• Tidak ada hasil yang ditemukan

ACCOUNTING STANDARDS ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE

Standar akuntansi yang telah diterbitkan sampai tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian Kelompok Usaha namun belum berlaku efektif diungkapkan berikut ini. Manajemen bermaksud untuk menerapkan standar-standar tersebut yang dipertimbangkan relevan terhadap Kelompok Usaha pada saat efektif, dan dampaknya terhadap posisi dan kinerja keuangan konsolidasian Kelompok Usaha masih diestimasi sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian ini.

The accounting standards that have been issued up to the date of issuance of the Group’s consolidated financial statements, but not yet effective are disclosed below. The management intends to adopt these standards that are considered relevant to the Group when they become effective, and the impact to the consolidated financial position and performance of the Group is still being estimated at the date of completion of these consolidated financial statements.

DITERBITKAN NAMUN BELUM BERLAKU EFEKTIF (lanjutan)

YET EFFECTIVE (continued)

Mulai efektif pada atau setelah tanggal 1 Januari 2024

Effective beginning on or after January 1, 2024

Pilar Standar Akuntansi Keuangan Financial Accounting Standards Pillars Standar ini memberikan persyaratan dan pedoman

bagi entitas untuk menerapkan standar akuntansi keuangan yang benar dalam menyusun laporan keuangan bertujuan umum. Akan ada 4 (empat) standar akuntansi keuangan yang saat ini diterapkan di Indonesia, yaitu:

1. Pilar 1 Standar Akuntansi Keuangan Internasional,

2. Pilar 2 Standar Akuntansi Keuangan Indonesia (PSAK),

3. Pilar 3 Standar Akuntansi Keuangan Indonesia untuk Entitas Swasta/Standar Akuntansi Keuangan Indonesia untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik, dan

4. Pilar 4 Standar Akuntansi Keuangan Indonesia untuk Entitas Mikro Kecil dan Menengah.

These standards provides requirements and guidelines for entities to apply the correct financial accounting standards in preparing general purpose financial statements. There will be 4 (four) financial accounting standards that are currently applied in Indonesia, namely:

1. Pillar 1 International Financial Accounting Standards,

2. Pillar 2 Indonesian Financial Accounting Standards (PSAK),

3. Pillar 3 Indonesian Financial Accounting Standards for Private Entities/Indonesian Financial Accounting Standards for Entities without Public Accountability, and

4. Pillar 4 Indonesian Financial Accounting Standards for Micro Small and Medium Entities.

Standar Akuntansi Keuangan Internasional International Financial Accounting Standard Standar ini merupakan adopsi penuh dari

International Financial Reporting Standards (“IFRS”) yang diterjemahkan kata demi kata dan tidak ada modifikasi dari Standar IFRS, termasuk tanggal efektifnya. Entitas yang memenuhi persyaratan dapat menerapkan standar ini, sejak tanggal efektif.

This standard is a full-adoption of International Financial Reporting Standards (“IFRS”) which is translated in a word-for-word basis and there is no modifications from IFRS Standards, including the effective date. Entities that meet the requirements can apply this standard, from the effective date.

Nomenklatur Standar Akuntansi Keuangan Financial Accounting Standards Nomenclature Standar ini ini mengatur penomoran baru untuk

standar akuntansi keuangan yang berlaku di Indonesia yang diterbitkan oleh DSAK IAI.

This standard regulates the new numbering for financial accounting standards applicable in Indonesia issued by DSAK IAI.

Amandemen PSAK 1: Liabilitas Jangka Panjang dengan Kovenan

Amendment of PSAK 1: Non-current Liabilities with Covenants

Amandemen ini menentukan persyaratan untuk mengklasifikasikan suatu liabilitas sebagai jangka pendek atau jangka panjang dan menjelaskan:

· hal yang dimaksud sebagai hak untuk menangguhkan pelunasan,

· hak untuk menangguhkan pelunasan harus ada pada akhir periode pelaporan,

· klasifikasi tersebut tidak dipengaruhi oleh kemungkinan entitas akan menggunakan hakya untuk menangguhkan liabilitas, dan

· hanya jika derivatif melekat pada liabilitas konversi tersebut adalah suatu instrumen

The amendments specify the requirements for classifying liabilities as current or non-current and clarify:

· what is meant by a right to defer settlement,

· the right to defer must exist at the end of the reporting period,

· classification is not affected by the likelihood that an entity will exercise its deferral right, and

· only if an embedded derivative in a convertible liability is an equity instrument would the terms

DITERBITKAN NAMUN BELUM BERLAKU EFEKTIF (lanjutan)

YET EFFECTIVE (continued)

Mulai efektif pada atau setelah tanggal 1 Januari 2024 (lanjutan)

Effective beginning on or after January 1, 2024 (continued)

Selain itu, persyaratan telah diperkenalkan untuk mewajibkan pengungkapan ketika suatu kewajiban timbul dari pinjaman perjanjian diklasifikasikan sebagai tidak lancar dan hak entitas untuk menunda penyelesaian bergantung pada kepatuhan terhadap persyaratan di masa depan dalam waktu dua belas bulan.

Amendemen tersebut berlaku efektif untuk periode pelaporan tahunan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2024 secara retrospektif dengan penerapan dini diperkenankan.

Kelompok Usaha saat ini sedang menilai dampak dari amandemen tersebut untuk menentukan dampaknya terhadap pelaporan keuangan Kelompok Usaha.

In addition, a requirement has been introduced to require disclosure when a liability arising from a loan agreement is classified as non-current and the entity’s right to defer settlement is contingent on compliance with future covenants within twelve months.

The amendments are effective for annual reporting periods beginning on or after January 1, 2024 retrospectively with early adoption permitted.

The Group is currently assessing the impact of the amendment to determine the impact they will have on the Group’s financial reporting.

Amandemen PSAK 73: Liabilitas Sewa dalam Jual Beli dan Sewa-balik

Amandemen PSAK 73 Sewa menetapkan persyaratan yang digunakan penjual-penyewa dalam mengukur kewajiban sewa yang timbul dalam transaksi jual beli dan sewa-balik, untuk memastikan penjual-penyewa tidak mengakui jumlah setiap keuntungan atau kerugian yang terkait dengan hak guna yang dipertahankan.

Amendment of PSAK 73: Lease liability in a Sale and Leaseback

The amendment to PSAK 73 Leases specifies the requirements that a seller-lessee uses in measuring the lease liability arising in a sale and leaseback transaction, to ensure the seller-lessee does not recognise any amount of the gain or loss that relates to the right of use it retains.

Amandemen berlaku secara retrospektif untuk periode pelaporan tahunan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2024. Penerapan dini diperkenankan. Kelompok Usaha saat ini sedang menilai dampak dari amandemen tersebut untuk menentukan dampaknya terhadap pelaporan keuangan Kelompok Usaha.

The amendment applies retrospectively to annual reporting periods beginning on or after January 1, 2024. Earlier application is permitted. The Group is currently assessing the impact of the amendment to determine the impact they will have on the Group’s financial reporting.

Amandemen PSAK 2 dan PSAK 60: Pengaturan Pembiayaan Pemasok

Amandemen PSAK 2 dan PSAK 60 mengklarifikasi karakteristik pengaturan pembiayaan pemasok dan mensyaratkan pengungkapan tambahan atas pengaturan pembiayaan pemasok tersebut.

Persyaratan pengungkapan dalam amandemen ini dimaksudkan untuk membantu pengguna laporan keuangan dalam memahami dampak pengaturan pembiayaan pemasok terhadap liabilitas, arus kas, dan eksposur terhadap risiko likuiditas suatu entitas.

Amendment of PSAK 2 and PSAK 60: Supplier Finance Arrangements

The amendments to PSAK 2 and PSAK 60 clarify the characteristics of supplier finance arrangements and require additional disclosure of such arrangements. The disclosure requirements in the amendments are intended to assist users of financial statements in understanding the effects of supplier finance arrangements on an entity’s liabilities, cash flows and exposure to liquidity risk.

DITERBITKAN NAMUN BELUM BERLAKU EFEKTIF (lanjutan)

YET EFFECTIVE (continued)

Mulai efektif pada atau setelah tanggal 1 Januari 2024 (lanjutan)

Effective beginning on or after January 1, 2024 (continued)

Amandemen PSAK 2 dan PSAK 60: Pengaturan Pembiayaan Pemasok (lanjutan)

Amendment of PSAK 2 and PSAK 60: Supplier Finance Arrangements (continued)

Amandemen ini akan berlaku efektif untuk periode pelaporan tahunan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2024. Penerapan dini diperkenankan, namun perlu diungkapkan. Amandemen tersebut diperkirakan tidak mempunyai dampak material terhadap laporan keuangan Kelompok Usaha.

The amendments will be effective for annual reporting periods beginning on or after January 1, 2024. Early adoption is permitted, but will need to be disclosed.The amendments are not expected to have a material impact on the Group’s financial statements.

Mulai efektif pada atau setelah tanggal 1 Januari 2025

Effective beginning on or after January 1, 2025

PSAK 74: Kontrak Asuransi PSAK 74: Insurance Contracts

Standar akuntansi baru yang komprehensif untuk kontrak asuransi yang mencakup pengakuan dan pengukuran, penyajian dan pengungkapan, pada saat berlaku efektif PSAK 74 akan menggantikan PSAK 62:Kontrak Asuransi. PSAK 74 berlaku untuk semua jenis kontrak asuransi, jiwa, non-jiwa, asuransi langsung dan reasuransi, terlepas dari entitas yang menerbitkannya, serta untuk jaminan dan instrumen keuangan tertentu dengan fitur partisipasi tidak mengikat, serta beberapa pengecualian ruang lingkup akan berlaku. Tujuan keseluruhan dari PSAK 74 adalah untuk menyediakan model akuntansi untuk kontrak asuransi yang lebih bermanfaat dan konsisten untuk asuradur.

A comprehensive new accounting standard for insurance contracts covering recognition and measurement, presentation and disclosure, upon its effective date, PSAK 74 will replace PSAK 62:

Insurance Contracts. PSAK 74 applies to all types of insurance contracts, life, non-life, direct insurance and re-insurance, regardless of the entities issuing them, as well as to certain guarantees and financial instruments with discretionary participation features, while a few scope exceptions will apply. The overall objective of PSAK 74 is to provide an accounting model for insurance contracts that is more useful and consistent for insurers.

PSAK 74 berlaku efektif untuk periode pelaporan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2025, dengan mensyaratkan angka komparatif.

Penerapan dini diperkenankan bila entitas juga menerapkan PSAK 71 dan PSAK 72 pada atau sebelum tanggal penerapan awal PSAK 74. Standar ini tidak diharapkan memiliki dampak pada pelaporan keuangan Kelompok Usaha pada saat diadopsi untuk pertama kali.

PSAK 74 is effective for reporting periods beginning on or after January 1, 2025, with comparative figures required. Early application is permitted, provided the entity also applies PSAK 71 and PSAK 72 on or before the date of initial application of PSAK 74. This standard is not expected to have any impact to the financial reporting of the Group upon first-time adoption.

Perjanjian Sewa Leasing Agreements Sampai dengan tanggal 31 Desember 2023,

Perusahaan telah melakukan beberapa penandatanganan perjanjian sewa dengan beberapa pihak ketiga dengan periode sewa dari 1 sampai dengan 5 tahun. Seluruh kewajiban yang muncul atas perjanjian ini telah disajikan sebagai bagian dari akun “liabilitas pembiayaan” pada laporan posisi keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2023.

As of December 31, 2023, the Company has entered into several lease agreements with third parties with lease periods ranging from 1 to 5 years.

All obligations arising under this agreement are presented as part of “lease liabilities” in the consolidated statements of financial position as of December 31, 2023.

Perjanjian Ekosistem Infrastruktur Infrastructure Ecosystem Agreements Sampai dengan tanggal 31 Desember 2023,

Kelompok Usaha telah melakukan penandatanganan perjanjian signifikan untuk menunjang strategi operasional Kelompok Usaha sebagai berikut:

As of December 31, 2023, the Group have signed significant agreements to support operational strategies of the Group, as follows:

· Perusahaan telah melakukan kerjasama dengan pihak ketiga terkait dengan penggunaan gerbang pembayaran dan saluran pembayaran baik bank maupun non-bank yaitu PT Akulaku Finance Indonesia (“Akulaku”), PT Finaccel Teknologi Indonesia (“Kredivo”), PT Bank Central Asia Tbk (“BCA”), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (“BRI”) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Mandiri”).

· The Company has collaborated with third parties related to the use of payment gateways and payment channels, both banks and non-banks, namely PT Akulaku Finance Indonesia (“Akulaku”), PT Finaccel Teknologi Indonesia (“Kredivo”), PT Bank Central Asia Tbk (“BCA”), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (“BRI”) and PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Mandiri”).

· Perusahaan telah melakukan kerjasama dengan PT Pegadaian (Persero) terkait dengan penawaran emas melalui fitur BukaEmas dan PT Mandiri Manajemen Investasi terkait dengan penawaran reksadana melalui fitur BukaReksa.

· The Company has collaborated with PT Pegadaian (Persero) regarding gold offers through the BukaEmas feature and PT Mandiri Manajemen Investasi related to mutual fund offers through the BukaReksa feature.

· Perusahaan telah melakukan kerjasama dengan beberapa perusahaan logistik di Indonesia seperti PT Lion Express, PT Sicepat Expres Indonesia (“Sicepat”) dan PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (“JNE”) untuk menunjang proses pengiriman penjualan barang yang ada di marketplacePerusahaan.

· The Company has collaborated with PT Lion Express, PT Sicepat Expres Indonesia (“Sicepat”) and PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (“JNE”) to support the delivery process for sales of goods in the Company's marketplace.

· Perusahaan telah melakukan perjanjian kerjasama dengan PT Google Cloud Indonesia dan Microsoft Ireland Operations Limited atas penggunaan jasacloud danserver.

· The Company has signed agreement with PT Google Cloud Indonesia and Microsoft Ireland Operations Limited of service using cloud and server.

(lanjutan) (continued)

Perjanjian E-commerce E-commerce Agreement

Pada tanggal 21 Februari 2020, Perusahaan dan Standard Chartered Bank (“Bank”), pihak ketiga, telah menandatangani perjanjian kolaborasi bisnis perbankan E-commerce. Para pihak setuju untuk memasarkan, mempromosikan, mendistribusikan, menjual, dan melayani layanan, produk dan kemampuan perbankan tertentu kepada nasabah di platform teknologi Perusahaan melalui Aplikasi Pemrograman Antarmuka yang disediakan oleh Bank. Perjanjian ini dimulai sejak tanggal perjanjian ditandatangani dan sampai dengan para pihak sepakat untuk mengakhiri perjanjian ini. Perusahaan berhak atas komisi berdasarkan fee base.

Pengembangan produk perbankan digital telah mendapatkan persetujuan dari regulator dan produk telah tersedia kepada publik sejak bulan Agustus 2022.

On February 21, 2020, the Company and Standard Chartered Bank (“Bank”), third party, have signed E-commerce banking business collaboration agreement. The parties agreed to market, promote, distribute, sell and service certain banking services, products and capabilities to customers on the Company’s technology platform via Application Programming Interfaces provided by the Bank. This agreement commences on the signing date and until the date the parties agree to terminate it. The Company shall be entitled to a commission based on fee base. The digital banking product has been approved by the regulator and the digital banking product has been launched to public as of August 2022.

Perjanjian Transaksi Pihak Berelasi Related Party Transaction Agreements

PT Vidio Dot Com PT Vidio Dot Com

Pada tanggal 9 Januari 2021, Perusahaan melakukan perjanjian kerjasama kolaborasi digital dengan PT Vidio Dot com (“Vidio”), pihak berelasi.

Perjanjian ini menyediakan Vidio dan Perusahaan untuk saling bertukar penggunaan dan jaminan yang bersifat tidak eksklusif, tanpa royalti untuk setiap pihak yang bertujuan untuk menciptakan data konsumen platform (“DKP”) tapi tidak termasuk mengidentifikasi informasi personal (“MIP”) untuk digunakan oleh setiap pihak untuk iklan, pemasaran dan personalisasi, termasuk segmetasi, analisa dan data demografi pengguna untuk memberikan kampanye iklan dan personalisasi konten.

Perjanjian ini berakhir sampai dengan 31 Desember 2025.

On January 9, 2021, the Company entered into a digital collaboration agreement with PT Vidio Dot Com (“Vidio”), related party. This agreement provides for Vidio and the Company to exchange the use of and grant non-exclusive, royalty-free to each other to use the digital platform resources of each party for the purpose of creating a customer data platform (“CDP”) (but excluding any personally identifiable information (“PII”)) to be used by each party for advertising, marketing, and personalisation, as well as to build richer segmentation, analysis and user demographic data for running advertising campaigns, engagement campaigns, and content personalisation. This agreement is valid until December 31, 2025.

Pada tanggal 7 Mei 2021, Perusahaan melakukan perjanjian pembayaran kembali layanan datadog dengan Vidio. Vidio sepakat dan setuju untuk menggunakan Layanan Datadog sebagaimana dimaksud dalam Order Form antara Perusahaan dan Datadog, dan akan melakukan pembayaran kembali kepada Perusahaan setiap bulannya sehubungan dengan layanan datadog yang digunakan. Perjanjian ini berlaku selama 5 tahun terhitung sejak tanggal efektif.

On May 7, 2021, the Company entered into a reimbursement of datadog services agreement with Vidio. Vidio consented and agreed to use Datadog Services as stipulated under Order Form between Company and Datadog, and will make reimbursement to the Company on the monthly basis in relation to the utilized Datadog Services.

This agreement is valid for 5 years from the effective date.

(lanjutan) (continued)

Perjanjian Transaksi Pihak Berelasi (lanjutan)

Related Party Transaction Agreements (continued)

PT Liputan Enam Dot Com PT Liputan Enam Dot Com

Pada tanggal 20 Juni 2019, Perusahaan melakukan Perjanjian Kerjasama dengan PT Liputan Enam Dot Com (“Liputan 6”), pihak berelasi, dalam penyediaan konten berita yang selektif dan terakhir dari Liputan 6 melaluiplatform Perusahaan. Konten tersebut juga akan berguna untuk mendukung fitur BukaLiputan yang ada di platform. Perjanjian ini berlaku selama 1 tahun dan akan otomatis diperbaharui sampai diterminasi oleh para pihak.

On June 20, 2019, the Company entered into a Cooperation Agreement with PT Liputan Enam Dot Com (“Liputan 6”) in relation to provision of selected and latest news content by Liputan 6 via the platform. The content will also be used to support BukaLiputan feature provided by the platform. This agreement is valid for 1 year and automatically renewed until terminated by the parties.

PT Surya Citra Televisi PT Surya Citra Televisi Pada tanggal 7 Juni 2021, Perusahaan, melakukan

perjanjian kerjasama dengan PT Surya Citra Televisi (“SCTV”), pihak berelasi. Perjanjian ini dalam hal layanan layanan iklan barang dan jasa melalui televisi free to air. Perjanjian ini berlaku selama 5 tahun sejak tanggal perjanjian.

On June 7, 2021, the Company entered into an agreement with PT Surya Citra Televisi (“SCTV”), related party. This agreement was in relation to the placement advertisement product and services using television free to air. This agreement is valid for 5 years since the date of the agreement.

PT Indosiar Visual Mandiri PT Indosiar Visual Mandiri Pada tanggal 7 Juni 2021, Perusahaan, melakukan

perjanjian kerjasama dengan PT Indosiar Visual Mandiri (“Indosiar”), pihak berelasi. Perjanjian ini dalam hal layanan iklan produk dan jasa melalui televisi free to air. Perjanjian ini berlaku selama 5 tahun sejak tanggal perjanjian.

On June 7, 2021, the Company entered into an agreement with PT Indosiar Visual Mandiri (“Indosiar”), related party. This agreement was in relation to the placement advertisement product and service using television free to air. This agreement is valid for 5 years since the date of the agreement.

(lanjutan) (continued)

Perjanjian Asuransi Insurance Agreement

PT Marsh Indonesia dan PT Asuransi Allianz Utama Indonesia

PT Marsh Indonesia and PT Asuransi Allianz Utama Indonesia

Pada tanggal 11 September 2023, Perusahaan melakukan kerjasama asuransi umum dengan PT Marsh Indonesia, pihak ketiga, sebagai pialang asuransi dan PT Asuransi Allianz Utama Indonesia, pihak ketiga, sebagai penyedia jasa asuransi.

Asuransi yang disediakan adalah tanggungan terhadap tanggung jawab publik dan produk (gugatan pihak ketiga) meliputi kerusakan dan kerugian atas kecelakaan pribadi dan atau kerusakan properti dan lain-lain. Asuransi berlaku selama 1 tahun dengan limit kewajiban sebesar Rp15 miliar (angka penuh).

On September 11, 2023, the Company entered into a general insurance agreement with PT Marsh Indonesia, third party, as insurance broker and PT Asuransi Allianz Utama Indonesia, third party, as insurance provider service. The insurance covers public & product liability insurance (third party claims), which includes Personal injury and/or Property damage and/or other liabilities. The insurance period is for a year with a coverage limit until Rp15 billion (full amount).

Perjanjian Lainnya Other Agreements

PT Sakalaguna Semesta PT Sakalaguna Semesta

Pada tanggal 12 Februari 2020, Perusahaan melakukan perjanjian kerjasama dengan PT Sakalaguna Semesta (“Sakalaguna). Perjanjian ini dalam hal penyediaan diplatform atas penjualan dan pemasaran produk non-fisik yang disediakan oleh Sakalaguna. Produk yang ditawarkan termasuk tapi tidak terbatas pada prabayar tagihan telepon, paket data, tagihan listrik, token listrik, pascabayar telepon. Perusahaan akan menerima sejumlah persentase komisi atas produk digital tersebut.

Perjanjian ini secara otomatis diperpanjang sampai dengan salah satu pihak melakukan terminasi perjanjian.

On February 12, 2020, the Company entered into an agreement with PT Sakalaguna Semesta (“Sakalaguna”). This agreement was in relation to

the provision of platform for

the marketing and sales of non-physical products provided by Sakalaguna to the customers.

The offered products include but are not limited to prepaid phone credit, data package, electricity bills, electricity tokens, mobile postpaid. The Company will receive a certain commission percentage depending on the digital product. This agreement is automatically renewed until a party terminates the agreement.