• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Tebal Perkerasan dengan Metode Austroads 2017

TINJAUAN PUSTAKA

II.5 Analisis Tebal Perkerasan dengan Metode Austroads 2017

50

Untuk mendapatkan tebal perkerasan beton dengan metode AASHTO 1993 dapat menggunakan rumus atau persamaan sebagai berikut:

Dimana :

ZR : Deviasi standard normal

So : Standard deviasi secara keseluruhan D : Tebal pelat beton (in)

ΔPSI : Kemampuan pelayanan Sc’ : Kuat lentur pada beton (psi) Cd : Koefisien drainase

J : Koefisien transfer beban

Es : Modulus elastisitas pada beton (psi) k : Modulus reaksi pada tanah dasar (pci)

51

Tabel 2-10 Faktor Kesetaraan Beban (LEF)

Jenis Kendaraan Berat Sumbu (ton) LEF

Sepeda motor - -

Mobil Penumpang 8.2 1

Minibus 14.5 0.45

Pick-up 20 0.8

Bus kecil 25 1.1

Bus besar 9 1.5

Truk 2 sumbu 4 roda 18 2

Truk 2 sumbu 6 roda 24 3

Truk 3 sumbu 28 4

Truk semi trailer 34 5

Sumber: Hasil Analisis

2. Perhitungan Nilai ESAL

Equivalent Single Axle Load (ESAL) merupakan satuan yang digunakan untuk mengukur dampak kendaraan terhadap perkerasan jalan dengan mengkonversi berbagai beban kendaraan. Perhitungan ESAL dapat memungkinkan penulis untuk memperkirakan keausan perkerasan yang disebabkan oleh berbagai jenis kendaraan selama umur rencana.

Adapun nilai ESAL dapat dirumuskan dengan persamaan berikut : a. Perhitungan ESAL Harian :

b. Perhitungan ESAL Tahunan

c. Pergitungan ESAL Selama Umur Rencana

3. Nilai Faktor Keamanan

Dalam perencanaan perkerasan kaku faktor keamanan menjadi salah satu parameter dalam penentuan tebal perencanaan. Adapun nilai faktor keamanan (SF) dapat dilihat pada tabel berikut :

52

Tabel 2-11 Faktor keamanan (SF)

Kondisi Desain Faktor keamanan (SF)

Lalu lintas rendah 1.0 - 1.1

Lalu lintas sedang 1.1 - 1.2

Lalu lintas tinggi 1.2 - 1.3

Variabilitas lalu lintas rendah 1.0 - 1.1 Variabilitas lalu lintas sedang 1.1 - 1.2 Variabilitas lalu lintas tinggi 1.2 - 1.3

Keandalan desain rendah 1

Keandalan desain sedang 1.1

Keandalan desain tinggi 1.2 - 1.3

Sumber: AASHTO 1993

4. Perhitungan Tebal Perkerasan Beton

Metode Austroads untuk tebal perkerasan kaku mengikuti pendekatan yang lebih kompleks dibandingkan dengan metode Bina Marga. Dalam metode ini melibatkan analisis tegangan dengan deformasi untuk menentukan tebal perkerasan yang optimal. Adapun tebal perkerasan beton dalam metode ini didapatkan dengan menggunakan rumus :

Dimana:

SF : Faktor Keamanan K : modulus reaksi Sc : kekuatan lentur Ec : modulus elastisitas

53 II.6 Studi Terdahulu

Judul, Penulis, dan Tahun

Tujuan Penelitian Variabel Kesimpulan

Analisis Perencanaan Tebal Perkerasan kaku Dengan Metode Manual Desain Perkerasan (MDP) Bina Marga 2017 (Studi Kasus Pada Ruas Jalan Pendidikan Simpang Tiga Kebun Nenas) - Jeri Nopriyus &

Gusmulyani - 2022

Menentukan tebal perkerasan yang akan dibutuhkan agar di jalan Pendidikan Simpang Tiga Kebun

Nenas mampu

mendukung beban kendaraan yang sesuai dengan umur rencana yang telah ditentukan

- Data lalu-lintas (LHR) - Umur rencana (UR) - Faktor pertumbuhan lalu-

lintas (i)

- Kelompok sumbu

- Faktor distirbusi arah (DD)

- Faktor distirbusi lajur (DL)

- Faktor pengali (R)

Dari perhitungan dapat disimpulkan nilai komulaitif dari kelompok sumbu

didapat struktur

perencanaan jalan berdasarkan metode Manual desain perkerasan kaku nomor 04/SE/DB/2017 bina marga dengan nilai berikut : 1. Menggunakan dowel dan bahu beton

2. Tebal plat beton = 265 mm

3. Lapisan pondasi LMC = 100 mm

4. Lapisan drainase = 150 mm

Analisis Tebal lapis Perkerasan Dengan Metode Bina Marga 1987 dan AASHTO 1986 - Sri Nuryati

Melakukan analisis perbandingan tebal lapis permukaan dengan mentode Binsa Marga 1987 dan AASHTO 1986

Bina Marga

- Koef. Distirbusi arah kendaraan (c)

- Angka ekuivalen (E) - Lintas ekuivalen

permulaan (LEP)

- Linta ekuivalen akhir (LEA)

- Lintas ekuivalen tengah (LET)

- Lintas ekuivalen rencana (LER)

- Daya dukung tanah (DDT) - Faktor regional (FR) - Indek permukaan (IP)

Perbedaan hasil dalam perhitungan tidaklah menentukan salah satu metode lebih baik dari metode lainnya. Hal ini

karena kondisi

lingkungan/lapangan dan bahan yang tersedia antara Indonesia dan Amerika Serikat sangat berbeda.

Dari hasil perhitungan diketahui nilai tebal lapis permukaan (surface course) dengan metode Bina Marga lebih besar dari metode AASHTO, yaitu sebesar 15 cm dan untuk metode AASHTO 1986 sebesar 13

54

- Indek tebal perkerasan (ITP)

- Keof. Kekuatan relatif (a) dan tebal min. Lapis perkerasan (D)

AASHTO 1986

- Modulus resilien tanah (Mr)

- Faktor drainase (m)

- Indek tebal perkerasan (ITP=PSI)

- Struktur number (SN) - Daya dukung tanah (DDT)

cm.

Analisis Tebal

Perkerasan kaku Pada jalan Tol Pasuruan – Probolinggo Berdasarkan Metode Bina Marga (Maanual Desain Perkerasan 2017) dan

AASHTO 1993 -

Saipudin Zohri, Widarto Sutrisno, dan Agus Priyanto

Untuk menentukan tebal perkersan yang akan dibutuhkan agar

jalan mampu

mendukung beban kendaraan yang sesuai dengan umur rencana yang telah ditentukan.

Bina Marga (MDP 2017) - Data lalu lintas (LHR) - Tebal perkersan (D) - Komulatif lintas sumbu

standar ekivalen (ESA) AASHTO 1993

- Traffic desain (W18) - Equivalent single axle

load (ESAL)

- Standar normal deviasi (ZR)

- Standar deviasi (So) - Tebal plat beton (D) - Seviceability loss (PSI =

Po-Pt)

- Modulus of rupture (Sc) - Drainage coefficient (Cd) - Load transfer coefficient

Hasil perhitungan tebal perkerasan kaku dengan menggunakan metode Bina Marga (Manual Desain Perkerasan) di dapatkan tebal perkerasan kaku adalah 36 cm, dilengkapi dengan Dowel dengan diameter 1,77 inches, dan dengan menggunakan metode AASHTO 1993 diperoleh nilai tebal plat beton dengan ketebalan 37 cm, dengan Dowel berdiameter 1,82 inches dengan panjang 18 inches, dan jarak 12 inches.

55 (J)

- Modulus elastisitas (Ec) - Modulus reaksi tanah

dasar (k) Desain Ulang tebal

Perkerasan

Menggunakan MDPJ 2017 dan Austroads 2017 Disertai Drainase - M.

Sarmila, dan E. A. Latifa - 2023

Melakukan

perhitungan ulang dengan umur rencana

20 tahun

menggunakan metode yang sama untuk efisiensi kemudian hasilnya dibandingkan dengan analisis metode Austroads 2017.

MDPJ 2017

- Data lalu lintas (LHR) - Faktor pertumbuhan lalu

lintsa (i)

- Faktor ekivalen beban (VDF)

- Nilai pertumbuhan lalu lintas (R)

- Lajur rencana pertahanan (ESA)

- Rencana pertahun selama umur rencana (CESA) Austroads 2017

- Persentasse kendaraan berat (%HV)

- Pertumbuhan lalu lintas (CGF)

- Perhitungan nilai Ni - NHV

- NHVAG

- Komulatif kendaraan gandar (NDT)

- Gandar standar ekuivalen (ESA)

- Desain nomber of traffic loading (DESA)

Perhitungan tebal perkerasan dengan dua metoda ini masing-masing meninjau dengan parameter yang tidak sepenuhnya sama. Memberikan pilihan lebih kaya dan dapat disesuaikan dengan kondisi teknis proyek Untuk memilih cara mana yang paling efisien, belum langsung didapatkan karena harus dihitung biayanya terlebih dahulu baru bisa di bandingkan

56 Perbandingan Perkerasan

Kaku Dengan Metode Bina Marga 2017 Dan Austroads Pada Jalan Raya Purworejo – Senduro Kabupaten Lumajang. - Donny Y.F., Johanes A.P & Dwi R. - 2023

Membandingkan metode mana yang dapat memberikan hasil struktur perkerasan yang optimal namun dari segi biaya lebih ekonomis dalam perencanaan, serta

mudah dalam

pelaksanaan antara Metode Bina Marga 2017 dan Austroads.

Bina Marga 2017

- Faktoor distirbusi arah (DD)

- Faktor distribusi lajur (DL)

- Faktor pengali (R) - Umur rencana (UR) - Beban ganda standar

komulatif (CESA)

- Pertumbuhan lalu lintas (i) - Data tanah (CBR)

Austroads

- Faktor distirbusi jalur (LDF)

- Beban komulatif jalur (HVAG)

- Beban ganda standar ekuivalen (DESA)

- Daya dukung tanah

Dari hasil metode pelaksanaan yang digunakan

pada perencanaan

perkerasan kaku Metode Bina Marga 2017 dan Austroad dibagi menjadi beberapa item pekerjaan mulai dari pekerjaan persiapan, pekerjaan lean concrete, dan pekerjaan perkerasan kaku (rigid pavement).

Dari hasil perhitungan rencana anggaran biaya yang diperlukan dalam perencanaan perkerasan menggunakan Metode Bina Marga 2017 sebesar Rp.20.192.632.190,02 dan untuk anggaran biaya untuk Metode Austroad sebesar Rp.23.213.974.606

Dokumen terkait