• Tidak ada hasil yang ditemukan

Upaya-upaya yang dapat di lakukan untuk meningkatkan Kesadaran Hukum

BAB IV HASIL PENELITIAN

B. Upaya-upaya yang dapat di lakukan untuk meningkatkan Kesadaran Hukum

Kesadaran Hukum masyarakat tentang Pendaftaran Tanah

Upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan Kesadaran Hukum masyarakat mengenai pendaftaran Tanah dapat di tingkatkan melalui beberapa Metode antara lain berikut penjelasannya:

1. Penyuluhan Hukum

Penyuluhan Hukum dianggap memiliki peran sentral untuk meningkatkan Kesadaran Hukum masyarakat, di karenakan pada hakikatnya kegiatan ini memiliki tujuan pokok yakni untuk meningkatkan kualitas pemahaman terhadap produk Hukum yang dibuat oleh pemerintah terhadap proses berlangsungnya dinamika kehidupan di kalangan masyarakat. Penyuluhan Hukum yang di maksud pada penelitian ini berfokus pada sosialisasi terhadap bagaimana mekanisme dalam proses Pendaftaran Tanah dan menjelaskan dampak positif apa saja yang di peroleh setelah melakukan proses Pendaftaran atas bidang Tanah yang mereka punya. Sehingga apabila tingkat kesadaran Hukum masyarakat tergolong tinggi secara tidak langsung mereka akan menyadari hak dan kewajibannya sebagai warga negara, dalam hal ini akan tercipta kelompok masyarakat Hukum yang berpedoman pada asas keadilan, kemanfaatan dan kepastian. Berpedoman kepada Aturan

67 Permenkumham 10 tahun 2006 Tentang Pola penyuluhan Hukum dan Petunjuk Teknis PTSL N0. 1/juknis-100.HK.02.01/I/2022.

2. Peningkatan kualitas layanan pada sistem administrasi

Upaya selanjutnya yakni membahas mengenai kualitas layanan pada sistem administrasi kantor-kantor yang memiliki keterkaitan atas Mekanisme Pendaftaran Tanah. Alasan yang paling esensial untuk di jadikan sebagai dasar untuk peningkatan kualitas layanan pada sistem administrasi yakni seringnya kita dapati realitas di lapangan tidak sesuai dengan ketentuan instansi terkait belum lagi lokasi antara intansi satu dengan yang lain cukup jauh dan memakan proses waktu yang lama, tak hanya itu sering pula kita jumpai oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab (calo) memberikan jaminan kepada masyarakat agar proses Pendaftaran Tanahnya bisa di selesaikan lebih cepat..

Adapun solusi yang ingin di tawarkan peneliti ialah pemerintah dalam hal ini Kementerian ATR/BPN melakukan evaluasi atas proses administrasi Pendaftaran Tanah yang dilakukan.. Sebagaimana Pencanangan Zona Integritas WBK dan WBBM pada kantor BPN kabupaten Wajo yang berpedoman pada Peraturan Menteri PAN/RB No. 90 Tahun 2021 Tentang Pembangunan Dan Evaluasi Zona integritas menuju wilayah bebas dari korupsi dan wilayah birokrasi bersih dan melayani.

68 3. Membentuk satuan khusus yang bertugas sebagai pengawas atas program yang ingin dilaksanakan oleh pemerintah.

Pemerintah berinovasi untuk meningkatkan angka Pendaftaran Tanah dengan mengeluarkan kebijakan Program Prioritas Nasional berupa Pendaftaran Tanah Sistematis lengkap (PTSL). Namun pada nyatanya program tersebut dinilai belum tepat sasaran banyak masyarakat kelas ekonomi rendah yang tidak terdaftar pada program tersebut di karenakan jumlah kuota terhadap program tersebut sudah terpenuhi.

Terkait upaya yang dapat peneliti sarankan yakni membentuk satuan khusus yang memiliki tupoksi sebagai pengawas terhadap pelaksanaan program Pemerintah di berbagai lapisan masyarakat mulai dari perangkat tingkatan paling atas sampai dengan perangkat yang paling rendah, dengan hal ini setiap program yang akan di salurkan oleh pemerintah dapat mencapai kinerja maksimal dan tepat sasaran yang tentunya akan memperoleh indeks memuaskan atas penilaian dari masyarakat. Berkesesuaian dengan arahan pada pasal 11 Permen ATR/KBPN No. 6 Tahun 2018 tentang Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap.

69 BAB V

PENUTUP

Berdasarkan uraian-uraian pada bab sebelumnya berkaitan dengan Kesadaran Hukum masyarakat dalam Pendaftaran Tanah di Kabupaten Wajo, dapat peneliti kemukakan kesimpulan dan saran sebagai berikut:

A. Kesimpulan

1. Tingkat Kesadaran Hukum masyarakat dalam pendaftaran Tanah di Kabupaten Wajo dapat di kategorikan memenuhi kriteria cukup. Hal tersebut diketahui berdasarkan 4 indikator yang dijadikan sebagai bahan penilaian antara lain, pengetahuan Hukum, pemahaman Hukum, sikap Hukum, dan pola perilaku Hukum, namun masyarakat Kabupaten Wajo mengharapkan perhatian yang lebih untuk menyelesaikan permasalahan ini. Karena sebagian masyarakat Kabupaten Wajo belum terlalu paham mengenai mekanisme pada proses Pendaftaran Tanah berdasarkan ketentuan Perundang- undangan. Sebagian masyarakat Kabupaten Wajo juga mengerti dampak negatif apa saja yang di peroleh jika tidak memiliki bukti kepemilikan Hak atas Tanah berupa sertifikat dalam hal ini Data Yuridis.

2. Terdapat sejumlah faktor pendukung masyarakat untuk meningkatkan Kesadaran Hukum dalam hal mendaftarkan Tanahnya pertama, tingginya keinginan atau minat masyarakat untuk

70 melaksanakan proses Pendaftaran Tanah yang mereka miliki untuk menghindari klaim secara sepihak. Kedua, anggapan bahwa bukti fisik kepemilikan hak atas tanah tersebut sebagai simbol kepunyaan aset berharga dan yang ketiga, sebagai jaminan yang jelas serta sah di hadapan Hukum yang dapat diwariskan untuk anak cucu mereka 3. Sedangkan, Faktor penghambat masyarakat untuk mendaftarkan

Tanahnya yakni pertama, Biaya, masyarakat merasa bahwa tarif yang dikenakan untuk pengurusan Tanah mereka dinilai masih cukup tinggi dan program pemerintah yang sasarannya untuk masyarakat ekonomi kelas menengah ke bawah belum terlalu tepat.

Kedua, Berbelit-belit, faktor selanjutnya yakni berkenaan dengan layanan Administrasi yang di anggap cukup rumit untuk di lalui. Dan yang ketiga, Jauh, faktor jarak juga menjadi salah satu indikator yang mempengaruhi tingkat Kesadaran Hukum masyarakat dalam proses Pendaftaran Tanah.

4. Upaya-upaya yang dapat dilakukan Untuk meningkatkan Kesadaran Hukum masyarakat tentang Pendaftaran Tanah dapat di tempuh melalui beberapa cara berikut:pertama, Penyuluhan Hukum, Penyuluhan Hukum dianggap memiliki peran sentral untuk meningkatkan Kesadaran Hukum masyarakat, di karenakan pada hakikatnya kegiatan ini memiliki tujuan pokok yakni untuk meningkatkan kualitas pemahaman terhadap produk Hukum yang dibuat oleh pemerintah terhadap proses berlangsungnya dinamika

71 kehidupan di kalangan masyarakat. Kedua, Peningkatan kualitas layanan pada sistem administrasi upaya selanjutnya yakni membahas mengenai kualitas layanan pada sistem administrasi kantor-kantor yang memiliki keterkaitan atas Mekanisme Pendaftaran Tanah. Dan yang terakhir . Membentuk satuan khusus yang bertugas sebagai pengawas atas program yang ingin dilaksanakan oleh pemerintah. Pemerintah berinovasi untuk meningkatkan angka Pendaftaran Tanah dengan mengeluarkan kebijakan Program Prioritas Nasional berupa Pendaftaran Tanah Sistematis lengkap (PTSL). Namun pada nyatanya program tersebut dinilai belum tepat sasaran banyak masyarakat kelas ekonomi rendah yang tidak terdaftar pada program tersebut di karenakan jumlah kuota terhadap program tersebut sudah terpenuhi.

B. Saran

1. Terhadap Masyarakat, bagi yang beranggapan bahwa pengurusan tanah itu mahal bisa meminta kepada pejabat setempat untuk di daftarkan apabila terdapat program yang di keluarkan oleh pemerintah terkait Pendaftaran Tanah, masyarakat juga dapat meminta bantuan kepada pegawai pemerintahan untuk diberi petunjuk apabila terdapat syarat mengenai administrasi pertanahan yang kurang di pahami, dan apabila terkendala jarak dan alat transportasi mereka dapat memanfaatkan fasilitas kendaraan yang di sediakan oleh Pemerintah Daerah.

72 2. Kepada Pemerintah, harus mengadakan kegiatan Penyuluhan Hukum mengenai mekanisme Pendaftaran Tanah setidaknya kegiatan tersebut diadakan pada setiap kecamatan bahkan di laksanakan pada tingkat desa atau kelurahan. Untuk tarif/biaya diharapkan pemerintah saling berkoordinasi antara instansi yang memiliki keterkaitan dalam hal pengurusan kegiatan ini memberi keringanan kepada para pemohon dalam pengurusan Pendaftaran Tanah dan tentunya yang takkala penting pemerintah di dorong untuk selalu mengadakan evaluasi tingkat kinerja pelayanan Administrasi. Kemudian untuk Program pemerintah yang bertujuan untuk mempercepat proses pendaftaran Tanah penulis menyarankan untuk membentuk satuan khusus yang berperan sebagai pengawas pada saat pelaksanaan program tersebut.

73 Daftar Pustaka

Al-Quran

Quran Surah Al-Araaf ayat 58 Buku

Achmad Ali, Menguak Teori Hukum (Legal Theory) DAN Teori Peradilan (Judicialprudence),cet 4,Prenada media group,2012.

Bernard L. Tanya dkk,Teori Hukum (Strategi tertib manusia lintas ruang dan generasi),cet 4,genta publishing,2013.

FX Sumarja, Hukum Pendaftaran Tanah, cet VII,Bandar Lampung, Universitas Lampung,2010.

H.M. Arba, Hukum Agraria Indonesia, cet 3,Jakarta Sinar Grafika 2017.

Kamus Hukum, Cet VII,Citra Umbara,2013.

Moh Hatta, bab-bab tentang perolehan dan hapusnya hak atas tanah, liberty,Yogyakarta, 2014.

Nurul Qamar,Farah Syah Rezah, Metode Penelitian Hukum : Doktrinal dan Non-Doktrinal,Makassar,CV. Social Politic Genius (Sign).2020.

Otje Salman, Sosiologi Hukum, suatu pengantar, Armico,Bandung.1989.

Sri Hajati, Buku Ajar Hukum adat, Cetakan ke 2 (Jakarta Timur: Prenada Media Group 2019).

Soerjono Soekanto, Kesadaran Hukum dan Kepatuhan Hukum, edisi pertama, CV Rajawali, Jakarta.1982.

Siti Suprihatin,Studi Masyarakat Indonesia,UM Metro Press,2019

Urip Santoso, hukum agraria dan hak-hak atas tanah , prenada, Surabaya, 2005.

Petunjuk Teknis PTSL N0. 1/juknis-100.HK.02.01/I/2022.

74 Jurnal

Asep Hidayat,Engkus,Hasna Afra.N,”Implementasi kebijakan Agraria dan Tata Ruang tentang percepatan pelaksanaan Pendaftaran Tanah sitematis lengkap di kota Bandung”,Jurnal pembangunan sosial,vol 1 No. 1 Tahun 2018

Atang Hermawan Usman”Kesadaran hukum masyarakat dan pemerintah sebagai faktor tegaknya negara hukum di Indonesia”,jurnal wawasan hukum,vol. 30 No 1 februari 2014.

Denik Puspita, Problematika penerapan asas terjangkau dalam Pendaftaran Tanah,Pena Justisia:media komunikasi dan kajian Hukum,Vol 18,No 2 ,2019.

Haris Yonatan Parmahan sibuea, “Arti penting Pendaftaran Tanah untuk pertama kali”,Jurnal DPR,Vol 2, No 2, November 2011.

Muh Akbar Middin, Salle Salle, Aan Aswari,”Menakar faktor penghambat dalam mewujudkan kepastian Hukum di bidang Pertanahan”, Pleno Jure Jurnal Ilmu Hukum LL-DIKTI wilayah IX sulawesi, Vol 10, No, 2, Oktober 2021.

Zulkarnain Hasibuan,Kesadaran Hukum dan Ketaatan Hukum masyarakat dewasa ini.Jurnal Justitia,Vol 1, No 1,2013.

Peraturan Perundang-undangan

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Kitab undang-undang Hukum Perdata Indonesia Staatsblad No. 23

Undang-undang No. 5 Tahun 1960 Tentang peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria

Undang Undang No. 1 Tahun 2022 Tentang Hubungan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.

Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah.

Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 2021 Tentang Hak Pengelolaan, Hak Atas Tanah, Satuan Rumah Susun , dan Pendaftaran Tanah.

75 Peraturan Pemerintah No. 34 Tahun 2016 Tentang Pajak penghasilan tanah dan/atau bangunan, dan perjanjian perikatan jual-beli atas tanah dan/atau bangunan beserta perubahannya.

Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia No. 6 Tahun 2018 Tentang Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap.

Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional No. 33 Tahun 2021 tentang Uang Jasa Pembuatan Akta Tanah

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara/Reformasi Birokrasi No. 90 Tahun 2021 Tentang Pembangunan Dan Evaluasi Zona integritas menuju wilayah bebas dari korupsi dan wilayah birokrasi bersih dan melayani.

Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No. 10 tahun 2006 Tentang Pola penyuluhan Hukum

Instruksi Presiden Republik Indonesia No. 2 tahun 2018 Tentang Percepatan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap Di Seluruh Wilayah Republik Indonesia.

Instruksi Presiden Republik Indonesia No. 1 Tahun 1991 Tentang Kompilasi Hukum Islam

Website

Admin Wajokab,sosialisasi pendaftaran tanah dalam rangka memantapkn tugas desa dan kelurahan sebagai satuan wilayah pendaftaran tanah, https://wajokab.go.id/data/berita/detail/sosialisasi-pendaftaran- tanah-dalam-rangka-memantapkan-tugas-desa-dan-kelurahan-

sebagai-satuan-wilayah-pendaftaran-tanah, di akses pada sabtu 13 November 2021 06:47:27 Wita.

Johnson Simanjuntak,”80 juta bidang tanah telah bersertifikat di 2022,masih 46 juta lagi yang harus di selesaikan, https://www.tribunnews.com/nasional/2022/06/03/80-juta-bidang-

Dokumen terkait