• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN PEMANFAATAN DAN PENGELOLAAN DANA KAPITASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KAJIAN PEMANFAATAN DAN PENGELOLAAN DANA KAPITASI"

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

KAJIAN PEMANFAATAN DAN

PENGELOLAAN DANA KAPITASI

(MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM JKN DI INDONESIA)

Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan Fakultas Kedokteran, Universitas Gadjah Mada

(2)

Outline

1.  Latar Belakang 2.  Tujuan 3.  Metodologi 4.  Hasil Kajian a.  Alokasi b.  Pengelolaan c.  Pemanfaatan 5.  Bottleneck 6.  Kesimpulan 7.  Rekomendasi 8.  Referensi

(3)

2014 2015

2019

2016

UU 40/ 2004 à SJSN à JKN UU 24/ 2011 à BPJS Kesehatan

Perpres 111/ 2013 à Jaminan Kesehatan Perpres 32/ 2014 Permenkes 19/ 2014 Permenkes 59/ 2014 Permendagri 37/ 2014 SE MDN 900/2280/SJ

M & E pengelolaan dan pemanfaatan kapitasi

Peraturan BPJSK 2/ 2015 Kapitasi Berbasis Pemenuhan

Komitmen Pelayanan

(4)

Tujuan

1.  Menganalisis alokasi dana kapitasi di FKTP

2.  Menganalisis pengelolaan dana kapitasi di FKTP

(5)

Desain Studi Deskriptif – cross sectional

Unit Analisis 384 FKTP, 20 kab/ kota, 7 regional à random

Metode Kuantitatif dan kualitatif

Pemanfaatan, Pengelolaan dana,Tantangan, dan Peluang Pengembangan Kebijakan Program JKN Pengumpulan Dana Peserta JKN 1.  Peserta PBI 2.  Peserta Non-PBI Kapitasi pada Pelayanan Kesehatan Dasar Dana Peserta JKN

(6)
(7)

ALOKASI DANA

- PERKEMBANGAN KEPESERTAAN JKN DI FKTP - PERKEMBANGAN PENERIMAAN DANA KAPITASI - PERSEPSI FKTP TERHADAP DANA KAPITASI

(8)

Jumlah peserta di PKM > Klinik Pratama > DPP

Perkembangan kepesertaan di Klinik Pratama > DPP > PKM

Kepesertaan di Daerah Studi, Jan 2014 – Juli 2015

Jenis FKTP Rerata Peserta Kenaikan Kepesertaan 2014 2015 PKM BLUD 12.734 1,31% 2,85% PKM Non BLUD 14.356 1,07% 2,30% DPP 2.718 3,19% 5,40% Klinik Pratama 3.690 3,91% 8,51%

(9)

Jumlah peserta PBI > peserta Non PBI 0% 20% 40% 60% 80% 100% 2015 2014 PBI Non PBI

(10)

Distribusi kapitasi POPB di PKM Non BLUD sangat bervariasi

Distribusi Kapitasi POPB di FKTP Daerah Studi

- 2,000 4,000 6,000 8,000 10,000 12,000 Puskesmas

BLUD Puskesmas Non BLUD Praktek Dokter Perorangan

Klinik Pratama

(11)

Jumlah penerimaan kapitasi di PKM > Klinik Pratama > DPP Kenaikan kapitasi di Klinik Pratama > DPP > PKM

Penerimaan Kapitasi di FKTP, Jan 2014 – Juli 2015

Jenis FKTP Rerata (Juta/ Bln) Kenaikan Penerimaan 2014 2015 PKM BLUD 79,1 1,71% 2,57% PKM Non BLUD 76,3 0,88% 1,83% DPP 23,8 3,24% 5,73% Klinik Pratama 39,4 4,42% 9,20%

(12)

Sebagian besar DPP dan Klinik Pratama menilai kapitasi tidak cukup dan tidak sesuai dengan hak mereka

(13)

•  “Potongan pajak itu lho, pajaknya kebesaran, pajaknya

sekarang 2 juta Bu....” (DPP)

•  “Untuk beli obat saja masih kurang…….. obat kita tu

obat-obat yang curah-curah, kan rata-rata obat-obat yang semi-semi itulah, semi-semi paten. Masalahnya di situ” (DPP)

(14)

Jenis FKTP Biaya Aktual PKM BLUD 119.522 PKM Non BLUD 191.467 Klinik Pratama 78.006 DPP 78.999

Biaya aktual Puskesmas > DPP > Klinik Pratama

(15)

•  “Kalau sekarang terjadi penurunan pemasukan bersih

besar-besaran, karena rata-rata, di DPP itu banyak pasiennya….” (DPP)

•  “Cukup agak kerepotan dengan peningkatan kunjungan

pasien yang cukup drastis. Yah sebelum ada BPJS yah biasa-biasa aja, setelah ada BPJS malah melonjak drastis” (Puskesmas Non BLUD)

•  “Belum cukup, karena jumlah peserta yang berkunjung

makin bulan makin bertambah. Perasaan orang koq sakit terus ya? Nggak sembuh sembuh” (DPP)

(16)

PENGELOLAAN DANA

- TIMELINE PENCAIRAN DANA KAPITASI

- KEBIJAKAN PENGELOLAAN DANA KAPITASI -  PENGANGGARAN DAN PELAKSANAAN DANA

(17)

- 5 10 15 20 Puskesmas

BLUD Puskesmas Non BLUD Praktek Dokter Perorangan

Klinik Pratama

•  “Dana kapitasi langsung masuk ke rekening Puskesmas,

dibayar sekitar tanggal 15 setiap bulannya” (Puskesmas)

•  “DPP menerima pencairan dana kapitasi pada tanggal

14-15 setiap bulannya” (DPP)

Paling lambat tanggal 15 dan

paling awal tanggal 11

(18)

Dasar Kebijakan yang digunakan FKTP Pemerintah

(19)

Puskesmas PTP (Perencanaan Tingkat Puskesmas) Dinas Kesehatan Kab/ Kota Pemerintah Daerah DPRD RKA

(Rencana Kegiatan dan Anggaran) Dinas Kesehatan Kab/ Kota DPA (Dokumen Pelaksanaan Anggaran) Puskesmas DPPKAD Kas Daerah Dinas Kesehatan Kab/ Kota Puskesmas

Proses Perencanaan dan Penganggaran

Proses Pencairan dan Pertanggungjawaban

BPJS Kesehatan Dana Kapitasi ke Rekening Puskessma Biaya Operasional Jasa Pelayanan Pertanggungjawaban Puskesmas BPJS Kesehatan

(20)

Puskesmas PTP (Perencanaan Tingkat Puskesmas) Rencana Bisnis Anggaran (RBA) Dinas Kesehatan; Pemerintah Daerah DPRD

RBA RBA yang sudah disahkan

Puskesmas DPPKAD Kas Daerah Dinas Kesehatan Kab/ Kota Puskesmas

Proses Perencanaan dan Penganggaran

Puskesmas BLUD

Proses Pencairan dan Pertanggungjawaban

BPJS Kesehatan Dana Kapitasi ke Rekening Puskesmas Biaya Operasional Jasa Pelayanan Pertanggungjawaban Puskesmas Laporan Laporan BPJS Kesehatan

(21)

Dokter Praktek Pribadi Pengeluaran yang lalu Rencana Bisnis Anggaran (RBA) DPP

Proses Perencanaan dan Penganggaran

Proses Pencairan dan Pertanggungjawaban

BPJS Kesehatan Dana Kapitasi ke Rekening Dokter Biaya Operasional Jasa Pelayanan Dokumen/Catatan Daftar Harga: - Mekanisme Pasar - Perkiraan

(sumber: data primer)

•  Untuk persentase jaspel dan

operasional kita, artinya ini, ee.. itu diatur oleh pimpinan sendiri, kalau misalnya karyawan atau petugas kita banyak, tentu dapat masing-masing, pimpinan DPP yang menentukan, mungkin akan disesuaikan dengan tugas dan tanggung jawab (DPP)

(22)

Manajemen Klinik Pengeluaran yang lalu Rencana Bisnis Anggaran (RBA) Manajemen Klinik

Proses Perencanaan dan Penganggaran

Klinik Pratama

Proses Pencairan dan Pertanggungjawaban

BPJS Kesehatan Dana Kapitasi ke Rekening Klinik/ Pemilik Biaya Operasional Jasa Pelayanan Dokumen/Catatan Daftar Harga: - Mekanisme Pasar - Perkiraan Manajemen

Klinik Pemilik Klinik

Manajemen

Klinik Pemilik Klinik BPJS

Kesehatan

(23)

1% 23% 76% Menurun Tidak Berubah Meningkat

(24)

PEMANFAATAN DANA

- PENERIMA MANFAAT, UTILISASI, RASIO RUJUKAN - KEBIJAKAN PEMANFAATAN DANA KAPITASI

(25)

0% 5% 10% 15% 20% 25% 30% 35% 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 Puskesmas BLUD Puskesmas Non BLUD Dokter Praktek Perorangan Klinik Pratama

(26)

0% 20% 40% 60% 80% 100% 2015 2014 2015 2014 2015 2014 2015 2014 2015 2014 2015 2014 2015 2014 2015 2014 2015 2014 2015 2014 2015 2014 2015 2014 2015 2014 2015 2014 2015 2014 2015 2014 2015 2014 2015 2014 A B C D E F G H I J K L M N O P Q R PBI Non PBI

Proporsi

Pemanfaatan

Layanan di FKTP

Akses peserta PBI perlu menjadi perhatian

(27)

0% 5% 10% 15% 20% 25% 30% 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 Puskesmas BLUD Puskesmas Non BLUD Dokter Praktek Perorangan Klinik Pratama

(28)

Proporsi Rujukan

Layanan di FKTP

0% 20% 40% 60% 80% 100% 2015 2014 2015 2014 2015 2014 2015 2014 2015 2014 2015 2014 2015 2014 2015 2014 2015 2014 2015 2014 2015 2014 2015 2014 2015 2014 2015 2014 2015 2014 2015 2014 2015 2014 2015 2014 A B C D E F G H I J K L M N O P Q R PBI Non PBI •  “…..pasien JKN yang

datang meskipun sudah banyak dikasih promotif preventif tetap nggak ada ngaruhnya, besok-besok juga sakit lagi, d e n g a n s a k i t y a n g ringan” (DPP)

(29)

Dengan mengacu Perbup, ada beberapa kab/ kota yang menetapkan alokasi jasa pelayanan < 60% dari dana kapitasi

Bagaimana dengan DPP dan Klinik Pratama?

Sebagian besar kab/ kota menerapkan alokasi jasa pelayanan mencapai 60% dari dana kapitasi

Kab/ Kota A Kab/ Kota B Kab/ Kota C Kab/ Kota D Kab/ Kota E Kab/ Kota F Kab/ Kota G Kab/ Kota H Kab/ Kota I Kab/ Kota J Kab/ Kota K Kab/ Kota L Kab/ Kota M Kab/ Kota N Kab/ Kota O Kab/ Kota P Kab/ Kota Q Kab/ Kota R Kab/ Kota S Kab/ Kota T

(30)

Proporsi jasa pelayanan : operasional yang rata-rata digunakan oleh klinik pratama di daerah studi adalah 45% : 55%, sedangkan oleh dokter praktek perorangan sekitar 25% : 75%

Jasa pelayanan yang dialokasikan oleh klinik pratama cenderung lebih tinggi daripada dokter praktek perorangan

di Klinik Pratama (n=96) (sumber: data primer)

Proporsi jasa pelayanan dan biaya operasional di Dokter Praktek Perorangan (n=96)

(31)

Dengan mengacu pada peruntukkan dukungan biaya operasional yang diatur di Permenkes 19/ 2014, hasil kajian menunjukkan dana kapitasi di Puskesmas paling banyak digunakan untuk membiayai obat dan BHMP

operasional di Puskesmas (n=192) (sumber : DPA/ DPPA tahun 2015)

(32)

Responden menyatakan bahwa ada dana kapitasi yang juga dimanfaatkan untuk program tambahan dan dana investasi (perbaikan sarana prasarana), terutama oleh DPP dan Klinik Pratama.

Responden di daerah studi menyatakan PKM BLUD cenderung lebih [leksibel dalam menggunakan kapitasi daripada PKM Non BLUD

Penilaian FKTP (n=384) terhadap pemanfaatan dana kapitasi untuk program tambahan (sumber: data primer)

0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% PKM BLUD

PKM Non BLUD Klinik Pratama DPP

Pemanfaatan Dana Kapitasi Untuk Program Tambahan

Tidak Iya 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% PKM BLUD PKM Non BLUD Klinik Pratama DPP

Pemanfaatan Dana Kapitasi Untuk Dana Investasi

Tidak Iya

Penilaian FKTP (n=384) terhadap pemanfaatan dana kapitasi untuk peningkatan sarana dan prasarana (sumber: data primer)

(33)

Sebagian besar PKM BLUD dan Klinik Pratama bersedia memberikan pelayanan 24 jam karena beberapa diantaranya sudah melaksanakan pelayanan 24 jam. Walaupun demikian, sependapat dengan PKM Non BLUD dan DPP bahwa kebijakan pelayanan 24 jam perlu diikuti dengan perbaikan kuantitas dan kapasitas SDM kesehatan dan fasilitas kesehatan, minimal memiliki lebih dari 5.000 - 10.000 peserta dengan minimal POPB Rp 10.000, dan didukung oleh SK Bupati

0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% PKM BLUD

PKM Non BLUD Klinik Pratama DPP

(34)

•  “Kasihan..DPP-nya (jika 24 jam). Minimal harus ada

dokter pengganti dan tinggi lho biaya operasionalnya, kasihan dokternya sengsara, hahaa.. Dokternya bukannya sehat, malah stress, sakit-sakitan, menderita hahaa” (DPP)

•  “Puskesmas itu nggak usah 24 jam. Nggak sanggup.

K a l a u K a p u s n y a b e r s e d i a , y a h k a p u s n y a saja” (Puskesmas Non BLUD)

•  “Saya tidak mau, pagi kan saya kerja, saya disini sendiri,

suami di Jakarta, jadi saya takut malam-malam ntar ada yg ketok-ketok” (DPP)

(35)
(36)

Kendala di Puskesmas

•  Besaran kapitasi dinilai masih kurang untuk pelayanan 24 jam

•  Upaya promprev belum diikuti pembiayaan yang memadai

•  Regulasi/ Juknis pada peruntukan kapitasi dinilai masih

kurang jelas dan seringkali berubah-ubah

•  Terganggunya mekanisme APBD akibat perubahan kebijakan

kapitasi yang sangat mendadak di tengah tahun berjalan

•  Minimnya sosialisasi BPJS Kesehatan dan keterlibatan FKTP

dalam penyusunan kebijakan JKN

•  Terbatasnya SDM dalam tatalaksana p-care, terlebih

Puskesmas juga masih harus input data ke SIMPUS Puskesmas

(37)

•  Pada umumnya dana kapitasi per bulan tersisa sekitar 1/5,

itupun seringkali habis untuk biaya operasional

•  Jumlah peserta belum memadai jika dibandingkan dengan

kebutuhan biaya operasional

•  Jumlah kepesertaan yang sering berubah-ubah,

menimbulkan keresahan dan kendala operasional tersendiri bagi DPP

•  Minimnya kesadaran masyarakat dan tingginya adverse

selection meningkatkan utilisasi yang berdampak pada kinerja DPP dan beresiko menurunkan sisa jumlah kapitasi

•  Adanya calo yang aktif menawarkan kepesertaan pada

DPP untuk memberikan pilihan pada DPP yang bersangkutan

(38)

Kendala di Klinik Pratama

•  Yayasan klinik seringkali memberikan dana talangan

untuk membiayai tingginya operasional pelayanan peserta JKN

•  Belum tersedia SDM administrasi keuangan (tidak cukup

dana untuk mendanai)

•  Manajemen klinik yang masih sederhana

•  Minimnya pelatihan pengelolaan dana kapitasi untuk

(39)
(40)

Kesimpulan

1.  Alokasi Dana Kapitasi

•  Sebagian besar FKTP mengalami kenaikan total penerimaan dana

kapitasi seiring dengan peningkatan jumlah peserta, terutama Klinik Pratama dan Dokter Praktek Perorangan

•  Dengan banyaknya jumlah peserta dan maksimalnya kapitasi POPB,

Puskesmas BLUD mendapatkan total penerimaan kapitasi lebih tinggi dibandingkan dengan Puskesmas Non BLUD, Klinik Pratama dan Dokter Praktek Perorangan

•  Walaupun telah mengetahui dasar penentuan besaran dana kapitasi,

sebagian besar FKTP masih menilai bahwa dana kapitasi masih tidak cukup membiayai pelayanan kesehatan bagi peserta JKN

•  Rerata biaya aktual dari penerimaan dana kapitasi yang lebih rendah

(41)

2. Pengelolaan Dana Kapitasi

•  Sebagian besar Puskesmas menggunakan SK Bupati/ Perda sebagai

landasan utama pengelolaan dana kapitasi, berbeda halnya dengan Klinik Pratama dan Dokter Praktek Perorangan yang lebih leluasa dalam mengelola dana kapitasi

•  Mekanisme perencanaan, penganggaran, pencairan, dan

pertanggungjawaban dana kapitasi di Puskesmas lebih kompleks jika dibandingkan dengan Klinik Pratama dan Dokter Praktek Perorangan

•  Dana kapitasi paling lambat masuk ke rekening FKTP tanggal 15 tiap

bulannya, sementara Puskesmas dapat menggunakan dana kapitasi setelah mendapatkan balasan dari surat pencairan dana

•  Sebagai pembayar, BPJS Kesehatan belum banyak terlibat dalam

perencanaan, penganggaran, dan pertanggungjawaban dana kapitasi

(42)

3. Pemanfaatan Dana Kapitasi

•  Sebagian besar Puskesmas menggunakan SK Bupati/ Perda sebagai

landasan utama pemanfaatan dana kapitasi, berbeda halnya dengan Klinik Pratama dan Dokter Praktek Perorangan yang lebih leluasa dalam memanfaatkan dana kapitasi

•  Pemanfaatan dana kapitasi untuk proporsi jasa pelayanan di FKTP dari

yang paling tinggi yaitu : Puskesmas, Klinik Pratama, dan Dokter Praktek Perorangan

•  Dana kapitasi disinyalir bukan sedekar lebih banyak digunakan oleh

peserta Non PBI melainkan juga pasien umum, terlebih sebagian besar dukungan biaya operasional kapitasi digunakan untuk belanja modal dan peruntukan selain obat

•  Beberapa FKTP memanfaatkan dana kapitasi untuk menyelenggarakan

progam tambahan dan peningkatan sarana prasarana

(43)
(44)

Rekomendasi

1.  Seiring dengan peningkatan jumlah kepesertaan dan tingginya utilisasi, diibutuhkan peningkatan kapitasi POPB dan pemerataan jumlah peserta per jenis FKTP dengan mempertimbangkan beban kerja, kualitas pelayanan, dan kesiapan supply side.

2.  Berkaitan dengan kompleksnya mekanisme keuangan di daerah, dibutuhkan adanya pedoman yang mengatur mekanisme perencanaan, penganggaran, pencairan, dan pertanggungjawaban yang memudahkan FKTP dalam mengelola dan memanfaatkan dana kapitasi yang melibatkan pemerintah daerah untuk menjadi suatu Perda.

3.  Mengingat dana kapitasi diperuntukkan bagi peserta JKN, dibutuhkan adanya pedoman yang lebih jelas dalam mengatur pemanfaatan dana kapitasi, terutama terkait dukungan biaya operasional yang mempertimbangkan nomenklatur anggaran di daerah

4.  Dalam mengoptimalkan sistem monitoring dan evaluasi dana kapitasi, bukan hanya perlu didukung dengan sinergitas aplikasi p-care dengan sistem informasi yang telah tersedia di FKTP, melainkan juga adanya laporan akuntabillitas dana kapitasi baik untuk bendahara daerah (DPPKAD) dan BPJS Kesehatan

5.  Tata cara implementasi regulasi baru - program JKN sebaiknya mempertimbangkan alur dan tatakala perencanaan dan penganggaran di daerah

(45)

Jakarta.

2.  __________,2004. Undang - Undang Nomor 15 Tahun 2004 Tentang Pemeriksaan, Pengelolaan dan Tanggung Jawab

Keuangan Negara, Pemerintah RI, Jakarta.

3.  _________, 2011. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial, Pemerintah RI,

Jakarta.

4.  _________,Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 2014 Tentang Standar Tarif Pelayanan

Kesehatan Dalam Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan, Pemerintah RI, Jakarta.

5.  _________,Peraturan Presiden Nomor 32 Tahun 2014 Tentang Pengalokasian dan Pemanfaatan Dana Kapitasi Jaminan

Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) Milik Pemerintah dan Dukungan Biaya Operasional FKTP Milik Pemerintah Daerah, Pemerintah RI, Jakarta.

6.  _________, 2005. Peraturan Pemerintah No 23 Tahun 2005 tentang Badan Layanan Umum, Pemerintah RI, Jakarta.

7.  __________,2007. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan

Keuangan Badan Layanan Umum Daerah, Pemerintah RI, Jakarta.

8.  __________,2014. Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 900/2280/SJ. Tanggal 5 Mei 2014 Tentang Petunjuk

Teknis Penganggaran, Pelaksanaan dan Penatausahaan, serta Pertanggungjawaban Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Milik Pemerintah Daerah, Pemerintah RI, Jakarta.

9.  __________,2014. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Pedoman

Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional, Pemerintah RI, Jakarta.

10.  __________,2014. Permenkes 19/2014 tentang penggunaan Jaminan Kesehatan Nasional untuk Jasa Pelayanan

Kesehatan dan Dukungan Biaya Operasional pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Milik Pemerintah Daerah, Pemerintah RI, Jakarta.

11.  Berwick, D.M., 1996. Payment by Capitation and the Quality of Care. N eng J Med, 335(16), pp.1227-1231. Available

at: http://dx.doi.org/10.1056/nejm199610173351611

12.  Glazier. R.H, Geltink, J.K, Kopp. A, Sibley. L.M. 2009, Capitation and enhanced fee-for-service models for primary care

reform: a population-based evaluation, CMAJ and is available at www.cmaj.ca/cgi/content/full/180/11/E72/DC2

13.  Hagland, Mark. 2015. How Does Your Doctor Get Paid? The Controversy Over Capitation, http://www.pbs.org/

(46)

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Guru yang mengajar Al-Qur’an Hadits pada waktu mengajar telah membacakan surat-surat pendek dengan berulang-ulang, kemudian peserta didik di suruh menirukan bacaan

mengemukakan buah pikirannya, cepat mengambil keputusan. 3) Sikap, sifat, perasaan, antara lain meliputi bersikap sopan, memperhatikan orang lain penyabar atau dapat

Dalam pelaksanaan pendidikan akhlak yang telah dilakukan oleh orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus (tunagrahita) di Banjarmasin Timur ketiga keluarga

Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Ketua maupun Wakil Ketua yang berkaitan langsung dengan tugas seksi kebersihan dan lingkungan hidup.. Penyusunan

penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pengajaran mata kuliah kewirausahaan terhadap motivasi berwirausaha mahasiswa sehingga dapat

Hasil pemeriksaan 35 sampel ayam yang dikoleksi di Kabupaten Bogor ditemukan 10 sampel positif ILT dengan perubahan yang patognomonik berupa ditemukannya intranuclear inclusion

Dalam pembahasan penelitian yang dilakukan penulis, bahwa pihak sekolah mempunyai kewajiban untuk mengutamakan mutu pelayanan terhadap siswa yaitu konsumen pengguna