• Tidak ada hasil yang ditemukan

Full page photo - etheses UIN Mataram

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Full page photo - etheses UIN Mataram"

Copied!
116
0
0

Teks penuh

(1)

i SKRIPSI

Oleh

AYU DWI WIRANTARI 152 115 226

JURUSAN EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI (IAIN)

MATARAM 2016

(2)

ii Skripsi

Diajukan Kepada Institut Agama Islam Negeri Mataram untuk Melengkapi Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana

Ekonomi Syariah (S.Esy)

Oleh

AYU DWI WIRANTARI 152 115 226

JURUSAN EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

MATARAM 2016

(3)

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi Ayu Dwi Wirantari, NIM 152.115.226 yang berjudul *STRATEGI PEMASARAN RT}MPUT LAUT DALAM MEI\TINGKATKAI\I VOLUME PENJUALAI\I DALAM PERSPEKTIT EKONOII{I ISLAM (STI]DI KASUS CV. ALAM LESTARI DESA DALAM KEC. ALAS KAB. SIIMBAWA)'telah memenuhi syarat dan disetujui untuk di- munaqasyah-kan. Di setujui padatanggal, 21,

Aprit

2016

Ili

bawah bimbingan:

NIP. 195603 1 r 198603 1002

Pembimbing II

l23t 199931001

iii

(4)

NOTA DINAS PEMBIMBING

H;al : Munaqasyah Skripsi

Mataram, 21, Aprit 2016

Kepada

Yth. Rektor IAIN Mataram di-

Mataram

Assalamu' alaikum Wr. Wb.

Setelah dipeiksa dan diadakan pertaikan sesuai masukan pernbimbing dan pedoman

penulisan skripsi, kami berpendapat bahwa skripsi Ayu Dwi Wirantari, NIM. 152.115.226.

yang berjudul "STRATEGI

PEMASARAN

RUMPUT LAUT

DALAM

MEITINGKATKAN VOLUME PENJUALAI\I DALAM PERSPEI(TIF EKONO1UI ISLAM (STUDI KASUS CV. ALAM LESTARI DESA DALAM KEC. ALAS KAB.

SUMBAWA)D telah memenuhi syarat untuk diajukan dalam sidang munaqasyah skripsi Fakultas Syariah IAIN Mataram

Demikiaq atas perhatian Bapak Rektor disarnpaikan terima kasih.

Was s alamu' alaikum, WnWb.

Pembimbing II

4r/

I

H.ZainaI iArifin. Lc.. M.Ae NIP. I 96 1 123119993t001

tv

NIP. 1956031 I 1986031002

(5)

PENGESA}IAN

Skripsi dengan judul *Strategi Pemasaran Rumput LaW Dalam Meningkatkan Volume Penjualan Dalam Perspektif Ekonomi Islam (Studi Kasus CV. Alam Lestari Desa

Dalam Kec. Alas Kab. sumbawa)' yang diajukan oleh Ayu

Dwi

wirantari, NIM.

15.2.115.226, Jurusan Ekonomi Syariah, Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam IAIN Mataram telah dimunaqasyahkan pada hari Rabu

ll

Mei 2016 dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk mencapai gelar serjana Ekonomi Syariah (S.Esr.

Dewan Munaqasyah

1. Ketua sidang/

Pembimbing I

Sekretaris Sidang/

Pembimbing II

2.

3.

Pengujil

4.

Penguji II

Drs. H, Abdullah Mustafa- MH NrP. 195603I I 1986031002

H. Zaenal Arifin. Lc.. M.Ag NIP. 1961 123 I 19993 1001

Drs. Moh. Asyiq Amrulloh. MA NIP. 1971 l0l 7199503 1002

Dewi Sp4ika Nasution M.Es NrP. 1 979 r 2022011012007

Mengetahui

Dekan Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam

vt

Drs. H. Musawar. M. Ag NIP. 1969123 I 199803 1008

(6)

vii

“ Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka

mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri ” ( QS. Ar- Ra’ad :11)

(7)

viii

1. Ayah dan Ibuku tercinta (Ir. Agus dan Wirani), yang selalu menberikan motivasi kepada saya untuk menjadi anak yang baik dan jujur. Sekaligus doa-doanya selalu teriring didalam setiap langkahku. Semoga Allah SWT. Selalu memberikan kemudahan dan kebahagiaan kepada mereka dalam menjalani hidup di dunia ini sampai di akhirat nanti.

2. Untuk Mohamad Rozi yang tercinta, yang selalu menemani saya dan memberikan semangat kepada saya dalam menyelesaikan skripsi ini. Semoga kita selalu dipersatukan oleh Allah sampai akhir hayat.

3. Sahabat-sahabat kampus saya terutama kelas A jurusan Ekonomi Islam yang selalu menemani hari-hari saya dalam menjalani perkuliahan selama ini.

4. Dan yang khususnya sahabat hidup saya selama ini di mataram dari pertama saya masuk kuliah sampai ahir yakni Miftahuljannah, Marlia, Widia, Lili dan Liana. Hanya kalian berdua tempat kuluapkan rasa suka dan duka saya selama ini, berbagi tawa dan cerita.

5. Serta Almater saya tercinta IAIN MATARAM

(8)

ix

segalanya karena atas hidayah dan kemuliaan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir berupa skripsi ini dengan baik dan tepat waktu. Selanjutnya sholawat serta salam kepada sang revolusioner Nabi Muhammad Saw. Yang telah memberikan andil besar terhadap perubahan peradaban manusia.

Skripsi ini penulis susun merupakan syarat akhir studi untuk mendapatkan gelar sarjana Ekonomi Islam (S.EI) di Fakultas Syari’ah jurusan Ekonomi Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Mataram.

Dengan berbagai upaya yang telah dilakukan dan akan selalu penulis kenang, skripsi yang berjudul “Strategi Pemasaran Rumput Laut Dalam Meningkatkan Volume Penjualan Dalam Perspektif Ekonomi Islam (Studi Kasus CV. Alam Lestari Desa Dalam Kec. Alas Kab. Sumbawa)” ini dapat penulis selesaikan, walaupun dalam proses penulisannya terlalu banyak kendala yang terus-menerus menuntut kesabaran dan ketegaran penulis.

Selesainya penulisan skripsi ini sesuai dengan target dan waktu yang telah penulis tentukan. Dalam hal ini, terlalu banyak pihak-pihak yang ikut andil membantu penulis menyelesaikannya dengan ucapan terima kasih yang tiada terhingga penulis ucapkan kepada : 1. Pembimbing I Bapak Drs.H.Abdullah Mustafa, M.H dan pembimbing II Bapak H.Zainal Arifin, Lc., M.Ag atas waktu, fikiran dan tenaganya selama membimbing penulisan skripsi ini sehingga skripsi ini sampailah pada akhirnya.

2. Bapak DR. H. Mutawali M.Ag, selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Mataram.

3. DR. H. Musawar, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Syari’ah dan Bapak/Ibu Dosen khususnya di jurusan EI serta semua pegawai akademik Fakultas Syari’ah IAIN

(9)

ix data yang penulis butuhkan.

5. Kepada Ibu Ani selaku pemilik usaha CV. Alam Lestari telah berkenan memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian dan terimakasih atas waktu yang telah diberikan oleh penulis untuk diwawancarai.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari sepenuhnya bahwa karya tulis ini tidak lepas dari kekurangan dan kekhilafan yang tidak disengaja. Oleh karena itu, penulis berharap akan saran dan kritikan yang bersifat konstruktif demi kesempurnaan karya ilmiah ini. Akhirnya semoga karya serta jerih payah penulis ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya, serta tercatat sebagai amal ibadah disisinya. Amien.

Penulis,

(10)

xi

Persetujuan Pembimbing ... iii

Nota Dinas pembimbing ... iv

Pernyataan Keaslian Skripsi ... v

Pengesahan ... vi

Halaman Motto ... vii

Halaman Persembahan ... viii

Kata Pengantar ... ix

Daftar isi ... xi

Abstrak ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Konteks Penelitian ... 1

B. Fokus Kajian ... 5

C. Tujuan dan Manfaat ... 7

D. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian ... 8

E. Telaah Pustaka ... 9

F. Kerangka Teori ... 11

G. Metode Penelitian ... 32

H. Sistematika ... 41

BAB II PAPARAN DATA DAN TEMUAN ...43

A. Gambaran Umum Perusahaan ...43

1. Sejarah berdirinya Cv. Alam Lestari ... 43

2. Visi, Misi, dan Tujuan Perusahaan ... 44

3. Letak Geografis ... 45

4. Struktur Organisasi ... 45

5. Proses Produksi Rumput Laut ... 47

6. Jenis, Jumlah karyawan dan Jumlah produksi ... 48

7. Biaya Produksi dan Pendapatan Kotor Usaha Rumput Laut ... 49

8. Biaya Produksi dan Pendapatan Rumput Laut ... 50

9. Keuangan ... 67

10. Tenaga Kerja ... 57

(11)

xi

Penjualan ...60

C. Pandangan Ekonomi Islam Tentang Strategi Pemasaran Cv. Alam Lestari Dalam Meningkatakan Volume Penjualan ...63

BAB III PEMBAHASAN ...67

A. Strategi Pemasaran Cv. Alam Lestari Dalam Menigkatkan Volume Penjualan ... 67

B. Pandangan Ekonomi Islam Tentang Strategi Pemasaran Cv. Alam Lestari Dalam Meningkatakan Volume Penjualan ... 75

BAB IV PENUTUP ...88

A. Kesimpulan ... 88

B. Saran- saran ... 89 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

(12)

xii

Skripsi ini mengkaji tentang strategi pemasaran rumput laut dalam meningkatkan volume penjualan dalam perpekstif ekonomi Islam. Dalam berwirausaha, terdapat banyak strategi pemasaran yang dilakukan oleh pengusaha demi meningkatkan volume penjualan.

Oleh karena itu, tidak menutup kemungkinan strategi-strategi yang digunakan melenceng dari aturan-aturan ekonomi islam. Maka seharusya sebagai pengusaha yang baik harus pandai memilih strategi pemasaran demi meningkatkan volume penjualan. Selain itu juga juga harus sesuai dengan hukum Islam sebagai dasar dalam berwirausaha sehingga strategi-strategi pemasaran yang digunakan sesuai dengan ajaran agama Islam. Dalam hal ini peneliti mengkaji strategi pemasaran rumput laut dalam meningkatkan volume penjualan dalam perpekstif ekonomi Islam pada CV. Alam Lestari yang terletak di desa alas kabupaten sumbawa.

Permasalahan yang akan di pecahkan dalam penelitian ini pertama, bagaimana strategi yang digunakan olah CV. Alam Lestari untuk meningktkan volume penjualan.

Kedua, bagaimana tinjaun ekonomi Islam terhadap strategi pemasaran rumput laut di Cv.

Alam lestari.

Jenis penelitian yang digunakan adalah penlitian kualitatif. Sumber data yang digunakan berupa data primer yaitu wawancara dan observasi, sedangkan sekundernya berupa dokumentasi. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan analisis induktif, dengan terlebih dahulu dilakukan validitas menggunakan teknik triangulasi sumber dan metode.

Dari hasil penelitian ini dapat di nyatakan bahwa strategi pemasaran yang dilakukan oleh CV. Alam Lestari menggunakan marketing mix atau bauran pemasaran. Dalam pemasarannya CV. Alam Lestari menggunakan banyak cara yakni melalui mulut ke mulut, media sosial, internet serta melalui pemeran-pameran yang di acarakan pada waktu-waktu tertentu sehingga volume penjualan rumput laut CV. Alam Lestari mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Strategi pemasaran rumput laut yang di lakukan oleh CV. Alam lestari juga dapat di katakan telah sesuai dengan perpekstif ekonomi islam.

Kata kunci : strategi pemasaran, volume penjualan, ekonomi islam.

(13)

BAB 1 PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian

Negara Indonesia memiliki sumber daya alam yang banyak, yang di mulai dari daratan hingga lautan. Di Kalimantan misalnya terdapat banyak sekali pohon sawit yang bisa memenuhi kebutuhan negara. Di Sumatera terdapat hutan lindung yang di dalamnya beraneka ragam satwa yang bisa hidup dan juga kayu-kayu hutan bisa di manfaatkan oleh negara untuk menunjang perekonomian bangsa. Itu semua merupakan sedikit contoh dari kekayan sumber daya alam yang ada di daratan. Indonesia, sebuah negara kepulauan terbesar di dunia, dengan jumlah pulau melebihi 17.000 dan garis pantai lebih dari 81.000 km21. Tentunya jumlah yang seluas ini mempunyai potensi sumber daya alam yang sangat mendukung untuk perekonomian di Indonesia. Para nelayan dan kapal-kapal penangkap ikan setiap hari mengambil kekayaan laut khususnya ikan-ikan yang setiap harinya terjaring dalam jumlah yang sangat banyak. Namun tak kunjung habis nelayan menjual hasil tangkapannya di pasar sementara para kapal-kapal besar penangkap ikan biasanya mengkespor ikan-ikan tersebut ke luar negeri, maka dari itu ekonomi negara bisa terpenuhi.

1 Naniek Sri Sayekti, Pengetahuan Dasar Pesisir dan Laut (Jakarta: Coremap-Lipi, 2009) cet I, h. 1

1

(14)

Kekayaan laut bukan hanya ikan saja, masih ada banyak lagi kekayaan laut yang bisa di manfaatkan dan hasilnya lebih menjanjikan salah satunya yaitu Rumput Laut.

Rumput laut sebenarnya adalah gulma laut, sejenis alga atau ganggang, yang hidup di laut, diantara karang mati di perairan pantai. Sejak lama jenis ganggang laut yang kita beri nama dagang sebagai „rumput laut’ ini dimanfaatkan masyarakat dunia sebagai bahan kosmetik dan makanan kesehatan. Dua pertiga wilayahnya Indonesia merupakan kawasan laut tropika, merupakan negeri produsen rumput laut terkemuka di dunia. Lebih dari 60% produksi rumput laut dunia dihasilkan dari ladang-ladang petani di pesisir pantai Indonesia.

Ganggang laut (atau sebutlah: rumput laut) jenis Euchema cottonii dan Gracilaria spp. banyak dibudidayakan karena ragam manfaatnya. Beberapa daerah di Indonesia yang masyarakat pesisirnya banyak melakukan usaha budi daya rumput laut, antara lain di pesisir Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu Provinsi DKI Jakarta, Provinsi Kepulauan Riau, Pulau Bali, pesisir Nunukan Kalimantan Timur, Pulau Lombok, Kabupaten Wakatobi Sulawesi Tenggara, Kepulauan Togean Sulawesi Tengah, Maluku Utara, dan Papua Barat2. Di Pulau Sumbawa tepatnya di Kecamatan Alas, terdapat juga budidaya rumput laut jenis Euchema cottonii yang sudah menjamur. Pada mulanya, para petani rumput laut melakukan budidaya secara perorangan, namun dengan

2 http://www.femina.co.id/kuliner/info.kuliner/rumput.laut/004/002/267, diambil tanggal 15/06/2015, pukul 15: 05 WITA.

(15)

melihat keberhasilan petani yang satu kemudian diikuti oleh petani yang lain, demikian seterusnya sampai usaha budidaya rumput laut ini semakin banyak diusahakan oleh petani rumput laut atau nelayan yang bermukim di sekitar pesisir pantai sampai ke pulau-pulau. Namun demikian, tidak sedikit petani yang gagal atau tidak mampu bertahan dengan berbagai masalah yang timbul seperti rendahnya produksi serta penyakit ais-ais (hama rumput laut). Rumput laut ini sudah di budidayakan sejak dulu oleh kelompok petani rumput laut. Kelompok petani rumput laut ini mendirikan sebuah badan usaha yang berupa CV. Alam Lestari mereka membudidayakan rumput laut ini dan hasilnya di jual di Pasaran.

Sampai saat ini eksistensi mitra (petani rumput laut) dengan masyarakat sekitar cukup besar, diantaranya adalah dapat membuka lapangan kerja baru, dimana para nelayan di daerah ini sebelum adanya budidaya rumput laut, mereka hanya menggantungkan hidupnya atau hanya bermata pencaharian sebagai nelayan penangkap ikan dengan berbagai alat tangkap, tetapi dengan adanya usaha rumput laut yang berkembang di daerah ini, para nelayan telah berkembang usahanya menjadi usaha menangkap ikan dan juga berusaha budidaya rumput laut. Dengan demikian, dengan adaya pengembangan budidaya rumput laut di Kecamatan Alas ini diharapkan akan dapat meningkatkan pendapatan atau kesejahteraan masyarakat khususnya para nelayan dan keluarga nelayan serta masyarakat lainnya.

Di tinjau dari aspek ekonomi, rumput laut merupakan komoditas yang potensial untuk dikembangkan mengingat nilai gizi yang dikandungnya. Selain

(16)

itu, rumput laut dapat dijadikan sebagai bahan makanan seperti agar-agar, sayuran, kue dan menghasilkan bahan algin, karaginan dan fluseran yang digunakan dalam industri farmasi, kosmetik, tekstil, dan lain sebagainya.

Dari sudut pandang lain budidaya rumput laut sangat menguntungkan karena dalam proses budidayanya tidak banyak menuntut tingkat keterampilan tinggi dan modal yang besar, sehingga dapat dilakukan oleh semua anggota keluarga nelayan termasuk ibu rumah tangga dan anak-anak. Selain itu masa panen atau produksinya relatif singkat jika dibandingkan dengan budidaya laut yang lain misalnya bandeng, udang dan kerang. Pangsa pasar rumput laut juga sangat luas baik dalam ataupun luar negeri. Bahkan untuk tingkat konsumsi (pasar) taraf lokal pun para pembudidaya masih sulit untuk mencukupinya, belum lagi ditambah permintaan luar negeri yang kian hari semakin meningkat, bahkan bisa dikatakan tidak terbatas.

Ditinjau dari sisi lahan, usaha budidaya rumput laut tidak banyak kendala.

Budidaya dapat dilakukan dihampir seluruh perairan laut nusantara, namun tergantung pada jenis dan metode budidayanya serta jenis rumput laut yang akan dibudidayakan. Dari sisi penerapan teknologi, budidaya rumput laut juga jauh lebih mudah, efisien serta ekonomis dibandingkan teknologi yang digunakan dalam budidaya produk kelautan lainnya.

Dengan adanya aktivitas budidaya tentunya keuntungan yang bisa didapatkan diantaranya; berkurangnya jumlah pengangguran, meningkatnya pendapatan masyarakat, bertambahnya pendapatan asli daerah (PAD), persaingan usaha

(17)

semakin ketat sehingga roda perekonomian akan terus berjalan dan terciptanya iklim usaha yang kondusif dan pada akhirnya akan tercipta kesejahteraan hidup masyarakat.

Mengingat pentingnya strategi pemasaran yang berpengaruh kepada ekonomi suatu perusahaan agar mampu meningkatkan Volume penjualan yang lebih baik serta sesuai dengan pandangan ekonomi Islam, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “STRATEGI PEMASARAN RUMPUT LAUT DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN DALAM PERSEPEKTIF EKONOMI ISLAM”.

B. Fokus Penelitian 1. Fokus Kajian

Untuk menghindari pembahasan yang meluas dan karena keterbatasan, waktu, dana, tenaga, teori-teori, dan supaya penelitian dapat dilakukan secara lebih mendalam maka tidak semua masalah yang akan di teliti, maka penelitian tentang strategi pemasaran rumput laut dalam meningkatkan volume penjualan dibatasi hanya pada badan usaha CV. Alam Lestari saja.

Perumusan masalah pada suatu penelitian adalah untuk memudahkan masalah agar dapat lebih terarah dan jelas sehingga diperoleh langkah-langkah pemecahan masalah yang efektif dan efesien.

Berdasarkan konteks penelitian di atas maka hal pokok yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah:

(18)

a. Strategi pemasaran, strategi pemasaran yang di maksud dalam penelitian ini adalah peran atau perilaku badan usaha dalam melakukan bisnis usahanya.

b. Meningkatkan penjualan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah bagaimana badan usaha melakukan peningkatan penjualan.

Berdasarkan konteks penelitian diatas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Bagaimana strategi pemasaran yang digunakan oleh CV. Alam Lestari untuk meningkatkan volume penjualan rumput laut?

2. Bagaimana tinjauan ekonomi Islam terhadap strategi pemasaran rumput laut di CV. Alam Lestari ?

(19)

C. Tujuan dan Manfaat penelitian 1. Tujuan penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

a. Untuk mengetahui strategi yang digunakan oleh CV. Alam Lestari dalam meningkatkan volume penjualan budidaya rumput laut.

b. Untuk mengetahui tinjauan ekonomi Islam terhadap strategi pemasaran rumput laut di CV. Alam Lestari.

2. Manfaat penelitian

Dari tujuan penelitian tersebut di atas, peneliti akan memaparkan manfaat dalam penelitian ini, adapun manfaat yang dapat kita ambil dari peneliti adalah manfaat teoritis dan manfaat praktis.

a. Manfaat Teoretis

1. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan informasi penting untuk menambah ilmu pengetahuan di bidang pemasaran. Selain itu juga untuk menambah khazanah kajian literatur di perpustakaan IAIN Mataram.

2. Sebagai referensi dan sarana penelitian bagi kalangan akademis maupun praktisi dalam menunjang penelitian selanjutnya yang akan bermanfaat sebagai bahan perbandingan bagi penelitian lainnya.

(20)

b. Manfaat Praktis

Bagi CV. Alam Lestari penelitian ini akan menghasilkan informasi penting untuk membantu pihak perusahaan mengetahui strategi pemasaran yang dilakukan untuk usaha rumput laut. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat sebagai konsumen sehingga konsumen mengetahui seperti apa mekanisme pemasaran rumput laut yang dilakukan oleh CV. Alam Lestari Kecamatan Alas Kabupaten Sumbawa. Penelitian ini diharapkan dapat memberi suatu yang bermanfaat bagi para pengusaha agar lebih memperbaiki strategi pemasaran yang dijalankan di perusahaan mereka.

D. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian 1. Ruang Lingkup

Mengingat luasnya pembahasan yang terkandung dalam penelitian ini, maka peneliti sengaja membatasi permasalahan pada pembahasan yang lebih spesifik. Pembahasan ini dimaksudkan agar dalam penelitian selanjutnya menjurus kepada permasalahan yang terperinci, sesuai dengan tujuan yang hendak di capai. Adapun yang menjadi batasan masalah pada penelitian ini adalah hanya meneliti tentangStrategi Pemasaran Rumput Laut Dalam Meningkatkan Volume Penjualan Dalam Perspektif Ekonomi Islam.

(21)

2. Setting Penelitian

Adapun setting penelitian yang dilakukan berada atau berlokasi di CV.

Alam Lestari Kecamatan Alas Kabupaten Sumbawa. Alasan mengapa peneliti memilih lokasi ini sebagai tempat penelitian berdasarkan beberapa pertimbangan antara lain

1. CV. Alam Lestari merupakan sebuah perusahan yang bergerak dalam budidaya rumput laut yang sekarang semakin dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia maupun luar negeri.

2. CV. Alam Lestari dulunya berasal dari para nelayan yang pindah profesi menjadi petani rumput laut.

3. CV. Alam Lestari merupakan kelompok petani rumput laut yang berdiri karena kebutuhan masyarakat semakin meningkat.

4. CV. Alam Lestari berdiri di tengah-tengah masyarakat yang mayoritasnya beragama Islam sehingga memerlukan strategi pemasaran yang sesuai dengan ajaran Islam.

E. Telaah Pustaka

Telaah pustaka adalah penelusuran terhadap karya-karya terdahulu yang terkait untuk menghindari duplikasi, plagiasi, reflikasi, serta menjamin kesahehan dan keabsahan penelitian yang dilakukan.

Berdasarkan hasil telaah pustaka, penulis menemukan hasil penelitian yang mempunyai kemiripan dengan penelitian yang penulis lakukan namun mempuyai perbedaan dari subtansi isinya. Adapun penelitian tersebut adalah:

(22)

Pada penelitian yang dilakukan Humaidi“Tinjauan Ekonomi Islam Terhadap Sistem Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan Pada Industri Pengrajin Bambu “Sambil Tereng” Di Taman Sari Kec. Gunung Sari Lombok Barat”. Dalam penelitian ini lebih fokus bagaimana tinjauan ekonomi Islam terhadap sistem pemasaran dalam meningkatkan penjualan pada industri pengrajin bambu

“Sambil tereng” di taman Sari Kecamatan Gunung Sari Lombok Barat skripsi tersebut membahas mengenai peningkatan persaingan yang ketat.3Sedangkan penelitian yang dilakukan peneliti lebih fokus dalam meningkatkan volume penjualan rumputlaut. Dalam penelitian tersebut terdapat kesamaan membahas bagaimana cara pengusaha untuk meningkatkan volume penjualan.

Pada penelitian yang dilakukan Evi Wijayanti “ Tinjauan Ekonomi Islam tentang Sistem Pemasaran Dalam Meningkatkan Hasil Penjualan Kerajianan Ketak Di Desa Karang Bayan Kecamatan Lingsar Kabupaten Lombok Barat”.4 Dalam penelitian ini lebih fokus pada strategi pemasaran di tinjauan dari Ekonomi Islam dalam meningkatkan hasil penjualan kerajinan. Sedangkan penelitian yang dilakukan peneliti lebih fokus dalam meningkatkan volume penjualan rumputlaut.

Dalam penelitian tersebut terdapat kesamaan membahas bagaimana cara pengusaha untuk meningkatkan volume penjualan.

3 Humaidi,”Tinjauan Ekonomi Islam terhadap Sistem Pemasaran dalam meningkatkan Penjualan Pada Industri Pengerajin Bambu “Sambil Terang” (Skripsi, IAIN Mataram, 2008)

4 Evi Wijayanti, “Tinjauan Ekonomi Islam Tentang Sistem pemasaran Dalam Meningkatkan hasil Penjualan Kerajinan Ketak di desa karang bayan Kecamatan Lingsar Kabupaten Lombiok Barat” ( Skripsi,IAIN Mataram, 2011).

(23)

Pada penelitian yang dilakukan Baiq Mustiah“Strategi Pemasaran Usaha

Kemiri Dalam Meningkatkan Pendapatan Buruh Studi Di UD Harapan Lombok Timur (Analisis Marketing Syariah)”.5 Dalam penelitian ini lebih fokus pada strategi pemasaran dalam meningkatkan pendapatan buruh. Sedangkan penelitian yang dilakukan peneliti lebih fokus dalam meningkatkan volume penjualan rumputlaut. Dalam penelitian tersebut terdapat kesamaan membahas bagaimana cara pengusaha untuk meningkatkan volume penjualan.

F. Kerangka Teori

1. Pengertian Strategi

Kata strategi berasal dari bahasa Yunani, yaitu statogos yang diambil dari kata stratus yang berarti militer dan Ag yang berarti memimpin. Pada konteks awalnya, strategi diartikan sebagai generaliship atau sesutau yang dilakukan oleh para jenderal dalam membuat rencana untuk menaklukan musuh dan memengkan perang.6 Definisi strategi adalah suatu rencana yang fundamental untuk mencapai tujuan perusahaan atau pola keputusan dalam perusahaan yang menentukan dan mengungkapkan sasaran, maksud atau tujuan yang menghasilkan kebijaksanaan utama dan merencanakan untuk

5 Baiq Mustiah,”Strategi Pemasaran Usaha kemiri dalam Meningkatkan Pendapatan Buruh Studi Di UD. Harapan Lombok Timur” (Skripsi IAIN Mataram, 2011).

6 Setiawan Hari Purnomo dan Zulkieflimansyah, Manajemen Strategik Sebuah Konsep pengentar (Jakarta: LPPEE UI, 1999), h. 8.

(24)

mencapai tujuan serta merinci jangkuan bisnis yang akan dikejar oleh perusahaan.7

2. Konsep Pemasaran

a. Pengertian Pemasaran

Pemasaran adalah satu fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyerahkan nilai kepada pelanggan dan mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan para pemilik sahamnya.8

Telah banyak definisi tentang pemasaran di utarakan para ahli, namun pada umumnya definisi tersebut tidak memuaskan karena tidak menggambarkan sifat dan tujuan pemasaran sebenarnya secara memadai.

Sebagai contoh, AMA (Amerika Marketing Association) menyatakan pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penentuan harga, promosi dan perindustrian barang,jjasa dan ide dan dapat juga memuaskan pelanggan dan tujuan perusahaan.9

Sedangkan Menurut Philip Kotler, definisi pemasaran yaitu sebagai proses sosial yang dengan proses itu individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan,

7 Buchari Alma, Manajemen Pemasaran Dan Pemasaran jasa (Bandung: Alfabeta, 2009), h.199.

8 Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran (Jakarta: PT. Indeks, 2006), h.

6.

9 Buchari Alma, Manajemen Pemasaran Dan Pemasaran Jasa (Bandung: Alfabeta, 2009), h.

3.

(25)

menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan pihak lain.10

Dari pengertian ini dapat dikatakan bahwa pemasaran adalah usaha untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen melalui penciptaan suatu produk, baik barang maupun jasa yang kemudian dibeli oleh mereka yang memiliki kebutuhan melalui suatu pertukaran.11

Strategi pemasaran ialah suatu rencana yang memungkinkan perusahaan dalam memanfaatkan sumber daya yang dimiliki dengan sebaik-baiknya untuk mencapai tujuan perusahaan.12

Tujuan dari pemasaran adalah untuk meningkatkan volume penjualan, dimana dalam penjualan seorang marketer harus mampu memahami pelanggan, sehingga dapat dibuat produk yang sesuai dengan keinginan konsumen, yakni kunci untuk mencapai organisasi adalah pada penetuan kebutuhan dan keinginan dari pasar sasaran dan pada pemberian kepuasan yang diinginkan dengan lebih efektif dan efisien dari pada pesaing.

Keberhasilan suatu perusahaan berdasarkan keahliannya dalam mengendalikan strategi pemasaran yang dimiliki. Konsep pemasaran mempunyai seperangkat alat pemasaran yang sifatnya dapat dikendalikan yaitu lebih di kenal dengan marketing mix (bauran pemasaran). Kotler

10 Philip Kotler, Manajemen Pemasaran Edisi Kesebelas Jilid I (Jakarta: PT. Indeks Kelompok Gramedia, 2005), h. 10

11 Kasmir, Kewirausahaan Edisi Revisi (Jakarta: PT. Grafindo persada, 2012), h. 171.

12Mas’ud Machfoedz, Kewirausahaan Metode, Manajemen, dan Implementasi (Yogyakarta:

BPFE, 2005/2006), h. 90-91

(26)

memberikan definisi mengenai bauran pemasaran adalah perangkat alat pemasaran faktor yang dapat dikendalikan -product, price, promotion, place- yang dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan respon yang diinginkan dalam pasar sasaran.”13

Unsur dari bauran pemasaran (marketing mix) dari definisi yang dikemukakan oleh Philip kotler, antara lain sebagai berikut:14

a. Produk (product)

Produksi adalah barang-barang yang dihasilkan setelah melalui proses dan siap untuk dijual atau yang berarti dengan jumlah hasil yang dicapai selain itu produksi adalah merubah input menjadi output atau barang dan jasa.

Menurut Assauri produksi adalah setiap proses yang mengubah masukan-masukan (input) dan menggunakan sumber daya untuk menghasilkan barang dan jasa (output). Ada beberapa syarat dalam produksi adalah sebagai berikut :1) Adanya faktor produksi seperti faktor produksi alam, tenaga kerja, modal, skill 2). Adanya proses atau jangka waktu tertentu untuk mengubah input menjadi output 3).

Adanya output yang dihasilkan.15

13 M. Nur Rianto Al Arif, Dasar-Dasar Pemasaran Bank Syari’ah (Bandung: Alfabeta, 2010), h. 14

14 Ibid., h. 14-16.

15 Sugiarto, Ekonomi Mikro (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2002), h. 27.

(27)

Dalam Islam produksi merupakan sesuatu yang sangat penting, Islam menjelaskan mengapa produksi harus dilakukan. Menurut ajaran Islam, manusia adalah khalifatullah atau wakil Allah di muka bumi dan berkewajiban untuk memakmurkan bumi dengan jalan beribadah kepada-Nya. Sebagaimana firman Allah dalam surat al-An’aam ayat 165 yang berbunyi:

ٍضْعَ ب َقْوَ ف ْمُكَضْعَ ب َعَفَرَو ِضْرأا َفِئاَخ ْمُكَلَعَج يِذّلا َوَُو ٌم ِ َر ٌروُفَ َل ُ ّ ِ َو ِا َ ِعْلا ُع ِ َ َكّبَر ّ ِ ْمُا َآ َ ِ ْمُاَوُلْ َ ِل ٍا َجَرَ

Artinya: “Dan dialah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan dia meninggikan sebagian kamu atas sebagian (yang lain) beberapa derajat, untuk mengujimu tentang apa yang diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu amat cepat siksaan-Nya dan sesungguhnya dia maha pengampun lagi maha penyayang.”

( Al-An’am: 165).16

Pernyataan senada juga terdapat pada surat Yunus ayat 14

َ وُلَ ْعَ آ َفْ َا َ ُ ْ َ ِل ْمِِ ْعَ ب ْ ِ ِضْرأا ِ َفِئاَخ ْمُا َ ْلَعَج ُّ

Artinya: “Kemudian kami jadikan kamu pengganti (mereka) di muka bumi sudah mereka, supaya kami memperhatikan bagaimana kamu berbuat.”(Yunus: 14).17

16 Departemen Agama RI. Al-Qur’an dan Terjemahannya (Jakarta: CV. Pustaka Agung Harapan, 2006), h. 202

17 Ibid., h. 281.

(28)

Islam juga mengajarkan bahwa sebaik-baik orang adalah orang yang banyak manfaatnya bagi orang lain atau masyarakat. Fungsi beribadah dalam arti luas ini tidak mungkin dilakukan bila seseorang tidak bekerja atau berusaha. Dengan demikian, bekerja dan berusaha itu menempati posisi dan peranan yang penting dalam Islam.

b. Harga ( price)

Menurut Philip Kotler.18 Harga merupakan jumlah uang yang dibayarkan untuk mendapatkan produk tersebut. Pada setiap produk atau jasa yang ditawarkan, bagian pemasaran dapat menentukan harga pokok dan harga jual suatu produk. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam suatu penetapan harga antara lain biaya, keuntungan, harga yang ditetapkan oleh pesaing dan perubahan keinginan pasar.19

Dalam konsep Islam, penentuan harga ditentukan oleh mekanisme pasar, yakni bergantung pada kekuatan-kekuatan permintaan dan penawaran itu harus berlangsung secara sukarela, ini bermakna tidak ada yang menganiaya dan dizalimi.

18 Philip Kotler, Dasar-Dasar Pemasaran, jilid I (Jakarta: Intermedia, 1987), h. 345.

19 M. Nur Rianto Al Arif, Dasar-Dasar Pemasaran, h. 15.

(29)

c. Tempat (place)

Yang perlu diperhatikan dari keputusan mengenai tempat yaitu:

a. Sistem transportasi perusahaan b. Sistem penyimpanan

c. Pemilihan saluran distribusi b. Promosi (promotion)

Promosi merupakan komponen yang dipakai untuk memberitahukan dan mempengaruhi pasar bagi produk perusahaan, sehingga pasar dapat mengetahui tentang produk yang diproduksi oleh perusahaan tersebut. Adapun kegiatan yang termasuk dalam aktivitas promosi adalah periklanan, personal selling, promosi, penjualan, dan publisitas. Tujuan yang diharapkan dari promosi agar konsumen dapat mengetahui tentang produk tersebut dan pada akhirnya memutuskan untuk membeli produk tersebut.

Dalam Islam mempromosikan suatu barang diperbolehkan, hanya saja dalam berpromosi tesebut mengedepankan kejujuran dan menjauhi penipuan. Disamping itu metode yang dipakai dalam promosi tidak bertentangan dengan syari’at Islam.20

20 Muhammad Firdaus NH, dkk. Dasar dan Strategi Pemasaran Syari’ah (Jakarta: Renaisan, 2005), h. 23-26.

(30)

b. Pemasaran Dalam Konsep Syariah Islam

Pemasaran Syari’ah sendiri menurut definisi adalah penerapan suatu disiplin bisnis strategi yang sesuai dengan nilai dan prinsip syari’ah. Jadi pemasaran syari’ah dijalankan berdasarkan konsep keIslaman yang telah diajarkan Nabi Muhammad SAW. Menurut Hermawan Kartajaya, nilai inti dari Pemasaran Syari’ah adalah Integritas dan transparansi, sehingga marketer tidak boleh bohong dan orang membeli karena butuh dan sesuai dengan keinginan dan kebutuhan, bukan karena diskonnya atau iming- iming hadiah belaka.

Konsep pemasaran Syari’ah sendiri sebenarnya tidak berbeda jauh dari konsep pemasaran yang kita kenal. Konsep pemasaran sekarang, pemasaran adalah sebuah ilmu dan seni yang mengarah pada proses penciptaan, penyampaian, dan pengkomunikasian Values kepada para konsumen serta menjaga hubungan dengan para stakeholdersnya. Namun pemasaran sekarang menurut Hermawan juga ada sebuah kelirumologi yang diartikan untuk membujuk orag belanja sebanyak-banyaknya atau pemasaran yang pada akhirnya membuat kemasan sebaik-baiknya padahal produknya tidak bagus atau membujuk dengan segala cara agar orang mau bergabung dan belanja. Berbeda dengan pemasaran syari’ah yang mengajarkan pemasar untuk jujur pada konsumen atau orang lain. Nilai- nilai syari’ah mencegah pemasar terperosok pada kelirumologi itu tadi karena ada nilai-nilai yang harus dijunjung oleh seorang pemasar.

(31)

Pemasaran syari’ah bukan hanya sebuah teknik pemasaran yang ditambahkan syari’ah karena ada nilai-nilai lebih pada marketing syari’ah saja, tetapi lebih jauhnya marketing berperan dalam syari’ah dan syari’ah berperan dalam pemasaran.

Dalam hal teknis pemasaran syari’ah, salah satunya terdapat strategi pemasaran syari’ah untuk memenangkan mind-sharedan nilai pemasaran syari’ah untuk memenangkan heart-share. Strategi pemasaran syari’ah melakukan segmentasi, targeting, dan positioning market dengan melihat pertumbuhan pasar, keunggulan kompetitif, dan situasi persaingan sehingga dapat melihat potensi pasar yang baik agar dapat memenangkan nama baik yang menjadi identitas seseorang atau perusahaan, sehingga contohnya perusahaan yang mendapatkan the best customer service dalam bisnisnya sehingga mampu mendapatkan heart-share.21

Konsep pemasaran syari’ah ini sendiri saat ini baru berkembang seiring berkembangnya ekonomi syari’ah. Beberapa perusahaan dan bank khususnya yang berbasis syari’ah telah menerapkan konsep ini dan telah mendapatkan hasil yang positif. Kedepannya diprediksikan marketing syari’ah ini akan terus berkembang dan dipercaya masyarakat, yaitu kejujuran. Secara umum pemasaran syari’ah adalah sebuah disiplin bisnis strategi yang mengarahkan proses penciptaan, penawaran, dan perubahan value dari inisiator kepada stakeholdersnya yang dalam keseluruhan

21 M. Nur Rianto Al Arif, Dasar-dasar Pemasaran, h. 20-21

(32)

prosesnya sesuai dengan akad dan prinsip-prinsip muamalah dalam Islam.

Artinya dalam pemasaran syari’ah, seluruh proses baik proses penciptaan, bertentangan dengan prinsip-prinsip syari’at. Ada 4 karekteristik yang terdapat pada syari’ah marketing yaitu:22

1) Ketuhanan (rabbaniyah)

Salah satu ciri khas pemasaran syari’ah adalah sifatnya yang religius. Jiwa seseorang syari’ah marketer menyakini bahwa hukum- hukum syariat yang bersifat ketuhanan merupakan hukum yang paling adil, sehingga akan mematuhinya dalam setiap aktivitas pemasaran yang dilakukan. Dalam setiap langkah, aktivitas dan kegiatan yang dilakukan harus selalu menginduk kepada syariat Islam.

Dalam konsep ini seorang pemasar syari’ah akan sangat hati-hati dalam prilaku pemasarannya dan berusaha untuk tidak merugikan konsumen. Apabila seorang pemasar syari’ah hanya berorientasi pada keuntungan, maka ia dapat merugikan konsumen dengan memberikan janji palsu. Namun pemasar syari’ah memiliki orientasi maslahah, sehingga tidak hanya mencari keuntungan namun diimbangi pula dengan keberkahan di dalamnya.

22 Muammad Syakir Sula dan Hermawan Kertajaya, Syari’ah Marketing (Jakarta: Mizan, 2005), h. 54

(33)

Firman Allah SWT dalam surat Al-zalzalah ayat 7-8 yang berbunyi:

ُ َ َ اً ْ َخ ٍ ّرَذ َا َ ْ ِ ْ َ ْعَ ْ َ َف َ َ اّ َشٍ ّرَذَل َ ْ ِ ْلَ ْعَ ْ َ َو

Artinya: “Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.(Al-: Zalzalah: 7-8).23

2) Etis (akhlaqiyyah)

Keistimewaan yang lain dari syari’ah marketer adalah mengedepankan masalah akhlak dalam seluruh aspek kegiatannya.

Pemasaran syari’ah adalah konsep pemasaran yang sangat mengedepankan nilai-nilai moral dan etika tanpa peduli dari agama manapun, karena hal ini bersifat universal.

Seorang pemasar syari’ah harus menjunjung tinggi etika dalam melakukan aktivitas pemasarannya salah satunya dengan tidak memberikan janji manis yang tidak benar serta selalu mengedepankan kejujuran dalam menjelaskan tentang kualitas produk yang sedang ditawarkan.

3) Realitas (al-waqi’yyah)

Syari’ah marketing bukanlah konsep yang eksklusif, anti modernitas, dan kaku, melainkan konsep pemasaran yang fleksibel.

23 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, h. 909

(34)

Syari’ah marketer bukanlah berarti para pemasar itu harus berpenampilan ala bangsa Arab dan mengharamkan dasi. Namun syari’ah marketer haruslah tetap berpenampilan bersih, rapi, dan bersahaja apapun model atau gaya berpakaian yang dikenakan. Sifat realitas dikarenakan pemasaran syariah sangat fleksibel dan luwes dalam taksir hukum dan implementasinya terhadap penawaran konvensional.

4) Humanistis (insaniyyah)

Keistimewaan yang lain adalah sifatnya yang humanistis universal pengertian humanitas adalah bahwa syari’ah diciptakan untuk manusia agar derajatnya terangkat, sifat kemanusiaannya terjaga dan terpelihara, serta sifat-sifat kehewanannya dapat terkekang dengan panduan syari’ah. Syari’ah Islam adalah syari’ah humanistis diciptakan untuk manusia sesuai kapasitanya tanpa menghiraukan agama, suku, ras, warna, kebangsaan, dan status.24

3. Pengertian Ekonomi Islam

Sebelum kita mengetahui definisi dari ekonomi Islam, terlebih dahulu kita mengetahui definisi dari ekonomi itu sendiri, ditinjau dari segi bahasa ekonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu “oicos” dan “nomos” yang berarti rumah, dan nomos yang berarti aturan. Jadi, ekonomi adalah aturan-aturan untuk menyelenggarakan kebutuhan hidup manusia dalam rumah tangga, baik

24 M. Nur Rianto, Dasar-Dasar Pemasaran, h. 22-24.

(35)

dalam rumah tangga rakyat (volkshuishouding) maupun dalam rumah tangga negara (staatshuishouding).25

Sedangkan kata Al-Islam (Islam) memiliki beberapa arti diantaranya:

a. Dari kata aslamayuslimuislaman, berarti memelihara dalam keadaan selamat, damai, dan sejahtera.

b. Dari kata “salima –yaslamu”, yang berarti menyerah diri, taat, patuh, dan tunduk.

Dari dua asal kata tersebut, Islam berarti memelihara diri agar berada dalam keadaan selamat dan sejahtera dengan cara menyerahkan diri, taat, dan patuh serta tunduk kepada Allah Swt untuk memperoleh kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.26

Sedangkan ekonomi Islam itu sendiri menurut ahli ekonomi Islam Abdul Manan mengemukakan bahwa ilmu ekonomi Islam adalah pengetahuan sosial yang mempelajari masalah-masalah ekonomi masyarakat yang diilhami oleh nilai-nilai Islam.27

Sedangkan menurut S.M. Hasanuzzaman ekonomi Islam adalah pengetahuan dan aplikasi dari ajaran dan aturan syari’ah yang mencegah ketidakadilan dalam memperoleh sumber-sumber daya material sehingga

25 KH. Abdullah Zaky Al-Kaaf, Ekonomi dalam Perspektif Islam (Bandung: Pustaka Setia), h.18-19.

26 A. Zainuddin, Al-Islam I (Aqidah dan Ibadah,) (Bandung: CV. Pustaka Setia, 1999), h.13- 14.

27 Musatafa Edwin Nasution, Pengenalan Eksklusif Ekonomi Islam (Bandung: Prenada Media Group, 2007), h. 16.

(36)

tercipta kepuasan manusia dan memungkinkan mereka menjalankan perintah Allah dan masyarakat.28

4. Etika Bisnis Islam

Pada melakukan usaha harus selalu memperhatikan etika dalam segala aspek kegiatan ekonomi. Karena selama ini sering diabaikan oleh umat Islam yang terjun dalam dunia bisnis, sehingga tanpa disadari usaha mereka menjadi bangkrut dan tidak diridhai oleh Allah Swt, karena tidak sesuai dengan tuntunan Rasul Muhammad Saw. Etika merupakan pedoman dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam bisnis, kaum muslimin dituntut untuk bertindak secara Islami dalam bisnis mereka, karena Allah Swt akan menjadi saksi dalam transaksi yang mereka lakukan, adapun etika dalam bisnis yaitu: 29

a. Benar (lurus)

Dalam menjalankan prinsip perniagaan, antara produsen dan konsumen terlebih dahulu melakukan transaksi jual beli harus dilandasi dengan kebenaran, tanpa ada nuansa saling membohongi dibelakang hari yang pada akhirnya akan membuat jual beli itu runtuh. Maka dasar jual beli “benar” ini sesuai dengan prinsip ekonomi Islam.

Benar adalah ruh keimanan, ciri utama orang mukmin, bahkan ciri para Nabi tanpa kebenaran, agama tidak akan tegak dan tidak akan

28 M. Nur Rianto Al Arif, Dasar-Dasar Pemasaran, h. 2.

29 Buchari Alma, Dasar- Dasar Etika Bisnis Islam (Bandung: Alfabeta, 2003), h. 59.

(37)

stabil. Sebaliknya bohong dan dusta adalah bagian dari pada sikap orang munafik. Oleh sebab itu, salah satu karakter pedagang yang terpenting dan diridhai oleh Allah adalah kebenaran.

b. Menepati janji

Sebagai seorang muslim, maka kita diajarkan untuk selalu menepati janji. Janji ini semacam ikrar, kesanggupan yang telah kita nyatakan kepada seorang pembeli dan yang maha kuasa mengetahui janji tersebut, sebagaimana Firman Allah Swt dalam surat Al-Isra’ ayat 34 yang berbunyi:

ِ ْهَعْل ِب اوُفْوَأَو ُ ّ ُشَأ َغُلْ َ َِّ ُ َسْ َأ َيِ ِِّل ِب ّاِ ِم ِتَ ْلا َا َ اوُبَ ْ َ آَاَو ًاوُؤْسَ َ َا َ ْهَعْلا ّ ِ

Artinya: “Dan janganlah kamu mendekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih baik (bermanfa’at) sampai ia dewasa.

Dan penuhilah janji, sesungguhnya janji itu pasti dimintai pertanggungjawabannya”. (Al-Isra’: 34).30

c. Jujur

Dalam etika bisnis Islam, seorang pedagang di samping itu harus berlaku jujur, dilandasi keinginan agar orang lain mendapatkan kebaikan dan kebahagiaan sebagaimana ia mengiginkan dengan cara menjelaskan cacat barang dagangannya yang tidak diketahui dan yang

30 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, h. 389.

(38)

tidak terlihat oleh pembeli. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad Saw yang berbunyi:

ا ق مّل و لع ها يّلَص ّيّ لا ِ َع ْ ِعَ ِِْأ ْ َع عَ ُقْ ِ ّصلا ْْ َأا ِجَ ّتلا :

) يذ رلا اور .( ءا َهُشلاَو َْْ ِصلاو ّْ ِ ّ لا

Artinya: “Pedagang yang dipercaya lagi jujur (kelak di hari kiamat akan dikumpulkan) bersama dengan para Nabi, para Shiddiqin, para Shuhada”.31

d. Utang piutang

Utang merupakan kegiatan yang bisa dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini juga sering terjadi dalam dunia bisnis, karena bisnis tidak lepas dari utang. Hutang sering menimbulkan persoalan yang sangat sulit diatasi, sehingga menimbulkan ketidakpercayaan, pertengkaran, sampai masuk pengadilan, dan sering juga terjadi pembunuhan dalam penagihan dan sebagainya.

e. Upah

Agar tidak terjadi kecemburuan dan sosial dan demonstrasi dari para karyawan, maka perhatikanlah etika berikut. Dalam sebuah hadis disebutkan berikanlah gaji kepada pekerja sebelum kering keringatnya:

31 https://www.an-najah.net/2015/01/22/pedagang-jujur-diakhirat-bersama-para-nabi- shiddiqin-dan-syuhada/, di ambil tanggal 02 September 2015.

(39)

َقُ ُع ّفََِ أ ْ َ ق ُ ا ْجًأ َ ْ جَاا اوُطْعأ .

( يلع اوبا اور )

Artinya:

“Berikanlah gaji kepada pekerja sebelum kering keringatnya.”32 5. Pengertian penjualan

1. Penjualan dan Tujuan Penjualan a. Pengertian Penjualan

Penjualan menurut Basu Swastha adalah kegiatan yang ditujukan untuk mencari pembeli, mempengaruhi, dan memberikan petunjuk agar pembeli dapat menyesuaikan kebutuhannya dengan produksi yang ditawarkan serta mengadakan perjanjian mengenai harga yang menguntungkan bagi kedua belah pihak.33

Adapun sifat-sifat yang perlu dimiliki oleh seorang penjual yang baik antara lain:

- Sopan

- Pandai bergaul - Pandai berbicara

- Memiliki kepribadian yang menarik - Sehat jasmani

- Jujur

- Mengetahui cara-cara penjualan, dan sebagainya.

32 https://muslim.or.id/22973-bayarkan-gaji-pegawaimu-sebelum-keringatnya-kering.html, diambil tanggal 05 September 2015, pukul 10.00 WITA.

33 Basu Swastha, Pengantar Bisnis Modern (Pengantar Ekonomi Perusahaan Modern), edisi III. (Yogyakarta : Liberty, 1995), h. 37.

(40)

b. Tujuan Penjualan

Para pengusaha telah mempromosikan barang tentu akan melangkah pada kegiatan berikutnya yaitu melakukan kegiatan penjualan, sebab tidak mungkin pengusaha memproduksi barang yang hanya dikonsumsi sendiri sebelum aktivitas penjualan dilaksanakan, pengusaha harus sudah mempunyai tujuan tertentu yang akan dicapai.

Bagi perusahaan pada umumya mempunyai tiga tujuan penjualan yaitu:

1) Mempunyai volume penjualan tertentu 2) Mendapatkan keuntungan tertentu 3) Menunjang pertumbuhan perusahaan c. Faktor-faktor yang mempengaruhi penjualan

Faktor-faktor yang mempengaruhi penjualan diantaranya yaitu:34 1) Kondisi dan kemampuan penjualan

Beberapa masalah penting dalam penjualan yaitu:

a) Jenis dan karakteristik produk yang ditawarkan b) Harga produk

c) Syarat penjualan, seperti pembayaran penghantaran pelayanan garansi dan sebagainya.

34 Swastha DH, Basu dan Irawan, Manajemen Pemasaran Modern (Yogyakarta: Leberty, 2002), h.16.

(41)

2) Kondisi pasar

Faktor yang perlu diperhatikan adalah:

a) Jenis pasar apakah pasar konsumen, pasar industri, pasar penjualan, pasar pemerintah ataukah pasar internasional.

b) Segmen pasar terdiri dari kelompok pelanggan yang memiliki seperangkat keinginan yang sama.

c) Keinginan dan kebutuhan d) Daya beli

e) Selera konsumen 3) Modal

4) Kondisi Organisasi Perusahaan

Pada perusahaan besar biasanya masalah penjualan ditangani oleh bagian tersendiri.

5) Faktor lain

Penjualan juga dipengaruhi oeleh faktor lain seperti periklanan dan potongan harga dan sebagainya.

d. Sebab-sebab turunnya penjualan

Omset penjualan setiap perusahaan dari waktu kewaktu pada umumnya tidak tetap tapi dapat mengalami peningkatan atau penurunan. Turun naiknya penjualan pada waktu-waktu tertentu dapat dijadikan sebagai pedoman bagi perusahaan untuk dapat mencari sebab dari gejala turunnya penjualan.

(42)

Adapun sebab-sebab turunnya penjualan dapat dibedakan menjadi sebab-sebab utama sebagai berikut:35

1) Sebab Intern

Turunnya omset penjualan dapat terjadi karena sebab intern yaitu sebab terjadi karena kesalahan perusahaan itu sendiri, sebab- sebab itu antara lain:

a) Kualitas Produk Turun

Turunnya kualitas produk dapat mengakibatkan kekecewaan dari pembeli, dan pada umumnya kekecewaan ini akan diceritakan kepada teman-temannya. Hal ini merupakan reklame gratis yang mengurangi kepercayaan konsumen terhadap suatu barang, sehingga dapat menyebabkan turunnya penjualan.

b) Servis yang diberikan tambah jelek

Masalah servis pada umumnya selalu dihubungkan dengan perusahaan jasa atau perdagangan banyak ditentukan oleh baik tidaknya servis terhadap pelanggan.

c) Sering kosong persediaan barang

Bilamana persediaan suatu produk sering kosong di pasaran, maka akan menyebabkan banyak pelanggan yang beralih ke produk lain. Hal ini akan mengakibatkan turunnya omset penjualan. Penurunan komisi penjualan yang diberikan

35 Nitisemito, Alex S. Marketing (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1993), h. 211.

(43)

kepada penyalur dapat menyebabkan berkurangnya semangat dan kegairahan kerja dari penyalur untuk ikut mempromosikan suatu produk, akibatnya akan terjadi penurunan omset penjualan.

d) Penerapan harga yang lebih tinggi dari saingan

Bilamana suatu perusahaan menetapkan harga jual yang lebih tinggi dari perusahaan lain, padahal saat tersebut kestabilan pemasaran belum mantap, maka hal ini akan dapat menyebabkan turunnya penjualan

2) Sebab ekstern

Turunnya omset penjualan dapat terjadi karena sebab ekstern yaitu sebab terjadi di luar kekuasaan perusahaan itu sendiri, sebab- sebab itu antara lain:36

a) Perubahan selera konsumen

Selera konsumen sewaktu waktu dapat berubah dan ini tidak hanya terbatas pada barang-barang mode. Untuk barang- barang bukan mode sering pula terjadi perubahan selera konsumen. Adanya perubahan selera konsumen dapat menyebabkan turunnya omset penjualan.

36 Ibid., h. 211.

(44)

b) Munculnya saingan baru

Munculnya saingan baru dapat menyebabkan omset penjualan menurun.

c) Munculnya barang pengganti

Dengan kemajuan ilmu pengetahuan seringkali muncul produk baru yang merupakan barang pengganti ini lebih baik dan lebih murah harganya. Hal ini menyebabkan konsumen beralih ke produk baru dan mengakibatkan turunnya omset penjualan.

d) Adanya tindakan baru dalam kebijaksanaan pemerintah

Pada umumnya perubahan atau tindakan baru dalam kebijakan pemerintah bertujuan untuk memperbaiki perekonomian rakyat pada umumnya meskipun demikian kebijaksanaan atau tindakan baru tersebut selalu ada yang dituangkan dan dirugikan.

G. Metodelogi Penelitian 1. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang peneliti maksud, yaitu suatu proses yang diperlukan dalam melakukan kajian, mulai proses penentuan sampai saat penelitian dilaksanakan. Adapun proses penentuan dimulai dari pemilihan judul serta perumusan masalah sampai pada penentuan tujuan yang hendak dicapai dan selanjutnya merupakan tahap operasi dari penelitian.

(45)

Dalam memilih pendekatan penelitian tergantung pada jenis dan tujuan penelitian. Peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif, karena disamping menghasilkan data verbal (data yang tidak menggunakan angka) juga dapat dicapai dan dikaji oleh penelitian kualitatif berupa pemikiran, cara pandang manusia, keadaan dan fenomena yang menjadi topik penelitian.

Selain itu, penelitian kualitatif menghasilkan data diskriptif berupa kata-kata tertulis dan lisan dari orang-orang dan perilaku yang diarahkan pada latar individu berupa data verbal.37

Dengan demikian, penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang tidak terlepas dari proses memperoleh hasil yang dicapai dalam penelitian yang berhubungan dengan strategi pemasaran rumput laut dalam meningkatkan volume penjualan dalam persepektif ekonomi islam (studi kasus CV. Alam Lestari Kecamatan Alas Kabupaten Sumbawa).

Adapun alasan penggunaan pendekatan kualitatif adalah sebagai berikut:

a. Penelitian ini terkait dengan fenomena yang terjadi dalam instansi tersebut, sehingga usaha untuk memahami terhadap pokok bahasa akan lebih mudah menggunakan pendekatan kualitatif.

b. Tidak terkait dengan asumsi sebelumnya melainkan terus yang berkembang sesuai keadaan lapangan.

37 Lexy J. Moleong, Metedologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004), h. 3

(46)

c. Membuat hubungan peneliti dengan para responden menjadi eksplisit dan lebih dekat, sehingga nantinya dapat memudahkan penulis dalam mengakses data.

2. Kehadiran Penelitian

Sesuai dengan ciri peneliti kualitatif dimana peneliti adalah instrument kunci, maka kehadiran peneliti di lapangan mutlak diperlukan. Berkenaan dengan hal tersebut, peneliti berusaha menciptakan hubungan yang akrab dengan responden yang menjadi sumber data dalam penelitian.

Kehadiran peneliti di sini berperan untuk mengumpulkan data. Oleh karena itu, peneliti berusaha secara langsung untuk dapat melibatkan diri dalam kehidupan obyek penelitian. Dalam hal ini, kehadiran peneliti di lapangan bukan atau manipulasi data dan informasi, tetapi lebih pada usaha untuk mengetahui secara langsung tentang strategi pemasaran rumput laut dalam meningkatkan volume penjualan dalam perspektif ekonomi Islam.

3. Jenis dan Sumber Data

Untuk mendapatkan data yang valid dan objektif terhadap apa yang diteliti, maka perlu untuk menjelaskan informasi, karakteristik, dan jenis data yang akan dikumpulkan, sehingga kualitas, validitas dan keakuratan data-data yang diperoleh dari informasi benar-benar dapat jaminan.

a. Jenis data

Data diperlukan dalam penelitian untuk membantu peneliti sampai pada suatu kesimpulan tertentu sekaligus memperkuat kesimpulan yang

(47)

dibuat. Jenis-senis data yang digunakan dalam penelitian ini anatara lain dokumen, hasil wawancara, dan hasil observasi.

b. Sumber data 1) Primer

Adapun yang menjadi sumber data primer dalam penelitian ini adalah pengusaha dan karyawan bagian marketing di CV. Alam Lestari Kecamatan Alas kabupaten Sumbawa yang akan memberikan keterangan dan penjelasan tentang sistem pemasaran Rumput Laut kepada peneliti, melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi yang sesuai dengan jenis penelitian yang peneliti lakukan.

2) Data skunder

Sedangkan untuk data skunder bersumber dari buku dan ahli- ahli yang terkait tentang sistem pemasaran rumput laut. Dalam penelitian ini data skunder yang berupa data-data yang diambil dari buku-buku, majalah ilmiah, sumber dari arsip, dokumen pribadi, serta dokumen-dokumen lainnya yang dibutuhkan yang terkait dengan masalah yang di kaji dalam penelitian ini.

4. Tekhnik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang benar-benar valid, peneliti menggunakan beberapa metode sehingga diharapkan validitas data cukup signifikasi dan sesuai dengan harapan peneliti. Adapun metode yang digunakan dalam mengumpulkan data dilapangan antara lain:

(48)

a. Observasi

Observasi adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan pengindraan.38 Secara luas, observasi atau pengamatan disini diartikan lebih sempit, yaitu pengamatan berarti setiap kegiatan untuk melakukan pengukuran.

Namun,observasi atau pengamatan disini diartikan lebih sempit, yaitu pengamatan dengan menggunakann indra penglihatan yang berarti tidak mngajukan pertanyaan-pertanyaan.39

Observasi dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data tentang situasi dan kondisi CV. Alam Lestari Kecamatan Alas Kabupaten Sumbawa baik dalam keadaan lokasi maupun karyawannya.

b. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu, percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interview) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu.40

Dalam penelitian kualitatif, wawancara yang digunakan oleh peneliti adalah interview bebas terpimpin/menetapkan informasi adalah kombinasi antara interview bebas dan interview terpimpin, dimana pengertian

38 Sugiyono, Metode penelitian Kualitatif Kuantitatif dan R & D (Bandung: Alfabeta, 2007), h. 219.

39 Kusnaka Adimihardja, Metode Penelitian Sosial (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2002), h. 69

40 Lexy. J. Moleong, Metodologi penelitian kualitatif, edisi Revisi (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006), h.168

(49)

interview bebas atau tak terstruktur (inguided interview), informasi mendapatkan kebebasan dan kesempatan untuk menanyakan apa saja tanpa diatur oleh peniliti, dan interview bebas atau tak terstruktur (Inguided Interview), informasi mendapatkan kebebasan dan kesempatan untuk menanyakan apa saja tanpa di atur oleh peneliti.41

Tujuan penelitian menggunakan metode wawancara interview bebas terpimpin agar peneliti lebih leluasa bertanya mengenai sistem pemasaran rumput laut kepada terwawancara, tidak hanya fokus kepada daftar pertanyaan yang telah dibuat oleh peneliti, akan tetapi dengan menggunakan interview bebas terpimpin peneliti bisa bertanya lebih dalam tentang strategi pemasaran rumput laut Kecamatan Alas Kabupaten Sumbawa.

c. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan kepada subjek penelitian. Dokumen yang di teliti dapat berupa berbagai macam tidak hanya dokumen resmi. Dokumen dapat berupa laporan, notulen rapat, catatan kasus dalam pekerjaan sosial, dan dokumen lain-lain. Namun, perlu diingat bahwa dokumen-dokumen ini ditulis tidak untuk tujuan penelitian sehingga penggunanya memerlukan kecermatan.42

41 Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1998), h. 145

42 Kusnaka Adimihardja, Metode Penelitian Sosial, h.71

(50)

Adapun data yang ingin dikumpulkan melalui metode ini adalah gambaran umum lokasi peneliti dan lainnya yang berkaitan dengan penelitian.

5. Tehnik Analisis Data

Melakukan analisis berarti melakukan kajian untuk memahami struktur suatu fenomena-fenomena yang berlaku di lapangan. Analisis dilaksanakan dengan melakukan telaah terhadap fenomena atau peristiwa secara keseluruhan maupun terhadap bagian-bagian yang membentuk fenomena-fenomena tersebut serta hubungan keterkaitannya.43

Menurut Bogdan dan Biklen, “analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang di pelajari dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.44

Dalam menganalisis data penelitian menggunakan metode induktif untuk menarik kesimpulan terhadap hal-hal peristiwa dari data yang telah dikumpulkan melalui metode observasi, interview dan dokumentasi yang digeneralisasikan.

43 Iskandar, Metodelogi Penelitian Pendidikan dan Sosial (Kuantitatif dan Kualitatif), (Jakarta: GP Press, 2010), h. 220

44 Lexy. J. Moleong, Metodologi Penelitian, h. 248

(51)

Metode induktif yaitu berangkat fakta-fakta yang khusus, peristiwa- peristiwa kongkrit, kemudian dari peristiwa tersebut dapat ditarik dan digeneralisasikan.45

6. Keabsahan Data

Keabsahan data atau validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada obyek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Dengan demikian data yang valid adalah data yang tidak berbeda antara data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yng sesungguhnya terjadi pada obyek penelitian.46

Agar temuan data yang di peroleh menjadi lebih absah dan valid, maka perlu diteliti keabsahannya. Berikut ini beberapa teknik pemeriksaan data yang perlu dilakukan peneliti:

a. Ketekunan/Pengamatan

Pengamatan berarti mencari secara konsisten interprensi dengan berbagai cara dalam kaitan dengan proses analisis yang konstan dan tentatif. Ketekunan pengamatan bermaksud menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang sedang dicari dan kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci.47

45 Sutrisno Hadi, Metode research (Jakarta: Pen Offset, 2000), h. 23

46 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D (Bandung: Alfabeta, 2010), h. 267

47 Ibid., h. 329

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini dilakukan dengan mensimulasikan nilai waktu paruh biologi sebesar 3 jam, 4 jam, 5 jam, 6 jam, dan 7 jam untuk mencari besar konstanta peluruhan total yang akan

The practical significance of the work The implement ion of the modern J²drill application of Leica Geosystems Mining company modern applications has increased the efficiency of the