LAPORAN PENDAHULUAN LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN KANKER SERVIKS ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN KANKER SERVIKS A.
A. PENDAHULUANPENDAHULUAN
Kanker serviks adalah pertumbuhan sel-sel mulut rahim / serviks yang abnormal Kanker serviks adalah pertumbuhan sel-sel mulut rahim / serviks yang abnormal dimana sel-sel ini mengalami perubahan ke
dimana sel-sel ini mengalami perubahan ke arah displasia atau mengarah pada keganasan.arah displasia atau mengarah pada keganasan. Ka
Kanknker er inini i bibiasasananyya a memenynyereranang g wawaninita ta yang yang pepernrnah ah atatau au sesedadang ng beberarada da dadalalamm status
status sexually activesexually active. Biasanya kanker ini men. Biasanya kanker ini menyerang wanita yang telah yerang wanita yang telah berumur, terutamaberumur, terutama paling banyak pada wanita yang berusia 35 - 55 tahun. Akan tetapi, tidak mustahil wanita paling banyak pada wanita yang berusia 35 - 55 tahun. Akan tetapi, tidak mustahil wanita yang mudapun dapat menderita penyakit ini, asalkan memiliki faktor risikonya.
yang mudapun dapat menderita penyakit ini, asalkan memiliki faktor risikonya. erk
erkembangaembangan n neoplaneoplasma sma ganas di ganas di serviserviks ks tidak menghalantidak menghalangi gi untuk ter!adinyuntuk ter!adinyaa keh
kehamiamilanlan. . ""eerdaprdapat at kemkemungungkinkinan an # # di di antantara ara 3$$3$$$ $ kehkehamiamilan lan bagbagi i seoseoranrang g wanwanitaita penderita kanker serviks. %amun, adanya kanker serviks memberi pengaruh yang tidak penderita kanker serviks. %amun, adanya kanker serviks memberi pengaruh yang tidak bai
baik k daldalam am kehkehamiamilanlan, , perspersalialinannan, , dan dan nifnifas. as. KanKanker ker serservikviks s dapdapat at memmemi&u i&u terter!adi!adinynyaa abortu
abortus s akibaakibat t pendarapendarahan han dan hambatan dalam dan hambatan dalam pertumpertumbuhan !anin buhan !anin karenkarena a pertumpertumbuhanbuhan neoplasma tersebut. Apabila penyakit ini tidak diobati lebih lan!ut, pada kira-kira
neoplasma tersebut. Apabila penyakit ini tidak diobati lebih lan!ut, pada kira-kira dua pertigadua pertiga u
ussiia a kkeehhaammiillan an ppeennddeerriitta a mmeenn!!eellanang g &&uukkuup p bbuullaann, , ddaappaat t tteerr!!aaddi i kkeemmaattiiaann !anin.
!anin. (W(Wikiknjnjososasastrtro, o, HanHanififa. a. 20200505. . IlIlmu mu KaKandndunungagan, n, IlIlmu mu KebKebidanidananan. . JaJakakartrta a :: Yaasan !ina "ustaka #ar$ono "ra$iro%ardjo&
Yaasan !ina "ustaka #ar$ono "ra$iro%ardjo& en
engargaruh uh kankanker ker serservikviks s pada pada wakwaktu tu perpersalsalinaninan, , antantara ara lailain n kekkekakuakuan an serserviviksks karena !aringan
karena !aringan kankkanker er yang yang terbenterbentuk, akan tuk, akan menghmenghambat proses ambat proses persalpersalinan inan 'khus'khususnyusnyaa Kal
Kala a (). (). BilBila a tumtumor or yayang ng terterbentbentuk uk lunlunak ak dan dan hanyhanya a terterbatbatas as pada pada sebsebagiagian an serservikviks,s, pembukaan pada waktu persalinan dapat men!adi lengkap dan bayi bisa lahir spontan. pembukaan pada waktu persalinan dapat men!adi lengkap dan bayi bisa lahir spontan. *alam masa nifas, sering ter!adi infeksi.
*alam masa nifas, sering ter!adi infeksi. Adapun
Adapun penyebab penyebab pasti pasti ter!adinya ter!adinya perubahan perubahan sel-sel sel-sel normal normal mulut mulut rahim rahim men!adimen!adi se-sel yang ganas tidak diketahui se&ara pasti. %amun, ada beberapa faktor yang dapat se-sel yang ganas tidak diketahui se&ara pasti. %amun, ada beberapa faktor yang dapat mempen
mempengaruhgaruhi i perubperubahan tersebutahan tersebut, antara lain + , antara lain + hubunghubungan seksual pada usia dini an seksual pada usia dini ' #' # tahun), hubungan seksual multi partner, infeksi 'uman apilloma irus), dan genetik tahun), hubungan seksual multi partner, infeksi 'uman apilloma irus), dan genetik 'namun, persentasenya sangat ke&il).
'namun, persentasenya sangat ke&il). Ada
Ada !uga !uga beberapa beberapa faktor faktor yang yang mempengaruhi mempengaruhi insiden insiden kanker kanker serviks serviks yaitu yaitu + + usia,usia, melahirkan lebih dari 30, personal hygiene, status sosial ekonomi, terpa!an virus terutama melahirkan lebih dari 30, personal hygiene, status sosial ekonomi, terpa!an virus terutama virus (, dan kebiasaan merokok.
virus (, dan kebiasaan merokok. Beb
Beberaerapa pa ge!ge!ala ala yanyang g bisbisa a timtimbul bul padpada a penpenderderita ita kankanker ker serserviviks, antara ks, antara lailain n ++ ke
kepuputitihahan n atatau au kekeluluararnynya a &a&airiran an enen&e&er r dan dan beberbarbau u bubususuk k dadari ri vavagiginana, , pependndararahaahan,n, hematuria, anemia, kelemahan pada ekstremitas bawah, timbul nyeri panggul 'pelvis) atau hematuria, anemia, kelemahan pada ekstremitas bawah, timbul nyeri panggul 'pelvis) atau di perut bagian bawah. ada stadium lan!ut, badan men!adi lebih kurus, edema kaki, timbul di perut bagian bawah. ada stadium lan!ut, badan men!adi lebih kurus, edema kaki, timbul iritasi kandung ken&ing dan rektum, bahkan bisa menyebabkan terbentuknya vesikovaginal iritasi kandung ken&ing dan rektum, bahkan bisa menyebabkan terbentuknya vesikovaginal atau rektovaginal, hingga timbul ge!ala-ge!ala akibat metastasis !auh.
1etiap tahunnya, terdapat kurang lebih 5$$ ribu kasus baru kanker leher rahim, 1etiap tahunnya, terdapat kurang lebih 5$$ ribu kasus baru kanker leher rahim, sebanyak 2$ persen ter!adi pada wanita yang hidup di negara berkembang. 1edikitnya sebanyak 2$ persen ter!adi pada wanita yang hidup di negara berkembang. 1edikitnya 3#.$$$ wanita di seluruh dunia meninggal akibat kanker leher rahim. *ari !umlah itu, 5$4 3#.$$$ wanita di seluruh dunia meninggal akibat kanker leher rahim. *ari !umlah itu, 5$4 kematian ter!adi di negara-negara
kematian ter!adi di negara-negara berkembang. Kematian pada kasus kanker serviks ter!adiberkembang. Kematian pada kasus kanker serviks ter!adi karena sebagian besar penderita yang be
karena sebagian besar penderita yang berobat sudah berada dalam stadium lan!ut.robat sudah berada dalam stadium lan!ut. (#jaifoella% 'oer. ))*. !uku +jar Ilmu "enakit alam Jilid
(#jaifoella% 'oer. ))*. !uku +jar Ilmu "enakit alam Jilid 2.Jakarta : -KI&2.Jakarta : -KI&
adahal, dengan ditemukannya kanker ini pada stadium dini, kemungkinan penyakit adahal, dengan ditemukannya kanker ini pada stadium dini, kemungkinan penyakit ini dapat disembuhkan sampai hampir #$$4. Kini, &ara terbaik yang bisa dilakukan untuk ini dapat disembuhkan sampai hampir #$$4. Kini, &ara terbaik yang bisa dilakukan untuk men&egah kanker ini adalah melalui skrining yang dinamakan ap 1mear. ap smear men&egah kanker ini adalah melalui skrining yang dinamakan ap 1mear. ap smear adalah suatu pemeriksaan sitologi untuk mengetahui adanya keganasan 'kanker) dengan adalah suatu pemeriksaan sitologi untuk mengetahui adanya keganasan 'kanker) dengan mikroskop. emeriksaan ini mudah diker!akan, &epat dan tidak menimbulkan rasa sakit. mikroskop. emeriksaan ini mudah diker!akan, &epat dan tidak menimbulkan rasa sakit. *engan adanya upaya deteksi dini ini, diharapkan angka ke!adian kanker serviks dapat *engan adanya upaya deteksi dini ini, diharapkan angka ke!adian kanker serviks dapat ditekan pada tahun - tahun
ditekan pada tahun - tahun berikutnya.berikutnya.
B.
B. KONSEP DASAR PENYAKITKONSEP DASAR PENYAKIT #.
#. DEFINISIDEFINISI
Kanker serviks adalah pertumbuhan sel-sel abnormal pada daerah batas antara epitel yangKanker serviks adalah pertumbuhan sel-sel abnormal pada daerah batas antara epitel yang melapmelapisi isi ektosektoservikerviks s 'porsi'porsio) o) dan dan endoseendoservikrviks s kanalkanalis is servserviksaliksalis is yang disebutyang disebut squamo- squamo-columnar junction
columnar junction '16). '16).
(Wiknjosastro, Hanifa. 2005. Ilmu Kandungan, /disi Kedua. Jakarta : Yaasan !ina (Wiknjosastro, Hanifa. 2005. Ilmu Kandungan, /disi Kedua. Jakarta : Yaasan !ina "ustaka #ar$ono "ra$iro%ardjo&
"ustaka #ar$ono "ra$iro%ardjo&
KanKanker ker serservikviks s mermerupaupakan kan selsel-se-sel l kanker kanker yanyang g menmenyeyerang rang bagbagianiansquamsquamosa osa columcolumnar nar junctionjunction '16) serviks '16) serviks ("rie, #l1ia. 2002. "atofisiologi Konse Klinis "roses 3 "roses("rie, #l1ia. 2002. "atofisiologi Konse Klinis "roses 3 "roses "enakit, /disi *, 4olume 2. Jakarta : /6&
"enakit, /disi *, 4olume 2. Jakarta : /6&
Kanker serviks atau kanker mulut rahim adalah kanker yang ter!adi pada serviks uterus,Kanker serviks atau kanker mulut rahim adalah kanker yang ter!adi pada serviks uterus, suatu daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk ke arah rahim suatu daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk ke arah rahim y yaanng g tteerrlleettaak k ananttaarra a rraahhiim m ''uutteerruuss) ) ddeennggaan n lliiaanng g sseennggggaammaa.. ( ( %tt:77%ealt%aus.blogsot.om7200)7087aske3ibu3dengan3gangguan3sistem%tt:77%ealt%aus.blogsot.om7200)7087aske3ibu3dengan3gangguan3sistem3 3 reroduksi. %tml& reroduksi. %tml&1etiap tahunnya, terdapat kurang lebih 5$$ ribu kasus baru kanker leher rahim, 1etiap tahunnya, terdapat kurang lebih 5$$ ribu kasus baru kanker leher rahim, sebanyak 2$ persen ter!adi pada wanita yang hidup di negara berkembang. 1edikitnya sebanyak 2$ persen ter!adi pada wanita yang hidup di negara berkembang. 1edikitnya 3#.$$$ wanita di seluruh dunia meninggal akibat kanker leher rahim. *ari !umlah itu, 5$4 3#.$$$ wanita di seluruh dunia meninggal akibat kanker leher rahim. *ari !umlah itu, 5$4 kematian ter!adi di negara-negara
kematian ter!adi di negara-negara berkembang. Kematian pada kasus kanker serviks ter!adiberkembang. Kematian pada kasus kanker serviks ter!adi karena sebagian besar penderita yang be
karena sebagian besar penderita yang berobat sudah berada dalam stadium lan!ut.robat sudah berada dalam stadium lan!ut. (#jaifoella% 'oer. ))*. !uku +jar Ilmu "enakit alam Jilid
(#jaifoella% 'oer. ))*. !uku +jar Ilmu "enakit alam Jilid 2.Jakarta : -KI&2.Jakarta : -KI&
adahal, dengan ditemukannya kanker ini pada stadium dini, kemungkinan penyakit adahal, dengan ditemukannya kanker ini pada stadium dini, kemungkinan penyakit ini dapat disembuhkan sampai hampir #$$4. Kini, &ara terbaik yang bisa dilakukan untuk ini dapat disembuhkan sampai hampir #$$4. Kini, &ara terbaik yang bisa dilakukan untuk men&egah kanker ini adalah melalui skrining yang dinamakan ap 1mear. ap smear men&egah kanker ini adalah melalui skrining yang dinamakan ap 1mear. ap smear adalah suatu pemeriksaan sitologi untuk mengetahui adanya keganasan 'kanker) dengan adalah suatu pemeriksaan sitologi untuk mengetahui adanya keganasan 'kanker) dengan mikroskop. emeriksaan ini mudah diker!akan, &epat dan tidak menimbulkan rasa sakit. mikroskop. emeriksaan ini mudah diker!akan, &epat dan tidak menimbulkan rasa sakit. *engan adanya upaya deteksi dini ini, diharapkan angka ke!adian kanker serviks dapat *engan adanya upaya deteksi dini ini, diharapkan angka ke!adian kanker serviks dapat ditekan pada tahun - tahun
ditekan pada tahun - tahun berikutnya.berikutnya.
B.
B. KONSEP DASAR PENYAKITKONSEP DASAR PENYAKIT #.
#. DEFINISIDEFINISI
Kanker serviks adalah pertumbuhan sel-sel abnormal pada daerah batas antara epitel yangKanker serviks adalah pertumbuhan sel-sel abnormal pada daerah batas antara epitel yang melapmelapisi isi ektosektoservikerviks s 'porsi'porsio) o) dan dan endoseendoservikrviks s kanalkanalis is servserviksaliksalis is yang disebutyang disebut squamo- squamo-columnar junction
columnar junction '16). '16).
(Wiknjosastro, Hanifa. 2005. Ilmu Kandungan, /disi Kedua. Jakarta : Yaasan !ina (Wiknjosastro, Hanifa. 2005. Ilmu Kandungan, /disi Kedua. Jakarta : Yaasan !ina "ustaka #ar$ono "ra$iro%ardjo&
"ustaka #ar$ono "ra$iro%ardjo&
KanKanker ker serservikviks s mermerupaupakan kan selsel-se-sel l kanker kanker yanyang g menmenyeyerang rang bagbagianiansquamsquamosa osa columcolumnar nar junctionjunction '16) serviks '16) serviks ("rie, #l1ia. 2002. "atofisiologi Konse Klinis "roses 3 "roses("rie, #l1ia. 2002. "atofisiologi Konse Klinis "roses 3 "roses "enakit, /disi *, 4olume 2. Jakarta : /6&
"enakit, /disi *, 4olume 2. Jakarta : /6&
Kanker serviks atau kanker mulut rahim adalah kanker yang ter!adi pada serviks uterus,Kanker serviks atau kanker mulut rahim adalah kanker yang ter!adi pada serviks uterus, suatu daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk ke arah rahim suatu daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk ke arah rahim y yaanng g tteerrlleettaak k ananttaarra a rraahhiim m ''uutteerruuss) ) ddeennggaan n lliiaanng g sseennggggaammaa.. ( ( %tt:77%ealt%aus.blogsot.om7200)7087aske3ibu3dengan3gangguan3sistem%tt:77%ealt%aus.blogsot.om7200)7087aske3ibu3dengan3gangguan3sistem3 3 reroduksi. %tml& reroduksi. %tml&
Kanker serviks adalah tumbuhnya sel-sel abnormal pada serviks. Kanker serviks merupakanKanker serviks adalah tumbuhnya sel-sel abnormal pada serviks. Kanker serviks merupakan kanker yang primer berasal dari serviks 'kanalis serviksalis dan porsio). 1erviks adalah kanker yang primer berasal dari serviks 'kanalis serviksalis dan porsio). 1erviks adalah bagian u!ung depan rahim yang men!ulur ke vagina.bagian u!ung depan rahim yang men!ulur ke vagina. (%tt:77infokese%atan200).%tml&(%tt:77infokese%atan200).%tml&
Kanker serviks merupakan karsinoma ginekologi yang terbanyak dideritaKanker serviks merupakan karsinoma ginekologi yang terbanyak diderita (Kai(Kaita ta #elekt#elektaa Kedokteran Jilid I&Kedokteran Jilid I& .
. EPIDEMIOLOGI / INSIDEN KASUSEPIDEMIOLOGI / INSIDEN KASUS Kan
Kanker ker lehleher er rahrahim im 'se'servirviks) ks) ataatau u karsinkarsinoma oma serserviviks ks uterus uterus mermerupaupakan kan kankanker ker pembunuh wanita nomor dua di dunia setelah kanker payudara. 1etiap tahunnya, terdapat pembunuh wanita nomor dua di dunia setelah kanker payudara. 1etiap tahunnya, terdapat kurang lebih 5$$ ribu kasus baru kanker leher rahim '
kurang lebih 5$$ ribu kasus baru kanker leher rahim 'cervical cancer cervical cancer ), sebanyak 2$ persen), sebanyak 2$ persen ter!adi pada wanita yang hidup d
ter!adi pada wanita yang hidup di negara berkembang. 1edikitnya 3#.$$$ wanita di i negara berkembang. 1edikitnya 3#.$$$ wanita di seluruhseluruh dunia meninggal akibat kanker leher rahim. *ari !umlah itu, 5$4 kematian ter!adi di dunia meninggal akibat kanker leher rahim. *ari !umlah itu, 5$4 kematian ter!adi di negara-negara berkembang. al itu ter!adi karena
negara berkembang. al itu ter!adi karena pasien datang dalam stadium lan!ut.pasien datang dalam stadium lan!ut. 7enurut
7enurut data *epartemen Kesehatan 8( tahun $$, penyakit kanker leher rahim data *epartemen Kesehatan 8( tahun $$, penyakit kanker leher rahim saat ini menempati urutan pertama daftar kanker yang
saat ini menempati urutan pertama daftar kanker yang diderita kaum wanita (ndonesia. saatdiderita kaum wanita (ndonesia. saat ini ada sekitar #$$ kasus per #$$ ribu penduduk atau $$ ribu kasus setiap tahunnya ini ada sekitar #$$ kasus per #$$ ribu penduduk atau $$ ribu kasus setiap tahunnya Kanker serviks yang sudah masuk ke stadium lan!ut sering menyebabkan kematian dalam Kanker serviks yang sudah masuk ke stadium lan!ut sering menyebabkan kematian dalam !angka
!angka waktu waktu relatif relatif &epat. 1elain &epat. 1elain itu, itu, lebih lebih dari dari $ $ persen persen kasus kasus yang yang datang datang ke ke rumahrumah sa
sakikit t diditetemumukakan n daladalam m kekeadadaaaan n ststadadiuium m lalan!n!utut.. (sum(sumber ber : : %tt%tt:7:77$$7$$$.$.ikikirairan3 n3 rakat.om7&
rakat.om7& 7e
7enunururut t 9l9loboba&a&an an ''$$$$) ) di di seselulururuh h duduninia a sesetitiap ap tatahun hun adada a :;:;3.3.::3 3 wawanitnitaa terdiagnosa kanker serviks, 3.5$5 meninggal. *i dunia, lebih dari $$ wanita meninggal terdiagnosa kanker serviks, 3.5$5 meninggal. *i dunia, lebih dari $$ wanita meninggal setiap hari karena kanker serviks. *i (ndonesia, kanker serviks menempati urutan pertama setiap hari karena kanker serviks. *i (ndonesia, kanker serviks menempati urutan pertama kanker pada wanita.
kanker pada wanita.
1etiap hari di (ndonesia ada :$ orang wanita terdiagnosa dan $ wanita meninggal 1etiap hari di (ndonesia ada :$ orang wanita terdiagnosa dan $ wanita meninggal karena kanker serviks. Karena kanker serviks merupakan penyakit yang telah diketahui karena kanker serviks. Karena kanker serviks merupakan penyakit yang telah diketahui peny
penyebaebabnybnya a dan dan teltelah ah dikdiketaetahui hui perper!al!alanan anan penypenyakiakitnytnya. a. *it*itambambah ah !ug!uga a sudsudah ah adaada metode deteksi dini kanker serviks dan adanya pen&egahan dengan vaksinasi, seharusnya metode deteksi dini kanker serviks dan adanya pen&egahan dengan vaksinasi, seharusnya angka ke!adian dan kematian akibat kanker serviks dapat diturun. Banyaknya kasus kanker angka ke!adian dan kematian akibat kanker serviks dapat diturun. Banyaknya kasus kanker serviks di (ndonesia disebabkan pengetahuan tentang kanker serviks yang kurang sehingga serviks di (ndonesia disebabkan pengetahuan tentang kanker serviks yang kurang sehingga k
keessaaddaarraan n mmaassyyaarraakkaat t uunnttuuk k ddeetteekkssi i ddiinni i ppuun n mmaassiih h rreennddaahh.. (sumber (sumber :%tt:77%ealt%aus.blogsot.om&
:%tt:77%ealt%aus.blogsot.om&
3.
3. KLASIFIKASIKLASIFIKASI
Berdasarkan stad!" #"en!r!t FIGO $%&'(Berdasarkan stad!" #"en!r!t FIGO $%&'((sumber : Kaita #elekta Kedokteran
S STTAADDIIUUMM KKRRIITTEERRIIAA $ $ KKaarrssiinnoomma a iin n ssiittu u aattaau u kkaarrssiinnoomma a iinnttrra a eeppiitteell ( ( rroossees s tteerrbbaattaas s ppaadda a sseerrvviikks s dadan n uutteerruuss ( (aa KKaarrssiinnoomma a seserrvviikks s pprreekklliinniiss, , hhaannyya a ddaappaat t ddiiddiiaaggnnoossiiss se&ara mikroskopik, lesi tidak lebih dari 3 mm, atau se&ara se&ara mikroskopik, lesi tidak lebih dari 3 mm, atau se&ara mikroskopik kedalamannya < 3 = 5 mm dari epitel basal mikroskopik kedalamannya < 3 = 5 mm dari epitel basal dan meman!ang tidak lebih dari mm.
dan meman!ang tidak lebih dari mm. (
(bb >>eessi ii innvvaassiif f < 5 < 5 mmmm, , ddiibbaaggi i aattas as lleessi ? i ? : &: &m m ddan an < < : &: &mm.. (
((( rroossees ks keeggaannaassaan tn teellah ah kkeelluuar ar ddaarri si seerrvviikks ds daan mn menen!!aallaar r ke /3 bagian atas vagina dan atau ke parametrium, tetapi ke /3 bagian atas vagina dan atau ke parametrium, tetapi tidak sampai ke dinding panggul.
tidak sampai ke dinding panggul. (
(iiaa eenynyeebbararan an hhaanynya ka ke ve vaaggiinnaa, p, paarraammeettrriiuum mm maassiih bh beebbaass dari infiltrat tumor.
dari infiltrat tumor. (
(iibb eennyyeebbaarraan n kke e ppaarraammeettrriiuumm, , uunni i aattaau u bbiillaatteerraall, , tteettaappii belum sampai ke dinding panggul.
belum sampai ke dinding panggul. (
((((( eennyyeebbaarraan n ssaammppaai #/i #/3 di3 dissttaal val vaggiinna ata ataau pau parraammeettrriiuumm sampai dinding panggul.
sampai dinding panggul. (
(((((aa enenyyebebararan san samampapai #i #//3 d3 disistatal vl vagaginina, a, nanammun un titidadak sk samampapaii ke dinding panggul.
ke dinding panggul. (
(((((bb eenynyeebbararan san saammppaai ke dii ke dinnddiinng pag panngggguull, ti, tiddaak dik ditteemmuukkaann da
daererah ah bebebabas s ininfifiltltrarasi si antaantara ra tutumomor r dedengngan an didindndiningg panggul, atau proses pada tingkat ( atau ((, tetapi sudah panggul, atau proses pada tingkat ( atau ((, tetapi sudah ada gangguan faal gin!al atau
ada gangguan faal gin!al atau hidronefrosis.hidronefrosis. (
( rroossees s kkeeggaannaassaan n tteellaah h kkeelluuaar r ddaarri i ppaanngggguul l kkee&&iil l ddaann me
melilibabatktkan an mumukokosa sa rerektktum um dan dan atatau au vevesisika ka ururinainaririaa 'di
'dibukbuktiktikan an se&se&ara ara hishistoltologiogi) ) ataatau u teltelah ah berbermetmetastastasiasiss keluar panggul atau ke tempat yang !auh.
keluar panggul atau ke tempat yang !auh. (
(vvaa ""eellaah h bbeerrmmeettaassttaassiis s kke e oorrggaan sn seekkiittaar r (
:. ETIOLOGI / FAKTOR PREDISPOSISI
enyebab langsung kanker serviks belum diketahui. @aktor ekstrinsik yang diduga berhubungan dengan insiden karsinoma serviks, antara lain infeksi uman apilloma irus ') dan spermatooa. Karsinoma serviks timbul di sambungan skuamokolumner serviks. @aktor resiko yang berhubungan dengan karsinoma serviks ialah perilaku seksual berupa mitra seks multipel, multi paritas, nutrisi, rokok, dan lain-lain. Karsinoma serviks dapat tumbuh eksofitik maupun endofitik.
Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan resiko ter!adinya kanker serviks, antara lain adalah +
$) H!*!n+an seks ,ada !sa "!da ata! ,ernka-an ,ada !sa "!da
@aktor ini merupakan faktor risiko utama. 1emakin muda seorang perempuan melakukan hubungan seks, semakin besar risikonya untuk terkena kanker serviks. Berdasarkan penelitian para ahli, perempuan yang melakukan hubungan seks pada usia kurang dari # tahun mempunyai resiko 3 kali lebih besar daripada yang menikah pada usia lebih dari $ tahun.
.) Ber+ant+ant ,asan+an seks!a0
erilaku seksual berupa gonta - ganti pasangan seks akan meningkatkan penularan penyakit kelamin. enyakit yang ditularkan, salah satunya adalah infeksi uman apilloma irus ') telah terbukti dapat meningkatkan timbulnya kanker serviks, penis dan vulva. 8esiko terkena kanker serviks men!adi #$ kali lipat pada wanita yang mempunyai partner seksual orang atau lebih. *i samping itu, virus herpes simpleks tipe dapat men!adi faktor pendamping.
1) Fakt2r +enetk
"er!adinya mutasi sel pada sel epitel skuamosa serviks yang menyebabkan ter!adinya kanker serviks pada wanita dapat diturunkan melalui kombinasi genetik dari orang tua ke anaknya.
3) Ke*asaan "er2k2k
Canita perokok memiliki risiko kali lebih besar terkena kanker serviks dibandingkan dengan wanita yang tidak merokok. enelitian menun!ukkan, lendir serviks pada wanita perokok mengandung nikotin yang dapat menurunkan daya tahan serviks di samping
merupakan ko-karsinogen infeksi virus. 1elain itu, rokok mengandung at bena D piren yang dapat memi&u terbentuknya radikal bebas dalam tubuh yang dapat men!adi mediator terbentuknya displasia sel epitel pada serviks.
4) De5sens 6at +6 #7ta"n A dan 8(
Ada beberapa penelitian yang menyimpulkan bahwa defisiensi vitamin dapat meningkatkan risiko ter!adinya displasia ringan dan sedang, serta mungkin !uga meningkatkan risiko ter!adinya kanker serviks pada wanita yang makanannya rendah beta karoten dan retinol 'vitamin A).
9) M!0t,artas
"rauma mekanis yang ter!adi pada waktu paritas dapat mempengaruhi timbulnya infeksi, perubahan struktur sel, dan iritasi menahun
&) Gan++!an sste" keke*a0an
Bisa disebabkan oleh nikotin yang dikandung dalam rokok, dan penyakit yang sifatnya immunosupresan, &ontohnya + ( / A(*1
') Stat!s s2sa0 ek2n2"
0e"a-Emumnya, golongan wanita dengan latar belakang ekonomi lemah tidak mempunyai biaya untuk melakukan pemeriksaan sitologi ap 1mear se&ara rutin, sehingga upaya deteksi dini tidak dapat dilakukan.
(sumber : "atofisiologi Konse Klinis "roses 3 "roses "enakit /disi * 4olume 2 dan Ilmu Kandungan, Hanifa Wiknjosastro&
5. MANIFESTASI KLINIK
ada fase prakanker 'tahap displasia), sering tidak ada ge!ala atau tanda-tanda yang khas. %amun, kadang bisa ditemukan ge!ala-ge!ala sebagai berikut +
#. Keputihan atau keluar &airan en&er dari vagina. 9etah yang keluar dari vagina ini makin lama akan berbau busuk akibat infeksi dan nekrosis !aringan
. erdarahan setelah senggama 'post &oital bleeding) yang kemudian berlan!ut men!adi perdarahan yang abnormal
3. ada fase invasif dapat keluar &airan berwarna kekuning-kuningan dan berbau busuk. :. Bisa ter!adi hematuria karena infiltrasi kanker pada traktus urinarius
. Kelemahan pada ekstremitas bawah
. "imbul nyeri panggul 'pelvis) atau di perut bagian bawah bila ada radang panggul. Bila nyeri ter!adi di daerah pinggang ke bawah, kemungkinan ter!adi infiltrasi kanker pada serabut saraf lumbosakral.
2. ada stadium lan!ut, badan men!adi kurus kering karena kurang gii, edema kaki, timbul iritasi kandung ken&ing dan poros usus besar bagian bawah 'rektum), terbentuknya fistel vesikovaginal atau rektovaginal, atau timbul ge!ala-ge!ala akibat metastasis !auh.
. PATOFISIOLOGI #WO8( "erlampir
. PEMERIKSAAN FISIK Ins,eks
Keluarnya &airan en&er dari vagina dan berbau busuk
endarahan yang ter!adi, volume darah yang keluar
Erine ber&ur darah 'hematuria)
Fkspresi wa!ah ibu menahan nyeri 'meringis)
8aut wa!ah pu&at
Kelemahan pada pasien
Keringat dingin
osisi tubuh menahan rasa nyeri di daerah abdomen Pa0,as
embengkakan di daerah uterus yang abnormal
"inggi fundus uteri
Keaktifan gerakan !anin
Kelainan letak / posisi !anin
%yeri tekan abdominal
erubahan denyut nadi
erubahan tekanan darah
eningkatan suhu tubuhA!sk!0tas
engukuran *662. PEMERIKSAAN PENUN:ANG
a) Pe"erksaan St202+ Pa, S"ear
1alah satu pemeriksaan sitologi yang bisa dilakukan adalah pap smear. ap smear merupakan salah satu &ara deteksi dini kanker leher rahim. "est ini mendeteksi adanya perubahan-perubahan sel leher rahim yang abnormal, yaitu suatu pemeriksaan dengan
mengambil &airan pada laher rahim dengan spatula kemudian dilakukan pemeriksaan dengan mikroskop.
1aat ini telah ada teknik thin prep 'liquid base cytology ) adalah metoda pap smear yang dimodifikasi yaitu sel usapan serviks dikumpulkan dalam &airan dengan tu!uan untuk menghilangkan kotoran, darah, lendir serta memperbanyak sel serviks yang dikumpulkan sehingga akan meningkatkan sensitivitas. engambilan sampel dilakukan dengan mengunakan sema&am sikat 'brush) kemudian sikat dimasukkan ke dalam &airan dan disentrifuge, sel yang terkumpul diperiksa dengan mikroskop.
ap smear hanyalah sebatas skrining, bukan diagnosis adanya kanker serviks. 6ika ditemukan hasil pap smear yang abnormal, maka dilakukan pemeriksaan standar berupa kolposkopi. enanganan kanker serviks dilakukan sesuai stadium penyakit dan gambaran histopatologimnya. 1ensitifitas pap smear yang dilakukan setiap tahun men&apai ;$4.
Keterangan +
#. agina dibuka dengan spekulum agar mulut rahim kelihatanG . *ilakukan usapan pada mulut rahim dengan spatelG
3. 1patel dioleskan ke obyek glas, kemudian diperiksa dengan mikroskopG
:. 7etode berbasis &airan + usapan pada mulut rahim dilakukan dengan &itobrush 'sikat) < sikat dimasukkan ke dalam &airan fiksasi, dibawa ke laboratorium < diperiksa dengan mikroskop.
*) K20,2sk2,
emeriksaan dengan pembesaran 'seperti mikroskop) yang digunakan untuk mengamati se&ara langsung permukaan serviks dan bagian serviks yang abnormal. *engan kolposkopi akan tampak !elas lesi-lesi pada permukaaan serviks, kemudian dilakukan biopsi pada lesi-lesi tersebut.
;) IVA #Ins,eks Vs!a0 Asa" Asetat(
(A merupakan tes alternatif skrining untuk kanker serviks. "es sangat mudah dan praktis dilaksanakan, sehingga tenaga kesehatan non dokter ginekologi, bidan praktek dan lain-lain. rosedur pemeriksaannya sangat sederhana, permukaan serviks/leher rahim
diolesi dengan asam asetat, akan tampak ber&ak-ber&ak putih pada permukaan serviks yang tidak normal.
d) Ser7ks2+ra5
1ervikografi terdiri dari kamera 35 mm dengan lensa #$$ mm dan lensa ekstensi 5$ mm. @otografi diambil oleh tenaga kesehatan danslide 'servikogram) diba&a oleh yang mahir dengan kolposkop. *isebut negatif atau &uriga !ika tampak kelainan abnormal, tidak memuaskan !ika 11K tidak tampak seluruhnya dan disebut defek se&ara teknik !ika servikogram tidak dapat diba&a 'faktor kamera atauflash).
Kerusakan (defect) se&ara teknik pada servikogram kurang dari 34. 1ervikografi dapat dikembangkan sebagai skrining kolposkopi. Kombinasi servikografi dan kolposkopi dengan sitologi mempunyai sensitivitas masing 234 dan ;24 sedang spesifisitas masing-masing 34 dan ;;4. erbedaan ini tidak bermakna. *engan demikian servikografi dapat di-gunakan sebagai metoda yang baik untuk skrining massal, lebih-lebih di daerah di mana tidak ada seorang spesialis sitologi, maka kombinasi servikogram dan kolposkopi sangat membantu dalam deteksi kanker serviks.
e) Gnesk2,
9ineskopi menggunakan teleskop monokuler, ringan dengan pembesaran ,5 0 dapat digunakan untuk meningkatkan skrining dengan sitologi. Biopsi atau pemeriksaan kolposkopi dapat segera disarankan bila tampak daerah berwarna putih dengan pulasan asam asetat. 1ensitivitas dan spesifisitas masing-masing 2:4 dan 24 dan negatif palsu sebanyak #,4 dan positif palsu #4. 1amsuddin dkk pada tahun #;;: membandingkan pemeriksaan gineskopi dengan pemeriksaan sitologi pada se!umlah ;$ pasien dengan hasil sebagai berikut+ 1ensitivitas ;5,24G spesifisitas ;;,4G predictive positive value 22,54G negative value ;;,;4G positif palsu ##,54G negatif palsu :,4 dan akurasi ;,54. asil tersebut memberi peluang digunakannya gineskopi oleh tenaga paramedis / bidan untuk mendeteksi lesi prakanker bila fasilitas pemeriksaan sitologi tidak ada.
5) Pe"erksaan Penanda T!"2r #PT(
enanda tumor adalah suatu suatu substansi yang dapat diukur se&ara kuantitatif dalam kondisi prakanker maupun kanker. 1alah satu " yang dapat digunakan untuk mendeteksi adanya perkembangan kanker serviks adalah FA (Carcino Embryonic Antigen) dan 9 'Human Chorionic onadotropin). Kadar FA abnormal adalah < 5
H>/ml, sedangkan kadar 9 abnormal adalah < 5Ig/ml. 9 dalam keadaan normal disekresikan oleh !aringan plasenta dan men&apai kadar tertinggi pada usia kehamilan $ hari. Kedua " ini dapat dideteksi melalui pemeriksaan darah dan urine.
+) Pe"erksaan dara- 0en+ka,
emeriksaan ini dilakukan untuk mendeteksi tingkat komplikasi pendarahan yang ter!adi pada penderita kanker serviks dengan mengukur kadar hemoglobin, hematokrit, trombosit dan ke&epatan pembekuan darah yang berlangsung dalam sel-sel tubuh.
;. KRITERIA DIAGNOSIS
(nterpretasi sitologi yang dapat menun!ang diagnosis kanker serviks +
Has0 ,e"erksaan ne+at5
"idak ditemukan sel ganas. Elangi pemeriksaan sitologi dalam # tahun lagi.
Ink2nk0!s5
1ediaan tidak memuaskan. Bisa disebabkan fiksasi tidak baik. "idak ditemukan sel endoserviks, gambaran sel radang yang padat menutupi sel. Elangi pemeriksaan sitologi setelah dilakukan pengobatan radang dan sebagainya.
Ds,0asa
"erdapat sel - sel diskariotik pada pemeriksaan mikroskopik. *era!at ringan, sedang, sampai karsinoma in situ. *iperlukan konfirmasi dengan kolposkopi dan biopsi. *ilakukan penangan lebih lan!ut dan harus diamati minimal bulan berikutnya.
Has0 ,e"erksaan ,2st5
"erdapat sel - sel ganas pada lapisan epitel serviks melalui pengamatan mikroskopik. arus dilakukan biopsi untuk memperkuat diagnosis. enanganan harus dilakukan di rumah sakit ru!ukan dengan seorang ahli onkologi.
#$. PENATALAKSANAAN MEDIS
"erapi karsinoma serviks dilakukan bilamana diagnosis telah dipastikan se&ara histologik dan sesudah diker!akan peren&anaan yang matang oleh tim yang sanggup melakukan rehabilitasi dan pengamatan lan!utan 'tim kanker / tim onkologi) 'Cikn!osastro, #;;). enatalaksanaan yang dilakukan pada klien kanker serviks, tergantung pada stadiumnya. penatalaksanaan medis terbagi men!adi tiga &ara yaitu+ histerektomi, radiasi dan kemoterapi.
*i bawah ini adalah klasifikasi penatalaksanaan medis se&ara umum berdasarkan stadium kanker serviks +
STADIUM PENATALAKSANAAN 0 Biopsi kerucut Histerektomi transvaginal Ia Biopsi kerucut Histerektomi transvaginal
Ib,Iia
Histerektomi radikal dengan limfadenektomi panggul dan evaluasi kelenjar limfe paraaorta (bila terdapat metastasis dilakukan radioterapi pasca pembedahan
IIb, III, IV Histerektomi transvaginal IVa, IVb
Radioterapi Radiasi paliatif Kemoterapi
(sumber : Kapita Selekta Kedokteran Jilid 1)
Mana<e"en T!"2r Inst!
7ana!emen yang tepat diperlukan pada karsinoma insitu. Biopsi dengan kolposkopi oleh onkologis berpengalaman dibutuhkan untuk mengeksklusi kemungkinan invasi sebelum terapi dilakukan. ilihan terapi pada pasien dengan tumor insitu beragam bergantung pada usia, kebutuhan fertilitas, dan kondisi medis lainnya. al penting yang harus diketahui !uga adalah penyebaran penyakitnya harus diidentifikasi dengan baik.
Karsinoma insitu digolongkan sebagai high grade s!uamous intraepitelial lesion '91(>). Beberapa terapi yang dapat digunakan adalah loop electrosurgical excision procedure '>FF), konisasi, krioterapi dengan bimbingan kolposkopi, dan vaporisasi laser. ada seleksi kasus yang ketat maka >FF dapat dilakukan selain konisasi. >FF memiliki keunggulan karena dapat bertindak sebagai biopsi luas untuk pemeriksaan lebih lan!ut. Keberhasilan eksisi >FF men&apai ;$4 sedangkan konisasi men&apai $-;4. "eknik lain yang dapat dilakukan untuk terapi karsinoma insitu adalah krioterapi yang keberhasilannya men&apai 2$-;$4 bila lesi tidak luas ',5 &m), tetapi akan turun sampai 5$4 apabila lesi luas '< ,5 &m). Fvaporasi laser pada 91(> memberikan kerbehasilan sampai ;:4 untuk lesi tidak luas dan ;4 untuk lesi luas. 91(> yang disertai %(1 ((( memberikan indikasi yang kuat untuk dilakukan histerektomi. ada ;5 kasus 91(> yang dilakukan konisasi didapatkan adanya risiko kegagalan $,;-#,4 untuk ter!adinya karsinoma invasif.
Mana<e"en Mkr2n7as5*iagnosis untuk stadium (A# dan (A hanya dapat ditegakkan setelah biopsi cone dengan batas sel-sel normal, trakelektomi, atau histerektomi. Bila biopsi cone positif menun!ukkan (% ((( atau kanker invasif sebaiknya dilakukan biopsi cone ulangan karena kemungkinan stadium penyakitnya lebih tinggi yaitu (B. Kolposkopi dian!urkan untuk menyingkirkan kemungkinan adanya vaginal intraepithelial neoplasia 'A(%) sebelum dilakukan terapi definitif.
1tadium serviks (A# diterapi dengan histerektomi total baik abdominal maupun vaginal. Apabila ada A(% maka vagina yang berasosiasi harus ikut diangkat. ertimbangan
fertilitas pada pasien-pasien dengan stadium ini mengarahkan terapi pada hanya biopsi conediikuti dengan apJs smear dengan interval : bulan, #$ bulan, dan # bulan bila hasilnya negatif. 1tadium serviks (A berasosiasi dengan penyebaran pada kelen!ar limfe sampai dengan #$4 sehingga terapinya adalah modified radical hysterectomy diikuti dengan limfadenektomi. ada stadium ini bila kepentingan fertilitas masih dipertimbangkan atau tidak ditemukan bukti invasi ke kelen!ar limfe maka dapat dilakukan biopsi coneyang luas disertai limfadenektomi laparoskopi atau radikal trakelektomi dengan limfadenektomi laparoskopi. bservasi selan!utnya dilakukan dengan apJs smear dengan interval : bulan, #$ bulan dan # bulan.
Mana<e"en Karsn2"a In7as5 Stad!" A=a0
asien-pasien dengan tumor yang tampak harus dilakukan biopsi untuk konfirmasi diagnosis. Apabila ditemukan ge!ala-ge!ala yang berhubungan dengan metastasis maka sebaiknya dilakukan pemeriksaan seperti sistoskopi dan sigmoidoskopi. emeriksaan foto toraks dan evaluasi fungsi gin!al sangat dian!urkan. 1tadium awal karsinoma serviks invasif adalah stadium (B sampai ((A ' :&m). 1tadium ini memiliki prognosis yang baik apabila diterapi dengan operasi atau radioterapi. Angka kesembuhan dapat men&apai 254 sampai ;$4 pada pasien dengan massa yang ke&il. Ekuran tumor merupakan faktor prognostik yang penting untuk kesembuhan atau angka harapan hidup 5 tahunnya.
enelitian kontrol a&ak selama 5 tahun mendapatkan bahwa radioterapi atau operasi menun!ukkan angka harapan hidup 5 tahunan yang sama dan tingkat kekambuhan yang sama-sama ke&il untuk terapi karsinoma serviks stadium dini. 7orbiditas terutama meningkat apabila operasi dan radiasi dilakukan bersama-sama. %amun, pemilihan pasien dengan penegakkan stadium yang baik dibutuhkan untuk menentukan terapi operatif. 6enis operasi yang dian!urkan untuk stadium (B dan ((A 'dengan massa :&m) adalah modified radical hysterectomy atau radical abdominal hysterectomy disertai limfadenektomi selektif. 1etelah dilakukan pemeriksaan patologi anatomi pada !aringan hasil operasi dan bila didapatkan penyebaran pada kelen!ar limfe paraaorta atau sekitar pelvis maka dilakukan radiasi pelvis dan paraaorta. 8adiasi langsung dilakukan apabila besar massa men&apai lebih dari : &m tanpa harus menunggu hasil patologi anatomi kelen!ar limfe.
enelitian kontrol a&ak menun!ukkan bahwa pemberian terapi sisplatin yang bersamaan dengan radioterapi setelah operasi yang memiliki invasi pada kelen!ar limfe, parametrium, atau batas-batas operatif menun!ukkan keuntungan se&ara klinis. enelitian dengan berbagai dosis dan !adwal pemberian sisplatin yang diberikan bersamaan dengan radioterapi menun!ukkan penurunan risiko kematian karena kanker serviks sebanyak 3$-5$4. 8isiko !uga meningkat apabila didapat ukuran massa yang lebih dari : &m walaupun tanpa invasi pada kelen!ar-kelen!ar limfe,infiltrasi pada kapiler pembuluh darah, invasi di
lebih dari #/3 stroma serviks. 8adioterapi pelvis ad!uvan akan meningkatkan kekambuhan lokal dan menurunkan angka progresifitas dibandingkan tanpa radio terapi.
Mana<e"en Karsn2"a In7as5 Stad!" Lan<!tEkuran tumor primer penting sebagai faktor prognostik dan harus dievaluasi dengan &ermat untuk memilih terapi optimal. Angka harapan hidup dan kontrol terhadap rekurensi lokal lebih baik apabila didapatkan infiltrasi satu parametrium dibandingkan kedua parametrium. engobatan terpilih adalah radioterapi lengkap, dilan!utkan penyinaran intrakaviter. "erapi variasi yang diberikan biasanya beruapa pemberian kemoterapi seperti sisplatin, pa&lita0el, 5-fluorourasil, do&eta0el, dan gem&itabine.engobatan bersifat paliatif bila stadium men&apai staidum (B dalam bentuk radiasi paliatif.
Mana<e"en N>er Kanker
Berdasarkan kekuatan obat anti nyeri kanker, dikenal 3 tingkatan obat, yaitu +
#. %yeri ringan 'A1 #-:) + obat yang dian!urkan antara lain Asetaminofen, A(%1 'bat Anti-(nflamasi %on-1teroid)
. %yeri sedang 'A1 5-) + obat kelompok pertama ditambah kelompok opioid ringan seperti kodein dan tramadol
3. %yeri berat 'A1 -#$) + obat yang dian!urkan adalah kelompok opioid kuat seperti morfin dan fentanil
(sumber : #jaifoella% 'oer. ))*. !uku +jar Ilmu "enakit alam Jilid 2. Jakarta : -KI&
O,eras
perasi bertu!uan untuk mengambil atau merusak kanker. Bisa menggunakan bedah mikrografik atau laser. "u!uan utamanya untuk mengangkat keseluruhan tumor / kanker. embedahan mikrografik dilaksanakan dengan bedah kimia dimana prosedur pembedahannya mengharuskan pengangkatan tumor lapis demi lapis.
Kanker serviks dapat diobati dengan pembedahan.
• Konisasi '&one biopsy)+ pembuatan sayatan berbentuk keru&ut pada serviks dan kanal
serviks untuk diteliti oleh ahli patologi. *igunakan untuk diagnosa ataupun pengobatan pra-kanker serviks
• ryosurgery+ yaitu pengobatan dengan &ara membekukan dan menghan&urkan !aringan
abnormal 'biasanya untuk stadium pra-kanker serviks)
• Bedah laser+ untuk memotong !aringan atau permukaan lesi pada kanker serviks
• >oop ele&trosurgi&al e0&ision pro&edure '>FF)+ menggunakan arus listrik yang dilewati
• isterektomi adalah suatu tindakan pembedahan yang bertu!uan untuk
mengangkat uterus dan serviks 'total) ataupun salah satunya 'subtotal). Biasanya dilakukan pada stadium klinik (A sampai ((A 'klasifikasi @(9). Emur pasien sebaiknya sebelum menopause, atau bila keadaan umum baik, dapat !uga pada pasien yang berumur kurang dari 5 tahun. asien !uga harus bebas dari penyakit umum 'resiko tinggi) seperti+ penyakit !antung, gin!al dan hepar. Ada histerektomi +
"otal isterektomi+ pengangkatan seluruh rahim dan serviks
8adikal isterektomi+ pengangkatan seluruh rahim dan serviks, indung telur, tuba falopi maupun kelen!ar getah bening di dekatnya.
1tadium pra kanker ataupun kanker serviks yang kurang invasif 'stadium (A) biasanya diobati dengan histerektomi. Bila pasien masih ingin memiliki anak, metode >FF atau &one biopsy dapat men!adi pilihan.
Unt!k stad!" kanker ser7ks a=a0 IB dan IIA?
• Ekuran tumor lebih ke&il dari :&m+ radikal histerektomi ataupun radioterapi dengan/tanpa
kemoterapi.
• Ekuran tumor lebih besar dari :&m+ radioterapi dan kemoterapi berbasis &isplatin,
histerektomi, ataupun kemo berbasis &isplatin yang dilan!utkan dengan histerektomi
Ga"*ar) I0!stras Hsterekt2"
Biasanya, histerektomi dilakukan dengan suatu insisi 'memotong melalui dinding abdomen) abdominal histerektomi atau lewat vagina 'vaginalis histerektomi). erawatan di 8umah 1akit biasanya lebih lama abdominal histerektomi daripada vaginal histerektomi ':- hari rata-rata) dan biaya !uga lebih banyak. rosedur ini lebih memakan waktu 'sekitar !am, ke&uali uterus tersebut berukuran lebih besar pada vaginal histerektomi ) !ustru lebih lama.
erlu diingat aturan utama sebelum dilakukan tipe histerektomi, wanita harus melalui beberapa test untuk memilih prosedur optimal yang akan digunakan + emeriksaan panggul lengkap 'Antropometri) termasuk mengevaluasi uterus di ovarium, ap smear terbaru, E19 panggul, tergantung pada temuan diatas.
Beberapa hari setelah men!alani histerektomi, penderita bisa mengalami nyeri di perut bagian bawah. Entuk mengatasinya bisa diberikan obat pereda nyeri. enderita !uga mungkin akan mengalami kesulitan dalam berkemih dan buang air besar. Entuk membantu pembuangan air kemih bisa dipasang kateter. Beberapa saat setealh pembedahan, aktivitas penderita harus dibatasi agar penyembuhan ber!alan lan&ar. Aktivitas normal 'termasuk hubungan seksual) biasanya bisa kembali dilakukan dalam waktu :-2 minggu.
1etelah men!alani histerektomi, penderita tidak akan mengalami menstruasi lagi. isterektomi biasanya tidak mempengaruhi gairah seksual dan kemampuan untuk melakukan hubungan seksual.
"etapi banyak penderita yang mengalami gangguan emosional setelah histerektomi. andangan penderita terhadap seksualitasnya bisa berubah dan penderita merasakan kehilangan karena dia tidak dapat hamil lagi.
Ke"2tera,
7emberikan obat antikanker untuk membunuh sel-sel kanker. Bisa berupa obat yang diminum, dimasukkan bersama &airan intravena, atau in!eksi. ontoh obat yang diberikan dalam kemoterapi, misalnya sitostatika.
Kemoterapi adalah penatalaksanaan kanker dengan pemberian obat melalui infus, tablet, atau intramuskuler. 'rayetni, #;;). bat kemoterapi digunakan utamanya untuk membunuh sel kanker dan menghambat perkembangannya. "u!uan pengobatan kemoterapi tegantung pada !enis kanker dan fasenya saat didiagnosis. Beberapa kanker mempunyai penyembuhan yang dapat diperkirakan atau dapat sembuh dengan pengobatan kemoterapi. *alam hal lain, pengobatan mungkin hanya diberikan untuk men&egah kanker yang kambuh, ini disebut pengobatan ad!uvant.
*alam beberapa kasus, kemoterapi diberikan untuk mengontrol penyakit dalam periode waktu yang lama walaupun tidak mungkin sembuh. 6ika kanker menyebar luas dan dalam fase akhir, kemoterapi digunakan sebagai paliatif untuk memberikan kualitas hidup yang lebih baik. Kemoterapi kombinasi telah digunakan untuk penyakit metastase karena terapi dengan agen-agen dosis tunggal belum memberikan keuntungan yang memuaskan.
'9ale L harette, $$$). ontoh obat yang digunakan pada kasus kanker serviks antara lain A 'y&lophopamide Adremy&in latamin), B 'latamin eble Bleomy&in) dan lain - lain 'rayetni, #;;).
ara pemberian kemoterapi+ #. *itelan
. *isuntikkan 3. *iinfus
bat kemoterapi yang paling sering digunakan sebagai terapi awal / bersama terapi radiasi pada stage ((A, ((B, (((A, (((B, and (A adalah + isplatin., @luoroura&il '5-@E). 1edangkan bat kemoterapi yang paling sering digunakan untuk kanker serviks stage (B / re&urrent adalah +7itomy&in. a&lita0el, (fosfamide.
"opote&an telah disetu!ui untuk digunakan bersama dengan &isplastin untuk kanker serviks stage lan!ut, dapat digunakan ketika operasi / radiasi tidak dapat dilakukan atau tidak menampakkan hasilG kanker serviks yang timbul kembali / menyebar ke organ lain.
Kemoterai daat digunakan sebagai : #. "erapi utama pada kanker stadium lan!ut
. "erapi ad!uvant/tambahan = setelah pembedahan untuk meningkatkan hasil pembedahan dengan menghan&urkan sel kanker yang mungkin tertinggal dan mengurangi resiko kekambuhan kanker.
3. "erapi neoad!uvan = sebelum pembedahan untuk mengurangi ukuran tumor
:. Entuk mengurangi ge!ala terkait kanker yang menyebabkan ketidaknyamanan dan memperbaiki kehidupan pasien 'stadium lan!ut / kanker yang kambuh)
5. 7emperpan!ang masa hidup pasien 'stadium lan!ut / kanker yang kambuh) Ffek samping dari kemoterapi adalah +
>emas
"imbulnya mendadak atau perlahan dan tidak langsung menghilang saat beristirahat, kadang berlangsung terus sampai akhir pengobatan.
7ual dan muntah
7ual dan muntah berlangsung singkat atau lama. *apat diberikan obat anti mual sebelum, selama, dan sesudah pengobatan.
9angguan pen&ernaan
Beberapa obat kemoterapi dapat menyebabkan diare, bahkan ada yang diare sampai dehidrasi berat dan harus dirawat. Kadang sampai ter!adi sembelit.
Bila ter!adi diare + kurangi makan-makanan yang mengandung serat, buah dan sayur. arus minum air yang hilang untuk mengatasi kehilangan &airan.
Bila susah BAB + makan-makanan yang berserat, dan !ika memungkinkan olahraga. 1ariawan
8ambut rontok
Kerontokan rambut bersifat sementara, biasanya ter!adi dua atau tiga minggu setelah kemoterapi dimulai. *apat !uga menyebabkan rambut patah didekat kulit kepala. *apat ter!adi seminggu setelah kemoterapi.
tot dan saraf
Beberapa obat kemoterapi menyebabkan kesemutan dan mati rasa pada !ari tangan dan kaki. 1erta kelemahan pada otot kaki.
Ffek pada darah
Beberapa !enis obat kemoterapi ada yang berpengaruh pada ker!a sumsum tulang yang merupakan pabrik pembuat sel darah merah, sehingga !umlah sel darah merah menurun. Mang paling sering adalah penurunan sel darah putih 'leukosit). enurunan sel darah ter!adi setiap kemoterapi, dan test darah biasanya dilakukan sebelum kemoterapi berikutnya untuk memastikan !umlah sel darah telah kembali normal. enurunan !umlah sel darah dapat menyebabkan +
7udah terkena infeksi
al ini disebabkan oleh penurunan leukosit, karena leukosit adalah sel darah yang memberikan perlindungan infeksi. Ada !uga beberapa obat kemoterapi yang menyebabkan peningkatkan leukosit.
erdarahan
Keping darah 'trombosit) berperan pada proses pembekuan darah, apabila !umlah trombosit rendah dapat menyebabkan pendarahan, ruam, dan ber&ak merah pada kulit.
Anemia
Anemia adalah penurunan sel darah merah yang ditandai dengan penurunan b 'emoglobin). Karena b letaknya didalam sel darah merah. enurunan sel darah merah dapat menyebabkan lemah, mudah lelah, tampak pu&at.
Kulit men!adi kering dan berubah warna >ebih sensitive terhadap sinar matahari.
Kuku tumbuh lebih lambat dan terdapat garis putih melintang.
E0ektr2k2a+!0as
7embakar sel-sel kanker dengan aliran listrik yang telah diatur voltasenya
Radas
"erapi ini menggunakan sinar ionisasi 'sinar N) untuk merusak sel-sel kanker.
"erapi radiasi bertu!uan untuk merusak sel tumor pada serviks serta mematikan parametrial dan nodus limpa pada pelvik. Kanker serviks stadium (( B, (((, ( diobati dengan radiasi. 7etoda radioterapi disesuaikan dengan
tu!uannya yaitu tu!uan pengobatan kuratif atau paliatif. engobatan kuratif ialah mematikan sel kanker serta sel yang telah men!alar ke sekitarnya dan atau bermetastasis ke kelen!ar getah bening panggul, dengan tetap mempertahankan sebanyak mungkin kebutuhan !aringan sehat di sekitar seperti rektum, vesika urinaria, usus halus, ureter. 8adioterapi dengan dosis kuratif hanya akan diberikan pada stadium ( sampai ((( B. Bila sel kanker sudah keluar rongga panggul, maka radioterapi hanya bersifat paliatif yang diberikan se&ara selektif pada stadium ( A.
1elama men!alani radioterap, penderita mudah mengalami kelelahan yang luar biasa, terutama seminggu sesudahnya.
(stirahat yang &ukup merupakan hal yang penting, tetapi dokter biasanya mengan!urkan agar penderita sebisa mungkin tetap aktif. ada radiasi eksternal, sering ter!adi kerontokan rambut di daerah yang disinari dan kulit men!adi merah, kering serta gatal-gatal. 7ungkin kulit akan men!adi lebih gelap. *aerah yang disinari sebaiknya mendapatkan udara yang &ukup, tetapi harus terlindung dari sinar matahari dan penderita sebaiknya tidak menggunakan pakaian yang bisa mengiritasi daerah yang d isinari.
Biasanya, selama men!alani radioterapi penderita tidak boleh melakukan hubungan seksual. Kadang setelah radiasi internal, vagina men!adi lebh sempit dan kurang lentur, sehingga bisa menyebabkan nyeri ketika melakukan hubungan seksual. Entuk mengatasi hal ini, penderita dia!ari untuk menggunakan dilator dan pelumas dengan bahan dasar air. ada radioterapi !uga bisa timbul diare dan sering berkemih.
##. KOMPLIKASI
endarahan
Kematian !anin
(nfertil
bstruksi ureter
idronefrosis
9agal gin!al
embentukan fistula
Anemia
(nfeksi sistemik
"rombositopenia #. PEN8EGAHANKanker stadium dini 'karsinoma in situ) sangat susah dideteksi karena belum menimbulkan ge!ala yang khas dan spesifik. Kematian pada kasus kanker serviks ter!adi
karena sebagian besar penderita yang berobat sudah berada dalam stadium lan!ut. Atas dasar itulah, di beberapa negara pemeriksaan sitologi vagina merupakan pemeriksaan rutin yang dilakukan kepada para ibu hamil, yang dilan!utkan dengan pemeriksaan biopsi bila ditemukan hasil yang men&urigakan.
*engan ditemukannya kanker ini pada stadium dini, kemungkinan !anin dapat dipertahankan dan penyakit ini dapat disembuhkan bisa men&apai hampir #$$4. 7alahan sebenarnya kanker serviks ini sangat bisa di&egah. 7enurut ahli obgyn dari %ew Mork Eniversity 7edi&al entre , dr. 1teven 8. 9oldstein, kun&inya adalah deteksi dini.
Kini, &ara terbaik yang bisa dilakukan untuk men&egah kanker ini adalah bentuk skrining yang dinamakan ap 1mear, dan skrining ini sangat efektif. ap smear adalah suatu pemeriksaan sitologi yang diperkenalkan oleh *r. 9% apani&olaou pada tahun #;:3 untuk mengetahui adanya keganasan 'kanker) dengan mikroskop. emeriksaan ini mudah diker!akan, &epat dan tidak sakit. 7asalahnya, banyak wanita yang tidak mau men!alani pemeriksaan ini, dan kanker serviks ini biasanya !ustru timbul pada wanita-wanita yang tidak pernah memeriksakan diri atau tidak mau melakukan pemeriksaan ini. 5$4 kasus baru kanker serviks ter!adi pada wanita yang sebelumnya tidak pernah melakukan pemeriksaan pap smear. adahal !ika para wanita mau melakukan pemeriksaan ini, maka penyakit ini suatu hari bisa sa!a diatasi.
Ada beberapa protokol skrining yang bisa ditetapkan bersama - sama sebagai salah satu upaya deteksi dini terhadap perkembangan kanker serviks, beberapa di antaranya +
$) Skrnn+ a=a0
1krining dilakukan se!ak seorang wanita telah melakukan hubungan seksual 'vaginal intercourse) selama kurang lebih tiga tahun dan umurnya tidak kurang dari # tahun saat pemeriksaan. al ini didasarkan pada karsinoma serviks berasal lebih banyak dari lesi prekursornya yang berhubungan dengan infeksi onkogenik dari hubungan seksual yang akan berkembang lesinya setelah 3-5 tahun setelah paparan pertama dan biasanya sangat !arang pada wanita di bawah usia #; tahun.
.) Pe"erksaan DNA HPV
enelitian dalam skala besar mendapatkan bahwa apJs smear negatif disertai *%A yang negatif mengindikasikan tidak akan ada (% 3 sebanyak hampir #$$4. Kombinasi pemeriksaan ini dian!urkan untuk wanita dengan umur diatas 3$ tahun karena prevalensi infeksi menurun se!alan dengan waktu. (nfeksi pada usia ; tahun atau lebih dengan A1E1 hanya 3#,4 sementara infeksi ini meningkat sampai 54 pada usia 2 tahun atau lebih muda. Calaupun infeksi ini sangat sering pada wanita muda yang aktif se&ara seksual tetapi nantinya akan mereda seiring dengan waktu. 1ehingga, deteksi *%A yang positif yang ditenukan kemudian lebih dianggap sebagai yang persisten.
Apabila ini dialami pada wanita dengan usia yang lebih tua maka akan ter!adi peningkatan risiko kanker serviks.
1) Skrnn+ den+an T-nre, / 0@!d*ase "et-2d
*isarankan untuk wanita di bawah 3$ tahun yang berisiko dan dian!urkan untuk melakukan pemeriksaan setiap # - 3 tahun.
:. Skrnn+ d-entkan *0a !sa "en;a,a & ta-!n ata! te0a- d0ak!kan 1 ka0 ,e"erksaan *ert!r!tt!r!t den+an -as0 ne+at5)
#3. PROGNOSIS
Karsinoma serviks yang tidak diobati atau tidak memberikan respon terhadap pengobatan, ;5 4 mengalami kematian dalam tahun setelah timbul ge!ala. asien yang men!alani histerektomi dan memiliki risiko tinggi ter!adinya rekurensi harus terus diawasi karena lewat deteksi dini, perkembangan kanker seviks dapat diobati dengan radioterapi.
Ada beberapa faktor yang menentukan prognosis dalam angka ke!adian kanker serviks, antara lain +
Esia penderita
Keadaan umum
"ingkat klinis keganasan
iri - &iri histologik sel kanker
Kemampuan tim kesehatan untuk menangani
1arana pengobatan yang tersedia(sumber : Ka,ta Se0ekta Ked2kteran :0d $(
Stad!" Pen>e*aran kanker ser7ks Hara,an Hd!, 4 Ta-!n
$ Karsinoma insitu #$$
( "erbatas pada uterus 25
(( 7enyerang luar uterus tetapi meluas ke dinding pelvis
$
((( 7eluas ke dinding pelvis dan atau sepertiga bawah vagina atau hidronefrosis
33
( 7enyerang mukosa kandung kemih atau rektum atau meluas keluar pelvis sebenarnya
A. KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN
$) PENGKA:IAN a. (dentitas pasien b. 8iwayat keluarga &. 1tatus kesehatan
1tatus kesehatan saat ini 1tatus kesehatan masa lalu 8iwayat penyakit keluarga
d. ola fungsi kesehatan 9ordon
#. emeliharaan dan persepsi kesehatan.
Kanker serviks dapat diakibatkan oleh higiene yang kurang baik pada daerah kewanitaan. Kebiasaan menggunakan bahan pembersih vagina yang mengandung at = at kimia !uga dapat mempengaruhi ter!adinya kanker serviks.
. ola istirahat dan tidur.
ola istirahat dan tidur pasien dapat terganggu akibat dari nyeri akibat progresivitas dari kanker serviks ataupun karena gangguan pada saat kehamilan.gangguan pola tidur !uga dapat ter!adi akibat dari depresi yang dialami oleh ibu.
3. ola eliminasi
*apat ter!adi inkontinensia urine akibat dari uterus yang menekan kandung kemih. *apat pula ter!adi disuria serta hematuria. 1elain itu biisa !uga ter!adi inkontinensia alvi akibat dari peningkatan tekanan otot abdominal
:. ola nutrisi dan metabolik
Asupan nutrisi pada (bu hamil dengan kanker serviks harus lebih banyak !ika dibandingkan dengan sebelum kehamilan. *apat ter!adi mual dan muntah pada awal kehamilan. Ka!i !enis makanan yang biasa dimakan oleh (bu serta pantau berat badan (bu sesuai dengan umur
kehamilan karena (bu dengan kanker serviks !uga biasanya mengalami penurunan nafsu makan. Kanker serviks pada (bu yang sedang hamil !uga dapat mengganggu dari perkembangan !anin.
5. ola kognitif = perseptual
ada (bu hamil dengan kanker serviks biasanya tidak ter!adi gangguan pada pada pan&a indra meliputi penglihatan, pendengaran, pen&iuman, perabaan, penge&ap.
. ola persepsi dan konsep diri
asien kadang merasa malu terhadap orang sekitar karena mempunyai penyakit kanker serviks, akibat dari persepsi yang salah dari masyarakat. *imana salah satu etiologi dari kanker serviks adalah akibat dari sering berganti = ganti pasangan seksual.
. ola aktivitas dan latihan.
Ka!i apakah penyakit serta kehamilan pasien mempengaruhi pola aktivitas dan latihan. *engan skor kemampuan perawatan diri '$O mandiri, #O alat bantu, O dibantu orang lain, 3O dibantu orang lain dan alat, :O tergantung total).
(bu hamil wa!ar !ika mengalami perasaan sedikit lemas akibat dari asupan nutrisi yang berkurang akibat dari harus berbagi dengan !anin yang dikandungnya. %amun pada ibu hamil yang disertai dengan kanker serviks ibu akan merasa sangat lemah terutama pada bagian ekstremitas bawah dan tidak dapat melakukan aktivitasnya dengan baik akibat dari progresivitas kanker serviks sehingga harus beristirahat total.
2. ola seksualitas dan reproduksi
Ka!i apakah terdapat perubahan pola seksulitas dan reproduksi pasien selama pasien menderita penyakit ini. ada pola seksualitas pasien akan terganggu akibat dari rasa nyeri yang selalu dirasakan pada saat melakukan hubungan seksual 'dispareuni) serta adanya perdarahan setelah berhubungan. 1erta keluar &airan en&er 'keputihan) yang berbau busuk dari vagina.
;. ola mana!emen koping stress
Ka!i bagaimana pasien mengatasi masalah-masalahnya. Bagaimana mana!emen koping pasien. Apakah pasien dapat menerima kondisinya setelah sakit. (bu hamil dengan kanker serviks biasanya mengalami gangguan dalam mana!emen koping stres yang diakibatkan dari &emas yang berlebihan terhadap risiko ter!adinya kematian !anin serta keselamatan dirinya sendiri.
#$. ola peran - hubungan
Bagaimana pola peran hubungan pasien dengan keluarga atau lingkungan sekitarnya. Apakah penyakit ini dapat mempengaruhi pola peran dan hubungannya. (bu hamil dengan
kanker serviks harus mendapatkan dukungan dari suami serta orang = orang terdekatnya karena itu akan mempengaruhi kondisi kesehatan (bu serta !anin yang dikandungnya. Biasanya koping keluarga akan melemah ketika dalam anggota keluarganya ada yang menderita penyakit kanker serviks.
##. ola keyakinan dan nilai
Ka!i apakah penyakit pasien mempengaruhi pola keyakinan dan nilai yang diyakini.
a) Ana0ss data #. *ata subyektif +
asien mengatakan merasa sakit ketika senggama dan ter!adi perdarahan setelah
senggama yang kemudian berlan!ut men!adi perdarahan yang abnormal
asien mengatakan merasa lemah pada ekstremitas bawah
asien mengatakan merasa nyeri pada panggul 'pelvis) atau di perut bagian bawah asien mengatakan merasa nyeri ketika buang air ke&il dan urine ber&ur darah asien mengatakan nafsu makan berkurang
asien mengatakan merasa tidak bertenaga dan lemas
asien mengatakan kurang mengetahui mengenai kanker serviks
asien mengatakan merasa &emas tentang kondisinya serta kondisi !anin yang
dikandungnya
asien mengatakan merasa kurang perhatian dari keluarganya
. *ata obyektif
"" tidak dalam batas normal*imana batas normal "" meliputi +
• %adi + $-#$$ 0 / menit • %afas + # - : 0 / menit
• "ekanan *arah + ##$-#:$ / $-;$ mmg • 1uhu + 3,5 $ = 3,5$
"urgor kulit buruk akibat perdarahan
engisian kapiler lambat ' tidak kembali dalam -3 detik setelah ditekan )
Fkspresi wa!ah pasien pu&at
asien tampak lemas
Carna kulit kebiruan
Kulit pe&ah = pe&ah, rambut rontok, kuku rapuh
%ilai profil biofisik !anin normal tidak sesuai dengan usia kehamilan
*66 tidak dalam batas normal P #$ - #2$ 0 / menit
9erakan !anin kurang aktif
Fkspresi wa!ah pasien meringis
asien tampak gelisah
asien mengalami ke!ang
"ampak tanda - tanda infeksi 'kalor, rubor, dolor, tumor, fungsio laesia)
"er!adi hematuria
"er!adi inkontinensia urine
"er!adi inkontinensia alvi
Berat badan pasien tidak stabil 'tidak sesuai dengan BB pasien dalam kondisi kehamilan)
7ual ataupun muntah
Keluar &airan en&er yang berbau busuk dari vagina..) DIAGNOSA KEPERAWATAN
*iagnosa keperawatan yang mun&ul +
! Kekurangan volume cairan b"d kehilangan volume cairan tubuh secara aktif akibat pendarahan #! $angguan perfusi jaringan b"d penurunan suplai %# ke jaringan
&! 'eri kronis b"d nekrosis jaringan pada serviks akibat penakit kanker serviks )! Hipertermi b"d penakit kanker serviks dan peningkatan aktivitas metabolik *! Risiko infeksi b"d penakit kronis (metastase sel kanker+
-! Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b"d peningkatan aktivitas metabolik terhadap kanker
.! /isfungsi seksual b"d perubahan fungsi tubuh akibat p roses penakit kanker serviks ! Intoleransi aktivitas b"d produksi energi tubuh menurun
0! Inkontinensia alvi b"d peningkatan tekanan otot abdominal akibat nekrosis jaringan, kerusakan neuromuscular
! $angguan mobilitas fisik b"d kerusakan neuromuscular akibat infiltrasi kanker pada serabut saraf lumbosakral
#! 1K $agal $injal
&! $angguan pola tidur b"d depresi akibat penakit kanker serviks
)! Kurang pengetahuan b"d kurangna informasi mengenai proses penakit kanker serviks, terapi, dan prognosisna
*! 2nsietas b"d krisis situasional
! Berduka antisipasi b"d penakit kronis ang diderita (kanker serviks+dan ancaman kematian janin
-! Koping keluarga melemah b"d sakit ang berkepanjangan pada anggota keluarga terdekat .! /efisit pera3atan diri b"d kelemahan
! Risiko cedera pada ibu b"d penurunan jumlah trombosit #0! 1K 2nemia
#! 4ual b"d kemoterapi
##! Kerusakan integritas kulit b"d perubahan status nutrisi dan kemoterapi #&! $angguan citra tubuh b"d proses penakit dan kemoterapi
1) REN8ANA TINDAKAN
# + Kekurangan volume &airan b/d kehilangan volume &airan tubuh se&ara aktif akibat pendarahan
an + 1etelah diberikan asuhan keperawatan selama ... 0 : !am, diharapkan keseimbangan volume &airan adekuat
Kriteria asil + #. "" pasien dalam batas normal, meliputi +
%adi normal ' P $ - #$$ 0 / menit)
ernapasan normal 'P # - : 0 / menit)
"ekanan darah normal ' P #$$ - #:$ mmg / $ - ;$ mmg)
1uhu normal 'P 3,5o - 3,5o). 7embran mukosa lembab 3. "urgor kulit baik 'elastis)
:. engisian kapiler &epat ' kembali dalam P -3 detik setelah ditekan ) 5. Fkspresi wa!ah pasien tidak pu&at
NO INTERVENSI RASIONALISASI # Awasi masukan dan haluaran. Ekur
volume darah yang keluar melalui pendarahan
7emberikan pedoman untuk penggantian &airan yang perlu diberikan sehingga dapat mempertahankan volume sirkulasi yang adekuat untuk transport oksigen pada ibu dan !anin.
atat kehilangan darah ibu dan kemungkinan adanya kontraksi uterus
Bila kontraksi uterus disertai dilatasi serviks, tirah baring dan medikasi mungkin tidak efektif di dalam mempertahankan kehamilan. Kehilangan darah ibu se&ara berlebihan menurunkan perfusi plasenta 3 indari trauma dan pemberian
tekanan berlebihan pada daerah yang mengalami pendarahan
7engurangi potensial ter!adinya peningkatan pendarahan dan trauma mekanis pada !anin
: antau status sirkulasi dan volume darah ibu
Ke!adian perdarahan potensial merusak hasil kehamilan, kemungkinan menyebabkan hipovolemia atau hipoksia uteroplasenta
5 antau "". Fvaluasi nadi perifer, dan pengisian kapiler
7enun!ukkan keadekuatan volume sirkulasi
atat respon fisiologis individual pasien terhadap pendarahan, misalnya kelemahan, gelisah, ansietas, pu&at, berkeringat / penurunan kesadaran
1imtomatologi dapat berguna untuk mengukur berat / lamanya episode pendarahan. 7emburuknya ge!ala dapat menun!ukkan berlan!utnya pendarahan / tidak adekuatnya penggantian &airan
Ka!i turgor kulit, kelembaban membran mukosa, dan perhatikan keluhan haus pada pasien
7erupakan indikator dari status hidrasi / dera!at kekurangan &airan
Berikan &airan ( sesuai indikasi pada dera!at hipovolemia dan lamanya pendarahan 'akut / kronis). airan ( !uga digunakan untuk mengen&erkan obat antineoplastik pada penderita kanker.
; Kolaborasi +
Berikan transfusi darah 'b, &t) dan trombosit sesuai indikasi
"ransfusi darah diperlukan untuk memperbaiki !umlah darah dalm tubuh ibu dan men&egah manifestasi anemia yang sering ter!adi pada penderita kanker.
"ransfusi trombosit penting untuk memaksimalkan mekanisme pembekuan darah sehingga pendarahan lan!utan dapat diminimalisir.
#$ Kolaborasi +
Awasi pemeriksaan laboratorium, misalnya + b, &t, sel darah merah
erlu dilakukan untuk menentukan kebutuhan resusitasi &airan dan mengawasi keefektifan terapi
+ 9angguan perfusi !aringan b/d penurunan suplai ke !aringan
an + 1etelah diberikan asuhan keperawatan selama ... 0 : !am, diharapkan perfusi !aringan kembali adekuat
Kriteria asil + #. "" pasien dalam batas normal, meliputi +
%adi normal ' P $ - #$$ 0 / menit)
ernapasan normal 'P # - : 0 / menit)
"ekanan darah normal ' P #$$ - #:$ mmg / $ - ;$ mmg)
1uhu normal 'P 3,5o - 3,5o). asien tidak tampak lemas
3. engisian kapiler &epat ' kembali dalam P -3 detik setelah ditekan) :. *enyut nadi teraba
5. "idak tampak kebiruan pada permukaan kulit
. "idak terdapat perubahan karakteristik kulit 'rambut, kuku, kelembaban)
# Awasi tanda vital, ka!i pengisian kapiler dan warna dasar kuku
(dentifikasi ketidakadekuatan dera!at perfusi !aringan dan membantu dalam menentukan intervensi
erhatikan status fisiologis ibu, status sirkulasi, dan volume darah
ada ibu hamil yang menderita kanker serviks rentan mengalami perdarahan yang potensial merusak hasil kehamilan, dan kemungkinan menyebabkan hipovolemia hingga hipoksia pada uteroplasenta
3 Auskultasi dan laporkan *66, &atat bradikardi atau takikardi. atat perubahan pada aktivitas !anin 'hipoaktif atau hiperaktif).
(dentifikasi berlan!utnya hipoksia !anin. ada awalnya !anin berespon terhadap penurunan kadar oksigen dengan takikardia dan peningkatan gerakan. Bila tetap defisit, bradikardia dan penurunan aktivitas ter!adi.
: 2njurkan tirah baring pada posisi miring kiri
4enurunkan tekanan vena cava inferior dan superior sertameningkatkan sirkulasi plasenta(janin+ dan pertukaran
oksigen!
5 Kolaborasi +
Awasi pemeriksaan laboratorium '&t, b, 1*7)
8eduksi pada kadar b, &t atau volume sirkulasi darah mengurangi persediaan oksigen untuk !aringan ibu yang akan berdampak pada !anin yang dikandungnya
Kolaborasi +
Berikan transfusi sel darah merah lengkap sesuai indikasi. Awasi adanya komplikasi transfusi
7eningkatkan !umlah mediator transport oksigen ke sel-sel tubuh
Kolaborasi +
Berikan terapi oksigen tambahan sesuai indikasi
7eningkatkan ketersediaan oksigen untuk ambilan !anin, sehingga kapasitas oksigen untuk !anin meningkat