NEWS HEADLINES
JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART
Pola up reversal bagi IHSG tercermin dari sejumlah indikator, untuk itu secara teknis indeks berpeluang bergerak positif pekan ini. Sinyal dari MACD dan Stochastic terkonfirmasi positif bagi pergerakan IHSG. Dari lagging indikator, indeks menguji MA20 di level 5287. Sedangkan dari MA5, indeks terkonfirmasi positif.
JAKARTA INDICES STATISTICS
CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn)
IHSG 5342.592 +40.099 8,278.85 8,709.12
LQ-45 921.339 +5.619 3,580.81 6,701.29
MARKET REVIEW
MARKET VIEW
Pada perdagangan hari Rabu (21/09) IHSG ditutup menguat 40,09 poin (0,76%) ke level 5.342,59, dari level 5.302,49 sehari sebelumnya. Dari domestik, Badan Anggaran (Banggar) akhirnya menyetujui usulan targetpertumbuhan ekonomi sebesar 5,1% dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2017. Angka itu sama dengan hasil pembahasan sebelumnya di Komisi XI. Namun demikian, jika dibandingkan dengan nota keuangan dan RAPBN 2017, lebih rendah. Dalam nota keuangan, target pertumbuhan ekonomi yang diusulkan pemerintah sebesar 5,3%. Namun demikian, diharapkan meski pertumbuhan ekonomi turun dari target semula 5,3% menjadi 5,1% tidak perlu diikuti oleh penurunan di sisi target pajak. Dalam RAPBN 2017, pemerintah menargetkan penerimaan perpajakan sebesar 1.495,9 triliun. Jumlah itu lebih besar 13,3% dari outlook penerimaan pajak tahun 2016. Namun, jika dibandingkan dengan target APBN-P 2016 angkanya lebih rendah. Dalam APBN-P 2016 lalu pemerintah menargetkan penerimaan perpajakan sebesar Rp 1.539,2 triliun.
Dari pasar global, Bursa saham Wall Street berakhir sedikit lebih tinggi pada perdagangan Selasa, menjelang pengumuman kebijakan moneter yang akan diumumkan oleh Federal Reserve. The Fed diperkirakan tidak akan menaikkan suku bunga, Rabu, karena data ekonomi Amerika Serikat terus menunjukkan sejumlah tanda pelemahan dan inflasi masih melambat. Banyak analis memperkirakan kenaikan suku bunga pada akhir tahun ini, kemungkinan Desember.
Dari pasar regional, indeks Nikkei 225 menguat 315,47 poin (1,91%) ke level 16.807,62, dari level 16.492,15 sehari sebelumnya. Bank sentral Jepang, Bank of Japan (BoJ), meluncurkan kerangka kebijakan barunya pada Rabu (21/9) dengan mempertahankan kebijakan suku bunga negatif pada minus 0,1 %. Sementara itu, bank sentral juga memodifikasi kerangka program pembelian obligasinya untuk panduan suku bunga jangka panjang pada sekitar nol %. BoJ mengatakan bahwa ia akan terus memperluas basis moneter sampai harga-harga konsumen melebihi 2 % dengan cara yang stabil. Di sisi lain, indeks Shanghai Composite menguat 2,8 poin (0,10%) ke level 3.025,87 dan indeks Hang Seng menguat 139,04 poin (0,59%) ke level 23.669,90. Dari pasar Eropa, saham-saham eropa dibuka tentatif menguat sebelum pertemuan the Fed.
Hasil dari rapat Federal Reserve AS pada Rabu akhirnya memutuskan untuk mempertahankan tingkat suku bunga the Fed tidak berubah, namun memberikan isyarat yang lebih jelas mengenai kemungkinan kenaikan suku bunga sebelum akhir tahun ini. The Fed dalam FOMC meeting kemarin memutuskan untuk mempertahankan Fed rate di level 0%-0,25%. Komite kebijakan The Fed mengatakan jika potensi untuk menaikkan suku bunga telah semakin menguat meskipun mereka masih ingin melihat bukti lebih lanjut dari perkembangan ekonomi. Komite kebijakan The Fed juga mengatakan jika risiko yang dihadapi perekonomian sejauh ini masih terkendali. Sementara itu, dari hasil voting, nada hawkish dari pembuat kebijakan, dimana 14 dari 17 pejabat Fed berharap kenaikan suku bunga akan terjadi pada akhir tahun. Sementara hasil voting suku bunga menunjukkan perbandingan dukungan suara 7:3, menyuarakan kenaikan suku bunga di bulan September. Keputusan dari dari hasil meeting the Fed ini memberikan kapastian bagi pasar, sehingga peluang apresiasi bagi indeks global telah terefleksikan pada perdagangan Rabu kemarin dan potensi dapat berlanjutnya pada perdagangan hari ini, termasuk juga akan menjadi katalis bagi pergerakan indeks bursa saham Indonesia.
Sedangkan sentimen dari dalam negeri, terkait dengan program amnesty pajak yang tengah di upayakan oleh pemerintah agar sesuai dengan apa yang di targetkan sebelumnya. Dalam hal ini, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati merespons masukan dari publik yang meminta agar Presiden Joko Widodo memperpanjang masa amnesti pajak. Petisi yang meminta Presiden Joko Widodo memperpanjang masa amnesti pajak yang digagas oelh Direktur Eskekutif Center for Indonesia Taxation. Kendati dari sisi Pemerintah memang tengah menggencarkan implementasi UU Tax Amnesty dan menampung berbagai masukan yang diberikan.
Alasannya dari petisi ini, karena realisasi penerimaan pajak dari tax amnesty masih cukup jauh dari target. Padahal, keinginan pelaku dunia usaha untuk menggunakan fasilitas itu cukup besar.
Sementara ini perkembangan dari statistik amnesty pajak, total harta yang dilaporkan dalam program pengampunan pajak atau tax amnesty telah menyentuh Rp 1.133,77 triliun hingga hari kemarin, Rabu, 21 September 2016. Jumlah harta dilaporkan oleh 100.227 wajib pajak yang telah melaporkan surat pernyataan harta (SPH). Deklarasi dalam negeri mencapai Rp 777 triliun dan deklarasi luar negeri telah mencapai Rp 298 triliun. Sementara itu, repatriasi telah mencapai Rp 58,7 triliun. Adapun jumlah uang tebusan yang berasal dari wajib pajak yang telah menyerahkan SPH tersebut mencapai Rp 27,16 triliun.
Sentimen positif pasar dari keputusan the Fed, dan program pemerintah berkenaan dengan amnesty pajak, dapat kembali membawa IHSG melaju ke zona hijau pada hari ini..
DAILY REPORT
22 September 2016
• WSKT beri pinjaman ke WTR Rp 233,64 miliar untuk pembebasan lahan • ACST akan bagi dividen inerim Rp 11/saham
• TOWR targetkan rasio pinjaman utang bersih terhadap EBITDA 1,8x • ASII akan bagi dividen interim Rp 55/saham
• AALI bagikan dividen interim Rp 99 per lembar • SMGR pacu pabrik di Rembang
• Pendapatan TOTO diproyeksi turun
• Anak usaha GEMS ambil alih saham minoritas EMS dari Glenfield • CITA terbitkan Notes max USD 30 juta
• MDLN siap kembangkan 250 ha
• PJAA akan terbitkan obligasi senilai Rp 300 miliar dalam 2 seri • Anak usaha SSIA buka hotel Batiqa baru di Lampung • GIAA & GMF lakukan transaksi afiliasi
• Ooredoo Asia Pte. Ltd. tidak berniat jual saham ISAT • BBRI pertahankan kredit UMKM 73%
• Pelindo III & BJTM kerja sama layanan transaksi jasa pelabuhan • OJK minta NISP berkomunikasi dengan induk agar ajak wajib pajak WNI • BABP targetkan aset tahun 2016 Rp 14 triliun, kredit Rp 8-8,5 triliun • HK Realtindo rencana IPO pada 1H 2017
• BEI dorong emiten yang delisting untuk relisting kembali
Support Level 5296/5249/5223
Resistance Level 5369/5395/5441
Major Trend Up
22 September 2016
22 September 2016
Waskita Karya (WSKT) memberikan pinjaman kepada anak usahanya, yaitu PT Waskita Toll Road sebesar Rp 233,64 miliar untuk pembebasan lahan di proyek tol Batang--Semarang. Waskita Toll Road akan menggunakan pinjaman tersebut untuk PT Jasa Marga Semarang Batang, anak usaha Waskita Toll Road dengan porsi pemilikan 40%. Berdasarkan Perpres No.20/2015, pengadaan tanah bisa ditalangi oleh badan usaha yang memerlukan tanah untuk pembangunan proyek. Waskita juga telah mendapat pinjaman jangka pendek dari PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) untuk pembiayaan dana talangan pengadaan tanah.
Acset Indonusa (ACST) akan membagikan dividen interim sebesar Rp 11 per saham pada 14 Oktober 2016. Cum dan ex dividen di pasar reguler/negosiasi pada 27 dan 28 September 2016, sedangkan cum dan ex di pasar tunai pada 30 September dan 3 Oktober 2016 dengan DPS hingga 30 September 2016.
Sarana Menara Nusantara (TOWR) menargetkan rasio pinjaman utang bersih terhadap EBITDA yang disetahunkan sebesar 1,8 kali pada tahun ini. Perseroan tengah menurunkan rasio utang dengan mempercepat pelunasan utang. TOWR sudah melunasi fasilitas pinjaman senilai USD 90 juta pada Agustus 2016 yang sesungguhnya jatuh tempo pada 2019.
Astra International (ASII) akan membagikan dividen interim sebesar Rp 55 per saham untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2016. Cum dividen interim di pasar regular dan negosiasi pada 26 September 2016. Cum dividen interim di pasar tunai 29 September 2016. Pelaksanaan pembayaran dividen interim pada 21 Oktober 2016.
Astra Agro Lestari (AALI) akan membagikan dividen interim sebesar Rp 99 per lembar untuk tahun buku 2016 pada 17 Oktober 2016. Cum dan ex dividen di pasar reguler/negosiasi pada 27 dan 28 Oktober 2016 dan di pasar tunai 30 September dan 3 Oktober 2016.
Semen Indonesia (SMGR) menyatakan pembangunan pabrik semen di Rembang, Jawa Tengah, telah mencapai 96% dan ditargetkan mampu beroperasi pada akhir tahun ini. Perseroan optimistis pembangunan pabrik dapat selesai 100% dalam 1-2 bulan ke depan. Setelah itu, tahap yang akan dilakukan adalah pre-commisioning dan commisioning. SMGR sedang menyelesaikan pembangunan dua pabrik semen terintegrasi di Rembang, Jawa Tengah dan Indarung VI, Padang, Sumatera Barat dengan kapasitas masing-masing 3 juta ton per tahun. Kedua proyek tersebut ditargetkan beroperasi pada akhir 2016.
Manajemen Surya Toto Indonesia (TOTO) memperkirakan kinerja pendapatan hingga tahun ini mengalami penurunan sekitar 5-6%. Penurunan terjadi karena imbas perlambatan ekonomi nasional beberapa waktu lalu. Perseroan juga memperkirakan laba tahun ini akan terkoreksi seiring dengan biaya yang bertambah. Namun, TOTO akan mempertahankan laba bersih minimal di kisaran 10% dari total pendapatan.
Anak usaha Golden Energy Mines (GEMS) yakni PT Kuansing Inti Makmur telah mengambilalih porsi saham minoritas di PT Era Mitra Selaras (EMS) dari Glenfield Capital Inc. Dengan nilai akuisisi USD 37 juta. EMS adalah perusahaan yang memiliki area tambang di Sumatera Selatan dan Sumatera Barat dengan total cadangan batubara terbukti sebesar 68 juta ton. Dana akuisisi tersebut berasal dari kas internal perseroan.
Cita Mineral Investindo (CITA) akan menerbitkan surat utang atau notes dengan nilai maksimum USD 30 juta. CITA akan menerbitkan surat utang dengan bunga 2,8% per tahun dan jangka waktu 2 tahun sejak tanggal penerbitan surat utang. Tujuan penggunaan dana untuk modal kerja dan refinancing. Oversea-Chinese Banking Corporation Limited (OCBC Ltd) akan bertindak sebagai agen penghitungan. CITA menargetkan kapasitas pabrik ini mencapai 1 juta ton per tahun. CITA mengoperasikan smelter ini melalui anak usahanya, yaitu PT Well Harvest Wining Alumina Refinery (WHW). Pertengahan tahun 2016 perseroan ini sudah mengoperasikan smelter grade alumina (SGA) tahap I di Kalimantan Barat dengan kapasitas produksi 1 juta ton per tahun. Selama periode Juni–Desember 2016, SGA Well Harvest akan memproduksi 600.000 ton alumina. Total kebutuhan bijih bauksit selama periode ini sekitar 1,8 juta ton. Smelter ini menelan investasi USD 1,15 miliar. CITA disebutkan juga mulai membukukan pendapatan.
Setelah mengakuisisi penuh kepemilikan Jakarta Garden City (JGC) dari Keppel Land Singapore, Modernland Realty (MDLN) melalui anak usahanya Mitra Sindo Sukses mulai merencanakan pengembangan sisa lahan 250 ha dari total 370 ha. Lahan seluas 120 ha di JGC sudah selesai dikembangkan. Untuk itu, sisa lahan rencananya digunakan untuk pembangunan kawasan hunian berupa rumah tapak dan apartemen serta kawasan komersial seperti gedung perkantoran dan tempat hiburan.
Pembangunan Jaya Ancol (PJAA) berencana merilis obligasi dalam 2 seri senilai Rp 300 miliar pada 22-26 September 2016. Jaya Ancol akan menawarkan obligasi seri A senilai Rp 250 miliar bertenor 3 tahun dengan tingkat kupon 8,1%. Sedang seri B senilai Rp 50 miliar dengan tingkat bunga 8,2% bertenor 5 tahun. Kupon yang ditawarkan Jaya Ancol merupakan batas bawah dari yang ditawarkan pada masa penawaran awal masing-masing 8,1%--8,6% untuk seri A dan 8,2%--8,% untuk seri B. Dalam masa penawaran awal, obligasi Jaya Ancol juga mencatat kelebihan permintaan sebanyak 2,5 kali atau Rp 805 miliar. Dana hasil penerbitan obligasi akan digunakan untuk pengembangan dengan porsi 60% sedangkan sisanya untuk pengembangan bisnis properti.
Surya Semesta Internusa (SSIA) melalui anak usahanya yaitu PT Surya Internusa Hotel membuka hotel baru dengan nama Batiqa di Lampung berkapasitas 108 kamar. Perseroan masih membuka peluang untuk melakukan ekspansi hotel baru ke kota-kota yang memiliki potensi kegiatan bisnis, baik di kota besar maupun kota lapis kedua. Hingga saat ini Hotel Batiqa yang dimiliki Surya Internusa tersebar di Karawang, Cikarang, Cirebon. Secara keseluruhan total kamar Hotel Batiqa yang dikelola Surya Internusa mencapai 773 kamar. Strategi pengembangan yang dijalankan SSIA yaitu melakukan acquisition ataupun lease terhadap lahan yang berpotensi untuk dibangun hotel. Peseroan juga membuka peluang kerja sama dengan investor maupun mitra untuk mengembangkan bisnis hotel melalui perusahaan patungan, sewa jangka panjang, maupun jasa manajemen hotel.
Garuda Indonesia (GIAA) melakukan transaksi afiliasi dengan salah satu anak perusahaan yakni PT General Maintenance Facility (GMF) AeroAsia. Keduanya melakukan kerja sama untuk sewa mesin pesawat CFM56-3 ESN 858619. Garuda tidak lagi mengoperasikan pesawat B737-classic, sehingga mesin tipe CFM56-3 ESN 858619 tidak dibutuhkan. Pada saat yang sama, GMF membutuhkan mesin tersebut untuk kegiatan operasionalnya. Transaksi ini termasuk transaksi perseroan dengan perusahaan terkendali yang saham atau modalnya dimiliki
22 September 2016
22 September 2016
paling kurang 99% perseroan.
Ooredoo Asia Pte Ltd., pemilik mayoritas Indosat Ooredoo (ISAT) yang berlokasi di Doha, Qatar, memastikan Indonesia masih menjadi pasar potensial bagi mereka. Melalui Indosat, Ooredoo melihat Indonesia menjadi pasar strategis dan terbesar bagi jaringan bisnis Ooredoo di negara lain, sehingga Indonesia memberikan pengaruh jangka panjang dan prospektif bagi pertumbuhan perusahaan di masa depan. Ooredoo mengonfimasi tidak memiliki niat menjual setiap kepemilikannya dalam bisnis.
Bank Rakyat Indonesia (BBRI) berkomitmen mempertahankan fokus bisnis ke kredit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sekitar 73%. Sisanya sekitar 27% kredit disalurkan ke korporasi. Perseroan terus memperkuat pelayanan ke sektor usaha mikro dengan memacu pembiayaan sektor tersebut dan mendorong pemanfaatan teknologi terbaru untuk meningkatkan pelayanan.
Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III menggandeng PT Bank NTB dan Bank Jatim (BJTM) untuk memberikan kemudahan layanan transaksi kepada para pengguna jasa kepelabuhanan. Tujuan kerja sama tersebut untuk mempercepat dan memudahkan kelancaran transaksi pembayaran jasa kepelabuhanan antara Pelindo III dengan pengguna jasanya melalui "host to host system", guna meningkatkan kinerja usaha dengan prinsip saling menguntungkan.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sudah memanggil 3 bank nasional yang memiliki induk usaha bank asal Singapura, aitu, PT Bank DBS Indonesia, PT Bank UOB Indonesia dan Bank OCBC NISP (NISP). Pemanggilan itu dilakukan agar bank di Indonesia itu terus berkomunikasi dengan induk untuk mengajak wajib pajak Warga Negara Indonesia di Singapura berpartisipasi dalam program amnesti pajak. Ketiga bank itu disebutkan sudah melakukan komunikasi yang intens dengan induk usaha di Singapura terkait pengampunan pajak dengan melakukan sosialisasi di Singapura.
MNC Bank International (BABP) menargetkan total aset di kisaran Rp 14 triliun pada tahun 2016. Perseroan juga menargetkan penyaluran kredit di kisaran Rp 8 triliun-Rp 8,5 triliun dibandingkan tahun lalu sekitar Rp 7 triliun. Untuk mengejar target tersebut, perseroan masih fokus untuk menyalurkan kredit ke sektor properti. Saat ini masih banyak proyek-proyek pembangunan properti telah masuk ke dalam pipeline. MNC Bank juga masih fokus untuk pengembangan penyaluran kredit di sektor konsumer. Pada sektor ini ada 4 jenis kredit yakni mortgage, multi finance, kartu kredit dan implant banking.
PT. Aneka Gas Industri menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 20% pada tahun 2016 dari tahun 2015 sebesar Rp 1,4 triliun. Laba bersih tercatat sebesar Rp 48 miliar. Hingga pertengahan tahun 2016, perseroan membukukan pendapatan Rp 815 miliar, naik 25% YoY.
Beberapa anak BUMN tengah mempersiapkan initial public offering (IPO), yaitu PT. Tugu Pramata Indonesia, PT. HK Realtindo, PT. Krakatau Daya Listrik, PT. PP Peralatan, serta lainnya. Saat ini Tugu Pratama dan HK Realtindo sudah memulai persiapan menuju IPO. Rencananya anak BUMN di bidang kontraktor bisa mulai IPO kuartal III dan IV, sedangkan non kontraktor bisa masuk kuartal II. PT. Tugu Pratama, anak usaha PT Pertamina (Persero) yang bergerak di bidang asuransi umum, menargetkan perolehan dana IPO sekitar USD 220 juta dengan melepas saham hingga 40% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan. PT. Tugu Pratama akan menggunakan dana
hasil IPO untuk ekspansi di sektor ritel.
Pemerintah menyatakan akan ada banyak anak usaha dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang go public pada tahun 2017. Salah satunya adalah PT HK Realtindo yang berencana melakukan penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) di semester I 2017 dengan melepas sekitar 30%-35% saham ke publik. Target dana yang dihimpun sebesar Rp 1,4 triliun. Dana IPO itu di antaranya akan digunakan untuk membiayai modal kerja, mengakuisisi beberapa proyek properti dan pembelian lahan. Untuk mempercepat pertumbuhan, perseroan akan mengakuisisi yang sudah memiliki izin, yaitu di Surabaya dan Jakarta. Nilai akuisisi itu sekitar Rp 2,5 triliun. Selain didukung pendanaan dari IPO, juga didukung dari penerbitan medium term notes (MTN) sebesar Rp 600 miliar dan melalui pembiayaan mezanin sebesar Rp 250 miliar. PT HK Realtindo merupakan anak usaha PT Hutama Karya, sebuah Badan Usaha Milik Negara yang bergerak di bidang bisnis konstruksi dan kontraktor umum.
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah mendorong emiten-emiten yang sudah didelisting untuk aktif kembali di pasar modal alias
relisting
guna mendorong kapitalisasi pasar. Ada 8 mantan emiten yang sudah memenuhi panggilan BEI untuk melakukan relisting.22 September 2016
COMMODITIES
DUAL LISTING
Description Price (USD) Change Description Price (USD) Price (IDR) Change
(IDR)
Crude Oil (US$)/Barrel 45.55 0.21 TLKM (US) 65 21,196 328
Natural Gas (US$)/mmBtu 3.07 0.01 ANTM (GR) 0.03 338 -103
Gold (US$)/Ounce 1334.20 0.57
Nickel (US$)/MT 10350.00 40.00
Tin (US$)/MT 19300.00 -175.00
Coal (NEWC) (US$)/MT* 72.65 10.25
Coal (RB) (US$)/MT* 66.95 3.59
CPO (ROTH) (US$)/MT 707.50 -12.50
CPO (MYR)/MT 2913.50 29.00
Rubber (MYR/Kg) 688.50 6.50
Pulp (BHKP) (US$)/per ton 662.15 -2.09
*weekly
GLOBAL INDICES VALUATION
Change PER (X) PBV (X)
Country Indices Price
%Day %YTD 2015E 2016F 2015E 2016F
Market Cap (USD
Bn)
USA DOW JONES INDUS. 18293.70 0.90 4.99 17.21 15.14 3.12 2.93 5,461.3
USA NASDAQ COMPOSITE 5295.18 1.03 5.75 22.62 19.27 3.55 3.20 8,299.0
ENGLAND FTSE 100 INDEX 6834.77 0.06 9.49 17.33 14.89 1.79 1.75 1,701.4
CHINA SHANGHAI SE A SH 3167.45 0.09 -14.49 14.20 12.55 1.47 1.35 3,983.0
CHINA SHENZHEN SE A SH 2097.80 0.28 -13.15 25.09 19.37 3.21 2.91 3,285.1
HONG KONG HANG SENG INDEX 23669.90 0.59 8.01 12.96 11.83 1.19 1.12 1,938.4
INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 5342.59 0.76 16.32 17.58 14.93 2.50 2.26 438.6
JAPAN NIKKEI 225 16807.62 1.91 -11.70 16.60 15.63 1.48 1.39 3,001.4
MALAYSIA KLCI 1658.73 0.18 -2.00 16.60 15.38 1.63 1.54 240.7
SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 2850.74 -0.14 -1.11 13.62 13.03 1.10 1.06 338.5
FOREIGN EXCHANGE
FOREIGN EXCHANGE
Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change
USD/IDR 13,136.50 -8.50 1000 IDR/ USD 0.08 0.0000
EUR/IDR 14,697.51 56.18 EUR / USD 1.12 -0.0001
JPY/IDR 130.94 1.93 JPY / USD 0.01 0.0000
SGD/IDR 9,707.87 58.28 SGD / USD 0.74 0.0001
AUD/IDR 10,028.27 59.69 AUD / USD 0.76 0.0010
GBP/IDR 17,117.78 82.32 GBP / USD 1.30 -0.0001
CNY/IDR 1,969.83 1.80 CNY / USD 0.15 0.0001
MYR/IDR 3,171.73 -3.97 MYR / USD 0.24 -0.0002
KRW/IDR 11.73 0.00 100 KRW / USD 0.09 0.0000
CENTRAL BANK RATE
INTERBANK LENDING RATE
Description Country Rate (%) Description Country Rate (%)
FED Rate (%) US 0.50 JIBOR (IDR) Indonesia 6.24
BI Rate (%) Indonesia 5.25 LIBOR (GBP) England 0.27
ECB Rate (%) Euro 0.00 SIBOR (USD) Singapore 0.17
BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.03
BOE Rate (%) England 0.25 Z TIBOR (YEN) Japan 0.03
PBOC Rate (%) China 4.35 SHIBOR (RENMINBI) China 2.71
INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS
SBI
Description August-16 July-16 Description Rate (%)
Inflation YTD % 1.74 1.76 SBI (9M) 6.40
Inflation YOY % 2.79 3.21 SBIS (9M) 6.40
Inflation MOM % -0.02 0.69 SBI (12M) 6.70
Foreign Reserve (USD) 113.54 Bn 111.41 Bn SBIS (12M) 6.70
22 September 2016
BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR
Date Agenda Expectation
26 Sep US New Home Sales Turun menjadi 595 ribu dari 654 ribu
26 Sep US New Home Sales MoM Turun menjadi -9.1% dari 12.4%
27 Sep US Consumer Confidence Index Turun menjadi 98.7 dari 101.1
28 Sep US Durable Goods Orders Turun menjadi -1.0% dari 4.4%
29 Sep US Advance Goods Trade Balance Naik menjadi -$58.8 Bn dari -$59.3 Bn
29 Sep US Wholesale Inventories MoM Tetap 0.0%
29 Sep US GDP Annualized QoQ Naik menjadi 1.4% dari 1.1%
29 Sep US GDP Price Index Tetap 2.3%
29 Sep US Personal Consumption --
29 Sep US Initial Jobless Claims --
Ket: (*) US Time (^) Tentative
LEADING MOVERS
LAGGING MOVERS
Stock Price Change (%) Index pt Stock Price Change (%) Index pt
ASII IJ 8550 3.01 9.40 HMSP IJ 4000 -0.50 -2.16 NISP IJ 1985 24.45 4.12 KLBF IJ 1700 -1.45 -1.09 TLKM IJ 4200 0.96 3.75 SMGR IJ 9825 -1.75 -0.97 UNVR IJ 44975 1.07 3.37 BMRI IJ 11375 -0.22 -0.54 EMTK IJ 9550 6.70 3.14 INTP IJ 17350 -0.86 -0.51 INDF IJ 8600 2.99 2.04 BYAN IJ 6650 -2.21 -0.47 BBCA IJ 15175 0.50 1.70 KPIG IJ 1240 -4.62 -0.38 CTRA IJ 1700 6.92 1.58 CPIN IJ 3560 -0.56 -0.31 KAEF IJ 2310 14.36 1.50 ADRO IJ 1170 -0.85 -0.30 ANTM IJ 665 6.40 0.89 LPPF IJ 18800 -0.53 -0.27
UPCOMING IPO'S
Company Business IPO Price
(IDR)
Issued
Shares (Mn) Offering Date Listing Underwriter
PT Paramita Bangun Sarana
Construction & Infrastructure
1200.00 300.00 16-20 Sep’16 26 Sep’16 Sinarmas Sekuritas
PT. Aneka Gas Industri Trade & Service 1100.00 766.66 19-22 Sep’16 28 Sep’16 DBS Vickers, Mandiri Sekuritas, RHB Securities PT Anugerah Berkah
Mandiri
Property & Real Estate
800-1250 3,333.33 TBA 03 Oct’16 RHB Securities, Mandiri,
CIMB Securities
PT Buyung Poetra Sembada
22 September 2016
22 September 2016
DIVIDEND
Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment
ASII 55.00 Cash Dividend 26 Sep’16 27 Sep’16 29 Sep’16 21 Oct’16
AALI 99.00 Cash Dividend 27 Sep’16 28 Sep’16 30 Sep’16 17 Oct’16
ACST 11.00 Cash Dividend 27 Sep’16 28 Sep’16 30 Sep’16 14 Oct’16
CORPORATE ACTIONS
Stock Action Ratio EXC. Price (IDR) CUM Date EX Date Trading Period
BTEK Rights Issue 5:22 1000.00 08 Sep’16 09 Sep’16 16 Sep – 22 Sep’16
BABP Rights Issue 4:1 100.00 09 Sep’16 13 Sep’16 16 Sep – 29 Sep’16
BRNA Rights Issue 100:29 1000.00 21 Sep’16 22 Sep’16 28 Sep – 04 Oct’16
SRAJ Rights Issue 3:2 280.00 03 Oct’16 04 Oct’16 10 Oct – 17 Oct’16
WIKA Rights Issue TBA TBA 05 Oct’16 06 Oct’16 12 Oct – 18 Oct’16
KRAS Rights Issue TBA TBA 17 Oct’16 18 Oct’16 24 Oct – 28 Oct’16
JSMR Rights Issue TBA TBA 31 Oct’16 01 Nov’16 07 Nov – 11 Nov’16
GENERAL MEETING
Emiten AGM/EGM Date Agenda
AGRO RUPSLB 22-Sep-16
BIPI RUPST 22-Sep-16
MLBI RUPSLB 23-Sep-16
SQMI RUPST 26-Sep-16
MEDC RUPSLB 26-Sep-16
HEXA RUPST 27-Sep-16
RIGS RUPST 27-Sep-16
BEKS RUPSLB 28-Sep-16
EXCL RUPSLB 29-Sep-16
CNTX RUPST 30-Sep-16
CNTB RUPST 30-Sep-16
KPIG RUPSLB 30-Sep-16
BCAP RUPSLB 30-Sep-16
BMTR RUPSLB 30-Sep-16
MNCN RUPSLB 30-Sep-16
ELTY RUPST 30-Sep-16
BHIT RUPSLB 30-Sep-16
22 September 2016
22 September 2016
INDF
TRADING BUY
S1 8375 R1 8725 Trend Grafik Major Up Minor Up
S2 8025 R2 9075
Closing
Price 8600
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area upper band Prediksi • Trading range Rp 8375-Rp 8725
• Entry Rp 8600, take Profit Rp 8725
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 60.33 Positif
MACD 10.07 Positif
True Strength Index (TSI) 25.36 Positif
Bollinger Band (Mid) 8183 Positif
MA5 8460 Positif 5,400 6,000 6,600 7,200 7,800 8,400 9,000
March April May Jun Jul August September
INDF Upward Sloping Channel
8,460 8,334.38 8,182.5 8,000 8,000 7,950 7,875.89 8,550 8,600 8,600 8,600 9,001.92 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 INDF - Stochastic %D(6,3,3) = 77.90, Stochastic %K = 80.56, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00 77.8973
77.8973 20 80 80.5556 80.5556 -150.0 -100.0 -50.0 0.0 50.0 0.0 INDF - MACD (5,3) = -49.01, Signal() = -36.63
-49.0086 -36.6305 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 INDF - TSI(3,5,3) = 25.36, Volume() = 10,942,000.00
20.9833 0.00000 25.3613
10,942,00
INDFWilliam's % R(14)= 16 13Volume()= 10 942 000 00 -16.129
10,942,00
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
UNVR
TRADING BUY
S1 44550 R1 45175 Trend Grafik Major Up Minor Down
S2 43925 R2 45800
Closing
Price 44975
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area netral Prediksi • Trading range Rp 44550-Rp 45175
• Entry Rp 44975, take Profit Rp 45175
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 18.37 Positif
MACD -66.27 Positif
True Strength Index (TSI) -6.73 Positif
Bollinger Band (Mid) 45133 Negatif
MA5 44510 Positif 36,000 38,000 40,000 42,000 44,000 46,000 48,000 50,000
March April May Jun Jul August September
UNVR Upward Sloping Channel
44,975 44,975 44,521.9 44,510 44,000 43,346.4 43,346.4 44,975 44,975 45,132.5 47,149.2 49,615.7 49,615.7 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 UNVR - Stochastic %D(6,3,3) = 35.98, Stochastic %K = 57.93, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
35.979 35.979 20 57.9268 57.9268 80 -800 -600 -400 -200 0 200 400 0 UNVR - MACD (5,3) = -55.43, Signal() = 18.92
-55.4343 18.924 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 UNVR - TSI(3,5,3) = -6.73, Volume() = 1,431,600.00
-6.73364 -20.6852 0.00000
1,431,600
UNVRWilliam's % R(14)= 51 25Volume()= 1 431 600 00 -51.25
1,431,600
22 September 2016
22 September 2016
ADHI
TRADING BUY
S1 2440 R1 2500 Trend Grafik Major Down Minor Down
S2 2390 R2 2550
Closing
Price 2470
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi negatif • Stochastics fast line & slow indikasi negatif • Candle chart indikasi potensi rebound • RSI berada dalam area oversold • Harga berada dalam area lower band Prediksi • Trading range Rp 2440-Rp 2500
• Entry Rp 2470, take Profit Rp 2500
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 25.43 Negatif
MACD -29.50 Negatif
True Strength Index (TSI) -31.43 Positif
Bollinger Band (Mid) 2641 Negatif
MA5 2514 Negatif 2,200 2,300 2,400 2,500 2,600 2,700 2,800 2,900
March April May Jun Jul August September
ADHI Downward Sloping Channel
2,514 2,470 2,470 2,470 2,460 2,407.5 2,407.5 2,536.25 2,641 2,682.86 2,682.86 2,700 2,814.88 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 ADHI - Stochastic %D(6,3,3) = 21.63, Stochastic %K = 15.90, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
20 15.8951 15.8951 21.6273 21.6273 80 -30.0 -20.0 -10.0 0.0 10.0 20.0 30.0 0.0
ADHI - MACD (5,3) = 22.83, Signal() = 23.74 22.8276 23.7357
-60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 ADHI - TSI(3,5,3) = -31.43, Volume() = 32,924,000.00
-31.4344 -32.9257 0.00000
32,924,00
ADHIWilliam's % R(14)= 86 67Volume()= 32 924 000 00 -86.6667
32,924,00
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
JSMR
TRADING BUY
S1 4730 R1 4930 Trend Grafik Major Down Minor Down
S2 4530 R2 5125
Closing
Price 4860
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area netral
Prediksi • Trading range Rp 4730-Rp 4930 • Entry Rp 4860, take Profit Rp 4930
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 34.23 Positif
MACD 3.34 Positif
True Strength Index (TSI) 20.15 Positif
Bollinger Band (Mid) 4818 Positif
MA5 4740 Positif 4,600 4,800 5,000 5,200 5,400 5,600 5,800 6,000 6,200
March April May Jun Jul August September
JSMR Broadening Wedge 4,840 4,818.25 4,740 4,712.5 4,550 4,533.7 4,533.7 4,860 4,860 4,860 5,353.2 5,723.33 5,723.33 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 JSMR - Stochastic %D(6,3,3) = 63.98, Stochastic %K = 89.48, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
63.9795 63.9795 20 80 89.4756 89.4756 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 0.0 JSMR - MACD (5,3) = -32.39, Signal() = -19.76 -32.3856 -19.7623 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 JSMR - TSI(3,5,3) = 20.15, Volume() = 10,930,900.00 3.66075 0.00000 20.1464 10,930,90 JSMRWilliam's % R(14)= 13 89Volume()= 10 930 900 00 -13.8889 10,930,90
22 September 2016
22 September 2016
KAEF
TRADING BUY
S1 2120 R1 2410 Trend Grafik Major Up Minor Down
S2 1825 R2 2700
Closing
Price 2310
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area oversold • Harga berada dalam area netral
Prediksi • Trading range Rp 2120-Rp 2410 • Entry Rp 2310, take Profit Rp 2410
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 9.88 Positif
MACD -27.53 Positif
True Strength Index (TSI) -15.46 Positif
Bollinger Band (Mid) 2376 Negatif
MA5 2164 Positif 1,000 1,500 2,000 2,500 3,000 3,500
March April May Jun Jul August September
KAEF Downward Sloping Channel
Bullish Breakout 2,212.5 2,187.5 2,164 2,000 1,846.99 1,800 1,800 2,212.5 2,310 2,310 2,310 2,400 2,424.5 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 KAEF - Stochastic %D(6,3,3) = 23.23, Stochastic %K = 31.87, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
23.232 23.232 20 31.8672 31.8672 80 -150.0 -100.0 -50.0 0.0 50.0 100.0 0.0 KAEF - MACD (5,3) = -4.76, Signal() = 22.91
-4.75883 22.915 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 KAEF - TSI(3,5,3) = -15.46, Volume() = 26,786,100.00
-15.4584 -24.1284 0.00000
26,786,10
KAEFWilliam's % R(14)= 77 86Volume()= 26 786 100 00 -77.8571
26,786,10
Created with AmiBroker advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
SMRA
TRADING BUY
S1 1655 R1 1790 Trend Grafik Major Up Minor Down
S2 1520 R2 1925
Closing
Price 1720
Ulasan
• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area netral • Harga berada dalam area netral
Prediksi • Trading range Rp 1655-Rp 1790 • Entry Rp 1720, take Profit Rp 1790
Indikator Posisi Sinyal
Stochastics 34.86 Positif
MACD -6.70 Positif
True Strength Index (TSI) -1.04 Positif
Bollinger Band (Mid) 1738 Negatif
MA5 1675 Positif 1,400 1,500 1,600 1,700 1,800 1,900 2,000 2,100
March April May Jun Jul August September
SMRA Downward Sloping Channel
Bullish Breakout 1,678.75 1,678.75 1,675 1,666.25 1,585 1,520.71 1,520.71 1,720 1,720 1,720 1,720 1,737.75 1,892.26 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 SMRA - Stochastic %D(6,3,3) = 49.78, Stochastic %K = 56.48, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00
49.7781 49.7781 20 56.4766 56.4766 80 -30.0 -20.0 -10.0 0.0 10.0 20.0 30.0 0.0 SMRA - MACD (5,3) = -6.88, Signal() = 0.39
-6.87742 0.388515 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 SMRA - TSI(3,5,3) = -1.04, Volume() = 22,113,200.00
-1.03861 -13.9219 0.00000
22,113,20
SMRAWilliam's % R(14)= 35 71Volume()= 22 113 200 00 -35.7143
22,113,20
22 September 2016
22 September 2016
THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING
Price Support Resistance Indicators 1 Month
Ticker Rec
21-09-16 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low Agriculture
AALI Trading Buy 16050 16050 16175 15675 15925 16175 16425 Positif Negatif Positif 17225 14950
LSIP Trading Buy 1570 1570 1585 1515 1550 1585 1620 Positif Positif Positif 1665 1435
SGRO Trading Sell 1930 1930 1910 1880 1910 1940 1970 Negatif Negatif Negatif 2180 1910
Mining
PTBA Trading Buy 9775 9775 9950 9100 9525 9950 10375 Positif Positif Positif 10575 9075
ADRO Trading Sell 1170 1170 1160 1140 1160 1180 1200 Negatif Negatif Negatif 1285 1050
MEDC Trading Buy 1525 1525 1545 1455 1500 1545 1590 Positif Negatif Positif 1855 1365
INCO Trading Buy 2680 2680 2720 2540 2630 2720 2810 Positif Positif Positif 3050 2480
ANTM Trading Buy 665 665 685 585 635 685 735 Positif Positif Positif 825 615
TINS Trading Buy 790 790 810 710 760 810 860 Positif Positif Positif 935 720
Basic Industry and Chemicals
WTON Trading Buy 900 900 910 850 880 910 940 Positif Positif Negatif 1065 840
SMGR Trading Sell 9825 9825 9700 9450 9700 9950 10200 Positif Negatif Negatif 11875 9625
INTP Trading Sell 17350 17350 17225 16950 17225 17500 17775 Positif Negatif Negatif 19400 16900
SMCB Trading Buy 1005 1005 1015 985 1000 1015 1030 Positif Positif Negatif 1355 985
Miscellaneous Industry
ASII Trading Buy 8550 8550 8725 7875 8300 8725 9150 Positif Positif Positif 8650 7700
GJTL Trading Buy 1515 1515 1540 1450 1495 1540 1585 Positif Negatif Positif 1755 1310
Consumer Goods Industry
INDF Trading Buy 8600 8600 8725 8025 8375 8725 9075 Positif Positif Positif 8725 7750
GGRM Trading Buy 64375 64375 65075 61675 63375 65075 66775 Positif Negatif Positif 68775 59225
UNVR Trading Buy 44975 44975 45175 43925 44550 45175 45800 Positif Positif Positif 46950 44000
KLBF Trading Sell 1700 1700 1680 1640 1680 1720 1760 Positif Negatif Negatif 1815 1650
Property, Real Estate and Building Construction
BSDE Trading Buy 2150 2150 2190 2010 2100 2190 2280 Positif Positif Positif 2380 1965
PTPP Trading Buy 4550 4550 4440 4260 4440 4620 4800 Positif Positif Positif 4760 3970
WIKA Trading Buy 2790 2790 2850 2590 2720 2850 2980 Positif Negatif Positif 3360 2680
ADHI Trading Buy 2470 2470 2500 2390 2440 2500 2550 Negatif Negatif Negatif 2840 2430
WSKT Trading Sell 2620 2620 2550 2430 2550 2670 2790 Positif Negatif Negatif 2840 2380
Infrastructure, Utilities and Transportation
PGAS Trading Sell 2680 2680 2640 2570 2640 2710 2780 Positif Negatif Negatif 3420 2650
JSMR Trading Buy 4860 4860 4930 4530 4730 4930 5125 Positif Positif Positif 5675 4550
ISAT Trading Buy 5325 5325 5400 5150 5275 5400 5525 Positif Positif Negatif 6675 5150
TLKM Trading Buy 4200 4200 4250 4010 4130 4250 4370 Positif Positif Positif 4430 3950
Finance
BMRI Trading Buy 11375 11375 11525 10875 11200 11525 11850 Positif Negatif Positif 11950 10500
BBRI Trading Buy 12000 12000 12075 11775 11925 12075 12225 Positif Positif Positif 12250 11475
BBNI Trading Buy 5475 5475 5525 5275 5400 5525 5650 Positif Positif Positif 5975 5300
BBCA Trading Buy 15175 15175 15250 14950 15100 15250 15400 Positif Negatif Positif 15500 14800
BBTN Trading Buy 1990 1990 2030 1825 1925 2030 2130 Positif Positif Positif 2040 1835
Trade, Services and Investment
UNTR Trading Sell 17600 17600 17350 16900 17350 17800 18250 Positif Negatif Negatif 19250 16525