• Tidak ada hasil yang ditemukan

Case Stroke Hemoragik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Case Stroke Hemoragik"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I BAB I

PENDAHULUAN PENDAHULUAN

Stroke adalah sindrom klinis yang awal timbulnya mendadak, progresif, cepat, berupa Stroke adalah sindrom klinis yang awal timbulnya mendadak, progresif, cepat, berupa defisit neurologis fokal dan/atau global, yang berlangsung 24 jam atau lebih atau langsung defisit neurologis fokal dan/atau global, yang berlangsung 24 jam atau lebih atau langsung menimbulkan kematian, dan semata-mata disebabkan oleh gangguan peredaran darah otak  menimbulkan kematian, dan semata-mata disebabkan oleh gangguan peredaran darah otak  non traumatik. Bila gangguan peredaran darah otak ini berlangsung sementara, beberapa non traumatik. Bila gangguan peredaran darah otak ini berlangsung sementara, beberapa detik hingga beberapa jam kebanyakan !" - 2" menit#, tapi kurang dari 24 jam, disebut detik hingga beberapa jam kebanyakan !" - 2" menit#, tapi kurang dari 24 jam, disebut sebagai serangan iskemia otak sepintas $ransient %schemic &ttack#.

sebagai serangan iskemia otak sepintas $ransient %schemic &ttack#. 'enin

'eningkatngkatnya ya usia usia harapaharapan n hidup yang hidup yang didodidorong oleh rong oleh keberkeberhasilan pembanguhasilan pembangunannan nas

nasionional al sertserta a gloglobalbalisasisasi i di di %nd%ndoneonesia sia akaakan n cencenderderung ung menmeningingkatkatkan kan risirisiko ko terjterjadiadinyanya  penyakit (askular seperti penyakit jantung koroner, stroke, dan penyak

 penyakit (askular seperti penyakit jantung koroner, stroke, dan penyakit arteri perifer. )ata diit arteri perifer. )ata di %ndon

%ndonesia esia menunmenunjukkjukkan an kecenkecenderunderungan gan peninpeningkatagkatan n kasus stroke kasus stroke baik dalam baik dalam hal hal kematkematian,ian, kejadian, maupun kecacatan. &ngka kematian berdasarkan umur adalah sebesar !*,+ umur  kejadian, maupun kecacatan. &ngka kematian berdasarkan umur adalah sebesar !*,+ umur  4*-** tahun#, 2, umur **-4 tahun# dan 2,* umur 0* tahun#.

4*-** tahun#, 2, umur **-4 tahun# dan 2,* umur 0* tahun#.!! 1ejadian stroke1ejadian stroke

seb

sebesaesar r *!*!, , peper r !"!"".".""""" " pependndududuk uk didimamana na !,!,  titidadak k beberurubabah h dadan n 4,4,  semsemakakinin memberat.

memberat.22 enderita laki-laki lebih banyak daripada perempuan, dan profil usia produktif  enderita laki-laki lebih banyak daripada perempuan, dan profil usia produktif 

dan usia dibawah 4* tahun sebesar !!,, usia 4*-4 tahun *4,2, dan usia di atas * tahun dan usia dibawah 4* tahun sebesar !!,, usia 4*-4 tahun *4,2, dan usia di atas * tahun seb

sebesar esar ,,*.*. StroStroke ke memenynyeraerang ng ususia ia prprododukuktitif f dadan n ususia ia lalanjnjutut, , yayang ng beberprpototenensisi

menim

menimbulkabulkan n masalah baru masalah baru dalam pembangudalam pembangunan kesehatan secara nan kesehatan secara nasionnasional al di di kemudkemudianian hari.

hari.44

)i satu sisi, modernisasi meningkatkan risiko stroke karena perubahan pola hidup, )i satu sisi, modernisasi meningkatkan risiko stroke karena perubahan pola hidup, sed

sedangangkan kan di di sisi sisi lailain n menmeningingkatkatkan kan usiusia a harharapaapan n hidhidup up jugjuga a akaakan n menmeningingkatkatkan kan risirisikoko terjadinya stroke karena bertambahnya jumlah penduduk usia lanjut.

terjadinya stroke karena bertambahnya jumlah penduduk usia lanjut. ri

rinsinsip p dasdasar ar diadiagnognosis sis strostroke ke teltelah ah dikdiketaetahui hui dendengan gan jeljelas. as. 3am3amun, un, penpenuluulusursuranan faktor risiko belum menjadi pedoman standar dalam pencegahan stroke selanjutnya. leh faktor risiko belum menjadi pedoman standar dalam pencegahan stroke selanjutnya. leh karena itu, penelusuran faktor risiko pada pasien rawat dengan stroke harus diperhatikan. karena itu, penelusuran faktor risiko pada pasien rawat dengan stroke harus diperhatikan. Setiap pasien stroke yang pulang dari perawatan perlu diinformasikan mengenai faktor risiko Setiap pasien stroke yang pulang dari perawatan perlu diinformasikan mengenai faktor risiko yang dimiliki, sehingga dapat dilakukan pemeriksaan awal terhadap faktor risiko terhadap yang dimiliki, sehingga dapat dilakukan pemeriksaan awal terhadap faktor risiko terhadap kerabat dekat pasien.

(2)

BAB II BAB II STA

STATUS TUS PPASIEASIENN

I.

I. IDIDENENTITITTAS PAS PASASIEIENN  3ama

 3ama 5 $n. &5 $n. & 6

6ssiiaa 5 5 * * ttaahhuunn 77eenniis s kkeellaammiinn 5 5 88aakkii--llaakkii &

&ggaammaa 5 %%ssllaam5 m S

Suukkuu 5 5 77aawwaa

Statu

Status perkawinans perkawinan 5 'enikah5 'enikah 

eekkeerrjjaaaann 5 5 eennssiiuunn 

eennddiiddiikkaann 5 5 SS'' &

&llaammaatt 5 $5 $eemmbbook k 88uuwwuunngg $

$anangggagal l mamasusukk 5 5   'a'areret t 22"!"!**

II

II.. ANANAMAMNENESISISS

&namnesis dilakukan secara alloanamnesis terhadap istri pasien pada tanggal 4 'aret &namnesis dilakukan secara alloanamnesis terhadap istri pasien pada tanggal 4 'aret 2"!* pada pukul !4."" 9%B di bangsal :endrawasih ;S6) dr. Soeselo Slawi.

2"!* pada pukul !4."" 9%B di bangsal :endrawasih ;S6) dr. Soeselo Slawi. K

Keelluuhhaan n UUttaammaa :: 1elemahan pada anggota gerak kanan.1elemahan pada anggota gerak kanan. K

Keelluuhhaan n TTaammbbaahhaann :: Badan lemas, Badan lemas, nyeri kepala, nyeri kepala, dan sulit dan sulit bicara.bicara. Riwayat Penyakit Sekaan!

Riwayat Penyakit Sekaan! Seo

Seoranrang g pasipasien en pripria a * tahun * tahun datdatang ang ke ke %<) ;S6) %<) ;S6) drdr. . SoSoeseleselo o SlaSlawi wi dendengangan keluhan utama terasa lemas pada anggota gerak sebelah kanan sejak ! jam S';S. 8emas keluhan utama terasa lemas pada anggota gerak sebelah kanan sejak ! jam S';S. 8emas dirasakan mendadak ketika pasien akan shalat subuh. asien mengaku kepala terasa sakit dirasakan mendadak ketika pasien akan shalat subuh. asien mengaku kepala terasa sakit dan terdapat muntah. Setelah itu pasien tidak bisa mengangkat tangan dan kaki sebelah dan terdapat muntah. Setelah itu pasien tidak bisa mengangkat tangan dan kaki sebelah kanan disertai dengan bicara yang pelo. asien menyangkal adanya penurunan kesadaran. kanan disertai dengan bicara yang pelo. asien menyangkal adanya penurunan kesadaran. <angg

<angguan uan pengpenglihatan lihatan disandisangkal, gkal, ganggangguan guan penciupenciuman man disandisangkal, gkal, telintelinga ga berdenberdengingging disangkal, sering tersedak saat makan atau minum disangkal, kejang disangkal, demam disangkal, sering tersedak saat makan atau minum disangkal, kejang disangkal, demam  juga disangkal. B&B dan B&1 lancar

 juga disangkal. B&B dan B&1 lancar.. Riwayat Penyakit Dahulu

Riwayat Penyakit Dahulu asi

asien en perpernah nah menmengalgalami ami hal hal sepseperti erti ini ini sebsebeluelumnymnya. a. asiasien en memmemilikiliki i riwriwayaayatt stroke sekitar = bulan yang lalu. asien memiliki riwayat hipertensi. ;iwayat diabetes stroke sekitar = bulan yang lalu. asien memiliki riwayat hipertensi. ;iwayat diabetes mellitus, asma, alergi,

mellitus, asma, alergi, penyakit jantung, li(er, ginjal, maupun keganasan disangkal.penyakit jantung, li(er, ginjal, maupun keganasan disangkal.

Riwayat Penyakit Kelua!a Riwayat Penyakit Kelua!a

)alam keluarga, tidak ada yang mengalami kejadian serupa. asien mengaku tidak  )alam keluarga, tidak ada yang mengalami kejadian serupa. asien mengaku tidak  ada yang memiliki riwayat stroke, hipertensi, diabetes mellitus, asma, alergi, penyakit ada yang memiliki riwayat stroke, hipertensi, diabetes mellitus, asma, alergi, penyakit  jantung, li(er, gin

 jantung, li(er, ginjal, dan keganasan.jal, dan keganasan. Riwayat S"#ial $an Ek"n"mi

(3)

BAB II BAB II STA

STATUS TUS PPASIEASIENN

I.

I. IDIDENENTITITTAS PAS PASASIEIENN  3ama

 3ama 5 $n. &5 $n. & 6

6ssiiaa 5 5 * * ttaahhuunn 77eenniis s kkeellaammiinn 5 5 88aakkii--llaakkii &

&ggaammaa 5 %%ssllaam5 m S

Suukkuu 5 5 77aawwaa

Statu

Status perkawinans perkawinan 5 'enikah5 'enikah 

eekkeerrjjaaaann 5 5 eennssiiuunn 

eennddiiddiikkaann 5 5 SS'' &

&llaammaatt 5 $5 $eemmbbook k 88uuwwuunngg $

$anangggagal l mamasusukk 5 5   'a'areret t 22"!"!**

II

II.. ANANAMAMNENESISISS

&namnesis dilakukan secara alloanamnesis terhadap istri pasien pada tanggal 4 'aret &namnesis dilakukan secara alloanamnesis terhadap istri pasien pada tanggal 4 'aret 2"!* pada pukul !4."" 9%B di bangsal :endrawasih ;S6) dr. Soeselo Slawi.

2"!* pada pukul !4."" 9%B di bangsal :endrawasih ;S6) dr. Soeselo Slawi. K

Keelluuhhaan n UUttaammaa :: 1elemahan pada anggota gerak kanan.1elemahan pada anggota gerak kanan. K

Keelluuhhaan n TTaammbbaahhaann :: Badan lemas, Badan lemas, nyeri kepala, nyeri kepala, dan sulit dan sulit bicara.bicara. Riwayat Penyakit Sekaan!

Riwayat Penyakit Sekaan! Seo

Seoranrang g pasipasien en pripria a * tahun * tahun datdatang ang ke ke %<) ;S6) %<) ;S6) drdr. . SoSoeseleselo o SlaSlawi wi dendengangan keluhan utama terasa lemas pada anggota gerak sebelah kanan sejak ! jam S';S. 8emas keluhan utama terasa lemas pada anggota gerak sebelah kanan sejak ! jam S';S. 8emas dirasakan mendadak ketika pasien akan shalat subuh. asien mengaku kepala terasa sakit dirasakan mendadak ketika pasien akan shalat subuh. asien mengaku kepala terasa sakit dan terdapat muntah. Setelah itu pasien tidak bisa mengangkat tangan dan kaki sebelah dan terdapat muntah. Setelah itu pasien tidak bisa mengangkat tangan dan kaki sebelah kanan disertai dengan bicara yang pelo. asien menyangkal adanya penurunan kesadaran. kanan disertai dengan bicara yang pelo. asien menyangkal adanya penurunan kesadaran. <angg

<angguan uan pengpenglihatan lihatan disandisangkal, gkal, ganggangguan guan penciupenciuman man disandisangkal, gkal, telintelinga ga berdenberdengingging disangkal, sering tersedak saat makan atau minum disangkal, kejang disangkal, demam disangkal, sering tersedak saat makan atau minum disangkal, kejang disangkal, demam  juga disangkal. B&B dan B&1 lancar

 juga disangkal. B&B dan B&1 lancar.. Riwayat Penyakit Dahulu

Riwayat Penyakit Dahulu asi

asien en perpernah nah menmengalgalami ami hal hal sepseperti erti ini ini sebsebeluelumnymnya. a. asiasien en memmemilikiliki i riwriwayaayatt stroke sekitar = bulan yang lalu. asien memiliki riwayat hipertensi. ;iwayat diabetes stroke sekitar = bulan yang lalu. asien memiliki riwayat hipertensi. ;iwayat diabetes mellitus, asma, alergi,

mellitus, asma, alergi, penyakit jantung, li(er, ginjal, maupun keganasan disangkal.penyakit jantung, li(er, ginjal, maupun keganasan disangkal.

Riwayat Penyakit Kelua!a Riwayat Penyakit Kelua!a

)alam keluarga, tidak ada yang mengalami kejadian serupa. asien mengaku tidak  )alam keluarga, tidak ada yang mengalami kejadian serupa. asien mengaku tidak  ada yang memiliki riwayat stroke, hipertensi, diabetes mellitus, asma, alergi, penyakit ada yang memiliki riwayat stroke, hipertensi, diabetes mellitus, asma, alergi, penyakit  jantung, li(er, gin

 jantung, li(er, ginjal, dan keganasan.jal, dan keganasan. Riwayat S"#ial $an Ek"n"mi

(4)

a

asiesien n seseororanang g pepensnsiuiunanan, n, kekebabanynyakakan an beberaraktkti(i(itaitas s di di dadalalam m rurumamah. h. aasiesienn mer

merokookok k sejasejak k usiusia a mudmuda, a, namnamun un sekasekaranrang g sudsudah ah berberhenhenti ti mermerokookok. k. asiasien en tidtidak ak  mengkonsumsi minuman beralkohol dan jarang berolahraga.

mengkonsumsi minuman beralkohol dan jarang berolahraga. III.PEMERIKSAAN %ISIK 

III.PEMERIKSAAN %ISIK  $&3)& >%$&8

$&3)& >%$&8 $

$eekkaannaan n ddaarraahh 55 &'()&((&'()&(( mm?g mm?g  3adi

 3adi 5 +4 @/menit, irama teratur, (olu5 +4 @/menit, irama teratur, (olume cukup,me cukup, equal equal  e

ernrnapapasasanan 5 5 224 4 @@/m/menenitit, , rereggulularar, , titippe e ababddomomininooththoorarakkalal S Suuhhuu 5 5 ,,oo:: S$&$6S <A3A;&8%S S$&$6S <A3A;&8%S Kea$aan Umum Kea$aan Umum

--

11eessaaddaarraann 5 5 ::oommppoossmmeennttiiss

--

11eessaan n ssaakkiitt 5 5 $$aammppaak k ssaakkiit t sseeddaanngg

--

11eessaan n ggiiii 5 5 <<iii i ccuukkuupp

--

::aarra a bbeerrjjaallaann 5 5 SSuulliit t ddiinniillaaii

Statu# P#iki# Statu# P#iki#

--

SSiikkaapp 5 5 11ooooppeerraattiif  f  

--

eerrhhaattiiaann 5 5 99aajjaar  r  

--

AAkksspprreessi wi waajjaahh 5 5 99aajjaar r 

--

11oonnttaak k ppssiikkiiss 5 5 &&ddaa

Ant"*"meti Ant"*"meti

--

$$iinnggggi i bbaaddaann 5 5 !!* * ccmm

--

BBeerraat t bbaaddaann 5 5 *** * kkgg

--

%ndeks 'asa $ubuh 5 2".= gii normal#%ndeks 'asa $ubuh 5 2".= gii normal#

Kulit Kulit

--

99arna sawo matang, arna sawo matang, ikterik -#, sianosis ikterik -#, sianosis -#-#

--

$idak tampak efloresensi yang bermakna$idak tampak efloresensi yang bermakna

--

Suhu teraba hangat, turgor kulit baik Suhu teraba hangat, turgor kulit baik 

Ke*ala Ke*ala

--

Bentuk kepala normosefaliBentuk kepala normosefali

--

;ambut hitam dan sedikit beruban, distribusi merata, tidak mudah dicabut;ambut hitam dan sedikit beruban, distribusi merata, tidak mudah dicabut

--

$idak terdapat jejas, hematom, atau tanda-tanda trauma$idak terdapat jejas, hematom, atau tanda-tanda trauma

--

99ajah simetris, ajah simetris, tidak ada kelainan dismorfik tidak ada kelainan dismorfik 

Mata Mata

--

&lis berwarna hitam, distribusi merata&lis berwarna hitam, distribusi merata

(5)

-

1edudukan bola mata simetris

-

1onjungti(a anemis -/-, sklera ikterik -/-, pupil bulat isokor dengan diameter C 

mm, refleks cahaya langsung D/D, refleks cahaya tidak langsung D/D, lensa jernih, iris berwarna coklat

Hi$un!

-

Bentuk normal, deformitas -#, de(iasi septum -#, mukosa hiperemis -#,

edema -#, konka eutrofi D/D, konka hiperemis , sekret -/-Telin!a

-

Simetris, normotia, liang telinga lapang, hiperemis -#, sekret -/-, serumen D/D,

corpus alienum

-/-Mulut $an Ten!!""kan

-

Bibir kering D#, pucat -#, sianosis -#, hiperemis -#, luka -#, hematom -#,

mukosa baik 

-

<usi kering -#, hiperemis -#, perdarahan -#, luka -#, hematom -#, mukosa baik 

-

<igi geligi tidak utuh, caries dentis D#, oral hygiene kurang

-

8idah normoglossia, coated tongue -#, trismus -#

-

6(ula simetris, letak ditengah, hiperemis -#, tonsil $!-$!, faring hiperemis -#,

detritus -#, kripta melebar -# Lehe

-

%nspeksi 5 jejas -#, edema -#, hematom -#, tanda-tanda trauma -#

-

alpasi 5 de(iasi trakea -#, kelenjar getah bening dan kelenjar tiroid tidak

teraba membesar, massa/tumor -#, nyeri tekan -# Th"ak#

-

%nspeksi 5 bentuk normal, mendatar, simetris, jejas -#, tanda-tanda trauma -#,

retraksi sela iga -#, gerak napas yang tertinggal -#, spider ner(i -#, roseola rosespot -#

-

alpasi 5 nyeri tekan costae -#, krepitasi pada bagian anterior costae -#,

emfisema subkutis -# Pau

-

%nspeksi 5 gerak nafas simetris

-

alpasi 5 (ocal fremitus sama kuat pada kedua lapang paru, gerak nafas

simetris, tidak ada yang tertinggal

-

erkusi 5 sonor di kedua lapang paru

-

&uskultasi 5 suara napas (esikuler D/D, wheeing -/-, ronkhi kasar D/D

+antun!

-

%nspeksi 5 ictus cordis tidak tampak 

(6)

-

erkusi 5

 Batas kanan jantung 5 %:S %%%-> linea sternalis de@tra

 Batas kiri jantung 5 %:S > 2 cm lateral linea midkla(ikularis sinistra  Batas atas jantung 5 %:S %%% linea parasternalis sinistra

-

&uskultasi 5 bunyi jantung %-%% regular, murmur -#, gallop -#

Ab$"men

-

%nspeksi 5 datar, sagging of the flanks -#, jejas -#, dilatasi (ena -#, tanda

trauma -#, smilling umbilicus -#

-

&uskultasi 5 bising usus * @/menit

-

erkusi 5 timpani pada seluruh kuadran abdomen, shifting dullness -#,

undulasi -#

-

alpasi 5 supel, massa/tumor -#, hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan

epigastrium -#, nyeri tekan -#, nyeri lepas -#, ballottement  -#, nyeri ketuk :>& -#

Ek#temita#

Ek#temita# Su*ei"

De,ta Sini#ta

&kral ?angat ?angat

Adema -# -#

Sendi $idak ada kelainan $idak ada kelainan

7ejas -# -#

Ek#temita# In-ei" De,ta Sini#ta

&kral ?angat ?angat

Adema -# -#

Sendi $idak ada kelainan $idak ada kelainan

7ejas -# -#

S$&$6S 3A6;8<%S la#!"w /"ma S0ale 1/S2

-

Aye 5 4

-

>erbal 5 2

-

'otorik 5 

-

$otal 5 !2

Tan$a Ran!#an! Menin!eal

(7)

-

Brudinski % 5 -#

-

Brudinski %% 5 -#

-

1ernig 5 0 !*E / 0 !*E

-

8aseFue 5 0 ="E / 0 ="E

Baha#a)Bi0aa

-

)isfasia motorik 5 -#

-

)isfasia sensorik 5 -#

-

)isartria 5 D#

Pemeik#aan Ne3u# /aniali# !# 3er(us lfaktorius

Subjektif 5 $idak dilakukan pemeriksaan bjektif 5 $idak dilakukan pemeriksaan 2# 3er(us ptikus

>isus 5 $idak dilakukan pemeriksaan 8apang pandang 5 $idak dilakukan pemeriksaan engenalan warna 5 $idak dilakukan pemeriksaan Gundus oculi 5 $idak dilakukan pemeriksaan

# 3er(us culomotorius

Pemeik#aan De,ta Sini#ta

1edudukan bulbus oculi )i tengah )i tengah ergerakan bulbus oculi  - Superior   - %nferior   - 'edial  - Superomedial Baik  Baik  Baik  Baik  Baik  Baik  Baik  Baik  )iplopia - -Strabismus - -tosis - -upil  - Bentuk   - 6kuran  - %sokor/anisokor   - ;efleks cahaya langsung Bulat  mm %sokor  D D Bulat  mm %sokor  D D

(8)

 - ;efleks cahaya tidak langsung

4# 3er(us $rochlearis

Pemeik#aan De,ta Sini#ta

ergerakan bulbus oculi inferomedial#

Baik Baik  

)iplopia -

-*# 3er(us $rigeminus 'otorik 

-

'embuka mulut 5 Baik  

-

'engunyah 5 Baik  

-

'enggigit 5 Baik  

Sensorik 

-

;efleks kornea 5 Baik  

Sensibilitas wajah5

Pemeik#aan De,ta Sini#ta

;amus ophtalmicus Baik Baik  

;amus ma@illaris Baik Baik  

;amus mandibularis Baik Baik  

# 3er(us &bducens

Pemeik#aan De,ta Sini#ta

ergerakan bulbus oculi  - 8ateral  - Superolateral  - %nferolateral Baik  Baik  Baik  Baik  Baik  Baik  )iplopia - -=# 3er(us Gacialis

(9)

# 3er(us >estibulocochlearis - Nervus Cochlearis

Pemeik#aan De,ta Sini#ta

)etik arloji $idak dilakukan  pemeriksaan $idak dilakukan  pemeriksaan 'endengaar suara  berbisik  $idak dilakukan  pemeriksaan $idak dilakukan  pemeriksaan $es ;inne $idak dilakukan

 pemeriksaan

$idak dilakukan  pemeriksaan $es Schwabach $idak dilakukan

 pemeriksaan

$idak dilakukan  pemeriksaan $es 9eber $idak dilakukan

 pemeriksaan $idak dilakukan  pemeriksaan

-

 3er(us >estibularis  3istagmus 5 -/->ertigo 5 -# +# 3er(us <lossopharingeus 'otorik 

-

;efleks muntah 5 $idak dilakukan pemeriksaan

Sensorik 

Kanan Kii

%un!#i M"t"ik 

'engerutkan dahi D D

'engangkat alis $ertinggal 4

'emejamkan mata D 4

'enyeringai $idak simetris 4

'engembungkan pipi $idak simetris 4

'encucurkan bibir $idak simetris 4

;eflek <labella $idak dilakukan $idak dilakukan

:ho(stek $idak dilakukan $idak dilakukan

%un!#i Pen!e0a*an

(10)

-

%ndra pengecapan lidah !/ posterior 5 $idak dilakukan pemeriksaan

!"# 3er(us >agus

-

alatum mole 5 Simetris

-

6(ula 5 )itengah

-

&rcus pharingeus 5 Simetris

-

)isfagia 5 -#

-

)isfonia 5 -#

!!# 3e(us &ccesorius

-

'engangkat bahu 5 )apat dilakukan, asimetris sisi kanan lebih sulit#

-

'emalingkan leher 5 )apat dilakukan, simetris

!2# 3er(us ?ypoglossus

-

ergerakan lidah 5 Baik 

-

$remor lidah 5 -#

-

Gasikulasi 5 -#

-

&rtikulasi 5 kurang baik 

-

&trofi lidah 5 -#

-

osisi lidah saat dijulurkan 5 de(iasi ke kanan

Pemeik#aan Ba$an $an Ek#temita# 1An!!"ta eak2 Ba$an

-

'otorik 

osisi columna (ertebralis saat istirahat5 tegak, ditengah <erak columna (ertebralis5 baik 

-

Sensorik

Pemeik#aan De,ta Sini#ta

$aktil 3ormal 3ormal

 3yeri 3ormal 3ormal

Suhu $idak dilakukan

 pemeriksaan

$idak dilakukan  pemeriksaan

-

;efleks superfisialis

&bdomen 5 $idak dilakukan pemeriksaan 1remaster 5 $idak dilakukan pemeriksaan Bulboca(ernosus 5 $idak dilakukan pemeriksaan <luteal 5 $idak dilakukan pemeriksaan Ek#temita# Su*ei"

(11)

-

Motorik

Pemeik#aan De,ta Sini#ta

1esimetrisan pasif# Simetris Simetris

ergerakan akti-5 tebata# Akti-5 ti$ak   tebata#

$onus 3ormotonus 3ormotonus

$rofi Autrofi Autrofi

1ekuatan 6 7

-

Sensorik

Pemeik#aan De,ta Sini#ta

$aktil Baik Baik  

 3yeri Baik Baik 

Suhu $idak dilakukan

 pemeriksaan

$idak dilakukan  pemeriksaan

-

Refeks siolois

Pemeik#aan De,ta Sini#ta

Biceps D D

$riceps D D

-

Refeks !atolois

Pemeik#aan De,ta Sini#ta

?offmann -$romner  $idak dilakukan  pemeriksaan $idak dilakukan  pemeriksaan Ek#temita# In-ei"

-

Motorik

Pemeik#aan De,ta Sini#ta

1esimetrisan pasif# Simetris Simetris

ergerakan akti-5 tebata# Akti-5 ti$ak   tebata#

$onus 3ormotonus 3ormotonus

$rofi Autrofi Autrofi

1ekuatan 6 7

(12)

Pemeik#aan De,ta Sini#ta

$aktil Baik Baik  

 3yeri Baik Baik 

Suhu $idak dilakukan

 pemeriksaan

$idak dilakukan  pemeriksaan

-

Refeks siolois

Pemeik#aan De,ta Sini#ta

atella D D

&chilles D D

1lonus patella $idak dilakukan  pemeriksaan

$idak dilakukan  pemeriksaan 1lonus achilles $idak dilakukan

 pemeriksaan

$idak dilakukan  pemeriksaan

-

Refeks !atolois

Pemeik#aan De,ta Sini#ta

Babinsky 4 D

:haddock $idak dilakukan  pemeriksaan

$idak dilakukan  pemeriksaan <onda $idak dilakukan

 pemeriksaan

$idak dilakukan  pemeriksaan <ordon $idak dilakukan

 pemeriksaan

$idak dilakukan  pemeriksaan ppenheim $idak dilakukan

 pemeriksaan

$idak dilakukan  pemeriksaan Schaeffer $idak dilakukan

 pemeriksaan

$idak dilakukan  pemeriksaan Pemeik#aan K""$ina#i5 /aa Be8alan5 $an Ke#eimban!an

-

:ara berjalan 5 $idak dilakukan pemeriksaan

-

$es ;omberg 5 $idak dilakukan pemeriksaan

-

$es $andem gait 5 $idak dilakukan pemeriksaan

-

$es )isdiadokokinesis 5 $idak dilakukan pemeriksaan

-

$es Ginger to nose 5 $idak dilakukan pemeriksaan

-

$es Ginger to finger 5 $idak dilakukan pemeriksaan

-

$es ?eel to knee 5 $idak dilakukan pemeriksaan

-

$es ;ebound phenomenon 5 $idak dilakukan pemeriksaan

(13)

Pemeik#aan De,ta Sini#ta $remor - -&tetosis - -:horea - -Ballismus - -Pemeik#aan %un!#i 9t"n"m

-

'iksi 5 1urang baik 

-

)efekasi 5 Baik 

Pemeik#aan %un!#i Luhu

-

&tensi 5 Baik 

-

Bahasa 5 Baik 

-

'emori 5 Baik 

-

1ognitif 5 Baik 

-

&fek dan emosi 5 Baik 

I. PEMERIKSAAN PENUN+AN Lab"at"ium

?ematologi --2"!*#

Daah Rutin

Pemeik#aan Ha#il Satuan Nilai Ru8ukan

8eukosit H &&5; !"/u8 ," H !","

Aritrosit *,! !"/u8 4,4 H ,+"

?emoglobin !*, gr/d8 !!,= H !*,*

?ematokrit 42  * H 4=

$rombosit 2++ !"/u8 !*" H 4""

Kimia Klinik 

Pemeik#aan Ha#il Satuan Nilai Ru8ukan

<ula darah sewaktu + mg/d8 =*H !4" 6reum 22,4 mg/d8 !=,! H 42 :reatinin  H &5<( mg/d8 ",4 H !," 6ric &cid *, mg/d8 2," H =,"

:holesterol $otal L &&; mg/d8 !*" H 2""

$rigliserida = mg/d8 * H !*"

Bilirubin $otal ", mg/d8 ",2 H !," Bilirubin )irek ",! mg/d8 ",! H ", Bilirubin %ndirek ",*2 mg/d8 " H ",=*

(14)

&lbumin 4,"" g/d8 , H *, <lobulin ,!" mg/d8 !, H ,! S<$ !* 6/8 ! H  S<$ ! 6/8  -" Ra$i"l"!i :$ Scan 1epala --2"!*# 1esan5

-

%ntracerebral hematome pada lobus temporal kiri, ganglia basalis kiri, corona

radiata kiri dan sentrum semio(ale kiri yang menyebabkan pendesakan dan  penyempitan (entrikel lateral kiri.

-

<ambaran peningkatan tekanan intrakranial.

-

$ak tampak infark maupun S8.

. RESUME

asien laki-laki * tahun, datang ke %<) ;S6) dr. Soeselo Slawi dengan keluhan utama terasa lemas pada anggota gerak sebelah kanan secara mendadak sejak ! jam S';S. asien mengaku kepala terasa sakit dan terdapat muntah, tidak bisa mengangkat tangan dan kaki sebelah kanan, disertai dengan bicara yang pelo. asien menyangkal adanya penurunan kesadaran, gangguan penglihatan disangkal, gangguan penciuman disangkal, telinga berdenging disangkal, sering tersedak saat makan atau minum disangkal, kejang disangkal, demam juga disangkal. B&B dan B&1 lancar.

(15)

asien pernah mengalami hal seperti ini sebelumnya. asien memiliki riwayat stroke sekitar = bulan yang lalu. asien memiliki riwayat hipertensi. asien merokok  sejak usia muda, namun sekarang sudah berhenti merokok.

ada pemeriksaan fisik ditemukan tekanan darah yang meningkat, yaitu !="/!"" mm?g. ada status neurologis didapatkan <:S A4>2'. ada pemeriksaan lidah terjadi

de(iasi ke sisi sebelah kanan. emeriksaan motorik ekstermitas superior dan inferior  dekstra didapatkan pergerakan terbatas dengan kekuatan otot yaitu 4. ada pemeriksaan sensorik masih normal. ;efleks fisiologis D# dan refleks patologis D#.

?asil pemeriksaan penunjang laboratorium hematologi didapatkan peningkatan nilai leukosit dan creatinin. ?asil :$ Scan kepala menunjukkan kesan intracerebral hematome pada lobus temporal kiri, ganglia basalis kiri, corona radiata kiri dan sentrum semio(ale kiri yang menyebabkan pendesakan dan penyempitan (entrikel lateral kiri. I. DIAN9SIS KER+A

-

)iagnosis 1linis 5 ?emiparesis de@tra, disartria

-

)iagnosis Atiologis 5 ?ipertensi 1ronis

-

)iagnosis $opis 5 %ntracerebral hematome pada lobus temporal kiri, ganglia

 basalis kiri, corona radiata kiri dan sentrum semio(ale kiri yang menyebabkan  pendesakan dan penyempitan (entrikel lateral kiri

-

)iagnosis atologis 5 Stroke ?emoragik 

-

)iagnosis $ambahan 5 ?ipertensi grade %%

II. PENATALAKSANAAN 'edikamentosa

-

ksigenasi nasal kanul  liter/menit

-

%nfus ;inger 8aktat 2" tpm D 3S

-

%> :eftria@one 2 @ ! gr

-

%> iracetam  @ ! gr

-

%> :iticholin  @ *"" mg

-

%> ;anitidin 2 @ " mg

-

%> 'ecobalamin 2 @ ! ampul

-

&sam $raneksamat  @ 2

-

 3imotop  @ ! peroral

-

$otilac 4 @ *"cc

(16)

 3on 'edikamentosa

-

Adukasi kepada pasien dan keluarga tentang penyakit yang sedang diderita

-

Adukasi tentang jenis makanan yang harus dihindari

-

Berhenti merokok 

-

Gisioterapi

III. PR9N9SIS

&d (itam 5 dubia ad bonam &d fungsionam 5 dubia ad malam &d sanasionam 5 dubia ad malam

BAB III

ANALISIS KASUS

)iagnosis pada pasien ini adalah stroke hemoragik, yang dapat ditegakkan  berdasarkan5

!. <ejala klinis

-

)efisit neurologis berupa kelemahan pada ekstremitas bagian atas dan bawah

sebelah kanan yang terjadi secara mendadak. ?al ini sesuai dengan definisi stroke, yaitu dimana terjadinya defisit neurologi yang terjadi secara tiba-tiba yang disebabkan oleh gangguan pembuluh darah otak yang terganggu. ?emiparesis de@tra disebabkan oleh kerusakan sentral pada otak sisi sinistra sehingga memberikan defisit pada sisi kontralateral.

-

ada pasien juga didapatkan nyeri kepala yang dapat disebabkan oleh kompresi

langsung rangsang nyeri seperti pada umumnya terjadi pada perdarahan intrakranial lainnya. 3yeri kepala pada stroke juga dapat timbul jika tekanan darah

(17)

dalam tubuh meningkat, pembuluh arteri rupture, dan menyebabkan perdarahan  jaringan otak dan darah tersebut akan membentuk suatu masa sehingga

meningkatkan tekanan intrakranial.

-

'untah pada pasien dapat terjadi ketika reseptor tekanan intracranial terangsang

akan mengakibatkan pusat muntah di dorso lateral formation retikularis terangsang . Selanjutnya formatio retikularis akan merangsang motorik ner(us (agus yang akan menyebabkan kontraksi duodenum dan antrum lambung sehingga terjadi peningkatan tekanan intrabdomen, selain itu ner(us (agus juga membuat sfingter esophagus membuka oleh karena itu terjadi muntah.

-

elo pada pasien mungkin disebabkan karena kompresi pada n. >%% dan I%% yang

terdapat di capsula interna. 2. Gaktor risiko

-

6sia 5 risiko terjadinya stroke meningkat pada usia diatas 4* tahun akibat proses

 penyempitan dan pengerasan pembuluh darah yang dapat mengurangi aliran darah ke otak. Selain itu pada usia tua lebih banyak penyakit penyerta yang dapat memicu terjadinya serangan stroke

-

?ipertensi 5 ?ipertensi dapat menyebabkan pembentukan plak aterosklerosis

semakin cepat dan progresif, disfungsi endotel semakin meningkat, diameter  semakin menyempit, sehingga supply oksigen ke otak terhambat.

-

1ebiasaan 'erokok 5 merokok dapat meningkatkan risiko stroke sebesar 4"

 pada pria dan " pada wanita. ;okok berkaitan dengan proses koagulasi darah, disfungsi endotel, peningkatan lipid peroksidasi, penurunan aliran darah ke otak  dan merupakan faktor risiko dari atherosklerosis yang dapat memicu terjadinya stroke.

. emeriksaan Gisik 

- $ekanan darah !="/!"" mm?g hipertensi grade %%#  risiko stroke - )e(iasi lidah ke sisi sebelah kanan  disartria

- emeriksaan ner(us kranialis5

n. >%% 5 pipi kanan sulit menggembung, senyum asimetris, mulut mencucu asimetris.  lesi di hemisfer otak sebelah kiri.

 3. I% 5 bahu kanan lebih sulit untuk diangkat  lesi di hemisfer otak sebelah kiri.

- 1elemahan pada motorik ekstremitas superior dan inferior sebelah dekstra  lesi

di hemisfer otak sebelah kiri.

(18)

:$ Scan5

%ntracerebral hematome pada lobus temporal kiri, ganglia basalis kiri, corona radiata kiri dan sentrum semio(ale kiri yang menyebabkan pendesakan dan penyempitan (entrikel lateral kiri  adanya lesi pada sisi sinistra sesuai dengan anamnesis dan  pemeriksaan fisik, dimana ekstremitas yang mengalami kelemahan adalah ekstremitas

sisi kontralateral dari letak lesi, yaitu sisi dekstra.

*. Stroke Score

- Sirijaj Stroke Score SSS#

:ara perhitungan 5

SSS J 2,* @ kesadaran#D2 @ muntah#D2 @ nyeri kepala#D",! @ tekanan diastolik#- @ atheroma# H !2

ada pasien ini didapatkan 5

SSS J 2,* "# D 2 !# D 2 !# D ",! !""# H  "# -!2 J " D 2 D 2 D !" - " H !2 J =

 3ilai SSS 5

(19)

K -! 5 %nfark otak  

-! K SSS K ! 5 )iagnosa meragukan <unakan kur(a atau :$ Scan#

. enatalaksanaan !# 'edikamentosa

- 9k#i!ena#i na#al kanul < lite)menit 5 6ntuk mensuplai dan membantu

kelancaran oksigen ke otak, mencegah hipoksia, dan mencegah perburukan fungsi neurologis.

- In-u# Rin!e Laktat =( t*m 5 Berfungsi untuk memenuhi kebutuhan harian air 

dan elektrolit dengan kandungan kalium yang cukup untuk mengganti ekskresi harian, pada keadaan asupan oral yang terbatas.

- /iti0h"lin < , 7(( m! I 5 diberikan dengan tujuan menghambat kerusakan

membran dan mengurangi radikal bebas dengan cara menambah  posphatidilcoline, peningkatan poshpatidilcoline ini memproteksi neuron dan menstabilkan dinding sel serta membantu penyembuhan dari iskemik. 7adi  penggunaan citicholine disini sebagai stabilisator membran sel, yang memiliki

sifat neuroprotektif dan neurorestoratif.

- Raniti$in = , <( m! I 5 )iberikan dengan tujuan untuk mencegah terjadinya

stress ulcer yang sering dialami oleh pasien stroke serta unutk mengurangi efek  samping dari obat lain.

- /e-tia,"ne = , & ! I 5 bertujuan untuk profilaksis infeksi nosokomial dengan

 pertimbangan pasien berbaring lama, sehingga berisiko untuk terjadinya infeksi sistem pernapasan.

- Pia0etam < , & ! I5 memodulasi nurotransmiter di otak, meningkatkan

kondisi metabolik untuk plastisitas neural dan meningkatkan mikrosirkulasi tanpa efek (asodilatasi. Selain itu bekerja dengan memfasilitasi pelepasan asetilkolin dan asam amino eksitatorik .

- Me0"balamin = , & I : merupakan (itamin B!2 aktif yang penting untuk 

metabolism intrasel, dalah hal ini mencegah kerusakan selubung myelin sel saraf. 'ecobalamin merupakan bentuk yang paling aktif dibandingkan dengan homolog

(20)

(itamin B!2 lainnya dalam kaitannya dengan metabolism asam nukleat, protein, dan lemak.

- A#am tanek#amat < , = I 5 &sam traneksamat diberikan dengan tujuan

antifibrinolitik dapat menurunkan kejadian rebleeding. Bekerja sebagai inhibitor  kompetitif dari acti(ator plasminogen dan penghambat plasmin, oleh karena itu asam traneksamat dapat digunakan untuk membantu mengatasi perdarahan akibat fibrinolisis yang berlebihan.

- T"tila0 6 , 7(( 00 : 8arutan hypertonium sodium lactate dapat digunakan untuk 

small (olume resucitation , mencegah odema, dan menurunkan tekanan intrakranial. Selain itu sifat laktat yang dapat digunakan dalam keadaan stress karena tidak membutuhkan &$ dan bersifat neuroprotektor.

- Nim"t"* < , <( m! *e "al5 'erupakan obat golongan calcium channel blocker 

yang memiliki efek neuroprotektif yang efektif dalam mencegah defisit neurologis yang disebabkan oleh iskemik akibat (asospasme.

2# 3on 'edikamentosa

-

E$uka#i 5 Adukasi kepada pasien dan keluarga tentang penyakit yang sedang di

derita pasien serta managemen terpadu yang dapat dilakukan baik di rumah sakit maupun dirumah, sehingga dapat membantu dari segi moril dan mempercepat  penyembuhan pasien. Adukasi juga tentang jenis makanan yang harus dihindari

untuk mencegah terjadinya stroke berulang.

-

%i#i"tea*i 5 )ilakukan untuk memaksimalkan fungsi anggota gerak dan

mencegah kontraktur, mencegah terjadinya atrofi otot, dan memperbaiki (askularisasi. erlu diberikan fisioterapi aktif pada pasien ini untuk dapat menggerakan ekstremitas atas dan bawah sebelah kiri dan untuk menghilangkan kaku-kakunya. $ujuan jangka panjang adalah untuk meningkatkan kemampuan fungsional agar dalam aktifitas kesehariannya mampu melakukan aktiftas tanpa ketergantungan penuh kepada orang lain atau secara mandiri.

(21)

BAB I

TIN+AUAN PUSTAKA

I. DE%INISI

Stroke adalah gangguan atau disfungsi otak, yang terjadi secara mendadak, baik  fokal atau global, dikarenakan adanya suatu kelainan pembuluh darah otak dengan defisit neurologis yang terjadi lebih dari 24 jam atau terjadi kematian. Bila disfungsi serebral sembuh sempurna dalam waktu kurang dari 24 jam dinamakan $%&  Transient Ischemic  Attack).!

Stroke hemoragik adalah stroke yang terjadi apabila lesi (askular intraserebrum mengalami ruptur sehingga terjadi perdarahan ke dalam ruang subaraknoid atau langsung ke dalam jaringan otak.2

II. EPIDEMI9L9I

Stroke merupakan penyebab kematian ketiga dan penyebab utama kecacatan.2

Sekitar ",2 dari populasi barat terkena stroke setiap tahunnya yang sepertiganya akan meninggal pada tahun berikutnya dan sepertiganya bertahan hidup dengan kecacatan, dan sepertiga sisanya dapat sembuh kembali seperti semula. )ari keseluruhan data di dunia,

ternyata stroke sebagai penyebab kematian mencapai + sekitar 4 juta# dari total kematian per tahunnya.4

%nsidens kejadian stroke di &merika Serikat yaitu *"".""" pertahunnya dimana !"-!* merupakan stroke hemoragik kuhusnya perdarahan intraserebral. 'ortalitas dan morbiditas pada stroke hemoragik lebih berat dari pada stroke iskemik. )ilaporkan hanya sekitar 2" saja pasien yang mendapatkan kembali kemandirian fungsionalnya. Selain itu, ada sekitar 4"-" yang akhirnya meninggal pada " hari pertama setelah serangan dan sekitar *" meninggal pada 4 jam pertama. enelitian menunjukkan dari 2*!  penderita stroke, ada 4= wanita dan * kali-laki dengan rata-rata umur + tahun =  berumur lebih dari " tahun. asien dengan umur lebih dari =* tahun dan berjenis

(22)

III.ETI9L9I

enyebab stroke hemoragik sangat beragam, yaitu5 

- erdarahan intraserebral primer hipertensif# - ;uptur kantung aneurisma

- ;uptur malformasi arteri dan (ena

- $rauma termasuk apopleksi tertunda paska trauma#

- 1elainan perdarahan seperti leukemia, anemia aplastik, %$, gangguan fungsi hati,

komplikasi obat trombolitik atau anti koagulan, hipofibrinogenemia, dan hemofilia.

- erdarahan primer atau sekunder dari tumor otak. - Septik embolisme, myotik aneurisma

- enyakit inflamasi pada arteri dan (ena - &miloidosis arteri

- bat (asopressor, kokain, herpes simpleks ensefalitis, diseksi arteri (ertebral, dan

acute necrotizing haemorrhagic encephalitis.6 

I. %AKT9R RISIK9'

Gaktor ;esiko 1eterangan

6mur 6mur merupakan faktor risiko yang paling kuat untuk stroke. Sekitar " dari stroke terjadi sebelum usia *L =" terjadi  pada mereka yang * ke atas. ;isiko stroke adalah dua kali

ganda untuk setiap !" tahun di atas ** tahun.

?ipertensi ;isiko stroke berkaitan dengan tingkat sistolik hipertensi. ?al ini berlaku untuk kedua jenis kelamin, semua umur, dan untuk  resiko perdarahan, atherothrombotik, dan stroke lakunar, menariknya, risiko stroke pada tingkat hipertensi sistolik  kurang dengan meningkatnya umur, sehingga ia menjadi kurang kuat, meskipun masih penting dan bisa diobati, faktor  risiko ini pada orang tua.

(23)

laki-laki berbanding perempuan, perbedaan seks bahkan lebih tinggi sebelum usia *.

;iwayat keluarga $erdapat lima kali lipat peningkatan pre(alensi stroke antara kembar monoigotik dibandingkan dengan pasangan kembar  laki-laki diigotik yang menunjukkan kecenderungan genetik  untuk stroke. ada !+! penelitian kohort kelahiran Swedia menunjukkan tiga kali lipat peningkatan kejadian stroke pada laki-laki yang ibu kandungnya meninggal akibat stroke, dibandingkan dengan laki-laki tanpa riwayat ibu yang mengalami stroke. ;iwayat keluarga juga tampaknya berperan dalam kematian stroke antara populasi 1aukasia kelas menengah atas di :alifornia.

)iabetes mellitus Setelah faktor risiko stroke yang lain telah dikendalikan, diabetes meningkatkan risiko stroke tromboemboli sekitar dua kali lipat hingga tiga kali lipat berbanding orang-orang tanpa diabetes. )iabetes dapat mempengaruhi indi(idu untuk  mendapat iskemia serebral melalui percepatan aterosklerosis  pembuluh darah yang besar, seperti arteri koronari, arteri

karotid atau dengan, efek lokal pada mikrosirkulasi serebral. enyakit jantung %ndi(idu dengan penyakit jantung dari jenis apa pun memiliki

lebih dari dua kali lipat risiko stroke dibandingkan dengan mereka yang fungsi jantungnya normal.

-enyakit &rteri koroner5

%ndikator kuat kedua dari keberadaan penyakit difus (askular  aterosklerotik dan potensi sumber emboli dari thrombi mural karena miocard infarction.

-<agal 7antung kongestif, penyakit jantung hipertensi 5 Berhubungan dengan meningkatnya kejadian stroke -Gibrilasi atrial 5

(24)

karena penyakit jantung rematikL meningkatkan risiko stroke sebesar != kali.

-8ainnya 5

Berbagai lesi jantung lainnya telah dikaitkan dengan stroke, seperti prolaps katup mitral,  patent foramen ovale, defek  septum atrium, aneurisma septum atrium, dan lesi aterosklerotik dan trombotik dari ascending aorta.

1arotis bruits 1arotis bruits menunjukkan peningkatan risiko kejadian stroke, meskipun risiko untuk stroke secara umum, dan tidak  untuk stroke khusus dalam distribusi arteri dengan bruit .

'erokok Beberapa laporan, termasuk meta-analisis angka studi, menunjukkan bahwa merokok jelas menyebabkan  peningkatan risiko stroke untuk segala usia dan kedua jenis kelamin, tingkat risiko berhubungan dengan  jumlah batang rokok yang dihisap, dan penghentian merokok  mengurangi risiko, dengan resiko kembali seperti bukan  perokok dalam masa lima tahun setelah penghentian.

eningkatan hematokrit

eni3gkatan (iskositas menyebabkan gejala stroke ketika hematokrit melebihi **. enentu utama (iskositas darah keseluruhan adalah dari isi sel darah merahL  plasma protein, terutamanya fibrinogen, memainkan peranan  penting. 1etika meningkat (iskositas hasil dari polisitemia, hyperfibrinogenemia, atau paraproteinemia, biasanya menyebabkan gejala umum, seperti sakit kepala, kelesuan, tinnitus, dan penglihatan kabur. %nfark otak fokal dan oklusi (ena retina jauh kurang umum, dan dapat mengikuti disfungsi trombosit akibat trombositosis. erdarahan %ntraserebral dan subarachnoid kadang-kadang dapat terjadi.

(25)

eningkatan

tingkat fibrinogen dan kelainan

system pembekuan

$ingkat fibrinogen tinggi merupakan faktor risiko untuk  stroke trombotik. 1elainan sistem pembekuan darah juga telah dicatat, seperti antitrombin %%% dan kekurangan protein : serta  protein S dan berhubungan dengan (ena thrombotic.

?emoglobinopathy Sickle-cell disease 5

)apat menyebabkan infark iskemik atau hemoragik, intraserebral dan perdarahan subaraknoid, (ena sinus dan trombosis (ena kortikal. 1eseluruhan kejadian stroke dalam Sickle-cell disease adalah -!*.

 aro!"smal #octurnal $emoglobinuria 5 )apat mengakibatkan trombosis (ena serebral enyalahgunaan

obat

bat yang telah berhubungan dengan stroke termasuk  methamphetamines, norepinefrin, 8S), heroin, dan kokain. &mfetamin menyebabkan sebuah (askulitis nekrosis yang dapat mengakibatkan pendarahan petechial menyebar, atau fokus bidang iskemia dan infark. ?eroin dapat timbulkan sebuah hipersensiti(itas (askular menyebabkan alergi . erdarahan subarachnoid dan difarction otak telah dilaporkan setelah penggunaan kokain.

?iperlipidemia 'eskipun tingkat kolesterol tinggi telah jelas berhubungan dengan penyakit jantung koroner, mereka sehubungan dengan stroke kurang jelas. eningkatan kolesterol tidak muncul untuk menjadi faktor risiko untuk aterosklerosis karotis, khususnya pada laki-laki di bawah ** tahun. 1ejadian hiperkolesterolemia menurun dengan bertambahnya usia. 1olesterol berkaitan dengan perdarahan intraserebral atau  perdarahan subarachnoid. $idak ada hubungan yang jelas

antara tingkat kolesterol dan infark lakunar.

1ontrasepsi oral il 1B, estrogen tinggi yang dilaporkan meningkatkan risiko stroke pada wanita muda. enurunan kandungan estrogen menurunkan masalah ini, tetapi tidak dihilangkan sama sekali.

(26)

%ni adalah faktor risiko paling kuat pada wanita yang lebih dari * tahun . 'ekanisme diduga meningkat koagulasi, karena stimulasi estrogen tentang produksi protein li(er, atau  jarang penyebab autoimun

)iet 1onsumsi alkohol 5

&da peningkatan risiko infark otak, dan perdarahan subarakhnoid dikaitkan dengan penyalahgunaan alkohol pada orang dewasa muda. 'ekanisme dimana etanol dapat menghasilkan stroke termasuk efek pada darah tekanan,  platelet, osmolalitas plasma, hematokrit, dan sel-sel darah merah. Selain itu, alkohol bisa menyebabkan miokardiopati, aritmia, dan perubahan di darah aliran otak dan autoregulasi.

1egemukan 5

)iukur dengan berat tubuh relatif atau bod" mass inde!s, obesitas telah secara konsisten meramalkan berikutnya stroke. &sosiasi dengan stroke dapat dijelaskan sebagian oleh adanya hipertensi dan diabetes. Sebuah berat relatif lebih dari " di atas rata-rata kontributor independen ke-atherosklerotik infark otak berikutnya.

enyakit

 pembuluh darah  perifer 

1arena bisa menyebabkan robeknya pembuluh darah.

%nfeksi %nfeksi meningeal dapat mengakibatkan infark serebral melalui pengembangan perubahan inflamasi dalam dinding  pembuluh darah. Sifilis meningo(askular dan mucormycosis

dapat menyebabkan arteritis otak dan infark. ?omosistinemia

atau

redisposisi trombosis arteri atau (ena di otak. Astimasi risiko stroke di usia muda adalah !"-!.

(27)

homosistinuria

'igrain Sering pasien mengalami stroke sewaktu serangan migrain. Suku bangsa 1ejadian stroke di &frika-&merika lebih tinggi secara tidak 

 proporsional dari kelompok lain.

8okasi geografis )i &merika Serikat dan kebanyakan negara Aropa, stroke merupakan penyebab kematian ketiga paling sering, setelah  penyakit jantung dan kanker. aling sering, stroke disebabkan oleh perubahan aterosklerotik bukan oleh perdarahan. 1ekecualian adalah pada setengah perempuan berkulit hitam, di puncak pendarahan yang daftar. )i 7epang, stroke hemorragik adalah penyebab utama kematian pada orang dewasa, dan perdarahan lebih umum dari aterosklerosis.

Sirkadian dan faktor musim

>ariasi sirkadian dari stroke iskemik, puncaknya antara pagi dan siang hari. ?al ini telah menimbulkan hipotesis bahwa  perubahan diurnal fungsi platelet dan fibrinosis mungkin rele(an untuk stroke. ?ubungan antara (ariasi iklim musiman dan stroke iskemik telah didalihkan. eningkatan dalam arahan untuk infark otak diamati di %owa. Suhu lingkungan rata-rata menunjukkan korelasi negatif dengan kejadian cerebral infark di 7epang. >ariasi suhu musiman telah  berhubungan dengan resiko lebih tinggi cerebral infark dalam

usia 4"-4 tahun pada penderita yang nonhipertensif, dan  pada orang dengan kolesterol serum bawah !"mg/d8.

(28)

&. erdarahan %ntraserebral

'erupakan !"  dari seluruh kasus yang ada. erdarahan intraserebri ditandai oleh adanya perdarahan ke dalam parenkim otak akibat pecahnya arteri penetrans yang merupakan cabang dari pembuluh darah superficial dan berjalan tegak lurus mennuju  parenkim otak yang bagian distalnya berupa anyaman kapiler. &terosklerosis yang

terajadi dengan meningkatnya usia dan adanya hipertensi kronik, maka sepanjang arteri pentrans ini terjadi aneurisma kecil-kecil dengan diameter sekitar ! mm disebut aneurisma :harcot bouchard. ada suatu saat aneurisma ini dapat pecah oleh tekanan darah yang meningkat sehingga terjadi perdarahan ke parenkim otak. )arah ini mendorong struktur otak dan merembes ke sekitarnya bahkan dapat masuk ke (entrikel atau ker ruang subarachonoid yang akan bercampur dengan cairan cerebrospinal dan merangsang meningens. erdarahan intraserebral paling sering terjadi ketika tekanan darah tinggi kronis melemahkan arteri kecil, menyebabkannya robek. enggunakan kokain atau amfetamin dapat menyebabkan tekanan darah dan  perdarahan sementara tapi sangat tinggi. ada beberapa orang tua, sebuah protein

abnormal yang disebut amiloid terakumulasi di arteri otak. &kumulasi ini disebut angiopati amiloid# melemahkan arteri dan dapat menyebabkan perdarahan.=

enyebab umum yang kurang termasuk kelainan pembuluh darah saat lahir, luka, tumor, peradangan pembuluh darah (askulitis#, gangguan perdarahan, dan  penggunaan antikoagulan dalam dosis yang terlalu tinggi. endarahan gangguan dan  penggunaan antikoagulan meningkatkan resiko kematian dari perdarahan

intraserebral.=,

B. erdarahan Subaraknoid

erdarahan subaraknoid biasanya hasil dari cedera kepala. 3amun, perdarahan karena cedera kepala menyebabkan gejala yang berbeda dan tidak dianggap sebagai stroke.=

erdarahan subaraknoid dianggap stroke hanya jika terjadi secara spontan yaitu, ketika perdarahan tidak hasil dari kekuatan-kekuatan eksternal, seperti kecelakaan atau jatuh. Sebuah perdarahan spontan biasanya hasil dari pecahnya aneurisma mendadak di sebuah arteri otak, yaitu pada bagian aneurisma yang menonjol di daerah yang lemah dari dinding arteri itu.=

&neurisma biasanya terjadi di percabangan arteri. &neurisma dapat muncul pada saat kelahiran bawaan#, atau dapat berkembang kemudian, yaitu setelah bertahun-tahun

(29)

dimana tekanan darah tinggi melemahkan dinding arteri. 1ebanyakan perdarahan subaraknoid adalah hasil dari aneurisma kongenital.=

'ekanisme lain yang kurang umum adalah perdarahan subaraknoid dari pecahnya koneksi abnormal antara arteri dan (ena malformasi arteri# di dalam atau di sekitar  otak. Sebuah malformasi arteri dapat muncul pada saat kelahiran, tetapi biasanya hanya diidentifikasi jika gejala berkembang. 7arang sekali suatu bentuk bekuan darah  pada katup jantung yang terinfeksi, perjalanan menjadi emboli# ke arteri yang memasok otak, dan menyebabkan arteri menjadi meradang. &rteri kemudian dapat melemah dan pecah.=

I. E+ALA KLINIS STR9KE HEM9RAIK 

<ejala klinis stroke ada berbagai macam, diantaranya adalah ditemukan perdarahan intraserebral %:?# yang dapat dibedakan secara klinis dari stroke iskemik, hipertensi  biasanya ditemukan, tingkat kesadaran yang berubah atau koma lebih umum pada stroke hemoragik dibandingkan dengan stroke iskemik. Seringkali, hal ini disebabkan  peningkatan tekanan intrakranial. 'eningismus dapat terjadi akibat adanya darah dalam

(entrikel.2

7enis defisit tergantung pada area otak yang terlibat. 7ika belahan dominan biasanya kiri# terlibat, suatu sindrom yang terdiri dari hemiparesis kanan, kerugian hemisensory kanan, meninggalkan tatapan preferensi, bidang (isual kana terpotong, dan aphasia mungkin terjadi. 7ika belahan nondominant biasanya kanan# terlibat, sebuah sindrom hemiparesis kiri, kerugian hemisensory kiri, preferensi tatapan ke kanan, dan memotong bidang (isual kiri. Sindrom belahan nondominant juga dapat mengakibatkan pengabaian dan kekurangan perhatian pada sisi kiri.2

7ika cerebellum yang terlibat, pasien beresiko tinggi untuk herniasi dan kompresi batang otak. ?erniasi bisa menyebabkan penurunan cepat dalam tingkat kesadaran, apnea, dan kematian. $anda-tanda lain dari keterlibatan cerebellar atau batang otak antara lain5 ekstremitas ataksia, (ertigo atau tinnitus, mual dan muntah, hemiparesis atau Fuadriparesis, hemisensori atau kehilangan sensori dari semua empat anggota, gerakan mata yang mengakibatkan kelainan diplopia atau nistagmus, kelemahan orofaringeal atau disfagia, wajah ipsilateral dan kontralateral tubuh.2,+

(30)

&. erdarahan %ntraserebral

Sebuah perdarahan intraserebral dimulai tiba-tiba. )i sekitar setengah dari jumlah  penderita, serangan dimulai dengan sakit kepala parah, sering selama akti(itas.  3amun, pada orang tua, sakit kepala mungkin ringan atau tidak ada. <ejala disfungsi

otak menggambarkan perkembangan yang terus memburuk sebagai perdarahan. Beberapa gejala, seperti kelemahan, kelumpuhan, hilangnya sensasi, dan mati rasa, sering hanya mempengaruhi satu sisi tubuh. rang mungkin tidak dapat berbicara atau menjadi bingung. >isi dapat terganggu atau hilang. 'ata dapat menunjukkan arah yang berbeda atau menjadi lumpuh. 'ual, muntah, kejang, dan hilangnya kesadaran yang umum dan dapat terjadi dalam beberapa detik untuk menit.2,+

B. erdarahan Subaraknoid

Sebelum robek, aneurisma yang biasanya tidak menimbulkan gejala kecuali menekan  pada saraf atau kebocoran sejumlah kecil darah, biasanya sebelum pecah besar yang

menyebabkan sakit kepala#, menghasilkan tanda-tanda peringatan, seperti berikut52,+  Sakit kepala, yang mungkin luar biasa tiba-tiba dan parah kadang-kadang disebut

sakit kepala halilintar#

 Sakit pada mata atau daerah fasial  englihatan ganda

 1ehilangan penglihatan tepi

$anda-tanda peringatan dapat terjadi menit ke minggu sebelum pecahnya aneurisma. %ndi(idu harus melaporkan setiap sakit kepala yang tidak biasa ke dokter segera.2,+

&neurisma yang pecah biasanya menyebabkan sakit kepala, tiba-tiba parah dan mencapai puncak dalam beberapa detik. ?al ini sering diikuti dengan kehilangan kesadaran singkat. ?ampir setengah dari orang yang terkena meninggal sebelum mencapai rumah sakit. Beberapa orang tetap berada dalam koma atau tidak sadar dan sebagian lainnya bangun, merasa bingung, dan mengantuk. )alam beberapa jam atau  bahkan menit, penderita mungkin menjadi tidak responsif dan sulit untuk 

dibangunkan.2,+

)alam waktu 24 jam, darah dan cairan serebrospinal di sekitar otak mengiritasi lapisan jaringan yang menutupi otak meninges#, menyebabkan leher kaku serta sakit kepala terus, sering dengan muntah, pusing, dan nyeri pinggang. 2

Sekitar 2* dari orang yang mengalami gejala-gejala yang mengindikasikan kerusakan pada bagian tertentu dari otak, seperti berikut5 2,+

(31)

 1ehilangan sensasi pada satu sisi tubuh

 1esulitan memahami dan menggunakan bahasa

<angguan berat dapat berkembang dan menjadi permanen dalam beberapa menit atau  jam. )emam adalah gejala umum selama * sampai !" hari pertama.

II. DIAN9SIS DAN PEMERIKSAAN PENUN+AN

)iagnosis stroke dapat ditegakkan berdasarkan riwayat dan keluhan utama pasien. Beberapa gejala/tanda yang mengarah kepada diagnosis stroke antara lain5 hemiparesis, gangguan sensorik satu sisi tubuh, hemianopia atau buta mendadak, diplopia. >ertigo, afasia, disfagia, disartria, ataksia, kejang atau penurunan kesadaran yang keseluruhannya terjadi secara mendadak.!

Be$a klini# #t"ke in-ak $an *e$aahan

2

e8ala atau *emeik#aan In-ak "tak Pe$aahan inta #eebal <ejala yang mendahului $%& D# $%& -#

Berakti(itas/istirahat %stirahat, tidur atau segera setelah bangun tidur 

Sering pada waktu aktifitas

 3yeri kepala dan muntah 7arang Sangat sering dan hebat enurunan kesadaran

waktu onset

7arang Sering

?ipertensi Sedang, normotensi Berat, kadang-kadang sedang

;angsangan meningen $idak ada &da

)efisit neurologis fokal Sering kelumpuhan dan gangguan fungsi mental

)efisit neurologik cepat terjadi

:$-Scan kepala $erdapat area hipodensitas 'assa intrakranial dengan area hiperdensitas

&ngiografi )apat dijumpai gambaran  penyumbatan, penyempitan

dan (askulitis

)apat dijumpai aneurisma, &>', massa intrahemisfer atau (asospasme

(32)

:ara perhitungan 5

SSS J 2,* @ kesadaran#D2 @ muntah#D2 @ nyeri kepala#D",! @ tekanan diastolik#- @ atheroma# H !2

 3ilai SSS 5

0 ! 5 erdarahan otak   K -! 5 %nfark otak  

-! K SSS K ! 5 )iagnosa meragukan <unakan kur(a atau :$ Scan#

- &logaritma <ajah 'ada!

enderita Stroke &kut 

!. enurunan kesadaran 2. Sakit kepala

(33)

1etiganya atau 2 dari ketiganya ada

enurunan kesadaran D#, sakit kepala -#, refleks patologis -#

enurunan kesadaran -#, sakit kepala D#, reflek patolgi -#

enurunan kesadaran -#, sakit kepala -#, refleks patologi D#  Stroke %nfark 

emeriksaan penunjang dilakukan untuk mendukung diagnosis stroke dan menyingkirkan diagnosis bandingnya. 8aboratorium yang dapat dilakukan pada penderita stroke diantaranya adalah hitung darah lengkap, profil pembekuan darah, kadar elektrolit, dan kadar serum glukosa.2

emeriksaan pencitraan juga diperlukan dalam diagnosis. encitraan otak adalah langkah penting dalam e(aluasi pasien dan harus didapatkan dalam basis kedaruratan. encitraan otak membantu dalam diagnosis adanya perdarahan, serta dapat menidentifikasi komplikasi seperti perdarahan intra(entrikular, edem otak, dan hidrosefalus. Baik :$ non kontras ataupun ';% otak merupakan pilihan yang dapat digunakan.2

:$ non kontras otak dapat digunakan untuk membedakan stroke hemoragik dari stroke iskemik. encitraan ini berguna untuk membedakan stroke dari patologi intrakranial lainnya. :$ non kontras dapat mengidentifikasi secara (irtual hematoma yang berdiameter  lebih dari ! cm.2

';% telah terbukti dapat mengidentifikasi stroke lebih cepat dan lebih bisa diandalkan daripada :$ scan, terutama stroke iskemik. ';% dapat mengidentifikasi malformasi (askular  yang mendasari atau lesi yang menyebabkan perdarahan.2

emeriksaan lain yang dapat dilakukan adalah elektrokardiogram A1<# untuk  memulai memonitor akti(itas hantung. )isritmia jantung dan iskemia miokard memiliki kejadian signifikan dengan stroke.2

Stroke dapat didiagnosa banding dengan penyakit-penyakit lain seperti5 ensefalitis, meningitis, migrain, neoplasma otak, hipernatremia, stroke iskemik, perdarahan subaraknoid, hematoma subdural, kedaruratan hipertensif, hipoglikemia, labirinitis, dan Transient Ischemic  Attack $%&#.2

Stroke ?emoragi

(34)

III. PENATALAKSANAAN STR9KE HEM9RAIK 

enatalaksanaan stroke dapat dibagi menjadi 4 kategori, yaitu5!"

!. enatalaksanaan 6mum

- erawatan jalan napas dan sistem respirasi - erawatan sistem kardio(askuler 

- engelolaan keseimbangan cairan dan elektrolit - engelolaan nutrisi dan metabolisme

- engendalian tekanan darah

- re(ensi dan pengobatan infeksi sekunder 

2. enatalaksanaan 1husus

-

$erapi trombolitik, anti agregasi trombosit, antikoagulan

-

 3europrotektan

-

&ntagonis kalsium

-

$indakan operatif 

. re(ensi dan enanggulangan 1omplikasi

-

re(ensi dan terapi pneumonia aspirasi, komplikasi kardio(askuler, %S1,

gangguan elektrolit, emboli paru, trombosis (ena dalam, dekubitus, kejang, agitasi, dan depresi.

4. ;ehabilitasi

-

;ehabilitasi fungsional

-

;ehabilitasi psikososial

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penatalaksanaan stroke akut, yaitu5

-

%nfus sebaiknya menggunakan 3a:l ",+, larutan 2&, ;8, larutan kristaloid dengan

kecepatan *" cc per jam. enggunaan larutan hipotonik seperti de@trose * adalah kontraindikasi, karena dapat meningkatkan risiko edema otak.

-

%nsulin diberikan bila terdapat hiperglikemia dengan kadar gula darah 02"" mg.

Bila terdapat hipoglikemia, berikan bolus de@trose *".

(35)

-

$ekanan darah yang tinggi sebagian besar turun spontan bila keluhan nyeri, agitasi,

muntah, dan peninggian $%1 dapat dikendalikan.

$erapi anti hipertensi diberikan bila terdapat hal-hal berikut5!!,!2

-

$ekanan darah sistolik 022" mm?g dan/atau diastolik 0!2" mm?g pada 2 kali

 pengukuran selang 2" menit#

-

9alaupun di bawah tekanan di atas, hipertensi diturunkan bila didapatkan infark

miokard akut, gagal jantung kongestif, diseksi aorta, gagal ginjal berat, atau ensefalopati hipertensif.

-

6ntuk mempertahankan tekanan darah sistolik K!* mm?g dan diastolik K!!"

mm?g, pada pasien stroke infark yang mendapat terapi stroke trombolitik.

ada stroke akut umumnya penurunan tekanan darah harus dilakukan secara berhati-hati dan  bertahap. Sebaliknya pada stroke hemoragik penurunan tekanan darah lebih agresif dengan

target 2"-2* dari tekanan arteri rata-rata '&#.

enatalaksanaan khusus pasien stroke hemoragik meliputi5 !. $erapi spesifik untuk perdarahan intraserebral

-

$erapi farmakologik dengan antagonis kalsium nimodipin# pada stroke

 perdarahan subaraknoidal atau inter(entrikuler.

-

>itamin 1 secara intra(ena.

-

&sam traneksamat

-

$ransfusi trombosit

-

&ntikoagulan, obat trombolitik, dan antiplatelet tidak diberikan karena dapat

membuat perdarahan semakin parah.

-

$erapi nonfarmakologik yaitu tindakan operatif atas indikasi khusus, dengan

 pertimbangan lokasi dan (olume perdarahan, kesadaran, dan umur pasien. 2. $erapi spesifik untuk perdarahan subaraknoid

-

$erapi farmakologik dengan antagonis kalsium nimodipin#.

-

&nalgesik seperti opioid untuk nyeri kepala hebat.

-

$erapi nonfarmakologik yaitu tindakan operatif jepitan/clipping aneurisma,

(36)

1ematian pasien stroke pada minggu pertama biasanya disebabkan edema otak, yang

menyebabkan peninggian $%1 dan herniasi otak. 6ntuk mengatasi komplikasi akibat edema otak tersebut dapat diberikan larutan manitol 2" selama * hari pertama sejak awitan,

dengan memperhatikan indikasi dan kontraindikasi. enatalaksanaan peninggian $%1 yaitu5!

-

smoterapi menggunakan manitol dan furosemid. emantauan osmolaritas serum dan

kadar natrium dilakukan tiap 2 kali/hari dengan target osmolaritas K2" msm/8.

-

Sedatif, seperti propofol, benodiaepine, atau morfin dengan paralisis neuromuskular 

dapat menurunkan tekanan intrakranial tapi perlu pemantauan intensif. $erapi dapat juga disertai pemberian5

-

bat anti-kecemasan. Stress dapat meningkatkan tekana darah, maka obat tersebut

diberikan untuk membantu pasien tetap tenang.

-

&nti kejang. 1ejang sering terjadi akibat bekas luka di jaringan otak pada stroke.

Mang dianjurkan adalah fenitoin 2"mg/kgbb i(, (alproate !"-!* mb/kgbb.

%ndikasi operasi pada pasien stroke hemoragik adalah5

- erdarahan serebral dengan (olume 0 cmdengan penurunan neurologis. - &danya penekanan batang otak.

- &danya hidrosefalus.

- )ewasa muda K*" tahun# dengan perdarahan lobar yang sedang atau besar. - 8okasi hematom yang superficial.

- >olume hematom !"-" ml2 - )iagnosis yang tidak pasti - 1emunduran klinis.

- erdarahan sentral. - )efisit persisten.

1ontraindikasi tindakan operatif5

-

erdarahan daerah pons, medulla oblongata, dan mesensefalon

-

6sia 0=* tahun

(37)

-

<ejala neurologis minimal

-

1erusakan jaringan otak terlalu berat

-

Gungsi batang otak telah hilang.

;ehabilitasi pasien stroke dilakukan sedini mungkin, meliputi rehabilitasi fungsional dan psikososial, dengan tujuan mencegah komplikasi, mengurangi ketergantungan dalam aktifitas sehari-hari, dan memperbaiki kualitas hidup.

;ehabilitasi meliputi rehabilitasi pasif untuk pasien dengan gangguan kesadaran dan rehabilitasi aktif untuk penderita tanpa gangguan kesadaran dan gangguan kooperatif.

I>. K9MPLIKASI STR9KE HEM9RAIK 

eningkatan tekanan intrakranial dan herniasi adalah komplikasi yang paling ditakutkan pada perdarahan intraserebral. erburukan edema serebri sering mengakibatkan deteoriasi pada 24-4 jam pertama. erdarahan awal juga berhubungan dengan deteorisasi neurologis, dan perluasan dari hematoma tersebut adalah penyebab paling sering deteorisasi neurologis dalam  jam pertama. ada pasien yang dalam keadaan waspada, 2* akan mengalami penurunan kesadaran dalam 24 jam pertama. 1ejang setelah stroke dapat muncul. Selain dari hal-hal yang telah disebutkan diatas, stroke sendiri adalah penyebab utama dari disabilitas permanen.21omplikasi lain yang dapat muncul adalah ?idrocepalus.

>. PR9N9SIS

rognosis ber(ariasi bergantung pada tingkat keparahan stroke dan lokasi serta ukuran dari perdarahan. Skor dari Skala 1oma <lasgow yang rendah berhubungan dengan prognosis yang lebih buruk dan mortalitas yang lebih tinggi. &pabila terdapat (olume darah yang besar  dan pertumbuhan dari (olume hematoma, prognosis biasanya buruk dan outcome fungsionalnya juga sangat buruk dengan tingkat mortalitas yang tinggi. &danya darah dalam (entrikel bisa meningkatkan resiko kematian dua kali lipat. asien yang menggunakan antikoagulasi oral yang berhubungan dengan perdarahan intraserebral juga memiliki outcome fungsional yang buruk dan tingkat mortilitas yang tinggi.2

>I. PEN/EAHAN

encegahan primer pada stroke meliputi upaya memperbaiki gaya hidup dan mengatasi berbagai faktor risiko. 6paya ini ditujukan pada orang sehat maupun kelompok 

(38)

risiko tinggi yang berlum pernah terserang stroke. Beberapa pencegahan yang dapat dilakukan adalah5!

-

'engatur pola makan yang sehat

-

'elakukan olah raga yang teratur 

-

'enghentikan rokok 

-

'enghindari minum alkohol dan penyalahgunaan obat

-

'emelihara berat badan yang layak 

-

erhatikan pemakaian kontrasepsi oral bagi yang beresiko tinggi

-

enanganan stres dan beristirahat yang cukup

-

emeriksaan kesehatan teratur dan taat ad(is dokter dalam hal diet dan obat

-

emakaian antiplatelet

ada pencehagan sekunder stroke, yang harus dilakukan adalah pengendalian faktor  risiko yang tidak dapat dimodifikasi, dan pengendalian faktor risiko yang dapat dimodifikasi seperti hipertensi, diabetes mellitus, riwayat $%&, dislipidemia, dan sebagainya.!

BAB  KESIMPULAN

)efinisi stroke berdasarkan 9? adalah suatu tanda klinis yang berkembang secara cepat akibat gangguan otak fokal atau global# dengan gejala-gejala yang berlangsung selama 24 jam atau lebih dan dapat menyebabkan kematian tanpa adanya penyebab lain yang jelas selain (askular. Stroke hemoragik adalah stroke yang terjadi apabila lesi (askular 

(39)

intraserebrum mengalami ruptur sehingga terjadi perdarahan ke dalam ruang subaraknoid atau langsung ke dalam jaringan otak.

)ari keseluruhan kasus stroke, mortalitas dan morbiditas pada stroke hemoragik lebih  berat dari pada stroke iskemik. )ilaporkan hanya sekitar 2" saja pasien yang mendapatkan kembali kemandirian fungsionalnya. Selain itu, ada sekitar 4"-" yang akhirnya meninggal  pada " hari pertama setelah serangan dan sekitar *" meninggal pada 4 jam pertama.

Beberapa gejala/tanda yang mengarah kepada diagnosis stroke antara lain hemiparesis, gangguan sensorik satu sisi tubuh, hemianopia atau buta mendadak, diplopia. >ertigo, afasia, disfagia, disartria, ataksia, kejang atau penurunan kesadaran yang keseluruhannya terjadi secara mendadak. )iagnosis stroke hemoragik dapat ditegakkan dengan anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan neurologis, dan pemeriksaan penunjang  berupa pemeriksaan laboratorium, :$ scan, dan ';%.

enatalaksanaan stroke hemoragik berbeda berdasarkan manifestasi perdarahan yang terjadi. ada stroke hemoragik dengan perdarahan intraserebral, penatalaksanaan yang diberikan berupa terapi hemostatik, penghentian pemberian antikoagulan, dan  penatalaksanaan bedah bila terdapat indikasi. ada stroke hemoragik dengan perdarahan subarakhnoid, penatalaksanaan yang diberikan berupa penatalaksanaan dini di ruang gawat darurat, pencegahan perdarahan ulang, pencegahan (asospasme, pengobatan antifibrinolitik, antihipertensi, hiponatremi, kejang, hidrosefalus, dan terapi tambahan berupa terapi simtomatik dan terapi suportif.

DA%TAR PUSTAKA

!. ;umantir, 6, :L !+L  ola enderita Stroke %S$S periode &'(-&'(*L 8ab/6G %lmu enyakit Saraf 63&) ;S?S, Bandung

2. 'errittNs $e@tbook of 3eurology +th Ad. 9illiams O 9ilkins. !++*

. >ictor, ', ;opper, &. Adams and +ictor,s rinciples f #eurolog"  th /d . 'c<raw

Referensi

Dokumen terkait

Perahu yang digunakan yaitu perahu tanpa sayap (perahu bolotu). Penangkapan ikan dengan jaring insang dilakukan setiap hari, pemasangan dilakukan pada sore hari dan diangkat

Apakah bapak/ibu pada saat mengelola makanan menggunakan alat bantu ( sarung tangan, penjepit makanan).. Apakah bapak/ibu pada saat bekerja

Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberdayaan UKM di ekowisata hutan mangrove Wonorejo dilihat dari aspek pemungkinan yakni masyarakat kini dapat tambahan penghasilan dengan

Untuk meningkatkan lingkungan kerja yang lebih baik pada PT Dhanarmas Concern, sebaiknya perusahaan memperhatikan semua hal yang berhubungan dengan lingkungan kerja

Beranjak pada materi standar isi dan standar proses yang akan dikolaborasikan dalam kegiatan pembelajaran untuk mencapai standar kelulusan nantinya, tutor

Virus yang menyebar melalui kontak dengan darah dan sekreta (misalnya hiv dan hep. B) dapat menginfeksi pekerja hanya akibat kecelakaan kecil dipekerjaan, misalnya karena tergores

dari hasil pengolahan menggunakan SPSS, diperoleh tingkat sigifikansi SIMAK BMN (X4) sebesar 0,550 lebih besar dari α = 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa

Bolu gulung dari tepung ubi jalar pada perlakuan A3 (tepung ubi jalar 50% dan tepung terigu 50%) yaitu bolu gulung dengan perlakuan terbaik yang disukai oleh panelis dari hasil