Paragraf 2
Pelaksanaan Konstruksi Bangunan Gedung
Pasal 59
(1) Pelaksanaan konstruksi sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 58huruf
adilakukan
oleh penyedia jasa pelaksanaan konstruksi.(2)
Pelaksanaankonstruksi
sebagaimana dimaksud padaayat (1) merupakan tahap perwujudan
dokumen perencanaanmenjadi Bangunan
Gedungyang
siap dimanfaatkan.(3)
Pelaksanaankonstruksi
sebagaimana dimaksud pada ayat (1)terdiri
atas tahap:a.
persiapan pekerjaan;b.
pelaksanaan pekerjaan;c.
pengujian; dand.
penyerahan.(41
Pelaksanaankonstruksi
sebagaimana dimaksud padaayat (3) dilakukan oleh
penyediajasa
pelaksanaankonstruksi
berdasarkankontrak
kerja konstruksi.(5)
Penyediajasa pelaksanaan konstruksi
menyusundokumen pelaksanaan konstruksi
sebagai dokumentasi seluruh tahapan pelaksanaan konstruksi sebagaimana dimaksud pada ayat (3).(6)
Tahap pelaksanaan pekerjaan sebagaimana dimaksudpada ayat (3) huruf b dilakukan setelah
seluruh dokumen dalamtahap
persiapan pekerjaan disetujuioleh penyedia jasa pengawasan konstruksi
atau manajemen konstruksi.(7)
Tahap...
(7)
(8)
(e)
(10)
(11)
(r2)
(13)
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-54-
Tahap pelaksanaan pekerjaan sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
huruf
bterdiri
atas:a.
pekerjaanstruktur
bawah;b.
pekerjaan basemen;c.
pekerjaanstruktur
atas;d.
pekerjaanarsitektur;
dane.
pekerjaanmekanikal, elektrikal, dan
perpipaan (plumbing).Penyedia jasa pengawasan konstruksi
ataumanajemen
konstruksi melakukan
pengawasan padasetiap tahap pelaksanaan konstruksi
sebagaimana dimaksud pada ayat (3).Penyedia jasa pengawasan konstruksi
ataumanajemen konstruksi harus
melakukanpemberitahuan pelaksanaan setiap tahapan pekerjaan kepada Pemerintah Daerah melalui SIMBG.
Pemberitahuan sebagaimana
dimaksud
padaayat
(9)dilakukan di awal dan di akhir
pelaksanaan setiap tahapan pekerjaan.Penyedia
jasa
pelaksanaankonstruksi tidak
dapatmelanjutkan pekerjaan pada tahap
selanjutnyasebelum Pemerintah Daerah
kabupaten/kotamelakukan inspeksi dan menyatakan
dapat dilanjutkan.Tahap pengujian sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
huruf c dilakukan setelah pekerjaan
mekanikal, elektrikal, dan perpipaan
(plumbing ) diny atakan selesai dikerjakan.Pernyataan selesai dikerjakan sebagaimana dimaksud
pada ayat (l2l diberikan oleh penyedia
jasapengawasan
konstruksi
atau manajemen konstruksi.(14) Dalam .
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-55-
(14)
Dalam hal ditemukan
ketidaksesuaianpada
tahappengujian,
penyediajasa
pelaksanaan konstruksi bertanggungjawab
melakukan penyesuaian hinggadinyatakan sesuai oleh Pemerintah
Daerah kabupaten/kota.(15) Tahap penyerahan sebagaimana dimaksud pada ayat
(3) huruf d dilakukan setelah penyedia
jasapengawasan
konstruksi atau
manajemen konstruksimengeluarkan surat pernyataan kelaikan
fungsiBangunan Gedung.
Paragraf 3
Kegiatan Pengawasan Konstruksi
Pasal 60
(1) Kegiatan pengawasan konstruksi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 58huruf
b dilakukan oleh:a. penyedia jasa
pengawasankonstruksi
ataumanajemen konstruksi untuk
pengawasankonstruksi; dan
b.
penyediajasa
perencanaankonstruksi untuk
pengawasan berkala.
(2) Kegiatan pengawasan konstruksi
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a meliputi:a.
pengendalian waktu;b.
pengendalian biaya;c.
pengendalian pencapaian sasaran fisik; dand.
tertib administrasi Bangunan Gedung.(3)
Pengawasan konstruksi yang dilakukan oleh penyediajasa
pengawasankonstruksi
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a meliputi:a.
pengawasanpersiapankonstruksi;b. pengawasan .
PRESIDEN
REPUBLIK ]NDONESIA
-56-
b. pengawasan tahap pelaksanaan
konstruksi sampai dengan serah terima pertama Qtrouisional hand ouer) pekerjaankonstruksi;
danc. pengawasan tahap Pemeliharaan
pekerjaankonstruksi sampai dengan serah terima akhir
(final hand ouer) pekerjaan konstruksi.(4)
Pengawasankonstruksi
yangdilakukan
oleh penyediajasa pengawasan konstruksi atau
manajemenkonstruksi
sebagaimana dimaksud pada ayat (1)huruf
a meliputi:
a.
pengawasan pada tahap perencanaan;b.
pengawasanpersiapankonstruksi;c. pengawasan tahap pelaksanaan
konstruksi sampai dengan serah terima pertama Qtrouisional hand ouer) pekerjaankonstruksi;
dand. pengawasan tahap Pemeliharaan
pekerjaankonstruksi sampai dengan serah terima akhir lfinal
hand ouefi pekerjaan konstruksi.(5) Penyedia jasa pengawasan konstruksi
atau manajemenkonstruksi
membuat laporan pengawasankonstruksi pada setiap tahapan
pelaksanaan konstruksi.(6) Penyedia jasa pengawasan konstruksi
ataumanajemen konstruksi memiliki tanggung
jawabmengeluarkan surat pernyataan kelaikan
fungsiBangunan Gedung yang diawasi sesuai
dengandokumen PBG.
(7) Dalam hal Bangunan Gedung terbangun
atau pelaksanaannyamenggunakan lebih dari 1
(satu) penyediajasa
pengawasankonstruksi, maka
suratpernyataan kelaikan fungsi Bangunan
Gedung sebagaimana dimaksud pada ayat (6) dikeluarkan olehPengkaji Teknis berdasarkan hasil
pernyataankelaikan fungsi Bangunan Gedung dari setiap penyedia
jasa
pengawasankonstruksi sesuai
dengan lingkup pekerjaannya.Paragraf
PRES lDEN
REPUBLIK INDONESIA
-57
-Paragraf 4
Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi
(1)
(2)
(3)
(41
(s)
Pasal 61
Setiap pengguna jasa dan penyedia jasa
dalam penyelenggaraanjasa konstruksi harus
menerapkanSMKK.
Penyedia jasa yang harus menerapkan
SMKK sebagaimanadimaksud pada ayat (1)
merupakanpenyedia jasa yang memberikan layanan:
a. konsultansi manajemen
penyelenggaraan konstruksi;b.
konsultansikonstruksi
pengawasan; danc.
pekerjaan konstruksi.SMKK
sebagaimanadimaksud pada ayat (1)
harusmemenuhi standar keamanan,
keselamatan, kesehatan, dan keberlanjutan.Standar keamanan, keselamatan, kesehatan,
dankeberlanjutan
sebagaimanadimaksud pada ayat
(3) harus memperhatikan:a. keselamatanketeknikankonstruksi;
b.
keselamatan dan kesehatan kerja;c.
keselamatanpublik;
dand.
keselamatan lingkungan.Penyedia
jasa
sebagaimanadimaksud pada ayat
(21 harus melakukan:a.
identifikasi bahaya;b. penilaian risiko dan pengendalian risiko
ataupeluang
(haz,ardidentification nisk
assessmenfopportunify) pekerj aan
konstruksi;
danc. sasaran .
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-58-
c. sasaran dan program
keselamatan konstruksi,yang dibuat berdasarkan tahapan
pekerjaan(w ork bre akdown stntcture) .
(6) Ketentuan mengenai SMKK dilaksanakan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.Bagian Keempat
Standar Pemanfaatan Bangunan Gedung Paragraf 1
Umum
Pasal 62
(1) Pemanfaatan Bangunan Gedung dilakukan
olehPemilik atau
PengelolaBangunan Gedung
melalui divisi yang bertanggung jawab atas Pemeliharaan danPerawatan Bangunan Gedung, serta
pemeriksaanberkala, atau penyedia jasa yang kompeten
di bidangnya.(2)
PemanfaatanBangunan Gedung dilakukan
melaluikegiatan Pemeliharaan dan Perawatan
Bangunan Gedung,serta
pemeriksaanberkala bangunan
agar Bangunan Gedung tetaplaik
fungsi sebagai Bangunan Gedung, melalui kegiatan yang meliputi:a. penJrusunan rencana Pemeliharaan
dan Perawatan Bangunan Gedung, serta pemeriksaan berkala;b. pelaksanaan sosialisasi, promosi, dan
edukasikepada Pengguna dan/atau
PengunjungBangunan Gedung;
c. pelaksanaan kegiatan Pemeliharaan
dan Perawatan Bangunan Gedung, serta pemeriksaan berkala;d. pengelolaan rangkaian kegiatan
Pemanfaatan, termasuk pengawasan dan evaluasi; dane. penyusunan .
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-59-
e.
pen5rusunan laporan kegiatan Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan Gedung serta pemeriksaan berkala.(3)
Keluaran pada tahap Pemanfaatan Bangunan Gedungterdiri
atas:a.
dokumen rencana Pemeliharaandan
PerawatanBangunan Gedung serta pemeriksaan
berkalabeserta laporannya secara periodik;
b. panduan praktis
Penggunaanbagi Pemilik
dan Pengguna; danc.
dokumentasi seluruh tahap pemanfaatan.Pasal 63
(1) Pemanfaatan Bangunan Gedung
sebagaimanadimaksud
dalam Pasal 13huruf c harus
memenuhi standar Bangunan Gedung.(2) Standar Bangunan Gedung
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:a.
Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan Gedung;dan
b.
pemeriksaan berkala.Paragraf 2
Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan Gedung
Pasal 64
(1) Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan
Gedungbertujuan
agar Bangunan Gedung beserta prasarana dan sarananya tetaplaik
fungsi.(2) Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan
Gedung sebagaimanadimaksud
padaayat
(1)dilakukan
oleh Pemilik atau Pengelola Bangunan Gedung.(3)
Pemilik...
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-60-
(3) Pemilik atau Pengelola Bangunan
Gedungsebagaimana dimaksud pada ayat (21dapat menunjuk
Penyedia Jasa Konstruksi untuk
melaksanakan Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan Gedung.(41 Tata cara dan
metode Pemeliharaandan
Perawatan Bangunan Gedung meliputi:a. prosedur dan metode Pemeliharaan
dan Perawatan Bangunan Gedung;b. program kerja Pemeliharaan dan
PerawatanBangunan Gedung;
c. perlengkapan dan peralatan untuk
pekerjaanPemeliharaan dan Perawatan Bangunan Gedung;
dan
d.
standar dan kinerja Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan Gedung.(5) Lingkup Pemeliharaan dan Perawatan
meliputi komponen:a.
arsitektural;b. struktural;
c.
mekanikal;d.
elektrikal;e.
tata ruangluar;
danf.
tata gerha.(6) Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan
Gedung sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dan ayat
(2)dilaksanakan dengan mempertimbangkan:
a. umur
bangunan;b.
penyusutan;c.
kerusakan bangunan;dan/atau
d.
peningkatan komponen bangunan.Pasal 65
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-61
-Pasal 65
Pekerjaan
Pemeliharaarrmeliputi jenis
pembersihan, perapihan, pemeriksaan, pengujian, perbaikan dan/atau penggantian bahan atau perlengkapan Bangunan Gedung,dan kegiatan sejenis lainnya berdasarkan
pedomanpengoperasian dan Pemeliharaan Bangunan Gedung.
Pasal 66
(1)
Pekerjaan Perawatanmeliputi perbaikan
dan/atau penggantianbagian bangunan, komponen,
bahanbangunan, dan/atau prasarana dan
saranaberdasarkan dokumen rencana teknis
perawatanBangunan Gedung, dengan
mempertimbangkan dokumen pelaksanaan konstruksi.(2) Pekerjaan Perawatan dilakukan
denganmempertimbangkan
tingkat kerusakan
Bangunan Gedung dan bagian yang akan diubah atau diperbaiki.(3)
Kerusakan Bangunan Gedung sebagaimana dimaksud pada ayat (2) merupakan kondisitidak
berfungsinya bangunan atau komponen bangunan yang disebabkan oleh:a.
penyusutan atau berakhirnya umur bangunan;b.
kelalaian manusia; atauc.
bencana alam.(4) Tingkat
kerusakan Bangunan Gedung sebagaimana dimaksud pada ayat (21meliputi kerusakan:a.
ringan;b.
sedang; danc.
berat.(5)
Pekerjaan Perawatan sebagaimanadimaksud
pada ayat (21meliputi:a.
rehabilitasi;b.
renovasi; danc. restorasi. . .
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA