BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR
4. Bagi Hasil
penjualan yaitu untuk meningkatkan penjualan atau meningkatkan jumlah nasabah. Bagi bank promosi penjualan dapat dilakukan melalui:
a. Pemberian bunga khusus (special rate) untuk jumlah dana yang relatif besar meskipun hal ini akan meningkatkan persaingan tidak sehat.
b. Pemberian intensif kepada setiap nasabah yang memiliki jumlah simpanan terbesar.
c. Pemberian cenderamata, hadiah serta kenang-kenangan lainnya kepada nasabah yang loyal.
4) Publisitas (Publicity/Public Relation) merupakan kiat pemasaran produk atau jasa bank yang tidak mengharuskan bank berhubungan hanya dengan nasabah tetapi juga mengharuskan untuk berhubungan dengan kumpulan kepentingan publik yang lebih besar. Publisitas ini menjadi kegiatan promosi untuk memancing nasabah melalui kegiatan seperti pameran, bakti sosial, events serta mensponsori beberapa acara.20
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa promosi adalah suatu kegiatan untuk mempengaruhi/membujuk atau merubah pandangan nasabah terhadap suatu produk atau jasa yang ditawarkan sehingga nasabah memiliki keinginan untuk membeli dan memakai produk atau jasa yang ditawarkan.
Menurut al-Qardhawi bagi hasil adalah di mana kedua belah pihak akan berbagi keuntungan sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati di mana bagi hasil mensyaratkan kerjasama pemilik modal dengan usaha/kerja untuk kepentingan yang saling menguntungkan kedua belah pihak, sekaligus untuk masyarakat.
Sebagai konsekuensi dari kerjasama adalah memikul resiko, baik untung maupun rugi. Jika untung yang diperoleh besar maka penyedia dana dan pekerja menikmati bersama sesuai dengan kesepakatan sebelumnya dan jika rugi usaha maka harus dirasakan bersama. Inilah keadilan yang sempurna, keuntugan samadinikmati, dan kerugian sama dirasakan.21
Sistem bagi hasil merupakan sistem di mana dilakukannya perjanjian atau ikatan bersama di dalam melakukan kegiatan usaha. Di dalam usaha tersebut diperjanjikan adanya pembagian hasil atas keuntungan yang akan di dapat antara kedua belah pihak atau lebih.
Pengaruh Tingkat Bagi Hasil Bagi hasil dalam sistem perbankan syariah merupakan ciri khusus yang ditawarkan kapada masyarakat, dan di dalam aturan syariah yang berkaitan dengan pembagian hasil usaha harus ditentukan terlebih dahulu pada awal terjadinya kontrak (akad). Besarnya penentuan porsi bagi hasil antara kedua belah pihak ditentukan sesuai kesepakatan bersama, dan harus terjadi dengan adanya kerelaan (An-Tarodhin) di masing-masing pihak tanpa adanya unsur paksaan. Mekanisme perhitungan bagi hasil yang diterapkan di dalam perbankan syariah terdiri dari dua sistem, yaitu:
profit sharing, revenue sharing.22
Dari penjelasan diatas dapat dikatakan bagi hasil adalah berbagi keuntungan sesuai dengan perjanjian kedua belah pihak. Bagi hasil dapat mempengaruhi minat karena semakin tinggi nisbah bagi hasil maka semakin besar keuntungan yang didapat sehingga seseorang berminat untuk menjadi nasabah.
b) Faktor yang mempengaruhi tingkat bagi hasil
21 Yusuf Al-Qardhawi, Norma dan Etika Ekonomi Islam, (Jakarta: Gema Insani Pers, 2001). h. 23
22 Wirdayani Wahab, “Pengaruh Tingkat Bagi Hasil Terhadap Minat Menabung Di Bank Syariah”. JEBI (Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam), Volume 1, Nomor 2 (Juli-Desember 2016), h. 17
1) Investment Rate merupakan presentase dana yang diinvestasikan kembali oleh bank syariah baik kedalam pembiayaan maupun kepenyaluran dana lainnya. Kebijakan ini diambil karena adanya ketentuan dari bank Indonesia, bahwa sejumlah presentase tertentu atas dana yang dihimpun dari masyarakat, tidak boleh diinvestasikan, akan tetapi harus ditempatkan dalam giro wajib minimum untuk menjaga likuiditas bank syariah. Giro wajib minimum (GWM) merupakan dana wajib dicadangkan oleh setiap bank untuk mendukung likuiditas bank.
2) Total dana investasi yang dterima oleh bank syariah akan memengaruhi bagi hasil yang diterima oleh nasabah investor. Total dana yang berasal dari investasi mudharabah dapat dihitung dengan menggunakan saldo minimal yang pernah mengendap dalam satu bulanan merupakan saldo minimal yang pernah mengendap dalam satu bulan. Saldo harian merupakan saldo rata-rata pengendapan digunakan sebagai dasar perhitungan bagi hasil.
3) Jenis Dana Investasi mudharabah dalam penghimpunan dana, dapat ditawarkan dalam beberapa jenis yaitu; tabungan mudharabah, deposito mudharabah, dan sertifikat investasi mudharabah antar bank syariah (SIMA), setiap jenis data investasi memiliki karakteristik yang berbeda- beda sehingga akan berpengaruh pada besarnya bagi hasil.
4) Nisbah merupakan presentase tertentu yang disebutkan dalam akad kerja sama usaha (mudharabah dan musyarakah) yang telah disepakati antara bank dan nasabah investor.
5) Metode perhitungan bagi hasil akan berbeda tergantung pada dasar perhitungan bagi hasil, yaitu bagi hasil yang dihitung dengan menggunakan konsep revenue sharing dan bagi hasil dengan menggunakan profit/loss sharing. Bagi hasil yang menggunakan revenue sharing, dihitung dari pendapatan kotor sebelum dikurangi dengan biaya.
Bagi hasil dengan profit/loss sharing dihitung berdasarkan presentase nisbah dikalikan dengan laba usaha sebelum pajak.23
c) Indikator Bagi Hasil
Menurut M. Ali Hasan indikator bagi hasil adalah:
1) Menguntungkan, yaitu sistem pembagian hasil yang dipakai oleh pihak bank adalah sistem bagi hasil yang dapat diterima karena bersifat menguntungkan baik bagi pihak bank maupun nasabah karena menggunakan sistem syariah sesuai dengan al-Qur‟an.
2) Tidak memberatkan nasabah, yaitu pembayaran tidak memberatkan nasabah.
3) Terdapat transparansi, yaitu adanya transparansi antara pihak bank dan nasabah.24
Menurut Zamir indikator bagi hasil terdapat tiga macam yaitu:
1) Kejelasan besarnya nisbah bagi hasil
Penentuan nisbah bagi hasil harus ditentukan dan disetujui pada awal perjanjian dengan pedoman pada kemungkinan untung atau rugi.
2) Manfaat dari bagi hasil
23 Karina Halimah Asmar, “Pengaruh Pelayanan..., h. 33
24 M. Ali Hasan, Berbagai Macam Transaksi Dalam Islam (Fiqh Muamalat), (Jakarta:
Raja Grafindo Persada, 2003), h. 48
Nasabah akan mendapat manfaat dari bagi hasil yang diterima. Bagi hasil akan memberikan manfaat berupa investasi halal sehingga nasabah yang melakukan transaksi di Bank Syariah akan mendapatkan kenyamanan dengan system bagi hasil yang diberikan. Hal ini dikarenakan sistem bagi hasil merupakan sistem pembagian keuntungan yang menjauhi riba.
3) Bagi hasil yang kompetitif
Besarnya bagi hasil dihitung berdasarkan keuntungan yang diperoleh, keadilan dalam pembagian keuntungan merupakan salah satu prinsip dalam menghitung bagi hasil sehingga nasabah merasa nyaman dengan sistem bagi hasil.25