan pra-adjudikasi maupun pada tahapan adjudikasi, merupakan representasi

Anak mampu Menunjukkan karya dan aktivitas seni setelah membuat mahkota ayam dari bahan bekas dengan terampil 5. Anak mampu Mengenal keaksaraan awal melalui menghubungkan gambar

Berdasarkan hasil pembahasan yang penulis uraikan dari bab-bab sebelumnya dapat diambil kesimpulan yaitu sistem pakar diagnosa penyakit pada saluran pencernaan anak

Perhitungan di atas tentang probabilitas pembentukan sebuah molekul protein yang terdiri dari 500 asam amino, hanya berlaku pada lingkungan coba-coba ideal, yang

Penelitian ini dilakukan di Cabang/Unit Bandung, yang menurut informasi pihak perusahaan bahwa sistem pencatatan akuntansi dilakukan sama untuk semua Cabang/Unit kemudian

BHP adalah badan hukum yang menyelenggarakan pendidikan formal, yaitu jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang, yang meliputi pendidikan dasar, pendidikan menengah

Dari penelitian yang dilakukan tidak ditemukan adanya hubungan perselingkuhan orang tua terhadap pernikahan pada wanita dewasa muda, hal ini memperlihatkan bahwa