BAB III METODOLOGI PENELITIAN
2. Metode wawancara
3.3 Analisa metode pengembangan sistem
Metode pengembangan system merupakan prosedur, cara dan aturan aturan yang digunakan untuk mengembangkan suatu sistem. Penulis menggunakan metode NDLC karena metode ini paling sesuai dengan penelitian ini, yaitu penelitian yang berhubungan dengan jaringan membutuhkan analisis, desain,
simulasi prototyping, imlementasi, monitoring, dan management. Berikut adalah pengembangan aplikasi Video Conference dengan jaringan Local Area Network sebagai terhubungannya antar karyawan dengan banyak karyawan menggunakan metode NDLC (Network Development Life Cycle) pada Kantor Indomaret cabang parung.
1. Analisis
Pada tahap ini dilakukan analisa terhadap Aplikasi Video Conference yang akan dibangun, dan perangkat sistem Video Conference yang meliputi perangkat keras, perangkat lunak dan kebutuhan konektifitas system Video Conference pada Indomaret cabang parung.
a. Analisa sistem Video Conference
Sistem Video Conference akan dibangun menggunakan WebRTC (Web Real-Time Communication) yang nantinya menggunakan jaringan LAN (Local Area Network) yang terdiri dari 1 modem xl yang terhubung pada switch yang nantinya akan diberikan akses agar terhubung ke pada antar client lainnya.
b. Analisa Sistem Berjalan
Dalam kegiatan operasional perusahaan PT Indomarco Prismatama Cabang Parung menggunakan software untuk melakukan Video Conference masih menggunakan software lain. Maka dari itu Aplikasi yang akan dibangun Aplikasi Video Conference berbasis web. Dalam penggunaannya PT Indomarco Prismatama Cabang Parung memiliki prosedur agar software tersebut dapat digunakan secara efisien dan efektif untuk kegiatan operasional dalam kondisi pandemi Covid-19
seperti ini dan gratis tanpa ada batasan waktu dalam melakukan video conference. Sistem dimanfaatkan untuk menghasilkan infomasi sebagai pertemuan virtual tatap muka interface antar karyawan dengan karyawan di backoffice untuk melakukan Video Conference jarak jauh.
3.2 Gambar Analisa Sistem berjalan c. Analisa Masalah
Hasil analisa dari pengumpulan data yang dilakukan mengenai system yang telah berjalan yaitu informasi yang dihasilkan dari Sistem tersebut dirasa sangat efektif untuk dijadikan bahan sesuatu hal yang berguna untuk digunakan dikantor. Hasil yang menjadi output hanya berupa informasi mengenai rancang bangun aplikasi Video
Conference yang tidak ada batasan waktu pengguna. Karena untuk meningkatkan efektifnya karyawan dalam bekerja diluar kantor dapat memberikan kemudahan karyawan memberikan laporan dengan interface virtual dan mengirim file langsung di Video Conference berlangsung.
d. Analisa Usulan
Berdasarkan masalah yang telah diuraikan dianalisa masalah, usulan yang penulis berikan adalah merancang Sistem dengan konsep Video Converence menggunakan WebRTC sebagai jalur komunikasi peer to peer antar browser untuk mengidentifikasi pertemuan virtual dengan karyawan secara online. Perancangan tersebut diharapkan membantu perusahaan untuk menyelesaikan pekerjaan pertemuan tatap muka virtual dengan mudah, efektik tanpa batasan waktu dan tidak boros kouta. Dengan adanya Sistem ini perusahaaan dapat selalu melakukan rapat atau meeting secara online dengan menggunakan aplikasi perusahaan sendiri dengan teknologi komunikasi Real-time Web Communiation secara gratis dan tanpa ada batasan waktu penggunaan.
Gambar 3.3 Analisa yang diusulkan
e. Perangkat Penelitian
Dalam penelitian ini dibutuhkan beberapa perangkat sistem, yang meliputi perangkat keras, perangkat lunak dan perangkat konektifitas untuk sistem video conference. Perangkat penelitian yang penulis gunakan untuk membangun Sistem yang memberi manfaat bagi perusahaan atas masalah yang ada diantaranya :
1. Hardware a. Modem XL
Modem berfungsi sebagai media transmisi internet b. Hub DLink
Hub berfungsi sebagai media penghubung antara komputer c. PC Server
Komputer berfungsi sebagai media server dan penghubung client
d. Laptop Client
Komputer client berfungsi sebagai media komunikasi dengan client lainnya.
e. WebCam
Webcam sebagai media perangkat keras menampilkan gambar video
f. Speaker
Speaker sebagai media suara untuk saling mendengar dan berbicara
2. Software
Software yang penulis gunakan dalam penelitian ini diantaranya : a. Windows 7 Professional 64-bit (6.1, Build 7601),
b. Windows 10 Pro 64-bit c. Visual Studio Code 1.58.2,
Merupakan editor kode sumber yang dapat digunakan dengan berbagai bahasa pemrograman
d. Web Browser
Merupakan aplikasi yang bisa menjelajahi, menyajikan, maupun mengambil konten yang ada di berbagai sumber informasi pada jaringan internet
e. NodeJS
Merupakan perangkat lunak yang didesain untuk mengembangkan aplikasi berbasis web dan ditulis dalam sintaks bahasa pemrograman JavaScript.
f. Wireshark
Merupakan aplikasi yang digunakan untuk melakukan pengujian terhadap komunikasi QoS Video Conference yang sedang berjalan.
g. Cisco Packet Tracer
Cisco packet tracer ini digunakan untuk simulasi jaringan yang akan di gunakan, dan untuk mendesain topologi system Video Conference.
2. Design
Rancangan atau design system aplikasi Video Conference yang akan diimplemantasikan pada aplikasi berbasis Web di PT Indomarco Prismatama Cabang Parung menggunakan jalur LAN ( Local Area Network ) .
a. Topologi jaringan
Topologi fisik yang digunakan pada pada LAN jaringan adalah Topolgi Peer to Peer, dimana topologi ini menggunakan switch hub dlink sebagai konsentratornya untuk menghubungkan client satu dengan yang lainnya. Berikut merupakan rancangan perangkat keras yang mendeskripsikan topologi peer to peer yang di usulkan. Di desain menggunakan cisco packet tracer.
Gambar 3.4 Topologi jaringan
Berikut penjelasan dari gambaran skema rancangan topologi jaringan : a) Server yang sudah diinstal NodeJS, dan sudah terhubung internet
agar saling mendapatkan data berupa ip, port, dan komunikasinya.
b) Modem XL dan Hub dlink berfungsi sebagai media transmisi internet dan penghubung client.
c) Setelah media server bisa berjalan dengan baik kemudian dilakukan pengujian, untuk mengetahui adanya perekaman terhadap audio dan video streaming.
b. Flowchart
Gambar 3.5 Flowchart Tampilan Utama Keterangan :
Ketika pengguna menuju alamat domain url aplikasi Video Conference maka akan menampilkan halaman menu utama yang diri dari id account.
Gambar 3.6 Flowchart Tampilan User Invite Keterangan :
Ketika pengguna sudah masuk dan mengisi id account, kemudian pengguna dapat melihat di menu user invite, menu tersebut menampilkan user pengguna room dan link room yang nantinya akan dibagikan ke pengguna lainnya.
Gambar 3.7 Flowchart Tampilan Menu Chat Keterangan :
Pengguna tidak hanya dapat melakukan video conference,namun pengguna juga bisa mengirim pesan yang sudah disediakan apabila audio dari pengguna bermasalah.
Gambar 3.8 Flowchart Menu camera Keterangan :
Pengguna dapat menyalakan atau mematikan camera dirinya pada saat melakukan Video Conference jika diperlukan.
Gambar 3.9 Flowchart Tampilan Menu Audio Keterangan :
Pengguna dapat mematikan audio suaranya juga tidak diperlukan, guna dapat mendengarkan audio suara dari pengguna lainnya untuk mendengarkan.
Gambar 3.10 Flowchart Aplikasi Video Conference Keterangan :
Pengguna1 dapat berinteraksi dan mendengar melalui video dan audio jika pengguna2 lainnya juga sudah dapat terhubung dengan link room yang telah dikirim dari pengguna1. Proses video conference sudah dapat dilakukan.
c. Use Case Diagram
Usecase Diagram merupakan konstruksi untuk mendeskripsikan hubungan-hubungan yang terjadi antara actor dengan aktivitas yang terdapat pada sistem. Sasaran pemodelan use case diantaranya adalah mendefinisikan kebutuhan fungsional dan operasional sistem dengan mendefinisikan scenario penggunaan sistem yang akan dibangun.
Gambar 3.11 Use Case Diagram
d. Interface Sistem
Antarmuka (interface) merupakan mekanisme komunikasi antara pengguna (user) dengan system. Interface dapat menerima informasi dari user dan memberikan kepada user untuk membantu mengarahkan alur penelusuran masalah sampai ditemukan suatu solusi.
1. Menu Utama
Pada menu Utama ini berisi id account yang harus diisi sebelum masuk kedalam menu utama. Username dapat diisi dengan huruf..
Gambar 3.12 Menu Utama 2. Menu Ikon User Invite Plus
Pada Menu ini host dapat menampilkan link yang berisi untuk dibagikan ke client yang akan digunakan. Kemudian proses di web browser.
Gambar 3.13 Menu User Plus Invite
3. Menu Ikon Chat
Pada Menu ini kita dapat menulis mengirim chattingan antar client.
Gambar 3.14 Menu Chat 4. Menu Ikon Video
Pada Menu ini ikon video dapat menonaktifkan video kita jika kita tidak mau menampilkan interface.
Gambar 3.15 Menu Ikon Video
5. Menu Ikon Microphone
Pada Menu ini ikon Microphone dapat menonaktifkan suara kita jika suara kita tidak ingin didengar oleh client.
Gambar 3.16 Menu Ikon Microphone 3. Simulation Prototype
Tahap berikutnya adalah simulasi prototyping pada sistem jaringan Video Conference yang bertujuan untuk mengsimulasikan sistem tersebut sebelum diimplementasikan. Adapun mesin virtual yang di gunakan sebagai server adalah NodeJS , dan menggunakan jaringan LAN (Local Area Network) agar terhubung pada client satu sama lainnya, agar bisa saling berkomunikasi dan tatap muka.
Gambar 3.17 Tampilan simulasi menggunakan WebRTC 1) Simulasi sistem WebRTC
Penjelasan Simulasi Topologi WebRTC bekerja dengan menghubungkan dua browser melalui RTCPeerConnection.
Pertama, client1 terhubung melalui pensinyalan, dengan melewatkan Protokol Deskripsi Sesi (SDP). Client 1 akan mengirim data berupa ip, port dan komunikasinya. Jika berhasil Pensinyalan ini menemukan di mana client 2 pengguna mendapatkan data dari client 1 dan bagaimana cara terhubungnya, Setelah client2 juga mengirim data keclient1 berupa ip, port dan komunikasinya. Kemudian client 1 mengirim ICE Candidate ke client2 dan client2 juga mengirim ICE Candidate. RTCPeerConnection terbuka, komunikasi video, audio, dan data dapat dikirim antara dua browser.
2) Simulasi Sistem Video Conference
Simulasi ini yang akan nantinya diimplementasikan secara nyata pada perangkat lunak. Untuk instalasi NodeJS dan Node Package Manager akan dijelaskan pada Bab IV
4. Implementation
Pada tahap ini akan dilakukan implementasi dari diagram sistem pada design yang sebenarnya. Dimulai dari penginstallan dan pengcodingan untuk semua tools yang akan di gunakan.
1) NodeJS
Install NodeJS sebagai server untuk jaringan localhost dan membutuhkan node package manager sebagai tools tambahan framework seperti ejs, express ,peer, socket. io, uuid.
2) Visual Studio Code
Instal VScode sebagi Text Editor yang akan digunakan untuk melakukan pengcodingan.
3) Google Choorme
Instal Google Chrome untuk menjalankan program dan sebagai tools untuk memonitoring program terus jalan atau tidak.
5. Monitoring
Pada tahap ini akan dilakukan analisa terhadap Aplikasi Video Conference yang telah di buat. Percobaan Aplikasi Video Conference ini dilakukan dengan cara melakukan meeting. Apakah masih ada bug atau error.
1) Monitoring Aplikasi
Pada monitoring dilakukan panggilan antara client 1 dan client 2 menggunakan aplikasi yang telah dibuat. Saat video sedang berlangsung, maka dilakukan penyadapan atau perekaman menggunakan aplikasi Wireshark. Untuk mengetahui apakah video dan suara pembicaraan tersebut dapat di sadap maka video pembicaraan akan di rekam, dan hasil video pembicaraan tersebut akan di putar kembali. Setelah itu data yang di tangkap untuk mengetahui tingkat performance dari Video Conference tersebut. Performance dinilai dari delay, Throughput, dan packet loss.
6. Management
Pada tahap ini digunakan untuk proses management user server dan user client. Dimulai dari menuju ke aplikasi Video Conference, hingga sampai memasukan link room untuk melakukan Video Conference, hingga komunikasi video conference tercipta berbasis web.