• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Regresi Linear Sederhana

Dalam dokumen Cycle Time Alat Mekanis (Halaman 70-80)

BAB V PEMBAHASAN

5.3. Analisis Regresi Hubungan Parameter Hidrologi dan Produksi

5.3.1. Analisis Regresi Linear Sederhana

Analisis regresi linear sederhana bertujuan untuk melihat hubungan linear antara 1 variabel dependen dengan 1 variabel independen. Melalui analisis ini dapat diketahui persamaan linear antara kedua variabel. Pada analisis regresi linear sederhana dilakukan analisis satu per-satu antara ketercapaian produksi dengan 6 parameter hidrologi,

Hasil analisis regresi linear sederhana juga akan menunjukkan nilai koefisien korelasi dan koefisien determinasi. Kedua koefisien ini akan

menunjukkan seberapa kuat hubungan antara kedua variabel. Perhitungan regresi linear sederhana dapat dilihat pada Lampiran V.

A. Ketercapaian Produksi dan Curah Hujan Maksimum Bulanan

Analisis regresi linear sederhana antara ketercapaian produksi OB (Y) dan curah hujan maksimum bulanan (X) menghasilkan nilai a = 0,94 dan b = -0,002 sehingga diperoleh persamaan linear seperti pada Persamaan 5.1. Hasil perhitungan nilai koefisien korelasi (R) didapatkan nilai R = -0,44 yang bermakna kedua variabel memiliki hubungan cukup dan berkorelasi tidak searah. Nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,19 yang bermakna ketercapaian produksi OB dipengaruhi 19% oleh curah hujan dan 81% oleh variabel lainnya.

πΎπ‘’π‘‘π‘’π‘Ÿπ‘π‘Žπ‘π‘Žπ‘–π‘Žπ‘› π‘ƒπ‘Ÿπ‘œπ‘‘ 𝑂𝐡 = β€”0,002𝐢𝐻 + 0,94 ... (5.1)

Gambar 5.3

Analisis Regresi Linear Ketercapaian Produksi OB dan Curah Hujan Harian Analisis regresi linear sederhana antara ketercapaian produksi batubara (Y) dan curah hujan maksimum bulanan (X) menghasilkan nilai a = 0,94 dan b = -0,002 sehingga diperoleh persamaan linear seperti pada Persamaan 5.2. Hasil perhitungan nilai koefisien korelasi (R) didapatkan nilai R = -0,54 yang bermakna kedua variabel memiliki hubungan kuat dan berkorelasi tidak searah. Nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,29 yang bermakna ketercapaian produksi OB dipengaruhi 29% oleh curah hujan dan 71% oleh variabel lainnya. Grafik

Ketercapaian Produksi OB VS Curah Hujan (CH)

120%

100%

80%

60% y = -0,002x + 0,9384

RΒ² = 0,1924 40%

20%

0%

- 20 40 60 80 100 120 140

Curah Hujan (mm)

Ketercapaian Produksi OB

persamaan linear hubungan antara ketercapaian produksi dan curah hujan harian dapat dilihat pada Gambar 5.1 dan 5.2.

πΎπ‘’π‘‘π‘’π‘Ÿπ‘π‘Žπ‘π‘Žπ‘–π‘Žπ‘› π‘ƒπ‘Ÿπ‘œπ‘‘ π΅π‘Žπ‘‘π‘’π‘π‘Žπ‘Ÿπ‘Ž = β€”0,002𝐢𝐻 + 0,94 ... (5.2)

Gambar 5.4

Analisis Regresi Linear Ketercapaian Produksi Batubara dan Curah Hujan Harian B. Ketercapaian Produksi dan Intensitas Hujan

Analisis regresi linear sederhana antara ketercapaian produksi OB (Y) dan intensitas hujan (X) menghasilkan nilai a = 0,97 dan b = -0,018 sehingga diperoleh persamaan linear seperti pada Persamaan 5.3. Hasil perhitungan nilai koefisien korelasi (R) didapatkan nilai R = -0,49 yang bermakna kedua variabel memiliki hubungan cukup dan berkorelasi tidak searah. Nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,24 yang bermakna ketercapaian produksi OB dipengaruhi 24% oleh intensitas hujan dan 76% oleh variabel lainnya.

πΎπ‘’π‘‘π‘’π‘Ÿπ‘π‘Žπ‘π‘Žπ‘–π‘Žπ‘› π‘ƒπ‘Ÿπ‘œπ‘‘ 𝑂𝐡 = β€”0,018𝐼+ 0,97 ... (5.3) Analisis regresi linear sederhana antara ketercapaian produksi batubara (Y) dan intensitas hujan (X) menghasilkan nilai a = 0,98 dan b = -0,019 sehingga diperoleh persamaan linear seperti pada Persamaan 5.4. Hasil perhitungan nilai koefisien korelasi (R) didapatkan nilai R = -0,59 yang bermakna kedua variabel memiliki hubungan kuat dan berkorelasi tidak searah. Nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,34 yang bermakna ketercapaian produksi OB dipengaruhi 34% oleh intensitas hujan dan 66% oleh variabel lainnya. Grafik persamaan linear hubungan

Ketercapaian Produksi Batubara VS Curah Hujan (CH)

120%

100%

80%

60%

y = -0,0021x + 0,9444

40% RΒ² = 0,2895

20%

0%

0 20 40 60 80 100 120 140

Curah Hujan (mm)

Ketercapaian Produksi Batubara

Ketercapaian Produksi OB VS Intensitas Hujan (I)

120%

100%

80%

60%

40%

20%

0%

0,00 2,00 4,00 6,00 8,00 10,00 12,00 14,00 16,00 18,00 20,00 Intensitas Hujan (mm/jam)

Ketercapaian Prod VS Intensitas Linear (Ketercapaian Prod VS Intensitas)

Ketercapaian Produksi Batubara VS Intensitas Hujan (I)

120%

100%

80%

60%

40%

20%

0%

0,00 2,00 4,00 6,00 8,00 10,00 12,00 14,00 16,00 18,00 20,00 Intensitas Hujan (mm/jam)

antara ketercapaian produksi dan curah hujan harian dapat dilihat pada Gambar 5.3 dan 5.4.

πΎπ‘’π‘‘π‘’π‘Ÿπ‘π‘Žπ‘π‘Žπ‘–π‘Žπ‘› π‘ƒπ‘Ÿπ‘œπ‘‘ π΅π‘Žπ‘‘π‘’π‘π‘Žπ‘Ÿπ‘Ž = β€”0,019𝐼 + 0,98 ... (5.4)

y = -0 RΒ² ,018x +

= 0,23 0,9729 57

Gambar 5.5

Analisis Regresi Linear Ketercapaian Produksi OB dan Intensitas Hujan

y = -0,0191 RΒ² = 0,

x + 0,97 343

9

Gambar 5.6

Analisis Regresi Linear Ketercapaian Produksi Batuabara dan Intensitas Hujan C. Ketercapaian Produksi dan Debit Air Limpasan

Analisis regresi linear sederhana antara ketercapaian produksi OB (Y) dan debit air limpasan (X) menghasilkan nilai a = 0,95 dan b = -0,052 sehingga

Ketercapaian Produksi Batubara Ketercapaian Produksi OB

diperoleh persamaan linear seperti pada Persamaan 5.5. Hasil perhitungan nilai koefisien korelasi (R) didapatkan nilai R = -0,61 yang bermakna kedua variabel memiliki hubungan kuat dan berkorelasi tidak searah. Nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,37 yang bermakna ketercapaian produksi OB dipengaruhi 37% oleh debit air limpasan dan 63% oleh variabel lainnya.

πΎπ‘’π‘‘π‘’π‘Ÿπ‘π‘Žπ‘π‘Žπ‘–π‘Žπ‘› π‘ƒπ‘Ÿπ‘œπ‘‘ 𝑂𝐡 = β€”0,052𝑄+ 0,95 ... (5.5)

Gambar 5.7

Analisis Regresi Linear Ketercapaian Produksi OB dan Debit Air Limpasan

Gambar 5.8

Analisis Regresi Linear Ketercapaian Produksi Batubara dan Debit Air Limpasan Ketercapaian Produksi OB VS Debit Air Limpasan (Q)

120%

100%

80%

60% y = -0,0527x + 0,952

RΒ² = 0,3726 40%

20%

0%

0,00 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 6,00

Debit Air Limpasan (m3/detik)

Ketercapaian Produksi Batubara VS Debit Air Limpasan (Q)

120%

100%

80%

60% y = -0,055x + 0,9543

RΒ² = 0,5225 40%

20%

0%

0,00 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 6,00

Debit Air Limpasan (m3/detik)

Ketercapaian Produksi Batubara Ketercapaian Produksi OB

Analisis regresi linear sederhana antara ketercapaian produksi batubara (Y) dan debit air limpasan (X) menghasilkan nilai a = 0,95 dan b = -0,055 sehingga diperoleh persamaan linear seperti pada Persamaan 5.6. Hasil perhitungan nilai koefisien korelasi (R) didapatkan nilai R = -0,72 yang bermakna kedua variabel memiliki hubungan kuat dan berkorelasi tidak searah. Nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,52 yang bermakna ketercapaian produksi OB dipengaruhi 52% oleh debit air limpasan dan 48% oleh variabel lainnya. Grafik persamaan linear hubungan antara ketercapaian produksi dan curah hujan harian dapat dilihat pada Gambar 5.5 dan 5.6.

πΎπ‘’π‘‘π‘’π‘Ÿπ‘π‘Žπ‘π‘Žπ‘–π‘Žπ‘› π‘ƒπ‘Ÿπ‘œπ‘‘ π΅π‘Žπ‘‘π‘’π‘π‘Žπ‘Ÿπ‘Ž = β€”0,055𝐢𝐻 + 0,95 ... (5.6)

D. Ketercapaian Produksi dan Rerata Jam Hujan Harian

Analisis regresi linear sederhana antara ketercapaian produksi OB (Y) dan rerata jam hujan harian (X) menghasilkan nilai a = 0,87 dan b = -0,011 sehingga diperoleh persamaan linear seperti pada Persamaan 5.7. Hasil perhitungan nilai koefisien korelasi (R) didapatkan nilai R = -0,08 yang bermakna kedua variabel memiliki hubungan sangat lemah dan berkorelasi tidak searah. Nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,01 yang bermakna ketercapaian produksi OB dipengaruhi 1% oleh jam hujan harian dan 99% oleh variabel lainnya.

πΎπ‘’π‘‘π‘’π‘Ÿπ‘π‘Žπ‘π‘Žπ‘–π‘Žπ‘› π‘ƒπ‘Ÿπ‘œπ‘‘ 𝑂𝐡 = β€”0,011𝐽𝐻𝑅 + 0,87 ... (5.7)

Gambar 5.9

Analisis Regresi Linear Ketercapaian Produksi OB dan Jam Hujan Harian Ketercapaian Produksi OB VS Rerata Jam Hujan Harian

(JHR)

120%

100%

80%

60%

y = -0,0114x + 0,8671

40% RΒ² = 0,0071

20%

0%

0,00 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 6,00

Rerata Jam Hujan Harian (Jam)

Ketercapaian Produksi OB

Ketercapaian Produksi Batubara VS Rerata Jam Hujan Harian (JHR)

120%

100%

80%

60%

40%

20%

0%

0,0 1,0 2,0 3,0 4,0 5,0 6,0

Rerata Jam Hujan Harian

Analisis regresi linear sederhana antara ketercapaian produksi batubara (Y) dan rerata jam hujan harian (X) menghasilkan nilai a = 0,87 dan b = -0,014 sehingga diperoleh persamaan linear seperti pada Persamaan 5.8. Hasil perhitungan nilai koefisien korelasi (R) didapatkan nilai R = -0,12 yang bermakna kedua variabel memiliki sangat lemah dan berkorelasi tidak searah. Nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,01 yang bermakna ketercapaian produksi OB dipengaruhi 1% oleh jam hujan harian dan 99% oleh variabel lainnya.

πΎπ‘’π‘‘π‘’π‘Ÿπ‘π‘Žπ‘π‘Žπ‘–π‘Žπ‘› π‘ƒπ‘Ÿπ‘œπ‘‘ π΅π‘Žπ‘‘π‘’π‘π‘Žπ‘Ÿπ‘Ž = β€”0,014𝐽𝐻𝑅 + 0,87 ... (5.8)

y = -0,0142x + 0,8743 RΒ² = 0,01 43

Gambar 5.10

Analisis Regresi Linear Ketercapaian Produksi Batubara dan Jam Hujan Harian E. Ketercapaian Produksi dan Jam Hujan Bulanan

Analisis regresi linear sederhana antara ketercapaian produksi OB (Y) dan jam hujan bulanan (X) menghasilkan nilai a = 0,80 dan b = 0,0005 sehingga diperoleh persamaan linear seperti pada Persamaan 5.9. Hasil perhitungan nilai koefisien korelasi (R) didapatkan nilai R = 0,08 yang bermakna kedua variabel memiliki hubungan sangat lemah dan berkorelasi searah. Nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,01 yang bermakna ketercapaian produksi OB dipengaruhi 1% oleh jam hujan bulanan dan 99% oleh variabel lainnya.

πΎπ‘’π‘‘π‘’π‘Ÿπ‘π‘Žπ‘π‘Žπ‘–π‘Žπ‘› π‘ƒπ‘Ÿπ‘œπ‘‘ 𝑂𝐡 = β€”0,0005𝐽𝐻𝐡 + 0,80 ... (5.9) Analisis regresi linear sederhana antara ketercapaian prdouksi batubara (Y) dan intensitas hujan (X) menghasilkan nilai a = 0,82 dan b = 0,00012 sehingga

Ketercapaian Produksi Batubara

Ketercapaian Produksi OB VS Jam Hujan Bulanan (JHB) 120%

100%

80%

60%

40%

20%

0%

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Jam Hujan Bulanan (Jam)

Ketercapaian Produksi Batubara VS Jam Hujan Bulanan (JHB)

120%

100%

80%

60%

40%

20%

0%

0,0 10,0 20,0 30,0 40,0 50,0 60,0 70,0 80,0 90,0 100,0 Jam Hujan Bulanan

diperoleh persamaan linear seperti pada Persamaan 5.10. Hasil perhitungan nilai koefisien korelasi (R) didapatkan nilai R = 0,02 yang bermakna kedua variabel memiliki hubungan sangat lemah dan berkorelasi tidak searah. Nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,0005 yang bermakna ketercapaian produksi OB dipengaruhi 0,05% oleh jam hujan bulanan dan 99,95% oleh variabel lainnya.

Grafik persamaan linear hubungan antara ketercapian produksi dan jam hujan bulanan dapat dilihat pada Gambar 5.9 dan 5.10.

πΎπ‘’π‘‘π‘’π‘Ÿπ‘π‘Žπ‘π‘Žπ‘–π‘Žπ‘› π‘ƒπ‘Ÿπ‘œπ‘‘ π΅π‘Žπ‘‘π‘’π‘π‘Žπ‘Ÿπ‘Ž = 0,00012𝐽𝐻𝐡 + 0,82 ...(5.10)

y = 0,0005 RΒ² = 0 x + 0,79

,0067 74

Gambar 5.11

Analisis Regresi Linear Ketercapaian Produksi OB dan Jam Hujan Bulanan

y = 0,0 RΒ²

001x +

= 0,00 0,8151 05

Gambar 5.12

Analisis Regresi Linear Ketercapaian Produksi Batuabara dan Jam Hujan Bulanan

Ketercapaian Produksi Batubara Ketercapaian Produksi OB

F. Ketercapaian Produksi dan Hari Hujan Bulanan

Analisis regresi linear sederhana antara ketercapaian prdouksi OB (Y) dan jam hujan bulanan (X) menghasilkan nilai a = 0,71 dan b = 0,0079 sehingga diperoleh persamaan linear seperti pada Persamaan 5.11. Hasil perhitungan nilai koefisien korelasi (R) didapatkan nilai R = 0,23 yang bermakna kedua variabel memiliki hubungan sangat lemah dan berkorelasi searah. Nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,05 yang bermakna ketercapaian produksi OB dipengaruhi 5% oleh jam hujan bulanan dan 95% oleh variabel lainnya.

πΎπ‘’π‘‘π‘’π‘Ÿπ‘π‘Žπ‘π‘Žπ‘–π‘Žπ‘› π‘ƒπ‘Ÿπ‘œπ‘‘ 𝑂𝐡 = 0,0079𝐻𝐻𝐡 + 0,71 ...(5.11)

Gambar 5.13

Analisis Regresi Linear Ketercapaian Produksi OB dan Hari Hujan Bulanan Analisis regresi linear sederhana antara ketercapaian prdouksi batubara (Y) dan intensitas hujan (X) menghasilkan nilai a = 0,74 dan b = 0,0057 sehingga diperoleh persamaan linear seperti pada Persamaan 5.12. Hasil perhitungan nilai koefisien korelasi (R) didapatkan nilai R = 0,19 yang bermakna kedua variabel memiliki hubungan sangat lemah dan berkorelasi tidak searah. Nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,03 yang bermakna ketercapaian produksi OB dipengaruhi 3% oleh jam hujan bulanan dan 97% oleh variabel lainnya. Grafik persamaan linear hubungan antara ketercapian produksi dan hari hujan bulanan dapat dilihat pada Gambar 5.11 dan 5.12.

πΎπ‘’π‘‘π‘’π‘Ÿπ‘π‘Žπ‘π‘Žπ‘–π‘Žπ‘› π‘ƒπ‘Ÿπ‘œπ‘‘ π΅π‘Žπ‘‘π‘’π‘π‘Žπ‘Ÿπ‘Ž = 0,0057𝐻𝐻𝐡 + 0,74 ...(5.12) Ketercapaian Produksi OB VS Hari Hujan Bulanan (HHB)

120%

100%

80%

60%

40%

y = 0,0079x + 0,7079 RΒ² = 0,0521

20%

0%

0 5 10 15 20 25

Hari Hujan Bulanan

Ketercapaian Produksi OB

Ketercapaian Produksi Batubara VS Jam Hujan Bulanan (JHB)

120%

100%

80%

60%

40%

20%

0%

0,0 10,0 20,0 30,0 40,0 50,0 60,0 70,0 80,0 90,0 100,0 Jam Hujan Bulanan

y = 0,0 RΒ²

001x +

= 0,00 0,8151 05

Gambar 5.14

Analisis Regresi Linear Ketercapaian Produksi Batuabara dan Intensitas Hujan 5.3.2. Analisis Regresi Multivariat

Analisis regresi multivariat bertujuan untuk menentukan hubungan antara 1 variabel dependen dengan beberapa variabel independen. Berdasarkan hasil analisis regresi linear sederhana antara parameter hidrologi dan ketercapaian produksi maka didapatkan 3 parameter hidrologi dengan koefisien korelasi terbesar yaitu debit air limpasan, intensitas curah hujan, dan curah hujan harian. Ketiga parameter tersebut akan menjadi variabel independen dalam analisis regresi multivariat. Parameter debit air limpasan digunakan sebagai X1, intensitas hujan sebagai X2, dan curah hujan sebagai X3.

Berdasarkan hasil analisis regresi multivariat hubungan ketercapaian produksi OB dengan parameter hidrologi didapatkan nilai a = 96,379, nilai b1 = - 4.81, b2 = -0.197, dan b3 = -0.68. Rumus regresi multivariat dapat dilihat pada Persamaan 5.13. Didapatkan nilai koefisien korelasi (R) = 0,61 yang menunjukkan bahwa ketercapaian produksi OB dan tiga parameter hidrologi memiliki korelasi yang kuat.Sementara itu, determinasi (R2) = 0,38 yang bermakna bahwa ketercapaian produksi OB dipengaruhi 38% oleh jam ketiga parameter hidrologi dan 62% oleh variabel lainnya.

πΎπ‘’π‘‘π‘’π‘Ÿπ‘π‘Žπ‘π‘Žπ‘–π‘Žπ‘› π‘ƒπ‘Ÿπ‘œπ‘‘. 𝑂𝐡 = 96,37 β€” 4,81 𝑄— 0,197 𝐼 β€” 0,068 𝐢𝐻 ...(5.13)

Ketercapaian Produksi Batubara

Berdasarkan hasil analisis regresi multivariat hubungan ketercapaian produksi OB dengan parameter hidrologi didapatkan nilai a = 96,75, nilai pb1 = -4.99, b2 = -0.426, dan b3 = -0.106. Rumus regresi multivariat dapat dilihat pada Persamaan 5.14. Didapatkan nilai koefisien korelasi (R) = 0,73 yang menunjukkan bahwa ketercapaian produksi batubara dan tiga parameter hidrologi memiliki korelasi yang kuat. Sementara itu,koefisien determinasi (R2) = 0,54 yang bermakna bahwa ketercapaian produksi Batubara dipengaruhi 54% oleh jam ketiga parameter hidrologi dan 46% oleh variabel lainnya.

πΎπ‘’π‘‘π‘’π‘Ÿπ‘. π‘ƒπ‘Ÿπ‘œπ‘‘ π΅π‘Žπ‘‘π‘’π‘π‘Žπ‘Ÿπ‘Ž = 96,75 β€” 4,99 𝑄— 0,426 𝐼— 0,106 𝐢𝐻 ...(5.14)

Dalam dokumen Cycle Time Alat Mekanis (Halaman 70-80)

Dokumen terkait