• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

BAB 1 PENDAHULUAN

E. Jenis Data

3. Analisis Data

Menganalisis data merupakan suatu langkah yang sangat kritis dalam penelitian. Menggunakan teknik analisis kualitatif taksonomi yakni pengumpulan data secara berkelanjutan melalui pengamatan, wawancara dan dokumentasi sehingga data yang terkumpul menjadi banyak merupakan analisis data dalam penelitian ini. Hasil dari analisis data digunakan sebagai tahap awal untuk memperbaiki produk alat peraga yang dikembangkan.

a. Angket Validasi

1. Validasi Ahli Materi

Sebelum menggunakan instrumen penelitian , terlebih dahulu instrumen divalidasi oleh ahli materi.

41

Disini peneliti mengumpulkan kritik serta saran dari validasi ahli materi yang nantinya akan dijadikan revisi atau perbaikan oleh peneliti didalam pembuatan alat peraga berbasis Augmented Reality ini. Dengan menggunakan angket skala likers yaitu: 1 ( sangat kurang), 2 (kurang), 3 (cukup), 4 (Baik), 5(Sangat baik).

Tabel 3.3 Indikator penilaian ahli materi

No. Indikator

Kualitas Isi

1 Paparan materi yang disampaikan sesuai dengan konsep suhu dan kalor

2 Materi yang disampaikan lengkap dan jelas mengenai materi suhu dan kalor

3 Konsep yang dijelaskan singkat dan mudah dipahami Keterlaksanaan

4 Materi yang disajikan sesuai dengan materi yang seharusnya di terima oleh peserta didik

5 Memuat materi yang sesuai dengan konsep media

6 Isi materi singkat, padat dan mudah di mengerti oleh siswa Tampilan Visual

7 Penulisan materi tertata rapih dan tidak berlebihan 8 Materi sesuai dengan alat peraga yang digunakan

9 Bahasa yang digunakan penulisan instrumen sesuai dengan EYD

2. Validasi Ahli Media

Sebelum instrumen penelitian digunakan, terlebih dahulu instrumen divalidasi oleh ahli media

42

Disini peneliti mengumpulkan kritik serta saran dari validasi ahli media yang nantinya akan dijadikan revisi atau perbaikan oleh peneliti didalam pembuatan alat peraga berbasis Augmented Reality ini.Dengan menggunakan angket skala likers yaitu: 1 ( sangat kurang), 2 (kurang), 3 (cukup), 4 (Baik), 5(Sangat baik).

Tabel 3.4 Indikator penilaian oleh ahli media

No. Indikator

Kualitas Isi

1 Produk berupa alat peraga memuat konsep kebenaran sebagai pembuktian suhu dan kalor

2 Tidak ada kesalahan konsep dan sesuai dengan materi suhu dan kalor

3 Produk berupa alat peraga sesuai dengan materi suhu dan kalor

Keterlaksanaan

4 Alat peraga mampu memeperjelas konsep dan memberikan pengalaman baru kepada peserta didik 5 Produk berupa alat peraga mampu menguatkan

konsentrasi peserta didik

Tampilan Alat Peraga

6 Alat peraga menarik dari sudut pandang tampilannya 7 Alat peraga mampu menumbuhkan minat siswa untuk

belajar lebih giat

Kemudahan dalam Penggunaan 8 Alat peraga praktis dan mudah di gunakan 9 Hasil yang diperoleh mudah dan di definisikan 10 Pada Saat digunakan alat peraga tidak memiliki

kendala yang banyak

43 3. Validasi guru Fisika

Disini peneliti mengumpulkan kritik serta saran dari validasi guru fisika yang nantinya akan dijadikan revisi atau perbaikan oleh peneliti didalam pembuatan alat peraga berbasis Augmented Reality ini. Dengan menggunakan angket skala likers yaitu: 1 ( sangat kurang), 2 (kurang), 3 (cukup), 4 (Baik), 5 (Sangat baik).

Tabel 3.5 Indikator penilaian guru (validator)

No. Indikator

1 Alat peraga berbasis augmented reality memberikan informasi baru mengenai konsep fisika

2 Alat peraga ini membantu peserta didik memahami konsep fisika

3 Paparan materi yang disampaikan sesuai dengan konsep suhu dan kalor

4 Pemaparan pada materi lengkap, jelas dan mudah dipahami

5 Alat peraga berbasis augmented reality mudah untuk digunakan

6 Bentuk alat peraga ini menarik, sehingga dapat mendorong minat belajar peserta didik

7 Isi materi singkat,padat dan mudah di mengerti oleh siswa

8 Alat peraga tersebut praktis dan mudah digunakan 9 Alat peraga tersebut aman untuk digunakan 10 Alat peraga mampu memperjelas konsep dan

memberikan pengalaman baru kepada peserta didik.

44

Sesudah kusioner tersebut divalidasi oleh validator , selanjutnya kusioner diuraikan serta dipersentasikan. Hasil dari uraian data dipergunakan untuk awal dari revisi alat peraga yang dikembangkan. Data yang diperoleh berupa tanggapan pada uji produk yang dikumpulkan melalui angket dianalisis dengan statistik. Menentukan nilai keseluruhan dari alat peraga berbasis augmented reality dengan menghitung skor rata-rata seluruh kriteria penilaian, kemudian diubah menjadi nilai kualitatif sesuai dengan kriteria kategori penilaian dalam tabel diatas. yaitu:

1( sangat kurang), 2 (kurang), 3 (cukup), 4 (Baik), 5(Sangat baik).

. Instrumen yang digunakan memiliki 5 pilihan jawaban, sehingga skor penilaian total dapat dicari dengan menggunakan rumus:

sekor penilaian a a a a a a �5

Berdasarkan pada data yang diperoleh maka dihitung dengan menggunakan persentase keidealan, dan hasil yang diperoleh dari skor penilaian tersebut selanjutnya menghitung nilai rata-ratanya selanjutnya dikonversikan ke pernyataan penilaian untuk menentukan kelayakan produk yang dihasilkan berdasarkan pendapat para ahli. Data yang

45

diperoleh juga dihitung dengan menggunakan persentase keidealan.

Rumus untuk menghitung persentase keidealan adalah sebagai berikut :27

� =NS� %

P = persentase ideal

S = Jumlah komponen hasil penelitian N = Jumlah skor maksimum

Pada persamaan diatas, sehingga produk pengembangan akan berakhir saat skor penilaian pada alat peraga telah mencukupi syarat kelayakan dengan tingkat kesesuaian isi materi dan media, kelayakan alat peraga berbasis augmented reality dikatakan sangat layak atau layak. Pengkonversian skor menjadi pernyataan penilaian ini dapat dilihat dalam Tabel berikut ini :

Tabel. 3.6 Interfretasi kelayakan media.28

Persentase % Kriteria

0-20 Sangat Lemah

27Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara 2012) h.

298-299

28Ibid., h. 30

46

21-40 Lemah

41-60 Cukup

61-80 Layak

81-100 Sangat layak

Berdasarkan tabel interfratasi kelayakan diatas, maka produk dikatakan layak apabila persentasenya ≥70%

dari semua aspek. Hasil penilaian terhadap alat peraga berbasis augmented reality di kelas VII SMPN 3 Palibelo oleh ahli materi dan ahli media ini digunakan untuk memperbaiki kekurangan alat peraga fisika, sehingga alat peraga layak digunakan dalam pembelajaran.

4. Angket Responden

a. Angket Respon Peserta Didik

Setelah didapatkan hasil pada pengukuran maka perhitungan skor dapat diadopsi dari skala likert adalah sebagai berikut:

47

Tabel. 3.7 Skala Penilaian Respon Siswa.29

No Kategori Skor

1 SB(Sangat baik) 5

2 B(Baik) 4

3 C(Cukup ) 3

4 K(Kurang ) 2

5 SKB(Sangat kurang baik) 1

Menggunakan rumus persentase keidealan dan dikonversikan kepernyataan penilaian dapat ditentukan kualitas produk yang dihasilkan untuk memperoleh skala penilaain respon peserta didik yaitu:

Tabel 3.8 Interpretasi Skor Kualitas Media.30

Persentase % Kriteria

0-20 Sangat lemah

21-40 Lemah

41-60 Cukup

61-80 Layak

81-100 Sangat layak

Berdasarkan pada tabel interpretasi skor diatas, maka produk dikatakan baik pada persentasenya ≥70%

pada semua aspek maka alat peraga bisa digunakan dalam proses pelajaran.

29Alifah Ulfah, Pengembangan Media Audio Visual Pada Kompetensi Penerapan Teknik Perlakuan Kimiawi Enzimatis Di SMKN 2 Indramayu (Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia, 2014), h. 28

30Ibid., h. 28

48

b. Tes hasil belajar peserta didik

Pada tes hasil belajar ini yaitu untuk mengetahui prodak akhir sebagai penunjang dalam pembelajaran fisika yaitu alat peraga berbasis augmented reality.

Untuk memperoleh data sebagai penunjang pembelajaran fisika peneliti melakukan tes akhir (posttest) yaitu memberikan soal berupa pilihan ganda. Data yang diperoleh dalam penunjang pembelajaran fisika diperoleh pada uji akhir setelah dilakukan praktek penggunaan produk.

Skor hasil posttest yang didapatkan, kemudian dianalisis hasilnya dengan menggunakan skor penilaian total dapat dicari dengan menggunakan rumus:

sekor penilaian a a a a a a �5

Berdasarkan pada data yang diperoleh maka dihitung dengan menggunakan persentase keidealan, dan hasil yang diperoleh dari skor penilaian tersebut selanjutnya menghitung nilai rata-ratanya selanjutnya dikonversikan ke pernyataan penilaian untuk menentukan kelayakan produk yang dihasilkan berdasarkan pendapat para ahli. Data yang diperoleh juga dihitung dengan menggunakan persentase keidealan.

49

Rumus untuk menghitung persentase keidealan adalah sebagai berikut :31

� =NS� %

P = persentase ideal

S = Jumlah komponen hasil penelitian N = Jumlah skor maksimum

c. Lembar observasi keaktifan peserta didik

Lembar observasi adalah alat yang digunakan dalam melakukan pengamatan terhadap sasaran pengukuran. Lembar observasi keaktifan belajar siswa digunakan untuk mengamati keaktifan belajar siswa saat proses pembelajaran berlangsung. Kegiatan pengamatan dilakukan oleh peneliti dan dibantu oleh guru pada saat proses pembelajaran berlangsung.

Tabel 3.9 observasi keaktifan peserta didik32 Variabel Sub

Variabel

Aspek yang diamati Sumber Keaktifan

belajar peserta didik

Visual Mencatat materi Siswa Lisan Mengajukan

pertanyaan, merespon pertanyaan

Siswa

31Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara 2012) h.

298-299

32Danar ardianto, peningkatan keaktifan dan prestasi belajar peserta didik mata pelajaran instalasi sistem operasi dengan metode peer teaching pada siswa x tkj SMK N 4

Klateng.(Yogyakarta, 2018) ,hlm 39

50 Mendengar kan

Mendengarkan materi yang disampaikan

Siswa Emosional Tegas dalam

menyampaikan ide, gagasan

Siswa Mental Ikut serta diskusi

dalam kelompok, mempresentasikan hasil kerja kelompok.

Siswa

51 BAB IV

HASIL PENGEMBANGAN A. Penyajian data uji coba

1. Hasil validasi ahli materi

Tabel 4.1 Hasil Validasi Ahli Materi

Aspek

Penilaian No

Penilaian

1 2 ∑Per

Kriteria

∑Per Skor Skor

% Kualitas isi

1 4 4 8

26 30 86,67

2 4 5 9

3 4 5 9

Keterlaksan aan

4 4 4 8

25 30 83,33

5 4 5 9

6 4 4 8

Tampilan

7 4 5 9

25 30 83,33

8 4 4 8

9 4 4 8

Jumlah 36 40 76 76 90 84,44

Berdasarkan tabel diatas dimana diisi oleh dua orang ahli materi dengan ahli materi pertama bapak Muh.Wahyudi,M.Pd, ahli materi kedua bapak Muhammad Zohri,M.Sc. Berdasarkan tabel 4.1 hasil skor penelitian pada aspek kualitas isi dapat dilihat persentasenya diperoleh sebanyak 86,67%. Setelah melewati sedikit perbaikan. Para ahli materi berpendapat bahwa materi dalam alat peraga yang dikembangkan telah sesuai dengan tinjauan materi yang diambil pada materi suhu dan kalor dan telah sesuai dengan kebutuhan peserta didik, sehingga alat peraga dapat dikategorikan “Sangat layak”.

52

Berdasarkan tabel 4.1 diketahui bahwa berdasarkan aspek teknis penggunaan mendapatkan persentase hasil validasi sebanyak 83,33%, setelah dilakukan perbaikan dan kedua ahli berpendapat bahwa bentuk dan penulisan materi, kelogisan materi dalam alat peraga dan bahasa yang digunakan dapat memperjelas materi yang disampaikan, sehingga termasuk ke dalam kategori “Sangat layak”.

2. Hasil validasi ahli isi media

Tabel 4.2 Hasil Validasi Ahli Media

Aspek Penilaian No Penilaian

1 2 ∑Per kriteria

∑Per Skor Skor %

Kualitas isi 1 4 5 9 27 30 90

2 4 4 8

3 5 5 10

Keterlaksanaan 4 5 5 10 19 20 95

5 4 5 9

Tampilan alat peraga

6 5 4 9 18 20 90

7 4 5 9

Kemudahan penggunaan alat

peraga

8 5 5 10 27 30 90

9 4 5 9

10 4 4 8

Jumlah 44 47 91 91 100 91

Berdasarkan tabel diatas dimana diisi oleh dua orang ahli media dengan ahli media pertama bapak Kurniawan Arizona,M.Pd, ahli media kedua Ibu Rima buana prahastiwi,M.Pd. Hasil dari tabel 4.2 di atas, diperoleh hasilnya sebanyak 90%, Pendapat ahli media ini bahwa konsep

53

dan isi alat peraga yang telah dikembangkan sesuai dengan materi suhu dan kalor, sehingga alat peraga dapat dikategorikan “Sangat layak”.

Penilaian kelayakan oleh ahli media pada aspek keterlaksanaan 95% dari dua ahli media berpendapat bahwa alat peraga yang dikembangkan mampu meningkatkan keefektifan dan konsentrasi peserta didik dan termasuk dalam kategori “Sangat layak”. Penilaian kelayakan oleh ahli media pada aspek tampilan alat peraga diperolah sebanyak 90% dari dua ahli media berpendapat bahwa alat peraga yang dikembangkan oleh peneliti menarik dari sudut pandang tampilannya serta mampu mendorong minat peserta didik untuk belajar lebih giat lagi dan termasuk dalam kategori “Sangat layak”. 90% ahli media berpendapat bahwa alat peraga yang dikembangkan memiliki kemudahan dalam penggunaan sehingga alat peraga termasuk dalam kategori “Sangat layak”. Sehingga hasil dari rata-rata yang diperoleh dalam validasi media ini adalah 91%, maka dari itu dapat dikategorikan “sangat layak”.

3. Hasil validasi guru fisika

Tabel 4.3 Hasil Validasi Guru Fisika

Aspek

Penilaian No

Penilaian

1 2 ∑Per

kriteria

∑Per Skor Skor

%

Kualitas isi

1 4 4 8

35 40 87,5

2 5 5 10

3 4 5 9

4 4 4 8

Tampilan

5 5 5 10

28 30 93,33

6 5 4 9

7 4 5 9

54 Penggunaan

8 4 5 9

27 30 90

9 4 5 9

10 5 4 9

Jumlah 44 46 90 90 100 90

Hasil dari tabel 4.3 diperoleh jumlah persentase masing-masing aspek penelitian yaitu 87,5% untuk aspek kualitas isi, 93,33%

tampilan alat peraga dan 90% pada penggunaan dengan rata-rata persentase kevalidan sebesar 90% dan dikategorikan “Sangat layak”

tanpa revisi.

4. Hasil validasi RPP

Tabel 4.4 Hasil Validasi RPP

Aspek

penilaian No

Penilaian

1 2 ∑Per

kriteria

∑Per Skor Skor

% Format

pelaksanaan pembelajaran

1 4 5 9

16 20 80

2 3 4 7

Isi rencana pelaksanaan pembelajaran

3 3 5 8

68 80 85

4 4 5 9

5 4 5 9

6 5 4 9

7 5 4 9

8 4 4 8

9 4 5 9

10 4 3 7

Bahasa yang digunakan

11 4 4 8

16 20 80

12 4 4 8

Jumlah 48 52 100 90 120 75

Berdasarkan tabel diatas dimana diisi oleh dua orang ahli RPP dengan ahli RPP pertama bapak Azmar,M.Pd, ahli RPP kedua bapak

55

Muhammad Zaini,M.Pd. berdasarkan tabel 4.4 diketahui bahwa jumlah persentase masing-masing aspek yaitu 80% untuk aspek format pelaksanaan pembelajaran, 85% untuk aspek isi RPP, 80% untuk aspek bahasa yang digunakan dengan rata-rata persentase kevalidan sebesar 75% dan dikategorikan “layak”.

5. Hasil uji coba pada sekolah peneliti

Tabel 4.5 Hasil Uji Coba Pada Sekolah Peneliti

Aspek

∑Per Aspek

∑skor Skor

Maksimal

Kelayakan SMPN 3 %

PALIBELO

Kualitas isi 370 370 420 88,09

Tampilan 280 280 315 88,88

Penggunaan 281 281 315 89,20

Jumlah 931 931 1.050 88,67

Uji coba alat peraga berbasis augmented reality dilakukan oleh peserta didik SMPN 3 Palibelo sebanyak 21 peserta didik dan peneliti mengambil 21 angket hasil respon peserta didik untuk dijadikan sebagai bahan acuan untuk pengujian alat peraga.

Uji coba skala besar (lapangan) dilakukan di SMPN 3 Palibelo pada tanggal 8 januari 2021 dengan jumlah peserta didik 21 orang.

Sebelum dimulainya pembelajaran hal utama yang dilakukan yaitu membukanya dengan salam dan memperkenalkan diri. Sebelum melakukan pelajaran, terlebih dahulu peneliti mengirimkan aplikasi augmented realty kepada peserta didik dan membagikan image target ke masing-masing peserta didik untuk mengscen ARnya. Setelah

56

masing-masing peserta didik mendapatkan aplikasi augmented reality dan image target, peneliti mengulas kembali materi suhu dan kalor dengan menambahkan penjelasan mengenai Augmented reality dan peserta didik mengscen augmented realty menggunakan image target yang telah dibagikan. Setelah pelajaran selesai, peserta didik diminta mengisi angket dan soal pilihan ganda sebagai penunjang pembelajaran fisika.

Angket peserta didik terdiri dari tiga aspek yaitu aspek kualitas isi, tampilan alat peraga dan aspek penggunaan dengan 10 indikator yang menggunakan skala likers dengan alernatif jawaban: 1( sangat kurang), 2(kurang), 3(cukup), 4(baik), 5( sangat baik).

6. Hasil posttest peserta didik

Tabel 4.6 Hasil Posttest Pada Peserta Didik

No Nilai Ket ∑skor Skor

maksimal

Skor %

1 95 Sangat baik 95 100 95

2 90 Sangat baik 90 100 90

3 90 Sangat baik 90 100 90

4 80 Baik 80 100 80

5 80 Baik 80 100 80

6 80 Baik 80 100 80

7 85 Sangat baik 85 100 85

8 90 Sangat baik 90 100 90

9 85 Sangat baik 85 100 85

10 95 Sangat baik 95 100 95

11 85 Sangat baik 85 100 85

12 80 Baik 80 100 80

13 90 Sangat baik 90 100 90

14 80 Baik 80 100 80

15 80 Baik 80 100 80

16 95 Sangat baik 95 100 95

57

17 80 Baik 80 100 80

18 85 Sangat baik 85 100 85

19 90 Sangat baik 90 100 90

20 80 Baik 80 100 80

21 85 Sangat baik 85 100 85

Jumlah Sangat baik 1.800 2.100 85,71

Pada tes hasil belajar ini yaitu untuk mengetahui prodak akhir sebagai penunjang dalam pembelajaran fisika yaitu alat peraga berbasis augmented reality. Berdasarkan pada tabel 4.6 hasil posttest pada sekolah peneliti dimana diperoleh rata-rata persentasenya sebesar 85,71%.

7. Hasil keaktifan peserta didik

Tabel 4.7 Hasil Keaktifan Peserta Didik Variabel Sub

Variabel

Aspek yang diamati

∑skor Skor maksi mum

Skor

%

Tingkat keaktifan

Keaktifan belajar peserta didik

Visual Mencatat 90 105 85,71 Aktif Lisan Mengajukan

pertanyaan, merespon pertanyaan

87 105 82,85 Aktif

Mendengar kan

Mendengarkan materi yang disampaikan

92 105 87,61 Sangat aktif Emosional Tegas dalam

menyampaikan ide, gagasan

84 105 80 Aktif

Mental Ikut serta diskusi dalam

kelompok, mempresentasi kan hasil kerja kelompok.

94 105 89,52 Sangat Aktif

58

Jumlah 447 525 85,14 Aktif

Berdasarkan pada tabel 4.7 diatas, rata-rata persentasi keaktifan peserta didik sebesar 85,14% dan dikategorikan “Sangat Aktif”.

8. Hasil Pengembangan Alat

Penelitian pengembangan alat peraga berbasis augmented reality pada materi suhu dan kalor sebagai penunjang pembelajaran fisika di SMPN 3 Palibelo. Pada penelitian ini peneliti menggunakan responden peserta didik kelas VII SMPN 3 Palibelo sebanyak 21 peserta didik yang sedang menempuh materi suhu dan kalor.

Penelitian pengembangan ini menghasilkan produk alat peraga berbasis augmented reality yang sudah dilakukan dan sudah direvisi.

Alat peraga yang dihasilkan dari penelitian ini dapat digunakan sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar dalam menjelaskan konsep materi suhu dan kalor.

Hasil penelitian pengembangan ini merupakan data tentang kebutuhan dalam pengembangan sebuah alat peraga berbasis augmented reality mengenai kevalidan, kepraktisan dan keefektifan alat peraga sebagai penunjang pembelajaran fisika. Dari perhitungan angket validasi ahli materi, ahli media, dan guru sebagai validator serta angket respon peserta didik dan hasil posttest peserta didik akan

59

didapatkan data sebagaimana keefektifan,kepraktisan, dan kevalidan alat peraga tersebut.

Gambar 4.1 Hasil pengembangan alat peraga

Gambar tampilan awal

Gambar tampilan scan AR

60

Gambar tampilan isi materi B. Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepraktisan, kevalidan dan keefektifan pada alat peraga berbasis Augmented Reality sebagai penunjang pada pembelajaran fisika pada materi suhu dan kalor di SMPN 3 Palibelo. Penelitian ini dilakukan pada kalas VIIB sebanyak 21 peserta didik yang dijadikan sampel. Pada penelitian ini peneliti menggunakan tujuh langkah sebagai pengembangannya diantaranya potensi dan masalah, pengumpulan data, desain produk, validasi produk, revisi produk, revisi produk, ujicoba produk sampai produk akhir.

Alat peraga ini dibuat karena permasalahan-permasalahan yang dihadapi peserta didik dimana pada proses belajar mengajar guru hanya menggunakan media papan tulis dan buku teks saja dan juga karena minimnya alat peraga sehingga membuat peserta didik kurang berminat dalam pelajaran fisika. Maka dengan adanya alat peraga berbasis

61

Augmented Reality ini bisa membantu guru pada saat proses belajar mengajar berlangsung dan membuat peserta didik bisa memahami konsep dari pembelajaran yang diajarakan pada materi suhu dan kalor. sehingga proses belajar mengajar lebih efekti dan tidak monoton. Pada alat peraga berbasis Augmented Reality ini juga memiliki kekurangan yaitu dimana alat peraga ini sensitif terhadap sudut pandang dan membutuhkan banyak data internet.

Hal pertama yang dilakukan peneliti dalam penelitian ini yaitu menentukan petensi dan masalah, setelah potensi dan masalah didapat selanjutnya mengumpulkan data dari hasil wawancara guru fisika disekolah tersebut. Maka diperoleh dari hasil wawancara tersebut adalah masih minimnya penggunaan alat peraga dan alat peraga sangat dibutuhkan dalam proses belajar mengajar. Selanjutnya peneliti melakukan perancangan produk alat peraga berbasis Augmented Reality yang layak untuk digunakan dalam pembelajaran setelah itu melakukan validasi oleh ahli. Tujuan dari validasi ahli ini yaitu untuk mendapatkan kritik serta saran untuk perbaikan-perbaikan alat peraga yang telah dirancang untuk kesempurnaan alat peraga serta dapat diujicobakan ke peserta didik dan mendapatkan kategori valid dan layak untuk digunakan.

Setelah alat peraga divalidasi oleh ahli materi, ahli media dan guru fisika, alat peraga direvisi sesuai dengan saran dan kritik dari validator, dapat peneliti paparkan ada beberapa yang harus peneliti perbaiki yaitu materi di dalam aplikasi AR perlu ditambahkan lagi supaya lebih lengkap

62

dan mudah dipahami oleh peserta didik dan juga membedakan setiap 3D objek yang terdapat dalam aplikasi AR supaya bisa dipahami lebih jelas.

Setelah dilakukan perbaikan selanjutnya melakukan ujicoba di SMPN 3 Palibelo dan tidak perlu direvisi lagi karena peserta didik pada kelas VIIB ii telah menyatakan bahwa alat perga yang dikembangkan telah dinyatakan layak untuk digunakan. Hasil akhir dari prodak yang dikembang ini yaitu alat peraga berbasis Augmented Reality pada materi suhu dan kalor sebagia penunjang pembelajaran fisika.

Alat peraga yang dikembangkan didesain sebagai penunjang pembelajaran fisika serta agar proses belajar mengajar fisika lebih efektif serta alat peraga yang dibuat valid, praktis dan efektif. Pernyataan tersebut di dukung dengan hasil penelitian peneliti berdasarkan hasil validasi ahli materi diperoleh sebanyak 84,44%, validasi ahli media diperoleh sebanyak 91%, validasi oleh guru fisika diperoleh sebanyak 90%, validasi RPP diperoleh sebanyak 75%, hasil posttest peserta didik diperoleh sebanyak 85,71% dan hasil angket respon peserta didik diperoleh sebanyak 88,67% , serta hasil keaktifan peserta didik diperoleh sebanyak 85,14%.

C. Revisi Produk

Setelah alat peraga divalidasi oleh ahli materi, ahli media dan guru, alat peraga direvisi sesuai dengan saran dan komentar dari masing-masing validator. Berikut merupakan pemaparan penilaian validasi oleh ahli mateti, ahli media dan guru:

1. Ahli Materi

63

Berdasarkan hasil validasi pertama terhadap alat peraga dengan perbaikan yaitu perlu penambahan materi di dalam aplikasi augmented reality.

Validasi kedua dengan perbaikan yaitu membuat materinya lebih menarik lagi.

2. Ahli Media

Validasi oleh ahli media pertama dengan perbaikan yaitu membedakan 3D objek yang ada didalam aplikasi Augmented reality.

Validasi kedua saran yaitu membuat 3D lebih menarik lagi.

3. Guru Fisika

Berupa pernyataan yaitu alat peraga yang peneliti buat sudah bagus dan bisa digunakan untuk membuat proses belajar mengajar fisika khususnya materi suhu dan kalor lebih efektif.

64 BAB V PENUTUP A. Kajian produk yang telah di revisi

Setelah melakukan perbaikan terhadap alat peraga Augmented Reality dan diujicobakan kepada peserta didik serta mendapatkan respon terhadap alat peraga berbasis Augmneted Reality yang telah dikembangkan. Selanjutnya setelah ujicoba produk selesai dan produk dikategorikan layak dan tidak perlu melakukan revisi lagi sehingga dapat dipergunakan dalam proses belajar mengajar.

Dari hasil penelitian dan pengembanag yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan yaitu:

1. Pengembangan alat peraga berbasis Augmented reality sebagai media pembelajaran fisika dirangcang dengan cara yang pertama menginstall unity 3D dan registrasi, yang kedua install JDK dan konfigurasi, yang ketiga install unity android support dan menginstal vuforia dan diregistrasi. Untuk pembuatan Augmented reality yang pertama mengiapkan 3D objek dan materi, yang kedua membuat lisensi, database dan gambar target di web vuforia, yang ketiga setting dan konfigurasi pada unity untuk pembuatan AR, yang keempat menambahkan komponen vuforia pada unity dan pembuatan proyek AR dan yang terakhir kompilasi kedalam bentuk instalasi Android.

2. Pengembangan alat peraga berbasis Augmented reality layak digunakan dalam pembelajaran dengan hasil validasi ahli materi

65

sebesar 84,44% dan dikategorikan “Sangat layak”, ahli media sebesar 91% dan dikategorikan “Sangat layak”, dan validasi guru mata pelajaran fisika sebesar 90% dan dikategorikan “Sangat layak”.

3. Respon peserta didik terhadap alat peraga berbasis Augmented reality yang dikembangkan peneliti berdasarkan hasil uji coba yang dilakukan yaitu ujicoba alat perga di sekolah dan mendapatkan persentase kelayakan rata-rata sebesar 88,67% dengan kriteria sangat layak.

B. Saran

1. Selanjutnya alat peraga berbasis Augmented reality ini dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin dalam proses pembelajaran supaya peserta didik dapat memahami konsep suhu dan kalor dengan mudah.

2. Bagi guru, semoga dalam proses belajr mengajar lebih baik menggunakan alat peraga supaya proses belajar mengajar dapat berlangsung efesien.

3. Bagi peneliti selanjutnya, sebaiknya alat peraga berbasis Augmented reality ini dapat ditambahkan lagi konsep-konsep fisika didalam aplikasi Augmented reality ini.

Dokumen terkait