k) Lining beton dan pasangan batu, perlindungan kemiringan, dan lain-lain.
II.7.2. Pekerjaan Tanah a) Galian
Pekerjaan galian untuk bangunan harus dikerjakan dengan mengikuti ketentuan Pasal II.1.3.b).
Pekerjaan galian untuk lining saluran, pelimpah samping dan box culvert harus dilaksanakan bersamaan dengan pekerjaan galian untuk saluran.
Volume pekerjaan galian untuk bangunan-bangunan di atas harus diperhitungkan sebagai pekerjaan galian saluran.
Pekerjaan galian untuk drainage culverts, fondasi jembatan, kecuali jembatan yang melintang galian saluran, harus dikerjakan sebelum pelaksanaan pekerjaan galian saluran. Pengukuran pekerjaan galian harus dilakukan berdasarkan permukaan tanah asli sesuai dengan yang ditunjukkan dalam gambar atau perintah PPK.
Pekerjaan galian untuk bangunan selain yang disebut di atas dikerjakan sesudah pekerjaan galian dan/ atau timbunan saluran selesai dilaksanakan. Dalam hal ini volume pekerjaan galian untuk bangunan harus diukur dimulai dari permukaan galian atau timbunan saluran sesuai dengan dimensi yang ditunjukkan dalam gambar.
b) Timbunan dan Urugan
Timbunan tanah dan urugan kembali di sekitar bangunan harus dikerjakan sesuai dengan ketentuan dalam Pasal II.1.4 dan II.1.5, dengan cara sedemikian sehingga pemadatannya dapat dilaksanakan dengan baik tanpa menimbulkan kerusakan pada bangunan dengan menggunakan peralatan yang sesuai dan disetujui PPK sebelum digunakan.
Perhatian khusus sangat diperlukan untuk pekerjaan timbunan tanah di bawah bangunan yang dibangun di atas timbunan, khususnya untuk mencegah terjadinya differential settlement dan piping sepanjang fondasi bangunan.
Penuangan/ pengecoran beton di lokasi timbunan tersebut di atas tidak boleh dilakukan sampai 3 (tiga) bulan sejak timbunan tanah selesai dikerjakan dan terlebih dahulu harus mendapat persetujuan PPK sebelum pelaksanaan penuangan beton.
II.7.3. Pekerjaan Beton a) Beton Bertulang
SPESIFIKASI TEKNIS Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project (SIMURP) Paket A Daerah Irigasi Cipancuh
II-87
Pekerjaan beton bertulang untuk bangunan irigasi harus menggunakan beton Tipe-B sesuai dengan ketentuan pada Pasal II.2.2.a), untuk beton pra-cetak dan beton untuk super struktur jembatan menggunakan beton Tipe-A, atau sesuai dengan ketentuan dalam gambar atau perintah PPK.
b) Beton Tidak Bertulang
Beton untuk lining saluran harus beton Tipe-B, beton untuk fondasi bangunan harus Tipe-C sesuai dengan ketentuan pada Pasal II.2.2.a) atau sesuai dengan yang ditunjukkan dalam gambar atau sesuai dengan perintah PPK Penuangan/ pengecoran beton hanya dapat dikerjakan sesudah persiapan fondasi selesai dikerjakan dan disetujui PPK sesuai dengan Pasal II.2.3.c).
c) Pekerjaan Cetakan Beton
Cetakan beton harus dibuat dari kayu, metal atau material lainnya yang disetujui PPK, penyiapan, pemasangan, penyetelan dan pembongkaran cetakan beton harus dikerjakan sesuai dengan ketentuan dalam Pasal II.2.11.
Bila cetakan beton telah selesai dan siap untuk pengecoran beton, Penyedia wajib memberitahukan hal tersebut kepada PPK, paling lambat 24 (dua puluh empat) jam sebelum pelaksanaan pengecoran beton, untuk dilakukan pemeriksaan dan persetujuan. Pengecoran beton tidak boleh dilaksanakan sebelum mendapat persetujuan PPK.
Pembongkaran cetakan beton hanya boleh dilakukan setelah kekuatan beton cukup kuat, paling cepat 3 (tiga) hari sesudah pengecoran beton selesai dikerjakan sesuai dengan ketentuan dalam Pasal II.2.11.b).
d) Pipa Beton Pra-Cetak
Kecuali kalau tidak ditentukan dalam gambar atau perintah PPK, desain pipa beton pra-cetak pada prinsipnya harus mengikuti ketentuan KP-04.
Jumlah minimum besi tulangan untuk pipa beton bertulang harus sebagai berikut: ø 6 mm dengan jarak besi tulangan (C+C) 150 mm kearah melintang pipa dan ø 10 mm dengan C+C 100 mm ke arah memanjang pipa atau sesuai dengan perintah PPK. Bila pipa beton tersebut akan diberi lubang-lubang perforasi untuk tujuan drainasi, ukuran lubang dan kerapatan lubang harus mengikuti ketentuan yang ditunjukkan dalam gambar atau sesuai dengan perintah PPK.
II.7.4. Pekerjaan Batu
Pekerjaan batu yang dimaksud adalah pasangan batu, riprap, bronjong batu, timbunan pasir, kerikil, batu untuk fondasi dan lain lain yang harus dikerjakan mengikuti ketentuan dalam Bagian II.3 dari Spesifikasi ini dan
SPESIFIKASI TEKNIS Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project (SIMURP) Paket A Daerah Irigasi Cipancuh
II-88
sesuai dengan gambar atau perintah PPK. Pekerjaan pasangan batu yang menggunakan batu hasil pembongkaran pasangan batu lama harus dibayar sebagai pekerjaan pasangan batu Tipe-C mengikuti ketentuan dalam Pasal II.3.2.
Penyedia tidak diperbolehkan mengerjakan urugan tanah sebelum kualitas dan tebal pasangan batu yang sudah selesai dikerjakan diperiksa dan disetujui oleh PPK. Pelanggaran ketentuan ini menjadi tanggung jawab sepenuhnya dari Penyedia termasuk biaya untuk menggali ulang urugan tanah untuk pemeriksaan dan konfirmasi kualitas dan dimensi pasangan batu dan mengurugnya kembali.
Tata cara mencampur mortar semen, kualitas dan ukuran batu, metoda kerja dan ketentuan lainnya yang telah ditetapkan dalam Pasal II.3.2 untuk pekerjaan pasangan batu harus diikuti sepenuhnya oleh Penyedia kecuali bila ada perintah PPK.
II.7.5. Pembongkaran, Chipping, Pembuangan, dan Pembersihan
Ketentuan dalam Pasal II.3.7.a) harus diikuti dalam pelaksanaan pembongkaran, chipping, pembuangan dan pembersihan bangunan lama dan harus dicegah kerusakan yang dapat terjadi pada bangunan lama yang berada di luar batas lokasi pekerjaan. Jika ketentuan tersebut tidak dapat diikuti dengan baik, Penyedia harus bertanggung awab termasuk perbaikan, penggantian bangunan yang rusak atas beban biaya yang dikeluarkan sendiri sampai perbaikan/ penggantian tersebut mendapat persetujuan PPK.
II.7.6. Pintu Air dan Perlengkapannya
Penyedia dan pemasangan pintu-pintu geser pada bangunan bagi, pelimpah samping/ saluran pembuangan dan bangunan irigasi lainnya harus dilakukan sesuai dengan gambar dan mengikuti ketentuan dalam Sub-bagian F Spesifikasi ini. Penyedia harus menyediakan dan menyampaikan kurva verifikasi atau tabel sesuai dengan ketentuan Pasal 15 dari Spesifikasi Umum yang diperlukan untuk bangunan, pintu dan perlengkapannya yang juga berfungsi sebagai alat ukur debit.
Pintu air, alat angkat dan perlengkapannya harus dibuat dengan ukuran/
dimensi berdasarkan gambar shop drawing yang telah disetujui PPK demikian juga pabrik/ suppliernya. PPK berhak untuk menyetujui atau menolak pintu-pintu yang diserahkan oleh Penyedia.
Penyedia harus menyerahkan kepada PPK untuk diperiksa dan disetujui rincian gambar desain, perhitungan teknik kekuatan pintu, berat, spesifikasi teknik dan manual pintu air sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 4 dari Spesifikasi Umum.
SPESIFIKASI TEKNIS Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project (SIMURP) Paket A Daerah Irigasi Cipancuh
II-89
Besi kerangka pintu harus dipasang pada tempatnya dengan tepat dan kokoh sesuai dengan gambar dan tidak diperkenankan bergeser atau berubah pada saat dan selama penuangan beton dilaksanakan. Penyedia dengan biaya sendiri harus menyediakan dan memasang metal support, distance pieces, ties dan lain-lain yang diperlukan agar letak dan posisi kerangka pintu dan embedded items tepat dan tidak bergeser dari posisi yang direncanakan.
Penyedia harus menyediakan semua perlengkapan, komponen dan aksesoris pintu air yang tidak ditunjukkan dalam gambar tetapi diperlukan untuk pengoperasiannya secara efisien tanpa tambahan biaya pembayaran kepadanya.
Penyedia harus menyediakan block-out untuk pemasangan pintu kalau memang diperlukan dan harus mengikuti ketentuan dalam Pasal II.2.11 dan II.2.12 tanpa tambahan pembayaran kepadanya.
Pembayaran untuk pekerjaan pintu air, alat angkut dan perlengkapannya harus dilakukan berdasarkan harga satuan pekerjaan tersebut yang tercantum dalam Bill of Quantity dan Harga termasuk biaya untuk desain, pembelian, uji laboratorium, pengangkutan, penyimpanan perawatan, assembling, galvanizing, pemasangan, penyetelan, pengecatan dan kegiatan-kegiatan lain yang diperlukan untuk penyelesaian pekerjaan ini sesuai dengan ketentuan dalam Sub-Pasal F.
II.7.7. Bangunan Bagi dan Bangunan Pengambilan Tersier
Bangunan bagi dan bangunan pengambilan tersier (off-take) yang dimaksud di sini adalah pembangunan bangunan bagi dan bangunan bagi tersier baru yang dibangun dengan menggunakan pasangan batu.
Pekerjaan pasangan batu harus dikerjakan mengikuti ketentuan dalam Pasal II.3.2.
Bila dalam pelaksanaan ternyata banyak terdapat material batu hasil pembongkaran pasangan batu lama, Penyedia berkewajiban menggunakan batu bekas tersebut sebanyak mungkin dengan memperhatikan dan mengikuti ketentuan dalam Pasal II.3.2 dan perintah PPK. Untuk pekerjaan pintu air, harus dikerjakan dan dipasang sesuai dengan gambar atau petunjuk PPK sesuai dengan ketentuan dalam Bagian F dari Spesifikasi ini.
Penyedia harus menyerahkan dan menyimpanan balok sekat (stop-log) di gudang milik PPK, di lingkungan lokasi pekerjaan sesuai dengan ketentuan dalam Pasal II.4.1.
II.7.8. Box Culvert
Sebagian besar box culvert yang akan dibangun adalah box culvert yang diperlukan pada lokasi perlintasan saluran dengan jalan. Gorong-gorong
SPESIFIKASI TEKNIS Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project (SIMURP) Paket A Daerah Irigasi Cipancuh
II-90
tersebut dapat berupa single, double atau multi box culvert dari konstruksi beton bertulang sesuai dengan gambar.
Bila dijumpai box culvert yang panjang perlu diberi konstruksi sambungan berupa contraction joint dan expansion joint pada setiap jarak 10 m ~ 15 m sesuai dengan gambar atau perintah PPK.
Beton untuk box culvert dipergunakan beton Tipe-B, kecuali untuk fondasi beton Tipe-C dengan tembok transisi dari box culvert ke tebing/ lereng saluran dipergunakan pasangan batu seperti ditunjukkan dalam gambar atau sesuai perintah PPK.
Penyedia wajib membangun fasilitas jalan sementara untuk menjamin kelancaran lalu lintas umum di lokasi pekerjaan rehabilitasi atau pembangunan box culvert. Fasilitas jalan tersebut dapat berupa jembatan sementara atau relokasi jalan sementara sesuai dengan keadaan di lokasi pekerjaan dan persetujuan PPK.
Biaya untuk pembuatan, pemeliharaan, pembongkaran dan pembersihan bangunan sementara dan pekerjaan pendukung lain yang diperlukan untuk penyelesaian pekerjaan box culvert termasuk biaya untuk upah pekerja, material dan peralatan harus sudah diperhitungkan termasuk dalam biaya lump-sum pekerjaan sementara yang tercantum dalam Bill of Quantity dan Harga.
Bila item pekerjaan/ biaya lump-sum di atas tidak tercantum dalam Bill of Quantity dan Harga, segala biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan tersebut yang diperlukan untuk kemudahan dan kelancaran pelaksanaan pekerjaan utama/ permanen, dianggap sudah termasuk dalam harga kontrak dan menjadi tanggung jawab sepenuhnya Penyedia.
II.7.9. Pelimpah/Bangunan Pembuang
Bangunan pelimpah samping (side spillway) dan bangunan pembuang (waste way) harus dikerjakan sesuai dengan gambar atau perintah PPK.
Bangunan pelimpah berupa bendung dengan ambang lebar dan flume, sedangkan bangunan pembuang terdiri dari pintu air dan flume sesuai dengan yang ditunjukkan dalam gambar. Bangunan pembuang dilengkapi dengan pintu air dan dapat dikombinasikan dengan bangunan pelimpah yang ditempatkan pada ujung akhir dari flume. Air yang melimpah keluar dari saluran dan air di saluran yang mengalir keluar bila pintu bangunan pembuang dibuka akan dialirkan ke sungai/ drain di sekitar daerah tersebut melalui flume yang akan dibangun sesuai dengan gambar atau perintah PPK.
Pada muara saluran pembuangan perlu dibangun bangunan outlet dari bronjong batu yang dilandasi dengan geo-textile filter dan pancangan dolken
SPESIFIKASI TEKNIS Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project (SIMURP) Paket A Daerah Irigasi Cipancuh
II-91
kayu untuk perbaikan/ perkuatan fondasi bila dibutuhkan, sesuai gambar atau perintah PPK.
Pintu-pintu air pada bangunan pembuang harus disediakan dan dipasang mengikuti ketentuan Pasal 4-6 dengan Tipe, bentuk dan dimensi sesuai dengan yang ditunjukkan gambar.
II.7.10. Gorong-Gorong Drainase Silang dan Bangunan Sipon
Terdapat 2 (dua) Tipe gorong-gorong drainasi yang berupa pipa beton pra- cetak dan yang berupa kotak beton bertulang reinforced concrete box culvert dilengkapi dengan dinding transisi dari pasangan batu pada kedua ujung inlet dan outlet-nya dan dilindungi dengan bronjong batu sesuai dengan ketentuan yang ditunjukkan dalam gambar atau perintah PPK. Pipa beton pracetak harus dibuat dengan mengikuti ketentuan dalam Pasal II.2.15 dan 4-3.4 dan kotak beton bertulang harus dibuat/dilaksanakan dengan mengikuti ketentuan dalam Bagian II.2 dan Pasal II.1.8.
Bila bangunan gorong-gorong drainasi silang cukup panjang harus dilengkapi dengan konstruksi sambungan mengikuti ketentuan dalam II.2.14.b) sambungan ekspansi dan II.2.14.c) sambungan kontraksi.
Bangunan talang untuk drainasi terdiri dari flume, pangkal dan pilar yang dibangun dari beton bertulang Tipe-A untuk bagian atas atau flume, dan Tipe-B untuk bagian lainnya termasuk pangkal dan pilar dari talang. Dinding transisi pada inlet dan outlet talang dibangun dari pasangan batu sesuai dengan gambar. Sambungan talang flume harus dikerjakan dengan baik dan teliti sehingga terjadi bocor.
Bila selama masa pemeliharaan terjadi kebocoran pada talang, Penyedia harus segera melaksanakan tindakan pencegahan dan perbaikan sesuai dengan Pasal-48 Syarat-Syarat Umum Kontrak.
Pekerjaan sementara berupa cofferdam, diversion channel dan pekerjaan pendukung lainnya yang diperlukan untuk pelaksanaan dan penyelesaian gorong-gorong drainasi dan talang harus dikerjakan oleh Penyedia setelah rencana dan metoda kerja yang diusulkan disetujui oleh PPK.
Biaya untuk semua pekerjaan sementara dan pekerjaan pendukung di atas termasuk biaya untuk pekerja, material dan peralatan dianggap sudah diperhitungkan dalam biaya lump-sum untuk pekerjaan sementara yang tercantum dalam Bill of Quantity dan Harga.
Bila item pekerjaan/ biaya lump-sum di atas tidak tercantum dalam Bill of Quantity dan Harga, segala biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan tersebut yang diperlukan untuk kemudahan dan kelancaran pelaksanaan pekerjaan utama/ permanen, dianggap sudah termasuk dalam harga kontrak dan menjadi tanggungjawab sepenuhnya Penyedia.
SPESIFIKASI TEKNIS Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project (SIMURP) Paket A Daerah Irigasi Cipancuh
II-92 II.7.11. Jembatan
a) Umum
Jembatan lalu lintas dan jembatan untuk pejalan kaki dengan bentangan yang panjang harus dibangun dengan konstruksi balok T beton bertulang Tipe kelas I sampai kelas III standar Bina Marga yang tergantung dari kelas jalan, sedang jembatan dengan bentang yang pendek dibangun dengan konstruksi lantai beton bertulang, didukung oleh kepala dan pilar jembatan.
b) Bangunan Atas (Super Structures)
Kecuali bila ditentukan lain, beton Tipe A harus dipakai untuk lantai dan balok jembatan lalu lintas kelas I sampai kelas III, sedang beton Tipe-B harus dipakai untuk lantai jembatan pejalan kaki, sesuai dengan ketentuan dalam Pasal II.2.2.a).
Penyediaan, pembuatan dan pemasangan pipa besi untuk sandaran jembatan, bantalan jembatan (bearing shoes) dan sambungan ekspansi serta pipa PVC untuk drainasi jembatan harus dikerjakan sesuai dengan ketentuan dalam Pasal II.4.2, II.4.3, II.2.14.b) dan II.4.8.
c) Pangkal dan Pilar Jembatan
Pangkal jembatan harus dibangun dengan konstruksi pasangan batu atau beton bertulang, sedang pilar jembatan dengan konstruksi beton bertulang sesuai dengan yang ditunjukkan dalam gambar.
Fondasi untuk kepala dan pilar jembatan harus dipersiapkan dan dikerjakan dengan mengikuti ketentuan yang diuraikan dalam Pasal II.1.3.b) atau sesuai dengan perintah PPK dan bila diperlukan perbaikan fondasi dengan timbunan batu bulat, cobble stone foundation, ketentuan dalam pasal II.3.5 harus diikuti, dan urugan kembali harus dikerjakan sesuai dengan Pasal II.1.5.
d) Perlindungan Lereng/Tebing dan Oprit Jalan
Bila jembatan dibangun pada bagian saluran tanpa lining, dasar dan talud saluran harus dilindungi dengan lining pasangan batu seperti yang ditunjukkan dalam gambar.
Timbunan tanah untuk oprit jalan (approach road) yang menghubungkan jembatan dengan jalan dan urugan kembali untuk pangkal jembatan harus dikerjakan dengan mengikuti ketentuan dalam Pasal II.1.4.b). Permukaan oprit jalan (approach road) harus diperkeras atau diaspal tergantung dari kelas jalan mengikuti ketentuan Pasal II.3.6 atau sesuai perintah PPK.
SPESIFIKASI TEKNIS Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project (SIMURP) Paket A Daerah Irigasi Cipancuh
II-93
e) Keselamatan dan Kelancaran Lalu Lintas
Selama pelaksanaan pekerjaan jembatan atau pekerjaan rehabilitasi sedang berlangsung, jembatan sementara dan/ atau relokasi jalan untuk sementara harus disediakan/ dikerjakan untuk menjaga keselamatan dan kelancaran lalu lintas tidak terganggu.
Biaya yang diperlukan untuk pembangunan, pemeliharaan dan pembongkaran fasilitas sementara tersebut di atas termasuk biaya untuk upah pekerja, material dan peralatan dianggap sudah diperhitungkan dalam biaya lump-sum untuk pekerjaan sementara yang tercantum dalam Bill of Quantity dan Harga.
Bila item pekerjaan/ biaya lump-sum di atas tidak tercantum dalam Bill of Quantity dan Harga, segala biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan tersebut yang diperlukan untuk kemudahan dan kelancaran pelaksanaan pekerjaan utama/ permanen, dianggap sudah termasuk dalam harga kontrak dan menjadi tanggung jawab sepenuhnya Penyedia.
II.7.12. Talang
Talang air harus dibangun dengan konstruksi beton bertulang menggunakan beton Tipe-A untuk konstruksi bagian atas (super structure) dan beton Tipe- B untuk bagian konstruksi yang lain, abutment, pier, kecuali untuk beton lantai kerja (lean concrete) beton Tipe-C harus digunakan.
Untuk konfirmasi kondisi tanah fondasi perlu dilakukan tambahan pengeboran, exploratory boring and sounding, dengan bor inti (core drilling) atau DCPT, atau SWST atau upaya lain sesuai perintah PPK yang dikerjakan sebelum pembangunan aqueduct dilaksanakan.
Biaya untuk Core drilling dan DCPT termasuk dalam biaya lump-sum dan harga satuan pekerjaan bersangkutan dalam Bill of Quantity dan Harga.
Dalam pelaksanaan pekerjaan pembangunan aqueduct mungkin pekerjaan sementara dan pekerjaan pendukung diperlukan untuk pengeringan, coffering dan lain-lain sesuai dengan ketentuan Pasal A-9, biaya yang diperlukan untuk fasilitas sementara dan pendukung tersebut termasuk biaya untuk upah pekerja, material dan peralatan sudah diperhitungkan termasuk dalam biaya lump-sum dalam Bill of Quantity dan Harga.
II.7.13. Bangunan Terjunan
Pada paket pekerjaan ini terdapat 2 (dua) Tipe bangunan terjunan yaitu bangunan terjunan vertikal untuk tinggi terjunan kurang dari 1,5 m dan bangunan terjunan miring untuk tinggi terjunan lebih dari 1,5 m.
Kedua Tipe bangunan terjunan di atas bila tidak ditentukan lain dalam gambar, dibangun menggunakan pasangan batu Tipe-B sesuai dengan
SPESIFIKASI TEKNIS Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project (SIMURP) Paket A Daerah Irigasi Cipancuh
II-94
ketentuan Pasal II.3.2 atau Tipe-C bila batu yang digunakan berasal dari batu bekas/ hasil bongkaran pasangan batu yang lama.
Permukaan dinding pada bagian terjunan harus diplester sesuai dengan ketentuan dalam Pasal II.3.2.f) dan permukaan dinding transisi pada inlet dan outlet bangunan terjunan harus disiar sesuai dengan ketentuan dalam Pasal II.3.2.e).
Fondasi bangunan terjunan harus dipadatkan dengan baik menggunakan tanah bahan timbun terpilih bukan pasir dan disetujui PPK untuk mencegah terjadinya ”piping”. Bila tanah fondasi dari jenis tanah berpasir, sandy soil, Penyedia harus menggantinya dengan selektif sesuai perintah PPK.
II.7.14. Drain Inlet
Sebagian dari struktur drain inlet yang dibuat dari pasangan batu basah harus direhabilitasi atau dimodifikasi berdasarkan Kontrak pekerjaan ini. Pasangan batu basah yang akan digunakan adalah Tipe-N. Permukaan drain inlet harus dilengkapi dengan plesteran sesuai dengan persyaratan Sub-klausul II.3.2.f) dari Bagian I atau menunjuk sesuai dengan Sub-klausul II.3.2.e) dari Bagian I mengikuti kondisi lapangan yang ada.
II.7.15. Bangunan Akhir
Jika diminta oleh PPK, bangunan akhir harus disediakan di titik akhir saluran irigasi sub-sekunder atau saluran pengumpan (saluran muka) dengan mempertimbangkan sambungan dengan saluran tersier atau saluran drainase.
Bangunan akhir harus dikonstruksi dengan pasangan batu tipe-N yang dilengkapi dengan pintu geser baja atau dilengkapi dengan balok kayu seperti yang ditunjukkan pada Gambar.
II.7.16. Lining Beton dan Pasangan Batu
Lining saluran dibangun dari beton Tipe-C sesuai dengan gambar dan harus dikerjakan dengan mengikuti ketentuan dalam Pasal II.2.2.a) (Uji Coba dan Proporsi Campuran), II.2.4.b) (Beton untuk Lining Saluran), II.2.5 (perawatan Beton), II.2.7 (Uji Coba Pengerjaan Lining Beton Saluran) dan Pasal lain dalam Bagian II.2 yang sesuai untuk pekerjaan ini.
Lining saluran dari pasangan batu dengan mortar harus dikerjakan pada ruas saluran sesuai dengan Gambar, menggunakan pasangan batu Tipe-B dan disiar kecuali bila ada perintah PPK untuk diplester sesuai dengan ketentuan dalam Pasal II.3.2.
Pekerjaan galian untuk lining beton harus dikerjakan sesuai dengan Gambar, lereng/ talud dan dasar saluran harus dirapikan dengan elevasi, kemiringan dan dimensi sesuai pada Gambar dan ketentuan Pasal II.2.3.c). Pembesian
SPESIFIKASI TEKNIS Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project (SIMURP) Paket A Daerah Irigasi Cipancuh
II-95
untuk lining saluran harus dipasang sebelum pengecoran beton sesuai dengan Gambar dan ketentuan di dalam Pasal II.2.12.
Pematus lereng dan pematus dasar/lantai (under drain) dengan pipa resap atau flap valve harus dikerjakan sesuai dengan ketentuan dalam Gambar.
Untuk melaksanakan pekerjaan lining tambahan di saluran yang ada, Penyedia harus memperhatikan dan mengikuti ketentuan sebagai berikut:
- Perapian dari kemiringan lereng saluran yang ada harus dikerjakan setelah lereng tersebut dalam keadaan cukup kering dan diijinkan oleh PPK agar pemadatan lereng tersebut sesuai dengan ketentuan Pasal II.1.4 Bagian-I. Penyedia dilarang keras melaksanakan pekerjaan perapian kemiringan lereng saluran yang ada sebelum mengkonfirmasi kondisi lereng tersebut kepada PPK dan atas persetujuan PPK.
- Perapian dan penyiapan fondasi lining harus dikerjakan sesuai dengan ketentuan dalam Pasal II.2.3.c) (Fondasi Lining Saluran) dengan toleransi sesuai Pasal B-9 (Toleransi Pekerjaan Tanah) pada Bagian-I.
Biaya untuk perapian dan penyiapan fondasi lining sudah termasuk dalam harga satuan pekerjaan lining yang tercantum dalam Bill of Quantity dan Harga.
- Pekerjaan perapian dan persiapan fondasi lining baru dikerjakan sesudah saluran dalam keadaan benar-benar kering, sehingga semua reruntuhan dan kotoran dapat dibersihkan dari permukaan fondasi lining.
- Untuk perapian fondasi lining disertai pemampatan secara cepat dan efisien, harus digunakan backhoe yang dilengkapi dengan bucket lebar yang didisain khusus untuk pekerjaan perapian lereng dan pemampatannya. Bucket tipe ini sebelum digunakan di lapangan harus diusulkan terlebih dulu oleh Penyedia ke PPK untuk persetujuannya.
PPK dapat memerintah Penyedia untuk melaksanakan percobaan pengoperasian backhoe dengan bucket khusus tersebut sebelum digunakan di lapangan, dan berdasarkan percobaan itu PPK dapat memerintah Penyedia untuk memperbaiki kekurangannya dan dilakukan percobaan lagi atau mulai melaksanaan pekerjaan di lapangan.
- Bila dasar saluran lama telah mengalami degradasi atau gerusan yang cukup dalam, maka harus diuruk/ditimbun kembali dan dibentuk ulang sehingga elevasi dan dimensi saluran sesuai dengan ketentuan dalam Gambar. Penimbunan kembali harus dilaksanakan dengan mengikuti syarat dalam Pasal II.1.5 (Timbunan/Urukan Kembali) termasuk cara pengukuran dan pembayarannya.