BAB III BAB III
Pasal 28 Pasal 28 ayat (21 huruf c digunakan untuk perencanaan, pemasangan, pemeriksaan, dan
Pemeliharaan instalasi
listrik.
(2) Setiap Bangunan Gedung yang ditengkapi
denganinstalasi listrik dan sumber daya listriknya,
harus dijamin aman dan andal.(3)
Ketentuan kemampuanBangunan
Gedung terhadap bahayakelistrikan
sebagaimanadimaksud
pada ayat (1) meliputi ketentuan teknis mengenai:a.
sumberlistrik;
b.
instalasilistrik;
c.
panellistrik;
dand.
sistem pembumian.Pasal 35
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-31
-Pasal 35
(1)
Setiap Bangunan Gedung sesuai fungsi dan klasifikasiharus memenuhi ketentuan aspek
kesehatanBangunan Gedung
sebagaimanadimaksud
dalam Pasal 27.(2) Ketentuan aspek
kesehatansebagaimana dimaksud
padaketentuan:
Bangunan
ayat
(1) meliputiGedunga.
sistem penghawaan Bangunan Gedung;b.
sistem pencahayaan Bangunan Gedung;c.
sistem pengelolaan air pada Bangunan Gedung;d. sistem pengelolaan sampah pada
Bangunan Gedung; dane.
penggunaan bahan Bangunan Gedung.Pasal 36
(1)
Setiap Bangunan Gedung sesuai denganfungsi
danklasifikasi harus dilengkapi dengan
sistempenghawaan.
(2)
Sistem penghawaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)bertujuan untuk menjamin terjadinya
pergantianudara segar, menjaga kualitas udara sehat
dalam ruangandan
dalam bangunan,serta
menghilangkan kelembaban, bau, asap, panas,bakteri,
partikel debu, dan polutan di udara sesuai kebutuhan.(3) Ketentuan sistem penghawaan Bangunan
Gedung sebagaimanadimaksud dalam Pasal 35 ayat
(21huruf
a meliputi ketentuan teknis mengenai:a.
ventilasi alami; danb.
ventilasi mekanis.(41 Dalam hal ketentuan ventilasi alami
sebagaimanadimaksud
padaayat
(3)tidak dapat dipenuhi,
harus disediakan ventilasi mekanis.(5) Penerapan. . .
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-32-
(5)
Penerapan sistemventilasi harus dilakukan
denganmempertimbangkan prinsip penghematan
energi dalam Bangunan Gedung.Pasal 37
(1)
Setiap Bangunan Gedung sesuai denganfungsi
danklasifikasinya, harus dilengkapi dengan
sistempencahayaan.
(21 Sistem
pencahayaan sebagaimanadimaksud
padaayat (1) bertujuan agar kegiatan pada
Bangunan Gedungdapat dilaksanakan
secaraefektif,
nyaman, dan hemat energi.(3) Ketentuan sistem
pencahayaanBangunan
Gedung sebagaimanadimaksud dalam Pasal 35 ayat
(21huruf
b meliputi ketentuan teknis mengenai:a.
sistem pencahayaan alami; danb.
sistem pencahayaan buatan.(41 Ketentuan sistem pencahayaan
sebagaimanadimaksud pada ayat (3) digunakan untuk
perencanaan, pemasangan,dan
Pemeliharaan sistem pencahayaan pada Bangunan Gedung.(5)
Sistem pencahayaanbuatan
sebagaimana dimaksud pada ayat (3)huruf
b termasuk pencahayaan darurat.(6)
Pencahayaandarurat
sebagaimanadimaksud
padaayat (5) harus dipasang pada Bangunan
Gedung dengan fungsi tertentu, dapat bekerja secara otomatis,dan mempunyai tingkat
pencahayaanyang
cukupuntuk
evakuasi yang aman.Pasal 38
(1)
Setiap Bangunan Gedung sesuai denganfungsi
danklasifikasinya, harus dilengkapi dengan
sistem pengelolaan air.(21
Sistem pengelolaanair
sebagaimanadimaksud
pada ayat (1) bertujuanuntuk:
a.mencukupi...
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-33-
a. mencukupi kebutuhan dasar Pengguna
agar mendapatkan kehidupan yang sehat, bersih, dan produktif;b. menjamin terselenggaranya pengelolaan air limbah pada Bangunan
Gedung sesuai standarkesehatan berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan; danc.
mempertahankan kondisi hidrologi alami, dengancara memaksimalkan pemanfaatan air
hujan,infiltrasi
air hujan, dan menyimpan sementaraair hujan untuk menurunkan debit banjir
melaluioptimasi pemanfaatan elemen alam
danpemanfaatan elemen buatan.
(3) Ketentuan sistem
pengelolaanair pada
Bangunan Gedung sebagaimanadimaksud
dalam pasal35
ayat (2)huruf
c meliputi ketentuan teknis mengenai:a.
sistem penyediaan air minum;b.
sistem pengelolaanair
limbah; danc. sistem
pengelolaanair hujan pada
Bangunan Gedung dan persilnya.(4) Ketentuan sistem pengelolaan air
sebagaimanadimaksud pada ayat (3) digunakan untuk
perencanaan, pemasangan,dan
Pemeliharaan sistem pengelolaan air pada Bangunan Gedung.Pasal 39
(1)
Setiap Bangunan Gedung sesuai denganfungsi
danklasifikasinya, harus dilengkapi dengan
sistem pengelolaan sampah.(21 Sistem
pengelolaansampah
sebagaimana dimaksudpada ayat (1) bertujuan agar
penanganan sampahtidak
mengganggu kesehatanpenghuni,
Masyarakat, dan lingkungannya.(3)
Sistem...
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-34-
(3) Sistem
pengelolaansampah
sebagaimana dimaksudpada ayat (1) digunakan untuk
perencanaan, pembangunan, pengoperasian dan Pemeliharaan, serta pemantauan dan evaluasi penanganan sampah.(4)
Ketentuan sistem pengelolaan sampah pada BangunanGedung
sebagaimanadimaksud dalam Pasal
35ayat (2)
huruf
d meliputi:a.
sampah rumah tangga;b.
sampah sejenis rumah tangga; danc.
sampah spesifik.Pasal 40
(1)
Setiap Bangunan Gedungharus
menggunakan bahan bangunan yang aman bagi kesehatan Pengguna dantidak menimbulkan dampak negatif
terhadap lingkungan.(2) Penggunaan bahan bangunan yang aman
bagikesehatan
Pengguna sebagaimanadimaksud
padaayat
(1)harus tidak
mengandungbahan
berbahayaatau beracun bagi kesehatan, dan aman
bagi Pengguna.(3)
Penggunaan bahan bangunan yangtidak
berdampaknegatif
terhadaplingkungan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus:a.
menghindaritimbulnya
efeksilau dan
pantulan bagi Penggunalain,
Masyarakat, dan lingkungan sekitarnya;b menghindari timbulnya efek peningkatan
suhu lingkungandi
sekitarnya;c. mempertimbangkan prinsip konservasi
energi;dan
d.
mewujudkan Bangunan Gedung yang serasi dan selaras dengan lingkungannya.(4) Bangunan . .
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-35-
(4) Bangunan Gedung harus
mempertimbangkanpenggunaan bahan bangunan lokal
yangmemperhatikan Pelestarian lingkungan.
Pasal 41
(1) Setiap Bangunan Gedung sesuai fungsi
danklasifikasinya, harus memenuhi ketentuan
aspekkenyamanan Bangunan Gedung
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27.lr2) Ketentuan kenyamanan Bangunan
Gedungsebagaimana dimaksud pada ayat (1)
meliputiketentuan:
a. kenyamanan ruang gerak dalam
Bangunan Gedung;b.
kenyamanan kondisi udara dalam ruang;c. kenyamanan pandangan dari dan ke
dalam Bangunan Gedung; dand. kenyamanan terhadap tingkat getaran
dan kebisingan dalam Bangunan Gedung.Pasal42
(1)
Ketentuan kenyamanan ruang gerak dalam BangunanGedung bertujuan untuk mendukung
pelaksanaan kegiatandi
dalam Bangunan Gedung secara nyaman sesuai fungsi Bangunan Gedung.(21 Ketentuan kenyamanan ruang gerak
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakanuntuk
perencanaan ruang di dalam Bangunan Gedung.(3)
Ketentuan kenyamanan ruang gerak dalam Bangunan Gedung sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1) meliputi ketentuan teknis mengenai:a.
penentuan kebutuhan luasan rLrang gerak dalam Bangunan Gedung; danb.
hubungan antarruang dalam Bangunan Gedung.(4)
Kenyamanan...
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-36-
(4)
Kenyamananruang
gerakdalam Bangunan
Gedungsebagaimana dimaksud pada ayat (1)
harusmempertimbangkan:
a. fungsi ruang, jumlah
Pengguna,perabot
atauperalatan, dan aksesibilitas rlrang di
dalamBangunan Gedung; dan
b.
ketentuan keselamatan dan kesehatan.Pasal 43
(1) Ketentuan
kenyamanankondisi udara dalam
rLlangbertujuan untuk mendukung kegiatan di
dalamBangunan
Gedungyang nyaman
secaratermal
dan hemat energi.(2) Ketentuan
kenyamanankondisi udara dalam
ruang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakanuntuk
perencanaan, pemasangan,dan
Pemeliharaan sistem pengkondisian udara dalam ruang.(3)
Kenyamanankondisi udara dalam ruang
Bangunan Gedung sebagaimanadimaksud pada ayat
(1) harus mempertimbangkan:a.
temperatur;b.
kelembaban relatif dalam ruang;c. kecepatan laju udara atau kecepatan
aliran udara; dand. pertukaran udara
segaratau pertukaran
udara alami dalam ruangan.(4) Ketentuan
kenyamanankondisi udara dalam
rLlangsebagaimana dimaksud pada ayat (1)
meliputi ketentuan teknis mengenai:a. kenyamanan termal secara alami
berupatemperatur dan kelembaban udara; dan
b.
penggunaan pengkondisian udara secara buatan.(5)
Dalam...
PRES IOEN
REPUBLIK INDONESIA
-37-
(5) Dalam hal
kenyamanantermal dalam ruang
tidak dapat dicapai dalamkondisi alami,
dapat digunakanpengkondisian udara buatan untuk
membantu pencapaian kenyamanan termal.(6) Perencanaan sistem pengkondisian
udarasebagaimana dimaksud pada ayat
(5)mempertimbangkan:
a. fungsi Bangunan Gedung atau ruang, jumlah
Penggunadan/atau
Pengunjung,letak,
volumeruang, jenis peralatan, dan
penggunaan bahan bangunan;b.
kesehatan penghuni atau Pengguna;c.
kemudahan Pemeliharaan dan perawatan; dand. prinsip penghematan energi dan
kelestarian lingkungan.Pasal 44
(1) Ketentuan
kenyamanan pandanganpada
Bangunan Gedungbertujuan untuk mendukung
kegiatan padaBangunan Gedung yang nyaman secara
privasi sehinggatidak
saling mengganggu satu sama lain.(2) Ketentuan
kenyamanan pandanganpada
BangunanGedung sebagaimana dimaksud pada ayat
(1)digunakan untuk perencanaan ruang di
dalam Bangunan Gedung.(3) Ketentuan
kenyamanan pandanganpada
Bangunan Gedung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:a.
kenyamanan pandangan dari dalam rutang keluar
Bangunan Gedung; danb. kenyamanan pandangan dari luar ke
dalamBangunan Gedung.
(4)
Ketentuan kenyamanan pandangandari
dalamrllang
ke luar Bangunan Gedung
sebagaimana dimaksud pada ayat (3)huruf
a mempertimbangkan:a. gubahan .
PRES IDEN
FIEPUBLIK INDONESIA
-38-
a. gubahan
massabangunan, rancangan
bukaan,tata ruang dalam dan luar bangunan,
dan rancangan bentukluar
bangunan;b. pemanfaatan potensi ruang luar
BangunanGedung dan penyediaan ruang terbuka hijau; dan
c. pencegahan terhadap gangguan silau
dan pantulan sinar.(5)
Ketentuan kenyamanan pandangan dari luar ke dalam Bangunan Gedung sebagaimana dimaksud pada ayat (3)huruf
b mempertimbangkan:a.
rancanganbukaan, tata
rLlangdalam dan luar
bangunan, dan rancangan bentukluar
Bangunan Gedung; danb. keberadaan Bangunan Gedung yang
adadan/atau
yang akan adadi
sekitarnya.Pasal 45
(1)
Ketentuan kenyamanan terhadaptingkat
getaran dan kebisingan dalam Bangunan Gedung bertujuanuntuk mendukung kegiatan di dalam Bangunan
Gedungdengan nyaman tanpa gangguan getaran
dan kebisingan.(21
Ketentuan kenyamanan terhadaptingkat
getaran dankebisingan dalam Bangunan Gedung
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakanuntuk
perencanaan ruang di dalam Bangunan Gedung.(3)
Ketentuan kenyamanan terhadaptingkat
getaran dankebisingan dalam Bangunan Gedung
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:a. kenyamanan terhadap tingkat getaran
dalam Bangunan Gedung; danb.
kenyamanan terhadaptingkat
kebisingan dalam Bangunan Gedung.(4) Bangunan .
(4)
(s)
(6)
PRE S IDEN
REPUBLIK ]NDONESIA
-39-
Bangunan Gedung yang karena fungsi
danaktivitasnya
mengakibatkanterjadi getaran,
harus memperhatikanwaktu paparan getaran
terhadap Penggunatidak
melebihi batasyang
diperkenankan sesuai standar dan ketentuan peraturan perundang- undangan.Bangunan Gedung yang karena fungsi
danaktivitasnya
mengakibatkanterjadinya
kebisingan,harus menjaga agar tingkat kebisingan
yangdihasilkan tidak menimbulkan
gangguanpendengaran, kesehatan, dan kenyamanan
bagi Penggunadan/atau
Pengunjungdalam
melakukan kegiatan.Ketentuan kenyamanan terhadap tingkat getaran dan kebisingan
dalam Bangunan
Gedung sebagaimanadimaksud pada ayat (3)
mempertimbangkan jenis kegiatan, penggunaan peralatan,dan/atau
sumber getar dan kebisingan lainnya baik yang berada pada Bangunan Gedung maupun di luar Bangunan Gedung.Pasal 46
Setiap Bangunan Gedung sesuai fungsi
danklasifikasinya, harus memenuhi ketentuan
aspekkemudahan Bangunan Gedung
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27.(1)
(2\
Ketentuan sebagaimana ketentuan:kemudahan Bangunan
Gedungdimaksud pada ayat (1)
meliputia.
kemudahanhubungan ke, dari, dan di
dalam Bangunan Gedung; danb.
kelengkapan prasarana dan sarana pemanfaatan Bangunan Gedung.Pasal 47
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-40-
Pasal4T
(1) Ketentuan kemudahan hubungan ke, dari, dan
didalam Bangunan Gedung bertujuan
menyediakanfasilitas dan aksesibilitas yang mudah, aman,
dannyaman bagi setiap Pengguna dan
PengunjungBangunan Gedung.
(2)
Penyediaanfasilitas dan aksesibilitas hubungan
ke,dari, dan di dalam Bangunan Gedung
harus mempertimbangkan tersedianya:a. hubungan horizontal antarruang atau
antar bangunan; danb.
hubunganvertikal antar lantai
dalam Bangunan Gedung.Pasal 48
(1)
Hubungan horizontal antarruang atau antar bangunan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 47 ayat
(21huruf a berupa tersedianya sarana yang
memadaiuntuk
memudahkan hubungan horizontal antarrLlang atau antar bangunan pada Bangunan Gedung.(21
Sarana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:a. pintu;
b.
selasar;c.
koridor;d. jalur
pedestrian;e. jalur
pemandu;dan/atau
f. jembatan penghubung antarruang atau
antar bangunan.(3) Pemenuhan ketentuan kemudahan
hubunganhorizontal antarruang atau antar
bangunansebagaimana dimaksud pada ayat (1)
harus memperhatikan:a.
jumlah...
PRES lDEN
REPUBLIK INDONESIA
-4r- a. jumlah
sarana;b. ukuran
sarana;c. konstruksi
sarana;d. jarak
antarruang atau antar bangunan;e.
fungsi Bangunan Gedung;f.
luas Bangunan Gedung; dang. jumlah
Pengguna dan Pengunjung.Pasal 49
(1)
Setiap Bangunan Gedung bertingkat harus memenuhi ketentuan kemudahan hubungan vertikal antar lantai sebagaimanadimaksud dalam Pasal 4T ayat
(2)huruf b berupa
tersedianyasarana yang
memadaiuntuk
memudahkanhubungan vertikal antar
lantai pada Bangunan Gedung.(21
Sarana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:a.
tangga;b.
ram;c. lift;
d. lift
tangga;e.
tangga berjalan atau eskalator;dan/atau
f.
lantai bedalan (mouing tualk).(3)
Pemenuhan ketentuan kemudahan hubungan vertikal antar lantai harus memperhatikan:a. jenis, jumlah, ukuran, dan konstruksi
sarana hubungan vertikal;b.
fungsi dan luas Bangunan Gedung;c. jumlah
Pengguna dan Pengunjung; dand.
keselamatan Pengguna dan Pengunjung.Pasal 50
PRE S I DEN
REPUBLIK INDONESIA
-42-
Pasal 50
(1)
Setiap Bangunan Gedung harus memenuhi ketentuan kelengkapanprasarana dan sarana
pemanfaatanBangunan Gedung
sebagaimanadimaksud
dalam Pasal 46 ayat (2) huruf b berupa tersedianya prasaranadan sarana
PemanfaatanBangunan
Gedung yang memadai.(2)
Kelengkapanprasarana dan sarana
pemanfaatanBangunan Gedung
sebagaimanadimaksud
padaayat (1) meliputi:
a.
rLlang ibadah;b.
ruang ganti;c.
ruang laktasi;d.
taman penitipan anak;e.
toilet;f.
bak cuci tangan;g.
pancuran;h.
urinoar;i.
tempat sampah;j.
fasilitas komunikasi dan informasi;k.
ruang tunggu;l.
perlengkapan dan peralatan kontrol;m.
rambu dan marka;n. titik
pertemuan;o.
tempat parkir;p.
sistem parkir otomatis; dan/atauq.
sistem kamera pengawas.(3)
Perancangandan
penyediaan prasaranadan
saranaPemanfaatan Bangunan Gedung umum
harus memperhatikan:a.fungsi...
PRES IDEN
REPUBLIK INDONES]A
-43-
a.
fungsi Bangunan Gedung;b.
luas Bangunan Gedung; danc. jumlah
Pengguna dan Pengunjung Paragraf 4Ketentuan Bangunan Gedung di Atas
dan/atau di
Dalam Tanahdan/atau Air dan/atau
Prasarana atau Sarana UmumPasal 51
(1) Ketentuan Bangunan Gedung di atas dan/atau
didalam tanah dan/atau air
danfatau
prasarana atausarana
umum
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14huruf
c dilaksanakan sesuai standar perencanaan dan perancangan Bangunan Gedung.(21 Selain mengikuti standar perencanaan
danperancangan Bangunan Gedung
sebagaimanadimaksud pada ayat (1), perencanaan
dan perancangan harus mempertimbangkan :a.
lokasi penempatan Bangunan Gedung;b. arsitektur
Bangunan Gedung;c.
sarana keselamatan;d. struktur
Bangunan Gedung; dane.
sanitasi dalam Bangunan Gedung.(3)
Bangunan Gedungdi dalam tanah harus
memenuhi ketentuan:a.
RDTRdan/atau
RTBL;b.
bukanuntuk
fungsi hunian;c. tidak
mengganggufungsi
saranadan
prasarana umum yang berada di dalam tanah; dand.
keandalan Bangunan Gedung sesuaifungsi
dan klasifikasi Bangunan Gedung.(4)
Dalam...
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-44-
(41
Dalamhal
Bangunan Gedungatau
bagian Bangunan Gedung dibangundi luar
tapakdi
dalam tanah selainmengikuti ketentuan
sebagaimanadimaksud
pada ayat (1)dibutuhkan
persetujuan dari pihak terkait.(5) Bangunan Gedung di dalam dan/atau di
ataspermukaan air harus memenuhi ketentuan:
a. RTRL, rencana tata ruang wilayah,
RDTRdan/atau
RTBL;b. tidak
mengganggukeseimbangan
lingkungan, dan fungsi lindung kawasan;c. tidak menimbulkan perubahan arus air
yangdapat merusak lingkungan;
d. tidak
menimbulkan pencemaran;e. telah
mempertimbangkankeandalan
Bangunan Gedung sesuaifungsi dan klasifikasi
Bangunan Gedung; danf.
mendapatkan persetujuan dari pihak terkait.(6) Bangunan Gedung di atas dan/atau di
dalamprasarana
dan/atau
saranaumum harus
memenuhi ketentuan:a. rencana tata ruang wilayah, RDTR dan/atau
RTBL;
b. tidak
mengganggufungsi
prasaranadan
saranaumum yang berada di atas, di
bawahnya,dan/atau di
sekitarnya;c. tetap memperhatikan keserasian
Bangunan Gedung terhadap lingkungannya; dand. telah
mempertimbangkankeandalan
Bangunan Gedung sesuaifungsi dan klasifikasi
Bangunan Gedung.(7)
Dalamhal
Bangunan Gedung beradadi
dalam tanahyang melintasi atau dilintasi prasarana dan/atau
sarana umum, harus memenuhi ketentuan:a. rencana tata ruang wilayah, RDTR, dan/atau
RTBL;
b.tidak...
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-45-
b. tidak diperuntukkan
sebagaifungsi hunian
atau tempat tinggal;c.
tidak mengganggu fungsi prasarana dan sarana di dalam tanah;d. telah
mempertimbangkankeandalan
Bangunan Gedung sesuaifungsi dan klasifikasi
Bangunan Gedung; dane.
mempertimbangkan daya dukung lingkungan.(8)
PBGuntuk
Bangunan Gedung sebagaimana dimaksud pada ayat (3), ayat (4),ayat
(5),ayat
(6),dan
ayat (Tlharus mendapat pertimbangan teknis TPA.
(9)
Dalamhal
belum terdapat RTRL, rencanatata
ruangwilayah, RDTR, dan/atau RTBL
sebagaimana dimaksud pada ayat (3)huruf a,
ayat (5)huruf a,
ayat(6) huruf a, dan ayat (7) huruf a,
penetapanperuntukan lokasi harus memperoleh
persetujuan kepala daerah atas pertimbangan TPA.Pasal 52
(1) Ketentuan lokasi penempatan Bangunan
Gedung sebagaimanadimaksud dalam Pasal 51 ayat
(21huruf
a ditetapkan bagi:a. Bangunan Gedung yang dibangun di
dalamtanah;
b. Bangunan Gedung yang dibangun di
atasdan/atau di
bawahprasarana danlatau
sarana umum; danc. Bangunan Gedung yang dibangun di
bawahdan/atau
di atas permukaan air.(21 Ketentuan lokasi penempatan Bangunan
Gedung sebagaimana dimaksud pada ayat (1)huruf
a meliputi:a.
lokasi...
PRES IDEN
REPUBLIK INDONESIA
-46-
a. lokasi peletakan Bangunan Gedung
harusmempertimbangkan kondisi geologis
dantopografis yang aman bagi Bangunan Gedung di dalam tanah berdasarkan studi kelayakan;
b. berada pada daerah yang memiliki
kondisistruktur
lapisan dan sifat deformasi tanahrelatif stabil untuk menahan beban dan
penurunantanah akibat
penggalianatau
beban Bangunan Gedung; danc. berada pada daerah yang memiliki
kondisi permukaan air tanah, tekanan rembesan air, dan potensi banjir yang relatif rendah.(3) Dalam hal kondisi permukaan air tanah,
tekananrembesan air, dan potensi banjir
sebagaimanadimaksud pada ayat
(2)huruf c relatif tinggi,
perludilakukan
upaya antisipasi terhadaprisiko
kebocoran atau rembesan air ke dalam Bangunan Gedung.(4)
Penempatan Bangunan Gedungdi
dalam tanah harussesuai ketentuan jenis fasilitas prasarana
umumterpadu di bawah tanah yang harus
diperhatikandan/atau
diintegrasikan saat membangun Bangunan Gedung di bawah tanah.(5)
Penempatan Bangunan Gedungdi
dalam tanah yang direkomendasikanlayak dan aman
sebagai tempat manusia melakukan kegiatan, berada pada kedalamanantara 0 m
(nol meter) sampai dengan-30 m
(minus tigapuluh
meter) di bawah permukaan tanah.(6)
Dalam hal Bangunan Gedung yang dibangun di dalamtanah digunakan untuk menyimpan
ata.umemproduksi bahan
radioaktif, racun,
bahan mudah terbakar, bahan peledak, dan bahan lain yang sifatnya mudah meledak, maka harus memenuhi ketentuan:a.
lokasi...
PRES I DEN
REPUBLIK INDONESIA
-47
-a. lokasi Bangunan Gedung terletak di luar
lingkungan perumahan atau berjarak
tertentu darijalan
umum,jalan
kereta api, dan BangunanGedung lain di sekitarnya sesuai
persetujuan Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah;b.
Bangunan Gedung yangdidirikan harus
terletakpada jarak tertentu dari batas persil
atauBangunan
Gedunglainnya dalam persil
sesuaipersetujuan
PemerintahPusat atau
Pemerintah Daerah; danc. harus dapat menjamin keamanan
keselamatan serta kesehatan Pengguna dan lingkungannya.(71 Ketentuan lokasi penempatan Bangunan
Gedungsebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf
b meliputi:a.
penempatan Bangunan Gedungdan/atau
bagian Bangunan Gedungtidak
mengganggu fungsi dan kinerja prasarana dan sarana umum yang berada di atasdan/atau
di bawahnya;b.
penempatan Bangunan Gedungdan/atau
bagianBangunan Gedung tetap
memperhatikankeserasian Bangunan Gedung
terhadaplingkungannya; dan/ atau
c. lokasi penempatan Bangunan Gedung
tidakmengganggu kelancaran arus lalu
lintas kendaraan, orang, maupun barang.(8) Ketentuan lokasi penempatan Bangunan
Gedung sebagaimana dimaksud pada ayat (1)huruf
c meliputi:a. lokasi
peletakanBangunan
Gedungyang
dekat denganmata air harus melindungi
keberadaanmata air tersebut, titik lokasinya,
kapasitas pasokan air dan kontinuitas pasokannya, kualitas atau bakumutu
airnya, maupun biota yang hidup di dalamnya;b.posisi...
PRES IDEN
FIEPUBLIK INDONESIA
-48-
b. posisi dan/atau jarak penempatan
BangunanGedung dan/atau bagian bangunan
yangberhubungan langsung dengan air,
harusmenjamin tidak mengganggu
keseimbangan lingkungan dan fungsi lindung kawasandan/atau menimbulkan perubahan atau arus air
yangdapat merusak lingkungan;
dan/atau
c. Bangunan Gedung tidak boleh
mengganggukegiatan transportasi air.
(9) Ketentuan lokasi Penempatan Bangunan
Gedungsebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf
a,huruf
b, danhuruf
c meliputi:a. Bangunan Gedung bukan digunakan untuk menyimpan atau memproduksi bahan
peledakdan bahan lain yang sifatnya mudah
meledak;dan
b. Bangunan Gedung bukan digunakan untuk
menyimpanatau
memproduksi bahan radioaktif,racun, bahan mudah terbakar atau bahan
lain yang berbahaya.Pasal 53
(1) Ketentuan arsitektur Bangunan Gedung di
atasdan/atau dalam tanah dan/atau air dan/atau
prasarana atau sarana
umum
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 51 ayat (2)huruf
bmeliputi
ketentuan:a.
penampilan Bangunan Gedung;b.
tata ruang dalam; danc. keseimbangan, keserasian, serta
keselarasan Bangunan Gedung dan lingkungan.(21 Perancangan penampilan Bangunan
Gedungsebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf
amempertimbangkan kaidah estetika
BangunanGedung,
bentuk, karakteristik arsitektur
BangunanGedung, dan lingkungan prasarana atau
saranaumum yang berada di sekitarnya serta tidak
membahayakan Masyarakat sekitarnya.(3)
Perancangan...
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-49-
(3)
Perancangan tata ruang dalam sebagaimana dimaksudpada ayat (1) huruf b
mempertimbangkan prinsipumum
rancangan tata ruang dalamuntuk
Bangunan Gedung di atasdan/atau
di dalam tanahdan/atau air dan/atau
prasarana atau sarana umum.(4) Prinsip umum rancangan tata ruang
dalam sebagaimana dimaksud pada ayat (3) meliputi:a.
kejelasan, kemudahan aksesibilitas dan orientasi,penciptaan hubungan visual antarruang,
dan penciptaan suasanadi
dalam Bangunan Gedungyang dapat memberikan kesan yang
nyaman, terbuka atau lapang, atau luas dan aman;b. penerapan pola tata ruang dalam
yangmenggunakan
prinsip
sistemjalur, aktivitas
disimpul, dan tetenger;
c.
penerapan pola rancanganyang
memperhatikan penggunaan warna, pola garis dan tekstur; dand. penyediaan ruang atau akses khusus
yangmenghubungkan dengan ruang
luar
atau terbuka secara langsung dengan permukaan tanah.(5) Ketentuan keseimbangan, keserasian,
sertakeselarasan Bangunan Gedung dan
lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)huruf
c meliputi:a. perencanaan bentuk, penampilan,
materialmaupun warna harus dirancang
memenuhikaidah keindahan dan keserasian
lingkunganyang telah ada dan/atau yang
direncanakansesuai dengan fungsinya; dan
b. perencanaan Bangunan Gedung
harus mempertahankan potensiunsur
alami yang adadalam tapak secara optimal
danmempertimbangkan keserasian
Bangunan Gedung dengan potensiarsitektural
lanskap yang ada.Pasal 54
PRES lDEN
REPUBLIK lNDONESIA
-50-
Pasal 54
(1)
Setiap Bangunan Gedungdi
atasdan/atau di
dalamtanah dan/atau air danlatau
prasaranaatau
sarana umum harus dilengkapi dengan fasilitas dan peralatanyang digunakan sebagai sarana
keselamatan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 51 ayat
(21huruf c dalam kondisi darurat seperti
kebakaran, gempa, dan banjir.(21
Fasilitasdan
peralatan sebagaimanadimaksud
pada ayat (1) meliputi:a. jalur
penyelamatan danpintu
darurat;b.
tangga daruratdan/atau
elevator darurat;c.
ruang kompartemen;d.
lampu dan tanda darurat;e.
sistem deteksi, alarm, dan komunikasi darurat;f.
sumberlistrik
darurat;g.
ruang pusat pengendali keadaan darurat;h.
sistem pengendalian asap;i.
perlengkapan alat pemadam api; danj.
penggunaankonstruksi bangunan yang
tahan api, tahan gempa,dan/atau
kedap air.Pasal 55
(1) Struktur
Bangunan Gedung sebagaimana dimaksuddalam
Pasal51 ayat
(21huruf d di atas danlatau
di dalam tanah danlair dan/atau prasarana
atau saranaumum, harus
direncanakan mampu memikulsemua jenis beban dan/atau pengaruh luar
yangmungkin bekerja
selamakurun waktu umur
layanstruktur.
(21 Struktur
Bangunan Gedung di atasdan/atau
di dalamtanah dan/atau air danlatau
prasaranaatau
saranaumum
paling sedikit harus direncanakan:a.
mampu menahan beban statis;b. mampu .