• Tidak ada hasil yang ditemukan

ميِلَع ٌع ِساَو

Dalam dokumen Ahmad Muhasim, M.HI. (Halaman 103-108)

Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha mengetahui.83

ًةَريِثَك اًفاَع ْضَأ ُهَل ُهَفِعا َضُيَف اًنَسَح ا ًضْرَق ََّللها ُضِرْقُي يِذَّلا اَذ ْنَم

َنوُعَجْرُت ِهْيَلِإَو

ُطُسْبَيَو ُضِبْقَي َُّللهاَو

Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), Maka Allah akan meperlipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat

83Qs al Baqarah, (2);245 & 261

ganda yang banyak. dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.

Untuk menghitung zakat, baik zakat fitrah, zakat maal, zakat tijarah, maupun zakat profesi sebaiknya mempergunakan matematika yang telah ditentukan oleh Allah Swt. Qs. Al- Baqarah 245 dan 261

Contoh I

Jumlah penghasilan perbulan Rp.3.000.000,-bila yang di-keluarkan itu adalah zakat gaji atau profesi maka 3.000.000,- x 2,5 % = Rp. 75.000,-

Hitungan matematika ekonomi uang yang dikeluarkan pasti berkurang sehingga

3.000.000 – Rp 75.000 = 2.925.000.(uang yang tersisa) Hitungan matematika zakat.

Rp.3.000.000,- - Rp. 75.000- Rp.2,925.000,-

= 2.925.000 + (Rp 75.000 x 7)

= 2.925.000 + Rp 525.000 = 3.450.000,-

Jadi uang yang dikeluarkan 75.000 tersebut, kelihatannya berkurang, tapi pada dasarnya bertambah . uang yang dikeluarkan 75.000 dikalikan 7 = 525.000,-

Contoh II

Jumlah penghasilan perbulan Rp.3.000.000,-bila yang dikeluarkan itu adalah zakat gaji atau profesi maka 3.000.000,- x 2,5 % = Rp. 75.000,-

Hitungan matematika ekonomi uang yang dikeluarkan pasti berkurang sehingga 3.000.000 – Rp 75.000 = 2.925.000.

(uang yang tersisa)

Hitungan matematika zakat.

Rp.3.000.000,- - Rp. 75.000- Rp.2,925.000,-

= 2.925.000 + (Rp 75.000 x 100)

= 2.925.000 + Rp 7.500.000 = 10.425.000,-

Jadi uang yang dikeluarkan 75.000 tsb, kelihatannya ber-kurang, tapi pada dasarnya bertambah . uang yang dikeluarkan 75.000 dikalikan 100 = 7.500.000,-

Dari mana datangnya angka 7 dan 100. jawabanya Qs. Al- Baqarah 245 dan 261)

8. Zakat Profesi dalam Lintasan Sejarah a. Zakat pada masa Nabi saw.

Peradaban Islam merupakan ekspresi kultural kalangan elit yang dibangun melalui kekuatan-kekuatan ekonomi dan perubahan sosial, yang terbentuk melalui penaklukan bangsa Arab. Selama delapan tahun masa pertempuran, Nabi Muhammad berusaha untuk meraih kekuasaan atas suku-suku dalam rangka menaklukakan Mekah.

Rasulullah pernah mengangkat dan mengistruksikan kepada beberapa sahabat ( Umar bin al khattab) Abdullah bin Lutabiyah, Abu Mas’ud, Abu Jahem, Uqbah bin Amir, Al-Dhahhak, ibn Qais, Ubadah bin Shamit dan Mu’az bin Jabal) sebagai amil zakat tingkat daerah yang bertanggung jawab membina berbagai negeri guna mengingatkan para penduduknya, dan diberitahukan kepada mereka Allah swt.

Telah menetapkan bahwa ada hak bagi orang-orang miskin dalam harta kekayaan mereka. Zakat diperuntukkan secara spesifik untuk mengurangi kemiskinan dengan menolong mereka yang membutuhkan. Dan pada zaman nabi saw ada

empat jenis kekayaan yang dikenakan zakat, keempat jenis tersebut adalah : uang, barang dagangan, hasil pertanian ( gandum dan padi) dan buah-buahan. Disamping itu barang jenis kelima yang jarang ditemukan yaitu rikaz (temuan) karena kelangkaanya maka kekayaan yang wajib zakat hanya empat saja. Selain jenis harta tersbut ada juga jenis harta profesi dan jasa sesungguhnya telah ada pada priode kepemimpina Rasulullah saw., seperti jasa pengembangan ternak, pelayanan jamaah haji, penetekan bayi dan prajurit tempur.

Dalam bidang pengelolaan zakat Nabi saw. Memberikan contoh dan petunjuk operasionalnya. Seperti konssep ’amil yang menjadi beberapa bagian antara lai: (1) Katabah, yaitu petugas untuk mencatat para wajib zakat. (2) Hasabah, petugas untuk menaksir, menghitung zakat. (3) Jubah, petugas untuk menarik, mengambil zakat dari para muzakki. (4) Khazanah, petugas untuk menghimpun dan memelihara harta. (5) Qasamah, petugas untuk menyalurkan zakat kepada mustahiq.84

Konsep-konsep tersebut di atas, merupakan sistem manajemen zakat yang diterapkan oleh Nabi saw. Melalui ’amil dengan sejelas-jelasnya, dan bahkan pengelola zakat saat itu juga telah memainkan peran secara terpadu dan profesional.

b. Zakat pada masa sahabat

Pada masa sahabat dapat dibagi menjadi empat priode : priode Abu Bakar, : ’ Umar, Utsman dan Ali bin Abi Thalib.

Pertama pada masa Abu Bakar Siddiq, sahabat nabi pertama yang melanjutkan tugas terutama tugas pemerintahan, khususnya dalam mengembangkan ajaran agama Islam,

84Muhammad Hadi, problematika Zakat profesi dan solusinya sebuah tinjauan sosiologis Hukum Islam, Pustaka Pelajar, Jogjakarta, 2010:70

termasuk menegakkan syari’ah zakat yang telah ditetapkan sebagai rukun Islam yang penting dan strategis. Pada zaman Abu bakar beberapa orang cendrung tidak mau membayar zakat, dengan asumsi bahwa zakat pendapatan personal nabi saw. menurut pemahaman mereka setelah wafatnya Nabi saw. zakat tidak lagi wajib. Namun demikian kesalahan pemahaman itu terbatas kepada suku Arab Baduio yang masih tergolong baru dalam memeluk Islam dan tidak memiliki jalur komonikasi dengan mayoritas masyarakat yang menyadari sifat zakat sebagai institusi yang tidak bisa dipisahkan dari sholat. Ada juga orang Arab Badui mengatakan Zakat yang dikeluarkan itu Sadakah wajib sebagai suatu kerugian.

Peristiwa ini menunjukkan bahwa, tidak hanya khalifah abu Bakar, bahkan pada masa kehidupan Nabi saw. Sikap mereka terhadap zakat suatu negatif.

D. Shaum (Puasa)

Puasa berasal dari bahasa sansekerta upawasa, dan dalam bahasa arab disebut Shaum atau Shiam yang berarti menahan diri dari sesuatu dan meninggalkan sesuatu atau mengendalikan diri. Menurut istilah puasa yaitu : menahan diri dari makan dan minum, hubungan kelamin, mengucapkan perkataan- perkataan yang kotor dan melakukan perbuatan yang tidak baik sejak fajar sampai matahari terbenam, dilakukan menurut cara dan syarat-syarat tertentu sebagai ibadah kepada Allah.

Firman Allah

َنيِذَّلا ىَلَع َبِتُك اَمَك ُماَي ِّصلا ُمُكْيَلَع َبِتُك اوُنَمآ َنيِذَّلا اَهُّيَأ اَي

)183( َنوُقَّتَت ْمُكَّلَعَل ْمُكِلْبَق ْنِم

Hai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu supaya kamu bertaqwa 85

Taqwa adalah tujuan ibadah puasa waktunya selama bulan Ramadlan.

Menurut H.A. Salim bahwa taqwa adalah sikap mental seseorang yang selalu ingat dan waspada terhadap sesuatu dalam rangka memelihara dirinya dari noda dan dosa, selalu berusaha melakukan perbuatan-perbuatan baik dan benar pada diri sendiri dan orang lain.

Bulan Ramadlan adalah bulan suci bulan yang membawa berkah dan pengampunan, bila selama bulan tersebut melakukan kegiatan yang diperintahkan Nya, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya, maka orang menjadikan bulan puasa sebagai bulan ibadah, bulan meminta ampun.

Rasulullah Saw. Telah bersabda.

ِوْغَّللا َنِم ُماَي ِّصلا اَمَّنِإ ، ِبْرُّشلاَو ِلْكَْلأا َنِم ُماَي ِّصلا َسْيَل

Dalam dokumen Ahmad Muhasim, M.HI. (Halaman 103-108)