• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH PROSES KEPERAWATAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MAKALAH PROSES KEPERAWATAN"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH PROSES KEPERAWATAN

MAKALAH PROSES KEPERAWATAN

Disusun oleh:

Disusun oleh:

Nama

Nama

:

:

Zulkifli

Zulkifli

Wibowo

Wibowo

N

N

I

I

M

M

:

:

2

2

0

0

1

1

3

3

1

1

2

2

1

1

0

0

4

4

4

4

K

K

e

e

l

l

a

a

s

s

:

:

A

A

1

1

9

9

Program Studi Ilmu Keperawatan

Program Studi Ilmu Keperawatan

Fakultas Ilmu Kesehatan

Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Sahid Surakarta

Universitas Sahid Surakarta

2015

2015

(2)

BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

PENDAHULUAN

Pe

Pelaylayanaanan n keskesehehataatan n padpada a masmasa a kinkini i sudsudah ah mermerupaupakakan n indindustustri ri jasjasaa

kesehatan utama dimana setiap rumah sakit bertanggung gugat terhadap penerima

kesehatan utama dimana setiap rumah sakit bertanggung gugat terhadap penerima

 jasa

 jasa pelayanan pelayanan kesehatan. kesehatan. Keberadaan Keberadaan dan dan kualitas kualitas pelayanan pelayanan kesehatan kesehatan yangyang

dib

diberierikan kan ditditententukaukan n oleoleh h nilnilai-ai-nilnilai ai dan dan harharapaapan n dardari i penpenerierima ma jasjasa a pelpelayaayanannan

tersebut. Disamping itu, penekanan pelayanan kepada kualitas yang tinggi tersebut

tersebut. Disamping itu, penekanan pelayanan kepada kualitas yang tinggi tersebut

harus dapat dicapai dengan biaya yang dapat dipertanggung-jawabkan (Prof. Elly

harus dapat dicapai dengan biaya yang dapat dipertanggung-jawabkan (Prof. Elly

urachmah, !""#$.

urachmah, !""#$.

Dengan demikian, semua pemberi pelayanan ditekan untuk menurunkan

Dengan demikian, semua pemberi pelayanan ditekan untuk menurunkan

biaya pelayanan namun kualitas pelayanan dan kepuasan klien sebagai konsumen

biaya pelayanan namun kualitas pelayanan dan kepuasan klien sebagai konsumen

mas

masih ih tettetap ap menmenjadjadi i toltolak ak ukukur ur (%b(%bencenchmahmark&rk&$ $ utautama ma kebkeberherhasiasilan lan pepelaylayanaanann

kesehatan yang diberikan

kesehatan yang diberikan ('iloney, !""#$.('iloney, !""#$.

Para penerima jasa pelayanan kesehatan saat ini telah menyadari

Para penerima jasa pelayanan kesehatan saat ini telah menyadari

hak-hakny

haknya a sehisehingga keluhan, harapan, laporan, ngga keluhan, harapan, laporan, dan dan tuntutuntutan tan ke ke pengpengadilaadilan n sudasudahh

menjadi suatu bagian dari upaya mempertahankan hak mereka sebagai penerima

menjadi suatu bagian dari upaya mempertahankan hak mereka sebagai penerima

 jasa

 jasa tersebut. tersebut. leh leh karena karena itu itu industri industri jasa jasa kesehatan mkesehatan menjadi enjadi semakin semakin merasakanmerasakan

ba

bahwhwa a kukualalititas as pepelalayyananan an memerurupapakakan n upupayaya a kokompmpetetenentitif f dadalalam m rarangngkaka

mempertahankan eksistensi pelayanan tersebut.

mempertahankan eksistensi pelayanan tersebut.

)e

)elaylayakaknynya a ininduduststri ri jajasa sa pepelaylayananan an memenanaruruh h peperhrhatatiaian n bebesasar r dadann

menyadari bahwa kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan ditentukan

menyadari bahwa kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan ditentukan pula olehpula oleh

kualitas berbagai komponen pelayanan termasuk keperawatan dan sumber daya

kualitas berbagai komponen pelayanan termasuk keperawatan dan sumber daya

manusianya.

manusianya.

Kegiatan pelayanan keperawatan berkualiatas telah dimulai sejak seorang

Kegiatan pelayanan keperawatan berkualiatas telah dimulai sejak seorang

perawat 'uslim pertama yaitu )iti *ufaida pada jaman abi 'uhammad ).+.

perawat 'uslim pertama yaitu )iti *ufaida pada jaman abi 'uhammad ).+.

selalu berusahan memberikan pelayanan terbaiknya bagi yang membutuhkan tanpa

selalu berusahan memberikan pelayanan terbaiknya bagi yang membutuhkan tanpa

membedakan apakah kliennya kaya atau miskin.

membedakan apakah kliennya kaya atau miskin.

Dem

Demikiikian an pulpula a lolorenrence ce igightihtingangale le papada da tahtahun un ##/, /, teltelah ah berberupaupayaya

mempe

memperbaikrbaiki i kondkondisi isi pelaypelayayanayanan an keperkeperawataawatan n yang yang dibediberikan rikan kepakepada da serdserdaduadu

pada perang

pada perang KrimeKrimen. n. DengDengan an terjadterjadinya inya peruperubahabahan n diberdiberbagai aspek bagai aspek kehidkehidupanupan

keperawatan pada saat ini telah berkembang menjadi suatu profesi yang memiliki

keperawatan pada saat ini telah berkembang menjadi suatu profesi yang memiliki

kei

keilmulmuan an uniunik k yayang ng menmenghaghasilsilkakan n penpeningingkakatan tan minminat at dan dan perperhathatian ian diadiantantarara

anggotanya dalam meningkatkan

anggotanya dalam meningkatkan pelayanannyapelayanannya..

0im pelayanan keperawatan memberikan pelayanan kepada klien sesuai

0im pelayanan keperawatan memberikan pelayanan kepada klien sesuai

den

dengan gan keykeyakiakinan nan proprofesfesi i dan dan stastandandar r yayang ng ditditetaetapkpkan. an. 1al 1al ini ini ditditujuujukan kan agaagar r 

pelay

pelayanan anan kepekeperawatrawatan an yang yang dibediberikan rikan senasenantiasntiasa a merupmerupakan akan pelaypelayanan anan yangyang

aman serta dapat memenuhi kebutuhan dan harapan klien.

aman serta dapat memenuhi kebutuhan dan harapan klien.

 +suhan

 +suhan keperawatan keperawatan yang yang bermutu bermutu dan dan dapat dapat dicapai dicapai jika jika pelaksanaanpelaksanaan

asuhan keperawatan dipersepsikan sebagai suatu kehormatan yang dimiliki oleh

(3)

para perawat dalam memperlihatkan sebagai suatu kehormatan yang dimiliki oleh perawat dalam memperlihatkan haknya untuk memberikan asuhan yang manusiawi, aman, serta sesuai dengan standar dan etika profesi keperawatan yang berkesinambungan dan terdiri dari kegiatan pengkajian, perencanaan, implementasi rencana, dan e2aluasi tindakan keperawatan yang telah diberikan.

Proses keperawatan digunakan untuk membantu perawat melakukan praktik keperawatan secara sistematis dalam memecahkan masalah keperawatan. Dengan menggunakan metode ini, perawat dapat mendemonstrasikan tanggung gugat dan tanggung jawab pada klien, sehingga kualitas praktik keperawatan dapat ditingkatkan.

Proses keperawatan memberikan kerangka yang dibutuhkan dalam asuhan keperawatan kepada klien, keluarga dan komunitas, serta merupakan metode yang efisien dalam membuat keputusan klinik, serta pemecahan masalah baik aktual maupun potensial dalam mempertahankan kesehatan

A. PENGERTIAN TENTANG PROSES KEPERAWATAN

)ebelum menyusun suatu asuhan keperawatan yang baik, kita harus memahami langkah langkah dari proses keperawatan. Proses perawatan merupakan suatu metode bagi perawat untuk 'emberikan asuihan keperawatan kepada klien. 3eberapa pengertian proses kaparawatan adalah sebagai berikut )uatu metoda pemberian asuhan keperawatan yang sistematis dan rasional (Ko4ier, #55#$.

'etoda pemberian asuhan keperawatan yang terorganisir dan sistematis, berfokus pada respon yang unik dari indi2idu terhadap masalah kesehatan yang actual dan potensial (*osalinda,#56$. )uatu aktifitas yang dinamika dan berkelanjutan yang meliputi interaksi perawat klien dan proses pemecahan masalah ()chult4 dan 7idebeck$.

Proses keperawatan bukan hanya sekedar pendekatan sistematik dan terorganisir melalui enam langkah dalam mengenali masalah-masalah klien, namun merupakan suatu metode pemecahan masalah baik secara episodic maupun secara linier. Kemudian dapat dirumuskan diagnosa keparawatannya, dan cara pemecahan masalah.

B. PENGERTIAN PROSES KEPERAWATAN

3anyak pakar telah merumuskan definisi dari proses keperawatan (eit4el, 'arriner, 'urray, 8ura, 1erber, dll$. )ecara umum dapat dikatakan bahwa proses keperawatan adalah metode pengorganisasian yang sistematis, dalam melakuan asuhan keperawatan pada indi2idu, kelompok dan masyarakat yang berfokus pada

(4)

identifikasi dan pemecahan masalah dari respn pasien terhadap penyakitnya (0arwoto 9 artonah, !"":$. +tau ;

#. Proses keperawatan adalah ;

#. )uatu pendekatan sistematis untuk mengenal masalah-masalah pasien dan mencarikan alternatif pemecahan masalah dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan pasien.

!. 'erupakan proses pemecahan masalah yang dinamis dalam memperbaiki dan meningkatkan kesehatan pasien sampai ke tahap maksimum.

<. 'erupakan pendekatan ilmiah

:. 0erdiri dari : tahap ; pengkajian, perencanaan, pelaksanaan dan e2aluasi. +tau, ada pula yang menterjemahkannya ke dalam / tahap ; pengkajian, perumusan diagnosis keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan e2aluasi.

C. KARAKTERISTIK PROSES KEPERAWATAN

#. 0ujuan ; proses keperawatan mempunyai tujuan yang jelas melalui suatu tahapan dalam meningatkan kualitas asuhan keperawatan.

!. )istematik ; menggunakan suatu pendekatan yang terorganisir untuk mencapai suatu tujuan-meningkatkan kualitas asuhan keperawatan dan menghindari masalah yang bertentangan dengan tujuan pelayanan kesehatan = keperawatan.

<. Dinamik ; proses keperawatan ditujukan dalam mengatasi masalah-masalah kesehatan lien yang dilaksanakan secara berkesinambungan. Proses keperawatan ditujukan pada suatu perubahan respon klien yang diidentifikasi melalui hubungan antara perawat dan klien.

:. >nteraktif ; dasar hubungannya adalah hubungan timbal balik antar perawat, klien, keluarga dan tenaga kesehatan lainnya.

/. leksibel ; dapat diadopsi pada praktik keperawatan dalam situasi apapun dan bisa digunakan secara berurutan.

6. 0eoritis ; setiap langah dalam proses keperawatan selalu didasarkan pada suatu ilmu yang luas, khususnya ilmu dan model keperawatan yang berlandaskan pada filosofi keperawatan dan ditekankan pada aspek ; humanisti, holistik dan care.

)elain pendapat tersebut, Ko4ier menyebutkan bahwa proses keperawatan mempunyai sembilan karakteristik antara lain;

#. 'erupakan sistem yang terbuka dan fleksibel untuk memenuhi kebutuhan yang unik dari klien, keluarga, kelompok dan komunitas.

!. 3ersifat siklik dan dinamis, karena semua tahap-tahap saling berhubungan dan berkesinambungan.

<. 3erpusat pada klien, merupakan pendekatan indi2idual dan spesifik untuk memenuhi kebutuhan klien.

(5)

/. 'enggunakan perencanaan. 6. 'empunyai tujuan.

?. 'emperbolehkan adanya kreati2itas antara perawat dengan klien dalam memikirkan  jalan keluar menyelesaikan masalah keperawatan.

. 'enekankan pada umpan balik, dengan melakukan pengkajian ulang dari masalah atau mere2isi rencana keperawatan.

5. Dapat diterapkan secara luas. Proses keperawatan menggunakan kerangka kerja untuk semua jenis pelayanan kesehatan, klien dan kelompok.

Demikian juga dengan @ra2en dan 1irnle (!"""$, menurutnya proses keperawatan sebagai pedoman untuk praktek keperawatan profesional, mempunyai karakteristik;

#. 'erupakan kerangka kerja dalam memberikan pelayanan keperawatan kepada indi2idu, keluarga dan masyarakat.

!. 0eratur dan sistematis. <. )aling tergantung.

:. 'emberikan pelayanan yang spesifik kepada indi2idu, keluarga, dan masyarakat. /. 3erpusat pada klien, menggunakan klien sebagai suatu kekuatan.

6. 0epat untuk diterapkan sepanjang jangka waktu kehidupan. ?. Dapat dipergunakan dalam semua keadaan.

)edangkan 0aylor (#55<$ menyatakan bahwa proses keperawatan bersifat sistematis, dinamis, interpersonal, berorientasi kepada tujuan dan dapat dipakaii pada situasi apapun.

Aadi dapat disimpulkan bahwa proses keperawatan adalah suatu cara menyelesaikan masalah yang sistematis dan dinamis serta bersifat indi2idual untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan klien sebagai manusia yang bersifat unik, dan menekankan pada kemampuan pengambilan keputusan oleh perawat sesuai dengan kebutuhan klien.

D. TEORI YANG MELANDASI PROSES KEPERAWATAN

1. Teori Sistem

0erdiri dari suatu kerangka kerjayang berhubungan dengan keseluruhan social,manusia,stuktur dan masalah-masalah organisasi serta perubahan hubungan internal dan lingkungan sekitarnya.

Komponen system; input,proses dan output. 1ubungan antara teori system dan proses keperawatan >nput dan proses adalah suatu kumpulan data hasil pengkajian serta masalah yang ditemukan,disusun suatu rencana dan tindakan keperawatan yang tepat.dan menjelaskan hasil dari tindakan yang telah dilaksanakan. eedback adalah suatu proses dimana informasi tentang system output dikomsumsikan kembali pada system agat dpat di e2aluasi dan member  arahdalam pengkajian ulan dalam menentukantindakan selanjutnya.

(6)

2. Teori KDM 

0eori ini memandang manusia sebagai bagian integral yang # sama lain dalam memenuhi kebutuhan dasar;fisiologi,keamanan,kasih saying,harga diri,aktualisasi diri ( '+)B$ Peran perawat adalah memenuhi KD' dan tercapainya kepuasan dagi diri sendiri dan klien.

3. Teori Persepsi 

'asalah kesehatan yang samaakanmenimbulkan masalah keperawatanyang berbedakarena persepsi kedua klien tersebut .0erjadinya perubahandalam pemenuhan KD' sangat dipengaruhi oleh persepsi indi2idu.

4. Teori informasi dan komunikasi 

Perawat harus mengetahui komunikasi yang baik agar mudah menerapkan proses keperawatan,hasil dari penerapan proses keperawatan yang member  kepuasan pada klien dan dirinya sendiri akan diinfrmasikan dengan akurat dan tepat. 5. Teori Pengambilan Keputusan dan Penyelesaian masala

)etiap tindakan yang dilakukan dengan benar selalu melibatkan proses pengambilan keputusan dan penyelesaian masalah klien.tujuan tersebut hanya dapat tercapai apabila perawat menyusun langkah langkah pengambilan keputusan melalui tahapan proses keperawatan.

)alah satu tujuan dari keperawatan adalah menyelesaikan masalah yang dihadapi klien. 'elaui pendekatan proses keperawatan masalah-masalah yang dihadapi dapat diidentifikasi secara tepat dan keputusan dapat diambil secara akurat.

E. SEJARAH PERKEMBANGAN PROSES KEPERAWATAN

Proses keperawatan mulai dikenal di >ndonesia sekitar tahun #5"-an. Perawat yang dididik sebelum tahun tersebut pada umumnya belum mengenal proses keperawatan karena kurikulum di pendidikan belum mengajarkan metode tersebut. Proses keperawatan mulai dikenal di pendidikan keperawatan >ndonesia yaitu dalam Katalog Pendidikan Diploma >>> Keperawatan yang dikeluarkan Direktorat Aenderal Pendidikan 0inggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan *epublik >ndonesia pada tahun #5:. Diluar negeri istilah proses keperawatan diperkenalkan pada tahun #5// oleh Bidya 1all, dan sejak tahun tersebut para pakar keperawatan mendiskripsikan proses keperawatan secara ber2ariasi.

Pada awal perkembangannya, proses keperawatan mempunyai tiga tahap, kemudian empat tahap dan pada saat ini proses keperawatan mempunyai lima tahap. Proses lima tahap pertama diperkenalkan pada tahun #56? oleh estern >nterstate @ommision of 1igher Education (>@1E$ yang meliputi; persepsi, komunikasi, interpretasi, inter2ensi, dan e2aluasi. Pada tahun yang sama para staf pengajar,8ura.1

(7)

dan alsh di @atholic Cni2ersity of +merican mangusulkan metode empat tahap, meliputi; pengkajian, perencanaan, inter2ensi dan e2aluasi (@ra2en 9 1irnle, !"""$. Pada tahun #5?<, +merican urses +ssociation (++$ menerbitkan standars of ursing Practice dan juga ational @ouncil of )tate 3oards of ursing ( #5! $ yang terdiri dari lima tahap, meliputi; pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi dan e2aluasi (Ko4ier et al., #55/$.

Proses keperawatan terus berkembang dan kemudian istilah ursing Diagnosis mulai diperkenalkan dalam literatur-literatur keperawatan. Pada tahun #5?<, ebbie dan Be2in dari )t.Bouis Cni2ersity )chool of ursing membantu dalam menyelenggarakan konferensi pertama tentang klasifikasi diagnosa keperawatan di  +merika.

Pada tahun #5!, terbentuk orth +merican ursing Diagnosis +ssociation (+D+$ yang setiap dua tahun mengadakan konferensi tentang klasifikasi diagnosa keperawatan (Potter 9 Perry, #55?$.

Pada saat ini proses keperawatan telah berkembang dan diterapkan di berbagai tatanan pelayanan kesehatan di >ndonesia, seperti r umah sakit, klinik-klinik, Puskesmas, perawatan keluarga, perawatan kesehatan masyarakat, dan perawatan pada kelompok khusus. amun secara umum penerapan proses keperawatan belum optimal dan belum menggambarkan pemecahan masalah secara ilmiah oleh perawat, karena pada dasarnya hal ini tidak terlepas dari sumber daya keperawatan yang ada dan dukungan institusi.

(8)

BAB II

LANGKAH-LANGKAH PROSES KEPERAWATAN

A. TAHAPAN PENGKAJIAN

Pengkajian merupaka !a"ap a#a$ pr%&e& kepera#a!a 'a merupaka &ua!u pr%&e& (a) &*&!ema!*& 'a$am pe)umpu$a 'a!a 'ar* +er+a)a* &um+er 'a!a u!uk me)e,a$ua&* 'a me)*'e!**ka&* &!a!u& ke&e"a!a k$*e.

0ahap pengkajian merupakan pemikiran dasar dalam memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan kebutuhan indi2idu. Pengkajian yang lengkap, akurat, sesuai kenyataan, kebenaran data sangat penting untuk merumuskan suatu diagnosa keperawatan dan dalam memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan respon indi2idu.

Da!a Da&ar  adalah kumpulan data yang berisikan mengenai status kesehatan klien, kemampuan klien untuk mengelola kesehatan terhadap dirinya sendiri, dan hasil konsultasi dari medis atau profesi kesehatan lainnya.

Da!a %ku& adalah data tentang perubahan-perubahan atau respon klien terhadap kesehatan dan masalah kesehatannya serta hal-hal yang mencakup tindakan yang dilaksanakan terhadap klien.

okus Pengkajian Keperawatan Pengkajian keperawatan tidak sama dengan pengkajian medis. Pengkajian medis difokuskan pada keadaan patologis, sedangkan pengkajian keperawatan ditujukan pada respon klien terhadap masalah-masalah kesehatan yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan dasar manusia. 'isalnya dapatkah klien melakukan akti2itas sehari-hari, sehingga fokus pengkajian klien adalah respon klien yang nyata maupun potensial terhadap masalah-masalah aktifitas harian.

Pulta (Pengumpulan Data$ Pengumpulan data adalah pengumpulan informasi tentang klien yang dilakukan secara sistematis untuk menentukan masalah-masalah, serta kebutuhan-kebutuhan keperawatan dan kesehatan klien.

Pengumpulan informasi merupakan tahap awal dalam proses keperawatan. Dari informasi yang terkumpul, didapatkan data dasar tentang masalah-masalah yang dihadapi klien. )elanjutnya data dasar tersebut digunakan untuk menentukan diagnosis keperawatan, merencanakan asuhan keperawatan, serta tindakan keperawatan untuk mengatasi masalah-masalah klien.

Pengumpulan data dimulai sejak klien masuk ke rumah sakit !initial  assessment"# irawat secara terus-menerus !ongoing assessment"# serta pengkajian ulang untuk menambah = melengkapi data !re$assessment".

(9)

a. 'emperoleh informasi tentang keadaan kesehatan klien.

b. Cntuk menentukan masalah keperawatan dan kesehatan klien. c. Cntuk menilai keadaan kesehatan klien.

d. Cntuk membuat keputusan yang tepat dalam menentukan langah-langkah berikutnya.

!. 0ipe Data ; a. Da!a Su+0ek!* 

Data )ubjektif adalah data yang didapatkan dari klien sebagai suatu pendapat terhadap suatu situasi dan kejadian. >nformasi tersebut tidak bisa ditentukan oleh perawat, mencakup persepsi, perasaan, ide klien tentang status kesehatannya. 'isalnya tentang nyeri, perasaan lemah, ketakutan, kecemasan, frustrasi, mual, perasaan malu.

b. Da!a O+0ek!* 

Data bjektif adalah data yang dapat diobser2asi dan diukur, dapat diperoleh menggunakan panca indera (lihat, dengar, cium, raba$ selama pemeriksaan fisik. 'isalnya frekuensi nadi, pernafasan, tekanan darah, edema, berat badan, tingkat kesadaran.

<. Karakteristik Data

a. Le)kap

Data yang terkumpul harus lengkap guna membantu mengatasi masalah klien yang adekuat. 'isalnya klien tidak mau makan selama < hari. Perawat harus mengkaji lebih dalam mengenai masalah klien tersebut dengan menanyakan hal-hal sebagai berikut; apakan tidak mau makan karena tidak ada nafsu makan atau disengajaF  +pakah karena adanya perubahan pola makan atau hal-hal yang patologisF 3agaimana

respon klien mengapa tidak mau makan. b. Akura! 'a N(a!a

Cntuk menghindari kesalahan, maka perawat harus berfikir secara akurat dan nyata untuk membuktikan benar tidaknya apa yang didengar, dilihat, diamati dan diukur  melalui pemeriksaan ada tidaknya 2alidasi terhadap semua data yang mungkin meragukan. +pabila perawat merasa kurang jelas atau kurang mengerti terhadap data yang telah dikumpulkan, maka perawat harus berkonsultasi dengan perawat yang lebih mengerti. 'isalnya, pada obser2asi ; %klien selalu diam dan sering menutup mukanya dengan kedua tangannya.

Perawat berusaha mengajak klien berkomunikasi, tetapi klien selalu diam dan tidak menjawab pertanyaan perawat. )elama sehari klien tidak mau makan makanan yang diberikan&, jika keadaan klien tersebut ditulis oleh perawat bahwa klien depresi berat, maka hal itu merupakan perkiraan dari perilaku klien dan bukan data yang aktual. Diperlukan penyelidikan lebih lanjut untuk menetapkan kondisi klien. Dokumentasikan apa adanya sesuai yang ditemukan pada saat pengkajian.

(10)

Pencatatan data yang komprehensif biasanya menyebabkan banyak sekali data yang harus dikumpulkan, sehingga menyita waktu dalam mengidentifikasi. Kondisi seperti ini bisa diantisipasi dengan membuat data komprehensif tapi singkat dan jelas. Dengan mencatat data yang rele2an sesuai dengan masalah klien, yang merupakan data fokus terhadap masalah klien dan sesuai dengan situasi khusus.

:. )umber Data;

a. Sum+er 'a!a pr*mer 

Klien adalah sumber utama data (primer$ dan perawat dapat menggali informasi yang sebenarnya mengenai masalah kesehatan klien.

b. Sum+er 'a!a &eku'er 

rang terdekat, informasi dapat diperoleh melalui orang tua, suami atau istri, anak, teman klien, jika klien mengalami gangguan keterbatasan dalam berkomunikasi atau kesadaran yang menurun, misalnya klien bayi atau anak-anak, atau klien dalam kondisi tidak sadar.

c. Sum+er 'a!a $a*(a

#$ @atatan medis dan anggota tim kesehatan lainnya. @atatan kesehatan terdahulu dapat digunakan sebagai sumber informasi yang dapat mendukung rencana tindakan perawatan.

!$ *iwayat penyakit Pemeriksaan fisik dan catatan perkembangan merupakan riwayat penyakit yang diperoleh dari terapis. >nformasi yang diperoleh adalah hal-hal yang difokuskan pada identifikasi patologis dan untuk menentukan rencana tindakan medis. <$ Konsultasi Kadang terapis memerlukan konsultasi dengan anggota tim kesehatan

spesialis, khususnya dalam menentukan diagnosa medis atau dalam merencanakan dan melakukan tindakan medis. >nformasi tersebut dapat diambil guna membantu menegakkan diagnosa.

:$ 1asil pemeriksaan diagnostic )eperti hasil pemeriksaan laboratorium dan tes diagnostik, dapat digunakan perawat sebagai data objektif yang dapat disesuaikan dengan masalah kesehatan klien. 1asil pemeriksaan diagnostik dapat digunakan membantu menge2aluasi keberhasilan dari tindakan keperawatan.

/$ Perawat lain Aika klien adalah rujukan dari pelayanan kesehatan lainnya, maka perawat harus meminta informasi kepada perawat yang telah merawat klien sebelumnya. 1al ini untuk kelanjutan tindakan keperawatan yang telah diberikan.

6$ Kepustakaan. Cntuk mendapatkan data dasar klien yang komprehensif, perawat dapat membaca literatur yang berhubungan dengan masalah klien. 'emperoleh literatur  sangat membantu perawat dalam memberikan asuhan keperawatan yang benar dan tepat.

(11)

/. 'etoda Pengumpulan Data a. awancara b. bser2asi c. Pemeriksaan fisik d. )tudi Dokumentasi B. TAHAPAN DIAGNOSA

Pada tahun #5/<, istilah diagnosa keperawatan diperkenalkan oleh 7. ry dengan menguraikan langkah yang diperlukan dalam mengembangkan rencana asuhan keperawatan.

'enurut orth +merican ursing Diagnosis +ssociation (+D+$ (#55", dalam @arpenito, #55?$ diagnosa keperawatan adalah keputusan klinis mengenai seseorang, keluarga atau masyarakat sebagai akibat dari masalah-masalah kesehatan= proses kehidupan yang aktual atau risiko.

Diagnosa keperawatan memberikan dasar-dasar pemilihan inter2ensi untuk mencapai hasil yang menjadi tanggung gugat perawat. +dapun persyaratan dari diagnosa keperawatan adalah perumusan harus jelas dan singkat dari respons klien terhadap situasi atau keadaan yang dihadapi, spesifik dan akurat, memberikan arahan pada asuhan keperawatan, dapat dilaksanakan oleh perawat dan mencerminkan keadaan kesehatan klien.

#. T*pe D*a)%&a Kepera#a!a.

Diagnosa keperawatan adalah struktur dan proses. )truktur diagnosa keperawatan komponennya tergantung pada tipenya, antara lain;

!. D*a)%&a Kepera#a!a Ak!ua$ 1A2!ua$ Nur&*) D*a)%&e&3.

Diagnosa keperawatan aktual menyajikan keadaan yang secara klinis telah di2alidasi melalui batasan karakteristik mayor yang dapat diidentifikasi. 0ipe dari diagnosa keperawatan ini mempunyai empat komponen yaitu label, definisi, batasan karakteristik, dan faktor-faktor yang berhubungan (@ra2en 9 1irnle, !"""G @arpenito, #55?$.

<. D*a)%&a Kepera#a!a R*&*k% 'a R*&*k% T*))* 1R*&k a' H*)"-R*&k Nur&*) D*a)%&e&3.

Dianosa Keperawatan *isiko dan *isiko 0inggi adalah keputusan klinis bahwa indi2idu, keluarga dan masyarakat sangat rentan untuk mengalami masalah bila tidak diantisipasi oleh tenaga keperawatan, dibanding yang lain pada situasi yang sama atau hampir  sama (@ra2en 9 1irnle, !"""G @arpenito, #55?$.

:. D*a)%&a Kepera#a!a Kemu)k*a 1P%&&*+$e Nur&*) D*a)%&e&3.

D*a)%&a Kepera#a!a Kemu)k*a adalah pernyataan tentang masalah-masalah yang diduga masih memerlukan data tambahan. amun banyak perawat-perawat telah diperkenalkan untuk menghindari sesuatu yang bersifat sementara dan +D+ tidak

(12)

mengeluarkan diagnosa keperawatan untuk jenis ini (@ra2en 9 1irnle, !"""G @arpenito, #55?$.

/. D*a)%&a Kepera#a!a Se0a"!era 1We$$e&& Nur&*) D*a)%&e&3.

Diagnosa Keperawatan )ejahtera adalah ketentuan klinis mengenai indi2idu, keluarga dan masyarakat dalam transisi dari tingkat kesehatan khusus ketingkat kesehatan yang lebih baik. Pernyataan diagnostik untuk diagnosa keperawatan sejahtera merupakan bagian dari pernyataan yang berisikan hanya sebuah label. Babel ini dimulai dengan %Potensial terhadap peningkatan, diikuti tingkat sejahtera yang lebih tinggi yang dikehendaki oleh indi2idu atau keluarga, misal %Potensial terhadap peningkatan proses keluarga& (@ra2en 9 1irnle, !"""G @arpenito, #55?$.

6. D*a)%&a Kepera#a!a S*'r%ma

1S('r%me Nur&*) D*a)%&e&3, terdiri dari sekelompok diagnosa keperawatan aktual atau risiko tinggi yang diduga akan tampak karena suatu kejadian atau situasi tertentu. +D+ telah menyetujui dua diagnosa keperawatan sindrom yaitu %)indrom trauma perkosaan& dan %*isiko terhadap sindrom disuse& (@arpenito, #55?$.

?. K%mp%e Rumu&a D*a)%&a Kepera#a!a.

)ecara umum diagnosa keperawatan yang la4im dipergunakan oleh perawat di >ndonesia adalah diagnosa keperawatan aktual dan diagnosa keperawatan risiko atau risiko tinggi yang dalam perumusannya menggunakan tiga komponen utama dengan merujuk pada hasil analisa data, meliputi; problem (masalah$, etiologi (penyebab$, dan sign=symptom (tanda= gejala$.

. Pr%+$em 1ma&a$a"3.

Problem adalah gambaran keadaan klien dimana tindakan keperawatan dapat diberikan karena adanya kesenjangan atau penyimpangan dari keadaan normal yang seharusnya tidak terjadi.E!*%$%)* 1pe(e+a+34 adalah keadaan yang menunjukkan penyebab terjadinya problem (masalah$. S*)5&(mp!%m 1!a'a5 )e0a$a34 adalah ciri, tanda atau gejala rele2an yang muncul sebagai akibat adanya masalah.

Dalam perumusannya sebuah diagnosa keperawatan dapat menggunakan < komponen atau ! komponen yang sangat tergantung kepada tipe dari diagnosa keperawatan itu sendiri. )ecara singkat rumusan diagnosa keperawatan dapat disajikan dalam rumus sebagai berikut;

#. Diagnosa keperawatan aktual;

@ontoh; yeri kepala akut (Problem$ berhubungan dengan peningkatan tekanan dan iritasi 2askuler serebral (Etiologi$ ditandai oleh, mengeluh nyeri kepala, sulit beristirahat, skala nyeri; , wajah tampak menahan nyeri, klien gelisah, keadaan umum lemah, adanya luka robek akibat trauma pada kepala bagian atas, nadi; 5" H= m ()ign=)imptom$.

!. Diagnosa keperawatan risiko= risiko tinggi;

@ontoh; *isiko infeksi (Problem$ berhubungan dengan adanya luka trauma jaringan (Etiologi$ Pada diagnosa risiko, tanda=gejala sering tidak dijumpai hal ini disebabkan

(13)

kerena masalah belum terjadi, tetapi mempunyai risiko untuk terjadi apabila tidak mendapatkan inter2ensi atau pencegahan dini yang dilakukan oleh perawat.

<. Persyaratan Diagnosa Keperawatan.

Persyaratan diagnosa keperawatan, meliputi;

a$ Perumusan harus jelas dan singkat berdasarkan respon klien terhadap )ituasi atau keadaan kesehatan yang sedang dihadapi.

b$ )pesifik dan akurat.

c$ 'erupakan pernyataan dari; P(Problem$I E (Etiologi$I()ign=)imptom$ atau P (Problem$ I E (Etiologi$.

d$ 'emberikan arahan pada rencana asuhan keperawatan. e$ Dapat dilaksanakan inter2ensi keperawatan oleh perawat. :. Pr*%r*!a& D*a)%&a Kepera#a!a.

'enyusun prioritas sebuah diagnosa keperawatan hendaknya diurutkan sesuai dengan keadaan dan kebutuhan utama klien.

/. Ber'a&arka !*)ka! Ke)a#a!a

Keadaan yang mengancam kehidupan. Keadaan yang tidak gawat dan tidak mengancam kehidupan. Persepsi tentang kesehatan dan keperawatan.

6. Ber'a&arka Ke+u!u"a Ma&$%#

Ber'a&arka Ke+u!u"a Ma&$%# yaitu Kebutuhan fisiologis,kebutuhan keamanan dan keselamatan,kebutuhan mencintai dan dicintai,kebutuhan harga diri dan kebutuhan aktualisasi diri.

?. Per+e'aa D*a)%&a Kepera#a!a De)a D*a)%&a Me'*&.

3eberapa perbedaan antara diagnosa keperawatan dengan diagnosa medis dibawah ini;

a$ D*a)%&a kepera#a!a 6

3erfokus pada respons atau reaksi klien terhadap penyakitnya. 3erorientasi pada kebutuhan indi2idu, bio-psiko-sosio-spiritual. 3erubah sesuai dengan perubahan respons klien. 'engarah kepada fungsi mandiri perawat dalam melaksanakan tindakan keperawatan dan e2aluasi.

b$ D*a)%&a Me'*& 6

3erfokus pada faktor-faktor yang bersifat pengobatan dan penyembuhan penyakit. 3erorientasi kepada keadaan patologis dan cenderung tetap, mulai dari sakit sampai sembuh. mengarah kepada tindakan medik yang sebahagian besar dikolaborasikan kepada perawat.

>mplementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh perawat untuk membantu klien dari masalah status kesehatan yang dihadapi kestatus kesehatan yang lebih baik yang menggambarkan kriteria hasil yang diharapkan (ordon, #55:, dalam Potter 9 Perry, #55?$.

(14)

Ckuran inter2ensi keperawatan yang diberikan kepada klien terkait dengan dukungan, pengobatan, tindakan untuk memperbaiki kondisi, pendidikan untuk klien-keluarga, atau tindakan untuk mencegah masalah kesehatan yang muncul dikemudian hari.

Cntuk kesuksesan pelaksanaan implementasi keperawatan agar sesuai dengan rencana keperawatan, perawat harus mempunyai kemampuan kognitif  (intelektual$, kemampuan dalam hubungan interpersonal, dan keterampilan dalam melakukan tindakan. Proses pelaksanaan implementasi harus berpusat kepada kebutuhan klien, faktor-faktor lain yang mempengaruhi kebutuhan keperawatan, strategi implementasi keperawatan, dan kegiatan komunikasi. (Ko4ier et al., #55/$.

Dalam >mplementasi tindakan keperawatan memerlukan beberapa pertimbangan, antara lain;

#. >ndi2idualitas klien, dengan mengkomunikasikan makna dasar dari suatu implementasi keperawatan yang akan dilakukan.

!. 'elibatkan klien dengan mempertimbangkan energi yang dimiliki, penyakitnya, hakikat stressor, keadaan psiko-sosio-kultural, pengertian terhadap penyakit dan inter2ensi.

<. Pencegahan terhadap komplikasi yang mungkin terjadi.

:. 'empertahankan kondisi tubuh agar penyakit tidak menjadi lebih parah serta upaya peningkatan kesehatan.

/. Cpaya rasa aman dan bantuan kepada klien dalam memenuhi kebutuhannnya.

6. Penampilan perawat yang bijaksana dari segala kegiatan yang dilakukan kepada klien.

3eberapa pedoman dalam pelaksanaan implementasi keperawatan (Ko4ier  et al,. #55/$ adalah sebagai berikut;

#. 3erdasarkan respons klien.

!. 3erdasarkan ilmu pengetahuan, hasil penelitian keperawatan, standar pelayanan professional, hukum dan kode etik keperawatan.

<. 3erdasarkan penggunaan sumber-sumber yang tersedia.

:. )esuai dengan tanggung jawab dan tanggung gugat profesi keperawatan.

/. 'engerti dengan jelas pesanan-pesanan yang ada dalam rencana inter2ensi keperawatan.

6. 1arus dapat menciptakan adaptasi dengan klien sebagai indi2idu dalam upaya meningkatkan peran serta untuk merawat diri sendiri ()elf @are$.

?. 'enekankan pada aspek pencegahan dan upaya peningkatan status kesehatan. Dapat menjaga rasa aman, harga diri dan melindungi klien.

. 'emberikan pendidikan, dukungan dan bantuan. 5. 3ersifat holistik.

#". Kerjasama dengan profesi lain. ##. 'elakukan dokumentasi

(15)

'enurut @ra2en dan 1irnle (!"""$ secara garis besar terdapat tiga kategori dari implementasi keperawatan, antara lain;

#. @ogniti2e implementations, meliputi pengajaran= pendidikan, menghubungkan tingkat pengetahuan klien dengan kegiatan hidup sehari-hari, membuat strategi untuk klien dengan disfungsi komunikasi, memberikan umpan balik, mengawasi tim keperawatan, mengawasi penampilan klien dan keluarga, serta menciptakan lingkungan sesuai kebutuhan, dan lain lain.

!. >nterpersonal implementations, meliputi koordinasi kegiatan-kegiatan, meningkatkan pelayanan, menciptakan komunikasi terapeutik, menetapkan jadwal personal, pengungkapan perasaan, memberikan dukungan spiritual, bertindak sebagai ad2okasi klien, role model, dan lain lain.

<. 0echnical implementations, meliputi pemberian perawatan kebersihan kulit, melakukan akti2itas rutin keperawatan, menemukan perubahan dari data dasar  klien, mengorganisir respon klien yang abnormal, melakukan tindakan keperawatan mandiri, kolaborasi, dan rujukan, dan lain-lain.

)edangkan dalam melakukan implementasi keperawatan, perawat dapat melakukannya sesuai dengan rencana keperawatan dan jenis implementasi keperawatan. Dalam pelaksanaannya terdapat tiga jenis implementasi keperawatan, antara lain;

#. >ndependent implementations, adalah implementasi yang diprakarsai sendiri oleh perawat untuk membantu klien dalam mengatasi masalahnya sesuai dengan kebutuhan, misalnya; membantu dalam memenuhi acti2ity daily li2ing (+DB$, memberikan perawatan diri, mengatur posisi tidur, menciptakan lingkungan yang terapeutik, memberikan dorongan moti2asi, pemenuhan kebutuhan psiko-sosio-spiritual, perawatan alat in2asi2e yang dipergunakan klien, melakukan dokumentasi, dan lain-lain.

!. >nterdependen= @ollaborati2e implementations, adalah tindakan keperawatan atas dasar kerjasama sesama tim keperawatan atau dengan tim kesehatan lainnya, seperti dokter. @ontohnya dalam hal pemberian obat oral, obat injeksi, infus, kateter  urin, naso gastric tube (0$, dan lain-lain. Keterkaitan dalam tindakan kerjasama ini misalnya dalam pemberian obat injeksi, jenis obat, dosis, dan efek samping merupakan tanggungjawab dokter tetapi benar obat, ketepatan jadwal pemberian, ketepatan cara pemberian, ketepatan dosis pemberian, dan ketepatan klien, serta respon klien setelah pemberian merupakan tanggung jawab dan menjadi perhatian perawat.

<. Dependent implementations, adalah tindakan keperawatan atas dasar rujukan dari profesi lain, seperti ahli gi4i, physiotherapies, psikolog dan sebagainya, misalnya dalam hal; pemberian nutrisi pada klien sesuai dengan diit yang telah dibuat oleh ahli gi4i, latihan fisik (mobilisasi fisik$ sesuai dengan anjuran dari bagian fisioterapi.

(16)

)ecara operasional hal-hal yang perlu diperhatikan perawat dalam pelaksanaan implementasi keperawatan adalah;

#. Pada tahap persiapan.

a. 'enggali perasaan, analisis kekuatan dan keterbatasan professional pada diri sendiri.

b. 'emahami rencana keperawatan secara baik. c. 'enguasai keterampilan teknis keperawatan.

d. 'emahami rasional ilmiah dari tindakan yang akan dilakukan. e. 'engetahui sumber daya yang diperlukan.

f. 'emahami kode etik dan aspek hukum yang berlaku dalam pelayanan keperawatan. g. 'emahami standar praktik klinik keperawatan untuk mengukur keberhasilan.

h. 'emahami efek samping dan komplikasi yang mungkin muncul. i. Penampilan perawat harus menyakinkan.

!. Pada Penata Baksanaan

a. 'engkomunikasikan= menginformasikan kepada klien tentang keputusan tindakan keperawatan yang akan dilakukan oleh perawat.

b. 3eri kesempatan kepada klien untuk mengekspresikan perasaannya terhadap penjelasan yang telah diberikan oleh perawat.

c. 'enerapkan pengetahuan intelektual, kemampuan hubungan antar manusia dan kemampuan teknis keperawatan dalam pelaksanaan tindakan keperawatan yang diberikan oleh perawat.

d. 1al-hal yang perlu diperhatikan pada saat pelaksanaan tindakan adalah energi klien, pencegahan kecelakaan dan komplikasi, rasa aman, pri2acy, kondisi klien, respon klien terhadap tindakan yang telah diberikan.

<. Pada 0ahap 0erminasi

a. 0erus memperhatikan respons klien terhadap tindakan keperawatan yang telah diberikan.

b. 0injau kemajuan klien dari tindakan keperawatan yang telah diberikan. c. *apikan peralatan dan lingkungan klien dan lakukan terminasi.

d. Bakukan pendokumentasian.

C. TAHAPAN PERENCANAAN

Bangkah ketiga dari proses keperawatan adalah perencanaan. 'enurut Ko4ier et al. (#55/$ perencanaan adalah sesuatu yang telah dipertimbangkan secara mendalam, tahap yang sistematis dari proses keperawatan meliputi kegiatan pembuatan keputusan dan pemecahan masalah.

Dalam perencanaan keperawatan, perawat menetapkannya berdasarkan hasil pengumpulan data dan rumusan diagnosa keperawatan yang merupakan

(17)

petunjuk dalam membuat tujuan dan asuhan keperawatan untuk mencegah, menurunkan, atau mengeliminasi masalah kesehatan klien.

Bangkah-langkah dalam membuat perencanaan keperawatan meliputi; penetapan prioritas, penetapan tujuan dan kriteria hasil yang diharapkan, menentukan inter2ensi keperawatan yang tepat dan pengembangan rencana asuhan keperawatan. )etelah diagnosa keperawatan dirumuskan secara spesifik, perawat menggunakan kemampuan berfikir kritis untuk segera menetapkan prioritas diagnosa keperawatan dan inter2ensi yang penting sesuai dengan kebutuhan klien (Potter 9 Perry, #55?$.

Penetapan prioritas bertujuan untuk mengidentifikasi urutan inter2ensi keperawatan yang sesuai dengan berbagai masalah klien (@arpenito, #55?$. Penetapan prioritas dilakukan karena tidak semua masalah dapat diatasi dalam waktu yang bersamaan. )alah satu metode dalam menetapkan prioritas dengan mempergunakan hirarki kebutuhan menurut 'aslow. Prioritas dapat diklasifikasi menjadi tiga tingkatan, antara lain high priority, intermediate priority, dan low priority. Dalam menetapkan prioritas perawat juga harus memperhatikan nilai dan kepercayaan klien terhadap kesehatan, prioritas klien, sumber yang tersedia untuk klien dan perawat, pentingnya masalah kesehatan yang dihadapi, dan rencana pengobatan medis.

Diagnosa keperawatan klien dan penetapan prioritas membantu dalam menentukan tujuan keperawatan. 0ujuan adalah petunjuk untuk menyeleksi inter2ensi keperawatan dan kriteria hasil dalam menge2aluasi inter2ensi yang telah diberikan ('c@loskey 9 3ulechek, #55:, dalam Potter 9 Perry, #55?$. E2aluasi kritis perawat dalam menetapkan tujuan dan ukuran hasil yang diharapkan ditekankan pada diagnosa, masalah yang mendesak, dan sumber-sumber klien serta sistem pelayanan keperawatan (3andman 9 3andman, #55/, dalam Potter 9 Perry, #55?$.

0ujuan penulisan rencana asuhan keperawatan dan kriteria hasil yang diharapkan adalah;

#. 0ujuan dan kriteria hasil yang diharapkan merupakan petunjuk untuk inter2ensi keperawatan pada indi2idu.

!. 0ujuan dan kriteria hasil yang diharapkan menentukan efekti2itas dari inter2ensi keperawatan.

Dalam penulisan tujuan dan kriteria hasil yang diharapkan terdapat beberapa petunjuk, antara lain;

#. 3erdasarkan diagnosa keperawatan yang telah dirumuskan, !. 'erupakan hasil akhir yang ingin dicapai.

<. 'encakup kriteria hasil yang merupakan dasar untuk melakukan e2aluasi. :. 3erpusat pada klien.

/. 0erlihat= dapat diamati. 6. Dapat diukur.

(18)

?.  +danya batasan waktu. . *ealistik.

)trategi inter2ensi keperawatan berhubungan dengan diagnosa keperawatan spesifik yang ditetapkan perawat untuk mencapai tujuan perawatan klien dan kriteria hasil. >nter2ensi keperawatan yang spesifik harus berfokus dalam mengeliminasi atau menurunkan etiologi (penyebab$ dari diagnosa keperawatan, dan sesuai dengan pernyataan tujuan serta kriteria hasil. 1al-hal yang harus diperhatikan dalam menentukan rencana inter2ensi keperawatan adalah;

a$ 'engidentifikasi alternatif tindakan.

b$ 'enetapkan dan menguasai teknik serta prosedur keperawatan yang akan dilakukan.

c$ 'elibatkan klien dan keluarganya.

d$ 'elibatkan anggota tim kesehatan lainnya.

e$ 'engetahui latar belakang budaya dan agama klien.

f$ 'empertimbangkan lingkungan, sumber, dan fasilitas yang tersedia.

g$ 'emperhatikan kebijaksanaan dan peraturan yang berlaku. 1arus dapat menjamin rasa aman klien.

h$ 'engarah pada tujuan dan kriteria hasil yang akan dicapai. i$ 3ersifat realistik dan rasional.

 j$ *encana tindakan disusun secara berurutan sesuai prioritas.

Demikian juga dalam tehnik penulisan rencana inter2ensi keperawatan, ada beberapa faktor yang harus diperhatikan oleh perawat antara lain;

#. Kalimat yang ditulis harus berupa kalimat instruksi, berfungsi untuk menjelaskan tindakan yang akan dilakukan. >nstruksi dibuat secara ringkas, tegas, tepat dan kalimat mudah dimengerti.

!. Dapat dijadikan alat komunikasi antar anggota keperawatan= tim kesehatan lain untuk kesinambungan asuhan keperawatan yang akdiberikan kepada klien.

<. 'emuat informasi yang selalu baru.

:. Didokumentasikan pada tempat= kolom yang ditentukan sebagai pertanggung- jawaban dan pertanggunggugatan perawat terhadap asuhan keperawatan yang

diberikan kepada klien.

Dalam pelaksanaan rencana keperawatan perawat memakai format yang didalamnya terdapat beberapa kolom. Kolom-kolom tersebut terdiri dari kolom diagnosa keperawatan, kolom tujuan dan kriteria hasil, dan kolom r encana inter2ensi keperawatan beserta rasionalnya.

Pada tahap ini, dilakukan pelaksanaan dari perencanaan keperawatan yang telah ditentukan, dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan klien secara optimal. Pelaksanaan adalah pengelolaan dan perwujudan dari rencana keperawatan yang telah disusun pada tahap perencanaan.

(19)

a. )ecara mandiri (independen$ ; adalah tindakan yang diprakarsai sendiri oleh perawat untuk membantu klien dalam mengatasi masalahnya atau menanggapi reaksi karena adanya stressor (penyait$, misalnya ;

#$ 'embantu klien dalam melakuan kegiatan sehari-hari !$ 'emberikan perawatan kulit untuk mencegah dekubitus

<$ 'emberikan dorongan pada klien untuk mengungkapkan perasaannya secara wajar  :$ 'enciptakan lingungan terapeutik

b. )aling ketergantungan (interdependent=kolaborasi$ ; adalah tindakan keperawatan atas dasar kerjasama sesama tim perawatan atau dengan tim kesehatan lainnya seperti dokter, fisioterapi, analis kesehatan dan sebagainya, misalnya dalam hal ; #$ Pemberian obat-obatan sesuai dengan instruksi dokter 

!$ Pemberian infus

c. *ujukan=ketergantungan (dependen$ ; adalah tindakan keperawatan atas dasar  rujukan dari profesi lain, diantaranya dokter, psikolog, psikiater, ahli gi4i, fisioterapi, dan sebagainya, misalnya ;

#$ Pemberian makan pada klien sesuai dengan diit yang telah dibuat oleh ahli gi4i !$ Batihan fisik J ahli fisioterapi

!. KC) >0E*7E)> KEPE*++0+ a. 'empertahankan daya tahan tubuh b. 'encegah komplikasi

c. 'enemukan perubahan sistem tubuh

d. 'emantapkan hubungan klien dengan lingungan e. >mplementasi pesan dokter 

f. 'engupayakan rasa aman, nyaman dan keselamatan klien. <. P*>)>P-P*>)>P >0E*7E)> KEPE*++0+

a. 3erdasarkan kepada respon klien

b. 3erdasarkan penggunaan sumber yang tersedia

c. 'eningkatkan kemampuan merawat diri sendiri dan self reliance d. )esuai dengan standart praktik keperawatan

e. 'emiliki dasar hukum

f. )esuai dengan tanggung jawab praktek keperawatan g. Kerjasama dengan profesi lain

h. Penekanan pada aspek pencegahan dan peningkatan kesehatan i. 'enerapkan metode keperawatan yang paling efektif 

 j. 'empertimbangkan kebutuhan kesehatan yang esensial k. 'emperhatikan faktor perubahan lingkungan

l. 'eningkatkan peran serta klien dalam asuhan keperawatan klien. :. PEB+K)+++ 0>D+K+ KEPE*++0+

(20)

a. Bangsung ;ditangani sendiri oleh perawat yang menemukan masalah kesehatan klien

b. Delegasi ;diserahkan kepada orang lain atau perawat lain yang dapat dipercaya untuk melakukan tindakan keperawatan klien.

/. PE*0>'3++ 0>D+K+ KEPE*++0+ a. >ndi2idualitas klien

b. 'elibatkan klien dalam inter2ensi c. Pencegahan komplikasi

d. 'empertahanan kondisi tubuh sebagai upaya peningkatan kesehatan e. *asa aman bagi klien

f. Penampilan perawat yang bijaksana

6. B+K+1-B+K+1 PEB+K)+++ 0>D+K+ KEPE*++0+ a. 0injau ulang data dan pembaruan data

b. *e2isi rencana keperawatan sebagai respon terhadap perubahan respon klien terhadap masalah kesehatan

c. 'enentukan kebutuhan dan bantuan keperawatan klien d. >mplementasi tindakan

e. 'empelajari respon klien f. Komunikasi.

?. D+)+* )0*+0E> D+B+' 'EB+K)++K+ 0>D+K+ KEPE*++0+ a. Proses belajar mengajar berkaitan dengan pendidikan kesehatan

b. Komunikasi dua arah antara perawat dan klien

c. Ketrampilan psikomotorik perawat dalam membantu memenuhi kebutuhan klien d. Kerjasama diantara perawat dan profesi kesehatan lainnya

e. Kepemimpinan keperawatan dalam menglola asuhan keperawatan . 1+B-1+B 8+ PE*BC D>PE*1+0>K+

a. 0ahap Persiapan ;

#$ 'emahami rencana keperawatan

!$ 'emanfaatkan kemampuan dalam melaksanakan tindakan keperawatan <$ 'enguasai ketrampilan teknis keperawatan

:$ 'engetahui sumber daya yang diperlukan

/$ 'emahami aspek hukum dan kode etik yang berlaku dalam bidang keperawatan 6$ 'engetahui efek samping dan komplikasi yang mungkin timbul

?$ 'engetahui standart praktik keperawatan untuk menguur keberhasilan

$ Penampilan perawat dalam melaksanaan tindakan keperawatan harus meyakinkan b. 0ahap Pelaksanaan ;

#$ Keselamatan klien

!$ Keamanan dan kenyamanan klien <$ Pencegahan komplikasi.

(21)

D. TAHAP IMPLEMENTASI

>mplementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh perawat untuk membantu klien dari masalah status kesehatan yang dihadapi kestatus kesehatan yang lebih baik yang menggambarkan kriteria hasil yang diharapkan (ordon, #55:, dalam Potter 9 Perry, #55?$.

Ckuran inter2ensi keperawatan yang diberikan kepada klien terkait dengan dukungan, pengobatan, tindakan untuk memperbaiki kondisi, pendidikan untuk klien-keluarga, atau tindakan untuk mencegah masalah kesehatan yang muncul dikemudian hari.

Cntuk kesuksesan pelaksanaan implementasi keperawatan agar sesuai dengan rencana keperawatan, perawat harus mempunyai kemampuan kognitif  (intelektual$, kemampuan dalam hubungan interpersonal, dan keterampilan dalam melakukan tindakan. Proses pelaksanaan implementasi harus berpusat kepada kebutuhan klien, faktor-faktor lain yang mempengaruhi kebutuhan keperawatan, strategi implementasi keperawatan, dan kegiatan komunikasi. (Ko4ier et al., #55/$.

Dalam >mplementasi tindakan keperawatan memerlukan beberapa pertimbangan, antara lain;

#. >ndi2idualitas klien, dengan mengkomunikasikan makna dasar dari suatu implementasi keperawatan yang akan dilakukan.

!. 'elibatkan klien dengan mempertimbangkan energi yang dimiliki, penyakitnya, hakikat stressor, keadaan psiko-sosio-kultural, pengertian terhadap penyakit dan inter2ensi. <. Pencegahan terhadap komplikasi yang mungkin terjadi.

:. 'empertahankan kondisi tubuh agar penyakit tidak menjadi lebih parah serta upaya peningkatan kesehatan.

/. Cpaya rasa aman dan bantuan kepada klien dalam memenuhi kebutuhannnya.

6. Penampilan perawat yang bijaksana dari segala kegiatan yang dilakukan kepada klien. 3eberapa pedoman dalam pelaksanaan implementasi keperawatan (Ko4ier et al,. #55/$ adalah sebagai berikut;

#. 3erdasarkan respons klien.

!. 3erdasarkan ilmu pengetahuan, hasil penelitian keperawatan, standar pelayanan professional, hukum dan kode etik keperawatan.

<. 3erdasarkan penggunaan sumber-sumber yang tersedia.

:. )esuai dengan tanggung jawab dan tanggung gugat profesi keperawatan.

/. 'engerti dengan jelas pesanan-pesanan yang ada dalam rencana inter2ensi keperawatan.

6. 1arus dapat menciptakan adaptasi dengan klien sebagai indi2idu dalam upaya meningkatkan peran serta untuk merawat diri sendiri ()elf @are$.

?. 'enekankan pada aspek pencegahan dan upaya peningkatan status kesehatan. Dapat menjaga rasa aman, harga diri dan melindungi klien.

(22)

5. 3ersifat holistik.

#". Kerjasama dengan profesi lain. ##. 'elakukan dokumentasi.

'enurut @ra2en dan 1irnle (!"""$ secara garis besar terdapat tiga kategori dari implementasi keperawatan, antara lain;

#. @ogniti2e implementations, meliputi pengajaran= pendidikan, menghubungkan tingkat pengetahuan klien dengan kegiatan hidup sehari-hari, membuat strategi untuk klien dengan disfungsi komunikasi, memberikan umpan balik, mengawasi tim keperawatan, mengawasi penampilan klien dan keluarga, serta menciptakan lingkungan sesuai kebutuhan, dan lain lain.

!. >nterpersonal implementations, meliputi koordinasi kegiatan-kegiatan, meningkatkan pelayanan, menciptakan komunikasi terapeutik, menetapkan jadwal personal, pengungkapan perasaan, memberikan dukungan spiritual, bertindak sebagai ad2okasi klien, role model, dan lain lain.

<. 0echnical implementations, meliputi pemberian perawatan kebersihan kulit, melakukan akti2itas rutin keperawatan, menemukan perubahan dari data dasar klien, mengorganisir  respon klien yang abnormal, melakukan tindakan keperawatan mandiri, kolaborasi, dan rujukan, dan lain-lain.

)edangkan dalam melakukan implementasi keperawatan, perawat dapat melakukannya sesuai dengan rencana keperawatan dan jenis implementasi keperawatan. Dalam pelaksanaannya terdapat tiga jenis implementasi keperawatan, antara lain;

#. >ndependent implementations, adalah implementasi yang diprakarsai sendiri oleh perawat untuk membantu klien dalam mengatasi masalahnya sesuai dengan kebutuhan, misalnya; membantu dalam memenuhi acti2ity daily li2ing (+DB$, memberikan perawatan diri, mengatur posisi tidur, menciptakan lingkungan yang terapeutik, memberikan dorongan moti2asi, pemenuhan kebutuhan psiko-sosio-spiritual, perawatan alat in2asi2e yang dipergunakan klien, melakukan dokumentasi, dan lain-lain.

!. >nterdependen= @ollaborati2e implementations, adalah tindakan keperawatan atas dasar  kerjasama sesama tim keperawatan atau dengan tim kesehatan lainnya, seperti dokter. @ontohnya dalam hal pemberian obat oral, obat injeksi, infus, kateter urin, naso gastric tube (0$, dan lain-lain. Keterkaitan dalam tindakan kerjasama ini misalnya dalam pemberian obat injeksi, jenis obat, dosis, dan efek samping merupakan tanggungjawab dokter tetapi benar obat, ketepatan jadwal pemberian, ketepatan cara pemberian, ketepatan dosis pemberian, dan ketepatan klien, serta respon klien setelah pemberian merupakan tanggung jawab dan menjadi perhatian perawat.

<. Dependent implementations, adalah tindakan keperawatan atas dasar rujukan dari profesi lain, seperti ahli gi4i, physiotherapies, psikolog dan sebagainya, misalnya dalam hal; pemberian nutrisi pada klien sesuai dengan diit yang telah dibuat oleh ahli gi4i, latihan fisik (mobilisasi fisik$ sesuai dengan anjuran dari bagian fisioterapi.

(23)

)ecara operasional hal-hal yang perlu diperhatikan perawat dalam pelaksanaan implementasi keperawatan adalah;

#. Pada tahap persiapan.

a. 'enggali perasaan, analisis kekuatan dan keterbatasan professional pada diri sendiri. b. 'emahami rencana keperawatan secara baik.

c. 'enguasai keterampilan teknis keperawatan.

d. 'emahami rasional ilmiah dari tindakan yang akan dilakukan. e. 'engetahui sumber daya yang diperlukan.

f. 'emahami kode etik dan aspek hukum yang berlaku dalam pelayanan keperawatan. g. 'emahami standar praktik klinik keperawatan untuk mengukur keberhasilan.

h. 'emahami efek samping dan komplikasi yang mungkin muncul. i. Penampilan perawat harus menyakinkan.

!. Pada tahap pelaksanaan.

a. 'engkomunikasikan= menginformasikan kepada klien tentang keputusan tindakan keperawatan yang akan dilakukan oleh perawat.

b. 3eri kesempatan kepada klien untuk mengekspresikan perasaannya terhadap penjelasan yang telah diberikan oleh perawat.

c. 'enerapkan pengetahuan intelektual, kemampuan hubungan antar manusia dan kemampuan teknis keperawatan dalam pelaksanaan tindakan keperawatan yang diberikan oleh perawat.

d. 1al-hal yang perlu diperhatikan pada saat pelaksanaan tindakan adalah energi klien, pencegahan kecelakaan dan komplikasi, rasa aman, pri2acy, kondisi klien, respon klien terhadap tindakan yang telah diberikan.

<. Pada tahap terminasi.

a. erus memperhatikan respons klien terhadap tindakan keperawatan yang telah diberikan. b. 0injau kemajuan klien dari tindakan keperawatan yang telah diberikan.

c. *apikan peralatan dan lingkungan klien dan lakukan terminasi. d. Bakukan pendokumentasian.

E. TAHAP E7ALUASI

'eskipun proses keperawatan mempunyai tahap-tahap, namun e2aluasi berlangsung terus menerus sepanjang pelaksanaan proses keperawatan (+lfaro-Bee2re, #55$. 0ahap e2aluasi merupakan perbandingan yang sistematik dan terencana tentang kesehatan klien dengan tujuan yang telah ditetapkan, dilakukan berkesinambungan dengan melibatkan klien dan tenaga kesehatan lainnya. E2aluasi dalam keperawatan merupakan kegiatan dalam menilai tindakan keperawatan yang telah ditentukan, untuk mengetahui pemenuhan kebutuhan klien secara optimal dan mengukur hasil dari proses keperawatan.

(24)

'enurut @ra2en dan 1irnle (!"""$ e2aluasi didefenisikan sebagai keputusan dari efektifitas asuhan keperawatan antara dasar tujuan keperawatan klien yang telah ditetapkan dengan respon prilaku klien yang tampil.

0ujuan dari e2aluasi antara lain;

#. Cntuk menentukan perkembangan kesehatan klien.

!. Cntuk menilai efektifitas, efisiensi, dan produktifitas dari tindakan keperawatan yang telah diberikan.

<. Cntuk menilai pelaksanaan asuhan keperawatan. :. 'endapatkan umpan balik.

/. )ebagai tanggungjawab dan tanggunggugat dalam pelaksanaan pelayanan keperawatan.

Perawat menggunakan berbagai kemampuan dalam memutuskan efektif  atau tidaknya pelayanan keperawatan yang diberikan. Cntuk memutuskan hal tersebut dalam melakukan e2aluasi seorang perawat harus mempunyai pengetahuan tentang standar pelayanan, respon klien yang normal, dan konsep model teori keperawatan.

Dalam melakukan proses e2aluasi, ada beberapa kegiatan yang harus diikuti oleh perawat, antara lain;

#. 'engkaji ulang tujuan klien dan kriteria hasil yang telah ditetapkan. !. 'engumpulkan data yang berhubungan dengan hasil yang diharapkan. <. 'engukur pencapaian tujuan.

:. 'encatat keputusan atau hasil pengukuran pencapaian tujuan.

/. 'elakukan re2isi atau modifikasi terhadap rencana keperawatan bila perlu.

'enurut iegler, 7oughan J robel, 9 Erlen (#56, dalam @ra2en 9 1irnle, !"""$, e2aluasi terbagi menjadi tiga jenis, yaitu;

#. E2aluasi struktur.

E2aluasi struktur difokuskan pada kelengkapan tata cara atau keadaan sekeliling tempat pelayanan keperawatan diberikan. +spek lingkungan secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi dalam pemberian pelayanan. Persediaan perlengkapan, fasilitas fisik, ratio perawat-klien, dukungan administrasi, pemeliharaan dan pengembangan kompetensi staf keperawatan dalam area yang diinginkan.

!. E2aluasi proses.

E2aluasi proses berfokus pada penampilan kerja perawat dan apakah perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan merasa cocok, tanpa tekanan, dan sesuai wewenang. +rea yang menjadi perhatian pada e2aluasi proses mencakup  jenis informasi yang didapat pada saat wawancara dan pemeriksaan fisik, 2alidasi

dari perumusan diagnosa keperawatan, dan kemampuan tehnikal perawat. <. E2aluasi hasil.

(25)

E2aluasi hasil berfokus pada respons dan fungsi klien. *espons prilaku klien merupakan pengaruh dari inter2ensi keperawatan dan akan terlihat pada pencapaian tujuan dan kriteria hasil.

 +dapun ukuran pencapaian tujuan pada tahap e2aluasi meliputi;

a. 'asalah teratasiG jika klien menunjukkan perubahan sesuai dengan tujuan dan kriteria hasil yang telah ditetapkan.

b. 'asalah sebagian teratasiGjika klien menunjukkan perubahan sebahagian dari kriteria hasil yang telah ditetapkan.

c. 'asalah tidak teratasiG jika klien tidak menunjukkan perubahan dan kemajuan sama sekali yang sesuai dengan tujuan dan kriteria hasil yang telah ditetapkan dan atau bahkan timbul masalah= diagnosa keperawatan baru.

Cntuk penentuan masalah teratasi, teratasi sebahagian, atau tidak teratasi adalah dengan cara membandingkan antara )+P dengan tujuan dan kriteria hasil yang telah ditetapkan. )ubjecti2e adalah informasi berupa ungkapan yang didapat dari klien setelah tindakan diberikan. bjecti2e adalah informasi yang didapat berupa hasil pengamatan, penilaian, pengukuran yang dilakukan oleh perawat setelah tindakan dilakukan. +nalisis adalah membandingkan antara informasi subjecti2e dan objecti2e dengan tujuan dan kriteria hasil, kemudian diambil kesimpulan bahwa masalah teratasi, teratasi sebahagian, atau tidak teratasi. Planning adalah rencana keperawatan lanjutan yang akan dilakukan berdasarkan hasil analisa.

. PENDOKUMENTASIAN PROSES KEPERAWATAN #. 0eknik Dokumentasi

0eknik dokumentasi keperawatan merupakan cara menggunakan dokumentasi keperawatan dalam penerapan proses keperawatan. +da tiga teknik dokumentasi yang sering digunakan;

a. )* ()ource riented *ecord$

 +dalah tehnik dokumentasi yang dibuat oleh setiap anggota tim kesehatan. Dalam melksanakan tindakan mereka tidak tergantung dengan tim lainnya. @atatan ini cocok untuk pasien rawat inap.

b. KardeL

0eknik dokumentasi ini menggunakan serangkaian kartu dan membuat data penting tentang klien dengan menggunakan ringkasan problem dan terapi klien yang digunakan pada pasien rawat jalan.

c. P* (Problem riented *ecord$

P* merupakan teknik efektif untuk mendokumentasikan system pelayanan keperawatan yang berorientasi pada masalah klien. 0eknik ini dapat digunakan

(26)

untuk mengaplikasikan pendekatan pemecahan masalah, mengarahkan ide pemikiran anggota tim mengenai problem klien secara jelas.

)istem P* ini mempunyai : komponen;

#. Data dasar  !. Daftar masalah <. *encana awal

:. @atatan perkembangan !. ormat Dokumentasi

 +4i4 +limul (!""#$ mengemukakan ada lima bentuk format yang la4im digunakan; a. ormat naratif 

'erupakan format yang dipakai untuk mencatat perkembangan pasien dari hari ke hari dalam bentuk narasi.

b. ormat )oapier 

ormat inib dapat digunakan pada catatan medic yang berorientasi pada masalah (problem oriented medical record$ yang mencerminkan masalah yang di identifikasi oleh semua anggota tim perawat.

ormat soapier terdiri dari;  ) M Data )ubjektif 

'asalah yang dikemukakan dan dikeluhkan atau yang dirasakan sendiri oleh pasien   M Data bjektif 

0anda-tanda klinik dan fakta yang berhubungan dengan diagnose keperawatan meliputi data fisiologis dan informasi dari pemeriksaan. Data info dapat diperoleh melalui wawancara, obser2asi, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan diagnostic laboratorium.  + M Pengkajian (+ssesment$

 +nalisis data subjektif dan objektif dalam menentukan masalah pasien.  P M Perencanaan

Pengembangan rencana segera atau untuk yang akan dating dari inter2ensi tindakan untuk mencapai status kesehatan optimal.

 > M >nter2ensi

0indakan yang dilakukan oleh perawat  E M E2aluasi

'erupakan analisis respon pasien terhadap inter2ensi yang diberikan  * M *e2isi

Data pasien yang mengalami perubahan berdasarkan adanya respon pasien terhadap tindakan keperawatan merupakan acuan perawat dalam melakukan re2isi atau modifikasi rencana asuhan kepeawatan.

(27)

c. ormat fokus=D+*

)emua masalah pasien diidentifikasi dalam catatan keperawatan dan terlihat pada rencana keperawatan. Kolom focus dapat berisi ; masalah pasien (data$, tindakan (action$ dan respon (*$

d. ormat D+E

'erupakan system dokumentasi dengan konstruksi data tindakan dan e2aluasi dimana setiap diagnose keperawatan diidentifikasi dalam catatan perawatan, terkait pada rencana keprawatan atau setiap daftar masalah dari setiap catatan perawat dengan suau diagnose keperawatan.

e. @atatan perkembangan ringkas

Dalam menuliskan catatan perkembangan diperlukan beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain ;

 +danya perubahan kondisi pasien  3erkembangnya masalah baru  Pemecahan masalah lama

 *espon pasien terhadap tindakan  Kesediaan pasien terhadap tindakan  Kesediaan pasien untuk belajar   Perubahan rencana keperawatan

 +danya abnormalitas atau kejadian ayng tidak diharapkan

Pendapat +4i4 +limul (!""#$ diatas juga mempunyai kesamaan dengan apa yang dikemukakan oleh ursalam (!""#$ yang mengatakan bahwa ada 6 (enam$ bentuk model dokumentasi keperawatan yang masing-masing model tersebut juga mempunyai kelebihan dan kekurangan.

Enam model pendokumentasian tersebut adalah sebagai berikut ; a. )* ()ource riented *ecord$

'odel ini menempatkan catatan atas dasar disiplin orang atau sumber yang mengelola pencatatan. @atatan berorientasi pada sumber yang terdiri dari / komponen;

 Bembar penerimaan berisi biodata  Bembar order dokter 

 Bembar riwayat medic  @atatan perawat

 Baporan khusus

b. P* (Problem riented *ecord$

'odel ini memusatkan data tentang klien disusun menurut masalah klien. )ystem ini mengintegrasikan semua data mengenai masalah yang dikumpulkan oleh perawat, dokter dan tim kesehatan lainnya terdiri dari : komponen;

(28)

 Daftar masalah  Perencanaan awal

 @atatan perkembangan (progress note$

c. Progress riented *ecord (@atatan 3erorientasi pada perkembangan kemajuan$

0iga jenis catatan perkembangan; @atatan perawata (nursing note$ Bembar alur (floe sheet$, @atatan pemulangan dan *ingkasan *ujukan (Discharge )ummary$

d. @3E (@harting by ELception$

@3E (@harting by ELception$ +dalah system dokumentasi yang hanya mencatat secara naratif dan hasil penemuan yang menyimpang dari keadaan normal (standar dari praktik keperawatan$.

e. P>E (Problem >nter2ention and E2aluation$+dalah pencatatan dengan pendekatan orientasi proses dengan penekanan pada proses keperawatan dan diagnose keperawatan.

f. @C)

3iasa juga disebut dengan format D+* (Data, +ction, *espons$ )uatu proses pencatan terfokus pada klien. Digunakan untuk mengorganisir dikumentasi asuhan keperawatan dimana; Data berisi data subjektif dan objektif serta data focus  +ction ; tindakan yang akan dikaukan *espons ; keadaan respon yang akan dilakukan.

(29)

PENUTUP

Proses keperawatan merupakan suatu kegiatan yang terorganisir dengan menggunakan metode yang sistematis dalam memberikan +)KEP kepada indi2idu,kelompok,keluarga dan masyarakat terhadap masalah kesehatan yang dialami.

Proses keperawatan terdiri dari / tahap yaitu; Pengkajian, Diognasa, Perencanaan, Pelaksanaan dan E2aluasi. 0ahap-tahap dalam proses keperawatan saling berkesinambungan dan tidak dapat di pisahkan satu sama lain.

REERENSI

#. 3uku ajar undamental Keperawatan  P00E* and PE**8 (!""/$

 3+*3+*+ K>E* (!""/$

!. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan  +> +B>'CB 3. http;==nursingbegin.com=pengkajian-keperawatan= 4. http;==syehaceh.wordpress.com=!"#"="<="5=tahap-pengkajian= . http;==syehaceh.wordpress.com=!"#"="<="5=tahap-pengkajian= !. http;==syamslaluceria!?.blogspot.com=!"##="#=tahap-diagnosa-keperawatan.html ". ;==syehaceh.wordpress.com=!"#"="<="5=tahap-perencanaan-keperawatan= . http;==syehaceh.wordpress.com=!"#"="<="5=tahap-implementasi-keperawatan= 5. http;==syehaceh.wordpress.com=!"#"="<="5=tahap-e2aluasi-keperawatan=

10. @hase, ). (#55:$. @linical Audgement by critical care nurse; +n ethnographic study. >n *. '. @arroll-Aohnson ? PacNuette (Eds$,%lassifi&ation of nursing  diagnosis' Pro&eedingof te nint &onferen&e# (ort )meri&an (ursing  Diagnosis )sso&iation (pp. <6?-<6$. Philadelphia; A.3. Bippincott.

11. BunneyG '. (#55!$. Di2ergent productie thinking factors and accuracy of  nursing diagnoses. *esear& in (ursing and +ealt# #/(:$, <"<-<#!.

Referensi

Dokumen terkait

Peningkatan nilai perusahaan yang tinggi merupakan tujuan jangka panjang yang seharusnya dicapai perusahaan yang akan tercermin dari harga pasar sahamnya karena penilaian

yang dijalankan pada proses ekstraksi pewarna alami dari rimpang kunyit ini, faktor yang paling berperan dalam laju ekstraksi adalah transfer massa solut pewarna dari

Histogram dan boxplot dari nilai-nilai bootstrap kurtosis inflasi bulanan komoditas bawang merah, daging ayam ras dan minyak goreng periode Februari 2002 sampai dengan Desember

Isu-isu yang muncul akan semakin berpengaruh terhadap hubungan bilateral kedua negara karena banyaknya isu-isu baik positif maupun negatif yang bermunculan dari pihak Indonesia

Hasil akhir tahap ini berupa key dalam format SHA1, yang akan digunakan untuk mendaftarkan pada Google apis console.. Masuklah ke direktori bin pada folder instalasi

Penambahan garam besi (ferric sulphat) pada ransum yang biji kapuk dapat merusak gossypol yaitu dengan mengikat grup reaktif gossipol dengan (Fe), dan kandungan protein ransum

Pihak Pertama berjanji akan mewujudkan target kineija yang seharusnya sesuai iampiran perjanjian ini, dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang lelah

Hal ini diamini oleh WMM yang mengatakan bahwa de ngan rek- rutmen yang jelas akan menjadi key success factor dalam pe nguatan budaya mutu organisasi karena pada dasarnya