• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS JURNAL PICO.docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS JURNAL PICO.docx"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS JURNAL PICO ANALISIS JURNAL PICO Faktor Risiko Yang

Faktor Risiko Yang MempercMempercepat Terjadinya Komplikasiepat Terjadinya Komplikasi Gagal Jantung Pada Klien

Gagal Jantung Pada Klien HipertensiHipertensi Dosen Pengampu :

Dosen Pengampu : Julianto Ns.M.Kep Julianto Ns.M.Kep

Oleh Kelompok 10 Kelas A: Oleh Kelompok 10 Kelas A:

 Nurul Janah  Nurul Janah  Norsa Sari  Norsa Sari Triyulina Triyulina Supiati Supiati Rina Erlianti Rina Erlianti

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN B PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN B

BANJARMASIN, 2017 BANJARMASIN, 2017

(2)

ANALISA JURNAL KEPERAWATAN

1. Uraian PICO (Problem, Intervention, Comparison, Outcome) a. Person/Problem/Population:

Person Problem Population

 Purbianto Apakah ada hubungan faktor resiko yang mempercepat terjadinya komplikasi gagal jantung  pada klien hipertensi

Populasi dalam

 penelitian ini adalah klien hipertensi yang melakukan perawatan  baik rawat jalan maupun rawat inap RSUDAM Provinsi Lampung

 b. Intervention:

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempercepat terjadinya komplikasi gagal jantung pada klien hipertensi di RSUDAM Provinsi Lampung. Teknik pengumpulan primer diperoleh dengan cara memberikan kuesioner kepada responden, sedangkan dara sekunder diperoleh dengan membaca data-data yang terdapat dalam status medik klien.

c. Comparison:

1) Jurnal yang di analisa:

Faktor Risiko Yang Mempercepat Terjadinya Komplikasi Gagal Jantung Pada Klien Hipertensi. Hasil penelitian pada  penelitian ini didapatkan bahwa tidak ada hubungan antara usia saat pertama menderita hipertensi dengan kecepatan timbulnya komplikasi gagal jantung pada klien hipertensi, tidak ada hubungan antara jenis kelamin dengan kecepatan timbulnya komplikasi gagal  jantung pada klien hipertensi, tidak ada hubungan antara terkontrolnya hipertensi dengan kecepatan timbulnya komplikasi

(3)

gagal jantung pada klien hipertensi. Sesuai dengan hasil penelitian tersebut, maka disarankan untuk penelitian selanjutnya untuk membandingkan jumlah risiko yang dimiliki oleh pasien terhadap timbulnya komplikasi gagal jantung

2) Jurnal pembanding:

Tekanan Darah Dengan Kejadian Infark Pasien Acute Coronary Syndrome. Hasil penelitian bahwa pasien dengan tekanan darah sistole rata-rata tinggi memiliki kejadian infark 7.5 kali lebih besar dari sistole normal. Sementara pasien dengan tekanan diastole rata-rata tinggi memiliki kejadian infark 6.5 kali lebih besar dari tekanan diastole normal. Tekanan darah sistole dan diastole tinggi pada pasien ACS harus dimonitor dan dikontrol oleh  perawat secara intensif selama 24 jam pertama untuk mencegah

atau mengurangi risiko kejadianinfark.

d. Out Come:

Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut 1) Distribusi frekuensi klien hipertensi berdasarkan usia saat pertama didiagnosis hipertensi adalah sebagian besar atau sebanyak 72,2% dari 97 responden mulai menderita hipertensi diatas usia 40 tahun. 2) Distribusi frekuensi klien hipertensi berdasarkan jenis kelamin didapatkan sebagian besar atau sebanyak 53,6% dari 97 responden  berjenis kelamin laki-laki. 3) Distribusi frekuensi klien hipertensi  berdasarkan terkontrol atau tidaknya hipertensi didapatkan sebagian  besar atau sebanyak 67% dari 97 responden memiliki hipertensi yang tidak terkontrol, 4) Tidak ada hubungan antara usia saat pertama menderita hipertensi dengan kecepatan timbulnya komplikasi gagal  jantung pada klien hipertensi, 5) Tidak ada hubungan antara jenis kelamin klien hipertensi dengan kecepatan timbulnya komplikasi gagal  jantung pada klien hipertensi, 6) Tidak ada hubungan antara

(4)

terkontrolnya hipertensi dengan kecepatan timbulnya komplikasi gagal  jantung pada klien hipertensi,diharapkan peneliti selanjutnya untuk

membandingkan jumlah risiko yang dimiliki oleh pasien terhadap timbulnya komplikasi gagal jantung.

2. Mengisi table dibawah ini:

No. Komponen Aspek Hasil Analisa

1. Dimensi Substansi dan Teori

Abstrak Abstrak dalam penelitian ini sudah memuat latar  belakang, tujuan, metode, hasil, kesimpulan. Pendahuluan Pada pendahuluan sudah mencantumkan latar

 belakang, tujuan dan manfaat penelitian. Kerangka

Teori

Seharusnya kerangka teori dicantumkan agar  pembaca dapat mengerti dan memahami  jalannya penelitian.

2. Dimensi Desain Metodologi

Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah desain  penelitan cross sectional.

Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah klien hipertensi yang melakukan perawatan, baik rawat jalan maupun rawat inap di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung. Adapun  besar sampel dihitung berdasarkan rumus sampel untuk desain crossectional, estimasi satu  proporsi ditetapkan 97 responden, teknik sampling yang digunakan adalah kuota sampling yaitu klien hipertensi yang ditemui saat melakukan perawatan, baik rawat jalan maupun rawat inap di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung pada Bulan  Nopember - Desember 2012.

Instrumen Penelitian

Alat pengumpulan data yang digunakan pada  penelitian ini adalah kuesioner yang dikembangkan oleh peneliti dan tidak dilakukan uji validitas dan reliabelitas. Untuk variabel kejadian penyakit jantung koroner diukur menggunakan lembar observasi dimana data diambil dari rekam medis

Analisis Statik

 Analisis Univariat

Analisis univariat untuk menggambarkan  proporsi responden berdasarkan usia saat  pertama terdiagnosis hipertensi, jenis kelamin, dan proposi hipertensi tidak terkontrol. Dalam

(5)

 penelitian ini data secara keseluruhan berskala katagorik, sehingga analisis univariat yang digunakan adalah distribusi frekuensi dan  prosentase

 Analisis Bivariat

Analisis bivariat dilakukan untuk menganalisis hubungan dua variabel yaitu dependen dan independen yang keduanya merupakan variabel kategorik, sehingga uji yang digunakan dalam  penelitian ini adalah uji statistic Chi Square

dengan tingkat kepercayaan 95% dengan α = 0.05, dengan bantuan perangkat lunak komputer. 3. Dimensi

Pembahasan

Pembahasan Hubungan Jenis Kelamin dengan Kecepatan Timbulnya Komplikasi Gagal Jantung

- Hasil uji statistik didapatkan tidak ada  perbedaan proporsi kejadian kecepatan timbulnya komplikasi gagal jantung antara klien hipertensi laki-laki dengan klien hipertensi perempuan.

- Menurut pendapat peneliti, hal ini terjadi karena rata-rata umur responden dalam  penelitian ini adalah 57,01 tahun, sehingga  jika responden berjenis kelamin wanita, maka sudah menopause sehingga peluang untuk mengalami penyakit kardiovaskuler dalam hal ini gagal jantung akan sama antara laki-laki dan perempuan.

- Hal ini senada dengan pendapat Hananta (2011), penyakit darah tinggi atau penyakit kardiovaskuler memang lebih sering terjadi  pada pria dari pada wanita, hal ini dihubungkan dengan hormon estrogen yang dimiliki wanita diketahui sebagai faktor  protektif atau perlindungan pembuluh darah, sehingga penyakit jantung dan pembuluh darah lebih banyak ditemukan pada pria dari  pada wanita. Tetapi setelah wanita mengalami menopouse, hormon estrogen  berkurang, sehingga wanita juga memiliki risiko yang sama dengan laki-laki untuk mengalami penyakit jantung dan pembuluh darah

- Pendapat lain juga disampaikan oleh Said Alvin (2011), yang mengatakan bahwa  penyakit hipertensi dapat berkontribusi bagi  perkembangan gagal jantung sebanyak 50-60% dari pasien Pada pasien dengan

(6)

hipertensi, risiko gagal jantung meningkat sebesar 2 kali lipat pada laki-laki dan 3 kali lipat pada wanita menopous. Hal ini menunjukan bahwa baik laki-laki maupun wanita berpeluang sama untuk mengalami gagal jantung setelah menopause. Darmawan (2011), dalam penelitiannya juga mendapatkan tidak adanya perbedaan  bermakna antara jenis kelamin dengan

kejadian gagal jantung

Hubungan Umur Awal Terdiagnosis Hipertensi dengan Kecepatan Timbulnya Komplikasi Gagal Jantung

- Hasil uji statistik didapatkan tidak ada  perbedaan proporsi kejadian kecepatan timbulnya komplikasi gagal jantung antara klien hipertensi yang berumur < 40 tahun dengan yang berumur > 40 tahun. Menurut  pendapat peneliti hal ini terjadi karena  jumlah penderita hipertensi yang berusia < 40 tahun proporsinya masih sedikit, yaitu hanya 27,8% dari 97 kasus, selain itu yang mengalami komplikasi gagal jantung kurang dari 5 tahun hanya 11,1%.

- Bleumink,et.al (2004), mengemukakan  bahwa kejadian gagal jantung lebih banyak terjadi pada usia usia > 65 tahun. Hal ini sesuai dengan pendapat Hananta (2011), Tekanan darah cenderung meningkat seiring  bertambahnya usia, tetapi banyak terjadi  pada usia 30 atau 40-an meskipun sudah ada sejak usia remaja Faktor yang mempengaruhi adalah elastisitas pembuluh darah yang  berkurang. Sekitar 3 – 20 per 1000 orang  populasi mengalami gagal jantung,  prevalensinya meningkat seiring  pertambahan usia.

- Berdasarkan usia, semakin tua usia seseorang, maka ukuran jantung cenderung semakin besar dan otot yang semakin tebal tetapi kemampuan kompensasi yang  berkurang. Begitu juga dengan pembuluh darah arteri akan ssemakin tebal dan jaringan elastisitas semakin berkurang, sehingga membuat pembuluh darah menjadi kaku dan kurang liat.

Hubungan Hipertensi Terkontrol dengan Kecepatan Timbulnya Komplikasi Gagal Jantung

(7)

- Hasil uji statistik didapatkan tidak ada  perbedaan proporsi kejadian kecepatan timbulnya komplikasi gagal jantung antara klien hipertensi yang tidak terkontrol dengan hipertensi yang terkontrol.

- Hal ini sesuai dengan pendapat Suharjono (2008), Tekanan darah yang tidak terkontrol dapat mengakibatkan peningkatan risiko serangan penyakit kardiovaskular tiga hingga empat kali, baik pada pria maupun wanita,  jika berkepanjangan, hipertensi bisa merusak  pembuluh darah yang ada di sebagian besar tubuh. Kerusakan organ merupakan istilah umum yang digunakan atas terjadinya komplikasi akibat hipertensi tak terkontrol atau berkepanjangan. Hipertensi juga meningkatkan kerja jantung. Beban kerja yang berkepanjangan akhirnya akan menyebabkan pembesaran jantung dan meningkatkan risiko gagal jantung dan serangan jantung. Gagal jantung tidak lepas dari gaya hidup yang kurang sehat, ketidakpatuhan mengontrol tekanan darah dan minum obat.

- Menurut Farmingham, hipertensi merupakan  penyebab gagal jantung kongestif, hipertensi merupakan factor risiko nomor satu yang  berhubungan dengan berkurangnya fungsi sistolik ventrikel kiri, sehingga seorang  penderita hipertensi yang tidak terkontrol hipertensinya, tekanan darahnya akan semakin terus meningkat dan kerja jantung akan semakin berat yang dapat berakhir dengan gagal jantung

4. Dimensi Etik

Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah responden berjenis kelamin laki-laki lebih banyak dari responden  berjenis kelamin perempuan serta responden

mulai menderita hipertensi diatas usia 40 tahun Dilema Etik

dan Hukum

Di dalam jurnal tidak di jelaskan tentang informed consent .

Pelanggaran Prinsip Etik

Permohonan izin penelitian didasarkan pada surat Direktur Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Tanjungkarang dengan nomor LB.02.02/I.1/5468.I/2012 tertanggal 1  Nopember 2012 tentang izin kegiatan penelitian yang ditunjukan kepada Direktur RSUD Dr.H.Abdul Moeleok Provinsi Lampung. Selanjutnya Direktur RSUD Dr.H.Abdul

(8)

Moeleok Provinsi Lampung memberikan izin  penelitian melalui surat bernomor: 420/5061A/6.2/XI /2012 tertanggal : 24  Nopember 2012 tentang : izin penelitian yang ditujukan kepada Direktur Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Tanjungkarang.

5. Presentasi dan

Penulisan

Kejelasan Informasi

Pada penelitian ini informasi, peneliti telah menjabarkan setiap variabel penelitian yang dilakukan dengan cukup jelas.

Teknik Penulisan

Teknis yang digunakan dalam penulisan jurnal sudah bagus, tersusun rapi dan sistematis.

6. Daftar Pustaka

Corwin, Elizabeth J. 2001.  Buku Saku  Patofisiologi. Jakarta: EGC

Dalimartha, Ana. 2008. Care Your Self  Hipertensi. Jakarta: Penebar Swadaya. Dourman, Karel. 2011. Waspadalah Jantung

 Anda Rusak . Jakarta: Cerdas Sehat.

Depkes. 2007. Hipertensi di Indonesia Tersedia (http://www.depkes.go.id) Gyse’le S. Bleumink, et al. 2004. Quantifying the heart failureepidemic: prevalence, incidence rate, lifetime risk and prognosis of heartfailure, Rotterdam: Erasmus.

Medical Centre Hananta, Yudha. 2011. Deteksi  Dini dan Pencegahan Hipertensi dan

Stroke. Yogyakarta: Media Pressindo. Muttaqin, Arif. 2009.  AsuhanKeperawatan

 Klien dengan Gangguan Sistim  Kardiovaskular . Jakarta: Salemba Medika. Mansjoer, Arief. 2001.  Kapita Selekta

 Kedokteran Jilid 1. Jakarta: Balai Penerbit. FKUI Maryono. 2007. Gagal Jantung .

Tersedia (http://www.scribd.com/materi-1).

Palmer, Anna. 2002. Tekanan Darah Tinggi. Jakarta: Erlangga.

Smeltzer, Bare. 2001.  Keperawatan Medikal  Bedah, Vol.2. Jakarta: EGC.

W.Darmawan. 2011.  Hubungan umur jenis kelamin, riwayat hipertensi dengan kejadian gagal jantung kongestif di Poli  Jantung RSPAD Gatot Subroto. Jakarta: FK Universitas Pembangunan Nasional Veteran.

(9)

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penelitian, didapatkan prevalensi penyakit jantung hipertensi pada gagal jantung kongestif dewasa (usia &gt; 20 tahun) yang dirawat di unit rawat kardiovaskular

Hasil sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ness dkk, 10 dimana di peneltian tersebut didapatkan hasil bahwa risiko terjadinya hipertensi pada ibu hamil

Hipertensi merupakan salah satu faktor risiko utama untuk terjadinya PJK Penelitian di berbagai tempat di Indonesia (1978) mendapatkan

Hasil sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ness dkk, 10 dimana di peneltian tersebut didapatkan hasil bahwa risiko terjadinya hipertensi pada ibu hamil

Hasil : Etiologi gagal jantung kongestif usia lanjut berdasarkan kekerapan didapatkan penyakit jantung iskemik 65,63%, penyakit jantung hipertensi 15,63%, Kardiomiopati 9,38% ,

Faktor yang terbukti merupakan faktor risiko terjadinya hipertensi adalah:Hubungan antara riwayat keluarga dengan hipertensi mempunyai risiko lebih

“Analisis faktor risiko hipertensi, diabetes mellitus, penyakit jantung dan pembuluh darah di Indonesia”.. InstituT

Hasil penelitian didapatkan faktor risiko yang berhubungan dengan hipertensi pada pasien prolanis di Puskesmas Limbangan adalah riwayat keluarga hipertensi p=0,043 dengan Odds Ratio