• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

16

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Deskripsi Partisipan

Ibu hamil sebagai partisipan penelitian berjumlah 25 orang, dengan umur berkisar antara 19-38 tahun, dengan rata-rata 25,6 tahun. Usia kehamilan sebagian besar berada pada trimester 3 (56%), diikuti dengan trimester 2 (28%) dan trimester 1 (16%). Mereka umumnya tamat SD (52%), tamat SMA (24%), tamat SMP (12%).Sisanya adalah tidak bersekolah (12%).Pekerjaan mereka yang sudah memiliki keluarga sendiri umumnya adalah ibu rumah tangga (19 orang) dari 25 orang dengan presentase sebesar 76% dan sisanya 24% responden dikategorikan “tidak memiliki pekerjaan” karena masih tinggal atau mengikuti orang tua.

Dua dari 6 orang ibu hamil yang tinggal dengan orang tua belum menikah –hasil wawancara didapati informasi bahwa keduaibu tersebut telah memiliki calon suami, yang tinggal di Kupang (buruh bangunan) dan di Kapan (sebagai guru). Empat dari 6 ibu hamil yang lain tinggal bersama orang tua mereka karena yang menghamili mereka tidak mau menafkahi ibu-ibu hamil tersebut. Ada seorang ibu hamil yang sebelumnya adalah buruh kelapa sawit,namun karena kehamilan, yang

(2)

17 bersangkutan kembali ke rumahnya di Desa Oel-Ekam di Mollo Tengah, dan tercapat sebagai ibu hamil di tempat tersebut(Tabel 4.1).

Tabel 4.1 Karakteristik Partisipan Penelitian Ibu Hamildi Kecamatan Mollo Tengah Inisial Ibu Usia (Tahun) Pendidikan Pekerjaan Ibu Usia Kehamilan (Minggu) Paritas WK 20 SMA Tidak

bekerja 27 Minggu G1P0A0

OK 38 SD IRT

28 Minggu G4P3A0

DN 23 SMA Tidak

Bekerja 20 Minggu G2P1A0

DT 29 SD Tidak

bekerja 32 Minggu G1P0A0

ON 25 SD IRT 24 Minggu G2P1A0

YA 30 SMA IRT 32 Minggu G3P2A0

YL 32 SMA IRT 28 Minggu G2P1A0

DL 27 Tidak

Sekolah

IRT

36 Minggu G3P2A0

AO 37 SD IRT 24 Minggu G2P1A0

TD 19 SMA Tidak

bekerja 24 Minggu G1P0A0

SB 30 SD IRT 32 Minggu G2P1A0

AM 33 SD IRT 28 Minggu G1P0A0

AS 28 SMA IRT 32 Minggu G3P2A0

YS 26 SD IRT 12 Minggu G1P0A0

AP 32 SD IRT 28 Minggu G4P3A1

SO 24 SD IRT 36 Minggu G2P1A0

SS 32 SD IRT 36 Minggu G3P2A0

MT 29 SMP IRT 36 Minggu G2P1A0

SL 23 SD Tidak

Bekerja 28 Minggu G5P4A0

MS 32 Tidak

Sekolah

Tidak

Bekerja 16 Minggu G2P1A0

VP 25 SD IRT 16 Minggu G2P1A1

YB 27 SMP IRT 32 Minggu G2P1A0

PV 37 SD Buruh 12 Minggu G2P1A0

ML 23 SMP IRT 8 Minggu G1P0A0

(3)

18 4.1.2 Data Antropometri Ibu Hamil di Kecamatan Mollo Tengah

Data antropometri yang digunakan dalam penelitian ini adalah ukuran tinggi badan, berat badan setiap bulan dan ukuran Lingkar lengan.

1) Tinggi Badan

Rata-rata tinggi badan ibu-ibu hamil adalah di atas 145 cm sedangkan 2 dari partisipan yakni Ibu ON dan SB memiliki tinggi badan di bawah 145 yang mana bisa menjadi faktor penyebab Kekurangan Energi Kronis (KEK).

Gambar 4.1 Tinggi Badan Ibu Hamil di Kecamatan Mollo Tengah

Keterangan: Standar Tinggi Badan Minimal Ibu Hamil menurut Depkes RI tahun 1996

2) Berat Badan

Rata-rata berat badan partisipan bertambah 1-2 kg setiap bulan (Gambar 4.2).Dua dari ibu Hamil yakni Ibu AO dan SO terjadi penurunan berat badan pada bulan ke-3.Berdasarkan

125 130 135 140 145 150 155 160 165 170 WK DN ON YL AO SB AS AP SS SL VP VP AS Standar Tinggi Badan Minimal Ibu hamil Tinggi Badan Ibu Hamil

(4)

19 hasil wawancara didapatkan penurunan badan ini karena kedua partisipan pada trimester pertama mengalami mual muntah sehingga terjadi penurunan nafsu makan. Pada Gambar 4.2 juga dijelaskan 23 dari 25 ibu hamil baru memeriksa kehamilan pada bulan ke-2 sehingga penambahan berat badan pada bulan ke-1 tidak diketahui secara jelas. Hal ini dikarenakan oleh beberapa ibu baru menyadari hamil pada usia kehamilan yang memasuki 8 minggu sehingga baru melapor ke pos kesehatan atau puskesmas. Ibu WK baru melapor ke posyandu pada bulan ke-6.Berdasarkan hasil wawancara didapat informasi bahwa ibu WK malu karena suami yang menghamili tidak bertanggung jawab sehingga tidak mau memeriksakan diri ke Posyandu. Ibu DT, MS dan DT juga adalah 3 dari ibu hamil yang hamil diluar nikah dan suami yang menghamil tidak mau bertanggung jawab tetapi karena desakan dari orangtua yang merawat, mereka melapor ke posyandu untuk pemeriksaan kehamilan setelah usia kehamilan sudah memasuki usia 12 minggu.

(5)

20 Gambar 4.2 Dinamika Berat Badan Ibu Hamil setiap bulandi Kecamatan Mollo Tengah

(6)

21 3) Status Gizi Ibu Hamil berdasarkan Lingkar Lengan

Pengukuran lingkar lengan (Lila) dilakukan sebanyak satu kali dan hasil pengukuran dibandingkan denga umur ibu dan disesuaikan dengan standar yakni gizi baik > 85%, gizi kurang 70,1-84,9% dan gizi buruk <70% (Anggraeni,2011).

Pada kategori lingkar lengan, 20 partisipan masuk dalam kategori gizi baik dan 5 orang responden yakni Ibu OK, YL, AM, AS, AP, MS mengalami kekurangan gizi pada trimester 2 dan 3 karna ukuran lingkar lengan tidak sesuai standar.

(7)

22

Tabel 4.2 Status Gizi Ibu Hamil di Kecamatan Mollo Tengah Berdasarkan Lingkar Lengan (Lila)

No Identitas Partisipan Usia Kehamilan (Minggu)

Lila (cm) Kategori

1 WK

27 Minggu 23 85 % Gizi Baik

2 OK

28 Minggu 21 71% Gizi Kurang

3 DN 20 Minggu 23.5 87% Gizi Baik

4 DT

32 Minggu 24 86% Gizi Baik

5 ON

24 Minggu 24 86% Gizi Baik

6 YA

32 Minggu 28 97% Gizi Baik

7 YL

28 Minggu 24 83% Gizi Kurang

8 DT

36 Minggu 25 90% Gizi Baik

9 AO

24 Minggu 25 85% Gizi Baik

10 TD

24 Minggu 25 93% Gizi Baik

11 SB

32 Minggu 22.7 79% Gizi Kurang

12 AM

28 Minggu 23 80% Gizi Kurang

13 AS

32 Minggu 26 94% Gizi Baik

14 YS

12 Minggu 24.5 88 % Gizi Baik

15 AP

28 Minggu 24 83% Gizi Kurang

16 SO

36 Minggu 24 89% Gizi Baik

17 SS

36 Minggu 25 87% Gizi Baik

18 MT

36 Minggu 26 94 % Gizi Baik

19 SL

28 Minggu 24 89 % Gizi Baik

20 MS

16 Minggu 23 80% Gizi Kurang

21 VP

16 Minggu 23.8 86% Gizi Baik

22 YB

32 Minggu 27 97% Gizi Baik

23 PV

12 Minggu 25 85% Gizi Baik

24 ML

8 Minggu 25 93% Gizi Baik

25 AS

8 Minggu 26 90% Gizi Baik

(8)

23 4.1.3 Riwayat Kehamilan Ibu Hamil di Kecamatan Mollo Tengah

4.1.3.1 Jarak Kelahiran yang Terlalu Dekat

Dari 25 partisipan, 7 diantaranya masuk dalam kehamilan pertama yakni ibu WK, DN, DT, AS, SO, SL dan AS sehingga tidak memiliki riwayat persalinan untuk jarak kelahiran. Dari hasil wawancara didapatkan jarak kehamilan pada ibu hamil di bawah 1 tahun yakni pada ibu OK, sebanyak 4 kali kehamilan ditemukan ke-4 anaknya berjarak 1 tahun. Jarak kehamilan di bawah 2 tahun sebanyak 2 partisipan (SS dan VP), jarak kehamilan dibawah 3 tahun (YA, YL, AM dan AP), jarak kehamilan dibawah 4 tahun didapat 3 partisipan (AO, MS dan YB) sedangkan jarak kehamilan di atas 5 tahun pada 7 partisipan (DT, ON, SB, YB, MT, VP dan ML).

4.1.3.2 Usia Kehamilan Pertama

Berdasarkan hasil wawancara, rata-rata usia kehamilan pertama pada usia 17-23 tahun sebanyak 13 orang dan usia 24-30 tahun sebanyak 11 partisipan. 1 dari 25 partisipan yakni ibu VP, usia kehamilan pertama sangat muda yakni pada umur 15 tahun tetapi anak yang dilahirkan meninggal.

4.1.3.3 Riwayat Persalinan

Dari hasil wawancara pada 25 partisipan diapat riwayat persalinan pada ibu hamil rata-rata normal.Namun 2 diantara memiliki riwayat kematian anak pada kehamilan pertama, yakni ibu

(9)

24 VP dan AP. Kematian anak pada ibu VP terjadi 1 hari setelah melahirkan.Menurut hasil wawancara Ibu VP mengatakan kematian anak ini disebabkan karena tali pusat yang diikat secara tradisional menggunakan benang tidak dilakukan dengan baik sehingga menyebabkan perdarahan dan menyebab anak partisipan meninggal. Berikut hasil wawancaranya:

“Waktu itu kan kami 3 orang sa. Na baptua dia

bilang dia sonde tau potong jadi mambesa yang potong. Waktu itu dulu-dulu tu potong bukan pake piso ju te pake ini kas tajam bambu ni baru potong. Potong abis ikat pake benang.Tapi ikat 2 supaya darah jang keluar. Waktu dia mati tu memang tali kuat tapi sonde tau karmana ko darah keluar banyak mati dari dia pung pusat“

“ Waktu itu kami cuman bertiga. Suami saya mengatakan dia tidak mengahui cara memotong tali pusat sehingga kakak dari mama saya yang memotong. Waktu dulu memotong tali pusat tidak menggunakan pisau tetapi menggunakan bambu yang tajam.Setelah dipotong diikat menggunakan benang, tapi diikat 2 kali agar darah jangan keluar dari tali pusat.Waktu itu benang yang diikat kuat tetapi tidak tau kenapa darah bisa banyak yang keluar dari pusat”.

Pada ibu VP kematian anak terjadi ketika proses persalinan. Dari hasil wawancara dijelaskan bahwa anak partisipan meninggal karena dukun bersalin yang membantu persalinan melakukan pemijatan tidak dilakukan dengan baik sehingga menyebabkan anak partisipan meninggal dalam kandungan. Berikut hasil wawancaranya:

“Anak saya rasa masih bergerak. Dia pegang be

pung perut sama ke kucak baju ini. Terakhir saya pung ana sonde bergerak.Saya pung jantung su berdebar “aduh be pung anak pasti su meninggal ini?Tadi dia bergerak-bergerak sekarang urut na kenapa sonde bergerak lai?” dia tambah sakit.Ko mau telpon ibu bidan ju dia sonde mau. Dia urut

(10)

25 terus.Na ini saya marah trus.Saya pung suami omong

deng saya ju saya sonde pusing lai. Be pung pikiran ni su pikir ini anak kenapa sonde bergerak”

“ saya merasa anak saya masih bergerak. Dia memegang perut saya seperti mau mengucak pakaian.Setelah itu anak saya tidak bergerak lagi.Jantung saya langsung berdebar “aduh anak saya pasti meninggal?Tadi saya masih merasa ada gerakan, setelah dipijat kenapa tidak bergerak lagi?” perut saya tambah sakit.Mau menelpon bidan pun ibunya tidak mau.Dia pijat terus.Saya mulai marah.Suami saya mengajak berbicarapun saya tidak menghiraukan.Pikiran saya hanya bertanya kenapa anak saya tidak ada gerakan dari dalam perut”.

4.1.4 Konsumsi Zat Gizi Makanan yang Dikonsumsi Ibu Hamil 4.1.4.1 Jenis Makanan yang Dikonsumsi

1. Makanan Pokok

Pada 25 responden sebagian besar untuk makanan pokok mengkonsumsi jagung bose, jagung katemak, nasi dan bubur nasi.jagung bose dan jagung katemak lebih banyak dikonsumsi pada siang hari ataupun sore hari sedangkan untuk nasi dan bubur nasi biasa dikonsumsi pada pagi hari.

Berdasarkan hasil observasi, jagung bose yang dikonsumsi dikelola dengan cara jagung putih yang sudah dikupas dipipil, lalu dimasukan kedalam lesung dan ditumbuk menggunakan air, hingga semua kulit ari terlepas. Kemudian jagung dikeluarkan dan dibersihkan hingga bersih, setelah itu dimasak menggunakan periuk yang diperkirakan sudah diisi air ½ liter, selama 1-2 jam di tungku api. Sedangkan untuk jagung katemak tidak ditumbuk tetapi langsung dimasak dengan air selama 1-2 jam.Pada bubur nasi di masak dengan air sekitar 1 liter, kemudian disajikan dengan garam.

(11)

26 2. Lauk-pauk

Lauk-pauk yang sering dikonsumsi pada sebagian besar partisipan adalah ikan tongkol dan kembung, telur ayam kampung, tahu, tempe dan daging ayam. Ikan biasanya dibeli di pedagang yang berjualan keliling maupun di pasar Soe atau Kapan.Telur dan daging ayam yang dikonsumsi diambil dari ayam peliharaan. Tahu dan tempe hanya sebagian saja yang mengkonsumsi karena jarak pasar yang jauh sehingga hanya dikonsumsi kalau ke pasar yakni sebulan sekali atau sebulan 2 kali. Ikan biasa di goreng dengan minyak goreng atapun dibuat kuah asam. Untuk telur direbus maupun digoreng, sedangkan untuk tahu dan tempe di goreng biasa.

3. Sayur-sayuran

Sayur-sayuran yang paling sering dikonsumsi seperti daun singkong, daun pepaya, kol, sawi, terong, bayam, kangkung dan selada air.Sayur ini ditanam disekitar pekarangan rumah maupun di kebun yang biasanya dikonsumsi maupun dijual. Sayuran biasa diolah dengan cara direbus dan ditumis dengan bawang merah dan putih kemudian dicampur dengan garam dan penyedap rasa.

4. Buah-buahan

Pada sebagian besar partisipan tidak terlalu banyak yang mengkonsumsi buah.Biasanya para ibu mengkonsumsi buah yang

(12)

27 ditanam di sekitar pekarangan rumah ataupun kebun seperti kelapa, mangga, pepaya dan pisang.

4.1.4.2 Frekuensi Makanan yang di Konsumsi Ibu Hamil

Frekuensi makanan diperoleh dari metode wawancara dan observasi langsung. Frekuensi makan ini di ambil dalam hari yang berbeda selama 5 minggu berturut-turut.

(13)

28 Tabel 4.3 Jenis dan Jumlah Frekuens Konsumsi Ibu Hamil selama 5 Hari di Kecamatan Mollo Tengah

No. Partisipan Jenis makanan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 0 1 1 1 2 1 3 1 4 1 5 1 6 1 7 1 8 1 9 2 0 2 1 2 2 2 3 2 4 2 5 Nasi 5 4 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 Bubur nasi 3 5 3 5 4 4 5 4 4 1 2 1 1 3 4 4 2 3 1 2 5 2 5 Jagung bose 2 3 1 4 3 5 3 5 3 4 2 2 3 2 3 2 2 2 1 Jagung katemak 2 1 1 1 1 1 2 3 1 Jagung titi 1 2 Mie 2 1 1 3 1 1 1 1 Ikan teri 2 Ikan tongkol 5 3 1 4 2 1 2 1 2 2 1 1 Ikan tembang 1 1 1 2 Tahu 1 1 1 1 Tempe 2 3 1 Daging ayam 1 1 3 3 2 3 1 Daging babi 1 Telur ayam kampong 1 2 2 3 1 1 1 1 2 2 5 1 1 2 1 2 1 2 1 Telur ayam ras 1 Sayur daun singkong 3 3 3 1 2 1 2 2 3 2 4 3 3 1

(14)

29 Sayur Kangkung 3 1 1 2 1 1 Sayur sawi 3 2 2 3 3 2 2 4 5 3 1 2 Sayur buncis 1 1 1 2 Sayur kacang panjang 1 1 Sayur kol 1 1 1 1 1 3 1 Sayur jantung pisang 1 2 1 1 1 1 2 Sayur terong 1 1 1 1 2 1 3 1 1 3 1 Sayur daun papaya 2 1 1 1 1 1 Sayur labu 1 Sayur nangka 1 1 Sayur pare 1 Sayur bayam 1 3 1 1 3 2 2 5 3 Sayur selada air 1 2 1 1 1 1 Sayur jamur 1 Bakso 1 1 1 B. mangga 2 B. pisang 1

(15)

30 B. salak 1 1 B. papaya 1 sambal Tomat 2 2 1 1 2 4 2 3 4 1 4 3 3 1 5 1 B. jeruk 1 Roti 2 3 Biskuit 4 1 5 3 2 2 2 4 2 4 2 2 2 Kue pisang 2 4 1 1 1 2 1 1 1 1 4 1 2 1 kacang tanah 2 Ubi 2 1 1 1 1 K. hijau 1 Susu 1 1 1 1 air kelapa 2

(16)

31 4.1.4.3 Kandungan Zat Gizi Makanan yang dikonsumsi Ibu Hamil

Analisis kecukupan nilai zat gizi pada 25 orang ibu hamil di kecamatan Mollo Tengah, diperoleh melalui metode recall makanan 5 x 24 jam dan disesuaikan dengan nilai kecukupan gizi sesuai (Permenkes,2013). Angka kecukupan gizi yang direkomendasikan untuk partisipan dilihat dari usia partisipan dan dijumlahkan sesuai dengan usia kehamilan (lampiran 2)

1) Kalori

Angka kecukupan kalori yang dianjurkan untuk responden trimester 1 dengan usia 19-29 yakni (2430 kkal) sedangkan usia 30-49 tahun (2230kkal) dan untuk responden dengan usia kehamilan pada trimester 2 dan 3 dengan usia 19-29 (2550 kkal), usia 30-49 tahun (2450 kkal). Rata-rata konsumsi dan nilai zat gizi kalori yang dikonsumsi oleh 25 responden selama 5 hari bervariasi dari rendah sampai tinggi (Gambar 4.3).Pada gambar tersebut, nilai rata-rata kalori semua responden terpenuhi dengan nilai tertinggi dikonsumsi oleh ibu YA yakni (5259 kkal) dan nilai rata-rata kalori terendah dikonsumsi oleh ibu AS (2282 kkal).

(17)

32 Gambar 4.3 Rata-rata Kecukupan Zat Gizi Kalori yang Dikonsumsi Ibu Hamil

selama 5 hari di Kecamatan Mollo Tengah

Keterangan: Standar Kebutuhan Kalori Ibu Hamil menurut Permenkes 2013 ((2430-2550Kkal)

2) Karbohidrat

Angka kecukupan karbohidrat yang dianjurkan untuk responden trimester 1 dengan usia 19-29 yakni (334 gram) sedangkan usia 30-49 tahun (348 gram) dan untuk responden dengan usia kehamilan pada trimester 2 dan 3 dengan usia 19-29 (349 gram), dan usia 30-49 tahun (363 gram). Rata-rata konsumsi dan nilai zat gizi karbohidrat yang dikonsumsi oleh 25 responden selama 5 hari terpenuhi dan bervariasi dari rendah sampai tinggi (Gambar 4.4).Pada gambar tersebut, nilai rata-rata karbohidrat tertinggi dikonsumsi oleh ibu SS yakni (1129 gram) dan nilai rata-rata karbohidrat terendah dikonsumsi oleh ibu ON (527 gram).

(18)

33 Gambar 4.4 Rata-rata Kecukupan Zat Gizi Karbohidrat yang Dikonsumsi Ibu Hamil selama 5 hari di Kecamatan Mollo Tengah

Keterangan: Standar Kebutuhan Karbohidrat Ibu Hamil menurut Permenkes 2013 (349-363g)

3) Protein

Angka kecukupan protein yang dianjurkan untuk responden trimester 1-3 dengan usia 19-29 yakni (76 gram) sedangkan usia 30-49 tahun (77 gram) Rata-rata konsumsi dan nilai zat gizi protein yang dikonsumsi oleh 25 responden selama 5 hari bervariasi dari rendah sampai tinggi (Gambar 4.5). Pada gambar tersebut, nilai rata-rata protein tertinggi dikonsumsi oleh 2 orang ibu yakni YA dan ML (144 gram) dan nilai rata-rata protein terendah dikonsumsi oleh ibu VP (50 gram), ON (54 gram), AS (56 gram) dibawah protein yang dibutuhkan yaitu 76 dan 77 gram.

(19)

34 Gambar 4.5 Rata-rata Kecukupan Zat Gizi Protein yang Dikonsumsi Ibu

Hamil selama 5 hari di Kecamatan Mollo Tengah

Keterangan: Standar Kebutuhan Protein Ibu Hamil menurut Permenkes 2013 (76-77g)

4) Lemak

Angka kecukupan lemak yang dianjurkan untuk responden trimester 1 dengan usia 19-29 yakni (81 gram) sedangkan usia 30-49 tahun (66 gram) dan untuk responden dengan usia kehamilan pada trimester 2 dan 3 dengan usia 19-29 (85 gram), dan usia 30-49 tahun (70 gram). Rata-rata konsumsi dan nilai zat gizi lemak yang dikonsumsi oleh 25 responden selama 5 hari dibawah stadar yang dibutuhkan (Gambar 4.6).Pada gambar tersebut, nilai rata-rata lemak tertinggi dikonsumsi oleh ibu YS yakni (78 gram) dan nilai rata-rata lemak terendah dikonsumsi oleh ibu ON (12 gram).

(20)

35 Gambar 4.6 Rata-rata Kecukupan Zat Gizi Lemak yang Dikonsumsi Ibu

Hamil selama 5 hari di Kecamatan Mollo Tengah

Keterangan: Standar Kebutuhan Lemak Ibu Hamil menurut Permenkes 2013 (70-85g)

5) Kalsium

Angka kecukupan kalsium yang dianjurkan untuk responden trimester 1-3 dengan usia 19-29 yakni (1300mg) sedangkan usia 30-49 tahun (1200mg) Rata-rata konsumsi dan nilai zat gizi kalsium yang dikonsumsi oleh 25 responden selama 5 hari bervariasi dari rendah sampai tinggi (Gambar 4.7). Pada gambar tersebut, nilai rata-rata kalsium tertinggi dikonsumsi oleh ibu DT yakni (1079mg) dan nilai rata-rata kalsium terendah dikonsumsi oleh ibu SO (136mg).Kecukupan kalsium pada semua responden jauh dibawah standar yang dibutuhkan.

(21)

36 Gambar 4.7 Rata-rata Kecukupan Zat Gizi kalsium yang Dikonsumsi

Ibu Hamil selama 5 hari di Kecamatan Mollo Tengah

Keterangan: Standar Kebutuhan Kalsium Ibu Hamil menurut Permenkes 2013 (1200-1300mg)

6) Fosfor

Angka kecukupan fosfor yang dianjurkan untuk responden pada semua perempuan dengan usia kehamilan trimester 1-3 adalah (700mg). Rata-rata konsumsi dan nilai zat gizi fosfor yang dikonsumsi oleh 25 responden selama 5 hari semua terpenuhi dan bervariasi dari rendah sampai tinggi (Gambar 4.8).Pada gambar tersebut, nilai rata-rata fosfor tertinggi dikonsumsi oleh ibu YB yakni (2650mg) dan nilai rata-rata fosfor terendah dikonsumsi oleh ibu VP (941mg).

(22)

37 Gambar 4.8 Rata-rata Kecukupan Zat Gizi fosfor yang Dikonsumsi Ibu Hamil

selama 5 hari di Kecamatan Mollo Tengah

Keterangan: Standar Kebutuhan Fosfor Ibu Hamil menurut Permenkes 2013 (700mg)

7) Zat Besi

Angka kecukupan zat besi yang dianjurkan untuk responden trimester 1 dengan usia 19-49 yakni (26mg), trimester 2 19-49 (35mg) dan trimester 3 usia 19-49 (39mg). Pada gambar 4.9 nilai rata-rata zat besi tidak terpenuhi oleh semua responden .zat besi yang terpenuhi dikonsumsi oleh ibu YS yakni (26mg) dan nilai rata-rata zat besi terendah dikonsumsi oleh ibu ON dan VP (10mg).

(23)

38 Gambar 4.9 Rata-rata Kecukupan Zat Gizi Besi yang Dikonsumsi Ibu

Hamil selama 5 hari di Kecamatan Mollo Tengah

Keterangan: Standar Kebutuhan Zat Besi Ibu Hamil menurut Permenkes 2013( 35-39mg)

8) Vitamin A

Angka kecukupan vitamin A yang dianjurkan untuk responden trimester 1 dan 2 dengan usia 19-49 yakni (800mg) sedangkan usia 30-49 tahun pada trimester 3 (850mg). Rata-rata konsumsi dan nilai zat gizi Vitamin A yang dikonsumsi oleh 25 responden selama 5 hari terpenuhi dan bervariasi dari rendah sampai tinggi (Gambar 4.10). Pada gambar tersebut, nilai rata-rata vitamin A tertinggi dikonsumsi oleh ibu yakni AM (12557mg) dan nilai rata-rata vitamin A terendah dikonsumsi oleh ibu AS (1077mg).

(24)

39 Gambar 4.10 Rata-rata Kecukupan Zat Gizi Vitamin A yang Dikonsumsi

Ibu Hamil selama 5 hari di Kecamatan Mollo Tengah

Keterangan: Standar Kebutuhan Vitamin A Ibu Hamil menurut Permenkes 2013 (800-850mg)

9) Vitamin B1

Angka kecukupan vitamin B-1 yang dianjurkan untuk responden trimester 1-3 dengan usia 19-49 yakni (1,4mg). Rata-rata konsumsi dan nilai zat gizi Vitamin B-1 yang dikonsumsi oleh 25 responden selama 5 hari bervariasi dari rendah sampai tinggi (Gambar 4.11). Pada gambar tersebut, nilai rata-rata vitamin B-1 tertinggi dikonsumsi oleh ibu DT yakni (4.04mg) dan nilai rata-rata vitamin B-1 terendah dikonsumsi oleh ibu DT (1mg)

(25)

40 Gambar 4.11 Rata-rata Kecukupan Zat Gizi Vitamin B-1 yang Dikonsumsi

Ibu Hamil selama 5 hari di Kecamatan Mollo Tengah

Keterangan: Standar Kebutuhan Vitamin B1 Ibu Hamil menurut Permenkes 2013 ( 1.4mg)

10) Vitamin C

Angka kecukupan vitamin C yang dianjurkan untuk responden trimester 1-3 dengan usia 19-49 yakni (85 mg). Rata-rata konsumsi dan nilai zat gizi Vitamin C yang dikonsumsi oleh 25 responden selama 5 hari bervariasi dari rendah sampai tinggi (Gambar 4.12). Pada gambar tersebut, nilai rata-rata vitamin C sebagian besar di bawah standar.Nilai zat gizi tertinggi dikonsumsi oleh ibu VP yakni (114,99mg) dan nilai rata-rata vitamin C terendah dikonsumsi oleh ibu AM (7,16mg).

(26)

41 Gambar 4.12 Rata-rata Kecukupan Zat Gizi Vitamin C yang Dikonsumsi

Ibu Hamil selama 5 hari di Kecamatan Mollo Tengah

(27)

42 4.1.5 Status Gizi Bayi

Pada status gizi bayi yang baru lahir menunjukan 3 dari 25 partisipan yakni ibu VP, DT dan AS melahirkan bayi dengan berat badan di bawah normal atau dengan kata lain masuk dalam kategori BBLR.1

Tabel 4.4 Data Status Gizi Bayi No Inisial Ibu Status Gizi Ibu Bayi Lila (cm) Status Jumlah Kelahiran Berat Badan (kg) Status

1 WK 21 Gizi Kurang Tunggal 3000 Normal

2 OK 23 Gizi Baik Tunggal 2900 Normal

3 DN 23.5 Gizi Baik Tunggal 3200 Normal

4 DT 24 Gizi Baik Tunggal 3500 Normal

5 ON 24 Gizi Baik Tunggal 2800 Normal

6 YA 28 Gizi Baik Tunggal 3100 Normal

7 YL 24 Gizi Kurang Tunggal 3300 Normal

8 DL 25 Gizi Baik Kembar 1000 /2200 BBLR

9 AO 25 Gizi Baik Tunggal 2750 Normal

10 TD 25 Gizi Baik Tunggal 3500 Normal

11 SB 22.7 Gizi Kurang Tunggal 2750 Normal

12 AM 23 Gizi Kurang Tunggal - Meninggal

13 AS 26 Gizi Baik Tunggal 2250 BBLR

14 YS 24.5 Gizi Baik Tunggal 3500 Normal

15 AP 24 Gizi Kurang Tunggal 3200 Normal

16 SO 24 Gizi Baik Tunggal 3500 Normal

17 SS 25 Gizi Baik Tunggal 3200 Normal

18 MT 26 Gizi Baik Tunggal 3750 Normal

19 SL 24 Gizi Baik Tunggal 2900 Normal

20 MS 23 Gizi Kurang Tunggal 3000 Normal

21 VP 23.8 Gizi Baik Kembar 1000/1800 BBLR

22 YB 27 Gizi Baik Tunggal 3500 Normal

23 PV 25 Gizi Baik Tunggal 3600 Normal

24 ML 25 Gizi Baik Tunggal 3250 Normal

25 AS 26 Gizi Baik Tunggal 3700 Normal

1Data didapat melalui telepon ke kader posyandu dan perawat di puskesmas Mollo Tengah

(28)

43 4.2 Pembahasan

Pemaparan hasil penelitian mengenai hasil penelitian dari ibu hamil yakni riwayat kehamilan, riwayat persalinan, status gizi dan kecukupan zat gizi yang dikonsumsi ibu hamil.

4.2.1 Riwayat Kehamilan Ibu Hamil

Berdasarkan hasil penelitian ditemukan ibu dengan jarak kehamilan dibawah 2 tahun sebanyak 3 orang.Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nigrum (2014) yang mengatakan ibu hamil dengan jarak kehamilan dibawah 2 tahun dapat menyebabkan anemia.

Pada usia awal kehamilan di hasil penelitian ditemukan rata-rata usia awal kehamilan partisipan pada usia 17-23 tahun. Satu orang partisipan memiliki usia awal kehamilan yang terlalu muda yakni 15 tahun sehingga menyebabkan kematian anak. Hasil dari penelitian yang dilakukan oleh Rochwati (2014) menjelaskan bahwa ibu yang melahirkan dengan usia kehamilan terlalu muda dibawah 20 tahun dapat menyebabkan komplikasi persalinan dan komplikasi perinatal yang lebih tinggi yaitu peningkatan kejadian BBLR, asfiksia, persalinan preterm dan lahir mati.

(29)

44 4.2.2 Riwayat Persalinan Ibu Hamil

Pada riwaya persalinan sebelumnya, 2 dari 25 partisipan mengalam ikematian bayi pada persalinan pertama.Ibu AP mengalami kematianbayi 1 hari postpartum. Sedangkan Ibu VP mengalami kematian janin ketika sudah ada tanda persalinan.Hasil perhitungan status gizi ibu berdasarkan LILA, didapatkan bahwa 6 dari 25 partisipan mengalami kekurangan gizi karena lingkar lengan dibawah 23,5 cm. Kekurangan zat gizi bisa yang dialami oleh ibu hamil terutama Kekurangan Energi Kronis (KEK), dapat menyebabkan ibu melahirkan bayi dengan berat lahir rendah, selain resiko terjadinya anemia yang dapat menambah risiko perdarahan.

Penelitian yang dilakukan Lestrina dan Eny di Surabaya (2012) menemukan bahwa terdapat hubungan antara kejadian anemia dan perdarahan postpartum.Ibudengan anemia bera tmempunyai resiko perdarahan postpartum 30,8 kali lebihbesardaripadaibu yang tidakanemia. Anemia dapat meningkatkan kejadian perdarahan postpartum karena uterus kekurangan oksigen, glukosa dan nutrisiesensial.Penelitian di Yogyakarta juga menemukan bahwa anemia merupakan faktor dominan

(30)

45 kejadian perdarahan postpartum (Hazmi, 2015, Hidayah, 2013).

Kekurangan kadar haemoglobin dalam darah mengakibatkan kurangnya oksigen yang dibawah atau ditransfer ketubuh termasuk ke otot uterus. Jumlahoksigen yang kurang di dalam uterus menyebabkan otot uterus tidak dapat berkontraksi dengan adekuat sehingga timbul atonia uteri yang mengakibatkan perdarahan (Piesesha, 2015, Sarwono, 2008 dalam Hidayah, 2013, Wuryanti, 2010).

Dalam pemenuhan nutrisi bagi bayi, plasenta adalah organ yang berperan mengangkut dan menyimpan oksigen dan zat-zat gizi, serta sisa metabolism dari ibu ke janin dan sebaliknya. Apabila plasenta tidak bisa membawa nutrisi dan oksigen yang cukup ke bayi, maka bayi akan mengalami kekurangan nutrisi dan menyebabkan masalah persalinan. Wawancara yang dilakukan dengan salah satu dukun bersalin di Desa Binaus didapatkan bahwa kejadian perdarahan pada ibu hamil atau ibu bersalin berhubungan dengan jenis plasenta yang mereka sebut „ari-ari burung‟.Menurut masyarakat Timor, ari-ari burung adalah bagian dari plasenta yang keluar bersamaan atau setelah plasenta lahir. Persalinan menurut orang Timor, harus melalui urut-urutan tuan (bayi) – usan (tali pusat) -

(31)

46

olin(plasenta) – nakfunu (selaput berwarna putih tipis selebar

telapak tangan). Menurut mereka, jika salah satu dari bagian-bagian yang harus dilahirkan tidak keluar akan berbahaya bagi ibu dan bayi. Salah satu contohnya adalah jika nakfunu tidak keluar, atau ada bagiannya yang masih tersisa di dalam rahim akan menyebabkan perdarahan.

Jika dihubungkan dengan anatomi plasenta, maka selaput putih yang dimaksud mungkin adalah selaput ketuban. Ketika selaput ketuban pecah, maka bagian kepala bayi akan keluar, sehingga menarik tali pusat keluar juga, diikuti oleh plasenta. Selaput ketuban yang pecah akan keluar di urutan terakhir. Sebagai bagian dari plasenta, jika selaput ketuban masih tersisa di uterus, maka akan menyebabkan perdarahan karena serat-serat otot uterus yang mengikat pembuluh-pembuluh darah maternal masih terhalang jaringan plasenta sehingga membua tkontraksinya tidak adekut.Penelitian lain juga menemukan bahwa jaringan yang tertinggal di uterus juga akan mengalami nekrosis sehingga ketika mengelupas akan membuat pembuluh darah maternal pada uterus yang tidak berkontraksi menjadi terbuka dan menyebabkan perdarahan.

(32)

47 4.2.3 Status Gizi Ibu Hamil

Berdasarkan hasil penelitian, pada hasil tinggi badan ditemukan 2 dari 25 partisipan ibu hamil mempunyai tinggi badan di bawah standar yaitu 145cm. Hal ini menurut Arisman (2010) dapat memicu terjadinya Kekurangan Energi Kronis (KEK), sementara itu, pada berat badan ibu hamil didapat semua partisipan mengalami penambahan berat badan 1-2 kilogram setiap bulan. Hasil ini sesuai dengan teori Arisman bahwa pertambahan berat badan ini terjadi karena ada penambahan komponen dalam tubuh ibu dalam hal ini janin yang dikandung untuk pembentukan organ tubuh (Arisman, 2010)

Pada data lingkar lengan yang didapat dari hasil penelitian ditemukan 6 dari 25 partisipan mengalami gizi kurang karena lingkar lengan dibawah standar untuk ibu hamil yakni 23,5 cm. Hal ini menurut penelitian Uswatun (2013) ibu hamil dengan lingkar lengan dibawah standar 23.5cm beresiko melahirkan bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR).

4.2.4 Konsumsi Ibu Hamil

Hasil penelitian mengenai konsumsi ibu pada pemaparan hasil adalah berdasarkan hasil observasi, dan survei makanan

(recall 24 jam) pada jenis makanan dan kecukupan gizi ibu selama 5

(33)

48 4.2.4.1 Jenis Makanan yang Dikonsumsi Ibu Hamil

Hasil penelitian menunjukan bahwa jenis makan yang di konsumsi oleh ibu hamil rata-rata jenis makanan yang sama. Pada makanan pokok yang sering dikonsumsi ibu hamil mengkonsumsi nasi, bubur nasi dan jagung bose. Pada lauk yang sering dikonsumsi adalah ikan tongkol, telur ayam kampung, tahu dan tempe. Pada jenis sayuran yang paling sering dikonsumsi adalah daun singkong, daun pepaya, kol, sawi, terong, bayam, kangkung dan selada air sedangkan buah yang sering dikonsumsi adalah pisang dan mangga.

4.2.4.2 Asupan Gizi Ibu Hamil

Berdasarkan hasil penelitian menggunankan metode recall makanan, asupan nutrisi yang dikonsumsi oleh ibu hamil adalah kalori, karbohidrat, protein, lemak, kalsium, fosfor, zat besi, vitamin A,B1 dan C. Berdasarkan hasil analisis menggunakan excel mengenai nilai kecukupan gizi, diperoleh nilai kecukupan gizi yang terpenuhi dan diatas standar yang ditetapkan adalah kalori, karbohidrat, fosfor, vitamin A dan vitamin B-1 sedangkan yang tidak terpenuhi adalah protein pada 3 orang partisipan yakni Ibu ON, Ibu PV dan Ibu AS, lemak dan zat besi hanya Ibu YS yang memenuhi standar, zat gizi kalsium 25 partisipan tidak memenuhi standar gizi

(34)

49 yang ditetapkan dan juga vitamin C hanya 4 orang yang memenuhi standar yakni Ibu OK, DN, SS dan VP. Nilai kecukupan gizi yang berada diatas standar yang ditetapkan, karena ibu-ibu hamil lebih banyak mengkonsumsi jagung bose dan nasi yang tinggi akan karbohidrat, fosfor dan vitamin B1 sedangkan sayur daun singkong yang tinggi akan vitamin A juga paling banyak dikonsumsi karena mudah didapatkan. Makanan yang dikonsumsi kurang bervariasi seperti kurangnya konsumsi ikan, daging, tahu, tempe, sayuran-sayuran, buah dan susu sehingga beberapa ibu tidak terpenuhi pada beberapa kandungan zat gizi seperti protein, lemak, kalsium, zat besi dan vitamin C.

Menurut Ruslilanti (2006) dan Suririnah (2008) ibu hamil yang kekurangan protein, lemak dan kalsium dapat memperlambat perkembangan janin yakni untuk pembentukan otot, tulang, mata, kulit, jantung, hati, membantu pembentukan darah, cairan ketuban, dan plasenta serta membentuk antibodi. Dari hasil penelitian juga ditemukan ibu-ibu hamil kekurangan zat besi.Hasil ini didukung dengan penelitian di Surakarta. Penelitian yang dilakukan oleh Anis,dkk (2014), bahwa ibu yang mengalami kekurangan zat besi bisa menyebabkan anemia.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ibu mengalami kelebihan zat gizi pada karbohidrat, namun mengalami kekurangan zat gizi pada zat-zat mikro seperti protein, lemak, kalsium, zat besi

(35)

50 dan vitamin C, oleh karena makanan yang dikonsumsi ibu mempunyai nilai asupan nutrisi yang dibawah standard pada zat-zat tersebut. didukung pula oleh rendahnya pendapatan ibu dan tingkat pendidikan yang rendah. Menurut Moehji (2009), status gizi ibu dipengaruhi oleh: ketidaktahuan akan hubungan makanan dan kesehatan dan keterbatasan penghasilan keluarga.

4.2.5 Kondisi Sosial Ekonomi Keluarga

Berdasarkan hasil penelitian, pada keadaan sosial ekonomi keluarga, pekerjaan suami dari partisipan sebagian besar adalah petani (52%), tukang ojek, dan buruh bangunan (12%) kemudian sopir dan guru (4%). Sedangkan pendapatan keluarga diperoleh dari pendapatan ibu sendiri ataupun dari suami. Pendapatan terendah partisipan adalah Rp.200.000 – Rp.2.000.000. 5 dari ibu hamil yang bekerja sebagai ibu rumah tangga pendapatan tambahan diperoleh dari hasil penjualan warung kecil-kecilan yang dibuka di rumah dan menjual kebutuhan hidup sehari-sehari dengan rata-rata penghasilan adalah maksimal adalah Rp. 300.000.Selain pendapatan yang didapat dari beberapa pekerjaan di atas, pendapatan tambahan dari keluarga juga diperoleh dari ternak yang di pelihara seperti ayam, sapi, kambing dan babi.

(36)

51 Menurut Moehji (2009), status gizi dan konsumsi ibu hamil yang rendah atau tidak tercukupi juga dipengaruhi oleh tingkat keadaan sosial ekonomi keluarga, yakni ketidaktahuan akan hubungan makanan dan kesehatan dan keterbatasan penghasilan keluarga sehingga makanan yang dikonsumsi tidak terlalu bervariasi dan berdampak pada pemenuhan nutrisi ibu yang kurang atau dibawah standar.

Gambar

Gambar 4.1 Tinggi Badan Ibu Hamil di Kecamatan Mollo Tengah
Tabel 4.2  Status Gizi Ibu Hamil di Kecamatan Mollo Tengah  Berdasarkan Lingkar Lengan (Lila)
Tabel 4.3 Jenis dan Jumlah Frekuens Konsumsi Ibu Hamil selama 5 Hari di Kecamatan Mollo Tengah
Tabel 4.4 Data Status Gizi Bayi  No  Inisial  Ibu  Status Gizi  Ibu  Bayi  Lila  (cm)  Status  Jumlah  Kelahiran   Berat Badan (kg)  Status

Referensi

Dokumen terkait

Tuan et al.(2005) mengembangkan instrumen penilaian motivasi belajar pada pembelajaran sains berupa kuosioner dengan judul “students’ motivation towards science learning”

Penelitian ini mendapatkan hasil bahwa manfaat Customer Relationship Management dalam wujud membership yang meliputi financial benefits, social benefits dan structural

Semakin tinggi tingkat probabilitas audit dapat mempengaruhi psikologis wajib pajak, antara lain (1) ketakutan wajib pajak bila teraudit dan ada penggelapan pajak, (2) wajib

Efek antidiabetik bawang putih (Allium sativum) lebih efektif dibandingkan dengan glibenklamid telah dibuktikan pada percobaan dengan tikus Wistar yang diinduksi Streptozotocin

századi Magyarországon a nemzeti romantika jegyében a latint és a németet fokozatosan a magyar nyelv váltotta a társadalmi élet szinte minden olyan terü- letén, mely az

Dari percakapan kedua ini masuk dalam maksim kesimpatian pihak penutur dan mitra tutur terdapat unsur saling memaksimalkan sikap simpati antara pihak yang satu

Kode yang kedua dari level realitas adalah kode Appearance (Penampilan), bisa dilihat dalam penampilan dalam film ini terjadi perbedaan antara bangsa manusia dengan

Program Studi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 huruf h merupakan unsur pelaksana akademik Politeknik KP Bone yang mempunyai tugas melaksanakan pendidikan vokasi