• Tidak ada hasil yang ditemukan

ACCRUED LIABILITIES AND PROVISIONS (continued)

Dalam dokumen Data Keuangan Pupuk Indonesia (Halaman 84-87)

b. Provisi (lanjutan) b. Provisions (continued)

Liquidated damage Liquidated damage

Grup memiliki kewajiban kontraktual untuk menyelesaikan proyek sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Apabila terdapat indikasi bahwa proyek tidak dapat diselesaikan tepat waktu, maka Grup akan mencatatkan provisi atas potensi keterlambatan liquidated damage yang dapat dikenakan oleh pemilik proyek.

Provisi diakui sebesar nilai dari perkiraan hari keterlambatan penyelesaian proyek dikalikan dengan tarif spesifik yang berlaku berdasarkan kontrak proyek. Pada tanggal 31 Desember 2023, jumlah provisi sebesar Rp1.338.159 (2022: Rp1.400.826). Beban provisi ini dibukukan sebagai pengurang pendapatan.

The Group has contractual liabilities to complete their projects within the scheduled period.

The Group has recorded provisions for potential delay liquidated damages that might be charged by the project owners if there were indications that the projects cannot be completed within the scheduled period. The provision is recognised for the amount estimated from delay on project schedule days multiplied by the applicable charge rate stated in the project contract. As of 31 December 2023, the total provision was amounting to Rp1,338,159 (2022: Rp1,400,826).

This provision was recorded as revenue deduction.

Provisi tersebut dapat berubah apabila Grup mendapatkan perpanjangan waktu dari pemilik proyek dan/atau terjadi perubahan estimasi waktu penyelesaian.

The provision stated above may change due to extension of time received by the Group from project owner and/or changes in estimated time of completion.

Kontrak yang merugikan Onerous contract

Grup memiliki beberapa kontrak dengan indikasi rugi pada akhir proyek. Sebagian besar kerugian yang diestimasi merupakan nilai pekerjaan tambahan (change order) yang belum disetujui oleh pemilik proyek. Nilai provisi diakui sebesar total biaya yang dibutuhkan hingga kontrak selesai dikurangi dengan nilai kontrak yang sudah disetujui. Pada tanggal 31 Desember 2023, jumlah provisi yang diperkirakan sebesar Rp384.278 (2022: Rp431.820). Beban provisi ini dibukukan sebagai bagian dari “Beban pokok pendapatan”.

The Group has several contracts which might be onerous by the end of projects. Most of the estimated loss represent the amount of additional work (change order) which has not been approved by the project owners. Provision was recognised for the amount estimated from total cost required to complete the project deducted by the approved contract value. As of 31 December 2023, the total provision is amounting to Rp384,278 (2022: Rp431,820).

This provision was booked as part of “Cost of revenues”.

Provisi tersebut dapat berubah apabila Grup mendapatkan persetujuan pekerjaan tambahan dari pemilik proyek dan/atau terjadi perubahan estimasi total biaya yang dibutuhkan hingga penyelesaian kontrak.

The provision stated above may change due to approval of additional work from project owners and/or changes in estimated total cost required until completion of the contract.

2023 2022

Rp Rp

Pihak berelasi Related parties

Bank Mandiri 1,072,236 1,655,638 Bank Mandiri

BNI 997,499 353,619 BNI

BRI 79,320 163,601 BRI

BTN 7,485 14,000 BTN

2,156,540 2,186,858

Pihak ketiga Third parties

BTPN 674,938 691,720 BTPN

PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk

(“CIMB Niaga”) 208,396 60,937 (“CIMB Niaga”)

HSBC 74,074 64,099 HSBC

PT Bank OCBC NISP Tbk

PT Bank OCBC NISP Tbk (“OCBC”) 71,998 67,123 (“OCBC”)

PT Bank Panin Tbk (“Panin”) 51,358 20,319 PT Bank Panin Tbk (“Panin”)

Bank BJB 48,563 44,173 Bank BJB

Bank Permata 30,000 - Permata Bank

PT Bank ICBC Indonesia PT Bank ICBC Indonesia

(“ICBC”) 26,982 19,826 (“ICBC”)

Bank DKI 11,709 18,129 Bank DKI

BCA 1,779 12,950 BCA

PT Bank DBS Indonesia (“DBS”) - 105,422 PT Bank DBS Indonesia (“DBS”)

Lain-lain (masing-masing

di bawah Rp10.000) - 54 Others (each below Rp10,000)

1,199,797 1,104,752

Jumlah pinjaman jangka Total short-term loan in

pendek saldo Rp 3,356,337 3,291,610 Rp amount

USD USD

Pihak berelasi Related parties

Bank Mandiri 2,384,863 2,433,593 Bank Mandiri

BRI 920,619 - BRI

BNI 670,812 - BNI

3,976,294 2,433,593

Pihak ketiga Third parties

CIMB - 41,330 CIMB

Panin - 6,434 Panin

Lain-lain (masing-masing

di bawah Rp10.000) - 7,039 Others (each below Rp10,000)

- 54,803

Jumlah pinjaman jangka Total short-term loan in

pendek saldo USD 3,976,294 2,488,396 USD amount

Jumlah 7,332,631 5,780,006 Total

15. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) 15. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)

Informasi lain mengenai fasilitas pinjaman bank jangka pendek pada tanggal 31 Desember 2023 adalah sebagai berikut:

Other information relating to short-term bank loans facilities as at 31 December 2023 is as follows:

Jadwal pembayaran/ Tingkat suku bunga per tahun/

Kreditur/Creditors*) Repayment schedule Interest rates per annum Bank Mandiri Maks. 360 hari setelah tanggal USD: 3.00% - 7.67%

penarikan/Max. 360 days after IDR: 7.00% - 9.00%

withdrawal date

BRI Maks. 180 hari setelah tanggal IDR: Jakarta Interbank Offered Rate (“JIBOR”) penarikan/Max. 180 days after 3 bulan/months + 4,5% dengan minimal/

withdrawal date with minimum 8.25%

BRI**) Maks. 159 hari setelah tanggal USD: 5.20% - 5.75%

penarikan/Max. 159 days after withdrawal date

BNI Maks. 360 hari setelah tanggal USD: Term Secured Overnight Financing Rate (“Term SOFR”) penarikan/Max. 360 days after 3 bulan/months + 1.8%

withdrawal date IDR: JIBOR 3 bulan/months + 1.8%

BNI**) Maks. 98 hari setelah tanggal USD: 5.30%

penarikan/Max. 98 days after

withdrawal date

HSBC 120 hari setelah tanggal USD: 8.30%

penarikan/120 days IDR: 12.00%

after withdrawal date

Panin 90 - 240 hari setelah tanggal IDR: Ditentukan setiap penarikan/

penarikan/90 - 240 days after Determined on each withdrawal withdrawal date

DBS Maks. 360 hari setelah tanggal IDR: Ditentukan setiap penarikan/

penarikan/Max. 360 days after Determined on each withdrawal

withdrawal date

BTPN 90 - 360 hari setelah tanggal USD: Cost of fund 3 bulan/months + 1.50%

penarikan/90 - 360 days after IDR: JIBOR 3 bulan/months + 1.60%

withdrawal date

UOB Maks. 360 hari setelah tanggal IDR: Biaya dana perbankan/Cost

penarikan/Max. 360 days after of fund +3.25%

withdrawal date USD: JIBOR + 4.25%

OCBC Maks. 360 hari setelah tanggal IDR: 10.45%

penarikan/Max. 360 days after withdrawal date

Bank DKI 90 - 360 hari setelah tanggal IDR: 6.20% - 8.50%

penarikan/90 - 360 days after withdrawal date

ICBC 180 - 360 hari setelah tanggal IDR: 9.50%

penarikan/180 - 360 days after withdrawal date

BCA Maks. 360 hari setelah tanggal IDR: Ditentukan setiap penarikan/

penarikan/Max. 360 days after Determined on each withdrawal withdrawal date

CIMB Niaga Maks. 360 hari setelah tanggal IDR: 6.75% - 10.45%

penarikan/Max. 360 days after withdrawal date

BTN Maks. 360 hari setelah tanggal IDR: 9.90%

penarikan/Max. 360 days after withdrawal date

Deutsche Bank Maks. 360 hari setelah tanggal IDR: Ditentukan setiap penarikan/

Penarikan/Max. 360 days after Determined on each withdrawal withdrawal date

*) Lihat Catatan 16 untuk rincian perjanjian pinjaman bank jangka panjang/See Note 16 for the detail of long-term bank loans agreements.

**) Fasilitas supplier financing/Supplier financing facilities

Liabilitas supplier financing dengan BRI dan BNI adalah liabilitas kepada bank yang timbul akibat pembayaran yang dilakukan oleh bank atas transaksi pembelian gas yang dilakukan Grup dengan pemasok, sesuai dengan ketentuan perjanjian antara Grup dan bank. Seluruh liabilitas supplier financing didenominasikan dalam mata uang Rupiah. Selama tahun 2023, bank telah melakukan pembayaran secara langsung kepada pemasok atas instruksi Grup dengan menggunakan fasilitas supplier financing sebesar USD103.232.363 (ekuivalen dengan Rp1.591.431).

Supplier financing liabilities with BRI and BNI are liabilities to the bank which arose from the payments made by the bank for the Group’s purchases of gas from suppliers, in accordance with the agreement between the Group and the banks. All of the supplier financing liabilities are denominated in Rupiah currency. During 2023, the bank has made direct payments to suppliers based on the Group’s instructions using supplier financing facilities amounting to USD103,232,363 (equivalent to Rp1,591,431).

Jaminan pinjaman bank jangka pendek berupa piutang usaha (Catatan 5), piutang subsidi (Catatan 6), pekerjaan dalam penyelesaian kontrak konstruksi - dari pelanggan untuk pekerjaan kontrak konstruksi (Catatan 7), persediaan (Catatan 8), dan aset tetap (Catatan 11).

The short-term bank loans collateral are trade receivables (Note 5), subsidy receivables (Note 6), construction contract work in progress - due from customers for construction contract work (Note 7), inventories (Note 8) and fixed assets (Note 11).

Dana yang diperoleh dari pinjaman bank jangka pendek digunakan untuk modal kerja dan pendanaan kegiatan umum. Grup mengawasi berbagai rasio yang diharuskan oleh pemberi pinjaman sehingga Grup tidak melanggar perjanjian untuk setiap fasilitas pinjaman yang diperoleh.

The funds received from short-term bank loans are used for working capital and general corporate funding. The Group monitors various ratios as required by the lenders so that the Group does not breach covenants on any borrowing facilities.

Sepanjang tahun 2023, Grup telah melakukan pembayaran pinjaman jangka pendek sejumlah Rp7.703.360 (2022: Rp8.534.976).

In 2023, the Group has paid short-term bank loans amounting to Rp7,703,360 (2022: Rp8,534,976).

16. PINJAMAN BANK DAN PINJAMAN LAINNYA

JANGKA PANJANG

Dalam dokumen Data Keuangan Pupuk Indonesia (Halaman 84-87)