• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mengingat : 1. Undang Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Mengingat : 1. Undang Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan"

Copied!
79
0
0

Teks penuh

(1)

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

DIREKTQRAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA

NOMOR : KP 224 TAHUN 2017

TENTANG

PERENCANAAN SUMBER DAYA MANUSIA PADA JABATAN FUNGSIONAL UMUM

DI LINGKUNGAN KANTOR OTORITAS BANDAR UDARA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka peningkatan dan penguatan fungsi

regulator pada Kantor Otoritas Bandar Udara sebagai

kepanjangan tangan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara guna mendukung peningkatan keselamatan, keamanan dan

pelayanan penerbangan maka perlu disusun perencanaan

sumber daya manusia pada jabatan fungsional umum di

lingkungan Kantor Otoritas Bandar Udara agar lebih

berkualitas dan profesional sesuai dengan kebutuhan;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud

pada huruf a, perlu menetapkan Peraturan Direktur Jenderal

Perhubungan Udara tentang Perencanaan Sumber Daya

Manusia pada Jabatan Fungsional Umum di Lingkungan

Kantor Otoritas Bandar Udara;

Mengingat

: 1. Undang Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 1,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4956);

2. Undang Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil

Ngara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

(2)

-2-3. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin

Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2010 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5235);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang

Manajemen Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2017 Nomor 6037);

5. Peratuan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi

Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2015 Nomor 8);

6. Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2015 tentang

Kementerian Perhubungan (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2015 Nomor 75);

7. Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara

Nomor 75/M.PAN/7/2004 tentang pedoman penghitungan

kebutuhan pegawai berdasarkan beban kerja dalam rangka penyusunan formasi Pegawai Negeri Sipil;

8. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 41 Tahun 2011

tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Otoritas Bandar

Udara;

9. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 40 Tahun 2012

tentang Pedoman Analisis Beban Kerja Kementerian

Perhubungan;

10. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 90 Tahun 2014

tentang Hari dan Jam Kerja di lingkungan Kementerian

Perhubungan;

12. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 22 Tahun 2015

tentang Peningkatan Fungsi Pengendalian dan Pengawasan Oleh Kantor Otoritas Bandar Udara;

13 Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 189 Tahun 2015

tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perhubungan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 86 Tahun 2016;

(3)

-3-14. Peraturan

Menteri Perhubungan Nomor 36 Tahun 2017

tentang Uraian Jenis Kegiatan dan Peta jabatan di lingkungan

Unit Pelaksana Teknis Direktorat Jenderal Perhubungan

Udara;

15. Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP.

606 Tahun 2015 tentang Perencanaan Sumber Daya Manusia

Inspektur Penerbangan di lingkungan Direktorat Jenderal

Perhubungan Udara;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERENCANAAN SUMBER DAYA MANUSIA PADA JABATAN

FUNGSIONAL UMUM DI LINGKUNGAN KANTOR OTORITAS BANDAR UDARA.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan :

1. Perencanaan Sumber Daya Manusia adalah proses kegiatan yang dilakukan dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan sumber daya manusia pada suatu organisasi dalam bentuk penyusunan kebutuhan, pengembangan dan pemberhentian sumber daya manusia.

2. Jabatan Fungsional Umum adalah jabatan yang bersifat teknis administratif dilingkungan Kantor Otoritas Bandar Udara selain jabatan inspektur penerbangan dan jabatan fungsional tertentu.

3. Analis Beban Kerja adalah upaya menghitung beban kerja

pada satuan kerja dengan cara menjumlah semua beban

kerja dan selanjutnya membagi dengan kapasitas kerja

perorangan persatuan waktu.

(4)

-4-4. Beban Kerja adalah banyaknya jenis pekerjaan yang harus

diselesaikan oleh Pegawai yang profesional dalam satu tahun

dalam satu kegiatan.

5. Pengembangan sumber daya manusia Kantor Otoritas Bandar

Udara adalah seperangkat aktivitas yang sistemmatis dan terencana yang dirancang dalam memfasilitasi para pegawai

dengan kecakapan yang dibutuhkan untuk memenuhi

tuntutan pekerjaan baik saat ini maupun masa yang akan datang.

6. Program pelatihan personel teknis adalah suatu program pelatihan terpadu yang disiapkan sebagai panduan untuk

pengembangan dan pembinaan pegawai mulai dari

pengangkatan pertama dalam jabatan sampai diberhentikan atau pensiun.

7. Kompensasi sumber daya manusia adalah segala sesuatu

yang diterima oleh pegawai dalam bentuk finansial dan

fasilitas penunjang sebagai imbalan atas jasa atau tenaga yang diberikan dalam jabatannya.

8. Pola karier sumber daya manusia adalah pola pembinaan

yang menggambarkan alur pengembangan karier yang

menunjukkan keterangan dan keserasian antara jabatan,

pangkat, pendidikan dan pelatihan kepemimpinan dan

kompetensi, serta masa jabatan seorang pegawai sejak

pengangkatan pertama dalam jabatan sampai dengan

pension.

9. Pemberhentian sumber daya manusia adalah pemberhentian

yang

mengakibatkan

yang

bersangkutan

kehilangan

jabatannya.

10. Pengadaan sumber daya manusia adalah kegiatan untuk mengisi formasi yang dibutuhkan.

(5)

-5-11. Tugas jabatan adalah beban kerja dalam kegiatan sesuai

tugas pokok dan fungsinya yang diemban oleh pegawai dalam

satu jabatan.

12. Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal Perhubungan Udara.

BAB II

RUANG LINGKUP, MAKSUD DAN TUJUAN

Pasal 2

Perencanaan Sumber Daya Manusia Pada Jabatan Fungsional Umum di Lingkungan Kantor Otoritas Bandar Udara berlaku untuk seluruh jabatan fungsional umum pada Kantor Otoritas Bandar Udara.

Pasal 3

Perencanaan sumber daya manusia sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 2 meliputi :

a. Penyusunan kebutuhan sumber daya manusia; b. Pengembangan sumber daya manusia;

c. Pemberhentian sumber daya manusia.

Pasal 4

(1) Perencanaan sumber daya manusia Kantor Otoritas Bandar

Udara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 digunakan sebagai pedoman dalam rangka pembinaan sumber daya manusia pada jabatan fungsional umum di lingkungan Kantor Otoritas Bandar Udara yang lebih berkualitas dalam melaksanakan tugas dan fungsi teknis administratis

(2) Tujuan perencanaan sumber daya manusia untuk :

a. menjadi pedoman dalam penetapan program dan

kebijakan pemenuhan kebutuhan SDM;

b. menentukan kualitas dan kuantitas SDM sesuai dengan

(6)

-6-c.

memastikan tersedianya sumber daya manusia untuk

jangka pendek dan menengah;

d. menghindari tumpang tindih dalam pelaksanaan tugas

dan fungsi;

e.

Menyusun

dan

menetapkan kebijakan dan program

pembinaan sumber daya manusia.

BAB III

PENYUSUNAN KEBUTUHAN SUMBER DAYA MANUSIA

Pasal 5

(1) Penyusunan kebutuhan jumlah sumber daya manusia

Kantor Otoritas Bandar Udara sebagaimana dimaksud pada Pasal 3 huruf a, dilakukan berdasarkan analisis beban kerja dan peta jabatan.

(2) Penyusunan kebutuhan jumlah sumber daya manusia

sebagaimana dimaksud pada Pasal 5 ayat (1) dilakukan melalui tahapan sebagai berikut :

a. Perhitungan kebutuhan jumlah SDM;

b. Penyusunan rencana kebutuhan SDM;

c. Mekanisme pemenuhan SDM.

Bagian Pertama

Perhitungan Kebutuhan Jumlah SDM

Pasal 6

(1) Perhitungan kebutuhan jumlah sumber daya manusia

sebagaimana dimaksud pada Pasal 5 ayat (2) huruf a,

dilakukan untuk memastikan

tersedianya sumber daya

manusia untuk jangka pendek dan menengah.

(2) Perhitungan kebutuhan Sumber Daya Manusia sebagaimana

dimaksud ayat (1) dilakukan pada masing - masing jabatan dengan mempertimbangkan tugas dan kewenangan Kantor

Otoritas Bandar Udara yang diatur dalam ketentuan

(7)

-7-(3)

Berdasarkan tugas dan kewenangan sebagaimana dimaksud

pada ayat (2), perhitungan kebutuhan jumlah sumber daya

manusia Kantor Otoritas Bandar Udara adalah sama antara Kantor Otoritas Bandar Udara Kelas Utama, Kelas I dan

Kelas II.

Pasal 7

Perhitungan kebutuhan jumlah sumber daya manusia Kantor

Otoritas Bandar Udara terdiri dari :

a. Perhitungan kebutuhan jumlah SDM Kelompok Jabatan

Umum Bidang Administrasi;

b. Perhitungan kebutuhan jumlah SDM Kelompok Jabatan

Umum Bidang Teknis.

Pasal 8

(1) Perhitungan kebutuhan jumlah SDM Kelompok Jabatan

Umum Bidang Administrasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf a dilakukan dengan mempertimbangkan : a. Jam wajib pegawai;

b. Tugas jabatan

(2)

Jam wajib kerja pegawai sebagaimana dimaksud dalam pasal

8 ayat (1) huruf a, dengan ketentuan sebagai berikut :

a. Jam wajib pegawai adalah 7.5 jam dalam 1 hari atau 37.5 jam dalam 1 minggu atau 142.5 jam dalam satu bulan

atau 1.710 jam dalam satu tahun.

b. Jam kerja efektif per hari adalah 5.5 jam atau 330 menit

c. Hari kerja efektif dalam satu minggu adalah 5 hari atau

1650 menit.

d. Hari kerja efektif dalam satu bulan adalah 19 hari atau 105 jam atau 6.300 menit.

e. Hari kerja efektif dalam satu tahun adalah 228 hari atau 1250 jam atau 75.000 menit.

(8)

-8-(3)

Tugas jabatan sebagaimana dimaksud pada Pasal 8 Ayat (1)

huruf b, dilakukan dengan menghitung kebutuhan pegawai

pada jabatan yang hasil kerjanya abstrak atau beragam atau

banyak jenisnya.

(4)

Tugas jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dihitung

dengan mempertimbangkan :

a.

Uraian tugas beserta jumlah beban untuk setiap tugas;

b. Waktu penyelesaian tugas;

c.

Rata - rata jumlah waktu kerja efektif per hari.

Pasal 9

(1)

Perhitungan kebutuhan jumlah SDM Kelompok Jabatan

Umum Bidang Teknis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf b dilakukan dengan mempertimbangkan objek kerja.

(2) Objek kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

disesuaikan dengan objek kerja pelaksanaan pengawasan

dan pengendalian yang dilakukan oleh Inspektur

Penerbangan sesuai peraturan perundang-undangan.

Pasal 10

Kelompok Jabatan Umum Bidang Teknis sebagaimana dimaksud

pada Pasal 7 huruf b dirumpunkan berdasarkan jenis dan

nomenklatur inspektur penerbangan di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara yang terdiri dari :

a. Rumpun jabatan Pengawas Keamanan Penerbangan terdiri

dari :

1) Pengevaluasi Fasilitas Keamanan Penerbangan;

2) Pengawas Avsec Bandar Udara;

3) Pengawas PKP-PK Bandar Udara.

b. Rumpun jabatan Pengawas Navigasi Penerbangan terdiri dari : 1) Pengawas Sarana dan Prasarana Kenavigasian;

(9)

-9-c. Rumpun jabatan Pengawas Bandar Udara terdiri dari :

1)

Pengawas Pelaksanaan Kebijakan Prasarana Bandar

Udara;

2)

Pemroses Data Fasilitas dan Pelayanan Bandar Udara;

3)

Pengawas dan Pengendali Elektronika;

4)

Pengawas Kelaikan Kendaraan Sisi Udara;

5)

Pengawas Mekanikal Bandar Udara;

6) Pengawas Alat - Alat Berat;

7)

Pengawas Bangunan dan Landasan;

8)

Pengolah Bahan Pengawasan Personil dan

Operasi

Bandar Udara;

9)

Pemroses Data Pengoperasian Bandar Udara;

10) Pengevaluasi Tata Lingkungan dan Kawasan Bandar

Udara;

11) Penyusun NSPK KKOP;

12) Pengawas Operasi Bandar Udara;

13) Pengawas Penggunaan DLKr dan DLKp; 14) Pengolah Data NSPK KKOP.

d. Rumpun Jabatan Pengawas Angkutan Udara terdiri dari

pengawas angkutan udara.

e. Rumpun jabatan Pengawas Kelaikudaraan dan Pengoperasian

Pesawat Udara terdiri dari :

1) Pengawas Sertifikasi Pesawat Udara;

2) Pemroses Data Angkutan Udara, Kelaikaudaraan, dan

Pengoperasian Pesawat Udara.

Pasal 11

Tata Cara perhitungan jumlah kebutuhan sumber daya manusia sebagaimana tercantum pada Lampiran I peraturan ini.

Pasal 12

(1) Hasil akhir dari rumusan perhitungan kebutuhan

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 merupakan hasil

perhitungan analisis beban kerja sumber daya manusia pada jabatan fungsional umum di lingkungan Kantor Otoritas

(10)

-10-(2)

Hasil perhitungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

sebagai dasar dan pedoman dalam penetapan standar

kebutuhan sumber daya manusia pada masing - masing

kelas Kantor Otoritas Bandar Udara.

(3) Hasil perhitungan analisis beban kerja sebagaimana

tercantum pada Lampiran II peraturan ini.

Bagian Kedua

Penyusunan Rencana Kebutuhan SDM

Pasal 13

Rencana kebutuhan SDM sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 ayat (2) butir b disusun dalam jangka pendek dan menengah.

Pasal 14

(1) Rencana kebutuhan jangka pendek merupakan rincian

kebutuhan sumber daya manusia dalam kurun waktu 1

(satu) tahun.

(2) Rencana kebutuhan jangka menengah merupakan rincian

kebutuhan sumber daya manusia dalam kurun waktu 5 (lima) tahun.

(3) Rencana kebutuhan jangka pendek dan jangka menengah

dilakukan evaluasi setiap tahun.

Pasal 15

Perencanaan kebutuhan SDM sebagaimana tercantum dalam

Lampiran III peraturan ini.

Bagian Ketiga

Mekanisme Pemenuhan SDM

Pasal 16

Mekanisme pemenuhan sumber daya manusia sebagaimana

dimaksud pada Pasal 5 ayat (2) c, dilakukan melalui : a. Pengadaan calon pegawai;

(11)

-11-b. Peningkatan kompetensi sumber daya manusia;

c. Redistribusi pegawai.

Pasal 17

Pengadaan calon pegawai sebagaimana dimaksud pada Pasal 16

butir a dapat dilakukan melalui :

a. Pengadaan calon pegawai negeri sipil;dan b. Pengadaan pegawai dengan perjanjian kerja.

Pasal 18

(1) Pengadaan calon pegawai negeri sipil sebagaimana dimaksud

pada Pasal 17 huruf a dilakukan oleh Kementerian

Perhubungan berdasarkan usulan dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara bersama - sama dengan Kementerian

yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang

pendayagunaan aparatur negara melalui mekanisme yang diatur dalam peraturan perundang - undangan.

(2) Pengadaan pegawai dengan perjanjian kerja sebagaimana

dimaksud pada Pasal 17 huruf b, dapat dilakukan apabila :

a. Tidak terpenuhinya jumlah sumber daya manusia dari

hasil analisis beban kerja yang telah ditetapkan dan/

atau;

b. Belum tersedianya sumber daya manusia; dan/atau

c. Peraturan pemerintah yang mengatur pegawai dengan

perjanjian kontrak kerja sudah diberlakukan.

Pasal 19

Peningkatan kompetensi sumber daya manusia sebagaimana

dimaksud pada Pasal 16 huruf b, dilakukan untuk pemenuhan kebutuhan SDM melalui pendidikan formal dan non formal.

(12)

-12-Pasal 20

(1)

Pendidikan formal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19

merupakan

peningkatan

kompetensi

melalui

jalur

pendidikan

yang

terstruktur

dan

berjenjang

yang

diselenggarakan oleh lembaga pendidikan formal.

(2) Pendidikan non formal sebagaimana dimaksud dalam Pasal

19 merupakan peningkatan kompetensi yang

diselenggarakan secara terstruktur dan berjenjang di luar pendidikan formal baik yang diselenggarakan oleh lembaga pendidikan formal maupun lembaga pendidikan non formal.

Pasal 21

(1) Redistribusi pegawai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 huruf c merupakan salah satu kebijakan dalam rangka pembinaan SDM guna memastikan ketersedian jumlah SDM

sesuai dengan hasil analisis beban kerja yang telah

ditetapkan.

(2) Redistribusi pegawai dilakukan apabila dalam hasil

perhitungan analisis beban kerja terdapat kelebihan SDM.

(3) Tatacara redistribusi pegawai diatur dalam mekanisme

tersendiri.

BAB IV

PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA Pasal 22

Pengembangan sumber daya manusia sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 3 ayat b, meliputi :

a.

Pendidikan dan pelatihan berbasis kompetensi;

b. Pengaturan kompensasi;

(13)

-13-Pasal 23

Pendidikan dan pelatihan SDM berbasis kompetensi sebagaimana

dimaksud dalam pasal 22 huruf a dilaksanakan melalui Program

Pelatihan yang meliputi pelatihan wajib dan pelatihan spesialisasi

sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 24

Pengaturan kompensasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22

huruf b dilakukan melalui penetapan sebagai jabatan fungsional

umum, peningkatan kelas jabatan, serta pemenuhan fasilitas

kerja dan penunjangnya sesuai dengan peraturan perundang

-undangan.

Pasal 25

(1) Pola karier sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 huruf c

dilakukan secara berjenjang, vertikal, horisontal dan

diagonal sesuai dengan kebutuhan.

(2) Pola karier secara berjenjang dimulai dari jenjang jabatan terendah sampai dengan jabatan tertinggi secara berurutan. (3) Pola karier secara vertikal merupakan peningkatan jenjang

dari terampil ke ahli atau promosi jabatan.

(4) Pola karier secara horisontal merupakan peralihan dari

jabatan fungsional umum dan / atau jabatan fungsional

tertentu lainnya sesuai dengan persyaratan yang telah

ditetapkan.

(5) Pola karier secara diagonal adalah merupakan perpindahan pegawai dari jabatan struktural ke jabatan umum dan / atau

fungsional tertentu atau sebaliknya sesuai dengan

(14)

-14-BAB V

PEMBERHENTIAN SUMBER DAYA MANUSIA

Pasal 26

Pemberhentian Sumber Daya Manusia sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 3 huruf c terdiri dari pemberhentian dari jabatan dan

pemberhentian dari pegawai negeri sipil.

Pasal 27

(1)

Pemberhentian dari jabatan sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 26 dilakukan apabila pegawai beralih jabatan atau

melakukan pelanggaran kewajiban sebagai pegawai.

(2)

Prosedur

pemberhentian

dari

jabatan

sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 28

Pemberhentian sebagai pegawai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 terdiri dari pemberhentian dari pegawai negeri sipil dan Pemberhentian sebagai pegawai dengan perjanjian kontrak.

Pasal 29

(1) Pemberhentian sebagai pegawai negeri sipil sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 28 dilakukan apabila seorang pegawai mengundurkan diri dari pegawai negeri sipil, telah mencapai batas usia pensiun, atau melakukan pelanggaran disiplin pegawai negeri sipil.

(2) Prosedur pemberhentian jabatan dan pemberhentian dari

pegawai negeri sipil dilakukan sesuai dengan peraturan perundang - undangan.

(15)

-15-Pasal 30

Pemberhentian

sebagai

pegawai

dengan

perjanjian

kontrak

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 dapat dilakukan apabila :

a. kontrak kerja tidak diperpanjang atau masa berlaku

perjanjian kerja telah habis; b. mengundurkan diri dari jabatan; c. melakukan pelanggaran kewajiban;

d. telah terpenuhi kebutuhan pegawai dari PNS.

Pasal 31

Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Udara melakukan evaluasi terhadap peraturan ini setiap 2 (dua) tahun sekali.

Pasal 32

Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Udara melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan Peraturan ini.

Pasal 33

Peraturan ini berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta

Pada tanggal 30 Agustus 2017

DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA

ttd

Dr. Ir. AGUS SANTOSO, M.Sc

Salinan sesuai dengan aslinya JAGIAN HUKUM

ENDAH PURNAMA SARI

Pembina / (IV/a)

(16)

Lampiran I Peraturan Dirjen Perhubungan Udara

Nomor : KP 224 TAHUN 2017

Tanggal : 30 Agustus 2017

TATA CARA PERHITUNGAN KEBUTUHAN SDM PADA KANTOR OTORITAS BANDAR UDARA DI LINGKUNGAN DITJEN PERHUBUNGAN UDARA

A. Rumusan perhitungan jumlah kebutuhan jabatan Administrasi Pada Kantor Unit Otoritas Bandar Udara di Lingkungan Ditjen Perhubungan Udara

1. Pengelola Keuangan dan BMN

Hal - hal yang menjadi dasar pertimbangan adalah sebagai berikut:

a. Pengelola Keuangan dan BMN mempunyai tugas menyusun program

keuangan dan BMN, melakukan rekonsiliasi anggaran keuangan dan

SIMAK BMN, memeriksa pencapaian tujuan / sasaran kegiatan sesuai dengan indikator kinerja yang tercantum dalam DIPA atau spesifikasi teknis yang ditetapkan dalam kontrak, melakukan proses penerbitan SPM dan menyampaikan SPM yang telah ditanda tangani ke KPPN terkait,

menyusun laporan seluruh kegiatan yang dilakukan sesuai DIPA,

memonitor dan memeriksa SP2D yang telah di proses KPPN setempat, memproses laporan dan penatausahaan SAI dan SABMN, pengendalian dan memantau BMN, memproses pembuatan daftar gaji serta membuat

surat keterangan untuk mendapatkan tunjangan, memproses penerimaan

penyimpanan dan pemeliharaan serta pengeluaran barang kepada kuasa

penggguna angaran dan wajib menyampaikan perhitungan pembukuan

penerimaan dan pengeluaran material yang menjadi tanggung jawabnya.

b. Indikator perhitungan jumlah SDM pada jabatan Pengelola Keuangan dan

BMN adalah sebagai berikut: 1) Program Keuangan dan BMN

2) Jumlah waktu yang diperlukan dalam melakukan rekonsiliasi anggaran

keuangan dan SIMAK BMN.

3) Jumlah waktu yang diperlukan dalam memeriksa pencapaian tujuan /

sasaran kegiatan sesuai dengan indikator kinerja yang tercantum

dalam DIPA atau spesifikasi teknis yang ditetapkan dalam kontrak

4) Jumlah SPM yang diterbitkan

5) Jumlah waktu yang diperlukan menyusun laporan seluruh kegiatan

yang dilakukan sesuai DIPA.

6) Jumlah SP2D yang telah diproses

7) Jumlah waktu yang diperlukan untuk memproses laporan dan

penatausahaan SAI dan SABMN

8) Jumlah waktu yang diperlukan dalam inventarisasi, pengendalian dan

memantau BMN

9) Jumlah waktu yang diperlukan dalam memproses pembuatan daftar

gaji serta membuat surat keterangan untuk mendapatkan tunjangan

10) Jumlah

waktu yang diperlukan dalam memproses

penerimaan

penyimpanan dan pemeliharaan serta pengeluaran barang kepada

kuasa penggguna angaran dan wajib menyampaikan perhitungan

pembukuan penerimaan dan pengeluaran material yang menjadi

(17)

c. Jumlah jam kerja efektif mengacu pada Peraturan Menteri Perhubungan nomor : PM. 90 Tahun 2014 tentang hari dan jam kerja di Lingkungan Kementerian Perhubungan adalah sebagai berikut :

1) Jam kerja Efektif Per hari

1 hari x 5,5 jam = 5,5 jam atau 330 menit 2) Jam kerja efektif per minggu

5 hari x 5,5 jam atau 1.650 menit 3) Jam kerja efektif per bulan

19 hari x 5,5 jam = 105 jam atau 6.300 menit 4) Jam kerja efektif per tahun

228 hari x 5,5 jam = 1.250 jam atau 75.000 menit

e. Dari indikator tersebut maka dapat dilakukan penghitungan jumlah kebutuhan dengan rumusan sebagai berikut :

1) Hitung masing - masing jumlah waktu yang diperlukan (waktu

penyelesaian) per objek pada setiap uraian tugas yang dilaksanakan 2) Hitung jumlah objek per tahun yang dilaksakana pada masing - masing

kegiatan jabatan

3) Hitung jumlah waktu per tahun yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan dengan rumusan sebagai berikut :

Waktu penyelesaian per objek x jumlah objek yang dilaksanakan

4) Jumlahkan waktu pada masing - masing objek pelaksanaan untuk

mendapatkan total waktu keseluruhan yang diperlukan

5) Bagikan total waktu keseluruhan yang diperlukan dengan jam kerja efektif per tahun (1250) dengan rumusan sebagai berikut :

Total waktu Keseluruhan : 1250 jam = jumlah SDM Pengelola Keuangan dan BMN

6) Lakukan pembulatan keatas untuk angka diatas 0.5 (nol koma lima) dan lakukan pembulatan kebawah untuk angka dibawah 0.5 (nol koma lima)

(18)

2. Bendahara

Hal - hal yang menjadi dasar pertimbangan adalah sebagai berikut:

a. Bendahara melakukan pembukuan seluruh transaksi keuangan yang

dilaksanakan Satker pada Buku Kas Umum (BKU), Buku Pembantu,

Buku Tambahan, serta Buku-buku Tambahan lainnya, menyiapkan

rincian jumlah Pengajuan SPP-UP, SPP-TUP, SPP-GUP serta dokumen-dokumen pendukung lainnya, menguji kebenaran tagihan pembayaran Uang Persediaan meliputi kesesuaian dengan Akun, DIPA dan peraturan keuangan yang berlaku sebelum dilakukan pembayaran, menandatangani

kwitansi pembayaran Uang Persediaan dan bukti-bukti pengeluaran

lainnya dan melakukan pembayaran melalui Uang Persediaan atas

persetujuan Pejabat Pembuat Komitmen, menerima dan menyetor ke Rekening Kas Negara atas pajak dan penerimaan lainnya yang dipungut serta melaporkannya menurut bentuk dan cara yang telah ditetapkan,

tepat pada waktunya kepada masing-masing instansi yang terkait,

menyelenggarakan tata kearsipan yang bersangkutan dengan bukti-bukti pembukuan, menerima uang tunai / surat berharga atas tagihan PNBP,

mencatat/membukukan keuangan (PNBP) yang telah diterima dan

menyetorkan ke rekening kas negara. membuat laporan pertanggung jawaban keuangan (PNBP), membuat perjanjian sewa menyewa atas objek

PNBP.

b. Indikator perhitungan jumlah SDM pada jabatan Bendahara adalah

sebagai berikut:

1) Jumlah penyusunan rencana kebutuhan dan pengunaan Barang Milik Negara untuk semua kelas Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara 1 (satu) rencana per bulan

2) Inventaris barang untuk semua kelas Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara dilakukan per bulan

3) Jumlah laporan inventaris dan neraca asset untuk semua kelas Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara dilakukan per bulan

4) Penghapusan barang untuk semua kelas Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara dilakukan per bulan

c. Jumlah jam kerja efektif mengacu pada Peraturan Menteri Perhubungan nomor : PM. 90 Tahun 2014 tentang hari dan jam kerja di Lingkungan Kementerian Perhubungan adalah sebagai berikut :

1) Jam kerja Efektif Per hari

1 hari x 5,5 jam = 5,5 jam atau 330 menit 2) Jam kerja efektif per minggu

5 hari x 5,5 jam atau 1.650 menit 3) Jam kerja efektif per bulan

19 hari x 5,5 jam = 105 jam atau 6.300 menit 4) Jam kerja efektif per tahun

228 hari x 5,5 jam = 1.250 jam atau 75.000 menit

d. Dari indikator tersebut maka dapat dilakukan penghitungan jumlah kebutuhan dengan rumusan sebagai berikut :

1) Hitung masing - masing jumlah waktu yang diperlukan (waktu

(19)

2) Hitung jumlah objek per tahun yang dilaksakana pada masing -masing kegiatan jabatan

3) Hitung jumlah waktu per tahun yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan dengan rumusan sebagai berikut :

Waktu penyelesaian per objek x jumlah objek yang dilaksanakan

4) Jumlahkan waktu pada masing - masing objek pelaksanaan untuk mendapatkan total waktu keseluruhan yang diperlukan

5) Bagikan total waktu keseluruhan yang diperlukan dengan jam kerja efektif per tahun (1250) dengan rumusan sebagai berikut :

Total waktu Keseluruhan : 1250 jam = jumlah SDM Bendahara

6) Lakukan pembulatan keatas untuk angka diatas 0.5 (nol koma lima) dan lakukan pembulatan kebawah untuk angka dibawah 0.5 (nol koma lima)

3. Penyusun Rencana Program Anggaran dan Renstra

Hal - hal yang menjadi dasar pertimbangan adalah sebagai berikut :

a. Penyusun Rencana Program Anggaran dan Renstra melaksanakan

kegiatan pengelolaan dan pelaporan rencana strategis, program kerja dan anggaran pada unit kerja

b. Indikator perhitungan jumlah SDM pada Penyusun Rencana Program Anggaran dan Renstra adalah sebagai berikut:

1) Waktu yang diperlukan dalam Pengelolaan dan pelaporan program kerja

2) Waktu yang diperlukan dalam pengelolaan dan pelaporan anggaran 3) Waktu yang diperlukan dalam pengelolaan dan pelaporan rencana

strategis

c. Jumlah jam kerja efektif mengacu pada Peraturan Menteri Perhubungan nomor : PM. 90 Tahun 2014 tentang hari dan jam kerja di Lingkungan Kementerian Perhubungan adalah sebagai berikut :

1) Jam kerja Efektif Per hari

1 hari x 5,5 jam = 5,5 jam atau 330 menit 2) Jam kerja efektif per minggu

5 hari x 5,5 jam atau 1.650 menit 3) Jam kerja efektif per bulan

19 hari x 5,5 jam = 105 jam atau 6.300 menit 4) Jam kerja efektif per tahun

228 hari x 5,5 jam = 1.250 jam atau 75.000 menit

d. Dari indikator tersebut maka dapat dilakukan penghitungan jumlah kebutuhan dengan rumusan sebagai berikut:

1) Hitung masing - masing jumlah waktu yang diperlukan (waktu

(20)

2) Hitung jumlah objek per tahun yang dilaksakana pada masing -masing kegiatan jabatan

3) Hitung jumlah waktu per tahun yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan dengan rumusan sebagai berikut:

Waktu penyelesaian per objek x jumlah objek yang dilaksanakan

4) Jumlahkan waktu pada masing - masing objek pelaksanaan untuk mendapatkan total waktu keseluruhan yang diperlukan

5) Bagikan total waktu keseluruhan yang diperlukan dengan jam kerja efektif per tahun (1250) dengan rumusan sebagai berikut :

Total waktu Keseluruhan : 1250 jam = jumlah SDM Penyusun Rencana Program Anggaran dan Renstra

6) Lakukan pembulatan keatas untuk angka diatas 0,5 (nol koma lima) dan lakukan pembulatan kebawah untuk angka dibawah 0.5 (nol koma lima)

4. Petugas PNBP

Hal - hal yang menjadi dasar pertimbangan adalah sebagai berikut :

a. Petugas PNBP mempunyai tugas melakukan penyiapan proses

administrasi permohonan PAS bandara, TIM dan Stiker Kendaraan,

melakukan pemrosesan administrasi pembayaran PAS Bandara, TIM,

Stiker Kendaraan, Shooting, Flight Approval dan Rekomendasi KKOP,

melakukan penyiapan admistrasi pelaksanaan screening bagi yang

mengajukan pemohon PAS bandara dan TIM, melakukan penyiapan

proses penerbitan PAS bandara dan TIM serta sticker kendaraan, meneliti berkas permohonan penerbitan PAS bandara, melakukan pengolahan data

pada berkas permohonan penerbitan PAS bandara, melakukan

pengolahan data pada berkas permohonan penerbitan PAS bandara,

melakukan penelitian berkas dan pengolahan data permohonan

penerbitan PAS orang, tanda ijin mengemudi kendaraan dan sticker yang beroperasi di daerah keamanan terbatas (Security Restricted Area/SRA),

melakukan proses sewa tanah, bangunan dan iklan, melakukan

pengolahan data permohonan penerbitan stiker kendaraan yang

beroperasi di daerah keamanan terbatas (Security Restricted Area/SRA). b. Indikator perhitungan jumlah SDM pada jabatan Petugas PNBP adalah

sebagai berikut:

1) Jumlah PAS Bandara, TIM, Stiker Kendaraan, Shooting, Flight

Approval dan Rekomendasi KKOP yang dikeluarkan

2) Jumlah waktu yang diperlukan dalam melakukan proses sewa tanah, bangunan dan iklan

c. Jumlah jam kerja efektif mengacu pada Peraturan Menteri Perhubungan nomor : PM. 90 Tahun 2014 tentang hari dan jam kerja di Lingkungan Kementerian Perhubungan adalah sebagai berikut :

(21)

1) Jam kerja Efektif Per hari

1 hari x 5,5 jam = 5,5 jam atau 330 menit 2) Jam kerja efektif per minggu

5 hari x 5,5 jam atau 1.650 menit 3) Jam kerja efektif per bulan

19 hari x 5,5 jam = 105 jam atau 6.300 menit 4) Jam kerja efektif per tahun

228 hari x 5,5 jam = 1.250 jam atau 75.000 menit

d. Dari indikator tersebut maka dapat dilakukan penghitungan jumlah

kebutuhan dengan rumusan sebagai berikut :

1) Hitung masing - masing jumlah waktu yang diperlukan (waktu

penyelesaian) per objek pada setiap uraian tugas yang dilaksanakan 2) Hitung jumlah objek per tahun yang dilaksakana pada masing - masing

kegiatan jabatan

3) Hitung jumlah waktu per tahun yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan dengan rumusan sebagai berikut :

Waktu penyelesaian per objek x jumlah objek yang dilaksanakan

4) Jumlahkan waktu pada masing - masing objek pelaksanaan untuk

mendapatkan total waktu keseluruhan yang diperlukan

5) Bagikan total waktu keseluruhan yang diperlukan dengan jam kerja efektif per tahun (1250) dengan rumusan sebagai berikut :

Total waktu Keseluruhan : 1250 jam = jumlah SDM Petugas PNBP 6) Lakukan pembulatan keatas untuk angka diatas 0.5 (nol koma lima)

dan lakukan pembulatan kebawah untuk angka dibawah 0.5 (nol koma lima).

5. Pemroses Data Evaluasi dan Laporan

Hal - hal yang menjadi dasar pertimbangan adalah sebagai berikut:

a. Pemroses Data Evaluasi dan Laporan mempunyai tugas melakukan

penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP), Penetapan Kinerja Kantor, penyusunan laporan e-monitoring, penyusunan Standard

Operational Procedure (SOP) terkait pelaksanaan evaluasi laporan

perencanaan, keuangan, program dan kegiatan Kantor dan menyusun perencanaan dan program pengembangan sistem kinerja

b. Indikator perhitungan jumlah SDM pada jabatan Pemroses Data Evaluasi dan Laporan adalah sebagai berikut:

1) Jumlah waktu dalam penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja

Pemerintah (LAKIP),

2) Jumlah waktu Penetapan Kinerja Kantor,

3) Jumlah waktu penyusunan laporan e-monitoring,

4) Jumlah waktu penyusunan Standard Operational Procedure (SOP) terkait pelaksanaan evaluasi laporan perencanaan, keuangan, program dan kegiatan Kantor

(22)

5) Jumlah waktu menyusun perencanaan dan program pengembangan sistem kinerja

c. Jumlah jam kerja efektif mengacu pada Peraturan Menteri Perhubungan nomor : PM. 90 Tahun 2014 tentang hari dan jam kerja di Lingkungan Kementerian Perhubungan adalah sebagai berikut :

1) Jam kerja Efektif Per hari

1 hari x 5,5 jam = 5,5 jam atau 330 menit 2) Jam kerja efektif per minggu

5 hari x 5,5 jam atau 1.650 menit 3) Jam kerja efektif per bulan

19 hari x 5,5 jam = 105 jam atau 6.300 menit 4) Jam kerja efektif per tahun

228 hari x 5,5 jam = 1.250 jam atau 75.000 menit

d. Dari indikator tersebut maka dapat dilakukan penghitungan jumlah kebutuhan dengan rumusan sebagai berikut :

1) Hitung masing - masing jumlah waktu yang diperlukan (waktu

penyelesaian) per objek pada setiap uraian tugas yang dilaksanakan 2) Hitung jumlah objek per tahun yang dilaksakana pada masing - masing

kegiatan jabatan

3) Hitung jumlah waktu per tahun yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan dengan rumusan sebagai berikut :

Waktu penyelesaian per objek x jumlah objek yang dilaksanakan

4) Jumlahkan waktu pada masing - masing objek pelaksanaan untuk mendapatkan total waktu keseluruhan yang diperlukan

5) Bagikan total waktu keseluruhan yang diperlukan dengan jam kerja efektif per tahun (1250) dengan rumusan sebagai berikut :

Total waktu Keseluruhan : 1250 jam = jumlah SDM Pemroses Data Evaluasi dan Laporan

6) Lakukan pembulatan keatas untuk angka diatas 0.5 (nol koma lima) dan lakukan pembulatan kebawah untuk angka dibawah 0.5 (nol koma lima).

(23)

6. Pengelola Anggaran

Hal - hal yang menjadi dasar pertimbangan adalah sebagai berikut:

a. Pengelola Anggaran mempunyai tugas menyusun dokumen pelaksanaan anggaran, menyusun dokumen pengajuan Surat Permintaan Pembayaran, menyiapkan kelengkapan dokumen SPP - LS berkaitan dengan pengadaan barang / jasa, menyiapkan kelengkapan dokumen SPP - LS berkaitan

dengan pengadaan barang / jasa, menyusun LKA (Laporan Keadaan

Anggaran), menyusun Laporan Realisasi Anggaran (Daya Serap),

menyusun proses penerbitan SPM (Surat Perintah Membayar), mengelola Administrasi dokumen Pelaksanaan anggaran, mengevaluasi dokumen

yang berkaitan dengan pengadaan barang / jasa, menyusun bahan

Laporan dokumen pelaksanaan anggaran.

b. Indikator perhitungan jumlah SDM pada jabatan Pengelola Anggaran

adalah sebagai berikut:

1) Jumlah Dokumen pelaksanaan anggaran

2) Jumlah waktu yang diperlukan dalam menyusun dokumen pengajuan Surat Permintaan Pembayaran, SPP - LS berkaitan dengan pengadaan barang / jasa

3) Jumlah waktu yang diperlukan dalam menyusun LKA (Laporan

Keadaan Anggaran)

4) Jumlah waktu yang diperlukan dalam menyusun Laporan Realisasi Anggaran (Daya Serap)

5) Jumlah waktu yang diperlukan dalam menyusun proses penerbitan SPM (Surat Perintah Membayar)

6) Jumlah waktu yang diperlukan dalam mengevaluasi dokumen yang berkaitan dengan pengadaan barang / jasa

c. Jumlah jam kerja efektif mengacu pada Peraturan Menteri Perhubungan nomor : PM. 90 Tahun 2014 tentang hari dan jam kerja di Lingkungan Kementerian Perhubungan adalah sebagai berikut :

1) Jam kerja Efektif Per hari

1 hari x 5,5 jam = 5,5 jam atau 330 menit 2) Jam kerja efektif per minggu

5 hari x 5,5 jam atau 1.650 menit 3) Jam kerja efektif per bulan

19 hari x 5,5 jam = 105 jam atau 6.300 menit 4) Jam kerja efektif per tahun

228 hari x 5,5 jam = 1.250 jam atau 75.000 menit

d. Dari indikator tersebut maka dapat dilakukan penghitungan jumlah kebutuhan dengan rumusan sebagai berikut :

1) Hitung masing - masing jumlah waktu yang diperlukan (waktu

penyelesaian) per objek pada setiap uraian tugas yang dilaksanakan 2) Hitung jumlah objek per tahun yang dilaksakana pada masing - masing

kegiatan jabatan

3) Hitung jumlah waktu per tahun yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan dengan rumusan sebagai berikut :

Waktu penyelesaian per objek x jumlah objek yang dilaksanakan 8

(24)

4) Jumlahkan waktu pada masing - masing objek pelaksanaan untuk mendapatkan total waktu keseluruhan yang diperlukan

5) Bagikan total waktu keseluruhan yang diperlukan dengan jam kerja efektif per tahun (1250) dengan rumusan sebagai berikut :

Total waktu Keseluruhan : 1250 jam = jumlah SDM Pengelola

Anggaran

6) Lakukan pembulatan keatas untuk angka diatas 0.5 (nol koma lima) dan lakukan pembulatan kebawah untuk angka dibawah 0.5 (nol koma

lima).

7. Pengelola Teknologi Informasi

Hal - hal yang menjadi dasar pertimbangan adalah sebagai berikut :

a. Pengelola Teknologi Informasi melaksanakan kegiatan merancang,

mengelolah dan mengevaluasi penyelenggaraan sistem infrastruktur dan sistem layanan TI.

b. Indikator perhitungan jumlah SDM pada Pengelola Teknologi Informasi adalah sebagai berikut:

1) Waktu yang diperlukan dalam melakukan rancangan penyelenggaraan sistem infrastruktur dan sistem layanan TI

2) Waktu yang diperlukan dalam Melakukan pengelolaan penyelenggaraan sistem infrastruktur dan sistem layanan TI

3) Waktu yang diperlukan dalam Melakukan evaluasi penyelenggaraan sistem infrastruktur dan sistem layanan TI

c. Jumlah jam kerja efektif mengacu pada Peraturan Menteri Perhubungan nomor : PM. 90 Tahun 2014 tentang hari dan jam kerja di Lingkungan Kementerian Perhubungan adalah sebagai berikut :

1) Jam kerja Efektif Per hari

1 hari x 5,5 jam = 5,5 jam atau 330 menit 2) Jam kerja efektif per minggu

5 hari x 5,5 jam atau 1.650 menit 3) Jam kerja efektif per bulan

19 hari x 5,5 jam = 105 jam atau 6.300 menit 4) Jam kerja efektif per tahun

228 hari x 5,5 jam = 1.250 jam atau 75.000 menit

d. Dari indikator tersebut maka dapat dilakukan penghitungan jumlah

kebutuhan dengan rumusan sebagai berikut :

1) Hitung masing - masing jumlah waktu yang diperlukan (waktu

penyelesaian) per objek pada setiap uraian tugas yang dilaksanakan

2) Hitung jumlah objek per tahun yang dilaksakana pada masing -masing kegiatan jabatan

(25)

3) Hitung jumlah waktu per tahun yang diperlukan untuk pelaksanaan

kegiatan dengan rumusan sebagai berikut :

Waktu penyelesaian per objek x jumlah objek yang dilaksanakan

4) Jumlahkan waktu pada masing - masing objek pelaksanaan untuk mendapatkan total waktu keseluruhan yang diperlukan

5) Bagikan total waktu keseluruhan yang diperlukan dengan jam kerja efektif per tahun (1250) dengan rumusan sebagai berikut :

Total waktu Keseluruhan : 1250 jam = jumlah SDM Pengelola Teknologi Informasi

6) Lakukan pembulatan keatas untuk angka diatas 0,5 (nol koma lima) dan lakukan pembulatan kebawah untuk angka dibawah 0.5 (nol koma lima)

8. Pengelola Administrasi Kepegawaian

Hal - hal yang menjadi dasar pertimbangan adalah sebagai berikut:

a. Pengelola administrasi kepegawaian melakukan penyusunan program usulan Karpeg, Karis/Karsu, KP, gaji berkala, BPJS, Bapertarum, Taspen, Diklat, surat ijin belajar, Penyesuaian ijazah sarjana, ujian dinas dan

Pensiun, melakukan updating database SIK, SIJ, nominatif, DUK,

melakukan pengendalian absensi, cuti, ijin pegawai, pelaksana harian, melakukan evaluasi mutasi sesuai dengan analisis beban kerja, pensiun pegawai dan perencanaan SDM (Formasi), melakukan pemeriksaan dan evaluasi bahan Penilaian prestasi kerja dan disiplin kerja para pejabat dan

pegawai, menyiapkan Bahan Laporan penyusunan penilaian kinerja

pegawai dan tanda penghargaan, melakukan koordinasi dalam

penyusunan draft SOP sesuai peraturan dengan perundang - undangan dan legal drafting, menyusun SOP terkait dengan urusan umum dan kepegawaian , SK, MoU, Kontrak kerja , dokumentasi hukum.

b. Indikator perhitungan jumlah SDM pada jabatan Pengelola Administrasi Kepegawaian adalah sebagai berikut :

1) program usulan Karpeg, Karis/Karsu, KP, gaji berkala, BPJS,

Bapertarum, Taspen, Diklat, surat ijin belajar, Penyesuaian ijazah sarjana, ujian dinas dan Pensiun

2) updating database SIK, SIJ, nominatif, DUK

3) jumlah waktu dalam melakukan pengendalian absensi, cuti, ijin

pegawai, pelaksana harian

4) jumlah waktu dalam melakukan evaluasi mutasi sesuai dengan

analisis beban kerja, pensiun pegawai dan perencanaan SDM (Formasi) 5) Jumlah waktu dalam melakukan pemeriksaan dan evaluasi bahan

Penilaian prestasi kerja dan disiplin kerja para pejabat dan pegawai 6) Laporan penyusunan penilaian kinerja pegawai dan tanda penghargaan

7) SOP terkait dengan urusan umum dan kepegawaian , SK, MoU,

Kontrak kerja , dokumentasi hokum

(26)

c. Jumlah jam kerja efektif mengacu pada Peraturan Menteri Perhubungan

nomor : PM. 90 Tahun 2014 tentang hari dan jam kerja di Lingkungan Kementerian Perhubungan adalah sebagai berikut :

1) Jam kerja Efektif Per hari

1 hari x 5,5 jam = 5,5 jam atau 330 menit 2) Jam kerja efektif per minggu

5 hari x 5,5 jam atau 1.650 menit 3) Jam kerja efektif per bulan

19 hari x 5,5 jam = 105 jam atau 6.300 menit 4) Jam kerja efektif per tahun

228 hari x 5,5 jam = 1.250 jam atau 75.000 menit

d. Dari indikator tersebut maka dapat dilakukan penghitungan jumlah kebutuhan dengan rumusan sebagai berikut :

1) Hitung masing - masing jumlah waktu yang diperlukan (waktu

penyelesaian) per objek pada setiap uraian tugas yang dilaksanakan 2) Hitung jumlah objek per tahun yang dilaksakan pada masing - masing

kegiatan jabatan

3) Hitung jumlah waktu per tahun yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan dengan rumusan sebagai berikut :

Waktu penyelesaian per objek x jumlah objek yang dilaksanakan

4) Jumlahkan waktu pada masing - masing objek pelaksanaan untuk mendapatkan total waktu keseluruhan yang diperlukan

5) Bagikan total waktu keseluruhan yang diperlukan dengan jam kerja efektif per tahun (1250) dengan rumusan sebagai berikut :

Total waktu Keseluruhan : 1250 jam = jumlah SDM Pengelola

administrasi kepegawaian yang diperlukan

6) Lakukan pembulatan keatas untuk angka diatas 0.5 (nol koma lima) dan lakukan pembulatan kebawah untuk angka dibawah 0.5 (nol koma lima)

9. Penyusun Bahan Publikasi dan Kehumasan

Hal - hal yang menjadi dasar pertimbangan adalah sebagai berikut:

a. Penyusun Bahan Publikasi dan Kehumasan melakukan penyusunan

program kerja, pengelolaan dan evaluasi data informasi publikasi, kehumasan, penerbitan majalah/buletin bandara, pelayanan informasi publik dan kegiatan protokoler.

b. Indikator perhitungan jumlah SDM pada jabatan Penyusun Bahan

Publikasi dan Kehumasan adalah sebagai berikut :

1) Penyusunan program kerja

2) Pengelolaan data informasi publikasi dan kehumasan 3) Evaluasi data informasi publikasi dan kehumasan

4) Penerbitan majalah/buletin bandara

(27)

5) Pelayanan informasi publik 6) Kegiatan protokoler

c. Jumlah jam kerja efektif mengacu pada Peraturan Menteri Perhubungan

nomor : PM. 90 Tahun 2014 tentang hari dan jam kerja di Lingkungan Kementerian Perhubungan adalah sebagai berikut :

1) Jam kerja Efektif Per hari

1 hari x 5,5 jam = 5,5 jam atau 330 menit 2) Jam kerja efektif per minggu

5 hari x 5,5 jam atau 1.650 menit 3) Jam kerja efektif per bulan

19 hari x 5,5 jam = 105 jam atau 6.300 menit 4) Jam kerja efektif per tahun

228 hari x 5,5 jam = 1.250 jam atau 75.000 menit

d. Dari indikator tersebut maka dapat dilakukan penghitungan jumlah kebutuhan dengan rumusan sebagai berikut :

1) Hitung masing - masing jumlah waktu yang diperlukan (waktu

penyelesaian) per objek pada setiap uraian tugas yang dilaksanakan 2) Hitung jumlah objek per tahun yang dilaksakan pada masing - masing

kegiatan jabatan

3) Hitung jumlah waktu per tahun yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan dengan rumusan sebagai berikut :

Waktu penyelesaian per objek x jumlah objek yang dilaksanakan

4) Jumlahkan waktu pada masing - masing objek pelaksanaan untuk mendapatkan total waktu keseluruhan yang diperlukan

5) Bagikan total waktu keseluruhan yang diperlukan dengan jam kerja efektif per tahun (1250) dengan rumusan sebagai berikut :

Total waktu Keseluruhan : 1250 jam = jumlah SDM Penyusun Bahan Publikasi dan Kehumasan

6) Lakukan pembulatan keatas untuk angka diatas 0.5 (nol koma lima) dan lakukan pembulatan kebawah untuk angka dibawah 0.5 (nol koma lima)

(28)

10. Pengelola Urusan Kerumahtanggaan

Hal - hal yang menjadi dasar pertimbangan adalah sebagai berikut:

a. Pengelola Urusan Kerumahtanggaan melaksanakan kegiatan melakukan penyusunan program kerja, pengelolaan ATK, perawatan kantor, gedung

dan kendaraan operasional serta melakukan pengendalian terhadap

kinerja petugas keamanan dan kebersihan kantor.

b. Indikator perhitungan jumlah SDM pada Pengelola Urusan

Kerumahtanggaan adalah sebagai berikut:

1) Waktu yang diperlukan dalam penyusunan program kerja 2) Waktu yang diperlukan dalam Pengelolaan ATK

3) Waktu yang diperlukan dalam perawatan kantor, gedung dan

kendaraan operasional

4) Waktu yang diperlukan dalam pengendalian terhadap kinerja petugas

keamanan dan kebersihan kantor.

c. Jumlah jam kerja efektif mengacu pada Peraturan Menteri Perhubungan nomor : PM. 90 Tahun 2014 tentang hari dan jam kerja di Lingkungan Kementerian Perhubungan adalah sebagai berikut :

1) Jam kerja Efektif Per hari

1 hari x 5,5 jam = 5,5 jam atau 330 menit 2) Jam kerja efektif per minggu

5 hari x 5,5 jam atau 1.650 menit 3) Jam kerja efektif per bulan

19 hari x 5,5 jam =105 jam atau 6.300 menit 4) Jam kerja efektif per tahun

228 hari x 5,5 jam = 1.250 jam atau 75.000 menit

d. Dari indikator tersebut maka dapat dilakukan penghitungan jumlah kebutuhan dengan rumusan sebagai berikut :

1) Hitung masing - masing jumlah waktu yang diperlukan (waktu

penyelesaian) per objek pada setiap uraian tugas yang dilaksanakan

2) Hitung jumlah objek per tahun yang dilaksakana pada masing

-masing kegiatan jabatan

3) Hitung jumlah waktu per tahun yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan dengan rumusan sebagai berikut :

Waktu penyelesaian per objek x jumlah objek yang dilaksanakan 4) Jumlahkan waktu pada masing - masing objek pelaksanaan untuk

mendapatkan total waktu keseluruhan yang diperlukan

5) Bagikan total waktu keseluruhan yang diperlukan dengan jam kerja

efektif per tahun (1250) dengan rumusan sebagai berikut :

Total waktu Keseluruhan : 1250 jam = jumlah SDM Pengelola Urusan

Kerumahtanggaan

6) Lakukan pembulatan keatas untuk angka diatas 0,5 (nol koma lima) dan lakukan pembulatan kebawah untuk angka dibawah 0.5 (nol koma

lima)

(29)

11. Penyusun Data Bantuan Hukum

Hal - hal yang menjadi dasar pertimbangan adalah sebagai berikut:

a. Penyusun Data Bantuan Hukum melaksanakan kegiatan melakukan

penyusunan bahan, pengkajian bahan dan pelaporan terkait dengan

pembelaan dalam sengketa hukum serta melakukan penyusunan dan pengevaluasian terhadap kegiatan disiplin pegawai yang terdapat pada unit kerja.

b. Indikator perhitungan jumlah SDM pada Penyusun Data Bantuan Hukum adalah sebagai berikut:

1) Waktu yang diperlukan dalam penyusunan bahan pembelaan dalam sengketa hukum

2) Waktu yang diperlukan dalam pengkajian bahan pembelaan dalam sengketa hukum

3) Waktu yang diperlukan dalam pelaporan terkait dengan pembelaan dalam sengketa hukum

4) Waktu yang diperlukan dalam penyusunan dan pengevaluasian

terhadap kegiatan disiplin pegawai

c. Jumlah jam kerja efektif mengacu pada Peraturan Menteri Perhubungan nomor : PM. 90 Tahun 2014 tentang hari dan jam kerja di Lingkungan Kementerian Perhubungan adalah sebagai berikut :

1) Jam kerja Efektif Per hari

1 hari x 5,5 jam = 5,5 jam atau 330 menit 2) Jam kerja efektif per minggu

5 hari x 5,5 jam atau 1.650 menit 3) Jam kerja efektif per bulan

19 hari x 5,5 jam = 105 jam atau 6.300 menit 4) Jam kerja efektif per tahun

228 hari x 5,5 jam = 1.250 jam atau 75.000 menit

d. Dari indikator tersebut maka dapat dilakukan penghitungan jumlah kebutuhan dengan rumusan sebagai berikut:

1) Hitung masing - masing jumlah waktu yang diperlukan (waktu

penyelesaian) per objek pada setiap uraian tugas yang dilaksanakan 2) Hitung jumlah objek per tahun yang dilaksakana pada masing

-masing kegiatan jabatan

3) Hitung jumlah waktu per tahun yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan dengan rumusan sebagai berikut :

Waktu penyelesaian per objek x jumlah objek yang dilaksanakan 4) Jumlahkan waktu pada masing - masing objek pelaksanaan untuk

mendapatkan total waktu keseluruhan yang diperlukan

5) Bagikan total waktu keseluruhan yang diperlukan dengan jam kerja efektif per tahun (1250) dengan rumusan sebagai berikut :

Total waktu Keseluruhan : 1250 jam = jumlah SDM Penyusun Data Bantuan Hukum

6) Lakukan pembulatan keatas untuk angka diatas 0,5 (nol koma lima) dan lakukan pembulatan kebawah untuk angka dibawah 0.5 (nol koma

lima)

(30)

12. Pengolah Data Administrasi Umum

Hal - hal yang menjadi dasar pertimbangan adalah sebagai berikut :

a. Pengolah Data Administrasi Umum melaksanakan kegiatan melakukan

pengelolaan tata persuratan dan pelaporan serta evaluasi kegiatan

pengadministrasi lainnya pada unit kerja.

b. Indikator perhitungan jumlah SDM pada Pengolah Data Administrasi Umum adalah sebagai berikut:

1) Waktu yang diperlukan dalam pengelolaan tata persuratan

2) Waktu yang diperlukan dalam pelaporan serta evaluasi kegiatan

pengadministrasi

c. Jumlah jam kerja efektif mengacu pada Peraturan Menteri Perhubungan nomor : PM. 90 Tahun 2014 tentang hari dan jam kerja di Lingkungan Kementerian Perhubungan adalah sebagai berikut :

1) Jam kerja Efektif Per hari

1 hari x 5,5 jam = 5,5 jam atau 330 menit 2) Jam kerja efektif per minggu

5 hari x 5,5 jam atau 1.650 menit 3) Jam kerja efektif per bulan

19 hari x 5,5 jam = 105 jam atau 6.300 menit 4) Jam kerja efektif per tahun

228 hari x 5,5 jam = 1.250 jam atau 75.000 menit

d. Dari indikator tersebut maka dapat dilakukan penghitungan jumlah

kebutuhan dengan rumusan sebagai berikut :

1) Hitung masing - masing jumlah waktu yang diperlukan (waktu

penyelesaian) per objek pada setiap uraian tugas yang dilaksanakan 2) Hitung jumlah objek per tahun yang dilaksakana pada masing

-masing kegiatan jabatan

3) Hitung jumlah waktu per tahun yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan dengan rumusan sebagai berikut :

Waktu penyelesaian per objek x jumlah objek yang dilaksanakan

4) Jumlahkan waktu pada masing - masing objek pelaksanaan untuk mendapatkan total waktu keseluruhan yang diperlukan

5) Bagikan total waktu keseluruhan yang diperlukan dengan jam kerja efektif per tahun (1250) dengan rumusan sebagai berikut :

Total waktu Keseluruhan : 1250 jam = jumlah SDM Pengolah Data

Administrasi Umum

6) Lakukan pembulatan keatas untuk angka diatas 0,5 (nol koma lima) dan lakukan pembulatan kebawah untuk angka dibawah 0.5 (nol koma

lima)

(31)

13. Sekretaris

Hal - hal yang menjadi dasar pertimbangan adalah sebagai berikut :

a. Sekretaris melakasanakan melakukan distribusikan Nota Dinas Kepala

Kantor kepada Kabid Kabag TU, Kabid KAUK dan Kabid P2BU,

menyiapkan fasilitas antara Kepala Kantor dengan pihak eksternal

(Institusi diluar

Kantor Otoritas),

melakukan

koordinasi

penyiapan

kebutuhan kelengkapan dan kebersihan ruang rapat melakukan

inventaris Surat masuk dan surat keluar, melakukan pencatatan jadwal

bahan laporan Pimpinan sesuai prosedur yang berlaku untuk kelancaran tugas, melakukan pencatatan terkait dengan janji pertemuan dengan

relasi sesuai prosedur yang berlaku sebagai pedoman pelaksanaan tugas,

melakukan koordinasi dengan unit-unit terkait dan atau instansi lain

dalam rangka pelaksanaan pengelolaan tata usaha, melakukan

koordinasi dengan pihak internal maupun external unit kerja untuk

pelaksanaan rapat sesuai arahan pimpinan, menyusun jadual kegiatan

Pimpinan, melakukan

pencatatan keperluan pimpinan sesuai prosedur

yang berlaku sebagai pedoman pelaksanaan tugas, membuat laporan

hasil pelaksanaan tugas sesuai dengan prosedur yang berlaku sebagai

Bahan evaluasi dan pertanggungjawaban.

b. Indikator perhitungan jumlah SDM pada jabatan sekretaris adalah

sebagai berikut :

1) Jumlah Nota Dinas Kepala Kantor kepada Kabid Kabag TU, Kabid

KAUK dan Kabid P2BU atau sebaliknya.

2) Jumlah waktu yang diperlukan dalam menyiapkan fasilitas antara

Kepala Kantor dengan pihak eksternal (Institusi diluar Kantor

Otoritas) untuk bertemu langsung maupun melalui telepon

3) Jumlah waktu yang diperlukan dalam melakukan koordinasi

penyiapan kebutuhan kelengkapan dan kebersihan ruang rapat

4) Jumlah waktu yang diperlukan untuk menginvenatrisir Surat masuk

dan surat keluar

5) Jumlah waktu yang diperlukan dalam melakukan pencatatan jadwal

bahan laporan Pimpinan sesuai prosedur yang berlaku untuk

kelancaran tugas

6) Jumlah waktu yang diperlukan dalam melakukan pencatatan terkait

dengan janji pertemuan dengan relasi sesuai prosedur yang berlaku

sebagai pedoman pelaksanaan tugas

7) Jumlah waktu yang diperlukan dalam melakukan koordinasi dengan

unit-unit terkait dan atau instansi lain dalam rangka pelaksanaan

pengelolaan tata usaha

8) Jumlah waktu yang diperlukan dalam melakukan koordinasi dengan

pihak internal maupun external unit kerja untuk pelaksanaan rapat

sesuai arahan pimpinan

9) Jumlah waktu yang diperlukan dalam menyusun jadual kegiatan

Pimpinan

10) Jumlah

waktu

yang

diperlukan

dalam

melakukan

pencatatan

keperluan pimpinan sesuai prosedur yang berlaku sebagai pedoman

pelaksanaan tugas

11) Jumlah

waktu yang diperlukan

dalam

membuat laporan

hasil

pelaksanaan tugas sesuai dengan prosedur yang berlaku sebagai

Bahan evaluasi dan pertanggungjawaban.

(32)

c. Jumlah jam kerja efektif mengacu pada Peraturan Menteri Perhubungan nomor : PM. 90 Tahun 2014 tentang hari dan jam kerja di Lingkungan Kementerian Perhubungan adalah sebagai berikut :

1) Jam kerja Efektif Per hari

1 hari x 5,5 jam = 5,5 jam atau 330 menit 2) Jam kerja efektif per minggu

5 hari x 5,5 jam atau 1.650 menit 3) Jam kerja efektif per bulan

19 hari x 5,5 jam = 105 jam atau 6.300 menit 4) Jam kerja efektif per tahun

228 hari x 5,5 jam = 1.250 jam atau 75.000 menit

2 Dari indikator tersebut maka dapat dilakukan penghitungan jumlah

kebutuhan dengan rumusan sebagai berikut :

1) Hitung masing -

masing jumlah waktu yang diperlukan (waktu

penyelesaian) per objek pada setiap uraian tugas yang dilaksanakan

2) Hitung jumlah objek per tahun yang dilaksakana pada masing

-masing kegiatan jabatan

3) Hitung jumlah waktu per tahun yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan dengan rumusan sebagai berikut :

Waktu penyelesaian per objek x jumlah objek yang dilaksanakan

4) Jumlahkan waktu pada masing - masing objek pelaksanaan untuk mendapatkan total waktu keseluruhan yang diperlukan

5) Bagikan total waktu keseluruhan yang diperlukan dengan jam kerja

efektif per tahun (1250) dengan rumusan sebagai berikut :

Total waktu Keseluruhan : 1250 jam = jumlah SDM sekretaris yang

diperlukan

6) Lakukan pembulatan keatas untuk angka diatas 0.5 (nol koma lima)

dan lakukan pembulatan kebawah untuk angka dibawah 0.5 (nol koma

lima)

(33)

14. Pengumpul dan Pengolah Data Laporan

Hal - hal yang menjadi dasar pertimbangan adalah sebagai berikut :

a. Pengumpul

dan

Pengolah

Data

Laporan

melaksanakan

kegiatan

mengumpulkan, mengolah, mengklarifikasi, mengevaluasi data laporan

berdasarkan laporan dari unit kerja pada Kantor Otoritas Bandar Udara

serta

melakukan

pencatatan,

pengumpulan,

penganalisisan

dan

pengelolaan terhadap data di bidang keselamatan, keamanan dan

pelayanan Bandara.

b. Indikator perhitungan jumlah SDM pada Pengumpul dan Pengolah Data

Laporan adalah sebagai berikut:

1) Waktu

yang

diperlukan

dalam

melaksanakan

pengumpulan,

pengelolaan, klarifikasi dan evaluasi data laporan kegiatan

2) Waktu

yang

diperlukan

dalam

melaksanakan

Pencatatan,

pengumpulan, penganalisaan dan pengelolaan terhadap data di bidang

keselamatan, keamanan dan pelayanan Bandara

c. Jumlah jam kerja efektif mengacu pada Peraturan Menteri Perhubungan

nomor : PM. 90 Tahun 2014 tentang hari dan jam kerja di Lingkungan

Kementerian Perhubungan adalah sebagai berikut :

1) Jam kerja Efektif Per hari

1 hari x 5,5 jam = 5,5 jam atau 330 menit 2) Jam kerja efektif per minggu

5 hari x 5,5 jam atau 1.650 menit 3) Jam kerja efektif per bulan

19 hari x 5,5 jam = 105 jam atau 6.300 menit 4) Jam kerja efektif per tahun

228 hari x 5,5 jam = 1.250 jam atau 75.000 menit

d. Dari indikator tersebut maka dapat dilakukan penghitungan jumlah

kebutuhan dengan rumusan sebagai berikut :

1) Hitung masing - masing jumlah waktu yang diperlukan (waktu

penyelesaian) per objek pada setiap uraian tugas yang dilaksanakan

2) Hitung jumlah objek per tahun yang dilaksakana pada masing

-masing kegiatan jabatan

3) Hitung jumlah waktu per tahun yang diperlukan untuk pelaksanaan

kegiatan dengan rumusan sebagai berikut :

Waktu penyelesaian per objek x jumlah objek yang dilaksanakan

4) Jumlahkan waktu pada masing - masing objek pelaksanaan untuk

mendapatkan total waktu keseluruhan yang diperlukan

5) Bagikan total waktu keseluruhan yang diperlukan dengan jam kerja

efektif per tahun (1250) dengan rumusan sebagai berikut :

Total waktu Keseluruhan : 1250 jam = jumlah SDM Pengumpul dan

Pengolah Data Laporan

6) Lakukan pembulatan keatas untuk angka diatas 0,5 (nol koma lima)

dan lakukan pembulatan kebawah untuk angka dibawah 0.5 (nol koma

lima).

(34)

15. Pengawas Keamanan Penerbangan

Hal - hal yang menjadi dasar pertimbangan adalah sebagai berikut:

a. Pengawas Keamanan Penerbangan melakukan kegiatan penyiapan bahan terkait dengan pelaksanaan pengawasan terhadap Bandar Udara, Badan

Usaha Bandar Udara (BUBU), Regulated Agent dan Lembaga diklat

dibidang keamanan penerbangan serta penyiapan bahan pengendalian terhadap penerbitan lisensi, sertifikasi, penyusunan, dan evaluasi personel.

b. Indikator perhitungan jumlah SDM pada Pengawas Keamanan

Penerbangan adalah sebagai berikut: 1) Jumlah Bandar Udara;

2) Jumlah Badan Usaha Angkutan Udara (BUAU); 3) Jumlah Regulated Agent (RA);

4) Jumlah Lembaga Diklat Bidang Keamanan Penerbangan; 5) Jumlah penerbitan lisensi.

6) Jumlah waktu yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas.

c. Penghitungan jumlah SDM pada jabatan Pengawas Keamanan

Penerbangan pada Kantor Otoritas Bandar Udara mengacu pada

peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor : KP.606 Tahun 2015 tentang Perencanaan Sumber Daya Manusia Inspektur Penerbangan

Di Lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, dengan

ketentuan sebagai berikut :

1) Pelaksanaan tugas pada pengawas Keamanan Penerbangan dibagi menjadi 3 (tiga) bidang pengawasan yaitu :

a) Pengawasan bidang keamanan penerbangan

b) Pengawasan bidang PKP-PK dan Salvage

c) Pengawasan bidang penanganan barang berbahaya

2) Penetapan jumlah indikator perhitungan sebagai berikut :

a) Bandar Udara ditetapkan sebanyak 299 (dua ratus sembilan

puluh sembilan) unit

b) Badan Usaha Angkutan Udara (BUAU) ditetapkan sebanyak 100 (seratus) unit

c) Regulated Agent (RA) ditetapkan sebanyak 18 (delapan belas)

d) Lembaga Diklat Bidang Keamanan, PKP-PK dan Penanganan

Barang Berbahaya sebanyak 36 (tiga puluh enam)

d. Jumlah jam kerja efektif mengacu pada Peraturan Menteri Perhubungan nomor : PM. 90 Tahun 2014 tentang hari dan jam kerja di Lingkungan Kementerian Perhubungan adalah sebagai berikut :

1) Jam kerja Efektif Per hari

1 hari x 5,5 jam = 5,5 jam atau 330 menit 2) Jam kerja efektif per minggu

5 hari x 5,5 jam atau 1.650 menit 3) Jam kerja efektif per bulan

19 hari x 5,5 jam = 105 jam atau 6.300 menit 4) Jam kerja efektif per tahun

228 hari x 5,5 jam = 1.250 jam atau 75.000 menit

(35)

e. Dari penetapan indikator dan jam kerja efektif tersebut maka dapat dilakukan penghitungan jumlah kebutuhan dengan rumusan sebagai berikut :

1) Hitung masing - masing jumlah waktu yang diperlukan (waktu

penyelesaian) per objek pada setiap uraian tugas yang dilaksanakan

2) Hitung jumlah objek per tahun yang dilaksakana pada masing

-masing kegiatan jabatan

3) Hitung jumlah waktu per tahun yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan dengan rumusan sebagai berikut :

Waktu penyelesaian per objek x jumlah objek yang dilaksanakan

4) Jumlahkan waktu pada masing - masing objek pelaksanaan untuk mendapatkan total waktu keseluruhan yang diperlukan

5) Bagikan total waktu keseluruhan yang diperlukan dengan jam kerja efektif per tahun (1250) dengan rumusan sebagai berikut:

Total waktu Keseluruhan : 1250 jam = jumlah SDM Pengawas

Keamanan Penerbangan

6) Lakukan pembulatan keatas untuk angka diatas 0,5 (nol koma lima) dan lakukan pembulatan kebawah untuk angka dibawah 0.5 (nol koma

lima).

16. Pengawas Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara

Hal - hal yang menjadi dasar pertimbangan adalah sebagai berikut:

a. Pengawas Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara melakukan kegiatan penyiapan bahan terkait dengan pelaksanaan pengawasan (audit dan investigasi) terhadap pesawat udara, operator penerbangan dan flying

school.

b. Indikator perhitungan jumlah SDM pada Pengawas Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara adalah sebagai berikut:

1) Jumlah pesawat udara;

2) Jumlah operator penerbangan; 3) Jumlah flying school;

4) Jumlah waktu yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas.

c. Penghitungan jumlah SDM pada jabatan Pengawas Kelaikudaraan dan

Pengoperasian Pesawat Udara pada Kantor Otoritas Bandar Udara

mengacu pada peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor :

KP.606 Tahun 2015 tentang Perencanaan Sumber Daya Manusia

Inspektur Penerbangan Di Lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, dengan ketentuan jumlah indikator perhitungan sebagai berikut :

(36)

1) AOC 121 ditetapkan sebanyak 547 (lima ratus empat puluh tujuh)

pesawat

2) AOC 135 ditetapkan sebanyak 312 (tiga ratus dua belas) pesawat 3) AOC 137,OC 91/Pilot School dan FASI ditetapkan sebanyak 260 (dua

ratus enam puluh)

4) Medical Examiner (dokter) ditetapkan sebanyak 16 (enam belas) 5) Fasilitas kesehatan ditetapkan sebanyak 2 (dua)

6) Operator Penerbangan ditetapkan sebanyak 30 (tiga puluh) 7) Flying School ditetapkan sebanyak 24 (dua puluh empat)

d. Jumlah jam kerja efektif mengacu pada Peraturan Menteri Perhubungan nomor : PM. 90 Tahun 2014 tentang hari dan jam kerja di Lingkungan Kementerian Perhubungan adalah sebagai berikut :

1) Jam kerja Efektif Per hari

1 hari x 5,5 jam = 5,5 jam atau 330 menit 2) Jam kerja efektif per minggu

5 hari x 5,5 jam atau 1.650 menit 3) Jam kerja efektif per bulan

19 hari x 5,5 jam = 105 jam atau 6.300 menit 4) Jam kerja efektif per tahun

228 hari x 5,5 jam = 1.250 jam atau 75.000 menit

e. Dari penetapan indikator dan jam kerja efektif tersebut maka dapat dilakukan penghitungan jumlah kebutuhan dengan rumusan sebagai berikut :

1) Hitung masing - masing jumlah waktu yang diperlukan (waktu

penyelesaian) per objek pada setiap uraian tugas yang dilaksanakan 2) Hitung jumlah objek per tahun yang dilaksakana pada masing

-masing kegiatan jabatan

3) Hitung jumlah waktu per tahun yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan dengan rumusan sebagai berikut :

Waktu penyelesaian per objek x jumlah objek yang dilaksanakan

4) Jumlahkan waktu pada masing - masing objek pelaksanaan untuk mendapatkan total waktu keseluruhan yang diperlukan

5) Bagikan total waktu keseluruhan yang diperlukan dengan jam kerja efektif per tahun (1250) dengan rumusan sebagai berikut :

Total waktu Keseluruhan : 1250 jam = jumlah SDM Pengawas

Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara

6) Lakukan pembulatan keatas untuk angka diatas 0,5 (nol koma lima) dan lakukan pembulatan kebawah untuk angka dibawah 0.5 (nol koma lima).

(37)

17. Pengawas Bandar Udara

Hal - hal yang menjadi dasar pertimbangan adalah sebagai berikut:

a. Pengawas Bandar Udara melakukan kegiatan penyiapan bahan terkait

dengan pelaksanaan pengawasan (audit, investigasi dan evaluasi)

terhadap kegiatan pada bidang operasi Bandar udara dan kelaikan

fasilitas Bandar udara.

b. Indikator perhitungan jumlah SDM pada Pengawas Bandar Udara adalah sebagai berikut:

1) Jumlah objek pengawasan 2) Jumlah pemberian ijin

3) Jumlah pemberian rekomendasi 4) Jumlah pemberian lisensi / sertifikat

5) Jumlah waktu yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas

c. Penghitungan jumlah SDM pada jabatan Pengawas Bandar Udara pada Kantor Otoritas Bandar Udara mengacu pada peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor : KP.606 Tahun 2015 tentang Perencanaan Sumber Daya Manusia Inspektur Penerbangan Di Lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, dengan ketentuan sebagai berikut :

1) Pelaksanaan tugas pada pengawas Bandar udara dibagi menjadi 2 (dua) bidang pengawasan yaitu :

a) Pengawasan Bandar Udara bidang Operasi

b) Pengawasan Bandar Udara bidang kelaikan fasilitas 2) Penetapan jumlah indikator perhitungan sebagai berikut :

a) Penetapan (Inspeksi, Pengamatan, Pemantauan) pengguna Bandar

udara khusus untuk umum bidang operasional sebanyak 25 (dua puluh lima) bandara

b) Penetapan pemberian ijin bidang operasional sebanyak 116 (seratus enam belas) bandara

c) Penetapan pengesahan bidang operasional sebanyak 116 (seratus enam belas) bandara

d) Penetapan pemberian rekomendasi bidang operasional sebanyak

329 (tiga ratus dua puluh Sembilan) Bandar udara / heliport

e) Penetapan pemberian lisensi personel bidang operasional sebanyak 161 (25 rating)

f) Penetapan (Inspeksi, Pengamatan, Pemantauan) pengguna Bandar

udara khusus untuk umum bidang kelaiakan fasilitas sebanyak 60 (enam puluh) bandara

g) Penetapan pemberian ijin bidang kelaikan fasilitas sebanyak 130 (seratus tiga puluh) bandara

h) Penetapan pemberian rekomendasi bidang kelaikan fasilitas

sebanyak 180 (seratus delapan puluh) Bandar udara / heliport i) Penetapan perpanjangan sertifikat peralatan dan utilitas bandara

sebanyak 7600 (tujuh ribu enam ratus) peralatan / utilitas

d. Jumlah jam kerja efektif mengacu pada Peraturan Menteri Perhubungan nomor : PM. 90 Tahun 2014 tentang hari dan jam kerja di Lingkungan Kementerian Perhubungan adalah sebagai berikut :

(38)

1) Jam kerja Efektif Per hari

1 hari x 5,5 jam = 5,5 jam atau 330 menit 2) Jam kerja efektif per minggu

5 hari x 5,5 jam atau 1.650 menit 3) Jam kerja efektif per bulan

19 hari x 5,5 jam = 105 jam atau 6.300 menit 4) Jam kerja efektif per tahun

228 hari x 5,5 jam = 1.250 jam atau 75.000 menit

e. Dari penetapan indikator dan jam kerja efektif tersebut maka dapat dilakukan penghitungan jumlah kebutuhan dengan rumusan sebagai berikut :

1) Hitung masing - masing jumlah waktu yang diperlukan (waktu

penyelesaian) per objek pada setiap uraian tugas yang dilaksanakan

2) Hitung jumlah objek per tahun yang dilaksakana pada masing -masing kegiatan jabatan

3) Hitung jumlah waktu per tahun yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan dengan rumusan sebagai berikut :

Waktu penyelesaian per objek x jumlah objek yang dilaksanakan

4) Jumlahkan waktu pada masing - masing objek pelaksanaan untuk mendapatkan total waktu keseluruhan yang diperlukan

5) Bagikan total waktu keseluruhan yang diperlukan dengan jam kerja efektif per tahun (1250) dengan rumusan sebagai berikut :

Total waktu Keseluruhan : 1250 jam = jumlah SDM Pengawas Bandar Udara

6) Lakukan pembulatan keatas untuk angka diatas 0,5 (nol koma lima) dan lakukan pembulatan kebawah untuk angka dibawah 0.5 (nol koma lima)

Referensi

Dokumen terkait

Dari dendogram yang diperoleh dapat diketahui bahwa bahwa berdasarkan ciri morfologi dan pola pita isozim, hubungan kekerabatan terdekat yaitu ganyong dari wilayah Wonogiri

Membuat sebuah website, terlebih dahulu harus memahami apa tujuan pembuatan website itu sendiri, karena hal tersebut merupakan pedoman dalam perancangan pembuatan sebuah

Berapa selisih antara kendaraan roda empat yang melaju ke arah kiri dengan ke arah kanan.. Apakah perempatan yang kalian amati perlu diberi lampu

Berdasarkan uraian tersebut, perlu adanya pengaturan yang bersifat penyesuaian terhadap Provinsi Sulawesi Selatan yang sejalan dengan Undang-Undang Dasar Negara

Sebelum melakukan suatu transplantasi, tim pelaksana harus mendapat persetujuan dari dnr, resipien, maupun keluarga kedua  belah pihak. 1a wajib menerangkan hal-hal

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya meskipun memiliki kesamaan istilah yaitu pengelolaan, namun pengelolaan yang dimaksud dalam penelitian

Sebagai suatu bentuk dari perikatan, perjanjian pengikatan jual beli ini mengandung hak dan kewajiban dari para pihak yang membuatnya, sehingga apabila hal-hal yang telah