• Tidak ada hasil yang ditemukan

KINERJA RENDAH SEBAGAI ALASAN PHK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KINERJA RENDAH SEBAGAI ALASAN PHK"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

i

KINERJA RENDAH SEBAGAI ALASAN PHK

S K R I P S I

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat – syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Hukum di Fakultas Hukum

Universitas Kristen Satya Wacana

Disusun Oleh :

DANIEL HENDRA CAHYARI 31 2005 001

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA

(2)
(3)
(4)
(5)

iv LEMBAR HASIL UJIAN SKRIPSI

Salatiga 18 September 2012 Penguji

(Sri Harini Dwi Yatmi, S.H., M.S.) NAMA : DANIEL HENDRA CAHYARI NIM: 312005001 JUDUL : KINERJA RENDAH SEBAGAI ALASAN PHK

CATATAN :

1. Sistematika dirubah menjadi :

a. Bab II b dipindah atau ditambahkan ke Bab III

b. Bab I bagian kasusnya dikalimatkan agar tidak duplikasi dengan bab III 2. Metodologi :

Pendekatan Case Approach

(6)

v LEMBAR HASIL UJIAN SKRIPSI

Salatiga 18 September 2012 Penguji

(Kishna Djaja Darumurti,SH.,MH.) NAMA : DANIEL HENDRA CAHYARI NIM: 312005001 JUDUL : KINERJA RENDAH SEBAGAI ALASAN PHK

CATATAN :

1. Perlu dikemukakan analisis secara keseluruhan (secara general) mengenai simpulan kasus Kinerja Rendah Sebagai Alasan PHK dari :

a. Mediasi b. Majelis Hakim

2. Analisis 9 (Sembilan) alasa-alasan PHK hingga kesimpulan mengenai kinerja rendah dipindahkan ke bab III.

3. 7 (tujuh) kasus yang ditampilkan dalam latar belakang tidak perlu dijelaskan, cukup disebutkan kasusnya atau penjelasan dari inti kasusnya secara umum.

(7)

vi LEMBAR HASIL UJIAN SKRIPSI

Salatiga 18 September 2012 Penguji

(Christiana Tri Budhayati,SH.M.HUM) NAMA : DANIEL HENDRA CAHYARI NIM: 312005001 JUDUL : KINERJA RENDAH SEBAGAI ALASAN PHK

CATATAN :

1. Metode yang digunakan Statute Approach, tapi tidak Nampak di analisis, 2. Yang nampak analisis di bab III yang ada baru paparan kasus

usul : tambahkan analisis di bab III dengan menggunakan teori-teori yang dipaparkan di bab II

3. Perlu dipilah apa yang dijelaskan di bab II, kasus sebagai data yang perlu diusulkan di bab III

4. Pasal 1603 KUH Perdata sudah tidak berlaku lagi 5. Kesimpulan dan saran : sesuaikan dengan analisis 6. Perbaiki tata tulis catatan kaki dan daftar pustaka

(8)

vii KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “Layanan Konseling Kelompok Behavioral untuk Mengubah Perilaku Pacaran Siswa Kelas IX SMP N 2 SURUH. Skripsi ini dibuat untuk memenuhi sebagian syarat-syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan dari Program Studi Bimbingan dan Konseling, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Kristen Satya Wacana.

Selama penulisan skripsi ini, tidak lepas campur tangan berbagai pihak yang ikut serta membantu penulis sehingga penulisan skipsi ini dapat berjalan dengan baik dan lancar. Penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :

1. Allah SWT yang telah memberikan anugerah serta membimbing peneliti untuk menyelesaikan skipsi ini.

2. Bapak Khrisna , SH. M.Hum selaku pembimbing yang telah berkenan membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

3. Ibu Rini selaku dosen yang telah membantu memberikan pengarahan kepada penulis selama penulisan skripsi.

4. Ibu Christin selaku Wali Studi yang telah membantu memberikan pengarahan kepada penulis selama penulisan skripsi.

5. Eyang yang tak henti memberikan kasih sayang, doa dan dukungan

6. Ayah dan Ibuku tercinta yang selalu menyertai penulis dengan do’a dan kesabaran. 7. Opah Daff yang senantiasa memberikan Doa dan semangat

8. Tri Nastiti yang selalu memberikan motivasi untuk penulis dalam proses penyelesaian skripsi ini.

(9)

viii 9. Segenap dosen dan seluruh staf pengajar Fakultas Hukum yang senantiasa memberikan

pengalaman dan ilmu pengetahuan selama penulis mengikuti perkuliahan.

10.Dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu yang telah banyak membantu dalam segala hal.

Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua yang membutuhkan.

Salatiga, 13 September 2012

(10)

ix DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

LEMBAR HASIL UJIAN SKRIPSI ... iv

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... ix ABSTRAK ... xii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1 B. Perumusan Masalah ... 10 C. Tujuan Penelitian ... 10 D. Metode Penelitian ... 10 1. Metode Pendekatan ... 10

a. Pendekatan Kasus (case Approach) ... 11

b. Pendekatan Konseptual (conseptual Approach) ... 11

c. Pendekatan Undang-Undang (Status Approach) ... 11

2. Sumber Hukum ... 12

1. Bahan-bahan Hukum Primer ... 12

2. Bahan-bahan Hukum Sekunder ... 13

3. Bahan-bahan Hukum Tersier ... 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Umum Tentang Kinerja ... 14

1. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja ... 15

1.1 Faktor Kemampuan ... 15

1.2 Faktor Motivasi ... 16

2. Penilaian Kinerja ... 16

3. Konsep Kinerja ... 18

3.1 Konsep Kinerja Menurut Gie ... 18

(11)

x

3.3 Konsep Kinerja Menurut Mangkunegara ... 18

3.4 Konsep Kinerja Menurut Rue dan Byars ... 19

3.5 Konsep Kinerja Menurut Robbins ... 19

4. Teori-Teori Kinerja ... 19

4.1 Teori Kinerja Menurut Wexley dan Yukl ... 19

4.2 Teori Kinerja Menurut Stephen P. Robbins ... 20

4.3 Teori Kinerja Menurut Simamora ... 20

4.4 Teori Kinerja Menurut A. Dale Timpe ... 21

4.5 Teori Kinerja Menurut Sutarto ... 23

4.6 Teori Kinerja Menurut Peter dan Lawler ... 24

4.7 Teori Kinerja Menurut Peter Drucker ... 25

B. Alasan-Alasan PHK ... 25

BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISA A. KASUS POSISI DAN PENANGANAN OLEH MEDIATOR ... 29

1. Perselisihan Hubungan Industrial antara CV Intan Karya Indah Dengan Pekerjanya I’im Jajeri dan Romi Novianto ... 29

2. Perselisihan Hubungan Industrial antara Pengusaha Hotel Graha Wisata dengan Co. Serikat Pekerja/Serikat Buruh dengan Nama Pengurus Cabang Federasi Serikat Pekerja Niaga Bank Jasa dan Asuransi (PCNBA) ... 30

3. Perselisihan Hubungan Industrial antara PT BPR Juwana Artasurya dengan Pekerjanya Bernama Anjar Novi Kristyowati ... 32

4. Perselisihan Hubungan Industrial antara PT. Bank Central Asia Tbk Cabang Pekalongan dengan Emma Meliyani ... 34

B. KASUS POSISI DAN PENANGANAN OLEH MAJELIS HAKIM ... 36

(12)

xi 1. Perselisihan Hubungan Industrial antara Sawab

sebagai Penggugat dengan Direksi Perusahaan Umum

(PERUM) Pegadaian sebagai tergugat ... 36

2. Perselisihan Hubungan Industrial antara Suyatno sebagai penggugat dengan PT. Sinar Pntja Djaja sebagai tergugat ... 38

3. Perselisihan Hubungan Industrial antara PT. Bank Rakyat Indonesia sebagai penggugat dengan Suratman Sebagai tergugat ... 40

C. Alasan-Alasan PHK Menurut UU No. 13 Tahun 2003 ... 43

1. PHK Karena Undang-Undang ... 43

2. PHK Karena Keinginan Perusahaan ... 45

3. PHK Karena Keinginan Karywan ... 46

4. PHK Karena Pensiun ... 47

5. PHK Karena Kontrak/Perjanjian Kerja Berakhir ... 47

6. PHK Karena Kesehatan Karyawan ... 48

7. PHK Karena Meninggal Dunia ... 48

8. PHK Karena Perusahaan Dilikuidasi ... 48

9. PHK Karena Kesalahan Berat ... 49

D. Kinerja Rendah Sebagai Alasan PHK ... 50

1. Konsep Kinerja Rendah Secara Umum ... 52

2. Konsep Kinerja Rendah Secara Khusus ... 52

BAB IV PENUTUP A. KESIMPULAN ... 56 B. SARAN ... 56 DAFTAR PUSTAKA ... 58 PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN ... 59 LAMPIRAN ... 60

(13)

xii ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui konsep dari kinerja rendah dipakai sebagai alasan PHK, dan mengetahui apakah sah atau tidak jika kinerja rendah dipakai sebagai alasan PHK.

Latar belakang dalam penelitian ini adalah mengenai kinerja rendah yang dipakai untuk melakukan pemutusan hubungan kerja. Pada dasarnya makna atau konsep dari kinerja rendah itu sendiri belum jelas, karena dalam peraturan perundang-undangan maupun dalam literatur-literatur belum ada.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis normatif yaitu dengan menggunakan pendekatan konseptual ( conceptual approach ), sifat dari penelitian ini adalah bersifat deskriptif, sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, data skunder dan data tersier.

Dalam peraturan perundang-undangan khususnya UU no. 13 tahun 2003 dikenal dengan istilah kompetensi yang dapat menjadi rujukan hukum mengenai kinerja rendah. Untuk menemukan konsep dari kinerja rendah diperlukan beberapa indikator yang terdapat dari kasus-kasus PHK, diantaranya seperti istirahat sebelum waktunya, merokok dalam lingkup perusahaan, tidur saat jam kerja, tidak dapat memenuhi target yang ditetapkan oleh

perusahaan, mangkir dan lain-lain. Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa konsep kinerja rendah menurut penulis adalah “sikap/perbuatan yang melanggar

peraturan-peraturan dan tata tertib yang sudah ditetapkan disebabkan kurangnya kedisiplinan dan tidak adanya tanggung jawab dalam bekerja, serta kurangnya kemampuan, pengetahuan dan ketrampilan untuk menyelesaikan pekerjaannya”.

Merujuk pada hal-hal yang telah diuraikan, maka suatu performance dapat dikatakan low apabila performance tersebut tidak memenuhi standard yang telah ditetapkan.

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel-variabel dalam iklan media televisi ( message, media & measurement ) terhadap ekuitas merek Susu Cair Indomilk

[r]

Dalam penelitiannya, Zulmi Azhar Atriansyah menyimpulkan bahwa portal berita sindonews.com dan Detik.com mengkonstruksi pemberitaan pencalonan Rhoma Irama sebagai

Alasan yang bisa diutarakan mengapa penulis memilih untuk menggunakan logika Fuzzy sebagai bahan untuk memprediksi curah hujan yang dapat menyebabkan banjir di

Meskipun dikatakan bahwa ada kecendrungan sikap pro-Amerika yang ditunjukkan oleh pemerintah Indonesia, namun fakta nya hubungan antara masyarakat Muslim di

Berdasarkan hasil wawancara dengan junior administrasi pelayanan pelanggan PLN Area Makassar Selatan, terdapat bebarapa kendala-kendala yang dihadapi dalam memberikan

Pada potongan dalam paraffin dari mata tikus STZ ( streptozotocin ) setelah 30 minggu diabetes diperiksa perubahan ketebalannya, dan jumlah dari badan sel besar pada

Kecocokan : Insulin lispro bisa dicampur dengan insulin Ultralente dan insulin NPH (isophane insulin) dalam alat suntik yang sama. Harus diberikan