• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis statistik Inferensial

G. Teknik Analisis Data

2. Analisis statistik Inferensial

Analisis statistik inferensial merupakan teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi. Pada statistik

No. Nilai Kriteria

1 0 ≤ x < 74 Tidak Tuntas

2 75 ≤ x ≤ 100 Tuntas

inferensial terdapat statistik parametris dan nonparametris.Dalam ulasan ini, wawasan parametrik digunakan karena informasi yang digunakan adalah informasi proporsi.

Jenis wawasanParametrik yang akan digunakan dalam audit ini adalah Free Example t-test. Uji-t Model Gratis digunakan untuk menguji apakah ada perbedaan mendasar antara dua kontras/set yang luar biasa. Bagaimanapun, sebelum itu, uji normal dan uji homogenitas diselesaikan terlebih dahulu. Data investigasi dipisahkan menggunakan program IBM SPSS Estimasi Versi 20.

a. Uji Normalitas

Menguji kewajaran informasi hasil belajar siswa direncanakan untuk memutuskan apakah informasi yang terkonsentrasi berasal dari populasi yang tersebar luas. Untuk tes biasa ini, Kalmogorof-Smirnov . tes digunakan.

Hipotesis:

Ha: Contoh berasal dari populasi yang biasanya disesuaikan Ho:Contoh berasal dari populasi yang biasanya tidak disesuaikan

Pengujian mengukur jika nilai probabilitas lebih penting daripada tingkat kepentingan 0,05, Ha diakui dan Ho ditolak. Jika informasi biasanya tidak disesuaikan,lanjutkan ke uji non-parametrik menggunakan uji Mann-luhitney.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas fluktuasi dilakukan dengan menggunakan uji Levene. Tes ini berencana untuk memutuskan apakah dua contoh yang diambil memiliki perubahan yang serupa.

Spekulasi:

Ha: Tidak ada perbedaan dalam perubahan antara dua pertemuan

H0: Ada perbedaan dalam perubahan antara dua pertemuan

Model ujimengharapkan kemungkinan biaya adalah prioritas yang lebih tinggi daripada tingkat signifikansi 0,05, Ho dirasakan dan Ha ditolak..

c. Uji Hipotesis

Pengujian spekulasi dalam review ini menggunakan Free Example t-Test.

Free Example t-Test adalah untuk menguji perbedaan mean dari dua kelas yang unik secara mandiri. Model ujiMenerima kemungkinan nilai lebih jelas daripada tingkat signifikansi 0,05, Ho dirasakan dan Ha ditolak. Dalam pengujian hipotesis ini memanfaatkan SPSS-IBM Variasi 20 .

.

41 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian

Konsekuensi dari tinjauan hendak menggambarkan motivasi di balik ujian itu, untuk lebih spesifik mengetahui dampak Media keping berwarna terhadap Hasil Belajarperasi Hitung Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan BulatSiswa Kelas IV SDN 146 Raddae. Tujuan penelitian tersebut akan dijelaskan pada bab ini. Informasi diperoleh dengan menggunakan instrumen sebagai tes yang menggunakan skala Guttman untuk mengukur kontras Hasil belajar Siswa di kelas investigasi menggunakan chip yang disimpan dan kelas kontrol tanpa menggunakan penyembunyian yang diwakili bilangan bulat. Tes ini digunakan dalampre-test dan post-test untuk mengukur perubahan akibat menimbah ilmu yang terjadi menurut siswa divisi tes juga divisi otoritas. Subyek dalam survei ini adalah 17 siswa di kelas investigasi dan 17 siswa di kelas kontrol.

Review diarahkan selama kurang lebih multi minggu dengan 4 kali pertemuan, baik kelas uji coba maupun kelas kontrol. Pada pertemuan kepala sekolah kedua kelas diberikan pre-test (tes pendahuluan), kemudian pada saat itu sistem pembelajaran diselesaikan selama 3 pertemuan. Pada kelas eksploratori digunakan hued chips, sedangkan kelas kontrol tidak menggunakan hued chips. Pertemuan terakhir pada kedua kelas diberikan post test (tes terakhir)untuk memeriksa apakah ada perbedaan hasil belajar di kedua kelas.

1. Analisis Statistik Deskriptif

a. Data Pre test siswa tentang reaksi menuntut ilmu Matematika Kelas Eksperimen

Uji coba hasil belajar siswa di kelas uji coba dipimpin pada hari Jumat, 30 Juli 2021, dengan jumlah mata pelajaran ujian sebanyak 17 mata pelajaran. Setelah informasi pre-test didapat, selanjutnya ditangani dengan memanfaatkan pertolongan strategi IBM SPSS Encounters Understanding 20, demi menemukan informasi tentang skor pra-tes siswa di kelas tes.

Data pre-pembuktian untuk ruangan tes diperoleh pada tabel terhubung:

Tabel 4.1. Deskripsi Skor Nilai Pre-Test Siswa pada Kelas Eksperimen StatistikDeskriptif NilaiStatistik

Jumlahtes 17

Nilaipaling minim 65

Skor paling penting 91

Biasa (Rata-rata) 73.18

Mencapai 26

StandarDeviasi 8.368

Tengah 73.00

Mode 65

Sumber: IBM SPSS Measurements Adaptation 20 (Referensi bagian 4)

Dilihat dari tabel 4.1, cenderung terlihat bahwa nilai normal (mean) kelas eksploratori adalah 73,18 dari nilai terbaik 100. Standar simpanan (standar deviasi) adalah 8,368, penghargaan paling tinggi (terbesar) yang diperoleh adalah 91

sedangkan nilai (paling kecil) yang didapat adalah 91,65 dengan cakupan skor 26.

Apabila skor hasil belajar IPA sebelum diberikan perlakuan melalui pemanfaatan media chip berbayang dikumpulkan menjadi lima klasifikasi, maka pada saat itu nilai sirkulasi kekambuhan dan tingkat hasil pretest kelas tes dapat ditemukan dalam tabel terlampir:

Tabel 4.2.Distribusi Frekuensi dan Persentase Skor Nilai Pre-Test Siswa Pada Kelas Eksperimen

No Interval KategoriHasilBelajar Frekuensi Persentase(%) 1

2 3 4 5

0 ≤x ≤ 64 65≤x ≤ 74 75≤ x ≤ 84 85≤x≤94 95≤ x ≤ 100

Berat perlahan Perlahan Lumayan Semampai Berat semampai

0 11 4 2 0

0 64,71 23,52 11,77 0 Jumlah 17 100

Berdasarkan penekanan Tabel 4.2, Disadari bahwa jumlah siswa yang mendapat nilai sangat rendah adalah 0 dengan tingkat 0% dan 11 siswa yang mendapat nilai dalam kelompok rendah dengan tingkat 64,71%. Sementara total pelajar diperoleh mendapat kelas sementara sejumlah 4 orang dengan tingkat 23,52%.

Besaran pelajar yang mendapat semampai tinggi adalah 2orang dengan tingkat 11,77%. Mengingat konsekuensi dari ujian ilustrasi yang telah selesai, cenderung disimpulkan bahwa efek samping dari pre-test di kelas uji coba berada dalam klasifikasi rendah, hal ini dapat dilihat tergantung pada nilai normal (mean) dari hasil belajar di kelas tes semuanya dijumlahkan menjadi 73,18.

Juga untuk melihat tingkat kepuasan hasil belajarsiswa sebelum diterapkan dengan pemanfaatan media chip berbayang dapat dilihat pada tabel 4.3 di bawah ini.

Tabel 4.3 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Pre-Test Siswa Pada Kelas Eksperimen

Skor Kategorisasi Frekuensi % 0 ≤ × < 75 Tidak tuntas 11 64,70

75 ≤ × ≤ 100 Tuntas 6 35,30

Jumlah17100

Peraturan seorang siswa dikatakan telah selesai belajar jika nilainya tidak kurang dari 75. Dari tabel 4.3 di atas, sangat terlihat bahwa jumlah siswa yang tidak memenuhi premis singular summit Jumlah siswa adalah 11 siswa (64,70%) dan siswayang memenuhi standar pemenuhan dasar sebanyak 6 siswa (35,30%)

b. Data Post-Testsiswa tentang Hasil belajar Matematika Kelas Eksperimen Uji coba hasil belajar siswa pada kelas uji coba dipimpin pada hari Sabtu, 3 Agustus 2021, dengan jumlah 17 mata pelajaran eksplorasi. Setelah informasi post- test didapat, selanjutnya ditangani dengan memanfaatkan pertolongan strategi IBM SPSS Assessment Change 20, buat menentukan perbedaan anggran post-test pelajar di ruangan tes. Informasi post-test dari kelas tes diperoleh berupaditemukan di tabelterhubung:

Tabel 4.4 Deskripsi Skor Nilai Post-TestSiswa pada Kelas Eksperimen StatistikDeskriptif NilaiStatistik

Jumlahtes 17

Nilaipaling minim 73

Skor paling penting 95

Biasa (Rata-rata) 85.00

Mencapai 22

StandarDeviasi 5.895

Tengah 86.00

Mode 86

Asal: IBM SPSS Statistic Version 20 (Lampiran 4)

Dilihat dari bagan 4.4, secara umum akan terlihat bahwanilainormal (mean) kelas eksploratori adalah 85,00 dari nilai terbaik 100. Standar simpanan (standar deviasi) adalah 5,895, nilai paling penting (terbesar) yang didapat adalah 95 sedangkan nilai (paling kecil) yang diperoleh adalah 73 dengan cakupan skor 22. Jika nilai hasil belajar IPA setelah diberikan perlakuan melalui pemanfaatan media hued chip dirangkai menjadi lima klasifikasi, maka pada saat itu penyampaian pengulangan dan tingkat efek samping pasca-tes dari siswa eksplorasi dapat ditemukan dalam tabel terlampir:

Tabel 4.5. Distribusi dan Persentase Skor NilaiPost-test Siswa pada Kelas Kontrol

No Interval KategoriHasilBelajar Frekuensi Persentase(%) 1

2 3 4 5

0 ≤ x ≤64 65≤x ≤ 75 75≤ x ≤ 85 85≤x≤95 95≤ x ≤ 100

Berat perlahan perlahan Lumayan semampai

Beratn semampai

0 1 6 8 2

0 5,88 35,30 47,05 11,77 Jumlah 17 100

Dilihat dari tabel rekurensi 4.5, diketahui bahwa jumlah siswa yang mendapat nilai sangat rendah adalah 0 dengan derajat 0% dan siswa yang mendapat nilai pengelompokan rendah adalah 1 dengan derajat 5,88%. Sedangkan jumlah siswa yang mendapat urutan sedang adalah 6 orang dengan derajat 35,30%. Jumlah siswa yang mendapat lebih dari 8 orang dengantaraf 47,05%. Berdasarkan hasil penelitian pencerahan yang telah dilakukan, maka dapat dikatakan bahwa posttest membawa

kelas eksploratif berada pada klasifikasi tinggi, hal ini terlihat tergantung pada nilai normal (rata-rata) hasil belajar di kelas. kelas tes semuanya menambahkan hingga 85.00.

Apalagi untuk melihat tingkat kepuasan hasil belajarsiswa setelah diterapkan pemanfaatan media chip berbayang, cenderung dapat dilihat pada tabel 4.6 di bawah ini..

Tabel 4.6 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Post-test Siswa Pada Kelas Kontrol

Skor Kategorisasi Frekuensi %

0 ≤ × < 75 Tidak tuntas 1 5,88

75 ≤ × ≤ 100 Tuntas 16 94,12

Jumlah17100

Peraturan seorang siswa dikatakan telah selesai belajar apabila memperoleh nilai tidak kurang dari 75. Dari tabel 4.6 di atas dapat diketahui bahwa jumlah siswa yang tidak memenuhi ukuran dasar kulminasi dapat dilihat dengan baik. secara terpisah adalah 1 siswa (5,88%) dan siswa yang memenuhi standar pemenuhan dasar adalah 16 siswa (94, 12%)

c. DataPre test siswa tentang Hasilbelajar Matematika Kelas Kontrol

Pra uji coba hasil belajar siswa kelas kontrol dilakukan pada Jumat, 30 Juli 2021, dengan jumlah mata pelajaran eksplorasi sebanyak 34 mata pelajaran. Setelah informasi Pra-tes diperoleh, digabungkan memanfaatkan pertolongan strategi IBM SPSS Plan Examination 20, untuk menemukan informasi tentang nilai pra-tes siswa di kelas kontrol. Informasi dari hasil pretest untuk kelas kontrol diperoleh berupaditemukan di tabelterlampir:

Tabel 4.7 Deskripsi Skor NilaiPre Test Siswa pada Kelas Kontrol StatistikDeskriptif NilaiStatistik

Jumlahtes 17

Nilaipaling minim 56

Nilaipaling penting 91

Biasa (Rata-rata ) 73.88

Mencapai 35

StandarDeviasi 12.062

Tengah 73.00

Mode 60

Asal: IBM SPSS Statistic Version 20(Lampiran 4)

Dilihat dari bagan 4.7, secara umum akan terlihat bahwanilai normal (mean) kelas kontrol adalah 73,88 dari nilai terbaik 100. Standar simpan (standar deviasi) adalah 12,062, nilai yang paling diperhatikan Dalam yanag (terbesar) esteem yang diperoleh adalah 91 sedangkan nilai (paling kecil) yang didapat adalah 56 dengan cakupan skor 35.

Jika skor hasil belajar IPA tidak diberikan perlakuan melalui pemanfaatan media chip berbayang yang dirangkai menjadi lima klasifikasi, maka pada saat itu penyampaian pengulangan dan tingkat hasil pre test kelas kontrol dapat ditemukan di tabel terlampir:

Tabel 4.8.Distribusi Frekuensi dan Persentase Skor Nilai Pre-Test Siswa Pada Kelas Kontrol

No Interval KategoriHasilBelajar Frekuensi Persentase(%) 1

2 3 4 5

0 ≤x ≤ 64 65≤x ≤ 74 75≤ x ≤ 84 85≤x≤94 95≤ x ≤ 100

Berat perlahan Perlahan Lumayan Semampai Berat semampai

4 5 4 4 0

23,52 29,44 23,52 23,52 0

Jumlah 17 100

Berdasarkan tabel 4.8 perulangan tersebut, Disadari bahwa jumlah siswa yang mendapat nilai sangat rendah pada gambaran tersebut adalah 4 orang dengan derajat 23,52% dan siswa yang mendapat nilai di kelas rendah sebanyak 5 orang dengan nilai 29,44%. Sementara total pelajar yang mendapat kelas sementara sejumlah 4 warga serta tingkat 23,52%. Jumlah siswa yang mendapat nilai sangat baik sebanyak 4 orang dengan nilai 23,52%. Berdasarkan hasil penilaian yang telah selesai secara keseluruhan, terlihat sangat baik bahwa tes esensial menyebabkan kelas kontrol minat rendah, hal ini terlihat darinilai normal (mean). ) dari pembelajaran. buat kelas kontroll umum menjumlahkan hingga 73,88.

Selain itu, untuk melihat tingkat kepuasan hasil belajar siswatidak diberi perlakuan (Pre-test) tanpa menggunakan media hued chip cenderung dapat dilihat pada tabel 4.9 di bawah ini.

Tabel 4.9Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Pre testSiswa Pada Kelas Kontrol

Skor Kategorisasi Frekuensi %

0 ≤ × < 75 Tidak tuntas 9 52,95

75 ≤ × ≤ 100 Tuntas 8 47,05

Jumlah17100

Langkah-langkah seorang siswa dikatakan telah selesai belajar jika memiliki nilai tidak kurang dari 75. Dari tabel 4.9 di atas, secara umum akan terlihat bahwa jumlah siswa yang tidak memenuhiukuran pemenuhan dasar mandiri sebanyak 9 siswa (52,95%) dan siswa yang memenuhi aturan dasar kulminasi sebanyak 8 siswa (47,05%).

d. Data Post- test siswa tentang hasilbelajar Matematika Kelas Kontrol

Pelaksanaan uji coba hasil belajar siswa kelas kontrol diarahkan pada hari Sabtu, 3 Agustus 2021, dengan jumlah marmut lebih dari 32 individu. Setelah informasi Post-test didapat, kemudian, kemudian, memanfaatkan bantuan program IBM SPSS Snippets of Data Interpretation 20, untuk menemukan data tentang gambaran skor post-test siswa di ruangan kontrol. Informasi anggaran post-test untuk ruangan kontrol peroleh ditemukan di bagan Post-test yang diperoleh, kemudian, pada saat itu, dengan menggunakan pertolongan strategi IBM SPSSEncounters Change 20, buat membaca informasi gambar post-test. - harga substitusi di kelas kontrol. Informasi reaksi post- test untuk kelas kontrol diperoleh berupaditemukan di tabelterlampirterlampir:

Tabel 4.10 Deskripsi Skor NilaiPost-TestSiswa pada Kelas Kontrol StatistikDeskriptif NilaiStatistik

JumlahSampel 17

Nilaipaling minim 65

Nilaipaling penting 86

Biasa (Rata-rata ) 76.47

Mnecapai 21

StandarDeviasi 6.884

Tengah 78.00

Mode 78

Sumber: IBM SPSS Measurements Adaptation 20 (Indeks 4)

Dilihat dari tabel 4.10 cenderung terlihat bahwa nilai normal (mean) kelas kontrol adalah 76,47 dari nilai terbaik 100. Standar simpan (standar deviasi) adalah

6,884, esteem paling penting (terbesar) yang diperoleh adalah 86 sedangkan esteem (paling sedikit) yang didapat adalah 65 dengan cakupan skor 21 . Jika skor hasil belajar IPA tidak diberikan perlakuan melalui pemanfaatan media chip berbayang yang dikelompokkan menjadi lima klasifikasi, maka pada saat itu sirkulasi rekurensi dan tingkat hasil post test kelas dominasi peroleh ditemukan pada bagan terlampir:

Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi dan Persentase Skor Nilai Post-Test Siswa Pada Kelas Kontrol

No Interval KategoriHasilBelajar Frekuensi Persentase(%) 1

2 3 4 5

0≤ x ≤ 64 65≤x ≤ 74 75≤ x ≤ 84 85≤x≤94 95≤ x ≤ 100

Berat perlahan Perlahan Luamyan Semampai Berat semampai

0 6 9 2 0

0 35,29 52,94 11,77 0 Jumlah 17 100

Dilihat dari tabel pengulangan 4.11,Disadari bahwa jumlah siswa yang mendapat skor kumpul sangat rendah adalah 0 dengan tingkat 0% dan siswa yang mendapat skor kumpul rendah adalah 6 dengan tingkat 35,29%. Sedangkan jumlah siswa yang mendapat kelas menengah ke atas sebanyak 9 orang dengan derajat 52,94%. Jumlah siswa yang mendapat nilai tinggi adalah 2 orang dengan nilai11,77%. Dilihat dari konsekuensi penilaian kewajaran yang telah dilakukan, secara keseluruhan sangat baik dapat diduga hingga post pembuktian membawa ruangan kontrol ke pertemuan pertengahan, situasi sambut dilihat dari skortipikal (normal) hasil belajar siswa. kelas kontrol semuanya lengkap 76,47.

Apalagi untuk melihat tingkat kesempurnaan Hasil belajar siswa tidak diberikan perlakuan (Post test) tanpa memanfaatkanmedia chip berbayang, dapat dilihat pada tabel 4.12 terlampir.

Tabel 4.12 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Post testSiswa Pada Kelas Kontrol

Skor Kategorisasi Frekuensi %

0 ≤ × < 75 Tidak tuntas 6 35,30

75 ≤ × ≤ 100 Tuntas 11 64,70

Jumlah17100

Model Seorang siswa dikatakan telah selesai berkontemplasi jika memiliki nilai sekitar 75. Dari tabel 4.12 di atas, sangat dapat dipastikan bahwa jumlah siswa yang tidak memenuhi prasyarat dasar model mandiri adalah 6 siswa. mahasiswa (35,30%) dan mahasiswa yang memenuhistandar kulminasi dasar sebanyak 11 siswa (64, 70%).

2. Analisis Statistik Inferensial

Dokumen terkait