• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

Dalam dokumen Ainun Mardian - etheses UIN Mataram (Halaman 62-67)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN USAHA TANI JAGUNG

A. Pendapatan Usahatani Jagung

Pendapatan merupakan faktor penting bagi setisp orang dalam usaha untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, semaki tinggi pendapatan yang diperoleh seseorang maka semakin banyak pula kebutuhan sehari-hari yang dapat terpenuhi. Oleh karena itu, setiap daerah berusaha meningkatkan pendapatan masyarakat, sehingga secara tidak langsung pendapatan masyarakat berpengaruh pada pendapatan nasional.

Hal inilah yang di manfaatkan oleh para petani dan masyarakat Desa Lanci Jaya. Dari hasil wawancara yang telah dilakukan peneliti terhadap 10 informan, dimana peneliti langsung berkunjungke rumah dan lahan para petani jagung selama beberapa hari untuk melakukan wawancara dan untuk mengetahui secara langsung bagaimana kondisi dan perubahan yang di alami oleh masyarakat.

Selama melakukan proses wawancara langsung dengan informan peneliti mendapatkan banyak informasi dari apa yang di katakana oleh para petani tentang usaha tani jagung ini, para petani mengatakan bahwa usaha tani jagung ini mampu meningkatkan pendapatan masyarakat, itu bisa dilihat sebagai berikut :

1. Mampu menyekolahkan anak pada perguruan tinggi

Seperti yang sudah di ungkapkan oleh para petani, semenjak adanya usahatani jagug ini masyarakat yang dulunya tidak mampu meyekolahkan anak mereka pada perguruan tinggi kini mereka bisa menyekolahkan anak mereka pada perguruan tinggi sesuai yang diimpikan oleh oleh masyarakat.

2. Mampu membangun rumah batu

Dari setiap usahatani yang di jalani masyarakat usahatani jagung inilah yang mampu mengubah sebagian besar hidup masyarakat yang dulu masih banyak yang tinggal dengan

rumah tidak layak huni kini sudah mampu membangun rumah layak huni atau rumah batu.

3. Mampu memenuhi kebutuhan ekonomi dari sandang maupun pangan

Usahatani jagung ini sangat mempengaruhi pendapatan masyarakat yang mampu memenuhi kebutuhan sandang maupun pangan masyarakat yang dulu masyarakat hanya mampu memenuhi kebutuhan pangan saja sekali mendapatkan penghasilan pada usaha mereka atau hanya memenuhi kebutuhan sandang mereka saja pada satu kali mendapatkan hasil panen pada usaha lain tapi sekarang mereka mampu memenuhi kebutuhan sandang maupun pangan dalam sekali panen pada usahatani jagung ini.

4. Mampu membangun pertokoan

Dalam usaha tani jagung ini selain mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat juga mampu membuat perkembangan pada hidup masyarakat, karena dari hasil jagung ini juga ada beberapa yang memangfaatkan pendapatanya dengan membangun pertokoan untuk usaha.

Hal ini sangat sesuai denga napa yang ada saat ini tentang kehidupan masyarakat mengenai usaha tani jagung yang sangat membantu dalam kehidupan masyarakat. Hal ini bisa dilihat dan di ukur dari pendapatan masyarakat yang semakin meningkat dari tahun ke tahun dan permintaan jagung ini pun semakin tinggi.

Dari pendapatan usaha tani jagung ini sudah mampu mengubah kehidupan masyarakat disbanding dengan sebelum adanya usaha tani jagung ini pendapatan masyarakat sekarang jauh lebih meningkat dan bisa memenuhi kebutuhan hidup masyarakat sehari-hari.

B. Faktor Penghambat atau Kendala pada Usahatani Jagung Usaha tani jagung merupakan usaha pada bidang pertanian yang cukup menjanjikan. Desa Lanci Jaya merupakan salah satu Desa di Kabupaten Dompu yang masyarakatnya menjalankan usaha tanu jagung, petani jagung di Desa Lanci Jaya sudah lama menggeluti usaha tani jagung ini dan masih bertahan sampai

sekarang dengan alasan usaha tani jagung tersebut lebih banyak memberikan sumbangan terhadap pendapatan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan dan menjaga kelangsungan hidup masyarakat dibandingkan dengan kegiatan pada bidang pertanian lainnya selain usaha tani jagung. Namun tidak semua petani mampu mendapatkan keuntungan yang besar serta mampu mengembangkan usaha tani jagung tersebut karena setiap usaha itu dapat berkembang atau tidak di pengaruhi oleh berbagai macam factor yang dapat menghambat usaha tani jagung diantaranya seperti, faktor modal, cuaca, lahan, dan kurangnya pemahaman masyarakat mengenai usaha tani jagung. Hal inilah yang akan menghambat dan berpengaruh terhadap kemajuan usaha tersebut sehingga dapat mengurangi pendapatan dari petani dan masyarakat yang ada di Desa Lanci Jaya.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat diketahui faktor-faktor penghambat dalam menjalankan usaha tani jagung di Desa Lanci Jaya adalah sebagai berikut :

1. Lahan

Seperti yang sudah di jelaskan oleh para petani bahwa kesuburan pada lahan pertanian juga sangat penting dalam pertumbuhan jagung yang akan mengakibatkan pendapatan dalam usaha tani jagung juga akan berpengaruh.

2. Benih

Benih memang sangat berpengaruh pada pendapatan karena jika benih yang digunakan kualitasnya kurang maka berkurang pula pendapatan karena pertumbuhan pada benih jaung ini kurang bagus dan mendpati hasil yang kurang juga.

3. Pupuk

Pupuk sangat berpengaruh pada pertumbuhan jagung karena dari pupuk itu sendiri dapat meningkatkan hasil tanaman secara optimal akan tetapi yang menjadi kendala para petani saat ini adalah kurangnya persediaan pupuk yang mengakibatkan berkurang juga pemberian pupuk pada tanaman jagung yang mengakibatkan kurang hasil dari jagung itu sendiri.

4. Pestisida

Pestisida selalu di gunakan masyarakat dalam usaha tani jagung karena mampu mengusir hama pada tanaman jagung agar pertumbuhan jagung tetap sehat sampai panen akan tetapi para petani menngalami kendala pada kurangnya persediaan pestisida pada toko penjualan dan juga harga dari pestisida yang semakin lama semakin meningkat.

5. Tenaga kerja

Ketersediaan tenaga kerja memang mencujupi akan tetapi dari semua tenaga kerja yang tersedia sangat jarang yang memiliki cara kerja atau pemahaman yang bagus dalam melakukan pengolahan lahan, penanaman, pemeliharaan tanaman sampai dengan panen.

6. Terbatasnya jumlah modal adalah kendala paling utama dalam pengembangan usaha

Sepeti apa yang dialami oleh para petani jagung di Desa Lanci Jaya yang masih mengalami kesulitan dalam dalam keterbatasan modal usaha, sehingga masyarakat kurang mampu untuk membeli bibit jagung hibrida, pupuk, dan pertisida, untuk merawat tanaman jagung dan hal itu dapat berdampak pada produktifitas pohon jagung dalam menghasilkan bunga dan buah. Dengan terbatasnya modal ini juga masyarakat tidak mampu memanfaatkan teknologi pendukung dalam memproduksi jagung.

7. Faktor sumber daya alam

Faktor sumber daya alam juga menjadi sumber daya utama dalam menjalankan usaha tani jagung bagi petani, karena sumber pendapatan petani akan dipengaruhi oleh beberapa hal diantaranya, lahan, cuaca, dan modal. Banyak hama yang menyerang pohon dan bunga serta buah sehingga terjadinya kerusakan yang tentunya akan berpengaruh terhadap hasil panen yang berkurang namun biaya produksi semakin bertambah inilah yang sering dialami oleh para petani jagung yang ada di Desa Lanci Jaya.

8. Faktor pemahaman

Pemahaman masyarakat Desa Lanci Jaya yang masih kurang dalam menjalankan usaha tani jagung dimana para

petani masih belum bisa mengatasi masalah yang terjadi seperti adanya penyakit, hama yang menyerang pohon yang dapat menghambat produktifitas dalam mengasilkan buah.

Memang yang dilihat dari apa yang terjadi dilapangan kebanyakan masyarakat dan para petani masih kurang memahami hal ini mereka sangat membutuhkan pelatihan yang dapat meningkatkan pemahaman mereka dalam mengatasi masalah-masalah yang terjadi dan mampu mengolah dan memproduksi jagung dengan kualitas yang cukup baik.

9. Teknologi

Dari segi teknologi, tingkat budidaya jagung diterapkan oleh petani masih sangat rendah. Rendahnya tingkat teknologi ini kemungkinan disebabkan oleh keterbatasan modal dan waktu petani. Kurangnya modal petani menyebabkan ketidak mampuan petani menerapkan teknologi budidaya jagung yang memerlukan modal yang besar seperti untuk penggunaan pupuk dan pestisida yang teratur serta memerlukan jumlah hari tenaga kerja yang banyak.

Sangat diperlukan pengelolaan yang lebih baik dari masyarakat maupun pemerintah untuk membantu petani dalam menangani masalah yang dialami para petani jagung misalnya mengenai hama dan penyakit yang dapat merusak pohon sehingga mengakibatkan kurang maksimalnya pohon jagung untuk menghasilkan buah dan berdampak pula bagi pendapatan masyarakat.

Hal inilah yang menjadi faktor-faktor penghambat dalam menjalankan usahatani jagung dan jika tidak diatasi dengan baik maka akan berdampak pada berkurangnya produksi jagung yang ada di Desa Lanci Jaya.

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti untuk menyajawab rumusan masalah yang ada diatas maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Hasil usaha tani jagung mampu meningkatkan pendapatan masyarakat di Desa Lanci Jaya denga mengamati apa yang ada pada lokasi penelitian dan menemukan indicator seperti, masyarakat mendapatkan pekerjaan dan penghasilan tetap juga masyarakat mengalami peningkatan dalam mendapatkan pendapatan. Masyarakat juga mampu menyekolahkan anaknya sampai pada jenjang yang lebih tinggi. Selain itu juga, melalui usaha tani jagung ini masyarakat mampu membangun rumah, membeli motor, mobil, bahkan mampu memunaikan ibadah haji dan umrah dengan pendapatan yang di dapat dari usaha tani jagung.

Keberadaan usaha tani jagung ini mampu mengubah hidup masyarakat Desa Lanci Jaya sehingga dapat menciptakan peluang usaha dan lapangan kerja bagi masyarakat yang dulunya pendapatannya terbatas namun sekarang masyarakat mengalami peningkatan pendapatan yang signifikan dibandingkan sebelum adanya usaha tani jagung ini.

2. Kendala yang di hadapi para petani dalam menjalankan usaha tani jagung inni adalah lahan pertanian, benih, pupuk, pestisida, tenaga kerja, keterbatasn modal, faktor sumber daya alam, seperti lahan, tanah, cuaca, hama, penyakit, masihkurangnya teknologi yang dapat mengolah dan mengembangkan usaha tani jagung, serta kurangnya pemahaman serta merawat jagung dari masalah-masalah yang di hadapi yang dapat merusak perkembangan dan pemasaran jagung.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang sudah dipaparkan dari pembahasan sebelumnya dapat dikemukakan saran-saran sebagai berikut :

1. Para petani dan masyarakat harus menjaga dan melestarikan kondisi yang ada sehingga tetap terjaga dan semakin maju.

2. Jagung merupakan sumber pendapatan masyarakat sehingga para petani harus mampu menjaga dan meningkatkan produksinya.

3. Petani jagung untuk seterusnya mampu menyerap tenaga kerja lebih banyak sehingga masyarakat bisa terbantu dapat meningkatkan pendapatan dan meningkatkan taraf hidup.

4. Untuk pemerintah diharapkan lebih memeperhatikan para petani dengan memberikan bantuan atau pelatihan mengenai usaha tani jagung sehingga masyarakat dapat mengatasi ketika terjadi masalah-masalah yang dapat menghambat keberlangsungan dari usaha tani jagung tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Adisarwanto, T, dan Yustina E.W. Meningkatkan Produksi Jagung di Lahan Kering, Sawah dan Pasang Surut. (Jakarta: Penebar Swadaya, 2002), hlm. 32-40

Adisasmita, H. Raharjo. Pembangunan Ekonomi Perkotaan (Edisi pertama: Yogyakarta: Graham Ilmu.2005), hlm. 134.

Afifiddin, Beni Ahmad Saebani, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: CV Pustaka Setia, 2019), hlm. 131

Agus Widarjono, Ekonomitrika; Teori Dan Aplikasi (Edisi 1, Yogyakarta,2017), hlm.12

Ahmad, Wawancara, Dompu, 11 November 2020

Anisa, Firlia Ari. Optimasi Produksi Xilam Dari Tongkol Dari Tongkol Jagung Pada Berbagai Konsentrasi Sodium Hipoklorit (NaOCI) Dan Natrium Hidroksida (NaOH) Menggunakan Response Surface Methodology. Surakarta: Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret. (2010) hlm, 12.

Anisa, Firlia Ari. Optimasi Produksi Xilam Dari Tongkol Dari Tongkol Jagung Pada Berbagai Konsentrasi Sodium Hipoklorit (NaOCI) Dan Natrium Hidroksida (NaOH) Menggunakan Response Surface Methodology. Surakarta: Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret. (2010) hlm, 12.

Anwar, Wawancara, Dompu, 11 November 2020

Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya (Jakarta: Kencana, 2010), hlm.

144.

Bustanul Arifin. Diagnosa Ekonomi Politik Pangan Dan Pertanian (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2007), hlm. 104.

Haerul, Wawancara, Dompu, 12 November 2020

Hantono dan Namira Ufrida Rahmi, Pengantar Akutansi (Yogyakarta:

Deepublish, 2018), hlm. 17

Hassan Su’ud, Pengantar Ilmu Pertanian, (Banda Aceh: Yayasan Pena, 2007), hlm. 4

Hasyim Hasanah “Teknik-Teknik Observasi”. Vol. 8. Nomor 1, Juli 2016 Hernanto F, Ilmu Usahatani, (Jakarta: Penerba Swadaya, 1989), hlm. 445 Hernanto F, Ilmu Usahatani, (Jakarta: Penerba Swadaya, 1989), hlm. 445 Jahtra Ginting, “Analisis Usaha Tani Jagung Dan Kontribusi Pendapatan

Usaha Tani Jagung Terhadap Pendapatan Keluarga Di Desa Sukanalu Kecamatan Barusjahe Kabupaten Taro”.(skripsi,Fakultas Pertanian Universitas Sumatra Utara, Medan 2016).

Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Prenada Media Group, 2011), hlm. 141

Ken Suratiyah, Ilmu Usahatani (Jakarta: Penerba Swadaya, 2015), hlm. 8 Kurnia Anwar,Kegiatan Ekonomi Masyarakat (Jakarta: Yudhistira Ghalia

Indonesia, 2017), hlm. 142

Lexi J. Meleong, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2014). Hlm, 330.

Masyu Danil, “Pengaruh Pendapatan Terhadap Tingkat Konsumsi Pada Pegawai Negeri Sipil D Kantor Bupati Kabupaten Bireuen”, Jurnal Ekonomi Universitas Almuslim Bureuen Aceh, Vol. IV, Nomor 7, Maret 2013, hlm. 38.

Mubyanto, Pengantar Ekonomi Pertanian, (Jakarta: LP3ES, 1973)

Muhammad Nazir, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2005).

Nopirin, Ekonomi Internasional (Yogyakarta: BPFE UGM,2010), hlm. 7

Prof. Dr. H. Mudjia Rahardjo, M.Si “Metode Pengumpulan Data Penelitian Kualitatif” (Jurnal, UIN Maliki Malang. Malang 2011) Puji Dwi Isnuriadi, “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Produksi Dan Pendapatan Petani Jagung Di Desa Saentis, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang”. (skripsi, Fakultas Pertanian Universitas Medan Area, Medan 2019).

Rusdin, Wawancara, Dompu, 11 November 2020

S Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan cet. IV (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), hlm. 158

Soekartawi, Analisis Usahatani, (Jakarta: universitas Indonesia, UI Press, 1995), hlm. 23

Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif Dan R&D (Bandung:

CV. Alpabeta, 2011) hlm, 9

Sugiyono, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2018), hlm. 246

Sumiati A. Lahandu, “Analisis Pendapatan Usaha Tani Jagung Di Desa Labuan Toposo Kecamatan Labuan Kabupaten Donggala”.(skripsi, Fakultas Pertanian Universitas Tadulako. Palu 2016).

Suratiyah, Ilmu Usahatani, (Jakarta: Penerba Swadaya, 2009), hlm. 107 Suratiyah, Ilmu Usahatani, (Jakarta: Penerba Swadaya, 2009), hlm. 107 Syahril, Wawancara, Dompu, 11 November 2020

Wahyu Purhantara, Metode Penelitian Kualitatif Untuk Bisnis, (Edisi 1, Cetakan 1), (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010), hlm, 79.

Yogi Septa Saputra, “Analisis Usaha Tani Jagung Pipil Program Nasional Upaya Khusus (UPSUS) di Kelurahan Tebing Tinggi Okura Kecamatan Rumbai Pesisir Kota Pekanbaru”. ISSsN, Vol. 19 Nomor 1, Juni 2017

LAMPIRAN

Lampiran 1. Dokumentasi

Dalam dokumen Ainun Mardian - etheses UIN Mataram (Halaman 62-67)

Dokumen terkait