• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANGGARAN DASAR KOMITE AUDIT

Dalam dokumen Perspektif historis audit komite (Halaman 36-48)

Oleh

HiRO TUGIMAN

1999

Kata Pengantar

Keadaan saat ini bersifat global, dan kegiatan usaha harus efektive dan efisien.

Lebih nyata lagi bagi perusahaan yang sudah go public, dimana para pemegang saham tersebar di seluruh pelosok tanah air dan bahkan di seluruh dunia. Rapat umum pemegang saham (RUPS) merupakan lembaga tertinggi perusahaan yang berbentuk perseroan. Bagi perseroan yang dimiliki oleh banyak pihak, tersebar, saling tidak mengenal sangatlah tidak efisien apabila setiap keputusan manajemen perusahaan dimintakan persetujuan dalam RUPS.

Oleh karena itu banyak wewenang yang semula merupakan kewenangan RUPS diserahkan kepada dewan komisaris. Untuk membantu dewan komisaris diperlukan komite audit yang terdiri para profesional. Bahkan adanya komite audit merupakan suatu keharusan bagi perusahaan yang sahamnya terdaftar di New York Stock Exchange, seperti yang dikemukakan oleh Arens dalam bukunya "Auditing, An Integrated Approach" edisi 7 tahun 1997 halaman 84, yaitu : An audit committee is reguired for all companies listed on the New York Stock Exchange.

Menteri Pendayagunaan Badan Usaha Milik Negara dengan Surat Keputusan Nomor : KEP-133/M-P.BUMN/1999 tanggal 8 Maret 1999 mewajibkan mempunyai komite audit:

a. Badan Usaha Milik Negara yang mempunyai kegiatan usaha di bidang Asuransi dan Jasa Keuangan Lainnya.

b. Badan Usaha Milik Negara yang telah menjadi PT Terbuka.

c. Badan Usaha Milik Negara yang berada da/am persiapan privatisAsi; dan.

d. Badan Usaha Milik Negara yang assetnya bernilai sekurang-kurangnya Rp 1.000.000.000.000,- (satu triliun rupiah).

Keberadaan komite audit ini pernah kami kemukakan dalam tulisan dan diterbitkan oleh PT. ERESCO tanggal 5 Oktober 1995 ISBN 979 - 8021 - 92 - 7. Dalam tulisan ini kami mencoba menyusun konsep Anggaran Dasar Komite Audit. Semoga bermanfaat.

Bandung, 6 September 1999

Daftar lsi

Kata Pengantar ... .

Daftar lsi . ... . ii

CONTOH ANGGARAN DASAR KOMITE AUDIT

Pendahuluan . . . 1 Tanggung Jawab Utama . . . 2 Tanggung Jawab memilih Akuntan Independen dan Penugasan

Auditor Internal ... . . . .. 3 Tanggung Jawab Mengkaji Audit Internal, Audit Eksternal Tahunan

Serta Laporan Keuangan Triwulan dan Tahunan ... 4 Tanggung Jawab Periodik . . . . . . 7

Daftar Pustaka Bio Data

Lampiran 1 Salinan Surat Keputusan Meneg Pendayagunaan BUMN Nomor' KEP.,133.1M-PBUMN/1999tanggaI8 Maret 1999 2 Komite Audit oleh Hiro Tugiman.

Cetakan Pertama : 1995 ISSBN No : 979-8021-92-7

8

CONTOH

ANGGARAN DASAR KOMITE AUDIT Oleh

Hiro Tugiman

PENDAHULUAN

Dewan Komisaris dengan ini membentuk komite audit, yaitu suatu komite independen yang bertugas dan bertanggung jawab pada dewan komisaris.

Komite Audit hanya akan beranggotakan orang-orang yang independen dan profesional. Anggota komite audit tidak dan tidak akan memiliki hubungan khusus dengan vendor, pengguna jasa perusahaan atau pihak lainnya, yang dapat mempengaruhi penilaiannya selaku anggota komite. Dalam suatu situasi tertentu di mana ada keraguan mengenai ada tidaknya konflik kepentingan, anggota komite audit sudah sepantasnya tidak memberikan penilaian atau membuat suatu keputusan yang mung kin saja dipengaruhi oleh adanya konflik kepentingan tersebut.

Fungsi utama dari komite audit adalah membantu pelaksanaan tugas dan tanggung jawab dewan komisaris, yang antara lain dilakukan dengan cara melakukan evaluasi terhadap : perhitungan tahunan dan segala informasi yang akan dlsajikan kepada parapemegang saham danpihak lainnya, berbagai sistem pengendalian internal yang dibuat oleh manajemen dan dewan direksi, serta terhadap seluruh proses audit dalam perusahaan.

TANGGUNG JAWAB UTAMA

1. Komite Audit bertugas menjembatani komunikasi antara akuntan independen, auditor internal dan dewan direksi.

2. Komite Audit harus melaporkan pelaksanaan tugasnya pada dewan komisaris, serta memberikan berbagai saran atau rekomendasi yang dianggap perlu.

3. Komite Audit memiliki kewenangan untuk melakukan berbagai penyelidikan dan penelitian semua buku, catatan, data, dan pegawai perusahaan sesuai dengan lingkup tugas dan tanggung jawabnya. Komite Audit memiliki kewenangan untuk meminta jasa konsultan hukum, akuntan publik atau profesional lain yang dibutuhkan dalam penelitian yang dil8ksanakannya.

4. Komite Audit bersidang minimal enam kali dalam setahun. Ketua Komite Audit memiliki kewenangan untuk mengadakan rapat direksi bila dipandang perlu, serta mengundang anggota manajemen dan pihak lain yang dipandang perlu, dan meminta segala informasi penting yang dibutuhkan dari pihak manajemen.

5. Komite Audit wajib tunduk pada ketentuan hukum, anggaran dasar perusahaan dan keputusan dewan komisaris.

TANGGUNG JAWAB MEMILIH AKUNTAN INDEPENDEN DAN PENUGASAN AUDITOR INTERNAL

1. Komite Audit bertugas menseleksi akuntan independen yang akan melaksanakan audit terhadap perusahaan. Hasil seleksi yang dilakukan oleh komite audit harus terlebih dahulu mendapat persetujuan dari dewan komisaris. Komite Audit juga memiliki kewenangan untuk meninjau dan menetapkan besarnya fee yang harus dibayarkan kepada akuntan independen, serta meninjau dan mengesahan pengakhiran tugas akuntan independen.

2. Komite Audit berwenang mengkaji dan memiliki hak veto dalam hal pemilihan, pengangkatan kembali maupun pemberhentian kepala audit internal.

3. Komite Audit wajib melakukan konfirmasi dan memastikan independensi auditor internal dan akuntan independen, termasuk meninjau jasa konsultasi manajemen yang diberikan oleh akuntan independen dan besarnya fee yang dibayarkan untuk jasa tersebut.

4. Komite Audit berwenang meninjau, setelah berkonsultasi dengan kepala aud1t internal dan akuntan independen, cakupan audit serta berbagai rencana prosedural yang dibuat oleh kepala audit internal dan akuntan independen.

5. Komite Audit akan mempertimbangkan dan menetapkan auditor tambahan yang dibutuhkan, dalam hal manajemen dan auditor independen berpendapat dan mengusulkan tentang perlu dilakukannya penambahan tersebut.

6. Komite Audit akan memastikan bahwa kepala audit internal dan akuntan independen melakukan koordinasi dalam pelaksanaan audit internal dan eksternal. Tujuan dari pengkoordinasian ini adalah untuk menjamin kelengkapan cakupan audit, mengurangi hambatan pelaksanaan serta keefektivan pemanfaatan sumber daya audit.

TANGGUNG JAWAB MENGKAJI AUDIT INTERNAL, AUDIT EKSTERNAL TAHUNAN SERTA LAPORAN KEUANGAN TRIWULAN DAN TAHUNAN.

1. Komite Audit wajib menjamin bahwa akuntan independen akan :

a. memandang dewan komisaris dan dewan direksi sebagai kliennya, b. melakukan pertemuan dengan dewan direksi dan dewan komisaris

minimal satu tahun duakali,

c. serta akan menyerahkan hasil analisis mengenai berbagai masalah penting yang berkaitan dengan laporan keuangan kepada komite audit.

2. Komite Audit akan bertanya kepada manajemen, kepala audit internal dan akuntan independen tentang berbagai resiko berarti dan hal-hal yang perlu diungkapkan, serta tindakan yang akan dilakukan oleh manajemen untuk meminimalisirnya.

3. Komite Audit, bersama kepala audit internal, dan akuntan independen, wajib melakukan kajian terhadap:

a. Memadai tidaknya pengendalian internal dalam perusahaan, termasuk pengendalian dan keamanan sistem informasi yang dikomputerisasi.

b. 8erbagai temuan dan rekomendasi penting yang dibuat oleh audit internal dan akuntan independen, serta tanggapan dan tindak lanjut manajemen atas temuan dan rekomendasi tersebut.

4. Segera setelah penyusunan laporan keuangan tahunan selesai dilakukan, komite audit bersama manajemen dan akuntan independen melakukan kajian terhadap:

a. Perhitungan tahunan perusahaan serta berbagai catatan kaki yang ada.

b. Hasil audit akuntan independen terhadap berbagai laporan keuangan.

c. Penilaian kualitatif yang dibuat oleh akuntan independen terhadap kesesuaian (tidak sekedar dapat diterima atau tidaknya) prinsip-prinsip akuntansi dan pengungkapan data keuangan, serta seberapa agresif atau konservatif prinsip akuntansi maupun berbagai estimasi yang dipergunakan tersebut.

d. 8erbagai hambatan maupun porsolisihan dengan pihak manajemen, yang terjadi selama pelasanaan audit.

e. Hal-hal lain yang berkaitan dengan prosedur atau temuan audit yang berdasarkan standar akuntansi keuangan perlu dibicarakan oleh akuntan independen kepada komite audit.

5. Komite Audit, bersama manajemen dan kepala audit internal, akan meneliti:

a. 8erbagai temuan penting dalam satu tahun, serta tanggapan manajemen terhadap temuan tersebut.

b. 8erbagai hambatan yang dihadapi auditor internal dalam melaksanakan tugasnya, termasuk berbagai pembatasan dalam cakupan kerjanya maupun dalam mengakses berbagai informasi yang dibutuhan.

c. 8erbagai perubahan terhadap rencana cakupan audit internal yang direncanakan oleh manajemen, yang menurut komite audit dapat dipertimbangkan.

d. Anggaran dan penyusunan formasi audit internal.

e. Kewenangan Audit Internal berdasarkan anggaran dasar perusahaan maupun anggaran dasar audit internal.

f. Sesuai tidaknya audit internal dengan standar praktek profesional audit internal yang lazim berlaku.

6. Komite Audit akan meninjau laporan/isian tahunan yang diserahkan kepada Securities Exchange Commission dan dokumen-dokumen lain yang dipublikasi yang memuat laporan-Iaporan keuangan perusahaan, serta akan menentukan sesuai tidaknya informasi dalam isian dengan informasi yang terdapat pada laporan-Iaporan keuangan.

7. Komite Audit, bersama manajemen, kepala audit internal dan akuntan independen, akan meninjau semua laporan internal, sebelum laporan tersebut dipublikasi atau diserahkan kepada Securities Exchange Commission maupun pihak regulator lainnya.

8. Komite Audit akan menyiapkan dokumen yang akan disertakan dalam laporan tahunan, yang menjelaskan tentang komposisi anggota komite serta hasil pelaksanaan kewajiban dan tanggung jawabnya.

TANGGUNG JAWAB PERIODIK

1. Melakukan tinjauan dan perbaikan tahunan terhadap anggaran dasar komite audit.

2. Meninjau berbagai kebijaksanaan dan prosedur yang mencakup berbagai akun pengeluaran atau beban pegawai, termasuk penggunaan aset-aset perusahaan, serta meninjau hasil-hasil kajian yang dilakukan oleh audit internal dan akuntan independen.

3. Komite Audit, bersama kepala audit internal dan akuntan independen, melakukan pembahasan terhadap hasil tinjauan pelaksanaan tata tertib perusahaan yang telah dilakukannya.

4. Mengkaji masalah legal dan regulasi yang memiliki dampak penting terhadap kebijaksanaan, program dan laporan keuangan perusahaan serta laporan yang disyaratkan regulator.

5. Mengadakan pertemuan terpisah, masing-masing dengan kepala audit internal, akuntan independen dan manajemen, untuk membicarakan berbagai permasalahan yang menu rut komite audit atau masing-masing pihak lainnya perlu dibicarakan secara khusus dengan komite audit.

DAFTAR PUSTAKA

1. Apostolou Barbara, Working With The Audit Committee, The Institute of Internal Auditors, 1990.

2. Bean Jr. James W, The Audit Committee's Roadmap, Journal of Accountancy, January 1999.

3. Braiatta Jr. Louis, The Audit Committee Handbook, 1994.

4. Ratliff, Wallace Cs, Internal Auditing Principles and Techniques, Second Edition, 1996.

Lampiran 1

Salinan Surat Keputusan Meneg Pendayagunaan BUMN Nomor: KEP-133/M-PBUMNIl999

Tanggal 8 Maret 1999

Nama

T empat/tgl lahir Pendidikan

Pekerjaan

Pengalaman kerja

Kegiatan

Dalam dokumen Perspektif historis audit komite (Halaman 36-48)

Dokumen terkait