LAPORAN TUTORIAL
LAPORAN TUTORIAL
Blok 1.5
Blok 1.5
SIKLUS KEHIDUPAN
SIKLUS KEHIDUPAN
Oleh
Oleh
Kelompok 10
Kelompok 10
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ANDALAS
UNIVERSITAS ANDALAS
2016/2017
2016/2017
1.
1. Klarifikasi TerminologiKlarifikasi Terminologi 1)
1) Obstetri Obstetri : : ilmu ilmu bedah bedah kedokteran kedokteran yang yang mempelajari mempelajari caracara memperlkukan wanita dan bayi selama masa kehamilan,
memperlkukan wanita dan bayi selama masa kehamilan, 2)
2) Ginekologi Ginekologi : : cabang cabang ilmu ilmu kedokteran kedokteran yang yang mempelajari mempelajari sisemsisem reproduksi wanita
reproduksi wanita 3)
3) Section Section caesaria caesaria : : pembedahan pembedahan untuk untuk melahirkan melahirkan janin janin dari dari dalamdalam rahim dengan membuka dinding perut dan dinding rahim
rahim dengan membuka dinding perut dan dinding rahim 4)
4) Indikasi Indikasi : : tanda-tanda, tanda-tanda, alasanalasan 5)
5) Panggul Panggul sempit sempit : : ukuran ukuran panggul panggul dibawah dibawah normal, normal, tidaktidak memungkinkan kelahiran secara normal
memungkinkan kelahiran secara normal 6)
6) Kepaniteraan Kepaniteraan klinik klinik : : pendidikan pendidikan profesi profesi sarjana sarjana S1 S1 kedokterankedokteran 7)
7) Observasi Observasi : pengamatan: pengamatan 8)
8) Genitalia Genitalia : : alat alat kelamin kelamin atau atau alat alat reproduksireproduksi 9)
9) Labia Labia mayora mayora : : alat alat reproduksi reproduksi wanita wanita yang yang berbentuk berbentuk sepertiseperti bibir (bibir besar kemaluan)
bibir (bibir besar kemaluan) 10)
10) Labia Labia minora minora : : bibir bibir kemaluan kemaluan wanita wanita yang yang terletak terletak didalam didalam labialabia mayora, merupakan bibir kemaluan yang kedua
mayora, merupakan bibir kemaluan yang kedua 11)
11) Vulva Vulva : : organ organ seksual seksual wanita wanita yang yang mengelilingi mengelilingi uretrauretra 12)
12) Undencencus Undencencus testiculorum testiculorum : : tidak tidak adanya adanya testis testis didalam didalam skrotumskrotum 13)
13) Terapi Terapi hormonal hormonal : : pemanfaatan pemanfaatan hormon hormon untuk untuk pengobatanpengobatan 14)
14) Skrotum Skrotum : : bagian bagian organ organ reproduksi reproduksi pria pria berupa berupa kantong kantong kulitkulit yang menggantung dibagian bawah belakang penis,
yang menggantung dibagian bawah belakang penis, berperan sebagaiberperan sebagai pembungkus testis
pembungkus testis 15)
15) Testis Testis : : organ organ reproduksi reproduksi pria pria berbentuk berbentuk oval oval yang yang beradaberada didalam skrotum dan menghasilkan hormone testosterone dan sperma
didalam skrotum dan menghasilkan hormone testosterone dan sperma 16)
16) Pap Pap smear smear : : prosedur prosedur pemeriksaan pemeriksaan untuk untuk mendeteksi mendeteksi kelainankelainan sel-sel rahim wanita dan kehadiran kanker serviks
sel-sel rahim wanita dan kehadiran kanker serviks 17)
17) Kanker Kanker serviks serviks : kanker : kanker pada pada dinding dinding dan dan leher leher rahimrahim 18)
18) Endometrium Endometrium : batas : batas dinding dinding rahim, rahim, lapisan lapisan terdalam terdalam pada pada rahimrahim tempat menempelnya ovum yang telah dibuahi oleh sperma
tempat menempelnya ovum yang telah dibuahi oleh sperma 19)
19) Vagina Vagina : : organ organ berbentuk berbentuk tabung tabung yang yang terdiri terdiri dari dari otototot elastis yang menghubungkan rahim, leher rahim ke bagian terluar (vulva) elastis yang menghubungkan rahim, leher rahim ke bagian terluar (vulva) 2.
2. Identifikasi MasalahIdentifikasi Masalah 1)
1) Apa saja indikasi untuk section caesaria?Apa saja indikasi untuk section caesaria? 2)
2) Mengapa ukuran panggul berbeda-beda?Mengapa ukuran panggul berbeda-beda? 3)
3) Apa saja tulang-tulang yang membentuk panggul?Apa saja tulang-tulang yang membentuk panggul? 4)
4) Mengapa perlu dilakukan pembersihan jalan nafas pada bayi Mengapa perlu dilakukan pembersihan jalan nafas pada bayi yang baru lahir?yang baru lahir? 5)
5) Apa saja yang harus dilakukan saat pemeriksaan fisik bayi Apa saja yang harus dilakukan saat pemeriksaan fisik bayi baru lahir?baru lahir? 6)
6) Bagaimana organ genitalia pria dan wanita?Bagaimana organ genitalia pria dan wanita? 7)
7) MengapaMengapa udencencus testiculorumudencencus testiculorum bias terjadi?bias terjadi? 8)
8) Bagaimana prinsip terapi hormonal pada Bagaimana prinsip terapi hormonal pada penderitapenderita udencencus testiculorumudencencus testiculorum?? 9)
9) Apa fungsi fisiologi testis pada skrotum?Apa fungsi fisiologi testis pada skrotum? 10)
11)
11) Bagaimana peran pap smear terhadap kanker serviks?Bagaimana peran pap smear terhadap kanker serviks? 12)
12) Mengapa kanker serviks bisa terjadi?Mengapa kanker serviks bisa terjadi? 3.
3. Analisa MasalahAnalisa Masalah 1)
1) -ibu dengan usia lebih dari 35 tahun-ibu dengan usia lebih dari 35 tahun -air ketuban pecah
-air ketuban pecah -kontraksi abnormal -kontraksi abnormal
-detak jantung bayi lemah -detak jantung bayi lemah -bayi terlilit tali pusar -bayi terlilit tali pusar -power: tenaga ibu lemah -power: tenaga ibu lemah -passenger: letak bayi sunsang -passenger: letak bayi sunsang
-passage: panggul sempit dan mengalami trauma persalinan -passage: panggul sempit dan mengalami trauma persalinan -ukuran bayi terlalu besar
-ukuran bayi terlalu besar
-ibu menginginkan bayi lahir di tanggal yang telah ditentukan -ibu menginginkan bayi lahir di tanggal yang telah ditentukan -terdapat kelainan pembuluh darah pada ibu ataupun bayi -terdapat kelainan pembuluh darah pada ibu ataupun bayi -plasenta akreta
-plasenta akreta 2)
2) panggul saat lahir berbeda setelah pubertas, dpengaruhi oleh hormone, panggul saat lahir berbeda setelah pubertas, dpengaruhi oleh hormone, nutrisi, dannutrisi, dan perubahan lingkungan, serta mungkin karena adanya penyakit
perubahan lingkungan, serta mungkin karena adanya penyakit atau infeksi. Pada wanitaatau infeksi. Pada wanita panggul berfungsi sebagai penopang dan saat melahirkan, sedangkan pada pria panggul panggul berfungsi sebagai penopang dan saat melahirkan, sedangkan pada pria panggul berfungsi untuk pergerakan saja.
berfungsi untuk pergerakan saja. 3)
3) Os coxae; ilium, iOs coxae; ilium, iscium, pubis, sacrum, dan coccygeus. Tulang panggul mayor untukscium, pubis, sacrum, dan coccygeus. Tulang panggul mayor untuk menyangga isi abdomen, tulang panggul minor sebagai jalan lahir dan melindungi organ menyangga isi abdomen, tulang panggul minor sebagai jalan lahir dan melindungi organ genitalia.
genitalia. 4)
4) -untuk mencegah lender ke paru-paru agar nafas tidak -untuk mencegah lender ke paru-paru agar nafas tidak tertahantertahan -jika tidak dibersihkan bias terjadi hipoksia
-jika tidak dibersihkan bias terjadi hipoksia 5)
5) APGAR: memastikan bayi menangis, bernafas, melihat warna kulit, tonus otot, APGAR: memastikan bayi menangis, bernafas, melihat warna kulit, tonus otot, reflex,reflex, cairan amnion, tali pusar, kesimetrisan dan
cairan amnion, tali pusar, kesimetrisan dan kelengkapakelengkapan tubuh bayi, pemeriksaann tubuh bayi, pemeriksaan antropometri; lingkar perut, lingkar kepala, berat badan, panjang badan.
antropometri; lingkar perut, lingkar kepala, berat badan, panjang badan. 6)
6) Wanita: mons veneris, labia mayor dan minor, klitoris, vaginaWanita: mons veneris, labia mayor dan minor, klitoris, vagina Pria: testis dibungkus oleh skrotum, penis
Pria: testis dibungkus oleh skrotum, penis 7)
7) UDT-> kelainan embriologi, pertumbuhsn janin terdapat tarikan sehingga testis UDT-> kelainan embriologi, pertumbuhsn janin terdapat tarikan sehingga testis tidaktidak dapat turun ke skrotum dan pertumbuhan testis tidak sempurna. Bisa terjadi karena dapat turun ke skrotum dan pertumbuhan testis tidak sempurna. Bisa terjadi karena factor genetic, ibu dan lingkungan.
factor genetic, ibu dan lingkungan. 8)
8) HCG/GnRH untuk sekresi steroid. Pada pria terdapat hormone androgen, semakinHCG/GnRH untuk sekresi steroid. Pada pria terdapat hormone androgen, semakin banyak hormone yang diberikan, keberhasilan akan lebih tinggi.
banyak hormone yang diberikan, keberhasilan akan lebih tinggi. 9)
9) Testis berfungsi untuk menghasilkan spermatozoa dan Testis berfungsi untuk menghasilkan spermatozoa dan hormone testosterone.hormone testosterone. 10)
10) Dari embryogenesis terdapat hormone yang dibawah oleh kromosom Y Dari embryogenesis terdapat hormone yang dibawah oleh kromosom Y yangyang mengandung gen SRY sebagai penentu seks.
mengandung gen SRY sebagai penentu seks. 11)
11) Deteksi dengan memasukan speculum ke vagina untuk melihat selDeteksi dengan memasukan speculum ke vagina untuk melihat sel -sel kanker pada-sel kanker pada wanita usia menuju 21 tahun atau tel
wanita usia menuju 21 tahun atau telah melakukan hubungan perkawinaah melakukan hubungan perkawinan.n. 12)
12) -perkawinan yang tidak sesuai usia produktif-perkawinan yang tidak sesuai usia produktif -makanan
-makanan
-lingkungan dan gaya hidup -lingkungan dan gaya hidup
-kebersihan pakaian dalam, dan mengganti pembalut minimal 2x
4.
4. SkemaSkema
5.
5. Tujuan PembelajaranTujuan Pembelajaran 1)
1) Mahasiswa mampu menjelaskan embryogenesis organ genitalia pria dan wanitaMahasiswa mampu menjelaskan embryogenesis organ genitalia pria dan wanita 2)
2) Mahasiswa mampu menggambarkan anatomi organ genitalia priaMahasiswa mampu menggambarkan anatomi organ genitalia pria 3)
3) Mahasiswa mampu menggambarkan anatomi organ genitalia Mahasiswa mampu menggambarkan anatomi organ genitalia wanitawanita 4)
4) Mahasiswa mampu menggambarkan anatomi pelvis dan Mahasiswa mampu menggambarkan anatomi pelvis dan ukuran panggulukuran panggul 5)
5) Mahasiswa mampu menggambarkaMahasiswa mampu menggambarkan histologi organ genitalia n histologi organ genitalia priapria 6)
6) Mahasiswa mampu menggambarkan histologi organ genitalia Mahasiswa mampu menggambarkan histologi organ genitalia wanitawanita 7)
7) Mahasiswa mampu menjelaskan kelainan kongenital system reproduksi pria danMahasiswa mampu menjelaskan kelainan kongenital system reproduksi pria dan wanita
wanita 6.
6. Mengumpulkan InformasiMengumpulkan Informasi 7.
7. Berbagi InformasiBerbagi Informasi 1)
1) EMBRIOGENESIS ORGAN GENITALIAEMBRIOGENESIS ORGAN GENITALIA 1)
1) Perkembangan Sel Germinal PrimordialPerkembangan Sel Germinal Primordial
Sejak awal tahun 1990 penyelidikan untuk mengetahui asal dari sel germinal Sejak awal tahun 1990 penyelidikan untuk mengetahui asal dari sel germinal primordial telah dilakukan pada ikan, amfibia, ayam, tikus, kucing, marmut, dan manusia. primordial telah dilakukan pada ikan, amfibia, ayam, tikus, kucing, marmut, dan manusia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sel germinal primordial ada yang berasal dari sel-sel Hasil penelitian menunjukkan bahwa sel germinal primordial ada yang berasal dari sel-sel
Genitalia
Genitalia
Pria Pria Wanita Wanita Interna Interna Interna Interna Externa Externa Externa Externa Pap Pap Smear Smear Kanker Serviks Kanker Serviks Sectio Caesaria Sectio Caesaria Tulang Panggul Tulang Panggul Terapi Hormonal Terapi Hormonal UDT UDTPembersihan jalan nafas & Pembersihan jalan nafas &
tubuh tubuh
epitel germinal gonad (intra
epitel germinal gonad (intra gonad), misalnya pada tikus, kucing, dan gonad), misalnya pada tikus, kucing, dan marmut. Sedangkanmarmut. Sedangkan pada ikan, amfibia, ayam, dan manusia, bakal sel kelamin berasal dari dinding endoderm pada ikan, amfibia, ayam, dan manusia, bakal sel kelamin berasal dari dinding endoderm kantung kuning telur (
kantung kuning telur (yolk sacyolk sac) (ekstra gonad).) (ekstra gonad).
Penelitian dilakukan untuk menjawab masalah mengenai asal
Penelitian dilakukan untuk menjawab masalah mengenai asal sel germinal primordialsel germinal primordial dan hubungannya
dan hubungannya dengan sel germinal definitif. dengan sel germinal definitif. Banyak peneliti hewan inverBanyak peneliti hewan invertebrata dantebrata dan invertebrata mirip mamalia menyimpulkan bahwa segresi awal selama periode invertebrata mirip mamalia menyimpulkan bahwa segresi awal selama periode perkembangan sel germinal primordial menyebabkan pembentukan sel kelamin pada perkembangan sel germinal primordial menyebabkan pembentukan sel kelamin pada organisme.
organisme.
Pada reptil dan burung, sel germinal primordial pertama kali ditemukan pada ujung Pada reptil dan burung, sel germinal primordial pertama kali ditemukan pada ujung eksterna embrionik endoderm dari
eksterna embrionik endoderm dari yolk sacyolk sac. Dari bagian ini, . Dari bagian ini, sel mengadakan migrasi secarasel mengadakan migrasi secara aktif dengan gerakan amuboid masuk ke dalam embrio. Pada beberapa burung sebagian aktif dengan gerakan amuboid masuk ke dalam embrio. Pada beberapa burung sebagian besar masuk ke dalam embrio melalui
besar masuk ke dalam embrio melalui aliran darah dan pada akhir fase somit menempatkanaliran darah dan pada akhir fase somit menempatkan diri dalam daerah epitel germinal. Daerah ini kemudian dijadikan basis proliferasi selama diri dalam daerah epitel germinal. Daerah ini kemudian dijadikan basis proliferasi selama periode perkembangan awal sampai dibentuk sel telur
periode perkembangan awal sampai dibentuk sel telur atau sel spermatozoa.atau sel spermatozoa.
Pada mamalia, sel germinal primordial terjadi pada fase presomit yang berasal dari Pada mamalia, sel germinal primordial terjadi pada fase presomit yang berasal dari bagian endoderm dan bagian mesoderm yaitu di dinding
bagian endoderm dan bagian mesoderm yaitu di dinding yolk sacyolk sac dekat dengandekat dengan divertikulum allantois. Kemudian sel mengadakan migrasi lewat
divertikulum allantois. Kemudian sel mengadakan migrasi lewat messenterymessentery ke regio epitelke regio epitel germinal atau gonadal blastema. Pada manusia, sel ini nampak bermigrasi dari
germinal atau gonadal blastema. Pada manusia, sel ini nampak bermigrasi dari yolk sacyolk sac ke ke dinding usus belakang (
dinding usus belakang (hind gut hind gut ) melewati mesentery sampai berkumpul di) melewati mesentery sampai berkumpul di genital ridge.genital ridge. Peneliti lain menolak keberadaan sel germinal primordial atau bila ada hanya diperlukan Peneliti lain menolak keberadaan sel germinal primordial atau bila ada hanya diperlukan untuk perkembangan sel kelamin yang definitif. Secara histokimiawi, sel germinal untuk perkembangan sel kelamin yang definitif. Secara histokimiawi, sel germinal
primordial yang diamati pada berbagai jenis hewan merupakan sel yang melakukan primordial yang diamati pada berbagai jenis hewan merupakan sel yang melakukan segregasi awal yang menjadi asal sel telur dan sel
segregasi awal yang menjadi asal sel telur dan sel spermatozoa.spermatozoa.
Gambar 2.1 Asal sel germinal primordial pada embrio akhir minggu ke-3 Gambar 2.1 Asal sel germinal primordial pada embrio akhir minggu ke-3 Sel germinal primordial harus
Sel germinal primordial harus mempunyai efek induktif pada blastemamempunyai efek induktif pada blastema mesenchymemesenchyme gonad.
gonad. Hubungan keduanya bersifat timbal balik, yaitu jika germinal ridge tidakHubungan keduanya bersifat timbal balik, yaitu jika germinal ridge tidak berkembang karena ketiadaan sel germinal primordial, maka sel ini nampaknya tidak akan berkembang karena ketiadaan sel germinal primordial, maka sel ini nampaknya tidak akan berdiferensiasi atau mempersiapkan
berdiferensiasi atau mempersiapkan mesenchymemesenchyme dari germinal ridge (Soenardirahardjo etdari germinal ridge (Soenardirahardjo et al, 2011).
al, 2011). 2)
2) Perkembangan Organ GenitaliaPerkembangan Organ Genitalia
Perkembangan embrional alat reprdoduksi berasal dari keadaan yang indiferen Perkembangan embrional alat reprdoduksi berasal dari keadaan yang indiferen dengan kedua jenis kelamin yang sama sampai awal minggu ke-7 dan barulah organ polar dengan kedua jenis kelamin yang sama sampai awal minggu ke-7 dan barulah organ polar yang spesifik berdiferensiasi dalam berbagai sudut pandang. Pada dinding dorsal perut yang spesifik berdiferensiasi dalam berbagai sudut pandang. Pada dinding dorsal perut sebelah medial dari mesonefros tampak suatu tonjolan yang cembung mirip rigi (
sebelah medial dari mesonefros tampak suatu tonjolan yang cembung mirip rigi (gonadalgonadal ridge
ridge) pada minggu ke-5, yang terbentang dari diafragma sampai ke panggul dan di) pada minggu ke-5, yang terbentang dari diafragma sampai ke panggul dan di tengahnya terdapat bakal gonad yang agak menonjol ke depan.
tengahnya terdapat bakal gonad yang agak menonjol ke depan. Di daerah bakal gonad, membran basal epitel
Di daerah bakal gonad, membran basal epitel coelomcoelom menghilang sehingga dapatmenghilang sehingga dapat tumbuh ke dalam tanpa halangan dan
situasi penting bagi diferensiasi gamet yang sangat spesifik dan terjadi kemudian. Namun, situasi penting bagi diferensiasi gamet yang sangat spesifik dan terjadi kemudian. Namun, jaringan
jaringan mesonefros mesonefros tumbuh tumbuh dengan dengan cepat cepat pada pada bakal bakal gonad, gonad, yang yang menginduksi menginduksi dandan mengatur perkembangan lebih lanjut pada gonad melalui ekspresi faktor-faktor spesifik. mengatur perkembangan lebih lanjut pada gonad melalui ekspresi faktor-faktor spesifik. Tanpa faktor ini, bakal
Tanpa faktor ini, bakal gonad tidak berkembang lebih lanjut. Mesonefros dengan demikiangonad tidak berkembang lebih lanjut. Mesonefros dengan demikian tetap ada pada kedua jenis kelamin di daerah bakal gonad yang mula
tetap ada pada kedua jenis kelamin di daerah bakal gonad yang mula -mula menerimanya,-mula menerimanya, namun segera mengalami degenerasi di
namun segera mengalami degenerasi di kranial dan kaudal.kranial dan kaudal. Di sebelah lateral dari mesonefros akhirnya terbentuk
Di sebelah lateral dari mesonefros akhirnya terbentuk ductus genitalesductus genitales yang lebar,yang lebar, yaitu duktus Muller (duktus paramesonefros). Dengan demikian, mula-mula terbentuk yaitu duktus Muller (duktus paramesonefros). Dengan demikian, mula-mula terbentuk lekukan ke dalam pada epitel
lekukan ke dalam pada epitel coelom,coelom, yang lalu bertambah menjadi saluran epitel yang yang lalu bertambah menjadi saluran epitel yang tumbuh di samping duktus Wolff
tumbuh di samping duktus Wolff ke arah kaudal sampai ke sinus urogenitalis.ke arah kaudal sampai ke sinus urogenitalis. Karenanya, tercipta dasar duktus bersama bagi kedua jenis
Karenanya, tercipta dasar duktus bersama bagi kedua jenis kelamin untuk diferensiasikelamin untuk diferensiasi organ kelamin bagian dalam lebih lanjut, yakni keadaan indiferen yang merupakan asal organ kelamin bagian dalam lebih lanjut, yakni keadaan indiferen yang merupakan asal perkembangan pria dan wanita pada bulan ketiga (Rohen &
perkembangan pria dan wanita pada bulan ketiga (Rohen & Drecoll, 2003).Drecoll, 2003). 3)
3) Tahap Indiferen GonadTahap Indiferen Gonad
Sex secara genetik terbentuk pada saat embrio
Sex secara genetik terbentuk pada saat embrio pada saat fertilisasi, sedangkan secarapada saat fertilisasi, sedangkan secara morfologi gonad belum menunjukkan antara pria dan wanita sampai minggu ke-7. Gonad morfologi gonad belum menunjukkan antara pria dan wanita sampai minggu ke-7. Gonad pada awalnya merupakan sepasang rigi longitudinal yang disebut
pada awalnya merupakan sepasang rigi longitudinal yang disebut genital genital atau atau gonadalgonadal ridge
ridge yang terbentuk dari proliferasi epitel dan kondensasi dari lapisan yang terbentuk dari proliferasi epitel dan kondensasi dari lapisan mesenchymemesenchyme. Sel. Sel germinal primordial belum tampak di
germinal primordial belum tampak di genital ridgegenital ridgesampai minggu ke-6 (Langman, 2009).sampai minggu ke-6 (Langman, 2009). Gonad bukan merupakan asal dari sel kelamin dan bukan merupakan “kelenjar” Gonad bukan merupakan asal dari sel kelamin dan bukan merupakan “kelenjar” dalam arti sebenarnya, melainkan tempat sel germinal dalam perjalanannya di
dalam arti sebenarnya, melainkan tempat sel germinal dalam perjalanannya di ductusductus genitales
mengembara dari
mengembara dari yolk sacyolk sac melalui tangkai penghubung (melalui tangkai penghubung (connecting stalk connecting stalk ) atau juga dari) atau juga dari epiblas ke dalam rongga tubuh bakal embrio pada tahap dini.
epiblas ke dalam rongga tubuh bakal embrio pada tahap dini.
Sel-sel yang cepat bertambah banyak melalui mitosis, bergerak dan mengembara Sel-sel yang cepat bertambah banyak melalui mitosis, bergerak dan mengembara seperti amoeba (kira-kira pada hari ke-28) sepanjang
seperti amoeba (kira-kira pada hari ke-28) sepanjang mesentery dorsal mesentery dorsal dari dari hind gut hind gut , tiba, tiba di gonad primitif pada awal minggu ke-5 dan menempati
di gonad primitif pada awal minggu ke-5 dan menempati genital ridgegenital ridge pada minggu ke-6.pada minggu ke-6. Apabila mereka gagal menempati
Apabila mereka gagal menempati genital ridgegenital ridge pada masanya maka gonad tidak akanpada masanya maka gonad tidak akan terbentuk
terbentuk (Langman,2009).(Langman,2009).
Gambar 2.2 A. Embrio minggu ke-, menunjukkan sel germinal primordial di dinding
Gambar 2.2 A. Embrio minggu ke-, menunjukkan sel germinal primordial di dinding yolc sacyolc sac dekat dengan allantois, B. Pergerakan sel germinal primordial sepanjang dinding hind gut dekat dengan allantois, B. Pergerakan sel germinal primordial sepanjang dinding hind gut dan dorsal mesentery menuju
dan dorsal mesentery menuju genital ridgegenital ridge
Gambar 2.3 Minggu ke-6 gonad indiferen
Gambar 2.3 Minggu ke-6 gonad indiferen dengan korda seks primitif. Beberapa sel germinaldengan korda seks primitif. Beberapa sel germinal primordial dikelilingi oleh sel-sel dari korda sek primitif
primordial dikelilingi oleh sel-sel dari korda sek primitif
Sel kelamin mulanya dapat ditemukan di epitel permukaan yang juga disebut epitel Sel kelamin mulanya dapat ditemukan di epitel permukaan yang juga disebut epitel benih. Sel-sel epitel
kemudian selalu mempertahankan hubungan sel yang erat dengan sel-sel germinal kemudian selalu mempertahankan hubungan sel yang erat dengan sel-sel germinal tersebut yang penting untuk diferensiasi sel-sel ini. Sel epitel
tersebut yang penting untuk diferensiasi sel-sel ini. Sel epitel coelomcoelom menunjangmenunjang metabolisme sel germinal dan mengatur perkembangan selanjutnya dengan cara yang metabolisme sel germinal dan mengatur perkembangan selanjutnya dengan cara yang spesifik. Sel epitel
spesifik. Sel epitel coelomcoelomberdiferensiasi di dalam testis menjadi sel sertoli dan di dalamberdiferensiasi di dalam testis menjadi sel sertoli dan di dalam ovarium menjadi sel epitel
ovarium menjadi sel epitel folikel. Dengan cara ini, pada bakal gonad embrio terbentuk duafolikel. Dengan cara ini, pada bakal gonad embrio terbentuk dua daerah yang berhadapan dan memiliki zat penginduksi yang berbeda, yaitu korteks dan daerah yang berhadapan dan memiliki zat penginduksi yang berbeda, yaitu korteks dan medula. Sel germinal mula-mula tetap berada di
medula. Sel germinal mula-mula tetap berada di korteks dalam pengaruh sel-sel sertoli ataukorteks dalam pengaruh sel-sel sertoli atau sel epitel folikel. Medula sebaliknya lebih (biasanya) dipengaruhi inhibisi dari blastema sel epitel folikel. Medula sebaliknya lebih (biasanya) dipengaruhi inhibisi dari blastema mesonefros.
mesonefros.
Gambar 2.4 a) Gonad indiferen. Panah merah = pengembaraan sel germinal dari daerah Gambar 2.4 a) Gonad indiferen. Panah merah = pengembaraan sel germinal dari daerah usus, panah biru = penetrasi sel-sel
usus, panah biru = penetrasi sel-sel mesonefros. b) Bakal testis, kiri = stadium awal, kananmesonefros. b) Bakal testis, kiri = stadium awal, kanan = stadium lanjut dengan tubulus seminiferus (D), rete testis (R), duktus epididimis (NH), = stadium lanjut dengan tubulus seminiferus (D), rete testis (R), duktus epididimis (NH), tunika albugenia (Ta), L = sel
tunika albugenia (Ta), L = sel leydig. c) bakal ovarium, kanan = stadium awal, kiri = leydig. c) bakal ovarium, kanan = stadium awal, kiri = stadiumstadium lanjut dengan epitel benih (K), dan folikel telur (E), P = folikel primordial.
lanjut dengan epitel benih (K), dan folikel telur (E), P = folikel primordial. 1 = daerah korteks luar, 2 =
Masih belum diketahui mekanisme pengaturan perjalanan sel-sel germinal primer Masih belum diketahui mekanisme pengaturan perjalanan sel-sel germinal primer dari mesoderm ekstra embrional ke bakal gonad. Karena sel-sel benih tetap memiliki
dari mesoderm ekstra embrional ke bakal gonad. Karena sel-sel benih tetap memiliki faktorfaktor transkripsi (protein-Oct4) yang diekspresikan pada semua sel blastomer yang totipoten. transkripsi (protein-Oct4) yang diekspresikan pada semua sel blastomer yang totipoten. Faktor ini juga diekspresikan pada sel-sel benih tahap ke-3 dan pada oosit, namun tidak Faktor ini juga diekspresikan pada sel-sel benih tahap ke-3 dan pada oosit, namun tidak diekspresikan pada sperma. Pada permukaan gonad, sel-sel
diekspresikan pada sperma. Pada permukaan gonad, sel-sel germinal mempunyai faktor selgerminal mempunyai faktor sel tunas, yang melindungi sel-sel germinal dari terjadinya apoptosis (Rohen & Drecoll, 2003). tunas, yang melindungi sel-sel germinal dari terjadinya apoptosis (Rohen & Drecoll, 2003).
Sebelum dan selama sel germinal primordial sampai, epitel dari
Sebelum dan selama sel germinal primordial sampai, epitel dari genital ridgegenital ridge mengalami proliferasi dan sel epitel masuk ke lapisan
mengalami proliferasi dan sel epitel masuk ke lapisan mesenchymemesenchyme sehingga membentuksehingga membentuk beberapa bentuk korda yang tidak beraturan yang dinamakan
beberapa bentuk korda yang tidak beraturan yang dinamakan primitive sex primitive sex cordscords(korda(korda seks primitif). Pada pria
seks primitif). Pada pria dan wanita, korda tersebut berhubungan dengan permukaan epiteldan wanita, korda tersebut berhubungan dengan permukaan epitel dan tidak mungkin dapat dibedakan antara gonad pria dan wanita. Gonad dalam keadaan dan tidak mungkin dapat dibedakan antara gonad pria dan wanita. Gonad dalam keadaan ini
ini dinamakandinamakan indifferent gonadindifferent gonad(gonad indiferen) (Langman, 2009).(gonad indiferen) (Langman, 2009). 4)
4) Tahap Diferen GonadTahap Diferen Gonad
Pada akhir minggu ke-7 diferensiasi seksual bakal gonad baru dikenali. Gonad yang Pada akhir minggu ke-7 diferensiasi seksual bakal gonad baru dikenali. Gonad yang terbetuk dibedakan menjadi 2, yaitu:
terbetuk dibedakan menjadi 2, yaitu: a.
a. TestisTestis
Embrio dikatakan secara genetik adalah pria apabila sel germinal primordial Embrio dikatakan secara genetik adalah pria apabila sel germinal primordial membawa kromosom seks komplek XY. Di bawah pengaruh dari gen
membawa kromosom seks komplek XY. Di bawah pengaruh dari gen SRYSRYpada kromosompada kromosom Y yang mengkode
Y yang mengkode testis determining factor,testis determining factor, korda seks primitif berkembang secarakorda seks primitif berkembang secara proliferatif dan masuk lebih dalam ke medula untuk membentuk testis ata
proliferatif dan masuk lebih dalam ke medula untuk membentuk testis atau u ke dalam kordake dalam korda medula. Untuk menuju bagian hilus dari kelenjar, korda berpisah ke
medula. Untuk menuju bagian hilus dari kelenjar, korda berpisah ke bagian untaian sel kecilbagian untaian sel kecil yang nantinya akan menjadi tubulus dari rete testis. Selama perkembangan yang lebih yang nantinya akan menjadi tubulus dari rete testis. Selama perkembangan yang lebih
lanjut, lapisan padat dari jaringan konektif fibrosa yaitu tunica albugenia memisahkan lanjut, lapisan padat dari jaringan konektif fibrosa yaitu tunica albugenia memisahkan korda testis dari permukaan epitel
korda testis dari permukaan epitel (Langman, 2009).(Langman, 2009).
Gambar 2.5 A. Testis 8 minggu, B. Testis dan
Gambar 2.5 A. Testis 8 minggu, B. Testis dan duktus genital 4 bulanduktus genital 4 bulan
Skema 2.1 Pengaruh sel germinal primordial pada gonad indiferen Skema 2.1 Pengaruh sel germinal primordial pada gonad indiferen Pada testis, sel-sel epitel
Pada testis, sel-sel epitel coelomcoelom yang tumbuh di dalamnya (sel pra-sertoli), yang tumbuh di dalamnya (sel pra-sertoli), membentuk korda yang letaknya sedemikian dekat satu sama lain dan saling terjalin satu membentuk korda yang letaknya sedemikian dekat satu sama lain dan saling terjalin satu dengan yang lain (korda seksual, “duktuli pluger”) yang merupakan tempat tinggal sel dengan yang lain (korda seksual, “duktuli pluger”) yang merupakan tempat tinggal sel germinal dan terhambatnya diferensiasi sel tersebut lebih lanjut oleh faktor-faktor germinal dan terhambatnya diferensiasi sel tersebut lebih lanjut oleh faktor-faktor inhibitorik. Di dalam
inhibitorik. Di dalam mesenchymemesenchyme yang tumbuh dari mesonefros muncul sel yang lebihyang tumbuh dari mesonefros muncul sel yang lebih besar dan memproduksi hormon, yaitu sel Leydig janin yang sudah memproduksi besar dan memproduksi hormon, yaitu sel Leydig janin yang sudah memproduksi testosteron dari minggu ke-8 yang penting untuk kelanjutan perkembangan seksual yang testosteron dari minggu ke-8 yang penting untuk kelanjutan perkembangan seksual yang spesifik pada janin.
Pada minggu ke-10, anyaman korda seksual mulai memudar. Struktur tersebut Pada minggu ke-10, anyaman korda seksual mulai memudar. Struktur tersebut membentuk tubulus seminiferus yang independen dan sangat berliku-liku yang membentuk tubulus seminiferus yang independen dan sangat berliku-liku yang memisahkan korteks dari epitel benih melalui
memisahkan korteks dari epitel benih melalui lapisan jaringan ikat kasar (tunika albugenia).lapisan jaringan ikat kasar (tunika albugenia). Kini sel-sel germinal tidak dapat lagi mencapai testis. Sisa sel-sel yang tersebar di korteks Kini sel-sel germinal tidak dapat lagi mencapai testis. Sisa sel-sel yang tersebar di korteks mulai berdegenerasi. Oleh karena saluran kecil sperma (tubulus seminiferus) berakhir mulai berdegenerasi. Oleh karena saluran kecil sperma (tubulus seminiferus) berakhir buntu dan simpai testis menebal melalui
buntu dan simpai testis menebal melalui tunica albugenia, pengeluaran sel germinal hanyatunica albugenia, pengeluaran sel germinal hanya dapat terjadi ke arah dalam. Agar penyaluran sperma dapat terjadi, terjadi diferensiasi dapat terjadi ke arah dalam. Agar penyaluran sperma dapat terjadi, terjadi diferensiasi duktus mesonefros yang berbatasan dengan testis menjadi duktus eferens dan bersatu di duktus mesonefros yang berbatasan dengan testis menjadi duktus eferens dan bersatu di atas rete testisdengan tubulus seminiferus. Di bawah pengaruh testosteron, duktus Wolff atas rete testisdengan tubulus seminiferus. Di bawah pengaruh testosteron, duktus Wolff di daerah gonad menjadi saluran epididimis dan ke arah distal menjadi saluran sperma di daerah gonad menjadi saluran epididimis dan ke arah distal menjadi saluran sperma (duktus deferens). Dari minggu ke-20 pada dasarnya testis sudah mencapai tahap (duktus deferens). Dari minggu ke-20 pada dasarnya testis sudah mencapai tahap diferensiasi tersebut, yang setelah lahir tetap berlangsung sampai pematangan seksual diferensiasi tersebut, yang setelah lahir tetap berlangsung sampai pematangan seksual (pubertas) terjadi (Rohen & Drecoll, 2003).
(pubertas) terjadi (Rohen & Drecoll, 2003).
Skema 2.2 Penentuan jenis kelamin
Skema 2.2 Penentuan jenis kelamin pada janinpada janin b.
Pada embrio wanita dengan seks kromosom XX dan tidak ada kromosom Y, korda Pada embrio wanita dengan seks kromosom XX dan tidak ada kromosom Y, korda seks primitif memisahkan diri ke dalam gugus-gugus sel yang tidak teratur. Gugus sel ini seks primitif memisahkan diri ke dalam gugus-gugus sel yang tidak teratur. Gugus sel ini terdiri atas sekelompok sel germinal primordial yang menempati bagian medula dari terdiri atas sekelompok sel germinal primordial yang menempati bagian medula dari ovarium. Selanjutnya menghilang dan digantikan oleh stroma vaskular yang membentuk ovarium. Selanjutnya menghilang dan digantikan oleh stroma vaskular yang membentuk ovarium medula.
ovarium medula.
Gambar 2.6 A. Potongan melintang ovarium pada 7
Gambar 2.6 A. Potongan melintang ovarium pada 7 minggu, B. Ovarium dan duktus genitalminggu, B. Ovarium dan duktus genital pada 5 bulan
pada 5 bulan
Diferensiasi spesifik mulai terjadi belakangan secara keseluruhan, epitel
Diferensiasi spesifik mulai terjadi belakangan secara keseluruhan, epitel coelomcoelom padapada orang dewasa membentuk korda epitel ke dalam blastema gonad, namun tidak ada yang orang dewasa membentuk korda epitel ke dalam blastema gonad, namun tidak ada yang menembus sampai ke medula, namun tetap tinggal di daerah korteks. Di korteks, sel menembus sampai ke medula, namun tetap tinggal di daerah korteks. Di korteks, sel tersebut berubah menjadi gumpalan sel dengan oogoni yang berproliferasi di dalamnya tersebut berubah menjadi gumpalan sel dengan oogoni yang berproliferasi di dalamnya melalui pembelahan mitosis yang cepat dan berurutan. Secara keseluruhan, terbentuk melalui pembelahan mitosis yang cepat dan berurutan. Secara keseluruhan, terbentuk sekitar 7 juta sel benih, namun dari jumlah tersebut menjelang kelahiran menjadi 5-6 juta sekitar 7 juta sel benih, namun dari jumlah tersebut menjelang kelahiran menjadi 5-6 juta sel akan mati (Rohen & Drecoll, 2003).
sel akan mati (Rohen & Drecoll, 2003). Dari minggu ke-12
Dari minggu ke-12 sampai ke-16, penggolongan lapisan lambat laun dapat dikenali sampai ke-16, penggolongan lapisan lambat laun dapat dikenali didi bakal gonad. Di luar daerah korteks jaringan tebal dari sel penunjang yang gelap bakal gonad. Di luar daerah korteks jaringan tebal dari sel penunjang yang gelap berkembang dengan oogoni yang aktif berproliferasi. Kemudian, terbentuk zona yang berkembang dengan oogoni yang aktif berproliferasi. Kemudian, terbentuk zona yang
bertambah lebar, tempat oosit muncul pertama kalinya, yang dimulai di dalam
bertambah lebar, tempat oosit muncul pertama kalinya, yang dimulai di dalam “bola telur”“bola telur” berepitel dengan pembelahan pematangan pertama (meiosis), namun bertahan pada berepitel dengan pembelahan pematangan pertama (meiosis), namun bertahan pada stadium profase.
stadium profase.
Gambar 2.7 Oogenesis dan perkembangan folikel, kotak merah
Gambar 2.7 Oogenesis dan perkembangan folikel, kotak merah = tahap istirahat dari= tahap istirahat dari primordial folikel yaitu saat profase I
primordial folikel yaitu saat profase I
Pada daerah korteks, anyaman longar mesenkim zona medula menutup dan akhirnya Pada daerah korteks, anyaman longar mesenkim zona medula menutup dan akhirnya menutup ke dalam rete blastema, di mana tidak ada sel telur
menutup ke dalam rete blastema, di mana tidak ada sel telur yang tersisa. Karena di dalamyang tersisa. Karena di dalam ovarium tidak terjadi perkembangan
ovarium tidak terjadi perkembangan ductus genitales,ductus genitales, transportasi sel telur harus terjaditransportasi sel telur harus terjadi ke arah luar di tempat ini yang berkebalikan dengan testis. Oleh sebab itu, perlu adanya ke arah luar di tempat ini yang berkebalikan dengan testis. Oleh sebab itu, perlu adanya sistem duktus besar kedua dari bakal indiferen, yaitu duktus Muller yang berdiferensiasi sistem duktus besar kedua dari bakal indiferen, yaitu duktus Muller yang berdiferensiasi menjadi tuba fallopii dan uterus setelah terjadinya induksi hormonal (Rohen & Drecoll, menjadi tuba fallopii dan uterus setelah terjadinya induksi hormonal (Rohen & Drecoll, 2003).
5)
5) Regulasi Molekuler Perkembangan Duktus GenetaliaRegulasi Molekuler Perkembangan Duktus Genetalia SRY
SRYmerupakan master gen pada perkembangan testis dan merupakan master gen pada perkembangan testis dan berperan secara langsungberperan secara langsung pada
pada gonadal ridgegonadal ridge dan secara tidak langsung pada duktus mesonefros. Faktor ini jugadan secara tidak langsung pada duktus mesonefros. Faktor ini juga menyebabkan testis menghasilkan faktor kemotaksis yang menyebabkan tubulus dari menyebabkan testis menghasilkan faktor kemotaksis yang menyebabkan tubulus dari duktus mesonefros menembus
duktus mesonefros menembus gonadal ridgegonadal ridgedan menstimulasi perkembangan testis lebihdan menstimulasi perkembangan testis lebih lanjut. Apabila hal ini tidak terjadi maka diferensiasi dari testis akan gagal.
lanjut. Apabila hal ini tidak terjadi maka diferensiasi dari testis akan gagal. SRY SRY juga juga meregulasi
meregulasi steroidogenesis factor 1steroidogenesis factor 1(SF1) yang berperan melalui (SF1) yang berperan melalui faktor transkripsi yang lainfaktor transkripsi yang lain yaitu SOX9, untuk menginduksi diferensiasi dari sel Sertoli dan sel Leydig.
yaitu SOX9, untuk menginduksi diferensiasi dari sel Sertoli dan sel Leydig.
Gambar 2.8 Kromosom sex X
Gambar 2.8 Kromosom sex X dan Y, kromosom Y mengandungdan Y, kromosom Y mengandung SRYSRY((sex determining regionsex determining region)) Selanjutnya, sel sertoli memproduksi
Selanjutnya, sel sertoli memproduksi mullerian inhibiting substance (MIS)mullerian inhibiting substance (MIS) yangyang disebut juga
disebut juga anti mullerian hormon (AMH)anti mullerian hormon (AMH)yang menyebabkan duktus paramesonefrosyang menyebabkan duktus paramesonefros (duktus Muller) mengalami regresi. Sel Leydig menghasilkan hormon testosteron yang (duktus Muller) mengalami regresi. Sel Leydig menghasilkan hormon testosteron yang masuk ke dalam sel dari organ target yang mungkin tetap atau diubah menjadi masuk ke dalam sel dari organ target yang mungkin tetap atau diubah menjadi dehidrotestosteron oleh enzim 5α redu
dehidrotestosteron oleh enzim 5α reduktase. Testosteron dan dehidrotestosteronktase. Testosteron dan dehidrotestosteron berikatan dengan protein reseptor intraseluler spesifik dan secara otomatis komplek berikatan dengan protein reseptor intraseluler spesifik dan secara otomatis komplek
reseptor hormon berikatan dengan DNA untuk meregulasi transkripsi dari gen spesifik reseptor hormon berikatan dengan DNA untuk meregulasi transkripsi dari gen spesifik jaringan
jaringan dan dan produk produk protein. protein. Reseptor Reseptor testosteron testosteron memodulasi memodulasi virilisasi virilisasi duktusduktus mesonefros, sedangkan reseptor dehidrotestosteron memodulasi diferensiasi dari mesonefros, sedangkan reseptor dehidrotestosteron memodulasi diferensiasi dari genetalia ekternal pria.
genetalia ekternal pria.
Diferensiasi seks pada wanita dianggap sebagai mekanisme yang terjadi karena Diferensiasi seks pada wanita dianggap sebagai mekanisme yang terjadi karena ketidakadaan dari kromosom Y, tetapi sekarang diketahui bahwa ada gen spesifik yang ketidakadaan dari kromosom Y, tetapi sekarang diketahui bahwa ada gen spesifik yang menginduksi perkembangan ovarium. Seperti contoh, DAX1, salah satu famili reseptor menginduksi perkembangan ovarium. Seperti contoh, DAX1, salah satu famili reseptor hormon yang berlokasi pada lengan pendek dari kromosom X dan berperan sebagai hormon yang berlokasi pada lengan pendek dari kromosom X dan berperan sebagai downregulating SF1
downregulating SF1 yang mencegah terjadinya diferensiasi sel Sertoli dan sel Leydig. yang mencegah terjadinya diferensiasi sel Sertoli dan sel Leydig. Growth Factor
Growth Factor WNT4 juga membantu deferensiasi ovarium dan diekspresikan lebih awalWNT4 juga membantu deferensiasi ovarium dan diekspresikan lebih awal pada
pada gonadal ridgegonadal ridgepada wanita tetapi tidak pada pria.pada wanita tetapi tidak pada pria.
Tidak adanya produksi MIS oleh sel Sertoli, duktus Muller akan distimulasi oleh Tidak adanya produksi MIS oleh sel Sertoli, duktus Muller akan distimulasi oleh estrogen untuk membentuk tuba fallopii, uterus, cervix, dan vagina bagian atas. Estrogen estrogen untuk membentuk tuba fallopii, uterus, cervix, dan vagina bagian atas. Estrogen juga
juga berperan berperan pada pada genetalia genetalia eksterna eksterna pada pada tahap tahap indiferen indiferen untuk untuk membentuk membentuk labialabia mayora, labia minora, klitoris, dan
Skema 2.3 Pengaruh kelenjar seks pada
Skema 2.3 Pengaruh kelenjar seks pada diferensiasi seksdiferensiasi seks 6)
6) Perkembangan Duktus GenetaliaPerkembangan Duktus Genetalia a.
a. Perkembangan Duktus Genetalia Pada PriaPerkembangan Duktus Genetalia Pada Pria
Genetalia embrio masih bersifat indiferen sampai minggu ke
Genetalia embrio masih bersifat indiferen sampai minggu ke -7. Lalu dalam pengaruh-7. Lalu dalam pengaruh hormon estrogen yang dibentuk di dalam blastema gonad, duktus Muller terus hormon estrogen yang dibentuk di dalam blastema gonad, duktus Muller terus berkembang menjadi tuba fallopii, uterus, dan bagian proksimal vagina pada
berkembang menjadi tuba fallopii, uterus, dan bagian proksimal vagina pada janin wanita,janin wanita, sedangkan pada saat yang sama mesonefros dan duktus Wolff
sedangkan pada saat yang sama mesonefros dan duktus Wolff mengalami degenerasi.mengalami degenerasi.
Gambar 2.9 A. Duktus genital pada janin laki-laki 4 bulan,
Gambar 2.9 A. Duktus genital pada janin laki-laki 4 bulan, B. Duktus genital setelah desensusB. Duktus genital setelah desensus testis
testis
Pada janin laki-laki, terjadi hal yang sebaliknya, yaitu duktus Muller mengalami Pada janin laki-laki, terjadi hal yang sebaliknya, yaitu duktus Muller mengalami degenerasi dalam pengaruh MIS, sedangkan dalam pengaruh testosteron, mesonefros di degenerasi dalam pengaruh MIS, sedangkan dalam pengaruh testosteron, mesonefros di daerah bakal gonad terus berdiferensiasimenjadi epididimis dan duktus Wolff menjadi daerah bakal gonad terus berdiferensiasimenjadi epididimis dan duktus Wolff menjadi vasvas deferens (duktus deferens). Pada kedua jenis kelamin, bakal gonad mengalami suatu deferens (duktus deferens). Pada kedua jenis kelamin, bakal gonad mengalami suatu
penurunan (desensus) ketika ligamen genetal bertindak sebagai penuntun. Gonad wanita penurunan (desensus) ketika ligamen genetal bertindak sebagai penuntun. Gonad wanita pada proses penurunan hanya mencapai pelvis minor yang juga berada di rongga perut. pada proses penurunan hanya mencapai pelvis minor yang juga berada di rongga perut. Testis mengembara lebih jauh melalui kanalis inguinalis sampai ke skrotum (desensus Testis mengembara lebih jauh melalui kanalis inguinalis sampai ke skrotum (desensus testis) sehingga ligamen
testis) sehingga ligamen gonadal ridgegonadal ridge(gubernakulum testis) memendek dan testis (gubernakulum testis) memendek dan testis tertariktertarik ke bawah melalui kanalis inguinalis dari duktus Muller hanya tersisa suatu vesikel pada ke bawah melalui kanalis inguinalis dari duktus Muller hanya tersisa suatu vesikel pada puncak atas testis, begitu juga pada bagian awal uretra, yaitu utriculus prostaticus. puncak atas testis, begitu juga pada bagian awal uretra, yaitu utriculus prostaticus. Degenerasi duktus Muller diinduksi oleh MIS atau AMH. Dari bagian akhir duktus Wolff Degenerasi duktus Muller diinduksi oleh MIS atau AMH. Dari bagian akhir duktus Wolff yang kelak menjadi vas deferens, vesicula seminalis tumbuh dengan salurannya yang yang kelak menjadi vas deferens, vesicula seminalis tumbuh dengan salurannya yang disebut duktus ejakulatorius dan bermuara ke dalam uretra.
disebut duktus ejakulatorius dan bermuara ke dalam uretra.
b.
b. Perkembangan Duktus Genetalia Pada WanitaPerkembangan Duktus Genetalia Pada Wanita
Duktus Muller berkembang dari suatu invaginasi epitel
Duktus Muller berkembang dari suatu invaginasi epitel coelomcoelompada janin pada janin perempuanperempuan (antara hari ke-44 dan ke-56) yang kelak menjadi ostium tuba fallopii. Saluran epitelial ini (antara hari ke-44 dan ke-56) yang kelak menjadi ostium tuba fallopii. Saluran epitelial ini tumbuh dari segmen thorakal ke-3
tumbuh dari segmen thorakal ke-3 ke arah kaudal yang sangat dekat dengan duktus Wolffke arah kaudal yang sangat dekat dengan duktus Wolff
Gambar 2.10 a) perkembangan organ Gambar 2.10 a) perkembangan organ genetalia yang indiferen, b) perkembangan genetalia yang indiferen, b) perkembangan organ genetalia laki-laki
sehingga terhubung oleh suatu membran basal bersama. Pada pelvis minor, hubungan sehingga terhubung oleh suatu membran basal bersama. Pada pelvis minor, hubungan tersebut menghilang kembali. Kedua duktus Muller terdorong ke arah medial dan menjadi tersebut menghilang kembali. Kedua duktus Muller terdorong ke arah medial dan menjadi satu dengan yang lain serta membentuk satu saluran dengan lumen bersama, yaitu bakal satu dengan yang lain serta membentuk satu saluran dengan lumen bersama, yaitu bakal uterus. Bakal uterus segera dilapisi mesenkim yang
uterus. Bakal uterus segera dilapisi mesenkim yang menjadi asal terbentuknya otot uterusmenjadi asal terbentuknya otot uterus dan perimetrium. Pada dinding dorsal sinus urogenitalis, terjadi suatu proliferasi sel yaitu dan perimetrium. Pada dinding dorsal sinus urogenitalis, terjadi suatu proliferasi sel yaitu ““Muller hill Muller hill ” yang membentuk bakal vagina bagian proksimal. Duktus Wolff pada” yang membentuk bakal vagina bagian proksimal. Duktus Wolff pada perempuan tidak seluruhnya berdegenerasi, namun tersisa sebagai saluran yang tidak perempuan tidak seluruhnya berdegenerasi, namun tersisa sebagai saluran yang tidak berdiferensiasi serta tidak berfungsi, letaknya di belakang uterus dan vagina dan tetap ada berdiferensiasi serta tidak berfungsi, letaknya di belakang uterus dan vagina dan tetap ada seumur hidup yang disebut dengan duktus Gartner. Sisa duktus mesonefros dan vesikel seumur hidup yang disebut dengan duktus Gartner. Sisa duktus mesonefros dan vesikel berepitel yang tidak berarti hampir selalu dijumpai pada perempuan dewasa di antara tuba berepitel yang tidak berarti hampir selalu dijumpai pada perempuan dewasa di antara tuba dan ovarium dan disebut dengan epooforon dan parooforon. Dari kedua struktur tersebut, dan ovarium dan disebut dengan epooforon dan parooforon. Dari kedua struktur tersebut, kista atau tumor dapat terbentuk.
kista atau tumor dapat terbentuk.
Gambar 2.11 A. Duktus genital
Gambar 2.11 A. Duktus genital pada akhir bulan ke-2, pada akhir bulan ke-2, B. Duktus genital setelah penurunanB. Duktus genital setelah penurunan dari ovarium
dari ovarium Gambar 2.12
Gambar 2.12 a) perkembangaa) perkembangan organ genetalia yann organ genetalia yang indiferen, c) perkembangan organg indiferen, c) perkembangan organ genetalia wanita
genetalia wanita
7)
Diferensiasi organ genetalia eksterna juga didahului oleh keadaan indiferen. Setelah Diferensiasi organ genetalia eksterna juga didahului oleh keadaan indiferen. Setelah terjadinya pemisahan rektum oleh septum urorectale, hanya
terjadinya pemisahan rektum oleh septum urorectale, hanya pars p pars phallicahallicadandan pars pars pelvinapelvina yang tersisa di bagian bawah sinus urogenitalis. Pada janin laki-laki, kedua bagian sinus yang tersisa di bagian bawah sinus urogenitalis. Pada janin laki-laki, kedua bagian sinus urogenitalis berdeferensiasi menjadi uretra, pada perempuan hanya menjadi
urogenitalis berdeferensiasi menjadi uretra, pada perempuan hanya menjadi pars pelvina pars pelvina.. Hal tersebut berkaitan dengan
Hal tersebut berkaitan dengan kenyataan bahwa pada janin perempuan, lipatan genetaliakenyataan bahwa pada janin perempuan, lipatan genetalia yang terbentuk di sekitar ostium urogenitalis tetap mempertahankan bentuk asalnya, yang terbentuk di sekitar ostium urogenitalis tetap mempertahankan bentuk asalnya, sedangkan pada pria tumbuh menjadi penis.
sedangkan pada pria tumbuh menjadi penis.
Secara detail, mula-mula dua lipatan genetalia (di dalam), dua
Secara detail, mula-mula dua lipatan genetalia (di dalam), dua genital swellinggenital swelling (tonjolan labioskrotal) (lebih ke arah luar) dan
(tonjolan labioskrotal) (lebih ke arah luar) dan di bagian tengah atas suatu tuberkulum yangdi bagian tengah atas suatu tuberkulum yang tidak berpasangan (
tidak berpasangan (genital tuberclegenital tubercle) berkembang, yang masih berada dalam tahap) berkembang, yang masih berada dalam tahap indiferen. Pada janin perempuan, hormon
indiferen. Pada janin perempuan, hormon estrogen menstimulasi perkembangan genetaliaestrogen menstimulasi perkembangan genetalia eksterna. Selanjutnya lipatan genetalia berdiferensiasi menjadi labia minora sedangkan eksterna. Selanjutnya lipatan genetalia berdiferensiasi menjadi labia minora sedangkan genital swelling
genital swelling menjadi labia mayora danmenjadi labia mayora dan genital tuberclegenital tubercle menjadi klitoris dan corpusmenjadi klitoris dan corpus cavernosu
cavernosum m clitoridisclitoridis (Rohen & Drecoll, 2003). Pada akhir minggu ke-6 masih tidak dapat(Rohen & Drecoll, 2003). Pada akhir minggu ke-6 masih tidak dapat dibedakan antara laki-laki dan perempuan (Langman, 2009).
dibedakan antara laki-laki dan perempuan (Langman, 2009).
Gambar 2.13 A dan B Tahap indeferen dari perkembangan genetalia eksterna, A. Usia Gambar 2.13 A dan B Tahap indeferen dari perkembangan genetalia eksterna, A. Usia embrio 4 minggu, B. Usia embrio 6
Gambar 2.14 Perkembangan genetalia eksterna janin wanita pada bulan ke-5
Gambar 2.14 Perkembangan genetalia eksterna janin wanita pada bulan ke-5 (A) dan baru(A) dan baru lahir (B)
lahir (B)
Setelah bagian yang padat dari duktus Muller mencapai sinus urogenital, dua bagian Setelah bagian yang padat dari duktus Muller mencapai sinus urogenital, dua bagian padat tumbuh ke luar pelvik tepat di sinus. Bagaian yang keluar merupakan bulbus padat tumbuh ke luar pelvik tepat di sinus. Bagaian yang keluar merupakan bulbus sinovaginal yang berproliferasi dan membentuk
sinovaginal yang berproliferasi dan membentuk vaginal platevaginal plate yang padat. Proliferasiyang padat. Proliferasi berlanjut pada bagian kranial akhir dari
berlanjut pada bagian kranial akhir dari plate plate, tumbuh menjauh antara uterus dan sinus, tumbuh menjauh antara uterus dan sinus urogenital. Pada bulan ke-4, vagina
urogenital. Pada bulan ke-4, vagina tumbuh keluar dari kanal. Bagian vagina yang tumbuhtumbuh keluar dari kanal. Bagian vagina yang tumbuh keluar mengelilingi bagian akhir uterus adalah forniks vagina merupakan asal keluar mengelilingi bagian akhir uterus adalah forniks vagina merupakan asal paramesonefros. Sehingga vagina memiliki 2 asal mula, bagian atas terbentuk dari kanal paramesonefros. Sehingga vagina memiliki 2 asal mula, bagian atas terbentuk dari kanal uterus dan bagian bawah terbentuk dari sinus urogenital.
uterus dan bagian bawah terbentuk dari sinus urogenital.
Sisa lumen vagina yang terpisah dari sinus urogenital sebagai lapisan jaringan yang Sisa lumen vagina yang terpisah dari sinus urogenital sebagai lapisan jaringan yang tipis dinamakan hymen yang terdiri atas lapisan epitel dari sinus dan lapisan tipis dari sel tipis dinamakan hymen yang terdiri atas lapisan epitel dari sinus dan lapisan tipis dari sel vagina (Langman, 2009).
Gambar 2.15 Formasi dari uterus dan vagina A. Pada minggu ke-9 belum nampak septum Gambar 2.15 Formasi dari uterus dan vagina A. Pada minggu ke-9 belum nampak septum uteri, B. Akhir bulan
uteri, B. Akhir bulan ke-3 terbentuknyake-3 terbentuknya vaginal platevaginal plate, C. Baru lahir, C. Baru lahir
Gambar 2.16 Potongan sagital penampang uterus dan vagina A.
Gambar 2.16 Potongan sagital penampang uterus dan vagina A. 9 minggu, B. Akhir 9 minggu, B. Akhir daridari bulan ke-3, C. Baru lahir.
bulan ke-3, C. Baru lahir. Pada janin laki-laki,
Pada janin laki-laki, genital tuberclegenital tubercle tumbuh menjadi penis (glans penis, corpus tumbuh menjadi penis (glans penis, corpus spongiosum dan uretra) dalam pengaruh testosteron yang terjadi pada minggu
ke-spongiosum dan uretra) dalam pengaruh testosteron yang terjadi pada minggu ke- 10, pada10, pada saat yang sama kedua lipatan genetalia memanjang dan
saat yang sama kedua lipatan genetalia memanjang dan menyatu di tengah. Kedua lipatanmenyatu di tengah. Kedua lipatan tersebut membentuk corpus penis dengan kedua corpus cavernosum. Namun, celah di tersebut membentuk corpus penis dengan kedua corpus cavernosum. Namun, celah di tengah yang mula-mula tampak cepat menutup, dapat tetap terbuka (hipospadia) pada tengah yang mula-mula tampak cepat menutup, dapat tetap terbuka (hipospadia) pada malformasi. Kedua
malformasi. Kedua genital swellinggenital swelling tumbuh bersama di medial dan membentuk skrotum,tumbuh bersama di medial dan membentuk skrotum, dengan
Skrotum pada akhir masa janin menerima
Skrotum pada akhir masa janin menerima testis beserta pelapisnya, juga penonjolantestis beserta pelapisnya, juga penonjolan peritonium (tunica vaginalis). Desensus testis seharusnya sudah selesai pada waktu lahir, peritonium (tunica vaginalis). Desensus testis seharusnya sudah selesai pada waktu lahir, yang dapat dinilai sebagai tanda kematangan seksual pria.
yang dapat dinilai sebagai tanda kematangan seksual pria.
Gambar 2.17 A. Pertumbuhan genetalia eksterna janin laki-laki pada minggu ke-10, B. Gambar 2.17 A. Pertumbuhan genetalia eksterna janin laki-laki pada minggu ke-10, B. Potongan melintang palus selama pembentukan penile uretra, C. Pertumbuhan bagian Potongan melintang palus selama pembentukan penile uretra, C. Pertumbuhan bagian glandula dai penil uretra, D. Baru lahir
glandula dai penil uretra, D. Baru lahir
Gambar 2.18 Hipospadia, abnormal Gambar 2.18 Hipospadia, abnormal orificium uretra
Gambar 2.19 Ringkasan diferensiasi perkembangan genetalia eksterna pada pria dan Gambar 2.19 Ringkasan diferensiasi perkembangan genetalia eksterna pada pria dan wanita
wanita 2)
2) ANATOMI ORGAN GENITALIA PRIAANATOMI ORGAN GENITALIA PRIA Organ Genitalia Laki-Laki terdiri atas :
Organ Genitalia Laki-Laki terdiri atas : 1.
1. Genitalia ExternaGenitalia Externa a. a. TestisTestis b. b. SkrotumSkrotum c. c. PenisPenis 2.
2. Genitalia InternaGenitalia Interna a. a. Ductus :Ductus : -Epididimis -Epididimis -Ductus deferen -Ductus deferen -Ductus ejakulator -Ductus ejakulator b.
b. Kelenjar aksesoris :Kelenjar aksesoris : -Vesica seminalis -Vesica seminalis -Kelenjar prostat -Kelenjar prostat -Kelenjar bulbouretra -Kelenjar bulbouretra TESTIS TESTIS
Adalah organ lunak, berbentuk oval, berjumlah 2 (kanan dan kiri), dengan panjang 4-5 cm, dan Adalah organ lunak, berbentuk oval, berjumlah 2 (kanan dan kiri), dengan panjang 4-5 cm, dan berdiameter 2,5 cm.
berdiameter 2,5 cm. Tiap testis mempunyai : Tiap testis mempunyai : 1. Extremitas superior 1. Extremitas superior 2. Extremitas inferior 2. Extremitas inferior 3. Pinggir anterior 3. Pinggir anterior
4. Pinggir posterior (di atas lateralnya terdapat epididymis) 4. Pinggir posterior (di atas lateralnya terdapat epididymis) Testis berada di
Testis berada di dalam skrotum yang di gantung oleh funiculus dalam skrotum yang di gantung oleh funiculus spermatikusspermatikus.. Tunica yang menutupi testis ada 3 macam :
Tunica yang menutupi testis ada 3 macam : a.
a. Tunica vaginalis: Merupakan lapisan serosa yang menutupi testis Tunica vaginalis: Merupakan lapisan serosa yang menutupi testis terdiri dari laminaterdiri dari lamina visceralis dan lamina
visceralis dan lamina parietalis.parietalis. b.
b. Tunica albugenia:Tunica albugenia: Merupakan membran tebal yang berwarna putih berupa kapsulMerupakan membran tebal yang berwarna putih berupa kapsul jaringan ikat yang mebungkus testis dan merentang ke arah dalam untuk membentuk jaringan ikat yang mebungkus testis dan merentang ke arah dalam untuk membentuk
suatu lobulus. suatu lobulus.
c.
c. Tunica vasculosa: Merupakan lapisan pembuluh dari testis yang terdiri Tunica vasculosa: Merupakan lapisan pembuluh dari testis yang terdiri dari plexusdari plexus pembuluh darah.
pembuluh darah. Pembuluh darah testis : Pembuluh darah testis :
1.
1. Arteri dan Vena pudenda externa pars superficialis dan Arteri dan Vena pudenda externa pars superficialis dan profundaprofunda 2.
3.
3. Arteri dan Vena cremastericaArteri dan Vena cremasterica Persarafan testis : Persarafan testis : 1. 1. N. IlioinguinalisN. Ilioinguinalis 2. 2. N. LumboinguinalisN. Lumboinguinalis 3.
3. N. Perinealis superficialisN. Perinealis superficialis
SKROTUM SKROTUM
Adalah kantong longgar yang tersusun dari kulit, fascia, dan
Adalah kantong longgar yang tersusun dari kulit, fascia, dan otot polos yang membungkusotot polos yang membungkus dan menopang testis di luar tubuh pada suhu optimum untuk memproduksi spermatozoa. dan menopang testis di luar tubuh pada suhu optimum untuk memproduksi spermatozoa. Terletak di sebelah bawah diafragma pelvis yang menutupi pintu bawah rongga panggul. Skrotum Terletak di sebelah bawah diafragma pelvis yang menutupi pintu bawah rongga panggul. Skrotum jugamenutupi sebagia
jugamenutupi sebagian funiculus spermn funiculus spermatikus yang menggaatikus yang menggantungkan tesntungkan testis.tis. Terdiri dari :
Terdiri dari : a.
a. KulitKulit
Lapisan tipis berwarna coklat yang mempunyai plica Lapisan tipis berwarna coklat yang mempunyai plica b.
b. Tunica dartos (otot dartos)Tunica dartos (otot dartos)
Merupakan otot polos yang tipis. Lapisan serabut dalam fascia dasar yang Merupakan otot polos yang tipis. Lapisan serabut dalam fascia dasar yang berkontraksi untuk membentuk kerutan pada kulit scrotal sebagai respons terhadap berkontraksi untuk membentuk kerutan pada kulit scrotal sebagai respons terhadap udara dingin atau eksitasi seksual.
udara dingin atau eksitasi seksual. c.
c. Fascia spermatica externaFascia spermatica externa
Membrane yang tipis, memanjang ke
Membrane yang tipis, memanjang ke arah bawah diatas funiculus dan testis.arah bawah diatas funiculus dan testis. d.
d. Musculus cremasticaMusculus cremastica Terdiri atas selapis otot
PENIS PENIS
Pada bagian ujung glans penis
Pada bagian ujung glans penis terdapat preputium yaitu lipatan sirkular kulit terdapat preputium yaitu lipatan sirkular kulit longgar yanglonggar yang merentang menutupi glans penis, dan merupakan bagian yang di
merentang menutupi glans penis, dan merupakan bagian yang di bedah saat sirkumsisi (sunatan).bedah saat sirkumsisi (sunatan). Sedangkan ujung dari glans penis di
Sedangkan ujung dari glans penis di sebut korona.sebut korona.
Fascia yang menutupi penis terdii dari Fascia superficialis dan Fascia profunda. Fascia yang menutupi penis terdii dari Fascia superficialis dan Fascia profunda.
Radix penis menempel ke bagian diafragma urogenital oleh otot (M. Tranversus Perinei Radix penis menempel ke bagian diafragma urogenital oleh otot (M. Tranversus Perinei Profundus) dan fascia diafragma urogenital.
Profundus) dan fascia diafragma urogenital.
Penis di gantungoleh ligamentum fundiformis penis yang
Penis di gantungoleh ligamentum fundiformis penis yang berasal dari lapisan dalam fasciaberasal dari lapisan dalam fascia scarpae, mulai di bawah dorsum penis ke sisi radix penis dan ligamentum suspensorium penis scarpae, mulai di bawah dorsum penis ke sisi radix penis dan ligamentum suspensorium penis berupa benang yang berbentuk segitiga yang menggantung dorsum dan radix penis ke bagian berupa benang yang berbentuk segitiga yang menggantung dorsum dan radix penis ke bagian inferior linea alba SOP ligamentum arcuata.
inferior linea alba SOP ligamentum arcuata. Penis terdiri atas :
Penis terdiri atas : a.
a. Corpus Cavernosa Penis (lateral)Corpus Cavernosa Penis (lateral)
Terdiri dari 2 masa silinder yang erektil, di
Terdiri dari 2 masa silinder yang erektil, di tutupi kapsul yang kuat yang terdiri daritutupi kapsul yang kuat yang terdiri dari benang-benang superficialis dan profunda. Benang superficialis mempunyai arah benang-benang superficialis dan profunda. Benang superficialis mempunyai arah longitudinal dan membentuk saluran yang masing-masing mengelilingi corpora dan di longitudinal dan membentuk saluran yang masing-masing mengelilingi corpora dan di bidang tengah bertemu membentuk septum penis.
bidang tengah bertemu membentuk septum penis.
Di permukaan atas terdapat celah kecil untuk : vena dorsalis penis profunda dan Di permukaan atas terdapat celah kecil untuk : vena dorsalis penis profunda dan di permukaan bawah terdapat celah yang dalam dan luas berisi corpus cavernosa urethra. di permukaan bawah terdapat celah yang dalam dan luas berisi corpus cavernosa urethra.
Corpus cavernosa penis di kelilingi oleh M.
Corpus cavernosa penis di kelilingi oleh M. Ischiocavernosus.Ischiocavernosus.
b.
b. Corpus Cavernosa Urethra atau Corpus Spongiosa (Medial)Corpus Cavernosa Urethra atau Corpus Spongiosa (Medial) Bagian penis yang berisi urethra,
Bagian penis yang berisi urethra, pada ujung anteriornya membentuk glans penispada ujung anteriornya membentuk glans penis dan ujung posteriornya membentuk bulbus
dan ujung posteriornya membentuk bulbus urethra.urethra.Copus cavernosa urethra di kelilingiCopus cavernosa urethra di kelilingi oleh M.bulbospongious.
oleh M.bulbospongious.
Glans Penis Glans Penis
Akhir anterior dari Copus Cavernosa Urethra, berbentuk seperti
Akhir anterior dari Copus Cavernosa Urethra, berbentuk seperti jamur dan pada bagian periferjamur dan pada bagian perifer lebih ebar diameternya, sehingga membentuk corona glandis,
lebih ebar diameternya, sehingga membentuk corona glandis, sedangkan bagian proksimal darisedangkan bagian proksimal dari corona akan menyempit membentuk bulbus retroglandaris. Pada puncak glans terdapat celah corona akan menyempit membentuk bulbus retroglandaris. Pada puncak glans terdapat celah orificium urethra externa.
Otot-otot penis : Otot-otot penis :
1. M. Bulbocavernosus / M.
1. M. Bulbocavernosus / M. bulbospongiosusbulbospongiosus 2. M.
2. M. IschiocavernosusIschiocavernosus
3. M. Transversus perinei superficialis 3. M. Transversus perinei superficialis Pembuluh darah penis :
Pembuluh darah penis : a.
a. Arteri Pudenda Interna: Merupakan cabang A. Arteri Pudenda Interna: Merupakan cabang A. Hypogastrica, berfungsi untuk mendarahiHypogastrica, berfungsi untuk mendarahi batang penis.
batang penis. b.
b. Arteri Profunda PenisArteri Profunda Penis
Merupakan cabang A. dorsalis penis,
Merupakan cabang A. dorsalis penis, berfungsi mendarahi struktur cavernosa.berfungsi mendarahi struktur cavernosa. c.
c. Vena Dorsalis PenisVena Dorsalis Penis
Persarafan penis di percabangkan oleh : Persarafan penis di percabangkan oleh : a. N. Pudendus a. N. Pudendus b. Plexus Pelvicus b. Plexus Pelvicus EPIDIDIMIS EPIDIDIMIS
Merupakan tuba terlilit yang panjangnya mencapai 20 kaki (4-6 meter) yang terletak Merupakan tuba terlilit yang panjangnya mencapai 20 kaki (4-6 meter) yang terletak sepanjang sisi posterior testis. Bagian ini
Epididymis berfungsi untuk menyimpan sperma dan mampu mempertahankannya Epididymis berfungsi untuk menyimpan sperma dan mampu mempertahankannya sampai 6 minggu. Selama proses penyimpanan sperma menjadi motil, matur sempurna, dan sampai 6 minggu. Selama proses penyimpanan sperma menjadi motil, matur sempurna, dan mampu melakukan fertilisasi
mampu melakukan fertilisasi Terdiri dari:
Terdiri dari:
1.
1. Caput epididymisCaput epididymis 2.
2. Corpus epididymisCorpus epididymis 3.
3. Extremitas superiorExtremitas superior 4.
4. Extremitas inferiorExtremitas inferior 5.
5. Cauda (globus minor)Cauda (globus minor)
DUCTUS DEFEREN DUCTUS DEFEREN
Merupakan kelanjutan dari epididymis, tuba lurus yang terletak dalam korda spermatik Merupakan kelanjutan dari epididymis, tuba lurus yang terletak dalam korda spermatik yang mengandung pembuluh darah, pembuluh limfatik, saraf SSO, otot cremaster dan jaringan yang mengandung pembuluh darah, pembuluh limfatik, saraf SSO, otot cremaster dan jaringan ikat.
ikat.
Ductus ini didalam pelvis akan bermuara melalui orificium utriculus prostaticus setelah Ductus ini didalam pelvis akan bermuara melalui orificium utriculus prostaticus setelah bergabung dengan vesicula seminalis untuk membentuk ductus ejakulator.
bergabung dengan vesicula seminalis untuk membentuk ductus ejakulator. DUCTUS EJAKULATOR
DUCTUS EJAKULATOR
Pada kedua sisi terbentuk dari pertemuan pembesaran (ampula) di
Pada kedua sisi terbentuk dari pertemuan pembesaran (ampula) di bagian ujung ductusbagian ujung ductus deferen dan vesica seminalis.
deferen dan vesica seminalis.
Setiap ductus ejakulator panjangnya mencapai sekitar 2 cm
Setiap ductus ejakulator panjangnya mencapai sekitar 2 cm dan menembus kelenjardan menembus kelenjar prostat untuk bergabung dengan uretra yang berasal dari kandung kemih.
prostat untuk bergabung dengan uretra yang berasal dari kandung kemih. VESICA SEMINALIS
VESICA SEMINALIS
Merupakan ruanga
Merupakan ruangan n terdapat di antara funduterdapat di antara fundus vesica urinaria dan rectum. Berbens vesica urinaria dan rectum. Berbentuktuk piramid dimana akan melebar ke belakang atas dan lateral. Ujung superior divergen satu sama piramid dimana akan melebar ke belakang atas dan lateral. Ujung superior divergen satu sama lain dan berhubungan dengan ductus deferen, sedangkan ujung inferior berbentuk titik dan lain dan berhubungan dengan ductus deferen, sedangkan ujung inferior berbentuk titik dan secara convergen ke depan basis glandula prostat. Masing-msing bergabung dengan ductus secara convergen ke depan basis glandula prostat. Masing-msing bergabung dengan ductus deferen membentuk ductus
Sekretnya adalah cairan kental dan basa yang kaya akan fruktosa, berfungsi untuk Sekretnya adalah cairan kental dan basa yang kaya akan fruktosa, berfungsi untuk memberi nutrisi dan melindungi sperma. Setengah lebih sekresi vesica seminalis adalah semen memberi nutrisi dan melindungi sperma. Setengah lebih sekresi vesica seminalis adalah semen (cairan sperma yang
(cairan sperma yang meninggalkan tubuh).meninggalkan tubuh). GLANDULA PROSTATA
GLANDULA PROSTATA
Terdapat dalam cavum pelvis, di
Terdapat dalam cavum pelvis, di bawah orificium urethra interna, di sekeliling permukaanbawah orificium urethra interna, di sekeliling permukaan urethra. Di belakangnya terdapat rectum sehingga dapat di raba saat Rectal Toucher, terutama urethra. Di belakangnya terdapat rectum sehingga dapat di raba saat Rectal Toucher, terutama sewaktu mambesar. Prostat bersifat glandular dan
sewaktu mambesar. Prostat bersifat glandular dan muscular.muscular.
Prostat mengeluarkan cairan basa menyerupai susu yang menetralisir asiditas vagina Prostat mengeluarkan cairan basa menyerupai susu yang menetralisir asiditas vagina selama senggama dan meningkatkan motilitas sperma yang akan optimus pada pH
selama senggama dan meningkatkan motilitas sperma yang akan optimus pada pH 6,06,0 – –6,5.6,5. Glandula prostat terdiri dari 4 lobus yaitu
Glandula prostat terdiri dari 4 lobus yaitu lobus lateral sinistra dan dextra, lobus medial,lobus lateral sinistra dan dextra, lobus medial, lobus posterior, lobus anterior. Sedangkan yang mengikat glandula prostat adalah ligamentum lobus posterior, lobus anterior. Sedangkan yang mengikat glandula prostat adalah ligamentum pubo prostatica, lapisan dalam diafragma urogenitalis, M. levator ani pars anterior, M. levator pubo prostatica, lapisan dalam diafragma urogenitalis, M. levator ani pars anterior, M. levator prostat.
prostat.
Pembuluh darah glandula prostat : Pembuluh darah glandula prostat : a. Arteri Pudenda Interna
a. Arteri Pudenda Interna b. A. Vesicalis Inferior b. A. Vesicalis Inferior
c. A. Haemorrhoidalis Media c. A. Haemorrhoidalis Media
d. Vena membentuk plexus yang bermuara ke
d. Vena membentuk plexus yang bermuara ke Vena HypogastricaVena Hypogastrica Untuk persarafan glandula prostat oleh cabang plexus pelvicus. Untuk persarafan glandula prostat oleh cabang plexus pelvicus.
GLANDULA COWPER (GL. BULBOURETHRALIS) GLANDULA COWPER (GL. BULBOURETHRALIS)
Merupakan kelenjar kecil yang ukuran dan bentuknya menyerupai kacang polong. Merupakan kelenjar kecil yang ukuran dan bentuknya menyerupai kacang polong. Terdapat di belakang dan lateral pars membranacea urethra di antara kedua lapisan diafragma Terdapat di belakang dan lateral pars membranacea urethra di antara kedua lapisan diafragma urogenitalis. Kelenjar ini mensekresi cairan basa yang mengandung mucus ke dalam urethra urogenitalis. Kelenjar ini mensekresi cairan basa yang mengandung mucus ke dalam urethra penis untuk melumasi dan melindungi
penis untuk melumasi dan melindungi serta di tambahkan pada semen.serta di tambahkan pada semen. FUNICULUS SPERMATICUS
FUNICULUS SPERMATICUS
Memanjang dari annulus inguinalis abdominalis internus ke canalis i
Memanjang dari annulus inguinalis abdominalis internus ke canalis i nguinalis lalu kenguinalis lalu ke annulus inguinalis externus yang turun hamper
annulus inguinalis externus yang turun hamper vertical ke skrotum. Panjang funiculusvertical ke skrotum. Panjang funiculus spermatikus bagian kiri lebih panjang di
spermatikus bagian kiri lebih panjang di bandingkan yang kanan.bandingkan yang kanan. Struktur dari funiculus spermatikus :