• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ainun Mardian - etheses UIN Mataram

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Ainun Mardian - etheses UIN Mataram"

Copied!
80
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN USAHA TANI JAGUNG DI DESA LANCI JAYA,

MANGGELEWA, DOMPU

Oleh : Ainun Mardiana

170501152

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM

MATARAM 2021

(2)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN USAHA TANI JAGUNG DI DESA LANCI JAYA,

MANGGELEWA, DOMPU

Skripsi

diajukan kepada Universitas Islam Negeri Mataram untuk melengkapi persyaratan mencapai

gelar Sarjana Ekonomi

Oleh : Ainun Mardiana

170501152

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM

MATARAM 2021

(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

MOTTO

Yakinlah ada sesuatu yang menantimu selepas banyak kesabaran yang kau jalani, yang membuatmu terpana hingga kau lupa betapa

pedihnya rasa sakit.”

(Ali bin Abi Thalib)

(8)

PERSEMBAHAN

Ku persembahkan karya kecilku ini untuk orang-orang yang sangat aku sayangi. Paling pertama ku persembahkan karya kecil ini kepada almarhum ayahanda tercinta dan ibunda yang sangat aku sayangi yang selalu menjadi motivator terbesar dalam hidupku yang selalu melantunkan do’a terbaik untuk anaknya juga melakukan semua hal terbaik untuk anaknya, tak ada kata lelah hingga sampai saat ini. Untuk kakakku tersayang terima kasih yang sangat banyak aku ucapkan untuk semua pengorbanan kalian sampai saat ini untuk menyekolahkanku pada perguruan tinggi dan juga selalu memberikan arahan, motivasi dan semangat untukku.

Juga tidak lupa untuk keluarga dan teman-temanku yang selalu mengsuport dan mendo’akanku, aku ucapkan terima kasih banyak karena support dari kalian semua saat ini aku bisa mengerjakan skripsi ini sampai tuntas.

Kepada almamaterku tercinta terima kasih atas jasa dan semua yang kau berikan kepadaku sampai saat ini.

(9)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah tuhan semesta alam dan sholawat serta salam selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, juga kepada keluarga, sahabat, dan semua pengikutnya.

Amin

Penulis menyadari bahwa proses penyelesaiam skripsi ini tidak akan sukses tanpa bantuan dan keterlibatan berbagai pihak. Karena itu, penilis memberikan penghargaan setinggi-tingginya dan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu sebagai berikut :

1. Prof. Dr. TGH Masnun Tahir, M.Ag selaku Rektor UIN Mataram yang telah memneri tempat bagi penulis untuk menuntut ilmu dan memberikan bimbingan dan peringatan untuk tidak berlama-lama dikampus tanpa pernah selesai;

2. Dr. Muhammad Yusup, M.Si sebagai pembimbing I dan Syukriati, S.Pd. M.Hum sebagai pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, motivasi, dan koreksi mendetail, terus-menerus tanpa bosan di tengah kesibukannya dalam suasana keakraban menjadikan skripsi ini lebih matang dan cepat selesai;

3. Dr. Zulfawati, M.A sebagai ketua jurusan ekonomi syariah

4. Dr. Riduan Mas’ud, M.Ag sebagai Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam;

5. Bapak dan Ibu dosen serta staf Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Negeri Mataram yang telah memberikan bantuan kepada penulis selama kuliah maupun selama proses penyusunan skripsi ini;

6. Untuk kedua orang tuaku tercinta dan juga saudara-saudaraku terima kasih atas Do’a restu dan kerja kerasnya dalam membiayai perkuliahan saya sampai selesai;

7. Untuk para petani dan masyarakat yang ada di Desa Lanci Jaya yang telah memberikan dukungan dan bantuan selama proses penyusunan skripsi.

Semoga amal ibadah dari berbagai pihak tersebut mendapat pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT, dan semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi semesta. Amin.

(10)

Mataram, 30 Mei 2022 Penulis,

Ainun Mardiana

(11)

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ... i

HALAMAN JUDUL ... ii

HALAMAN LOGO... iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iv

NOTA DINAS PEMBIMBING ... v

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... vi

PENGESAHAN DEWAN PENGUJI ... vii

HALAMAN MOTTO ... viii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xi

ABSTRAK ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar belakang masalah... 1

B. Rumusan masalah ... 3

C. Tujuan dan manfaat penelitian ... 3

D. Ruang lingkup dan setting penelitian ... 4

E. Telaah Pustaka ... 5

F. Kerangka teori ... 9

G. Metode penelitian ... 16

H. Sistematika pembahasan ... 25

BAB II PAPARAN DAN TEMUAN... 27

A. Profil Lembaga ... 27

1. Kondisi Geografis ... 27

2.Gambaran Umum Demografis ... 27

3.Visi dan Misi ... 28

4.Struktur Pemerintah Desa ... 29

5.Kondisi Ekonomi ... 30

6.Strategi dan Arah Kebijakan Desa ... 30

B. Gambaran Umum Tentang Pertanian Jagung ... 31

C. Usaha tani jagung mampu meningkatkan pendapatan masyarakat di Desa Lanci Jaya, Kec. Manggelewa, Kan. Dompu ... 32

(12)

D. Hambatan atau kendala da;am menjalankan usaha tani jagung

di Desa Lanci Jaya, Kec. Manggelewa, Kab. Dompu ... 39

BAB III ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN USAHA TANI JAGUNG ... 48

A. Menganalisis usaha tani jagung mampu meningkatkan pendapatan masyarakat di Desa Lanci Jaya ... 48

B. Analisis faktor penghambat atau kendala dalam menjalankan usaha tani jagung di Desa Lanci Jaya, Kec. Manggelewa, Kab. Dompu ... 49

BAB VI PENUTUP ... 53

A. Kesimpulan ... 53

B. Saran... 54

DAFTAR PUSTAKA ... 55

LAMPIRAN ... 58

(13)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN USAHA TANI JAGUNG DI DESA LANCI JAYA

KECAMATAN MANGGELEWA KABUPATEN DOMPU Oleh

AINUN MARDIANA 170501152 ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pendapatan dan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan usahatani di Desa Lanci Jaya, Kecamatan. Manggelewa, Kabupaten. Dompu.

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Lanci Jaya, Kecamatan. Manggelewa, Kabupaten. Dompu. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif yang dilakukan untuk mencari data lapangan dan dengan data-data yang bersifat primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah data deskriptif. Hasil penelitian peneliti menunjukkan bahwa usaha tani jagung dapat meningkatkan pendapatan masyarakat. Dengan adanya usaha tani jagung ini pendapatan masyarakat semakin meningkat dibandingkan sebelum adanya usahatani jagung ini. Dulunya masyarakat Desa Lanci Jaya hanya mendapatkan pendapatan secukupnya untuk memenuhi kehidupan sehari-hari namun sekarang dengan adanya usahatani jagung ini masyarakat mampu memenuhi kebutuhan hidupnya.

Dari segi kendala atau hambatan yang di alami masyarakat dalam menjalankan usaha tani jagung, masyarakat mengalami beberapa hambatan diantaranya seperti keterbatasan modal, faktor sumber daya alam seperti, cuaca, hama dan penyakit serta kurangnya pemahaman masyarakat dalam pengelolaan usahatani jagung.

Kata Kunci : Pendapatan, Kendala

(14)

ANALYSIS OF FACTORS AFFECTING CORN FARMERS INCOME IN LANCI JAYA VILLAGE, MANGGELEWA

DISTRICT, DOMPU REGENCY By

AINUN MARDIANA 170501152 ABSTRCT

This study aims to determine the amount of income and determine the factors that influence farm income in Lanci Jaya Village, Kecamatan.

Manggelewa, Kabupaten. Dompu. This research was conducted in Lanci Jaya Village, Kecamatan. Manggelewa, Kabupaten. Dompu. This research is a type of descriptive qualitative research conducted to find data in the field and with primary data and secondary data. The data collection techniques used in this study are observation, interviews and documentation. The data analysis technique in this study is descriptive data. The results of research researchers show that corn farming can increase community income. With this corn farm business, community income is increasing compared to before the corn farm business. Formerly the people of Lanci Jaya Village only received sufficient income to fulfill their daily lives, but now with this corn farm business the community is able to meet their needs. In terms of obstacles or obstacles experienced by the community in running a corn farm business, the community experiences several obstacles including such as capital limited, natural resource factors such as weather, pests and diseases as well as the lack of understanding of the community in the management of corn farming.

Keywords: Income, Constraint

(15)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

Indonesia merupakan negara agraris yang mengandalkan sektor pertanian sebagai mata pencaharian utama masyarakat. Selain itu sektor pertanian menjadi unggulan penopang perekonomian dan pembangunan di Indonesia. Hal ini dikarenakan pertanian memberikan porsi yang cukup besar dalam pendapatan negara. Seperti untuk barang produksi maupun barang konsumsi, terutama produk yang dihasilkan oleh subsector tanaman pangan.

Pembangunan sektor pertanian di Indonesia mengalami kemajuan yang sangat pesat, baik dalam pertanian rakyat maupun yang dikelola oleh perusahaan, hal ini disebabkan oleh sumber daya alam yang memadai dan jumlah penduduk (tenaga kerja) yang bekerja pada sektor pertanian yang sangat banyak. “pembangunan sektor pertanian di dorong dari segi penawaran dan dari segi fungsi produksi melalui penelitian-penelitian, pembangunan teknologi pertanian yang terus menerus, pembangunan sarana sosial dan ekonomi dipedesaan dan investasi oleh Negara dalam jumlah besar”.1

Tantangan dan harapan yang dihadapi suatu bangsa yang sedang membangun selalu berubah dari masa ke masa. “sektor pertanian dapat dikatakan telah menjadi vital atau menjadi basis pembangunan ekonomi suatu bangsa apabila pada kasus Negara agraris seperti Indonesia dan apabila telah menjadi pengganda pendapatan (income multiplier) dan pengganda tenaga kerja (employment multiplier)”.2

Dalam pelaksanaan usahatani salah satu tujuan petani adalah memperoleh pendapatan sebesar-besarnya. Pendapatan usaha tani akan dipengaruhi oleh biaya usahatani. Sedangkan besarnya produksi selalu dipengaruhi oleh faktor-faktor yang bersifat eksternal dan juga dipengaruhi oleh faktor-faktor internal. Untuk memperoleh pendapatan yang sebesar-besarnya petani harus mampu mengendalikan faktor

1 Adisasmita, H. Raharjo. Pembangunan Ekonomi Perkotaan (Edisi pertama:

Yogyakarta: Graham Ilmu.2005), hlm. 134

2Bustanul Arifin. Diagnosa Ekonomi Politik Pangan Dan Pertanian (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2007), hlm.104

(16)

internal berupa penggunaan sarana produksi, pemanfaatan tepat guna dan pemanfaatan tenaga kerja yang lebih efisien.

Tujuan pembangunan tidak hanya untuk meningkatkan pendapatan. Upaya meningkatkan pendapatan sangat penting namun tidak berjalan sendiri. Perlu disertai perombakan berbagai segi kehidupan masyarakat, supaya pembangunan juga meniadakan ketimpangan, mengurangi ketidak merataan dan menghalau kemiskinan petani pada khususnya.

Supaya sektor pertanian di Indonesia menjadi lebih maju tentunya harus ada suatu perencanaan yang dapat memberikan perubahan bagi sektor pertanian di Indonesia, salah satunya adalah di bidang investasi. Dengan adanya investasi tentunya akan menghasilkan output yang bisa menciptakan lapangan kerja dan mengurangi pengangguran sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat serta berperan dalam mendorong perekonomian Indonesia.

Selain itu peran pemerintah makin besar dalam setiap sektor perekonomian. Campur tangan pemerintah dalam sektor pertanian ada yang baik dan juga ada yang buruk. Tetapi masyarakat tidak pernah dapat menentukan batas-batas campur tangan pemerintah yang ideal.

Masalahnya bukanlah banyak atau sedikitnya campur tangan dan peranan pemerintah tetapi bagaimana dan dalam bidang apa pemerintah dapat membantu mendorong masyarakatnya untuk mencapai efisiensi tertinggi dalam usaha meningkatkan kesejahteraannya. Inilah persoalan yang diperoleh kebijaksanaan pertanian yaitu bagian dari kebijaksanaan ekonomi yang menyangkut kepentingan sektor pertanian.

Dari sekian banyak tanaman pangan yang banyak dibutuhkan oleh konsumen di pasaran, setelah padi adalah jagung. Jagung merupakan komoditas tanaman pangan yang tidak asing lagi bagi masyarakat di Desa Lanci Jaya, Kecamatan. Manggelewa, Kabupaten.

Dampu karena merupakan makanan alternatif untuk menggantikan beras, selain itu ketersediaan di pasaran tidak pernah terputus (berakhir) karena tersedia sepanjang musim.

Desa Lanci Jaya, Kecamatan. Manggelewa, Kabupaten. Dampu merupakan salah satu daerah yang menempatkan sektor pertanian

(17)

sebagai sektor unggulan dengan komoditi jagung hibrida. Pemerintah Kabupaten Dompu telah mentargetkan produktivitas yang tinggi untuk pemenuhan industri di Kabupaten Dompu, dengan memberikan kemudahan para investor yang akan menanamkan modalnya pada usaha tani jagung.

Dengan titik berat pengembangan usahatani jagung perlu mendapatkan penanganan yang lebih serius, oleh karena jagung mempunyai prospek yang cukup cerah karena permintaan pasar semakin meningkat baik kualitas maupun kuantitas. Sesuai perkembangan kebutuhan akan pakan ternak, ungas maupun konsumsi dalam memenuhi kebutuhan akan karbonhidrat.

Selain usahatani jagung ini memiliki permintaan pasar yang sangat besar dibalik itu ada kendala tersendiri yang dimiliki petani dalam menjalankan usahatani jagung itu sendiri seperti pada cuaca, hama, modal usaha, dan lain-lainnya.

Berdasarkan uraian di atas, penulis mengangkat penelitian dengan judul “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Usaha Tani Jagung di Desa Lanci Jaya, Manggelewa, Dompu”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka masalah yang di angkat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana Usaha Tani Jagung mampu meningkatkan pendapatan masyarakat di Desa Lanci Jaya, Manggelewa, Dompu ?

2. Apa saja faktor penghambat dalam menjalankan usaha tani jagung di Desa Lanci Jaya, Kecamatan. Manggelewa, Kabupaten. Dompu

?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan penelitian

a. Untuk mengetahui bagaimana usahatani jagung mampu meningkatkan pendapatan masyarakat di Desa Lanci Jaya, Kecamatan. Manggelewa, Kabupaten. Dompu ?

(18)

b. Untuk menganalisis apasaja yang mempengaruhi pendapatan usaha tani jagung di Desa Lanci Jaya, Kecamatan.

Manggelewa, Kabupaten. Dompu ? 2. Manfaat Penelitian

a. Teoritis

Secara teoritis sebagai kajian untuk memperdalam pengetahuan peneliti khususnya dalam menganalisis pendapatan usaha tani jagung serta hasil dari penelitian dapat memberikan informasi bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian dengan mengangkat rumusan masalah yang sama.

b. Praktis

Secara praktis bagi pemerintah, dalam hal ini pemerintah daerah Kabupaten Dompu dapat merumuskan dan menetapkan kebijakan dan perencanaan pembangunan yang lebih baik serta memberikan dukungan bagi petani untuk mengembangkan pertanian berkelanjutan yang lebih menguntungkan.

1. Bagi penulis

Sebagai salah satu syarat dan kewajiban mahasiswa untuk mendapatkan gelar sarjana pada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam, dan juga menambah pengetahuan dan pengalaman penulis agar dapat mengembangkan ilmu yang diperoleh selama mengikuti perkuliahan di FEBI UIN Mataram.

2. Bagi masyarakat

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi kepada masyarakat atau pihak-pihak terkait mengenai permasalahan yang ada sehingga masyarakat dapat mengetahui yang mempengaruhi perekonomian masyarakat di Desa Lanci Jaya, Kecamatan. Manggelewa, Kabupaten. Dompu sebagai pertimbangan untuk pihak-pihak yang terkait mengenai perkembangan usaha tani jagung di Desa Lanci Jaya, Kecamatan. Manggelewa, Kabupaten. Dompu.

3. Bagi dunia penelitian

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi dan acuan bagi peneliti-peneliti selanjutnya khususnya yang membahas mengenai usaha tani jagung.

(19)

D. Ruang Lingkup Dan Setting Penelitian 1. Ruang lingkup penelitian

Ruang lingkup penelitian ini pada masyarakat Desa Lanci Jaya, Kecamatan. Manggelewa, Kabupaten. Dompu yang memiliki lahan pertanian untuk penanaman jagung, serta data-data yang berkaitan dengan judul penelitian yang didapatkan pada pemerintah Desa Lanci Jaya, Kecamatan. Manggelewa, Kabupaten. Dompu. Ruang lingkup penelitian ini mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan usaha tani jagung di Desa Lanci Jaya, Kecamatan. Manggelewa, Kabupaten.

Dompu.

2. Setting Penelitian a. Tempat penelitian

Peneliti akan melakukan penelitian tentang Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Usaha Tani Jagung di Desa Lanci Jaya, Kecamatan Manggelewa, Kabupaten Dompu.

b. Waktu penelitian

Peneliti akan melakukan penelitian pada bulan Juli 2021.

E. Telaah Pustaka

Telaah Pustaka merupakan salah satu Langkah penting dalam penelitian karena hal ini menyangkut dengan penelitian terdahulu : 1. Jurnal dengan judul “ Analisis usaha tani jagung pipil program

nasional upaya khusus (UPSUS) di kelurahan Tebing Tinggi Okura Kecamatan Rumbai Pesisir Kota Pekanbaru”. Oleh Yogi Septa Saputra 2017.3

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis biaya produksi, pendapatan kotor, pendapatan bersih usaha tani jagung pipil dan menganalisis efisiensi usaha tani jagung pipil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usaha tani kelompok tani jagung pipil di

3 Yogi Septa Saputra, “Analisis Usaha Tani Jagung Pipil Program Nasional Upaya Khusus (UPSUS) di Kelurahan Tebing Tinggi Okura Kecamatan Rumbai Pesisir Kota Pekanbaru”. ISSN, Vol. 19 Nomor 1, Juni 2017

(20)

Kelurahan Tebing Tinggi Okura mengeluarkan rata-rata total biaya sebesar Rp. 3.849,391/ musim tanam sedangkan rata-rata pendapatan kotor kelompok tani permusim tanam adalah Rp.

4.950.000. kemudian rata-rata pendapatan bersih kelompok tani per periode musim tanam yaitu Rp. 1.094.724. usaha tani kelompok tani jagung pipil di Kelurahan Tebing Tinggi Okura semuanya menguntungkan dan layak untuk di teruskan. Rata-rata nilai RCR kelompok tani di Kelurahan Tebing Tinggi Okura adalah 1,28.

Persamaan penelitian di atas dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti adalah sama-sama meneliti berapa pendapatan yang didapatkan oleh petani jagung dari pendapatan kotor sampai dengan pendapatan bersih dari petani.

Perbedaan penelitian di atas dengan penelitian yang sekarang adalah dimana peneliti di atas hanya meneliti pendapatan kotor dan pendapatan bersih dari hasil usaha tani jagung, sedangkan penelitian sekarang mengangkat tentang Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Usaha Tani Jagung di Desa Lanci Jaya, Manggelewa, Dompu.

2. Skripsi dengan judul “Analisis Pendapatan Usaha Tani Jagung di Desa Labuan Toposo Kecamatan Labuan Kabupaten Donggala”.

Oleh Sumiati A. Lahandu 2016.4

Penelitian ini betujuan untuk mengetahui pendapatan usaha tani jagung di Desa Labuan Toposo Kecamatan Labuan Kabupaten Donggala. Hasil penelitian peneliti menunjukkan bahwa usaha tani rata-rata produksi jagung dalam satu kali musim tanam di Desa Labuan Taposo Kecamatan Labuan Kabupaten Donggala sebesar Rp. 3.932/Kg dan rata-rata penerimaan yang diperoleh petani sebesar Rp. 15.729.419/ha, sedangkan total biaya yang dikeluarkan petani rata-rata sebesar Rp. 9.788.062/ha dan pendapatan usaha tani jagung di Desa Labuan Taposo Kecamatan Labuan Kabupaten Donggala Rp. 5.941.350/ha.

4 Sumiati A. Lahandu, “Analisis Pendapatan Usaha Tani Jagung Di Desa Labuan Toposo Kecamatan Labuan Kabupaten Donggala”.(skripsi, Fakultas Pertanian Universitas Tadulako. Palu 2016).

(21)

Persamaan penelitian di atas dengan penelitian yang dilakukan peneliti adalah penelitian ini sama-sama meneliti berapa besar pendapatan yang didapatkan oleh para petani jagung dalam satu kali musim.

Perbedaan penelitian yang dilakukan peneliti diatas dengan penelitian yang dilakukan peneliti sekarang adalah dimana peneliti adatas hanya membahas berapa besar pendapatan rata-rata yang di dapatkan petani pada produksi jagung dalam satu kali musim tanam, sedangkan peneliti sekarang mengangkat tentang analisis faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan usaha tani jagung di Desa Lanci Jaya, Manggelewa, Dompu.

3. Skripsi dengan judul “Analisis Usaha Tani Jagung Dan Kontribusi Pendapatan Usaha Tani Jagung Terhadap Pendapatan Keluarga di Desa Sukanalu Kecamatan Barusjahe Kabupaten Karo”. Oleh Jahtra Ginting 2016.5

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis seberapa besar biaya setiap komponen produksi, pendapatan, dan untuk menganalisis tingkat presentase kontribusi pendapatan usaha tani jagung terhadap pendapatan keluarga serta untuk menganalisis kelayakan usaha tani jagung di daerah penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa biaya komponen terbesar adalah tenaga kerja 45,83%, biaya pupuk 20,22%, biaya benih 14,33%, biaya sewa traktor 10,15%, biaya penyusutan peralatan 4,28%, biaya sewa lahan 2,81%, biaya hebrisida 1,91%, dan biaya pbb 0,40%.

Pendapatan petani jagung sebesar Rp. 7.028.365/musim tanam (Rp. 1.171.394/bulan) dimana pendapatan ini lebih kecil dibandingkan UMR Kec. Taro tahun 2006 sebesar Rp.

1.181.875/bulan. Kontribusi usaha tani jagung terhadap pendapatan keluarga tergolong kecil yaitu 37,21%. Usaha jagung di desa penelitian sudah layak di usahakan, dimana R/C ratio 1 yaitu 2,51.

Persamaan dari penelitian di atas dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah sama-sama meneliti seberapa besar

5 Jahtra Ginting, “Analisis Usaha Tani Jagung Dan Kontribusi Pendapatan Usaha Tani Jagung Terhadap Pendapatan Keluarga Di Desa Sukanalu Kecamatan Barusjahe Kabupaten Taro”.(skripsi,Fakultas Pertanian Universitas Sumatra Utara, Medan 2016).

(22)

biaya yang akan di keluarkan selama usaha tani jagung dilakukan muulai dari tenaga kerja, pupuk, benih, pestisida dll.

Perbedaannya dengan penelitian di atas adalah peneliti di atas tidak hanya meneliti tentang analisis pendapatan usaha tani jagung tapi juga mengangkat kontribusi dari pendapatan usaha tani jagung, sedangkan peneliti mengangkat penelitian tentang Analisis Factor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Usaha Tani Jagung di Desa Lanci Jaya, Mangggelewa, Dompu.

4. skripsi dengan judul “ Analisis factor-faktor yang mempengaruhi produksi dan pendapatan petani jagung di Desa Saentis, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang”. Oleh Puji Dwi Isnuriadi6

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis factor-faktor yang mempengaruhi produksi dan pendapatan petani jagung di Desa Saentis , Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa factor-faktor yang mempengaruhi produksi jagung di Desa Saentis, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang yang berpengaruh nyata terhadap produksi jagung (Y1) adalah luas lahan (X1). Sedangkan yang berpengaruh tidak nyata terhadap produksi jagung (Y1) adalah pupuk (X2), pertisida (X3), dan tenaga kerja (X4). Dalam penelitian ini factor-faktor yang mempengaruhi pendapatan petani jagung di Desa Saentis, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang yang berpengaruh nyata terhadap pendapatan petani jagung (Y2) adalah biaya benih (X1) dan biaya tenaga kerja (X4).

Sedangkan berpengaruh tidak nyata terhadap pendapatan petani jagung (Y2) adalah biaya pupuk (X2) dan biaya pestisida (X3).

Persamaan penelitian di atas dengan penelitian yang dilakukan peneliti adalah sama-sama mengangkat penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan petani jagung.

Perbedaanya peneliti di atas adalah peneliti di atas hanya meneliti tentang faktor dari pendapatannya saja tapi juga meneliti

6 Puji Dwi Isnuriadi, “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Dan Pendapatan Petani Jagung Di Desa Saentis, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang”. (skripsi, Fakultas Pertanian Universitas Medan Area, Medan 2019).

(23)

faktor yang mempengaruhi produksi dari usaha tani jagung, sedangkan penelitian yang dilakukan sekarang adalah dimana penelitian sekarang mengangkat tentang Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Usaha Tani Jagung di Desa Lanci Jaya, Kecamatan Manggekewa, Kabupaten Dompu.

5. Jurnal dengan judul “Analisis pendapatan usaha tani jagung, kedelai dan kacang hijau di Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah”. Oleh Dede Ang Sakti 2018.7

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis besarnya pendapatan usaha tani jagung, kedelai dan kacang hijau di Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah. Hasil penelitian meninjukkan bahwa :

1. Pendapatan yang diperoleh dari usaha tani jagung sebesar Rp.

4.897.783 per luas lahan garapan atau Rp. 9. 603.496 per hektar.

2. Pendapatan usaha kedelai Rp. 3.660.844 per luas lahan Garapan atau Rp. 5.783.324 per hektar.

3. Pendapatan usaha tani kacang hijau sebesar Rp. 1.186.369 per luas lahan Garapan atau Rp. 2.708.606 per hektar

Persamaan penelitian di atas dengan penelitian yang dilakukan peneliti adalah sama-sama meneliti menganalisis besarnya pendapatan usaha tani jagung yang didapatkan oleh petani per luas lahan atau per hektarnya.

Perbedaanya peneliti di atas tidak hanya meneliti tentang besarnya pendapatan pada usaha tani jagung saja tapi juga meneliti tentang pendapatan dari tanaman kedelai dan juga kacang hijau, sedangkan peneliti mengangkat tentang Analisis Faktor-Faktor Ya ng Mempengaruhi Pendapatan Usaha Tani Jagung di Desa Lanci Jaya, Manggelewa, Dompu.

F. Kerangka Teori

1. Pengertian pendapatan

7 Dede Ang Sakti, “Analisis Pendapatan Usaha Tani Jagung, Kedelai Dan Kacang Hijau di Kecamatan Pujut, Kabupatn Lombok Tengah”. (Jurnal, Fakultas Pertanian Universitas Mataram. Mataram 2018).

(24)

Pendapatan merupakan faktor penting bagi setiap orang dalam usaha untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, semakin tinggi pendapatan yang diperoleh seseorang maka semakin banyak pula kebutuhan sehari-hari yang dapat dipenuhi. Oleh karena itu, setiap daerah berusaha meningkatkan pendapatan masyarakat, sehingga secara tidak langsung berpengaruh pada pendapatan nasional.

Pendapatan adalah jumlah seluruh uang yang diterima oleh seseorang atau rumah tangga dalam jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun). Pendapatan terdiri dari “upah atau penerimaan tenaga kerja, pendapatan dari kekayaan seperti sewa bunga dan deviden serta pembayaran atau penerimaan serta tunjangan sosial atau asumsi pengangguran”.8

Pendapatan adalah “barang atau jasa yang dapat di konsumsi selama periode tertentu. Dengan demikian terlihat pendapatan akan mempunyai pengaruh terhadap konsumsi dan tabungan akan meningkat pula”.9

Pendapatan adalah pengakuan perusahaan atas penerimaan balas jasa dari pemakai jasa yang telah di berikan perusahaan.10

Pendapatan dibagi berdasarkan:

a. Pendapatan berdasarkan hasil yang dicapai

1) Pendapatan kotor (gross income) adalah pendapatan yang diterima termasuk beban usaha.

2) Pendapatan bersih (net income) adalah pendapatan yang diterima setelah dikurangi beban usaha.

b. Pendapatan berdaarkan sumber

1) Pendapatan usaha (operating income) adalah pendapatan yang diterima dari usaha pokok.

2) Pendapatan dari luar usaha (other operating income) adalah pendapatan yang diterima dari luar usaha contoh pendapatan dari bunga pinjaman kepada karyawan.

8 Nopirin, Ekonomi Internasional (Yogyakarta: BPFE UGM,2010), hlm. 7

9 Agus Widarjono, Ekonomitrika; Teori Dan Aplikasi (Edisi 1, Yogyakarta,2017), hlm.12

10 Hantono dan Namira Ufrida Rahmi, Pengantar Akutansi (Yogyakarta:

Deepublish, 2018), hlm. 17

(25)

c. Pendapatan berdasarkan jenis usaha

1) Pendapatan jasa adalah pendapatan yang diterima dari usaha jasa contoh pendapatan dari usaha servis dan lainnya.

2) Penjualan adalah pendapatan yang diterima dari usaha perdagangan barang.

Tingkat pendapatan merupakan salah satu kriteria maju tidaknya suatu daerah, bila pendapatan suatu daerah relatif, dapat dikatakan bahwa kemajuan dan kesejahteraan tersebut akan rendah pula. Kelebihan dari konsumsi maka akan di simpan pada bank yang tujuannya adalah untuk berjaga-jaga apabila baik kemajuan di bidang Pendidikan, produksi dan sebagainnya juga mempengaruhi tingkat tabungan masyarakat. Demikian pula hanya bila pendapatan masyarakat suatu daerah relative tinggi, maka tingkat kesejahteraan dan kemajuan daerah tersebut tinggi pula.11

2. Distribusi dan pendapatan dalam islam

Distribusi pendapatan dalam islam merupakan penyaluran harta yang ada, baik dimiliki oleh pribadi atau umum (publik) kepada pihak yang berhak menerima yang ditunjukkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan syariat.

Fokus dari distribusi pendapatan dalam islam adalah proses pendistribusiannya. Secara sederhana bisa digambarkan, kewajiban menyisihkan sebagian harta bagi pihak surplus (berkecukupan) diyakini sebagai kompensasi atas kekayaan pihak defisit (berkekurangan).12

Titik berat dalam pemecahan permasalahan ekonomi adalah bagaimana menciptakan mekanisme distribusi ekonomi yang adil ditengah masyarakat. Distribusi dalam ekonomi islam mempunyai makna yang lebih luas mencakup pengaturan kepemilikan, unsur- unsur produksi, dan sumber-sumber kekayaan. Dalam ekonomi

11 Masyu Danil, “Pengaruh Pendapatan Terhadap Tingkat Konsumsi Pada Pegawai Negeri Sipil D Kantor Bupati Kabupaten Bireuen”, Jurnal Ekonomi Universitas Almuslim Bureuen Aceh, Vol. IV, Nomor 7, Maret 2013, hlm. 38.

12 Mustafa Edwin Nasution, et al.,eds., “Pengenalan Ekonomi Islam”. (Jakarta: Kencana, 2006), hlm. 121

(26)

islam diatur kaidah distribusi pendapatan, baik antara unsur-unsur produksi maupun distribusi dalam sistem jaminan sosial.

Islam memberikan batas-batas tertentu dalam berusaha, memiliki kekayaan dan mentransaksikannya. Dalam pendistriusian harta kekayaan, Al-Quran telah menetapkan langkah-langkah tertentu untuk mencapai pemerataan pembagian kekayaan dalam masyarakat secara objektif, seperti memperkenalkan hukum waris yang memberikan batas kekuasaan bagi pemilik harta dengan maksud membagi semua harta kekayaan kepada semua karib kerabat apabila seseorang meninggal dunia. Begitu pula dengan hukum zakat, infaq, sadaqah, dan bentuk pemberian lainnya juga diatur untuk membagi kekayaan kepada masyarakat yang membutuhkan. Distribusi pendapatan dalam dunia perdagangan juga disyariaatkan dalam bentuk akad kerja sama, misalnya distribusi dalam bentuk mudharabah merupakan bentuk distribusi kekayaan dengan sesama muslim dalam bentuk investasi yang berorientasi profit sharing. Pihak pemodal yang mempunyai kelebihan harta membantu orang yang mempunyai keahlian berusaha, tetapi tidak mempunyai modal.13

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan

Faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan usahatani jagung adalah sebagai berikut :

1. Lahan pertanaman

Tanah sebagai salah satu faktor produksi merupakan pabrik hasil-hasil pertanian yaitu tempat dimana produksi berjalan dan dari mana hasil produksi ke luar. Faktor produksi tanah mempunyai kedudukan paling penting. Hal ini terbukti dari besarnya balas jasa yang diterima oleh tanah dibandingkan dengan faktor-faktor produksi lainnya.

Menurut Daniel tanah merupakan faktor kunci dalam usaha pertanian. Tanpa tanah usaha tani tidak dapat dilakukan.

13Abdul Manan, “Teori dan Praktik Ekonomi Islam”, (Yogyakarta: Dana Bakti Wakaf, 1997), hlm 204

(27)

Pengertian tanah disini adalah bukan sekedar pada wujud nyata tanah saja, tetapi arti dimana usaha tani dilakukan.

Penggunaan tanah baik secara permanen ataupun siklus terhadap suatu kumpulan sumber daya alam dan sumber daya buatan yang secara keseluruhannya di sebut lahan dengan tujuan untuk mencukupi kebutuhan-kebutuhannya baik berupa kebendaan maupun spiritual maupun kedua-duannya. Berarti dengan melihat pola penggunaan tanahnya, maka dapat mengetahui aktifitas ekonomi yang menonjol di wilayah tersebut dan budaya masyarakatnya.14

Selain menurut Mubyanto lahan pertanaman adalah salah satu faktor produksi yang tahan lama, sehingga tidak diadakan depresiasi atau penyusutan dan pendapatan bagian dari hasil produksi karena jasanya dalam produksi tersebut. Pembayaran atas jasa produksi ini disebut sewa tanah. Luas lahan tanaman sangat berpengaruh terhadap pendapatan usaha tani. Faktor- faktor tanah yang berpengaruh terhadap usaha tani adalah luas lahan Garapan, kandisi fisik, lokasi tanah dari pusat perekonomian, serta status penguasaan tanah.

Secara umum dikatakan semakin luas lahan yang digarap atau ditanami semakin besar jumlah produksi yang dihasilkan oleh lahan tersebut maka semakin meningkat pendapatan petani yang diperoleh.

2. Benih

Benih yang bermutu tinggi yang biasanya berasal dari varietas unggul yang merupakan salah satu faktor penentu untuk memperoleh kepastian hasil usaha tani jagung. Tidak heran bila saat ini dengan kemajuan teknologi yang ada bibit- bibit unggul selalu muncul dengan berbagai variasi dan kualitas yang berbeda-beda. Biji jagung yang akan di jadikan benih diproses melalui tahap-tahap pengeringan, pemipilan, pengeringan ulang dan pengemasan sesuai dengan kaidah tata laksana pembenihan.

14 Adisarwanto, T, dan Yustina E.W. Meningkatkan Produksi Jagung di Lahan Kering, Sawah dan Pasang Surut. (Jakarta: Penebar Swadaya, 2002), hlm. 32-40

(28)

3. Pupuk

Pupuk adalah zat atau bahan makanan yang diberikan atau ditambahkan pada tanaman dengan maksud agar tanaman tersebut tumbuh. Pupuk yang diperlukan tanaman untuk menambah unsur hara dalam tanah ada beberapa macam. Pada dasarnya sangatlah bermanfaat dalam mempertahankan kandungan nutrisi tanaman yang ada didalam tanah serta memperbaiki atau menyediakan kangdungan tanaman yang kurang atau bahkan tidak tersedia di tanah untuk mendukung pertumbuhan tanaman.

Manfaat utama dari pupuk yang berkaitan dengan sifat fisika tanah yaitu memperbaiki struktur tanah dari padat menjadi gembur. Pemberian pupuk organik, terutama dapat memperbaiki struktur tanah dengan menyediakan ruang pada tanah untuk udara dan air. Selain menyediakan nutrisi pada tanaman, pemupukan juga membantu mencegah kehilangan nutrisi yang cepat hilang seperti N, P, K yang mudah hilang oleh penguapan. Manfaat lain dari pupuk yaitu memperbaiki kemasaman tanah. Tanah yang masam dapat di tingkatkan pHnya menjadi pH optimum dengan pemberian kapur dan pupuk organik.

4. Pertisida

Pestisida merupakan zat kimia, bahan lain, serta jasad renik dan virus yang dipergunakan untuk membunuh hama dan penyakit. Disatu sisi pertisida dapat menguntungkan usaha tani namun disisi lain pertisida dapat merugikan petani. Pertisida dapat menjadi kerugian bagi petani jika terjadi kesalahan pemakaian baik dari cara maupun komposisi. Kerugian tersebut antara lain pencemaran lingkungan, rusaknya komoditas pertanian, keracunan yang berakibat pertanian pada manusia dan hewan peliharaan.

Manfaat pestisida memang terbukti, bahkan penggunaannya mampu menyelamatkan paling tidak sepertiga dari kehilangan akibat penyakit. Keberhasilan kegiatan usaha tani yang tinggi karena penggunaan pestisida serta

(29)

ketersediaannya yang mencukupi dan mudah didapatkan di pasaran.

5. Jumlah tenaga kerja

Menurut Mubyanto tenaga kerja merupakan faktor yang sangat penting dalam produksi, karena tenaga kerja merupakan faktor penggerak faktor input lainya, tanpa adanya skil dan pengetahuan serta pengaruh usia dan sumber daya manusia yang masih rendah maka faktor tenaga kerja tersebut tidak berarti.15

Faktor produksi tenaga kerja, merupakan faktor produksi yang penting dan perlu diperhitungkan dalam proses produksi dalam jumlah yang cukup bukan saja dilihat dari tersedianya tenaga kerja tetapi juga kualitas dan macam tenaga kerja perlu pula diperhatikan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada faktor produksi tenaga kerja :

1. Tersedianya tenaga kerja

Setiap proses produksi diperlukan tenaga kerja yang cukup memadai. Jumlah tenaga kerja yang diperlukan perlu di sesuaikan dengan kebutuhan sampai tingkat tertentu sehingga jumlahnya optimal. Jumlah tenaga kerja yang diperlukan ini memang masih banyak dipengaruhi dan dikaitkan dengan kualitas tenaga kerja, jenis kelamin, musim, dan upah tenaga kerja.

2. Kualitas tenaga kerja

Dalam proses produksi, apakah itu proses produksi barang-barang pertanian atau bukan, selalu diperlukan spesialisasi pekerjaan tertentu ini sangat diperlukan untuk menghasilkan produk yang lebih berkualitas sesuai kemampuan yang dimilikinya. Akan tetapi tenaga kerja yang berspesialisasi ini tersedianya adalah dalam jumlah yang terbatas dan ini telah menjadi masalah global sampai saat ini. Bila masalah kualitas tenaga kerja ini tidak diperhatikan, maka akan terjadi kemacetan dalam proses

15 Mubyanto, Pengantar Ekonomi Pertanian, (Jakarta: LP3ES, 1973)

(30)

produksi. Sering dijumpai alat-alat teknologi canggih tidak dioperasikan karena belum tersedianya tenaga kerja yang mempunyai klasifikasi untuk mengoperasikan alat tersebut.

3. Jenis kelamin

Kualitas tenaga kerja juga dipengaruhi oleh jenis kelamin, apalagi dalam proses produksi pertanian. Tenaga kerja pria mempunyai spesialisasi dalam bidang pekerjaan tertentu seperti mengolah tanah, dan tenaga kerja wanita mengerjakan tanam.

4. Tenaga kerja musiman

Pada umumnya, pertanian ditentukan oleh musim.

Oleh karena itulah sering kali terjadi penyediaan tenaga kerja musiman. Biasanya tenaga kerja musiman ini muncul saat suatu proses produksi yang berlangsung ketika dalam usaha tani aebagian besar tenaga kerja yang berasal dari keluarga petani sendiri membutuhkan tenaga kerja tambahan untuk mengerjakan tanahnya misalnya dlam penggarapan tanah baik dalam bentuk pekerjaan ternak.

Selain tenaga kerja musiman, ada juga yang disebut dengan pengangguran tenaga kerja musiman.

Pengangguran musiman ini muncul setelah masa tanam selesai dan proses menunggu panen. Dalam keadaan menunggu panen inlah biasanya para petani lebih memilih untuk tinggal dirumah.

G. Metodologi Penelitian

Untuk menerapkan suatu teori terhadap suatu permasalahan memerlukan metode khusus yang di anggap relevan dan membantu memecahkan permasalahan. metode penelitian di artikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

Metode penelitian merupakan cara dan prosedur yang sistematis dan terorganisasi untuk menyelidiki suatu masalah tertentu dengan maksud mendapatkan informasi untuk digunakan sebagai solusi atau

(31)

jawaban atas masalah yang sedang diteliti. Pendekatan yang dilakukan peneliti adalah menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif.

Tujuan dari penelitian deskriptif adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, serta hubungan antara fenomena yang diselidiki.16

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian lapang (field research) digunakan dengan cara menggali data yang bersumber dari lokasi atau penelitian lapangan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, metode kualitatif adalah penelitian yang berlandasan pada objek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat kualitatif, dan hasil penelitian lebih menekan pada makna dari generalisasi.17

Melalui penelitian ini diharapkan dapat mengetahui apa saja analisis faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan usaha tani jagung di Desa Lanci Jaya, Kecamatan Manggelewa, Kabupaten Dompu.

2. Jenis dan Sumber Data a. Jenis data

1) Kualitatif

Kualitatif yaitu Sebagian prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang di amati.

2) Kuantitatif

Kuantitatif merupakan penelitian yang menghasilkan data empiris berupa angka-angka, data seperti ini biasanya

16 Muhammad Nazir, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2005).

17 Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif Dan R&D (Bandung: CV.

Alpabeta, 2011) hlm, 9

(32)

hasil dari transformasi data kualitatif yang memiliki perbedaan berjenjang.

Dalam penelitian ini peneliti melakukan penelitian menggunakan jenis data kualitatif dimana peneliti akan menghasilkan data berupa kata-kata tertulis atau lisan dari pelaku atau masyarakat yang amati.

b. Sumber data 1) Data primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari subjek penelitian, dalam hal ini peneliti memperoleh data atau informasi langsung dengan menggunakan instrument- instrumen yang telah di tetapkan. Data primer yang dikumpulkan peneliti untuk menjawab pertanyaan- pertanyaan penelitian.18

Dalam penelitian ini menggunakan data yang bersumber dari lokasi penelitian data di peroleh melalui wawancara dengan semua informan yang dituangkan dalam bentuk verbal maupun berbagai bentuk data primer lainnya yang di peroleh langsung pada lapangan terkait tentang analisis pendapatan usaha tani jasgung di Desa Lanci Jaya, Manggelewa, Dompu.

2) Data sekunder

Data sekunder merupakan data atau informasi yang diperoleh secara tidak langsung dari objek penelitian yang bersifat publik yang terdiri dari: struktur organisasi kearsipan, dokumen, laporan-laporan, serta buku-buku dan lain sebagainya yang berkenaan dengan penelitian ini.

Dengan kata lain data sekunder di peroleh peneliti secara tidak langsug, melalui perantara atau diperoleh dan dicatat dari pihak lain.19

18 Wahyu Purhantara, Metode Penelitian Kualitatif Untuk Bisnis, (Edisi 1, Cetakan 1), (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010), hlm, 79.

19 Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Prenada Media Group, 2011).

Hlm. 108

(33)

Data atau informasi yang akan di peroleh peneliti berasal dari pemerintah Desa secara langsung dan data tersebut dapat di terima oleh peneliti setelah pemerintah memberikan izin penelitian pada peneliti.

3) Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti adalah sebagai berikut :

a. Pengamatan (observasi)

Observasi atau pengamaan merupakan kegiatan keseharian manusia dengan menggunakan panca indra. S, Margono mengatakan bahwa observasi di artikan sebagai

“pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian”.20

Observasi sangat dibutuhkan untuk memehami proses terjadinya wawancara dan hasil wawancara dapat dipahami dalam konteksnya. Observasi dilakukan terhadap subjek, perilaku subjek selama terjadinya wawancara, interaksi subjek dengan peneliti, dan hal-hal yang di anggap relevan sehingga dapat memberikan data tambahan terhadap hasil wawancara.

Observasi yang dilakukan untuk mendapatkan data primer dari lokasi penelitian serta mengamati secara langsung kegiatan- kegiatan yang dilakukan oleh para petani jagung seperti jumlah luas lahan pertanian untuk penanaman jagung, cara menanam jagung, pemberian pupuk dan lain sebagainya.

Teknik-teknik observasi dapat di bagi menjadi empat yaitu :21 1) Observasi partisipatoris

Observasi partisipatoris ini adalah menetode yang mana si peneliti menempatkan dirinya sebagai partisipan seperti yang lainnya dengan ini peneliti dapat benar-benar ikut atau terjun langsung dalam kegiatan yang dilakukan di tempat penelitian.

2) Observasi non-partisipatoris

20 S Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan cet. IV (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), hlm. 158

21 Hasyim Hasanah “Teknik-Teknik Observasi”. Vol. 8. Nomor 1, Juli 2016

(34)

Observasi non-partisipatoris ini adalah dimana seorang peneliti tidak berpartisipasi secara langsung atau mengikuti kegiatan yang dilakukan pada tempat penelitian atau bisa dikatakan dengan hanya memperhatikan saja apa yang di lakukan pada tempat penelitian.

3) Observasi sistematik

Observasi sistematik atau observasi terstruktur yaitu observasi yang memuat faktor-faktor dan ciri-ciri khusus dari setiap faktor yang diamati. Menekankan pada segi frekuansi dan interval waktu tertentu. Observasi sistematik, isi dan luasnya observasi lebih terbatas, disesuaikan dengan tujuan observasi, biasanya telah dirumuskan pada awal pada awal penyusunan rancangan observasi, respon dan peristiwa yang di amati dapat di catat secara lebih teliti, dan mungkin dikuantifikasikan.

4) Observasi non sistematik

Obsevasi non sistematik dilakukan dilakukan tanpa adanya persiapan yang sistematisa atau terencana tentang apa yang akan di observasi, karena peneliti tidak tahu secara pasti apa yang akan di amati. Pada observasi ini peneliti membuat rancangan observasi namun tidak digunakan secara baku seperti dalam observasi sistematik, artinya peneliti dapat mengubah subjek observasi berdasarkan situasi lapangan.

Dalam melakukan observasi ini peneliti melakukan penelitian menggunakan observasi sistematik dimana peneliti melakukan penelitian sesuai dengan penyusunan rencangan yang sudah di susun lebih awal dan hasil penelitian yang di amati dapat di catat secara lebih teliti.

b. Wawancara (interview)

Interview yaitu Teknik dengan sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara. Interview atau wawancara adalah metode pengambilan data dengan cara menanyakan sesuatu kepada

(35)

seseorang yang menjadi informan atau responden. Caranya adalah dengan bercakap-cakap serta tatap muka.22

Wawancara dapat dilakukan dengan menggunakan pedoman wawancara atau dengan tanya jawab secara langsung.

Dengan proses wawancara menggunakan pedoman umum wawancara, interview di lengkapi dengan pedoman wawancara yang sangat umum, serta mencantumkan isu-isu yang harus di liput tanpa menentukan urutan pertanyaan yang eksplisit.

Teknik wawancara dapat di bagi menjadi dua yaitu :23 1) Wawancara mendalam (in-depth interview)

Wawancara mendalam yaitu dimana peneliti menggali informasi secara mendalam dengan cara terlibat langsung dengan kehidupan informan dan bertanya jawab secara bebas tanpa pedoman pertanyaan yang disiapkan sebelumnya sehingga suasananya hidup, dan dapat dilakukan berkali-kali.

2) Wawancara terarah (guided interview)

Wawancara terarah yaitu dimana peneliti menanyakan kepada unforman hal-hal yang telah disiapkan sebelumnya. Berbeda dengan wawancara mendalam, wawancara terarah memiliki kelemahan, yakni suasana tidak hidup, karena peneliti terikat dengan pertanyaan yang telah disiapkan sebelumnya.

Dalam penelitian ini peneliti mengambil wawancara mendalam, peneliti bertindak sebagai pewawancara yang mengajukan pertanyaan kepada informan atau narasumber terkait dengan penelitian yang dilakukan. Proses wawancara yang dilakukan oleh peneliti secara langsung dengan menggunakan model mendalam dan langsung bertanya untuk mendapatkan data informasi dari informan atau narasumber berupa data primer yang ada pada masyarakat yang di wawancarai.

22 Afifiddin, Beni Ahmad Saebani, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung:

CV Pustaka Setia, 2019), hlm. 131

23 Prof. Dr. H. Mudjia Rahardjo, M.Si “Metode Pengumpulan Data Penelitian Kualitatif” (Jurnal, UIN Maliki Malang. Malang 2011)

(36)

Adapun informasi dari penelitian ini yang didapatkan oleh peneliti adalah sebagai berikut :

1) Kepala Desa

Dari penejelasan yang disampaikan oleh bapak kepala desa yaitu bapak mengenai data banyaknya masyarakat yang berada di Desa Lanci Jaya yang berprofesi jadi petani adalah keseluruhan jumlah kartu keluarga pada Desa Lanci Jaya adalah 1500 kartu keluarga dengan jumlah yang berprofesi petani sebanyak 1200 kartu keluarga sedangkan sisa dari yang berprofesi sebagai petani adalah PNS dan ASN. Jumlah nasyarakat yang berprofesi sebagai petani jagung di Desa Lanci Jaya sebanyak 1000 kartu keluaarga dan sisanya adalah petani padi dan lain-lain.24

2) Petani jagung

a) Dalam hasil wawancara dengan bapak Rusdin sebagai petani jagung mengatakan faktor yang mempengaruhi pendapatan usaha tani jagung yang tahun ini pertama pada saat penanaman terdapat hama yang mengganggu seperti gangguan dari tikus, monyet dan babi, sedangkan pada saat berbuah jagung akan kembali terserang oleh hama yang sama dengan hama pengganggu pada saat penanaman.25

b) Hasil wawancara bersama petani bapak Ahmad yang menjelaskan faktor yang mempengaruhi pendapatan usaha tani jagung yaitu pada saat penjualan tiba-tiba harga jagumg menurun dengan drastis yang mengakibatkan hasil dari jagung tersebut menurun sangat drastis.26

c) Hasil wawancara bersama petani bapak Anwar yang mengatakan bahwa faktor yang mempengaruhi pendapatan usaha tani jagumg yaitu dikarenakan kekurangan persediaan pupuk yang sangat sedikit yang menjadikan para petani kurang mendapatkan pupuk

24 Syahril, Wawancara, Dompu, 11 November 2020

25 Rusdin, Wawancara, Dompu, 11 November 2020

26 Ahmad, Wawancara, Dompu, 11 November 2020

(37)

untuk pemupukan jagung dan mengakibatkan kekurangan pada pendapatan dikarenakan jagung kekurangan pupuk yang mengakibatkan tidak terlalu sehatnya jagung.27 3) Kelompok tani

Dari penjelasan bapak Haerul sebagai ketua kelompok tani di Desa Lanci Jaya mengenai faktor yang mempengaruhi pendapatan petani jagung dikarenakan pertama kurangnya persediaan pupuk untuk masyarakat yang menjadi petani jagung, kedua dikarenakan terdapatnya bibit palsu atau bibit yang tidak bagus yang di perjual belikan dan mengakibatkan jagung tidak berkualitas dan hasil panen berkurang.28 c. Dokumentasi

Sejumlah fakta dan data tersimpan dalam bahan yang berbentuk dokumentasi. Sebagian besar data yang tersedia yaitu bentuk surat, catatan harian, cendra mata, laporan dan foto-foto. Sifat utama data ini tidak terbatas paa ruang dan waktu, sehingga memberikan peluang kepada peneliti untuk mengetahui hal-hal yang pernah terjadi.29

Metode dokumentasi ini peneliti gunakan untuk mengumpulkan data secara lengkap dan terperinci yang terkait dengan penelitian yang sedang di lakukan oleh peneliti yaitu Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Usaha Tani Jagung di Desa Lanci Jaya, Manggelewa, Dompu.

4) Analisis Data

Analisis data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya kedalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar. Taylor mendefinisikan “analisis data sebagai proses yang merinci usaha secara formal untuk menemukan tema dan merumuskan hipotesis usaha seperti yang di sarankan dan sebagai usaha untuk memberikan bantuan dan tema pada hipotesis”.

27Anwar, Wawancara, Dompu, 11 November 2020

28 Haerul, Wawancara, Dompu, 12 November 2020

29 Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Prenada Media Group, 2011), hlm. 141

(38)

Miles dan Huberman, mengemukakan bahwa aktifitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara intraktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analiasi data yaitu:30

a. Data Reduction (reduksi data)

Mereduksi data merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, di cari tema dan polanya.

b. Data Display (penyajian data)

Penyajian data ini dapat dilakukan dalam bentuk table, grafik, phil chard, pictogeram dan sejenisnya. Melalui penyajian data tersebut, maka data terorganisasikan, tersusun dalam pola hubungan, sehingga akan semakin mudah dipahami.

c. Mengambil kesimpulan dan verifikasi

Mengambil kesimpulan dan verifikasi yaitu menarik kesimpulan dari data-data yang sudah didapatkan. Dalam hal ini peneliti biasa menggunakan metode deduktif atau induktif.

Mengingat penelitian ini hanya mengumpulkan data-data kualitatif maka peneliti menggunakan analisis dan logika yang berlandasan analisis induktif. Metode induktif adalah jalan berfikir dengan mengambil kesimpulan dari data-data yang bersifat khusus sebagaimana yang dijelaskan. Metode induktif adalah cara berfikir yang berangkat dari faktor-faktor yang bersifat khusus atau peristiwa yang kongkrit untuk ditelaah secara umum.

5) Validasi Data

Untuk memperoleh keabsahan dari temuan-temuan dan informasi dari penelitian ini, maka peneliti menggunakan beberapa Teknik validasi yaitu :

a. Triangulasi

Peneliti menggunakan metode triangulasi dengan sumber yaitu membandingkan dan mengecek balik derajat

30 Sugiyono, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Bandung:

Alfabeta, 2018), hlm. 246

(39)

kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda. Hal ini dilakukan dengan cara membandingkan :

1.Hasil wawancara dengan hasil observasi

2.Apa yang dikatakan didepan umum dengan apa yang dikatakan secara pribadi

3.Apa yang dikatakan orang situasi penelitian dengan apa yang dikatakan sepanjang waktu

4.Keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan

5.Hasil wawancara denga nisi suatu dokumen. Hal ini dilakukan peneliti agar hasil penelitian tidak bertolak belakang dengan fakta dan realitas.31

b. Memperpanjang kehadiran peneliti di lapangan

Teknik ini digunakan peneliti jika dalam jangka waktu penelitian yang ditentukan, peneliti tidak memperoleh data yang cukup sehingga memungkinkan untuk melakukan perpanjangan waktu penelitian. Teknik digunakan peneliti dengan tujuan semakin lama peneliti dilapangan, maka akan semakin banyak pula data yang diperoleh sehingga keabsahan dan kreadibilitas data yang diharapkan dapat mendekati kebenaran.32

H. Sistematika Pembahasan

BAB I Pendahuluan: pada bagian awal ini memuat permasalahan yang akan diteliti sehingga melahirkan judul Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Usaha Tani Jagung di Desa Lanci Jaya, Kecamatan Manggelewa, Kabupaten Dompu. Selanjutnya dari judul yang didapatkan tersebut telah ditentukan pokok permasalahan yang kemudian oleh peneliti merumuskan metode penelitian juga tujuan penelitian beserta manfaat yang diperoleh dari penelitian ini.

31 Lexi J. Meleong, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2014). Hlm, 330.

32 Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya (Jakarta: Kencana, 2010), hlm. 144.

(40)

BAB II Paparan Data dan Temuan: Bab ini memuat paparan data dan temuan selama penelitian berlangsung, Adapun temuan dan paparan data tersebut antara lain, gambaran umum lokasi penelitian beserta lapangan yang menjadi studi pengamatan, yang meliputi Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Usaha Tani Jagung di Desa Lanci Jaya, Kecamatan Manggelewa, Kabupaten Dompu.

BAB III Pembahasan: Pembahsan yang merupakan inti dari penelitian ini. Pembahsan yang dilakukan antara lain mengenai Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Usaha Tani Jagung di Desa Lanci Jaya, Kecamatan Manggelewa, Kabupaten Dompu, kemudian dijelaskan secara mendalam menggunakan teori- teori dalam kerangka teori.

BAB VI Penutup: Pada Bab ini berisikan kesimpulan dan saran dari hasil penelitian yang bersumber dari pembahasan. Pada bagian penutup ini juga memuat saran yang bermanfaat bagi para pembaca.

(41)

BAB II

PAPARAN DATA DAN TEMUAN A. Profil Lembaga

1. Kondisi Geografis

Desa Lanci Jaya adalah merupakan desa baru yang berada di wilayah Kecamatan Manggelewa Kabupaten Dompu – NTB. Desa Lanci Jaya terbentuk sejak tahun 1997 yang merupakan pecahan dari Desa Soriutu yang saat itu sebagai desa induk. Desa Lanci Jaya terdiri dari 12 Dusun dan 28 RT dengan luas wilayah 190.00 KM2.

Desa Lanci Jaya termasuk kriteria Desa agropolitan yang di bagi menjadi 12 Dusun dan 24 RT/RW dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :

Sebelah Utara : Desa Nusa Jaya dan Taropo Sebelah Timur : Desa Soriutu dan Desa Tanju Sebelah Selatan : Desa Doromelo dan Soriutu Sebelah Barat : Desa Sukadamai

2. Gambaran Umum Demografis

Penduduk Desa Lanci Jaya sampai dengan akhir tahun 2020 berjumlah: 4.984 jiwa, dengan rincian 2.520 jiwa penduduk laki- laki dan 2.374 jiwa penduduk wanita (perempuan). Pertumbuhan penduduk yang semakin tinggi merupakan masalah yang dihadapi oleh masing-masing Desa yang berada di Kabupaten Dompu, pertumbuhan penduduk yang tinggi dipengaruhi oleh masih tingginya tingkat kelahiran yang terjadinya mutase penduduk yang disebabkan karena kabupaten dompu merupakan kabupaten yang menarik minat penduduk daerah lainnya untuk mencari penghidupan yang lebih baik.33

Selengkapnya mengenai kondisi penduduk di Desa Lanci Jaya pada keadaan akhir Desember 2020 dapat digambarkan pada tabel dibawah ini,

33 LPPD Desa Lanci Jaya Tahun 2020

(42)

Table 2.1. Jumlah penduduk diklasifikasikan menurut jenis kelamin No Nama Dusun Laki-laki Perempuan Jumlah

1 Lanci I 389 374 763

2 Lanci II 241 239 480

3 Lanci III 186 172 358

4 Patuh Karya 239 234 473

5 Woro Jaya 245 242 487

6 Sori Rae 133 156 289

7 Kara 146 140 286

8 Mada Soku 130 136 266

9 Doro Mbe’e 153 141 294

10 Mada Laju 162 172 344

11 Muju 271 257 528

12 Makmur 151 148 299

Jumlah 2.520 2.374 4.984

Sumber: data sekunder kantor Desa Lanci Jaya, 2020

Dari gambaran table diatas kondisi penduduk Desa Lanci Jaya mayoritas berjenis kelamin laki-laki/perempuan dengan prosentase 70 : 30 %.

3. Visi dan Misi a. Visi

Visi merupakan tujuan pembangunan yang direncanakan dan akan dicapai dengan serangkaian program pembangunan dengan memanfaatkan potensi Desa yang ada. Adapun visi Desa Lanci Jaya adalah. MEWUJUDKAN DESA LANCI JAYA YANG AMAN, SEHAT, SEJAHTERA, RELIGIUS DAN MANDIRI.

b. Misi

Dalam upaya mewujudkan visi Desa, maka perlu disepakati Langkah-langkah berikut ini:

1. membangun tata pemerintahan desa yang memiliki kopetensi dan sumber daya manusia bersih dan berwibawa.

(43)

2. Terbangunnya kesadaran masyarakat dalam pemeliharaan dan melestarikan sumber air bersih.

3. Meningkatkan produktivitas lahan pertanian melalui pengembangan komoditas unggulan desa.

4. Termotifasi generasi muda berkreatifitas dan mengembangkan hobi yang didukung sarana prasarana yang memadai.

5. Terwujudnya tata kehidupan masyarakat yang baik melalui penerapan aturan bersama.

6. Terwujudnya lingkungan yang qur’ani melalui pembinaan TPQ dan majelis taqlim.

7. Membangun toleransi antar agama dan mengembangkan kehidupan beragama yang religious.

4. Struktur Pemerintah Desa Pemerintah Desa Lanci Jaya

- Kepala Desa : Syahril M. Yasin S.Pd - Sekretaris Desa : Syaharuddin AR.

- Staf pemerintahan : Syaifullah S.Pd - Staf kesra : Arsyad

- Kasi pelayanan : Nasaruddin S.Pd. SD - Kaur perencanaan : Baiq Solatiah

- Kaur keuangan : Nurhasanah S.Pd - Kaur umum : Ramli

- Staf operator SID : Ardiansyah ST - Kepada dusun Lanci I : Sirinawa - Kepala dusun Madalaju : Yahya - Kepala dusun Patuh Karya : A Mu’is - Kepala dusun Sori Rae : Andi - Kepala dusun Mujur : Umar - Kepala Dusun Lanci II : Ibrahim - Kepala Dusun Kara : M. Yasin - Kepala Dusun Woro Jaya : Salahuddin - Kepala Dusun Makmur : Sulaiman - Kepala dusun Lanci III : Husain - Kepala Dusun Doro Mbe’e : Syafruddin - Kepala dusun Mada Soku : Ridwan

(44)

5. Kondisi Ekonomi

Gambaran kondisi perekonomian masyarakat desa lanci jaya didominasi oleh sektor pertanian tanaman pangan, holtikultural dan pertanian perkebunan lainnya yang diikuti oleh sektor-sektor lainnya seperti peternakan, perdagangan dan jasa.34 Pertanian sebagai sektor dominan yang mempengaruhi tingkat pendapatan penduduk memiliki penggunaan lahan pertanian sebanyak sebagaimana tabel dibawah ini :

Tabel 2.2. Lahan pertanian masyarakat Desa Sawah

Teknik

Sengtengah teknik

Lahan kering

Hutan pekarangan Sawah tadah hujan

Lain- lainnya Lanci

Jaya

217 217 1.280 6.019 32 689.25 143

Jumlah 217 217 1.280 6.019 32 689.25 143

Sumber : Data Sekunder Kantor Desa Lanci Jaya, 2021 6. Strategi dan arah kebijakan desa

Strategi yang akan dilaksanakan dan dikembangkan untuk pencapaian program-program yang ada di Desa Lanci Jaya, Kec.

Manggelewa, Kab. Dompu adalah sebagai berikur : a. Aspek lingkungan

Untuk mencapai kegiatan-kegiatan pada aspek lingkungan pada aspek lingkungan dengan tahapan sebagai berikut :

1. Mengadakan koordinasi dengan para tokoh Masyarakat/tokoh Agama, RT/RW.

2. Mensosialisasikan kepada kepada warga tentang kegiatan yang akan dilaksanakan dan membentuk panitia.

3. Menggerakkan masyarakat untuk ikut berpartisipasi/berperan aktif dalam proses pelaksanaan kegiatan tersebut.

4. Memberi motivasi kepada masyarakat untuk memelihara sarana dan prasarana yang sudah dibangun/diperbaiki.

34 LPPD Desa Lanci Jaya Tahun 2021

(45)

b. Aspek ekonomi

Untuk mencapai kegiatan pada aspek ekonomi dan tahapan sebagai berikut :

1. Melakukan identifikasi terhadap masalah dan kebutuhan.

2. Melakukan koordinasi dengan pihak terkait.

3. Melakukan pendekatan dengan Lembaga (SKPD) terkait untuk memfasilitasi pelaksanaan program-program yang telah disusun.

4. Melaksanakan kegiatan sesuai dengan RPJM Desa dan faktor yang mendesak untuk segera diselesaikan.

c. Aspek sosial

Untuk mencapai kegiatan-kegiatan pada aspek social dengan tahapan sebagai berikut :

1. Merenovasi rumah tidak layak huni (RTLH).

2. Perbaikan gizi buruk balita dan ksehatan ibu hamil melalui POSYANDU.

3. Peningkatan sumber daya manusia dengan pelatihan keterampilan khusus.

B. Gambaran Umum Tentang Pertanian di Desa Lanci Jaya 1. Jagung di Desa Lanci Jaya

Pemanfaatan lahan pertanian telah diusahakan oleh masyarakat di Desa Lanci Jaya. Salah satu kegiatan pertanian yang dilakukan di Desa Lanci Jaya, Kec. Manggelewa, Kab. Dompu adalah usaha tani jagung. Usaha tani jagung telah dikembangkan petani di Desa Lanci Jaya pada tahun 2000 sampai sekarang.

Pertanian jagung ini berdiri di atas lahan para petani yang berjumlah 1000 petani dan luas lahan garapan pertanian jagung yang awalnya bertambah menjadi.

Nilai ekonomi yang tinggi meyebabkan komoditas tanaman jagung diharapkan dapat memeberikan pendapatan yang lebih dibandingkan dengan komoditas tanaman yang lain. Masa tanam tanaman jagung sekitar empat bulan sampai empat bulan setengah sudah dapat menghasilkan jagung yang sudah siap panen.

Harga jagung juga menentukan pendapatan yang diperoleh para petani. Harga jagung yang dijual basah berkisar antara Rp. 2000-

Gambar

Table 2.1. Jumlah penduduk diklasifikasikan menurut jenis kelamin  No  Nama Dusun  Laki-laki  Perempuan  Jumlah
Tabel 2.2. Lahan pertanian masyarakat  Desa  Sawah
Tabel 2.3. Data Informan
Tabel 2.4. Tingkat Pendapatan Petani Jagung Permusim  No   Petani jagung  pendapatan

Referensi

Dokumen terkait

Sebanyak 27% dari keseluruhan biaya lain-lain yang dikeluarkan oleh petani jagung, besarnya biaya tersebut karena hampir semua petani jagung di Desa Dosroha telah

yang baik 8 Saya optimis dengan tugas sebanyak apapun dapat saya selesaikan 9 Ketika presentasi kelas, saya mengambil peran yang penting sebagai moderator 10

Di sisi lain, sekolah ini dalam kiprahnya telah berhasil mengantarkan siswanya meraih prestasi baik di bidang akademik maupun non akademik, dan yang paling membanggakan bagi pihak

Terjadinya tindak bullying tidak selalu karena pelaku bullying yang semena-mena akan tetapi ada unsur lain yang memotivasinya yaitu korban bullying yang tidak memiliki keberanian dalam

menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan pihak lain.10 Dari pengertian ini dapat dikatakan bahwa pemasaran adalah usaha untuk memenuhi keinginan

Pembelajaran Online sebagai alternatif yang diambil, sedangkan alternatif yang lain melalui luring luar lingkaran dengan home visit mendatangi rumah siswa untuk memberikan

Secara teoritis tujuan penting yang lain dari pembelajaran model resource based learning belajar berdasarkan sumber adalah untuk mendidik dan menanamkan sikap dan sifat mandiri,

129 donat dan lain-lain di koperasi madrasah, kita selaku pengelola pondok pesantren ikut membantu masyarakat untuk menambah penghasilannya sehari-hari sebagai bentuk membagi-bagi