METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian ini terletak di desa Julukanaya, Kecamatan Palangga, Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan, letak geografis 119⁰ 27’31.82”E’ Bujur Timur Dan 5⁰ 16’37.58”S Lintang selatan. luas wilayah = 308Ha/ 3,08 dengan batas-batas wilayah administratif sebagai berikut :Sebelah Utara :Berbatasan dengan Desa Julubori Kecamatan Pallangga Sebelah Timur :Berbatasan dengan Desa Julupa’mai Kecamatan Pallangga Sebelah selatan :Berbatasan dengan Desa Maradekaya Kecamatan Bajeng Sebelah Barat : Berbatasan dengan Panakkukang Kecamatan Pallangga dan nama salurannya yaitu Banguan Limbung (BL).
Gambar 4.Lokasi Penelitian Saluran Primer Desa Julukanaya Kecamatan Palangga Kabupaten Gowa.
1. Waktu Penelitian
Waktu pelaksanaan penelitian ini dilakukakan dalam rentang waktu tiga bulan. Bulan pertama yaitu. Melakukan survei lokasi dilapangan dan bulan kedua melakukan pengumpulan data primer serta pengumpulan data sesuai kondisi dilapangan yang bertempat disaluran irigasi D.I Kampili saluran primer dan buku atau referensi sebagai pendukung penyusunan hasil penelitian.
B. Metode Survei dan Pengumpulan Data
Sebelum kami melakukan penelitian, pertama-tama kami melakukan peninjauan lokasi pada saluran primer, desa Julukanaya dan pegumpulan data awal saluran. setelah itu kami melakukan penelitian langsung yaitu dengan mengukur tinggi muka air menggunakan alat meter rol, mengukur kecepatan aliran menggunakan alat berupa bola pimpong, meter rol, alat tulis dan kamera digital. setelah itu dilanjutkan dengan mengumpulkan botol aqua untuk mengambil sampel air dan sampel sedimen dasar yang akan diuji di laboratorium dan berikutnya melakukan pengumpulan serta pengolahan data sesuai hasil penelitian dilapangan.
C. Analisis Data
Pengukuran kecepatan aliran dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan kecepatan aliran rata-rata, yang digunakan untuk menghitung debit aliran dan tingkat sedimen, dengan prosedur sebagai berikut:
1. Kecepatan dan Debit Pengaliran
Rumus yang digunakan dalam mengukur debit pengaliran sebagai berikut:
Q = V x A ...(10) Rumus yang digunakan dalam mengukur Kecepatan aliran sebagai berikut:
………(11)
2. Sedimentasi Saluran
Analisa sedimen diperlukan untuk mengetahui besarnya angka produksi sedimen. Debit sedimen melayang dapat dihitung sebagai hasil perkalian antara konsentrasi sedimen dan debit aliran dengan rumus sebagai berikut (Soewarno, 1991) :
Qsm = Qw x Cs x 0,0864………(13) Dimana :
Qsm = Debit sedimen melayang (ton/hari) Cs = Konsentrasi sedimen melayang (mg/ltr) Qw = Debit air (m/dtk)
0,0864 = konversi satuan dari kg/dtk ke ton/hari
Dalam menghitung sedimen dasar penulis menggunakan metode Meyer Peter Muller (M-P-M) dengan rumus sebagai berikut :
……(14) Dimana :
D = Diameter butiran (dm) = d90 90% lolos dalam percobaan saringan.
I = Kemiringan dasar sungai/saluran Rh = Radius hidraulika (m)
gs = Berat bedload kering udara tiap satuan lebar tiap satuan waktu (kg/m.sec)
tb = Berat sedimen padat dalam air tiap satuan lebar tiap satuan waktu (t/m.src)
s = Berat jenis sedimen (t/m³)
w = Berat jenis air = (t/m³)
Gs = Besarnya sedimen dasar pertahun (ton/tahun) 0,047 dan 0,25 = Bilangan konstan
Qs 3/2 1/3 3/2
Q g (tb)
ˠ
w = (k/k¹) hI = 0,047ˠ
s -ˠ
w dmˠ
w+ 0,25
Mulai
Survey Lokasi
Selesai
Pengukuran
v = kecepatan aliran (m/dtk) h = tinggi muka air (m) B = lebar dasar saluran (m) Pengambilan Sampel Sedimen
1. sedimen melayang 2. sedimen dasar
Validasi data
Kesimpulan dan Saran Pengumpulan data
Data Primer
Pengujian Laboratorium 1. Cs = Kosentrasi sedimen 2. Bj = Berat jenis
3. Analisa saringan
Analisa data D. Tahapan Penelitian
Gambar 5. Tahapan Penelitian
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Tabel 2. Hasil Pengamatan
B. Analisis Debit Pengaliran
1. Menghitung Luas Penampang Basah
Berdasarkan persamaan 6 halaman 11 untuk menghitung luas penampang basah saluran
A = (B+mh)h
A = (10,70 + 1 x 1,66) x 1,66 = 19,26 m3
Jadi luas penampang basah pada saluran BL 3 – BL 4 yaitu 19,26 m3 2. Keliling Basah
Bl 7 - BL 8 1.22 1 10.70 14.81 18.64 0.79 0.51 7.62
BL 12 - BL 13 1.19 1.5 7.70 11.29 14.26 0.79 0.51 5.80
BL 14 - BL 15 1.17 1.5 5.50 8.49 11.09 0.77 0.50 4.26
7.66 Titik
Pengamatan
Hasil Penelitian
1 10.70 19.26 15.13 1.27 0.70 13.57
1 11.25 15.08 19.33 0.78 0.51
1.66 BL 8 - BL 9 1.21 BL 3 - BL 4
Tinggi Muka Air (h) (m)
Kemiringa n saluran
(m)
Lebar Saluran
(b) (m)
Luas Penam
pang (A) (m3)
Keliling Basah (P)
(m)
Radius Hidrolis (R) (m)
Kecepa tan Aliran
(V)
Debit Aliran (Q)
(m3/dtk)
Berdasarkan persamaan 3 halaman 11 untuk menghitung keliling basah P = B+2xh
P = 10,70 + 2 x 1,22 √1 + 12 = 15,13 m
Jadi keliling basah pada saluran BL 3 – BL 4 yaitu 18,64 m 3. Radius Hidrolis
Berdasarkan persaman 4 halaman 11 untuk menghitung radius hidrolis
R = 19,26 / 15,13 = 1,27 m
Jadi radius hidrolis pada saluran BL 3 – BL 4 yaitu 1,27 m 4. Kecepatan Aliran
Berdasarkan persamaan 5 halaman 11 untuk menghitung kecepatan aliran V = (R)2/3 (S)1/2
V = 60 x 1,272/3 x 0,00011/2 = 0,70 m/dtk
Jadi kecepatan aliran pada saluran BL 3 _ BL 4 yaitu 0,70 m/dtk 5. Debit Aliran
Berdasarkan persamaan 1halaman 10 untuk menghitung debit aliran Q = A x v
Q = 19,26 x 0,70 = 13,57 m3/dtk
Jadi debit aliran pada saluran BL3 – BL4 yaitu 13,57 m3/dtk, untuk perhitungan selanjutnya dari BL 7- BL 8 dengan luas penampang basah yaitu 14.81m3, keliling basah 18.64 m, radius hidrolis 0.79 m, kecepatan aliran 0.51 m/dtk, debit aliran 7.62 m3/dtk. BL 8 – BL 9 luas penampang basah 15,08 m3, keliling basah 19,33 m, radius hidrolis 0,78 m, kecepatan aliran 0,51 m/dtk, debit aliran 7,66 m3/dtk. BL 12 – BL 13 luas penampang 11,29 m3, keliling basah 14,26 m, radius hidrolis 0,79 m, kecepatan aliran 0,51 m/dtk, debit aliran 5,80 m3/dtk. BL 14 – BL 15 luas penampang basah 8,49 m3, keliling basah 11,09 m, radius hidrolis 0,77 m, kecepatan aliran 0,50 m/dtk, debit aliran 4,26 m3/dtk. untuk data lebih jelasnya dapat di lihat pada pembahasan di bawah ini.
Gambar 6. Hubungan antara Kecepatan aliran (v) (m/dtk) dan Tinggi Muka Air (h) (m).
Berdasarkan tabel 3 dan gambar 6 menunjukan terjadi perubahan kecepatan aliran pada saluran BL 12-BL13 pada data lama dan hasil amatan yang mana data lama yaitu 0,84 m/dtk sedangkan hasil amatan 0,51 m/dtk.
hal ini terjadi dikarenakan oleh terjadinya pengendapan pada saluran tersebut.
Gambar 7. Hubungan antara debit aliran (Q) (m3/dtk) dan kecepatan (v) (m/dtk).
Pada gambar 7 menunjukan hasil amatan dilapangan terdapat kurangnya debit pada saluran BL14-BL15 yaitu 4.26 m3/dtk dibandinkan dengan data lama yaitu 6.44 m3/dtk .ini terjadi disebabkan oleh kecepatan aliran yang berkurang sehingga sedimen yang terdapat pada saluran tersebut telah mengendap.
Adapun hasil dari pembahasan diatas dapat dilihat pada tabel 3 di bawah ini.
Tabel 3. Data perhitungan dimensi saluran berdasarkan hasli pengamatan di saluran
Tabel 4. Dimensi geometri saluran
C. Pengaruh Kecepatan Aliran Terhadap Sedimentasi
Tabel 5. Hasil perhitungan sedimen melayang pada saluran primer D.I kampili
Hasil Amatan No. Titik
Pengamatan
Lebar
Penampang (B)
Kecepatan Aliran (v)
Debit Sedimen Melayang (Qsm)
(m) m/dtk (ton/tahun)
1 BL 3 – BL 4 10.70 0,33 2778.873
2 BL 7 – BL 8 11.25 0,35 3041.507
3 BL 8 – BL 9 11.25 0,35 3740.073
4 BL 12 – BL 13 7.70 0,52 1580.240
5 BL 14 – BL 15 5.50 0,53 2484.557
Sumber : Hasil perhitungan
BL 3 - BL 4 0.70 1.66
BL 7 - BL 8 0.51 1.22
BL 8 - BL 9 0.51 1.21
BL 12 - BL 13 0.51 1.20
BL 14 - BL 15 0.50 1.17 4.26
Titik Pengamatan
7.62 7.66 5.80 Hasil Penelitian
Kecepatan Aliran (V)
Tinggi Muka Air
(h) Debit Aliran
(m/dtk) (m) (m3/dtk)
13.57
Tabel 6. Hasil perhitungan sedimen dasar pada saluran primer D.I kampili
Hasil Amatan
No. Titik
Pengamatan
Lebar
Penampang (B)
Kecepatan Aliran (v)
Debit Sedimen Dasar (Gs)
(m) m/dtk (ton/tahun)
1 BL 3 – BL 4 10.70 0,33 146.784
2 BL 7 – BL 8 11.25 0,35 154.329
3 BL 8 – BL 9 11.25 0,35 122.399
4 BL 12 – BL 13 7.70 0,52 83.775
5 BL 14 – BL 15 5.50 0,53 59.840
Sumber : Hasil perhitungan
Gambar 8. Hubungan antara sedimentasi dan kecepatan aliran pada saluran primer D.I kampili.
Berdasarkan gambar 8 menunjukan jumlah sedimen melayang tertinggi dalam satu tahun berada pada titik pengamatan ke tiga yaitu 3740.073 ton/thn dengan kecepatan aliran 0,2 m/dtk . sementara sedimen dasar tertinggi dalam satu tahun berada pada titik pengamatan 154.329 ton/thn dengan kecepatan 0,30 m/dtk
D. Tingkat Sedimentasi Pada Saluran Primer
1. Sedimen Melayang
Sebelum menghitung sedimen melayang terlebih dahulu harus diketahui debir air (Qw) dan konsentrasi sedimen (Cs).
Qw = A x V
= 22,33 x 0,33
= 11,12 m³/dtk.
Untuk nilai konsentrasi sedimen melayang (Cs) diperoleh dari hasil contoh air yang telah di uji pada laboratorium.
Qsm = Qw x Cs x 0,0864 = 11,12 x 3,25 x 0,0864 =3,12 ton/hari
Dari perhitungan di atas terdapat nilai sedimen melayang 3,12 ton/hari, dan untuk mencari sedimen melayang pada satuan ton/bulan yaitu dengan cara 30 hari x 3,12 ton/hari = 93,67 ton/bln, kemudian untuk mencari sedimen melayang dengan satuan ton/tahun yaitu 93,67 x 12 =1124,06 ton/tahun.
Tabel 7.Hasil perhitungan sedimen melayang pada saluran primer D.I Kampili.
0.66 2314.236 0.33 3864.182
0.66 2415.455 0.35 2821.212
0.67 2520.904 0.35 3408.906
0.81 835.182 0.52 2380.260
0.82 793.557 0.53 2243.847
(m/dtk) (Qsm) (ton/thn)
Data Lama Hasil Amatan
Kecepatan Aliran (V) Kecepatan Aliran (V)
(m/dtk)
Debit Sedimen melayang
(Qsm) (ton/thn) BL 3 - BL 4
BL 7 - BL 8 BL 8 - BL 9 BL 12 - BL 13 BL 14 - BL 15
Titik Pengamatan Debit Sedimen melayang
Gambar 9. Hubungan antara debit sedimen melayang (Qsm) (ton/thn) dengan kecepatan (v) (m/dtk).
Pada gambar 9 menunjukan kecepatan aliran terendah berdasarkan data dan hasil perhitungan pada data lama berada pada titik pengamatan ke satu yaitu 0,66 m/dtk dan data hasil amatan berada pada titik pengamatan ke satu 0,33 m/dtk . sementara jumlah sedimen tertinggi dalam satu tahun data lama berada pada titik pengamatan ke tiga yaitu 2520,904 ton/tahun dan hasil amatan berada pada titik pengamatan kesatu yaitu 3864,182 ton/tahun.
Gambar 10. Hubungan antara debit sedimen melayang (Qsm) (ton/thn) dengan debit air (Qw) (m3/dtk).
Pada gambar 10 menunjukan debit air terendah pada data lama Gowa berada di titik pengamatan ke lima yaitu 7,19 m3/dtk dan data hasil amatan berada di titik pengamatan ke lima yaitu 4,48 m3/dtk. kemudian sedimen tertinggi dalam satu tahun pada data kantor data lama berada di titik pengamatan ketiga 2520,904 ton/tahun dan data hasil pengamatan berada dititik pengamatan kesatu yaitu 3864,182 ton/thn.
2. Sedimen Dasar
Berdasarkan persamaan 14 untuk menghitung sedimen dasar diketahui B = 10.70 m V = 0,27 m/dtk g = 9,81 m/dtk
D90 = 4.75 h = 1.67 m I = 0.00011 x 10 4
s = 2,02 Qs = R
= A = B x h = 10.70 x 1.67 =1.8 m²
Q H
P = B + 2h = 10.70 + 2 (1.67) =14.04 m² R = A
= 17.869
= 1.27 P 14.04
Qs
= R
= 1.27
= 0.762
Q H 1.67
K = Nilai kehilangan tenaga akibat bentuk dasar saluran K’ = Nilai kehilangan tenaga akibat gesekan dengan butiran
K =
V
=
0,27
= 21.92 m/dtk R2/3 x I1/2 1.272/3 x
0,000111/2
K I = 26 / (d90) 1/6 = 26 / (4.75)1/6 = 20.04 m/dtk (k / k I )3/2 = (21.92 / 20.04) 3/2 = (1.094) 3/2
w . Qs
(k/kI)3/2 hI = 0,047 ( s - w) dm + 0,25 ( w/g) 1/3(tb)2/3 Q
1 x 0.762 x (1,094)3/2 . (1.67) (0,00011 x 10-4) = 0,047 (1,02) (1,5x10-3)+ 0,25 x (1/9,8)1/3 Tb 3/2
0.00016 = 0.000072 + 0,250 . Tb 2/3 Tb 3/2 = 0.250
= 0.00065 0.00016
Tb Gs
=
=
0.00065 m3/dtk
0.00065 x 10.7= 4,65 x 10-6 m3/dtk
Jadi berdasarkan hasil perhitungan diatas terdapat volume sedimen dasar di saluran BL - BL 4 selama setahun = 365 x 24 x 60 x 60 x 4,65 x 10-6
= 146.784 m3/tahun. untuk saluran selanjutnya dapat dilihat pada tabel 5 dibawah .
Tabel 8. Data perhitungan sedimen dasar pada saluran primer D.I Kampili
Titik
Pengamatan
Data Lama Lebar
Penampang (B)
Kecepatan Aliran (V)
Berat Kering (gs)
Debit Sedimen Dasar (Qsd) (m) (m/dtk) (kg/m.sec) (ton/tahun) BL 3 - BL 4 10,70 0,66 3,54 x 10-6 120,321 BL 7 – BL 8 11,25 0,66 3,34 x 10-6 124,453 BL 8 – BL 9 11.25 0,67 3,14 x 10-6 110,226 BL 12 – BL 13 7,70 0,81 2,15 x 10-6 68,337 BL 14 – BL 15 5,50 0,82 1,5 x 10-6 49,277 Sumber : Data Lama
Tabel 9. Data dan hasil perhitungan sedimen dasar pada saluran primer D.I kampili
Titik
Pengamatan
Hasil Amatan Lebar
Penampang (B)
Kecepatan Aliran (V)
Berat Kering (gs)
Debit Sedimen Dasar (Qsd) (m) (m/dtk) (kg/m.sec) (ton/tahun) BL 3 - BL 4 10,70 0,33 4,65 x 10-6 146.784 BL 7 – BL 8 11,25 0,35 4,89 x 10-6 154.329 BL 8 – BL 9 11.25 0,35 3,88 x 10-6 122.399 BL 12 – BL 13 7,70 0,52 2,66 x 10-6 83.775 BL 14 – BL 15 5,50 0,53 1,9 x 10-6 59.840 Sumber : Hasil Perhitungan
Gambar 11. Hubungan antara debit sedimen dasar (Qsd) (ton/tahun) dan kecepatan aliran (V) (m/dtk).
Pada gambar 11 menunjukan grafik kecepatan aliran terendah pada data lama berada pada titik pengamatan kesatu yaitu 0,66 m/dtk dan data amatan berada pada titik pengamatan kesatu 0,33 m/dtk. sementara jumlah sedimen dasar tertinggi dalam satu tahun data lama berada pada titik pengamatan ke dua yaitu 124,453 ton/tahun dan data amatan berada pada titik pengamatan kedua yaitu 154.329 ton/tahun.
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah di uraikan pada bab sebelumnya maka kami mengambil kesimpulan sebagai berikut :
1. kecepatan aliran BL 3-BL 4 yaitu 0,33 m/dtk dengan jumlah sedimen melayang 3864,182 ton/tahun dan sedimen dasar yaitu 146,784 ton/tahun, kecepatan aliran BL 7-BL 8 yaitu 0,35 m/dtk dengan jumlah sedimen melayang 2821,212 ton/tahun dan sedimen dasar 154,329 ton/tahun, kecepatan aliran BL 8-BL 9 yaitu 0,35 m/dtk dengan jumlah sedimen melayang 3408,906 ton/tahun dan sedimen dasar 122,399 ton/tahun, kecepatan aliran BL 12-BL 13 yaitu 0,52 m/dtk dengan jumlah sedimen melayang 2380,260 ton/tahun dan sedimen dasar 83,775 ton/tahun, kecepatan aliran BL 14-BL 15 yaitu 0,53 m/dtk dengan jumlah sedimen melayang 2243,874 ton/tahun dan sedimen dasar 59,840 ton/tahun.
2. Jumlah sedimen dasar BL 3 - BL 4 yaitu 146,784 ton/tahun, BL 7 – BL 8 yaitu 154,329 ton/tahun, BL 8 – BL 9 yaitu 122,399 ton/tahun, BL 12 – BL
13 yaitu 83,775 ton/tahun, BL 14 – BL 15 yaitu 59,840 ton/tahun. Jumlah sedimen melayang BL 3-BL 4 yaitu 3864,182 ton/tahun, BL 7-BL 8 yaitu 2821,212 ton/tahun, BL 8-BL 9 yaitu 3408,906 ton/tahun, BL 12-BL 13 yaitu 2380,260 ton/tahun, BL 14-BL 15 yaitu 2243,874 ton/tahun.
B. SARAN
1. Pengembangan penelitian tentang peningkatan sedimen yang mempengaruhi kecepatan aliran pada saluran primer.
2. Khususnya dinas terkait dapat lebih memperhatikan serta menindaklanjuti pengangkutan sedimen pada saluran tersebut.
3. Sosialisasi kepada masyarakat mengenai pengaruh sedimentasi terhadap pengaliran air ke daerah persawahan
DAFTAR PUSTAKA
Al farobi, M. Yushar, 2010, Pengendalian Sedimentasi di Saluran Irigasi dengan Pembangkitkan Arus Turbulensi, Tugas Akhir S1, UNS
Asdak. C, 2014. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta
Anonim, 1986, Kriteria Perencanaan Bagian Saluran (KP-03), Direktorat Jenderal Pengairan, Jakarta.
Andi, et al, 2014, Perilaku Sedimen Melayang Pada Saluran Primer Jaringan Irigasi Bantimurung. Jurnal Teknologi Pertanian, Universitas Hasanudin.
DPU Pengairan, 1986, Standar Perencanaan Irigasi Kriteria Perencanaan Saluran KP-03, Bandung.
Gandakoesuma (1981), Definisi Irigasi Gajah Mada University Press, Yogyakarta.
Mardjikoen, P, 1987, Angkutan Sedimen, Yogyakarta : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas gadjah Mada.
Soewarno, 1991, Hidrologi: Pengukuran dan Pengolahan Data Aliran Sungai (Hidrometri), Nova, Bandung, Hal. 643 – 795
Sidharta, S.K., 1997. Irigasi Dan Bangunan Air, Gunadarma 1997
Widyastanto, Alfan, 2006, Pengaruh Variasi Kemiringan Dasar Saluran Terhadap Laju Bed Load Pada Saluran Terbuka Dengan Pola Aliran Steady Uniform Flow, Tugas Akhir S1, UNS
Mardjikoen,P.,1998”,Transpor Sedimen”,Proyek Peningkatan/Pengembangan Perguruan Tinggi Universitas Gajah Mada, Yogyakarta
Wesli, Ir.,2008, Drainase Perkotaan, Graha Ilmu, Yogyakarta
LAMPIRAN 1. GEOMETRI SALURAN
Jumlah 9.86 3.40 8.32 3.07 63.32
Rata - rata 1.97 0.68 1.66 0.61 12.66
Sumber. Hasil pengamatan lapangan dari kantor PSDA Gowa dan Hasil perhitungan dari pengamatan langsung pada saluran primer Tinggi
Muka Air (h) (m)
0.68 1.21 25.11 10.70
19.77 20.21 10.70 1
11.44 0.59 0.98 19.57 19.26 10.70 1
12.31 0.61 1.02
14.33 0.64 1.11 20.19 22.33 10.70 1
1 10.70 19.96 19.71 1.01 0.60 12.07 1 10.70 21.14 19.95 1.06 0.62 13.18 S e b e l u m P e n g a m a t a n S e s u d a h P e n g a m a t a n
1.70
1.64
1.62
1.57
Kemiringan saluran (m) Lebar Saluran (b) (m) Luas Penampang (A) (m3) Keliling Basah (P) (m) Radius Hidrolis (R) (m)
5 1.97
Luas Penampang (A) (m3)
1 1
Keliling Basah (P) Radius Hidrolis (R) (m) Kecepatan Aliran (V) (m/dtk)
Tinggi Muka Air (h) (m)
1 10.70 24.81 1.20 0.68 10.70
1
24.96 10.70
1 1.21 0.68
10.70 24.96 1.21 0.68
Debit Aliran (Q) (m3/dtk)
BL 3 - BL 4
1 1.98
Titik Pengamatan Kemiringan saluran (m) Lebar Saluran (b) (m) Kecepatan Aliran (V) (m/dtk)
2 1.97
3
1.79
1.96
4 1.98
0.68 1.21 25.11
Jumlah 7.93 2.99 6.09 2.75 39.88
Rata - rata 1.59 0.60 1.22 0.55 7.98
Sumber. Hasil pengamatan lapangan dari kantor PSDA Gowa dan Hasil perhitungan dari pengamatan langsung pada saluran primer Luas Penampang (A) (m3) Keliling Basah
1 10.70 14.54
Lebar Saluran (b) (m)
Tinggi Muka Air (h) (m)
1.24
1 10.70 21.22
18.63 14.75
1 10.70 0.79 0.69 10.18
8.01 0.54 0.80 18.64 14.83 10.70
1 10.70 19.26 0.98 0.59
0.58 0.96 18.71 10.70 1
18.58 0.78 1
Keliling Basah (P) (m) Radius Hidrolis (R) (m) Kecepatan Aliran (V) (m/dtk) Debit Aliran (Q) (m3/dtk)
Kemiringan saluran (m) Luas Penampang (A) (m3)
0.51 7.41 1.24
3 1.57 1.22
4 1.50 1.20
1.18 1 10.70 14.07 18.48 0.76 0.50 7.04
7.24 0.51 0.77 18.54 14.33 10.70 1
5 1.62
2 1.53
Titik Pengamatan
1 10.70 19.96 1.01 0.60
0.58 0.94 18.30 10.70 1
Kemiringan saluran (m) Lebar Saluran (b) (m)
1.06 0.62
BL 7 - BL 8
1 1.71
S e b e l u m P e n g a m a t a n S e s u d a h P e n g a m a t a n
Radius Hidrolis (R) (m) Kecepatan Aliran (V) (m/dtk)
Tinggi Muka Air (h) (m)
Jumlah 8.35 3.09 6.06 2.60 39.30
Rata - rata 1.67 0.62 1.21 0.52 7.86
Sumber. Hasil pengamatan lapangan dari kantor PSDA Gowa dan Hasil perhitungan dari pengamatan langsung pada saluran primer
8.11
11.25 1
1 11.25
0.51 7.54 7.99 0.52 0.81 18.74 0.62
1.05
15.41 0.82 0.53
8.14 0.53 0.82 18.74 15.43 11.25 1
15.27
0.51 0.79 18.74 14.72 11.25 1
1 11.25 14.75 1.05 0.62
7.52 0.79
1
Tinggi Muka Air (h) (m)
1.23
3 1.67 1.22
4 1.67
1.24
1.19
1.18 0.62 1.05 21.58 11.25 1
0.62 1.05 21.58 11.25
21.58
2
11.25
18.74
1.67 18.74
S e s u d a h P e n g a m a t a n
Titik Pengamatan
Tinggi Muka Air (h) (m)
Kemiringan saluran (m) Lebar Saluran (b) (m) Luas Penampang (A) (m3) Keliling Basah Radius Hidrolis (R) (m) Radius Hidrolis (R) (m) Kecepatan Aliran (V) (m/dtk) Debit Aliran (Q) (m3/dtk)
Rata -rata
Kecepatan Aliran (V) (m/dtk) Kemiringan saluran (m) Lebar Saluran (b) (m) Luas Penampang (A) (m3) Keliling Basah (P) (m)
1
BL 8 - BL 9
1 1.67
S e b e l u m P e n g a m a t a n
5 1.67 1 11.25 21.58 1.05 0.62
1 11.25 21.58
Jumlah 7.92 3.12 5.98 2.57 29.21
Rata - rata 1.58 0.62 1.20 0.51 5.84
Sumber. Hasil pengamatan lapangan dari kantor PSDA Gowa dan Hasil perhitungan dari pengamatan langsung pada saluran primer
1.02 1.5 7.70 11.06 14.20 0.78 0.51 5.62
5.83 14.31
11.49 7.70 1.5
14.27 11.33 7.70 1.5
14.27 11.33 7.70 1.5
0.80
0.61
0.51 0.79
5.83 0.51 0.79
5.97 0.52 1.08
22.16
Kemiringan saluran (m) Lebar Saluran (b) (m) Luas Penampang (A) (m3)
0.63 11.25
1.5 1.5 7.70 11.51 14.31 0.80
0.52 5.96
S e b e l u m P e n g a m a t a n S e s u d a h P e n g a m a t a n
Titik Pengamatan Kemiringan saluran (m) Lebar Saluran (b) (m) Luas Penampang (A) (m3) Keliling Basah Radius Hidrolis (R) (m) Radius Hidrolis (R) (m) Kecepatan Aliran (V) (m/dtk) Debit Aliran (Q) (m3/dtk)
Kecepatan Aliran (V) (m/dtk)
1.21
3 1.57 1.19
4 1.61
1.21
1.19
1.17 20.72
11.25 1.5
1.5 11.25 21.68 1.06 0.62
BL 12 - BL 13
1 1.62
5 1.53
Keliling Basah (P) (m)
1.5 11.25 21.36 1.05 0.62
1.5 11.25 22.00 1.08 0.63
2 1.59
Tinggi Muka Air (h) (m)
Tinggi Muka Air (h) (m)
Jumlah 7.92 3.08 5.85 2.51 21.33
Rata - rata 1.58 0.62 1.17 0.50 4.27
Sumber. Hasil pengamatan lapangan dari kantor PSDA Gowa dan Hasil perhitungan dari pengamatan langsung pada saluran primer
Tinggi Muka Air
(h) (m)
Luas Penampang(A) (m3) KelilingBasah Radius Hidrolis (R)(m) Radius Hidrolis (R)(m) Kecepatan Aliran(V) (m/dtk) DebitAliran(Q) (m3/dtk)
Kecepatan Aliran(V) (m/dtk) Kemiringan saluran(m) LebarSaluran (b)(m) Luas Penampang(A) (m3)
BL14-BL15
1 1.62
5 1.53
KelilingBasah (P)(m)
1.5 7.70 16.41 1.06 0.62
0.62 16.04
7.70 1.5
2 1.59
3 1.57 1.5 7.70 15.79 0.61
5.50 8.22 0.75 0.49 4.06
4.21 0.50 0.76 11.06 8.42 5.50 1.5
11.00 1.5
4.28
0.76 11.08 8.47 1.5
1.5 5.50 8.51
0.79 11.20 5.50
1.5 8.85
0.60 1.00 15.29 7.70 1.5
0.62 1.5
1.04
LebarSaluran (b)(m)
0.51
0.50
5.50
1.05 16.29 7.70
11.09 0.77
4.54
4.25 Tinggi
Muka Air (h) (m)
0.50 1.17
4 1.61
1.17
S e b e l u m P e n g a m a t a n S e s u d a h P e n g a m a t a n
Titik Pengamatan Kemiringan saluran(m)
1.21
1.16
1.14
1.03
lxv
LAMPIRAN 2 .DEBIT SEDIMEN MELAYANG
(gr/cm³) (mg/ltr) (m³/dtk) (ton/hr) (ton/bln) (m³/thn) v1 0.7
v2 0.7 v3 0.7 v4 0.7 v5 0.7 v1 0.7 v2 0.7 v3 0.7 v4 0.7 v5 0.7 v1 0.7 v2 0.7 v3 0.7 v4 0.7 v5 0.7 v1 0.7 v2 0.6 v3 0.6 v4 0.6 v5 0.6 v1 0.6 v2 0.6 v3 0.6 v4 0.6 v5 0.6
0.66 16.53 2314.24
sumber : data kantor Dinas PU Gowa dan hasil perhitungan dari pengamatan lapangan
BL 3 - BL 4
40.62
40.66
40.66
36.06
34.85
487.38
487.96
487.96
432.70
418.25
1.02 2.25
17.41
17.43
17.43
15.46
14.94
3.38
3.39
3.39
3.00
2.90 2.25
1.02
1.02 2.25
1.02 2.25
1.02 2.25
3
4
5
24.87
24.90
24.90
24.93
24.90 0.7
0.7
0.7
0.6
0.6 1.96
1.97
1.97
1.97
1.97
Tinggi Muka Air (h) (m) Titik Pengamatan
Kecepatan (V) (m/dtk)
Luas Penampang (A) (m²) Berat Jenis (Bj) Kons. Sedimen (Cs) Debit Air (Qw) Debit Sedimen Melayang (Qsm) Debit Sedimen melayang (Qsm) Debit Sedimen melayang (Qsm)
Rata -rata
1
2
Sebelum Pengamatan
Jumlah
(gr/cm³) (mg/ltr) (m³/dtk) (ton/hr) (ton/bln) (m³/thn) v1 0.5
v2 0.5 v3 0.5 v4 0.5 v5 0.5 v1 0.4 v2 0.4 v3 0.4 v4 0.4 v5 0.4 v1 0.3 v2 0.3 v3 0.4 v4 0.4 v5 0.3 v1 0.3 v2 0.3 v3 0.4 v4 0.4 v5 0.3 v1 0.3 v2 0.3 v3 0.3 v4 0.3 v5 0.2
0.33 7.65 3864.18
Sesudah Pengamatan
670.09
6.39 1.79 53.80 645.62
5.51 1.55 46.41 556.94
1.03 3.25
1.03 3.25
1.03 3.25
11.12 3.12 93.67
8.58 2.41 72.29
6.63 1.86 55.84
0.5
0.4
0.3
0.3
0.3
22.33
21.14
20.21
19.96
19.26 1.79
1.70
1.64
1.62
1.57 1
2
3
4
5
Kecepatan (V) (m/dtk)
Tinggi Muka Air (h) (m) Luas Penampang (A) (m²) Berat Jenis (Bj) Kons. Sedimen (Cs) Debit Air (Qw) Debit Sedimen Melayang (Qsm) Debit Sedimen melayang (Qsm) Debit Sedimen melayang (Qsm)
Rata -rata
1.03 3.25
1.03 3.25
1124.06
867.48 Titik Pengamatan
Jumlah
BL 3 - BL 4
lxvi
(gr/cm³) (mg/ltr) (m³/dtk) (ton/hr) (ton/bln) (m³/thn)
v1 0.7
v2 0.7
v3 0.7
v4 0.7
v5 0.7
v1 0.7
v2 0.7
v3 0.6
v4 0.6
v5 0.7
v1 0.7
v2 0.6
v3 0.6
v4 0.6
v5 0.7
v1 0.7
v2 0.6
v3 0.6
v4 0.6
v5 0.7
v1 0.7
v2 0.7
v3 0.6
v4 0.7
v5 0.7
0.66 13.51 2415.46
sumber : data kantor Dinas PU Gowa dan hasil perhitungan dari pengamatan lapangan
1.34 40.27 483.27
13.34 1.33 39.77 477.30
12.08 1.20 36.00 431.97
0.72 1.15
0.72 1.15
0.72 1.15
0.72 1.15
13.51 1
2
3
4
5
BL 7 - BL 8
1.56
1.70
1.64
1.62
1.57
0.7
0.7
0.6
0.6
0.6
20.04
22.07
21.11
20.85
20.13
0.72
Sebelum Pengamatan
Titik Pengamatan Tinggi Muka Air (h) (m) Kecepatan (V) (m/dtk)
Rata -rata
1.15 14.03 1.39 41.82 501.80
14.57 1.45 43.43 521.11
Luas Penampang (A) (m²) Berat Jenis (Bj) Kons. Sedimen (Cs)
Jumlah
Debit Air (Qw) Debit Sedimen Melayang (Qsm) Debit Sedimen melayang (Qsm) Debit Sedimen melayang (Qsm)
(gr/cm³) (mg/ltr) (m³/dtk) (ton/hr) (ton/bln) (m³/thn)
v1 0.4
v2 0.5
v3 0.5
v4 0.5
v5 0.4
v1 0.3
v2 0.4
v3 0.4
v4 0.4
v5 0.3
v1 0.3
v2 0.3
v3 0.4
v4 0.4
v5 0.3
v1 0.3
v2 0.3
v3 0.4
v4 0.4
v5 0.3
v1 0.3
v2 0.3
v3 0.3
v4 0.3
v5 0.2
0.35 5.32 2821.21
0.99 3.41
0.99 3.41
BL 7 - BL 8
1
2
3
4
5
1.24
1.24
1.22
1.20
1.18
4.80 1.41 42.41 508.93
4.21 1.24 37.21 446.58
0.5
0.4
0.3
0.3
0.3
15.52
15.43
15.21
14.99
14.72
7.17 2.11 63.36 760.27
5.43 1.60
Sesudah Pengamatan
Titik Pengamatan Tinggi Muka Air (h) (m) Kecepatan (V)
(m/dtk) De
bit Sedimen melayang (Qsm)
0.99 3.41
0.99 3.41
0.99 3.41
48.01 576.18
4.99 1.47 44.11 529.26
Jumlah
Luas Penampang (A) (m²) Berat Jenis (Bj)
Rata -rata
Kons. Sedimen (Cs) Debit Air (Qw) Debit Sedimen Melayang (Qsm) Debit Sedimen melayang (Qsm)
lxvii
(gr/cm³) (mg/ltr) (m³/dtk) (ton/hr) (ton/bln) (m³/thn) v1 0.7
v2 0.7 v3 0.7 v4 0.7 v5 0.7 v1 0.6 v2 0.7 v3 0.7 v4 0.6 v5 0.6 v1 0.5 v2 0.5 v3 0.6 v4 0.6 v5 0.6 v1 0.6 v2 0.7 v3 0.7 v4 0.7 v5 0.6 v1 0.6 v2 0.7 v3 0.7 v4 0.7 v5 0.6
0.67 12.66 2520.90
sumber : data kantor Dinas PU Gowa dan hasil perhitungan dari pengamatan lapangan
BL 8 - BL 9
4
5 1.55
1.54
1.53
1.54
1.53 Jumlah 1
2
3
12.98 1.44 43.07 516.81
12.92 1.43 42.88 514.55
1.54 46.14 553.72
12.59 1.39 41.76 501.15
10.92 1.21 36.22 434.67
19.67
19.58
0.83 1.28
0.83 1.28
0.83 1.28
0.83 1.28
0.83 1.28
0.7
0.64
0.56
0.66
0.66
Berat Jenis (Bj) Kons. Sedimen (Cs) Debit Air (Qw) Debit Sedimen Melayang (Qsm) Debit Sedimen melayang (Qsm) Debit Sedimen melayang (Qsm)
Luas Penampang (A) (m²)
19.87
19.67
19.50
13.91 Sebelum Pengamatan
Titik Pengamatan Tinggi Muka Air (h) (m) Kecepatan (V) (m/dtk)
Rata -rata
(gr/cm³) (mg/ltr) (m³/dtk) (ton/hr) (ton/bln) (m³/thn) v1 0.39
v2 0.41 v3 0.48 v4 0.48 v5 0.44 v1 0.30 v2 0.44 v3 0.44 v4 0.42 v5 0.31 v1 0.31 v2 0.31 v3 0.35 v4 0.36 v5 0.31 v1 0.29 v2 0.32 v3 0.35 v4 0.35 v5 0.29 v1 0.26 v2 0.32 v3 0.32 v4 0.29 v5 0.24
0.35 5.28 3408.91
4.82 1.73 51.80 621.63
3.91 1.40 42.06 504.71
BL 8 - BL 9
0.89 4.15
0.89 4.15
0.89 4.15
0.89 4.15
0.89 4.15 1.21
1.19
0.4
0.4
0.3
0.3
0.3
15.43
15.41
15.27
15.05
14.75 1
2
3
4
5
Sesudah Pengamatan
Rata -rata
Berat Jenis (Bj) Kons. Sedimen (Cs) Debit Air (Qw) Debit Sedimen Melayang (Qsm) Debit Sedimen melayang (Qsm) Debit Sedimen melayang (Qsm)
Titik Pengamatan Tinggi Muka Air (h) (m) Kecepatan (V) (m/dtk)
Luas Penampang (A) (m²)
6.79 2.43 73.04
1.24
1.23
1.22
Jumlah
876.51
5.88 2.11 63.30 759.62
5.01 1.80 53.87 646.44
lxviii
(gr/cm³) (mg/ltr) (m³/dtk) (ton/hr) (ton/bln) (m³/thn) v1 0.8
v2 0.8 v3 0.8 v4 0.8 v5 0.8 v1 0.8 v2 0.8 v3 0.8 v4 0.8 v5 0.8 v1 0.8 v2 0.8 v3 0.8 v4 0.8 v5 0.8 v1 0.8 v2 0.8 v3 0.8 v4 0.8 v5 0.8 v1 0.8 v2 0.8 v3 0.8 v4 0.8 v5 0.8
0.81 12.65 835.18
sumber : data kantor Dinas PU Gowa dan hasil perhitungan dari pengamatan lapangan
1.16 13.91 166.93
12.66
12.70 1.16 13.95 167.46
0.71 1.06
0.71 1.06 12.62 1.16 13.87 166.40
12.56 1.15 13.81 165.70
0.82
0.81
0.81
0.81
0.81
15.64
15.64
15.59
15.59
15.54 1
2
3
4
5 1.56
1.56
1.55
1.55
1.55
BL 12 - BL 13 Titik Pengamatan Tinggi Muka Air (h) (m) Kecepatan (V) (m/dtk)
Sebelum Pengamatan
Rata -rata
Berat Jenis (Bj)
Luas Penampang (A) (m²) Kons. Sedimen (Cs) Debit Air (Qw) Debit Sedimen Melayang (Qsm) Debit Sedimen melayang (Qsm) Debit Sedimen melayang (Qsm)
0.71 1.06
0.71 1.06
0.71 1.06
12.79 1.17 14.06 168.70
Jumlah
(gr/cm³) (mg/ltr) (m³/dtk) (ton/hr) (ton/bln) (m³/thn) v1 0.5
v2 0.5 v3 0.5 v4 0.5 v5 0.5 v1 0.5 v2 0.5 v3 0.5 v4 0.5 v5 0.5 v1 0.5 v2 0.5 v3 0.5 v4 0.5 v5 0.5 v1 0.5 v2 0.5 v3 0.6 v4 0.6 v5 0.5 v1 0.5 v2 0.6 v3 0.6 v4 0.6 v5 0.5
0.52 5.17 2380.26
BL 12 - BL 13
0.5
0.5
0.5
5.31 0.908 40.731 488.772
5.42 0.927 40.148 481.776
0.5
0.6
5.73 0.981 39.265 471.180
5.72 0.979 39.126 469.512
5.64 0.965 39.085 469.020
1.04 1.98
1.04 1.98
1.04 1.98
1.04 1.98
1.04 1.98 11.51
11.49
11.33
11.33
11.06 1
2
3
4
5
1.21
1.21
1.19
1.19
1.17
Berat Jenis (Bj)
Luas Penampang (A) (m²) Rata -rata
Titik Pengamatan Tinggi Muka Air (h) (m) Kecepatan (V) (m/dtk)
Debit Sedimen Melayang (Qsm) Sesudah Pengamatan
Kons. Sedimen (Cs) Debit Air (Qw) Debit Sedimen melayang (Qsm) Debit Sedimen melayang (Qsm)
Jumlah
lxix
(gr/cm³) (mg/ltr) (m³/dtk) (ton/hr) (ton/bln) (m³/thn) v1 0.8
v2 0.8 v3 0.8 v4 0.8 v5 0.8 v1 0.8 v2 0.8 v3 0.8 v4 0.8 v5 0.8 v1 0.8 v2 0.8 v3 0.8 v4 0.8 v5 0.8 v1 0.8 v2 0.8 v3 0.8 v4 0.8 v5 0.8 v1 0.8 v2 0.8 v3 0.8 v4 0.8 v5 0.8
0.82 7.19 793.56
BL 14 - BL 15
0.42 12.68 152.21
Sebelum Pengamatan
Titik Pengamatan Tinggi Muka Air (h) (m)
0.46 13.65 163.85
7.31 0.45 13.46 161.49
7.07 0.43 13.01 156.11
0.71 7.24
7.42
6.89 0.84
0.84
0.81
0.81 8.85
8.83
8.71
8.71
8.49
0.31 0.71
0.31 0.71
0.31 0.71
0.31
1 0.82 0.31 0.71 0.44 13.32 159.89
Rata -rata
Debit Air (Qw) Debit Sedimen Melayang (Qsm) Debit Sedimen melayang (Qsm) Debit Sedimen melayang (Qsm)
Kecepatan (V) (m/dtk)
Berat Jenis (Bj) Kons. Sedimen (Cs)
Jumlah
Luas Penampang (A) (m²)
2
3
4
5 1.21
1.21
1.19
1.19
1.17
(gr/cm³) (mg/ltr) (m³/dtk) (ton/hr) (ton/bln) (m³/thn) v1 0.5
v2 0.5 v3 0.5 v4 0.5 v5 0.5 v1 0.5 v2 0.5 v3 0.5 v4 0.5 v5 0.5 v1 0.5 v2 0.5 v3 0.5 v4 0.5 v5 0.5 v1 0.5 v2 0.5 v3 0.6 v4 0.6 v5 0.5 v1 0.5 v2 0.6 v3 0.6 v4 0.6 v5 0.5
0.53 4.48 2243.85
4.69 1.303 39.103 469.231
BL 14 - BL 15
448.128
4.22 1.174 35.206 422.476
4.49 1.250 37.511 450.130
8.51
8.47
8.42
8.22
1.05 3.22
1.05 3.22
1.05 3.22
1.05 3.22
1.05 3.22 1.17
1.17
1.16
1.14
0.5
0.5
0.5
0.5
0.6
Sesudah Pengamatan
4.47 1.245 37.344
1
2
3
4
5
1.21 8.85 4.53 1.261 37.823 453.881
Debit Sedimen melayang (Qsm) Rata -rata
Kecepatan (V) (m/dtk)
Berat Jenis (Bj) Kons. Sedimen (Cs) Debit Air (Qw) Debit Sedimen Melayang (Qsm)
Titik Pengamatan Tinggi Muka Air (h) (m) Luas Penampang (A) (m²)
Jumlah
Debit Sedimen melayang (Qsm)
lxx
DOKUMENTASI
Gambar 1. Pengambilan data pengukuran tinggi muka air di Saluran Primer desa Julukanaya
Gambar 2. pengambilan data pengukuran lebar air di Saluran Primer desa Julukanaya
lxxi
Gambar 3. Pengambilan data kecepatan aliran dengan metode apung.
Gambar 4. Pengambilan sample sedimen melayang.
lxxii
Gambar 5. Pengambilan sample sedimen dasar.
Gambar 6. Pengujian laboratorium analisa saringan sedimen dasar.