BAB 1 PENDAHULUAN
G. Definisi Operasional
6. Al-Qur’an
3) The Humanities (humaniora) : ilmu-ilmu kemanusiaan yang menyangkut kesadaran akan perasaan kepribadian dan nilai-nilai yang menyertainya sebagai manusia.
Kenyatannya, Islam mempunyai ajaran yang lengkap, integral, dan universal dengan mengandung multi-disipliner ilmu pengetahuan, baik ilmu-ilmu alam (natural sciences) seperti fisika, kimia, matematika, biologi, astronomi, arkeologi dan botani. Ilmu-ilmu sosial (social sciences) seperti sosiologi, ekonomi, hukum, pendidikan, politik, antropologi dan sejarah. Serta Humaniora seperti psikologi dan filsafat. Kelengkapan inilah sehingga Islam mampu menampung segala persoalan dan dapat mengikuti kemajuan ilmu penetahuan dan teknologi.78
Berdasarkan teori diatas dapat disimpulkan bahwa Integrasi nilai keislaman merupakan pembauran dengan memadukan keilmuan umum dengan Islam tanpa harus menghilangkan esensi serta keunikan–keunikan antara dua keilmuan menjadi kesatuan yang utuh dan bulat tidak terpecah belah dan bercerai berai agar siswa menyadari dan mengalami nilai-nilai serta menempatkannya secara integral dalam keseluruhan hidupnya.
maupun etis memposisikan Al-Qur’an dan sunnah sebagai grand concept atau grand theory. Al-Qur’an dan sunnah berisi konsep dasar yang melalui suatu proses sangat potensial bagi pengembangan dan pemberdayaan ilmu- ilmu islam. Al-Qur’an sesungguhnya menyediakan kemungkinan yang sangat besar untuk dijadikan sebagai cara berfikir atau metode memperoleh ilmu.79
Al-Qur’an adalah kalam Allah yang bernilai mukjizat yang diturunkan kepada Rasulullah melalui malaikat jibril yang diriwayatkan secara mutawatir dan membacanya bernilai ibadah.80 Al-Qur’an diyakini sebagai firman-firman Allah yang merupakan petunjuk atas apa yang dikehendakinya. Sehingga manusia yang ingin meraih kebahagiaan akhirat, harus dapat memahami maksud firman Allah tersebut dengan menyesuaikan sikap dan perbuatan sesuai kadar kemampuannya.81
Secara historis kitab suci Al-Qur’an diturunkan pada 14 abad yang lalu. Sebelum Al-Qur’an turun, di dunia sudah terdapat banyak agama dan banyak kitab yang dianggap suci oleh penganut-penganutnya. Agama Kristen dengan kitab perjanjian lama dan kitab perjanjian baru, orang Arab banyak menganut agama Yahudi, orang Persia dengan kitab suci Zend Avesta. Kitab ini telah mengalami banyak perubahan-perubahan oleh kelakuan tangan manusia akan tetapi masih banyak penganutnya. Di India,
79Mualimul Huda, “Mengenal Matematika dalam Perspektif Islam,” Jurnal Kajian Keislaman dan Kemasyarakatan 2, no.2, (Desember 2017):184.
80Mohammad Gufron dan Rahmawati, Ulumul Qur’an Praktiis dan Mudah, (Yogyakarta:
Kalimedia, 2017):1.
81M. Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur’an Fungsi dan Peran Wahyu dalam Kehidupan Masyarakat, (Jakarta: PT Mizan Pustaka, 2013): 22.
kitab Weda dan kitab Gita oleh Shri Krisna dan ajaran Budha. Agama Kong Hu Cu menguasai Negeri Tiongkok akan tetapi pengaruh agama Budha lebih kuat dan makin meluas di negeri itu. Al-Qur’an menggambarkan, ada 2 cara Allah SWT mengajar manusia, yaitu:
1) pengajaran langsung yang disebut Wahyu atau Ilham 2) pengajaran tidak langsung
Cara pengajaran tidak langsung dengan melalui media, yaitu fenomena alam yang Allah ciptakan. Allah menciptakan alam dan segala isinya serta hukum yang berlaku padanya. Alam menyimpan banyak rahasia ilmu pengetahuan. Bagi kaum sekuler, ilmu itu dibentuk atas dasar fakta empiris atau indrawi tanpa menghiraukan sumbernya, yaitu Allah.
Sedangkan dalam perspektif Islam, ilmu itu bersumber dari Allah, maka Al-Qur’an menjadi pusat utama dalam pembelajaran dan penelitian.
Mencari ilmu atau pengetahuan berarti mengkaji sifat-sifat Tuhan dan perbuatan-Nya yang terlukis pada sketsa alam. Berdasarkan konsep di atas, dapat dipahami bahwa Al-Qur’an merupakan petunjuk dalam berbagai aspek kehidupan.82
Sebagian besar kitab suci Al-Qur’an membicarakan objek-objek sains seperti jagat raya (universe) dengan berbagai komponennya, kehidupan manusia dengan berbagai perilakunya dan juga mengenai jalan dan cara bagaimana agar hidup ini menempuh jalan keselamatan. Pada abad 21 ini yang dikenal sebagai abad teknologi dan informasi memiliki
82Mulin Nu’man, “Pembelajaran Matematika dalam Perspektif Al-Qur’an,” Jurnal Pendidikan Matematika 2, no.1, (Februari 2016):42.
persepsi bahwa Al-Qur’an hanya menjelaskan tentang ilmu-ilmu agama dan sejarah islam saja, padahal realitanya Al-Qur’an tidak terbatas pada masalah keagamaan yang dogmatis saja tetapi juga masalah sosial, budaya, politik, teknologi, sains, ekonomi dan lain sebagainya.83
Al-Qur’an merupakan kitab yang istimewa karena dapat ditinjau dari berbagai aspek keilmuan, sehingga banyak peneliti yang terinspirasi dari Al-Qur’an untuk mengembangkan keilmuan yang mereka tekuni.
Begitu juga yang memuat konsep matematika, banyak ayat-ayat Al-Qur’an yang berkaitan secara langsung maupun tidak langsung terhadap bidang matematika. Mempelajari Al-Qur’an layaknya seperti mempelajari alam semesta beserta isinya, tidak ada habisnya dan selalu memunculkan hal-hal yang baru. Inilah yang menjadi kemukjizatan Al-Qur’an, semakin dalam mempelajarinya maka tabir keilmuanpun akan terbuka lebar sehingga tersibaklah cakrawala yang begitu luas untuk diketahui. Demikian pula jika dikaitkan antara konsep matematika dengan Al-Qur’an dengan kurikulum madrasah.84
Kajian tentang konsep matematika dengan Al-Qur’an sangat penting pada pendidikan madrasah sehingga hakikat pembelajaran matematika dapat dipahami dan diaplikasikan secara tepat. Konsep matematika dalam Al-Qur’an antara lain meliputi; aljabar, geometri, himpunan, pengukuran, statistika, logika, estimasi dan lain-lain. Konsep
83 Huda, Mengenal Matematika, 184
84Abdul Fattah Nasution, “ Implementasi Konsep Matematika dalam Al-Quran Pada Kurikulum Madrasah,” Jurnal EduTech 3, no.1, (Maret 2017):1.
Matematika tersebut banyak telah terangkum dalam kurikulum madrasah baik pada tingkat dasar maupun tingkat lanjutan (MI/MTs/MA).
Berdasaran paparan diatas dapat disimpulkan bahwa Al-Qur'an adalah kitab suci utama dalam agama Islam, Umat Muslim percaya bahwa kitab ini diturunkan oleh Tuhan, kepada Nabi Muhammad. Al-Qur’an terbagi ke dalam beberapa surah dan setiap surahnya terbagi ke dalam beberapa ayat. Al-Qur'an berkedudukan sebagai pedoman hidup dan menjadi sumber hukum islam. Didalam Al-Qur’an terdapat semua hal mengenai kehidupan dan kematian, termasuk matematikapun ada didalamnya, misalnya hukum waris, aqiqah, berqurban, penentuan bulan hijriah, selain itu konsep kriptografi atau kriptologi yang menjadi titik temu ilmu matematika juga terdapat dalam Al-Qur’an.
7. LKS Terintegrasi Nilai-nilai Keislaman konteks Al-Qur’an pada