• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

B. Analisis Data

siswa skala besar ini dilakukan kepada 32 siswa di SMPN 2 Rambipuji Kelas VIII. Hasil dari uji respons siswa skala besar dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.3

Hasil Uji Coba Skala Besar No. Aspek penilaian Skor

1. Kelayakan isi 1.142

2. Kemudahan belajar 633

Jumlah 1.775

Persentase (%) 90,5%

Berdasarkan hasil respons siswa skala besar pada tabel 4.3 dapat diketahui bahwa hasil uji respons siswa dari berbagai aspek termasuk aspek kelayakan isi, kemudahan belajar, terhadap video animasi secara rata-rata adalah 90,5% dengan kategori sangat valid. Secara rinci, hasil uji coba kelompok besar dapat dilihat dilampiran.

1. Tahap Analisis (Analysis) a. Analisis Kinerja

Tahap analisis kinerja peneliti akan mencari dan menetapkan permasalahan dalam pembelajaran ilmu pengetahuan alam yang akan dijadikan topik penelitian yang akan dilakukan. Peneliti melakukan wawancara terhadap salah satu guru di SMPN 2 Rambipuji yaitu ibu Lailatul Qomariah. S.Pd guna mendapatkan informasi mengenai permasalahan dalam kegiatan pembelajaran IPA yang dialami oleh siswa. Permasalahan yang ditemukan diantaranya yaitu siswa mengalami kejenuhan atau bosan saat mendengarkan penjelasan materi dari guru dikarenakan metode atau media yang diterapkan kurang bervariasi, dan juga siswa sangat sulit untuk mengerjakan tugas atau pekerjaan rumah karena kondisi siswa disana masih tergolong menengah kebawah.

b. Analisis Kebutuhan Siswa

Pada tahap ini peneliti melakukan wawancara yang berfungsi untuk mengetahui bagaimana gaya belajar siswa. Setelah melakukan wawancara peneliti mengetahui bahwasannya 65% siswa dari 30 siswa tersebut membutuhkan gaya belajar berbasis media audio visual untuk mengurangi kejenuhan dan sulitnya memahami materi yang dijelaskan.

Audio-Visual adalah jenis media yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran dengan melibatkan pendengaran dan penglihatan sekaligus dalam suatu kegiatan atau proses, dan juga merupakan media

perantara atau penggunaan materi dan penyerapannya melalui pandangan dan pendengaran sehingga membangun kondisi yang dapat membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Cara berpikir siswa masih abstrak dalam menghadapi suatu permasalahan dalam pembelajaran. Maka hal ini, peneliti akan mengembangkan media yang berbasis video animasi yang sebelumnya belum diterapkan.

c. Analisis Konsep

Pada analisis konsep peneliti akan menganalisis konsep yang berfungsi untuk mengetahui materi dalam media pengembangan berbasis video animasi. Tahap ini juga dilakukan untuk menelaah konsep-konsep yang relevan dengan kompetensi inti dan kompetensi dasar yang telah ditentukan. Bagian yang dianalisis meliputi KI (Kompetensi Dasar) dan KD (Kompetensi Dasar) dari materi pembelajaran yang akan dikembangkan. KI, KD dugunakan sebagai dasar untuk menyususn indikator, tujuan pembelajaran, serta keluasan dan kedalaman materi.

d. Analisis Materi

Analisis Karakteristik materi digunakan agar media yang dikembangkan memiliki kesesuaian dengan karakteristik pada materi.

Kurikulum yang dijadikan acuan peneliti dalam mengkaji materi adalah Kurikulum 2013 (K13). Berdasarkan analisis KI dan KD didapatkan bahwa materi Zat Aditif dan Adiktif sesuai jika diterapkan dengan video karena untuk mengurangi kebosanan dan kejenuhan dalam proses

belajar mengajar berlangsung. Oleh karena itu peneliti akan mengembangkan media pembelajaran video animasi berbantun Power director pada materi Zat Aditif dan Adiktif.

e. Analisis Tujuan Pembelajaran

Pada analisis tujuan pembelajaran peneliti melakukan analisis tujuan pembelajaran yang diperoleh dari analisis kebutuhan siswa.

Berdasarkan analisis tersebut dapat menentukan indikator pencapaian belajar, adapun tujuan pembelajaran yaitu 1) siswa mampu menyebutkan 4 contoh zat aditif dan adiktif dengan tepat 2) siswa dapat membuat karya tulis dampak penyalahgunaan zat aditif dan adiktif dengan benar yang 3) siswa dapat menyajikan hasil karya tulis dengan benar

2. Tahap Perancangan (Design)

Pada tahap perencanaan ini adalah menyiapkan prototipe perangkat pembelajaran. Dalam penelitian ini, prototipe yang dimaksud adalah media pembelajaran.

a. Menyusun materi pembelajaran

Pada tahap ini dilakukan penyusunan materi pembelajaran yang disesuaikan dengan tujuan pembelajaran. Hal yang pertama yaitu menentukan materi pembelajaran pada materi zat aditif dan adiktif kurikulum 2013.

Materi zat aditif dan adiktif yang akan disajikan terdiri dari beberapa pokok bahasan yaitu pengertian zat aditif, macam-macam zat aditif,

dampak penggunaan zat aditif, pengertian zat adiktif, macam-macam zat adiktif, dan juga dampak penggunaan zat adiktif.

b. Pemilihan media

Pemilihan media disesuaikan dengan materi yang akan dikembangkan pada media pembelajaran. Untuk materi zat aditif dan adiktif merupakan salah satu materi yang bisa mengaitkan materi pelajaran dengan dunia nyata, maka media pembelajaran yang dipilih adalah media digital yaitu video animasi untuk menampilkan berbagai macam makan atau minuman yang ada di sekitar lingkungan siswa.

c. Rancangan instrumen

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini meliputi instrumen validasi ahli, dan angket respons siswa. Secara lengkap instrumen validasi ahli, dan angket respons siswa dapat dilihat di lampiran 8-11.

3. Tahap Pengembangan (Develop)

Pada tahap ini, penelitian melakukan penilaian produk yang dihasilkan kepada validator ahli untuk mengetahui tingkat validitas video animasi dan mengujinya kepada siswa untuk mengetahui respons dari siswa. Langkah- langkah pada tahap ini adalah uji validasi ahli, uji respons siswa skala kecil, dan uji respons siswa skala besar.

Uji validasi ahli dilakukan untuk mengetahui validitas video animasi sebelum dilakukan uji respons siswa. Validasi ini dilakukan terhadap 3 orang validator ahli yang terdiri dari 1 orang validator ahli materi, 1 orang validator ahli media, dan 1 orang guru sebagai pengguna. Penentuan

validator tersebut didasarkan pada kompetensi dari masing-masing validator. Validator materi adalah dosen Kimia, validator media dosen Tadris IPA yang kompeten dalam bidang teknologi pembelajaran, dan terakhir adalah guru IPA di SMPN 2 Rambipuji.

Selanjutnya peneliti melakukan perhitungan terhadap hasil validasi ahli. Presentase hasil validasi ahli materi adalah 96,6% dengan kategori sangat valid yaitu materi relevan dengan kompetensi yang harus dikuasai siswa, jabaran materi cukup memenuhi tuntutan kurikulum, materi disajikan secara runtut dan mudah dipahami oleh siswa dan bahasa yang digunakan dalam video animasi mudah dipahami oleh siswa. presentase hasil validasi media adalah 92,6% dengan kategori sangat valid yaitu kesesuaian desain cover video animasi dengan materi, komunikatif dan informatif, ilustrasi atau gambar yang digunakan menarik perhatian, ketepatan dalam pemilihan jenis huruf pada video animasi, ketepatan dalam pemilihan ukuran huruf pada video animasi, kejelasan suara, musik, dan video, bahasa yang digunakan dalam video animasi sederhana. Dan presentase hasil validasi guru adalah 93,6 % dengan kategori sangat valid yaitu materi relevan dengan kompetensi yang harus dikuasai siswa, jabaran materi cukup memenuhi tuntutan kurikulum, bahasa yang digunakan dalam video animasi mudah dipahami oleh siswa, menyajikan tujuan pembelajaran yang harus dikuasai siswa, kesesuaian desain cover video animasi dengan materi. Presentase rata-rata hasil validasi dari 3 validator

adalah 94,2%. Hasil ini menunjukkan bahwa video animasi berbantuan Powerdirector ini adalah sangat valid tanpa revisi.

Tahap uji respons siswa skala kecil dilakukan pada siswa SMPN 2 Rambipuji sebanyak 6 orang. Uji respons siswa skala kecil dilakukan untuk mengetahui ketertarikan atau keterbacaan pada siswa. Tahap ini dilakukan dengan memberikan angket kepada siswa untuk diberikan peilaian terhadap video animasi. Aspek-aspek yang perlu dilihat dari respons siswa adalah aspek kelayakan isi dan kemudahan belajar. Selain mengisi angket, siswa juga dapat memberikan saran dan komentar terhadap video animasi.

Persentase hasil uji respons siswa skala kecil yang dilakukan terhadap 6 siswa adalah 97,1% yaitu cover pada video animasi membuat saya tertarik untuk belajar, gambar terlihat jelas, gambar dalam video animasi dapat menjelaskan materi yang disampaikan, video yang disampaikan terlihat jelas, video yang ditampilkan membantu memahami materi, penyajian gambar video menarik, video animasi dapat membantu memahami konsep materi dengan baik, tulisan dan ukuran font pada video dapat dibaca dengan jelas, kalimat pada video animasi mudah dimengerti, video animasi membuat senang dalam belajar, video animasi mudah dioperasikan, lebih tertarik dengan pembelajaran IPA khususnya materi zat aditif dan adiktif dalam bentuk video animasi, video animasi berbantuan powerdirector membuat saya antusias mengikuti pembelajaran, kegiatan pembelajaran menggunakan video animasi tidak membosankan. Hasil tersebut menunjukkan bahwa video animasi berbantuan Powerdirector ini

sangat menarik dan dapat dilanjutkan pada tahap uji coba skala besar.

Selain itu, siswa juga memberikan komentar bahwa video animasi ini sangat baik dan sangat membantu dalam memahami materi dengan baik.

Uji respons siswa skala besar dilakukan terhadap 32 siswa kelas VIII di SMPN 2 Rambipuji. Uji respons siswa skala besar dilakukan untuk melihat respons siswa tahap akhir terhadap video animasi. Hasil uji respons skala besar ini menjadi penilaian akhir terhadap video animasi yang dikembangkan. Sama halnya dengan uji respons siswa skala kecil, pengambilan data dalam tahap ini adalah dengan memberikan angket respons untuk diisi oleh siswa. Aspek-aspek yang dilihat dari respons siswa adalah pada aspek keterbacaan atau ketertarikan. Selain mengisi angket, siswa juga dapat memberikan saran dan komentar terhadap video animasi.

Hasil dari uji respons siswa skala besar adalah 90,5%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa video animasi berbantuan Powerdirector ini sangat menarik. Komentar dan saran dari siswa mengatakan bahwa video animasi berbantuan Powerdirector 1) menarik dan mudah dimengerti 2) tulisan dan ukuran gambar pada video dapat dibaca dengan jelas 3) lebih tertarik untuk belajar.

Hasil akhir dari video animasi berbantuan Powerdirector ini sangat menarik dan bisa digunakan sebagai media dalam pembelajaran. Video animasi dapat membantu peserta didik tertarik pada informasi yang disampaikan guru. Media pembelajaran video animasi merupakan salah

satu pendamping belajar yang menjadikan siswa tidak bosan dan lebih menarik dengan tambahan animasi, gambar, audio dan lain sebagainya.

Dokumen terkait