• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

B. Analisis Debit Pengaliran

1. Menghitung Luas Penampang Basah

Berdasarkan persamaan 6 halaman 11 untuk menghitung luas penampang basah saluran

A = (B+mh)h

A = (10,70 + 1 x 1,66) x 1,66 = 19,26 m3

Jadi luas penampang basah pada saluran BL 3 – BL 4 yaitu 19,26 m3 2. Keliling Basah

Bl 7 - BL 8 1.22 1 10.70 14.81 18.64 0.79 0.51 7.62

BL 12 - BL 13 1.19 1.5 7.70 11.29 14.26 0.79 0.51 5.80

BL 14 - BL 15 1.17 1.5 5.50 8.49 11.09 0.77 0.50 4.26

7.66 Titik

Pengamatan

Hasil Penelitian

1 10.70 19.26 15.13 1.27 0.70 13.57

1 11.25 15.08 19.33 0.78 0.51

1.66 BL 8 - BL 9 1.21 BL 3 - BL 4

Tinggi Muka Air (h) (m)

Kemiringa n saluran

(m)

Lebar Saluran

(b) (m)

Luas Penam

pang (A) (m3)

Keliling Basah (P)

(m)

Radius Hidrolis (R) (m)

Kecepa tan Aliran

(V)

Debit Aliran (Q)

(m3/dtk)

Berdasarkan persamaan 3 halaman 11 untuk menghitung keliling basah P = B+2xh

P = 10,70 + 2 x 1,22 √1 + 12 = 15,13 m

Jadi keliling basah pada saluran BL 3 – BL 4 yaitu 18,64 m 3. Radius Hidrolis

Berdasarkan persaman 4 halaman 11 untuk menghitung radius hidrolis

R = 19,26 / 15,13 = 1,27 m

Jadi radius hidrolis pada saluran BL 3 – BL 4 yaitu 1,27 m 4. Kecepatan Aliran

Berdasarkan persamaan 5 halaman 11 untuk menghitung kecepatan aliran V = (R)2/3 (S)1/2

V = 60 x 1,272/3 x 0,00011/2 = 0,70 m/dtk

Jadi kecepatan aliran pada saluran BL 3 _ BL 4 yaitu 0,70 m/dtk 5. Debit Aliran

Berdasarkan persamaan 1halaman 10 untuk menghitung debit aliran Q = A x v

Q = 19,26 x 0,70 = 13,57 m3/dtk

Jadi debit aliran pada saluran BL3 – BL4 yaitu 13,57 m3/dtk, untuk perhitungan selanjutnya dari BL 7- BL 8 dengan luas penampang basah yaitu 14.81m3, keliling basah 18.64 m, radius hidrolis 0.79 m, kecepatan aliran 0.51 m/dtk, debit aliran 7.62 m3/dtk. BL 8 – BL 9 luas penampang basah 15,08 m3, keliling basah 19,33 m, radius hidrolis 0,78 m, kecepatan aliran 0,51 m/dtk, debit aliran 7,66 m3/dtk. BL 12 – BL 13 luas penampang 11,29 m3, keliling basah 14,26 m, radius hidrolis 0,79 m, kecepatan aliran 0,51 m/dtk, debit aliran 5,80 m3/dtk. BL 14 – BL 15 luas penampang basah 8,49 m3, keliling basah 11,09 m, radius hidrolis 0,77 m, kecepatan aliran 0,50 m/dtk, debit aliran 4,26 m3/dtk. untuk data lebih jelasnya dapat di lihat pada pembahasan di bawah ini.

Gambar 6. Hubungan antara Kecepatan aliran (v) (m/dtk) dan Tinggi Muka Air (h) (m).

Berdasarkan tabel 3 dan gambar 6 menunjukan terjadi perubahan kecepatan aliran pada saluran BL 12-BL13 pada data lama dan hasil amatan yang mana data lama yaitu 0,84 m/dtk sedangkan hasil amatan 0,51 m/dtk.

hal ini terjadi dikarenakan oleh terjadinya pengendapan pada saluran tersebut.

Gambar 7. Hubungan antara debit aliran (Q) (m3/dtk) dan kecepatan (v) (m/dtk).

Pada gambar 7 menunjukan hasil amatan dilapangan terdapat kurangnya debit pada saluran BL14-BL15 yaitu 4.26 m3/dtk dibandinkan dengan data lama yaitu 6.44 m3/dtk .ini terjadi disebabkan oleh kecepatan aliran yang berkurang sehingga sedimen yang terdapat pada saluran tersebut telah mengendap.

Adapun hasil dari pembahasan diatas dapat dilihat pada tabel 3 di bawah ini.

Tabel 3. Data perhitungan dimensi saluran berdasarkan hasli pengamatan di saluran

Tabel 4. Dimensi geometri saluran

C. Pengaruh Kecepatan Aliran Terhadap Sedimentasi

Tabel 5. Hasil perhitungan sedimen melayang pada saluran primer D.I kampili

Hasil Amatan No. Titik

Pengamatan

Lebar

Penampang (B)

Kecepatan Aliran (v)

Debit Sedimen Melayang (Qsm)

(m) m/dtk (ton/tahun)

1 BL 3 – BL 4 10.70 0,33 2778.873

2 BL 7 – BL 8 11.25 0,35 3041.507

3 BL 8 – BL 9 11.25 0,35 3740.073

4 BL 12 – BL 13 7.70 0,52 1580.240

5 BL 14 – BL 15 5.50 0,53 2484.557

Sumber : Hasil perhitungan

BL 3 - BL 4 0.70 1.66

BL 7 - BL 8 0.51 1.22

BL 8 - BL 9 0.51 1.21

BL 12 - BL 13 0.51 1.20

BL 14 - BL 15 0.50 1.17 4.26

Titik Pengamatan

7.62 7.66 5.80 Hasil Penelitian

Kecepatan Aliran (V)

Tinggi Muka Air

(h) Debit Aliran

(m/dtk) (m) (m3/dtk)

13.57

Tabel 6. Hasil perhitungan sedimen dasar pada saluran primer D.I kampili

Hasil Amatan

No. Titik

Pengamatan

Lebar

Penampang (B)

Kecepatan Aliran (v)

Debit Sedimen Dasar (Gs)

(m) m/dtk (ton/tahun)

1 BL 3 – BL 4 10.70 0,33 146.784

2 BL 7 – BL 8 11.25 0,35 154.329

3 BL 8 – BL 9 11.25 0,35 122.399

4 BL 12 – BL 13 7.70 0,52 83.775

5 BL 14 – BL 15 5.50 0,53 59.840

Sumber : Hasil perhitungan

Gambar 8. Hubungan antara sedimentasi dan kecepatan aliran pada saluran primer D.I kampili.

Berdasarkan gambar 8 menunjukan jumlah sedimen melayang tertinggi dalam satu tahun berada pada titik pengamatan ke tiga yaitu 3740.073 ton/thn dengan kecepatan aliran 0,2 m/dtk . sementara sedimen dasar tertinggi dalam satu tahun berada pada titik pengamatan 154.329 ton/thn dengan kecepatan 0,30 m/dtk

D. Tingkat Sedimentasi Pada Saluran Primer

1. Sedimen Melayang

Sebelum menghitung sedimen melayang terlebih dahulu harus diketahui debir air (Qw) dan konsentrasi sedimen (Cs).

Qw = A x V

= 22,33 x 0,33

= 11,12 m³/dtk.

Untuk nilai konsentrasi sedimen melayang (Cs) diperoleh dari hasil contoh air yang telah di uji pada laboratorium.

Qsm = Qw x Cs x 0,0864 = 11,12 x 3,25 x 0,0864 =3,12 ton/hari

Dari perhitungan di atas terdapat nilai sedimen melayang 3,12 ton/hari, dan untuk mencari sedimen melayang pada satuan ton/bulan yaitu dengan cara 30 hari x 3,12 ton/hari = 93,67 ton/bln, kemudian untuk mencari sedimen melayang dengan satuan ton/tahun yaitu 93,67 x 12 =1124,06 ton/tahun.

Tabel 7.Hasil perhitungan sedimen melayang pada saluran primer D.I Kampili.

0.66 2314.236 0.33 3864.182

0.66 2415.455 0.35 2821.212

0.67 2520.904 0.35 3408.906

0.81 835.182 0.52 2380.260

0.82 793.557 0.53 2243.847

(m/dtk) (Qsm) (ton/thn)

Data Lama Hasil Amatan

Kecepatan Aliran (V) Kecepatan Aliran (V)

(m/dtk)

Debit Sedimen melayang

(Qsm) (ton/thn) BL 3 - BL 4

BL 7 - BL 8 BL 8 - BL 9 BL 12 - BL 13 BL 14 - BL 15

Titik Pengamatan Debit Sedimen melayang

Gambar 9. Hubungan antara debit sedimen melayang (Qsm) (ton/thn) dengan kecepatan (v) (m/dtk).

Pada gambar 9 menunjukan kecepatan aliran terendah berdasarkan data dan hasil perhitungan pada data lama berada pada titik pengamatan ke satu yaitu 0,66 m/dtk dan data hasil amatan berada pada titik pengamatan ke satu 0,33 m/dtk . sementara jumlah sedimen tertinggi dalam satu tahun data lama berada pada titik pengamatan ke tiga yaitu 2520,904 ton/tahun dan hasil amatan berada pada titik pengamatan kesatu yaitu 3864,182 ton/tahun.

Gambar 10. Hubungan antara debit sedimen melayang (Qsm) (ton/thn) dengan debit air (Qw) (m3/dtk).

Pada gambar 10 menunjukan debit air terendah pada data lama Gowa berada di titik pengamatan ke lima yaitu 7,19 m3/dtk dan data hasil amatan berada di titik pengamatan ke lima yaitu 4,48 m3/dtk. kemudian sedimen tertinggi dalam satu tahun pada data kantor data lama berada di titik pengamatan ketiga 2520,904 ton/tahun dan data hasil pengamatan berada dititik pengamatan kesatu yaitu 3864,182 ton/thn.

2. Sedimen Dasar

Berdasarkan persamaan 14 untuk menghitung sedimen dasar diketahui B = 10.70 m V = 0,27 m/dtk g = 9,81 m/dtk

D90 = 4.75 h = 1.67 m I = 0.00011 x 10 4

s = 2,02 Qs = R

= A = B x h = 10.70 x 1.67 =1.8 m²

Q H

P = B + 2h = 10.70 + 2 (1.67) =14.04 m² R = A

= 17.869

= 1.27 P 14.04

Qs

= R

= 1.27

= 0.762

Q H 1.67

K = Nilai kehilangan tenaga akibat bentuk dasar saluran K’ = Nilai kehilangan tenaga akibat gesekan dengan butiran

K =

V

=

0,27

= 21.92 m/dtk R2/3 x I1/2 1.272/3 x

0,000111/2

K I = 26 / (d90) 1/6 = 26 / (4.75)1/6 = 20.04 m/dtk (k / k I )3/2 = (21.92 / 20.04) 3/2 = (1.094) 3/2

w . Qs

(k/kI)3/2 hI = 0,047 ( s -  w) dm + 0,25 ( w/g) 1/3(tb)2/3 Q

1 x 0.762 x (1,094)3/2 . (1.67) (0,00011 x 10-4) = 0,047 (1,02) (1,5x10-3)+ 0,25 x (1/9,8)1/3 Tb 3/2

0.00016 = 0.000072 + 0,250 . Tb 2/3 Tb 3/2 = 0.250

= 0.00065 0.00016

Tb Gs

=

=

0.00065 m3/dtk

0.00065 x 10.7= 4,65 x 10-6 m3/dtk

Jadi berdasarkan hasil perhitungan diatas terdapat volume sedimen dasar di saluran BL - BL 4 selama setahun = 365 x 24 x 60 x 60 x 4,65 x 10-6

= 146.784 m3/tahun. untuk saluran selanjutnya dapat dilihat pada tabel 5 dibawah .

Tabel 8. Data perhitungan sedimen dasar pada saluran primer D.I Kampili

Titik

Pengamatan

Data Lama Lebar

Penampang (B)

Kecepatan Aliran (V)

Berat Kering (gs)

Debit Sedimen Dasar (Qsd) (m) (m/dtk) (kg/m.sec) (ton/tahun) BL 3 - BL 4 10,70 0,66 3,54 x 10-6 120,321 BL 7 – BL 8 11,25 0,66 3,34 x 10-6 124,453 BL 8 – BL 9 11.25 0,67 3,14 x 10-6 110,226 BL 12 – BL 13 7,70 0,81 2,15 x 10-6 68,337 BL 14 – BL 15 5,50 0,82 1,5 x 10-6 49,277 Sumber : Data Lama

Tabel 9. Data dan hasil perhitungan sedimen dasar pada saluran primer D.I kampili

Titik

Pengamatan

Hasil Amatan Lebar

Penampang (B)

Kecepatan Aliran (V)

Berat Kering (gs)

Debit Sedimen Dasar (Qsd) (m) (m/dtk) (kg/m.sec) (ton/tahun) BL 3 - BL 4 10,70 0,33 4,65 x 10-6 146.784 BL 7 – BL 8 11,25 0,35 4,89 x 10-6 154.329 BL 8 – BL 9 11.25 0,35 3,88 x 10-6 122.399 BL 12 – BL 13 7,70 0,52 2,66 x 10-6 83.775 BL 14 – BL 15 5,50 0,53 1,9 x 10-6 59.840 Sumber : Hasil Perhitungan

Gambar 11. Hubungan antara debit sedimen dasar (Qsd) (ton/tahun) dan kecepatan aliran (V) (m/dtk).

Pada gambar 11 menunjukan grafik kecepatan aliran terendah pada data lama berada pada titik pengamatan kesatu yaitu 0,66 m/dtk dan data amatan berada pada titik pengamatan kesatu 0,33 m/dtk. sementara jumlah sedimen dasar tertinggi dalam satu tahun data lama berada pada titik pengamatan ke dua yaitu 124,453 ton/tahun dan data amatan berada pada titik pengamatan kedua yaitu 154.329 ton/tahun.

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah di uraikan pada bab sebelumnya maka kami mengambil kesimpulan sebagai berikut :

1. kecepatan aliran BL 3-BL 4 yaitu 0,33 m/dtk dengan jumlah sedimen melayang 3864,182 ton/tahun dan sedimen dasar yaitu 146,784 ton/tahun, kecepatan aliran BL 7-BL 8 yaitu 0,35 m/dtk dengan jumlah sedimen melayang 2821,212 ton/tahun dan sedimen dasar 154,329 ton/tahun, kecepatan aliran BL 8-BL 9 yaitu 0,35 m/dtk dengan jumlah sedimen melayang 3408,906 ton/tahun dan sedimen dasar 122,399 ton/tahun, kecepatan aliran BL 12-BL 13 yaitu 0,52 m/dtk dengan jumlah sedimen melayang 2380,260 ton/tahun dan sedimen dasar 83,775 ton/tahun, kecepatan aliran BL 14-BL 15 yaitu 0,53 m/dtk dengan jumlah sedimen melayang 2243,874 ton/tahun dan sedimen dasar 59,840 ton/tahun.

2. Jumlah sedimen dasar BL 3 - BL 4 yaitu 146,784 ton/tahun, BL 7 – BL 8 yaitu 154,329 ton/tahun, BL 8 – BL 9 yaitu 122,399 ton/tahun, BL 12 – BL

13 yaitu 83,775 ton/tahun, BL 14 – BL 15 yaitu 59,840 ton/tahun. Jumlah sedimen melayang BL 3-BL 4 yaitu 3864,182 ton/tahun, BL 7-BL 8 yaitu 2821,212 ton/tahun, BL 8-BL 9 yaitu 3408,906 ton/tahun, BL 12-BL 13 yaitu 2380,260 ton/tahun, BL 14-BL 15 yaitu 2243,874 ton/tahun.

B. SARAN

1. Pengembangan penelitian tentang peningkatan sedimen yang mempengaruhi kecepatan aliran pada saluran primer.

2. Khususnya dinas terkait dapat lebih memperhatikan serta menindaklanjuti pengangkutan sedimen pada saluran tersebut.

3. Sosialisasi kepada masyarakat mengenai pengaruh sedimentasi terhadap pengaliran air ke daerah persawahan

DAFTAR PUSTAKA

Al farobi, M. Yushar, 2010, Pengendalian Sedimentasi di Saluran Irigasi dengan Pembangkitkan Arus Turbulensi, Tugas Akhir S1, UNS

Asdak. C, 2014. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta

Anonim, 1986, Kriteria Perencanaan Bagian Saluran (KP-03), Direktorat Jenderal Pengairan, Jakarta.

Andi, et al, 2014, Perilaku Sedimen Melayang Pada Saluran Primer Jaringan Irigasi Bantimurung. Jurnal Teknologi Pertanian, Universitas Hasanudin.

DPU Pengairan, 1986, Standar Perencanaan Irigasi Kriteria Perencanaan Saluran KP-03, Bandung.

Gandakoesuma (1981), Definisi Irigasi Gajah Mada University Press, Yogyakarta.

Mardjikoen, P, 1987, Angkutan Sedimen, Yogyakarta : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas gadjah Mada.

Soewarno, 1991, Hidrologi: Pengukuran dan Pengolahan Data Aliran Sungai (Hidrometri), Nova, Bandung, Hal. 643 – 795

Sidharta, S.K., 1997. Irigasi Dan Bangunan Air, Gunadarma 1997

Widyastanto, Alfan, 2006, Pengaruh Variasi Kemiringan Dasar Saluran Terhadap Laju Bed Load Pada Saluran Terbuka Dengan Pola Aliran Steady Uniform Flow, Tugas Akhir S1, UNS

Mardjikoen,P.,1998”,Transpor Sedimen”,Proyek Peningkatan/Pengembangan Perguruan Tinggi Universitas Gajah Mada, Yogyakarta

Wesli, Ir.,2008, Drainase Perkotaan, Graha Ilmu, Yogyakarta

LAMPIRAN 1. GEOMETRI SALURAN

Jumlah 9.86 3.40 8.32 3.07 63.32

Rata - rata 1.97 0.68 1.66 0.61 12.66

Sumber. Hasil pengamatan lapangan dari kantor PSDA Gowa dan Hasil perhitungan dari pengamatan langsung pada saluran primer Tinggi

Muka Air (h) (m)

0.68 1.21 25.11 10.70

19.77 20.21 10.70 1

11.44 0.59 0.98 19.57 19.26 10.70 1

12.31 0.61 1.02

14.33 0.64 1.11 20.19 22.33 10.70 1

1 10.70 19.96 19.71 1.01 0.60 12.07 1 10.70 21.14 19.95 1.06 0.62 13.18 S e b e l u m P e n g a m a t a n S e s u d a h P e n g a m a t a n

1.70

1.64

1.62

1.57

Kemiringan saluran (m) Lebar Saluran (b) (m) Luas Penampang (A) (m3) Keliling Basah (P) (m) Radius Hidrolis (R) (m)

5 1.97

Luas Penampang (A) (m3)

1 1

Keliling Basah (P) Radius Hidrolis (R) (m) Kecepatan Aliran (V) (m/dtk)

Tinggi Muka Air (h) (m)

1 10.70 24.81 1.20 0.68 10.70

1

24.96 10.70

1 1.21 0.68

10.70 24.96 1.21 0.68

Debit Aliran (Q) (m3/dtk)

BL 3 - BL 4

1 1.98

Titik Pengamatan Kemiringan saluran (m) Lebar Saluran (b) (m) Kecepatan Aliran (V) (m/dtk)

2 1.97

3

1.79

1.96

4 1.98

0.68 1.21 25.11

Jumlah 7.93 2.99 6.09 2.75 39.88

Rata - rata 1.59 0.60 1.22 0.55 7.98

Sumber. Hasil pengamatan lapangan dari kantor PSDA Gowa dan Hasil perhitungan dari pengamatan langsung pada saluran primer Luas Penampang (A) (m3) Keliling Basah

1 10.70 14.54

Lebar Saluran (b) (m)

Tinggi Muka Air (h) (m)

1.24

1 10.70 21.22

18.63 14.75

1 10.70 0.79 0.69 10.18

8.01 0.54 0.80 18.64 14.83 10.70

1 10.70 19.26 0.98 0.59

0.58 0.96 18.71 10.70 1

18.58 0.78 1

Keliling Basah (P) (m) Radius Hidrolis (R) (m) Kecepatan Aliran (V) (m/dtk) Debit Aliran (Q) (m3/dtk)

Kemiringan saluran (m) Luas Penampang (A) (m3)

0.51 7.41 1.24

3 1.57 1.22

4 1.50 1.20

1.18 1 10.70 14.07 18.48 0.76 0.50 7.04

7.24 0.51 0.77 18.54 14.33 10.70 1

5 1.62

2 1.53

Titik Pengamatan

1 10.70 19.96 1.01 0.60

0.58 0.94 18.30 10.70 1

Kemiringan saluran (m) Lebar Saluran (b) (m)

1.06 0.62

BL 7 - BL 8

1 1.71

S e b e l u m P e n g a m a t a n S e s u d a h P e n g a m a t a n

Radius Hidrolis (R) (m) Kecepatan Aliran (V) (m/dtk)

Tinggi Muka Air (h) (m)

Jumlah 8.35 3.09 6.06 2.60 39.30

Rata - rata 1.67 0.62 1.21 0.52 7.86

Sumber. Hasil pengamatan lapangan dari kantor PSDA Gowa dan Hasil perhitungan dari pengamatan langsung pada saluran primer

8.11

11.25 1

1 11.25

0.51 7.54 7.99 0.52 0.81 18.74 0.62

1.05

15.41 0.82 0.53

8.14 0.53 0.82 18.74 15.43 11.25 1

15.27

0.51 0.79 18.74 14.72 11.25 1

1 11.25 14.75 1.05 0.62

7.52 0.79

1

Tinggi Muka Air (h) (m)

1.23

3 1.67 1.22

4 1.67

1.24

1.19

1.18 0.62 1.05 21.58 11.25 1

0.62 1.05 21.58 11.25

21.58

2

11.25

18.74

1.67 18.74

S e s u d a h P e n g a m a t a n

Titik Pengamatan

Tinggi Muka Air (h) (m)

Kemiringan saluran (m) Lebar Saluran (b) (m) Luas Penampang (A) (m3) Keliling Basah Radius Hidrolis (R) (m) Radius Hidrolis (R) (m) Kecepatan Aliran (V) (m/dtk) Debit Aliran (Q) (m3/dtk)

Rata -rata

Kecepatan Aliran (V) (m/dtk) Kemiringan saluran (m) Lebar Saluran (b) (m) Luas Penampang (A) (m3) Keliling Basah (P) (m)

1

BL 8 - BL 9

1 1.67

S e b e l u m P e n g a m a t a n

5 1.67 1 11.25 21.58 1.05 0.62

1 11.25 21.58

Jumlah 7.92 3.12 5.98 2.57 29.21

Rata - rata 1.58 0.62 1.20 0.51 5.84

Sumber. Hasil pengamatan lapangan dari kantor PSDA Gowa dan Hasil perhitungan dari pengamatan langsung pada saluran primer

1.02 1.5 7.70 11.06 14.20 0.78 0.51 5.62

5.83 14.31

11.49 7.70 1.5

14.27 11.33 7.70 1.5

14.27 11.33 7.70 1.5

0.80

0.61

0.51 0.79

5.83 0.51 0.79

5.97 0.52 1.08

22.16

Kemiringan saluran (m) Lebar Saluran (b) (m) Luas Penampang (A) (m3)

0.63 11.25

1.5 1.5 7.70 11.51 14.31 0.80

0.52 5.96

S e b e l u m P e n g a m a t a n S e s u d a h P e n g a m a t a n

Titik Pengamatan Kemiringan saluran (m) Lebar Saluran (b) (m) Luas Penampang (A) (m3) Keliling Basah Radius Hidrolis (R) (m) Radius Hidrolis (R) (m) Kecepatan Aliran (V) (m/dtk) Debit Aliran (Q) (m3/dtk)

Kecepatan Aliran (V) (m/dtk)

1.21

3 1.57 1.19

4 1.61

1.21

1.19

1.17 20.72

11.25 1.5

1.5 11.25 21.68 1.06 0.62

BL 12 - BL 13

1 1.62

5 1.53

Keliling Basah (P) (m)

1.5 11.25 21.36 1.05 0.62

1.5 11.25 22.00 1.08 0.63

2 1.59

Tinggi Muka Air (h) (m)

Tinggi Muka Air (h) (m)

Jumlah 7.92 3.08 5.85 2.51 21.33

Rata - rata 1.58 0.62 1.17 0.50 4.27

Sumber. Hasil pengamatan lapangan dari kantor PSDA Gowa dan Hasil perhitungan dari pengamatan langsung pada saluran primer

Tinggi Muka Air

(h) (m)

Lu

as Penampang(A) (m3) KelilingBasah Radius Hidrolis (R)(m) Radius Hidrolis (R)(m) Kecepatan Aliran(V) (m/dtk) DebitAliran(Q) (m3/dtk)

Kecepatan Aliran(V) (m/dtk) Kemiringan saluran(m) LebarSaluran (b)(m) Luas Penampang(A) (m3)

BL14-BL15

1 1.62

5 1.53

KelilingBasah (P)(m)

1.5 7.70 16.41 1.06 0.62

0.62 16.04

7.70 1.5

2 1.59

3 1.57 1.5 7.70 15.79 0.61

5.50 8.22 0.75 0.49 4.06

4.21 0.50 0.76 11.06 8.42 5.50 1.5

11.00 1.5

4.28

0.76 11.08 8.47 1.5

1.5 5.50 8.51

0.79 11.20 5.50

1.5 8.85

0.60 1.00 15.29 7.70 1.5

0.62 1.5

1.04

LebarSaluran (b)(m)

0.51

0.50

5.50

1.05 16.29 7.70

11.09 0.77

4.54

4.25 Tinggi

Muka Air (h) (m)

0.50 1.17

4 1.61

1.17

S e b e l u m P e n g a m a t a n S e s u d a h P e n g a m a t a n

Titik Pengamatan Kemiringan saluran(m)

1.21

1.16

1.14

1.03

lxv

LAMPIRAN 2 .DEBIT SEDIMEN MELAYANG

(gr/cm³) (mg/ltr) (m³/dtk) (ton/hr) (ton/bln) (m³/thn) v1 0.7

v2 0.7 v3 0.7 v4 0.7 v5 0.7 v1 0.7 v2 0.7 v3 0.7 v4 0.7 v5 0.7 v1 0.7 v2 0.7 v3 0.7 v4 0.7 v5 0.7 v1 0.7 v2 0.6 v3 0.6 v4 0.6 v5 0.6 v1 0.6 v2 0.6 v3 0.6 v4 0.6 v5 0.6

0.66 16.53 2314.24

sumber : data kantor Dinas PU Gowa dan hasil perhitungan dari pengamatan lapangan

BL 3 - BL 4

40.62

40.66

40.66

36.06

34.85

487.38

487.96

487.96

432.70

418.25

1.02 2.25

17.41

17.43

17.43

15.46

14.94

3.38

3.39

3.39

3.00

2.90 2.25

1.02

1.02 2.25

1.02 2.25

1.02 2.25

3

4

5

24.87

24.90

24.90

24.93

24.90 0.7

0.7

0.7

0.6

0.6 1.96

1.97

1.97

1.97

1.97

Tinggi Muka Air (h) (m) Titik Pengamatan

Kecepatan (V) (m/dtk)

Luas Penampang (A) (m²) Berat Jenis (Bj) Kons. Sedimen (Cs) Debit Air (Qw) Debit Sedimen Melayang (Qsm) Debit Sedimen melayang (Qsm) Debit Sedimen melayang (Qsm)

Rata -rata

1

2

Sebelum Pengamatan

Jumlah

(gr/cm³) (mg/ltr) (m³/dtk) (ton/hr) (ton/bln) (m³/thn) v1 0.5

v2 0.5 v3 0.5 v4 0.5 v5 0.5 v1 0.4 v2 0.4 v3 0.4 v4 0.4 v5 0.4 v1 0.3 v2 0.3 v3 0.4 v4 0.4 v5 0.3 v1 0.3 v2 0.3 v3 0.4 v4 0.4 v5 0.3 v1 0.3 v2 0.3 v3 0.3 v4 0.3 v5 0.2

0.33 7.65 3864.18

Sesudah Pengamatan

670.09

6.39 1.79 53.80 645.62

5.51 1.55 46.41 556.94

1.03 3.25

1.03 3.25

1.03 3.25

11.12 3.12 93.67

8.58 2.41 72.29

6.63 1.86 55.84

0.5

0.4

0.3

0.3

0.3

22.33

21.14

20.21

19.96

19.26 1.79

1.70

1.64

1.62

1.57 1

2

3

4

5

Kecepatan (V) (m/dtk)

Tinggi Muka Air (h) (m) Luas Penampang (A) (m²) Berat Jenis (Bj) Kons. Sedimen (Cs) Debit Air (Qw) Debit Sedimen Melayang (Qsm) Debit Sedimen melayang (Qsm) Debit Sedimen melayang (Qsm)

Rata -rata

1.03 3.25

1.03 3.25

1124.06

867.48 Titik Pengamatan

Jumlah

BL 3 - BL 4

lxvi

(gr/cm³) (mg/ltr) (m³/dtk) (ton/hr) (ton/bln) (m³/thn)

v1 0.7

v2 0.7

v3 0.7

v4 0.7

v5 0.7

v1 0.7

v2 0.7

v3 0.6

v4 0.6

v5 0.7

v1 0.7

v2 0.6

v3 0.6

v4 0.6

v5 0.7

v1 0.7

v2 0.6

v3 0.6

v4 0.6

v5 0.7

v1 0.7

v2 0.7

v3 0.6

v4 0.7

v5 0.7

0.66 13.51 2415.46

sumber : data kantor Dinas PU Gowa dan hasil perhitungan dari pengamatan lapangan

1.34 40.27 483.27

13.34 1.33 39.77 477.30

12.08 1.20 36.00 431.97

0.72 1.15

0.72 1.15

0.72 1.15

0.72 1.15

13.51 1

2

3

4

5

BL 7 - BL 8

1.56

1.70

1.64

1.62

1.57

0.7

0.7

0.6

0.6

0.6

20.04

22.07

21.11

20.85

20.13

0.72

Sebelum Pengamatan

Titik Pengamatan Tinggi Muka Air (h) (m) Kecepatan (V) (m/dtk)

Rata -rata

1.15 14.03 1.39 41.82 501.80

14.57 1.45 43.43 521.11

Luas Penampang (A) (m²) Berat Jenis (Bj) Kons. Sedimen (Cs)

Jumlah

Debit Air (Qw) Debit Sedimen Melayang (Qsm) Debit Sedimen melayang (Qsm) Debit Sedimen melayang (Qsm)

(gr/cm³) (mg/ltr) (m³/dtk) (ton/hr) (ton/bln) (m³/thn)

v1 0.4

v2 0.5

v3 0.5

v4 0.5

v5 0.4

v1 0.3

v2 0.4

v3 0.4

v4 0.4

v5 0.3

v1 0.3

v2 0.3

v3 0.4

v4 0.4

v5 0.3

v1 0.3

v2 0.3

v3 0.4

v4 0.4

v5 0.3

v1 0.3

v2 0.3

v3 0.3

v4 0.3

v5 0.2

0.35 5.32 2821.21

0.99 3.41

0.99 3.41

BL 7 - BL 8

1

2

3

4

5

1.24

1.24

1.22

1.20

1.18

4.80 1.41 42.41 508.93

4.21 1.24 37.21 446.58

0.5

0.4

0.3

0.3

0.3

15.52

15.43

15.21

14.99

14.72

7.17 2.11 63.36 760.27

5.43 1.60

Sesudah Pengamatan

Titik Pengamatan Tinggi Muka Air (h) (m) Kecepatan (V)

(m/dtk) De

bit Sedimen melayang (Qsm)

0.99 3.41

0.99 3.41

0.99 3.41

48.01 576.18

4.99 1.47 44.11 529.26

Jumlah

Luas Penampang (A) (m²) Berat Jenis (Bj)

Rata -rata

Kons. Sedimen (Cs) Debit Air (Qw) Debit Sedimen Melayang (Qsm) Debit Sedimen melayang (Qsm)

lxvii

(gr/cm³) (mg/ltr) (m³/dtk) (ton/hr) (ton/bln) (m³/thn) v1 0.7

v2 0.7 v3 0.7 v4 0.7 v5 0.7 v1 0.6 v2 0.7 v3 0.7 v4 0.6 v5 0.6 v1 0.5 v2 0.5 v3 0.6 v4 0.6 v5 0.6 v1 0.6 v2 0.7 v3 0.7 v4 0.7 v5 0.6 v1 0.6 v2 0.7 v3 0.7 v4 0.7 v5 0.6

0.67 12.66 2520.90

sumber : data kantor Dinas PU Gowa dan hasil perhitungan dari pengamatan lapangan

BL 8 - BL 9

4

5 1.55

1.54

1.53

1.54

1.53 Jumlah 1

2

3

12.98 1.44 43.07 516.81

12.92 1.43 42.88 514.55

1.54 46.14 553.72

12.59 1.39 41.76 501.15

10.92 1.21 36.22 434.67

19.67

19.58

0.83 1.28

0.83 1.28

0.83 1.28

0.83 1.28

0.83 1.28

0.7

0.64

0.56

0.66

0.66

Berat Jenis (Bj) Kons. Sedimen (Cs) Debit Air (Qw) Debit Sedimen Melayang (Qsm) Debit Sedimen melayang (Qsm) Debit Sedimen melayang (Qsm)

Luas Penampang (A) (m²)

19.87

19.67

19.50

13.91 Sebelum Pengamatan

Titik Pengamatan Tinggi Muka Air (h) (m) Kecepatan (V) (m/dtk)

Rata -rata

(gr/cm³) (mg/ltr) (m³/dtk) (ton/hr) (ton/bln) (m³/thn) v1 0.39

v2 0.41 v3 0.48 v4 0.48 v5 0.44 v1 0.30 v2 0.44 v3 0.44 v4 0.42 v5 0.31 v1 0.31 v2 0.31 v3 0.35 v4 0.36 v5 0.31 v1 0.29 v2 0.32 v3 0.35 v4 0.35 v5 0.29 v1 0.26 v2 0.32 v3 0.32 v4 0.29 v5 0.24

0.35 5.28 3408.91

4.82 1.73 51.80 621.63

3.91 1.40 42.06 504.71

BL 8 - BL 9

0.89 4.15

0.89 4.15

0.89 4.15

0.89 4.15

0.89 4.15 1.21

1.19

0.4

0.4

0.3

0.3

0.3

15.43

15.41

15.27

15.05

14.75 1

2

3

4

5

Sesudah Pengamatan

Rata -rata

Berat Jenis (Bj) Kons. Sedimen (Cs) Debit Air (Qw) Debit Sedimen Melayang (Qsm) Debit Sedimen melayang (Qsm) Debit Sedimen melayang (Qsm)

Titik Pengamatan Tinggi Muka Air (h) (m) Kecepatan (V) (m/dtk)

Luas Penampang (A) (m²)

6.79 2.43 73.04

1.24

1.23

1.22

Jumlah

876.51

5.88 2.11 63.30 759.62

5.01 1.80 53.87 646.44

lxviii

(gr/cm³) (mg/ltr) (m³/dtk) (ton/hr) (ton/bln) (m³/thn) v1 0.8

v2 0.8 v3 0.8 v4 0.8 v5 0.8 v1 0.8 v2 0.8 v3 0.8 v4 0.8 v5 0.8 v1 0.8 v2 0.8 v3 0.8 v4 0.8 v5 0.8 v1 0.8 v2 0.8 v3 0.8 v4 0.8 v5 0.8 v1 0.8 v2 0.8 v3 0.8 v4 0.8 v5 0.8

0.81 12.65 835.18

sumber : data kantor Dinas PU Gowa dan hasil perhitungan dari pengamatan lapangan

1.16 13.91 166.93

12.66

12.70 1.16 13.95 167.46

0.71 1.06

0.71 1.06 12.62 1.16 13.87 166.40

12.56 1.15 13.81 165.70

0.82

0.81

0.81

0.81

0.81

15.64

15.64

15.59

15.59

15.54 1

2

3

4

5 1.56

1.56

1.55

1.55

1.55

BL 12 - BL 13 Titik Pengamatan Tinggi Muka Air (h) (m) Kecepatan (V) (m/dtk)

Sebelum Pengamatan

Rata -rata

Berat Jenis (Bj)

Luas Penampang (A) (m²) Kons. Sedimen (Cs) Debit Air (Qw) Debit Sedimen Melayang (Qsm) Debit Sedimen melayang (Qsm) Debit Sedimen melayang (Qsm)

0.71 1.06

0.71 1.06

0.71 1.06

12.79 1.17 14.06 168.70

Jumlah

(gr/cm³) (mg/ltr) (m³/dtk) (ton/hr) (ton/bln) (m³/thn) v1 0.5

v2 0.5 v3 0.5 v4 0.5 v5 0.5 v1 0.5 v2 0.5 v3 0.5 v4 0.5 v5 0.5 v1 0.5 v2 0.5 v3 0.5 v4 0.5 v5 0.5 v1 0.5 v2 0.5 v3 0.6 v4 0.6 v5 0.5 v1 0.5 v2 0.6 v3 0.6 v4 0.6 v5 0.5

0.52 5.17 2380.26

BL 12 - BL 13

0.5

0.5

0.5

5.31 0.908 40.731 488.772

5.42 0.927 40.148 481.776

0.5

0.6

5.73 0.981 39.265 471.180

5.72 0.979 39.126 469.512

5.64 0.965 39.085 469.020

1.04 1.98

1.04 1.98

1.04 1.98

1.04 1.98

1.04 1.98 11.51

11.49

11.33

11.33

11.06 1

2

3

4

5

1.21

1.21

1.19

1.19

1.17

Berat Jenis (Bj)

Luas Penampang (A) (m²) Rata -rata

Titik Pengamatan Tinggi Muka Air (h) (m) Kecepatan (V) (m/dtk)

Debit Sedimen Melayang (Qsm) Sesudah Pengamatan

Kons. Sedimen (Cs) Debit Air (Qw) Debit Sedimen melayang (Qsm) Debit Sedimen melayang (Qsm)

Jumlah

lxix

(gr/cm³) (mg/ltr) (m³/dtk) (ton/hr) (ton/bln) (m³/thn) v1 0.8

v2 0.8 v3 0.8 v4 0.8 v5 0.8 v1 0.8 v2 0.8 v3 0.8 v4 0.8 v5 0.8 v1 0.8 v2 0.8 v3 0.8 v4 0.8 v5 0.8 v1 0.8 v2 0.8 v3 0.8 v4 0.8 v5 0.8 v1 0.8 v2 0.8 v3 0.8 v4 0.8 v5 0.8

0.82 7.19 793.56

BL 14 - BL 15

0.42 12.68 152.21

Sebelum Pengamatan

Titik Pengamatan Tinggi Muka Air (h) (m)

0.46 13.65 163.85

7.31 0.45 13.46 161.49

7.07 0.43 13.01 156.11

0.71 7.24

7.42

6.89 0.84

0.84

0.81

0.81 8.85

8.83

8.71

8.71

8.49

0.31 0.71

0.31 0.71

0.31 0.71

0.31

1 0.82 0.31 0.71 0.44 13.32 159.89

Rata -rata

Debit Air (Qw) Debit Sedimen Melayang (Qsm) Debit Sedimen melayang (Qsm) Debit Sedimen melayang (Qsm)

Kecepatan (V) (m/dtk)

Berat Jenis (Bj) Kons. Sedimen (Cs)

Jumlah

Luas Penampang (A) (m²)

2

3

4

5 1.21

1.21

1.19

1.19

1.17

(gr/cm³) (mg/ltr) (m³/dtk) (ton/hr) (ton/bln) (m³/thn) v1 0.5

v2 0.5 v3 0.5 v4 0.5 v5 0.5 v1 0.5 v2 0.5 v3 0.5 v4 0.5 v5 0.5 v1 0.5 v2 0.5 v3 0.5 v4 0.5 v5 0.5 v1 0.5 v2 0.5 v3 0.6 v4 0.6 v5 0.5 v1 0.5 v2 0.6 v3 0.6 v4 0.6 v5 0.5

0.53 4.48 2243.85

4.69 1.303 39.103 469.231

BL 14 - BL 15

448.128

4.22 1.174 35.206 422.476

4.49 1.250 37.511 450.130

8.51

8.47

8.42

8.22

1.05 3.22

1.05 3.22

1.05 3.22

1.05 3.22

1.05 3.22 1.17

1.17

1.16

1.14

0.5

0.5

0.5

0.5

0.6

Sesudah Pengamatan

4.47 1.245 37.344

1

2

3

4

5

1.21 8.85 4.53 1.261 37.823 453.881

Debit Sedimen melayang (Qsm) Rata -rata

Kecepatan (V) (m/dtk)

Berat Jenis (Bj) Kons. Sedimen (Cs) Debit Air (Qw) Debit Sedimen Melayang (Qsm)

Titik Pengamatan Tinggi Muka Air (h) (m) Luas Penampang (A) (m²)

Jumlah

Debit Sedimen melayang (Qsm)

lxx

DOKUMENTASI

Gambar 1. Pengambilan data pengukuran tinggi muka air di Saluran Primer desa Julukanaya

Gambar 2. pengambilan data pengukuran lebar air di Saluran Primer desa Julukanaya

lxxi

Gambar 3. Pengambilan data kecepatan aliran dengan metode apung.

Gambar 4. Pengambilan sample sedimen melayang.

lxxii

Gambar 5. Pengambilan sample sedimen dasar.

Gambar 6. Pengujian laboratorium analisa saringan sedimen dasar.

Dokumen terkait