• Tidak ada hasil yang ditemukan

CHAPTER 8 & 9.ppt

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "CHAPTER 8 & 9.ppt"

Copied!
57
0
0

Teks penuh

(1)

CHAPTER 8

CHAPTER 8

MOTIVATION AND

MOTIVATION AND

EMPOWERMENT

EMPOWERMENT

BY:

BY:

SETIA TJAHYANTI

SETIA TJAHYANTI

(2)
(3)

LEADERSHIP AND MOTIVATION

LEADERSHIP AND MOTIVATION

•• Motivation adalah kekuatan dari dalam/

Motivation adalah kekuatan dari dalam/

luar seseorang yang

luar seseorang yang merangsang

merangsang

antusiasme dan persistence untuk terus

antusiasme dan persistence untuk terus

menerus melakukan suatu tindakan

menerus melakukan suatu tindakan

tertentu.

tertentu.

•• Motivation sangat berkaitan erat dengan

Motivation sangat berkaitan erat dengan

phsicologica

phsicological

l internal eksternal dalam

internal eksternal dalam

setiap diri individu untuk bergerak dan

setiap diri individu untuk bergerak dan

melakukan sesuatu yang diinginkan.

melakukan sesuatu yang diinginkan.

(4)

•• Jadi istilah

Jadi istilah motivasi berhubungan dengan

motivasi berhubungan dengan

ide, gerakan atau

ide, gerakan atau merupakan suatu

merupakan suatu

sesuatu hal yang

sesuatu hal yang mendorong atau

mendorong atau

menggerakkan kita untuk berperilaku

menggerakkan kita untuk berperilaku

dengan cara tertentu.

dengan cara tertentu.

•• Kemampuan untuk melakukan usaha

Kemampuan untuk melakukan usaha

tingkat tinggi dalam mencapai tujuan

tingkat tinggi dalam mencapai tujuan

organisasional

organisasional,

, dikondisikan oleh

dikondisikan oleh

kemampuan usaha tersebut

kemampuan usaha tersebut memuaskan

memuaskan

kebutuhan individual.

kebutuhan individual.

(5)

DEFINISI MOTIVASI

DEFINISI MOTIVASI

•• Stephen P.RobbinsStephen P.Robbins

“We’ll define motivation as the We’ll define motivation as the willingnesswillingness

tto e

o exxert hig

ert hig h l

h level

evels

s of effort t

of effort towa

owarrd

d

org

org a

ani

niza

zattiiona

onal g

l g oa

oallss , c

, condit

onditiiona

onal b

l byy

effort’s ability to satisfy some individual effort’s ability to satisfy some individual need”.

need”.

“Motivasi sebagai suatu kerelaan untuk “Motivasi sebagai suatu kerelaan untuk

be

berrus

us a

aha

ha ss eop

eopttiim

ma

al m

l mung

ung kkiin da

n dalla

am

m

 penc

 penca

apa

paiia

an t

n tuj

ujuan

uan or

orgg a

ani

niss a

ass i y

i ya

ang

ng

dipeng

dipeng a

arruhi

uhi ol

oleh k

eh kem

ema

am

mpua

puan us

n us a

aha

ha unt

untuk

uk

me

memua

muass kka

an bebe

n beberra

apa

pa kkebutuha

ebutuhan

n

individu”. individu”.

(6)

EXHIBIT 9.1 EXHIBIT 9.1

A SIMPLE MODEL OF

A SIMPLE MODEL OF

MOTIVATION

MOTIVATION

FEEDBACK Reward informs person whether behavior was appropriate and should be used again FEEDBACK Reward informs person whether behavior was appropriate and should be used again

REWARDS

REWARDS satisfy needs.satisfy needs. Intrinsic or extrinsic reward Intrinsic or extrinsic reward BEHAVIOR

BEHAVIOR Create desire toCreate desire to Fulfill needs (food, friendship Fulfill needs (food, friendship Recognition, achievement Recognition, achievement NEED

NEED Create desire toCreate desire to Fulfill needs (food, friendship Fulfill needs (food, friendship Recognition, achievement Recognition, achievement

(7)

Rewards  Abraham Maslow David C. McClelland Herzberg Self-fulfillment Self- Actualizatio n  Achievement Prestige, status, self-esteem Ego Power,  Achievement  Affection, friendship, belonging Social Affiliation Protection, order, stability Safety & Security Power  Innate Need (Kebutuhan bawaan) Biogenic (Kebutuhan utk bertahan hidup)

Food, water, air, shelter, sex

Primary Needs

Physiologica l

-Level of Need People  Attitude Objective

Example of Need

Pendekatan yang tepat utk memotivasi karyawan agar menghasilkan perilaku yg efektif & efisien:

Reward yg sesuai bagi karyawan: Kebutuhan karyawan dapat dibedakan sbb:

Behavior 

(Perilaku Karyawan) Needs

(Kebutuhan Karyawan)

Need based Theory of Motivation

 Appropriate Reward  Approach Method Carrot & Punishment (Reward & Punishment) Empowerment (Give people control of their own & power to

affect result) Perform adequately Control People Grow People Give the best effort Intrinsic (reward from performing process/ action) Extrinsic (reward from external) Conventional Management Leadership Secondar  y & Tertiary Needs High Level Low Level Motivator  Hygiene Psychogenic (Kebutuhan yg muncul utk meresponi kondisi psikologis seseorang & hubungannya dg org lain)  Acquired Needs (Kebutuhan yg dipelajari sbg respon thd lingkungan) Purpose of Need Source of Need

(8)

Intrinsic and Extrinsic Rewards

• INTRINSIC REWARDS

Penghargaan yang diperoleh dari

kepuasan internal seseorang/ individu

yang diperoleh melalui suatu proses dari

kemampuan dalam suatu kegiatan/

pekerjaan.

Contoh: prestasi, pengakuan, kemajuan,

kemampuan seseorang untuk

(9)

• EXTRINSIC REWARDS

Penghargaan yang diperoleh dari orang lain, biasanya dari atasan atau supervisor termasuk promosi atau peningkatan pembayaran.

Contoh: Upah, gaji, kondisi kerja, prosedur dan kebijakan perusahaan, hubungan dengan rekan sekerja dan atasan.

• SYSTEM-WIDE REWARDS

Penghargaan yang diperuntukan bagi semua orang atau karyawan dalam suatu oarganisasi/ perusahaan

• INDIVIDUAL REWARDS

Penghargaan yang berbeda untuk setiap individu dalam suatu organisasi yang sama.

(10)

EXHIBIT 9.2

EXAMPLE OF INTERINSIC AND EXTRINSIC REWARDS

Large merit increase Feeling of self-fulfillment

Insurance benefits Pride in being part of a “winning “ organization

Extrinsic Intrinsic

Individual

(11)

EXHIBIT 9.3

NEEDS OF PEOPLE AND MOTIVATION METHODS Needs of people Leadership Higher needs Empowerment (Intrinsic) Growth &  fulfillment Best effort Conventional Management Lower needs

Carrot & stick (Extrinsic)

Control people Adequate

(12)

NEEDS-BASED THEORIES OF

MOTIVATION

Maslow’s Needs Hierarchy Theory

Teori ini dikemukakan oleh A.H. Maslow dan

merupakan kelanjutan dari “human science

theory” Elton Mayo yang menyatakan bahwa

kebutuhan dan kepuasan seseorang itu

 jamak yaitu kebutuhan biologis dan

(13)

Dasar Maslow’s Need hierarchy theory

a. Manusia adalah mahluk sosial yang berkeinginan, ia selalu menginginkan lebih banyak. Keinginan ini terus menerus, baru berhenti jika akhir hayatnya tiba.

b. Suatu Kebutuhan yang telah dipuaskan tidak menjadi alat motivasi bagi pelakunya, hanya kebutuhan yang belum terpenuhi yang menjadi alat motivasi.

c. Kebutuhan manusia itu bertingkat-tingkat (hierarchy) sbb:

1. Physiological Needs

2. Safety and Security Needs

3. Affiliation or Acceptance Needs (Belongingness) 4. Esteem or Status Needs

(14)

1. Physiological Needs

Kebutuhan dasar yang bersifat psikologis seperti makanan, air, sex, dan kebutuhan-krbutuhan badaniah lainnya.

2. Safety Needs

Kebutuhan akan suatu lingkungan yang aman, yang terbebas dari kekerasan, intimidasi dan kenyamanan di tempat kerja.

3. Belongingness Needs

Kebutuhan saling interaksi dengan yang lain, persahabatan dll. Dalam organisasi/

perusahaan setiap individu membutuhkan

teman sekerja, team, hubungan baik dengan atasan (Spv) atau sesama karyawan.

(15)

4. Esteem Needs

Kebutuhan akan penghargaan, pengakuan serta sifat sifat saling menghargai satu dengan yang lainnya dalam organisasi.

(Menghormati diri sendiri, otonomi, dan achievement, status, recognition dll)

5. Self Actualization

Kebutuhan bagi setiap orang yang memiliki potensi yang dapat ditransformasikan hingga prestasinya dapat meningkat melalui perilaku yang baik. (potensi untuk berkembang dan pemenuhan diri sendiri)

(16)

EXHIBIT 9.4

MASLOW’S HIERARCHY OF NEEDS

Need Hierarchy Fulfillment on the Job

Self-actualization Needs Opportunities for advancement, autonomy, growth, creativity

Esteem Needs Recognition, approval, high status, increased responsibilities

Belongingness Needs Work groups, clients, coworkers, supervisors Safety Needs Safe work, fringe benefits, job security

(17)

• Herzberg’s Two-Factor Theory

Teori motivation-hygene diperkenalkan

oleh Frederick Herzberg, seorang Psikolog

dengan kepercayaan bahwa hubungan

seseorang dengan pekerjaannya adalah

yang paling utama maka perilakunya

terhadap pekerjaan menentukan

kesuksesan dan atau kegagalan dalam

pekerjaan.

(18)

 Ada faktor kepuasan dan ketidakpuasan

yang memotivasi manusia

1. Hygiene Factor, Bila terpenuhi akan

menyingkirkan ketidakpuasan termasuk:

recognition, achievement,

tanggungjawab, pekerjaan, pertumbuhan

pribadi.

2. Motivator, Bila terpenuhi akan

memberikan kepuasan termasuk kondisi

kerja, gaji dan keamanan kerja, kebijakan

perusahaan, hubungan interpersonal.

(19)

EXHIBIT 9.5

HERZEBERG’S TWO-FACTOR THEORY

Area of Satisfaction Motivators

influence level of satisfaction.

Area of dissatisfaction Hygiene factors influence level of dissatisfaction Motivators Achievement Recognition Responsibility Work itself Personal growth Hygiene Factors Working condition Pay and security Company policies Supervisor Interpersonal relationship Highly Satisfied Neither Satisfied nor Dissatisfied Highly Dissatisfied

(20)

• Acquired Needs Theory

Teori kebutuhan yang dikemukakan oleh David McClelland ini memfokuskan pada 3 kebutuhan yaitu achievement, power dan affiliation yang dipelajari manusia sepanjang hidupnya.

1. Need for achievement

dorongan untuk melampaui, untuk meraih keberhasilan dan bekerja keras untuk

mencapai sukses, hasrat untuk mencapai sesuatu yang kadang sulit dicapai seperti pencapaian suatu standar yang terlalu

tinggi, atau jenis pekerjaan yang sangat kompleks.

(21)

2. Need for affiliation

Dorongan untuk menjadi bersahabat dan

hubungan interpersonal yang dekat,

menghindari konflik dan mempererat

persaudaraan.

3. Need for power 

Kebutuhan untuk membuat orang lain

berperilaku seperti yang diinginkan,

mempengaruhi atau mengontrol orang

lain, bertanggungjawab dan mempunyai

kewenangan.

(22)

OTHER MOTIVATIONAL THEORIES

• Reinforcement Perspective on

Motivation

Motivasi muncul sebagai akibat hubungan

antara perilaku dan ko sekuensinya

melalui perubahan-perubahan yang terjadi

sehingga berpengaruh pada penghargaan

atau hukuman.

(23)

a. Behavior modification

Tehnik teori penguatan untuk mengubah

perilaku dengan mengubah konsekuensinya (Reward/ Punishment)

b. Law of Effect

Perilaku yang tidak memberikan reinforcement akan diulang

c. Reinforcement

Segala yang menyebabkan perilaku diulang (penguatan/konsekuensinya)

d. Extrintion

Perilaku yang tidak lagi direinforce sehingga

(24)

• Reinforcement dibagi menjadi 2 yaitu: 1. Positive Reinforcement

Konsekuensi positif/ reward yang

merupakan pendataan/ pengadministrasian dari perilaku yang baik. Misalnya datang ke kantor tepat waktu, tidak banyak membuat kesalahan di kantor 

2. Negative Reinforcement

Konsekuensi negatif/ punishment yaitu

hukuman yang diberikan kepada pekerja atau karyawan karena kesalahan-kesalahan

(25)

• Expectancy Theory

Motivasi tergantung harapan individu atas kemampuan mereka melakukan tugas untuk memperoleh rewards.

Karyawan akan termotivasi untuk melakukan usaha yang keras ketika ia percaya bahwa usaha itu akan membawa pada penilaian kinerja yang baik, dan penilaian kerja yang baik akan membawa imbalan organisasi seperti bonus, kenaikan gaji atau promosi. Dan rewards itu akan

memuaskan tujuan individu karyawan.

Kuatnya kecenderungan untuk bertindak dalam suatu cara tertentu bergantung pada kekuatan. Suatu pengharapan bahwa tindakan itu akan diikuti oleh suatu keluaran

(26)

Teori ini terfokus pada 3 hubungan, yaitu: 1. Effort - Performance relationship

Keuntungan yang diterima oleh seseorang yang melaksanakan suatu usaha ditentukan akan membawa pada performance.

2. Performance - Rewards relationship Tingkat dimana individu percaya bahwa

melaksanakan sesuatu pada tingkat tertentu akan membawa pada pencapaian hasil yang diinginkan

3. Rewards – Personal Goals relationship Tingkat dimana imbalan perusahaan

memuaskan tujuan atau kebutuhan individu akan imbalan potensial tersebut sebagai

(27)

• Equity Theory

Manusia termotivasi untuk mencari keadilan sosial sebagai rewards kinerja mereka.

Kesamaan (equity) berperan dalam motivasi. Para karyawan membandingkan input & output yang diterimanya dengan yang lain.

Input meliputi: pendidikan, pengalaman, upaya-upaya dan kemampuan.

Output meliputi: pembayaran, pengakuan. Promosi dan penghargaan lainnya.

(28)

• Sebuah pernyataan ekuitas ada ketika

rasio keluaran seseorang terhadap

masukan sesuai dengan rasio orang lain

dalam sebuah kelompok kerja.

• Inequity terjadi ketika rasio masukan dan

keluaran diluar keseimbangan, seperti

ketika seorang karyawan dengan tingkat

pengalaman dan kemampuan yang tinggi

menerima gaji yang sama dengan seorang

karyawan baru yang mempunyai tingkat

kemampuan, pendidikan dan pengalaman

lebih rendah.

(29)

Ada 4 perbandingan yang dapat dilakukan karyawan:

1. Self-inside

Pengalaman karyawan dalam posisi berbeda didalam organisasi

2. Self-outside

Pengalaman karyawan dalam situasi atau posisi berbeda diluar organisasi

3. Other-inside

Individu atau eklompok dan didalam organisasinya

4. Other-outside

(30)

THE CARROT-AND-STICK

CONTROVERSY

• Motivasi penghargaan dan hukuman yang

dipraktekkan dalam banyak organisasi selalu dikaitkan dengan kenyataan bahwa kinerja penghargaan mengacu pada pembayaran. • Insentif keuangan dapat sedikit efektif, untuk

sesuatu, memberikan peningkatan gaji atau bonus kepada seorang karyawan dapat

memberikan tanda bahwa pemimpin menilai kontribusi mereka terhadap organisasi.

• Beberapa peneliti berpendapat bahwa

menggunakan uang sebagai motivator selalu membawa kepada kinerja yang tinggi.

(31)

Penghargaan ekstrinsik adalah baik motivasi yang tidak tepat maupun yang tidak produktif dan mungkin bekerja melawan minat terbaik dari organisasi. Alasan-alasan untuk Kritik atas pendekatan carrot and stick terutama pada penggunaan extrinsic rewards adalah: 1. Extrinsic reward mengurangi dan menghapus

intrinsic rewards

2. Extrinsic reward bersifat sementara

3. Extrinsic reward mengasumsikan manusia didorong oleh lovers needs

4. Organisasi terlalu kompleks untuk pendekatan carrot and stick

5. Carrot and stick mematikan motivasi orang untuk bekerja sebagai kelompok

(32)

• Program insentif dapat menjadi sukses,

khususnya ketika orang-orang secara aktual termotivasi oleh uang dan pengurangan

kebutuhan. Meskipun demikian, insentif individual cukup jarang untuk memotivasi perilaku yang

menguntungkan organisasi secara keseluruhan. • Salah satu cara untuk seorang pemimpin

menempatkan kontroversi dari carrot-and-stick

adalah untuk memahami kelemahan dan kekuatan program dan mengambil sisi positifnya tetapi

mengurangi dampak pemacu ekstrinsiknya. Seorang pemimpin juga melihat kepada

kebutuhan orang-orang yang tinggi dan tidak ada bawahan yang akan bekerja dimana tidak ada

penawaran terhadap pemuasan kebutuhan individu sebaik pembayaran gaji tahunan.

(33)

EMPOWERMENT

• Empowerment atau pembagian kekuasaan

adalah delegasi kekuasaan/ informasi/

wewenang kepada bawahan untuk

memotivasi karyawan dengan intrinsic

rewards.

• Pemberian wewenang mengacu pada

pembagian kekuasaan, pendelegasian

kekuasaan dan otoritas kepada bawahan

dalam organisasi.

(34)

Peningkatan kekuasaan dan tanggungjawab

membawa motivasi yang lebih besar,

meningkatkan kepuasan karyawan.

pemberian wewenang kepada pekerja,

meliputi penambahan tanggungajwab kerja,

otoritas untuk mendefinisikan pekerjaannya,

dan kekuasaan untuk membuat keputusan

merupakan indikator yang paling dramatis

atas kepuasan pekerjaan.

(35)

ELEMENTS OF EMPOWERMENT

5 faktor yang perlu diperhatikan sebelum melakukan empowerment:

1. Karyawan mendapatkan informasi tentang visi dan misi perusahaan

2. Karyawan mendapatkan pengetahuan dan keahlian untuk mencapai tujuan perusahaan 3. Karyawan mempunyai kemampuan untuk

membuat keputusan substantive

4. Karyawan mengerti tujuan dan pengaruh dari pekerjaannya

5. Karyawan diberikan penghargaan berdasarkan kinerja perusahaan

(36)

EXHIBIT 9.6

THE EMPOWERMENT CONTINIUM

Self-management Self-directed teams Cross-functional teams Quality circles Participation groups Suggestion Program Periodic Briefing High Low Degree of  Empowerment

Few Many and

Complex Employee

(37)

CHAPTER 9

LEADERSHIP

COMMUNICATIONS

BY:

SETIA TJAHYANTI

(38)

HOW LEADER COMMUNICATE

• Motivasi sangat tergantung pada

kemampuan pemimpin untuk

berkomunikasi secara efektif.

Kepemimpinan tidak dapat terjadi tanpa

komunikasi yang efektif.

• Kepemimpinan berarti mempengaruhi

orang untuk membawa perubahan atas

suatu visi atau masa depan yang

(39)

• Pemimpin berkomunikasi untuk membagi

visi dengan orang lain, menginspirasi dan

memotivasi mereka untuk mencapai visi

yang diinginkan, dan membagun nilai-nilai

dan kepercayaan guna mencapai

hubungan kerja yang efektif dan

pencapaian tujuan organisasi.

(40)

EXHIBIT 6.1

THE LEADER AS

COMMUNICATION CHAMPION

Internal and External Sources Listening Discernment interpretation leader as Communication Champion Actions Direct attention to vision/values,

create open climate Methods

Use rich channels, stories, metaphors, openness, dialogue

(41)

MANAGEMENT COMMUNICATION

• Peran utama seorang manajer adalah “pengolah informasi”

• Manajer menghabiskan 80% dari setiap hari kerja berkomunikasi dengan orang lain (rapat, telepon, berbicara informal dengan oarng lain) • Manajer mengamati lingkungannya untuk

mendapatkan informasi pribadi dan tertulis, mengumpulkan fakta, data dan ide-ide, yang kemudian dikirimkan kepada bawahannya dan orang lain yang dapat menggunakannya.

(42)

• Manajer menerima berita2 dan umpan

balik dari bawahannya untuk melihat

apakah terjadi kesalahan dalam

penterjemahan berita yang dikirimnya dan

menentukan apakah perlu dilakukan

perubahan berita agar lebih akurat.

• Manajer memiliki tanggungjawab yang

besar dalam mengarahkan dan mengontrol

sebuah organisasi.

• Efektivitas komunikasi didasari dengan

ketepatan formulasi berita dengan sedikit

statistik dan keputusan2.

(43)

LEADER COMMUNICATION

• Pemimpin sering kali mengkomunikasikan gambaran besar -visi- daripada fakta dan potongan-potongan informasi.

• Bilamana seorang manajer bertindak sebagai pengolah informasi untuk menyebarkan data secara tepat, seorang pemimpin dapat terlihat sebagai juara komunikasi (communication

champion)

• Seorang communication champion adalah seorang yang secara filosofis yakin bahwa

komunikasi adalah penting untuk membangun kepercayaan dan mendapatkan komiten

(44)

• Pemimpin menggunakan komunikasi untuk mengisnpirasi dan menyatukan manfaat dan identitas orang-orang secara umum.

• Seorang CC memungkinkan pengikut-pengikutnya menghidupkan visi perusahaan dalam aktivitas

sehari-hari mereka.

• Orang memerlukan visi untuk memotivasi mereka menuju masa depan. Belajar, menyelesaikan

masalah, membuat keputusan dan berstrategi semua adalah berorientasi dan berasal dari visi. • Pemimpin secara aktif berkomunikasi melalui

kata-kata dan tindakan setiap hari. Komunikasi reguler penting untuk membangun hubungan pribadi dengan para pengikutnya.

(45)

• Dengan membangun komunikasi yang terbuka, aktif mendengarkan orang lain, belajar melihat dengan jelas berita2 dasar dan mempraktekan dialog, pemimpin memfasilitasi dan mendukung percakapan strategis yang menggerakan

organisasi kedepan.

• Komunikasi pemimpin adalah mengarah kepada manfaat ( purpose directed ), yang mengarahkan perhatian setiap orang kepada visi, nilai-nilai dan hasil yang diinginkan kelompok atau organisasi dan menyakinkan orang untuk bertindak

(46)

EXHIBIT 6.1

THE LEADER AS

COMMUNICATION CHAMPION

Internal and External Sources Listening Discernment interpretation leader as Communication Champion Actions Direct attention to vision/values,

create open climate Methods

Use rich channels, stories, metaphors, openness, dialogue

(47)

CREATING AN OPEN COMMUNICATION CLIMATE

• Menciptakan komunikasi yang terbuka

dengan cara membagi semua informasi

kepada semua anggota organisasi

sehingga dapat membagun kepercayaan

dimana unsur-unsur yang diperlukan

dalam interaksi komunikasi antara leader

dan follower dapat memberikan semangat

dan komitmen terhadap tujuan organisasi.

(48)

EXHIBIT 6.2

WHY OPEN THE COMMUNICATION CLIMATE?

An open climate is essential for cascading vision, and cascading is essential because: Natural Law 1: You Get What You Talk About

A vision must have ample ‘air time’ in an organization. A vision must be shared And practiced by leaders at every opportunity.

Natural Law 2: The Climate of an Organization Is a Reflection of the Leader A leader who doesn’t embody the vision and values doesn’t have an organization that does.

Natural Law 3: You Can’t Walk Faster Than One Step at a Time

A vision is neither understood nor accepted overnight. Communicating must be built into continuous, daily interaction so that over time followers will internalize

(49)

Listening and Discernment

• Listening

Mendengar adalah keterampilan

memperoleh dan menginterpretasikan arti

seseungguhnya dari suatu pesan

• Discernment

Mendengarkan dengan mendeteksi isi

pesan yang tidak terucap tersembunyi

dibalik percakapan.

(50)

EXHIBIT 6.3

TEN KEYS TO EFFECTIVE LISTENING

Keys Poor Listener Good Listener 1. Listen actively

2. Find areas of interest 3. Resist distractions 4. Capitalize on the

thought is is faster than speech

5. Be responsive 6. Judge content, not

delivery

7. Hold one’s fire 8. Listen for ideas 9. Work at ideas

10. Exercise one’s mind

Is passive, laid back Tunes out dry subjects Is easily distracted

Tends to daydream with slow speakers

Is minimally involved Tunes out if delivery is poor

Has preconceptions; argues

Listens for facts

No energy output; faked attention

Resists difficult material in favor of light,

recreational material

Asks questions; paraphrases what is said

Looks for opportunities, new learning Fights distractions; tolerates bad habits; knows how to concentrate Challenges, anticipates. Summarizes; listens between lines to tone of voice Nods; shows interest, positive feedback Judges content; skips over delivery Errors

Does not judge until comprehension is complete

Listens to central themes

Works hard; exhibit active body state, eye contact

Uses heavier material as exercise for the mind

(51)

• Dialogue

merupakan suatu interaksi timbal balik

antara pembicara dan pendengar yang

sama-sama memahami maknaa dan arti

dari pokok pembicaraan.

(52)

Conversation

DIALOGUE AND DISCUSSION THE DIFFERENCE EXHIBIT 6.4

Lack of understanding, disagreement, divergent points of view, evaluate

others

Reveal feelings

Explore assumptions Suspend convictions Build common ground

Long term, innovative solutions Unified group Shared meaning Transformed mind-sets State positions Advocate convictions Convince others Build oppositions Short-term resolution Agreement by logic

Opposition beaten down Mind-sets held onto

Result Result

(53)

COMMUNICATIONS

• Komunikasi harus mencakup pentransferan dan pemahaman makna.

• Suatu ide atau gagasan, tidak perduli seberapa besarnya itu tidak berguna sebelum diteruskan dan dipahami oleh orang lain. Komunikasi yang sempurna eksis apabila suatu pikiran atau ide diteruskan sehingga gambaran mental yang dipresepsikan penerima persisi sama dengan yang dibayangkan.

• Jadi komunikasi adalah kemampuan dalam menyampaikan informasi, pemikiran, ide-ide sehingga dapat dipahami secara puas oleh seseorang atau sekelompok pendengar.

(54)

Fungsi dasar Komunikasi: 1. Fungsi kontrol

Komunikasi bertindak untuk mengendalikan perilkau anggota dengan beberapa cara, misalnya setiap

organisasi mempunyai hirarki wewenang dan garis panduan formal yang harus dipatuhi oleh semua karyawan.

2. Fungsi motivasi

Komunikasi membantu perkembangan motivasi dengan menjelaskan kepada para karyawan apa yang harus

dilakukan, seberapa baik mereka bekerja, dan apa yang dapat dilakukan untuk memperbaiki kinerja yang dibawah standar.

3. Fungsi pengungkapan emosional

Komunikasi yang terjadi dalam suatu kelompok

merupakan mekanisme fundamental yang mana anggota-anggota menunjukkan kekecewaan, dan rasa puas

(55)

EXHIBIT 6.5

TEN KEYS TO EFFECTIVE LISTENING

Electronic mail

Face-to-face verbal Formal report

Memos, letters Telephone

Advantage Personal Two-way Fast feedback disadvantages Provides record One-way Slow-feedback High channel richness Low channel richness Disadvantages No record Spontaneous Dissemination hard Advantages Provides record Premeditated Easily disseminated

(56)

STORIES & METAPHORS

• Cerita dapat membuat Leader terhubung

dengan follower secara emosional

intelektual serta menanamkan values.

Cerita memberikan perasaan “masuk”

dalam situasi sesungguhnya,

menginspirasikan tindakan, mudah diingat

dan meyakinan.

(57)

SYMBOLS & INFORMAL COMMUNICATION

• Penampilan, perilaku, tindakan dan sikap – leader merupakan simbol yang diperhatikkan follower 

• Simbol merupakan alat komunikasi informal yang mengkomunikasikan apa yang penting • Komunikasi informal penting sebab

menyimbolkan visi memiliki dampak besar kepada orang lain.

• Contoh: MBWA (Management by Wandering  Around): Leader langsung berinteraksi dengan

Referensi

Dokumen terkait

yaitu jenis herbisida yang diaplikasikan pada lahan pertanian setelah tanaman budidaya tumbuh di lahan tersebut, dengan tujuan untuk menekan pertumbuhan gulma yang tumbuh

Subyek LF mengalami peningkatan kemampuan komunikasi interpersonal, hal tersebut ditunjukkan oleh hasil pre-test yang mendapatkan skor 99 sedangkan skor post-test 126

Penelitian ini dilakukan di LAZ PT Semen Padang dnagan tujuan untuk mengetahui : (1) Untuk mengetahui pelaksanaan dari pengelolaan serta pengunaan dana yang

Kurangnya penyampaian informasi dalam lingkup sekolah merupakan permasalahan yang ada di SMA Virgo Fidelis Bawen. Penyampaian informasi dari sekolah kepada murid,

Bank Aceh sebagai bank milik Pemerintah Aceh dan pemerintah daerah kabupaten/kota di Aceh, tentu menginginkan adanya peningkatan kinerja yang lebih baik lagi, dalam

Eka Sukma Tour dengan Hotel JW Marriot Medan merupakan perjanjian dibawah tangan (biasa) dan dalam bentuk perjanjian baku (standard contract), sehingga kedudukan para pihak

Berdasarkan data di atas, sebagai seorang dokter di Puskesmas tersebut, langkah-langkah apa saja yang akan saudara lakukan untuk memecahkan maslah kesehatan didaerah saudara

3.1 Memahami konsep ruang (lokasi, distribusi, potensi, iklim, bentuk muka bumi, geologis, flora dan fauna) dan interaksi antarruang di Indonesia serta pengaruhnya