• Tidak ada hasil yang ditemukan

CERITA HATI NURANI

Dalam dokumen PDF Psikologi Pendidikan (Halaman 67-75)

Indikator moral yang dikembangkan

1. Cara meminta maaf jika melakukan kesalahan

2. Cara bertanggung jawab atas perbuatannya

3. Cara memberi maaf

4. Mengenali ekspresi penyesalan

1. Kompetensi Inti

Sikap Sosial

• Memiliki perilaku peduli.

• Mampu menghargai dan toleran kepada orang lain.

• Mampu menyesuaikan diri, jujur, rendah hati.

• Santun dalam berinteraksi dengan keluarga, pendidik, dan teman.

2. Kompetensi Dasar

• Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap percaya diri.

• Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap taat terhadap aturan sehari-hari.

• Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap sabar (mau menunggu giliran, mau mendengar ketika orang lain berbicara) untuk melatih kedisiplinan.

• Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap peduli dan mau membantu jika diminta bantuannya.

• Memiliki perilaku yang dapat menyesuaikan diri.

• Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap tanggung jawab.

• Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap jujur.

• Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap rendah hati dan santun kepada orangtua, pendidik, dan teman.

3. Tujuan

• Anak mengenal sikap jujur, sportif, berani menanggung risiko jika melakukan kesalahan.

• Anak mengenal cara meminta maaf dan bertanggung jawab atas kesalahan yang diperbuatnya.

• Mengenalkan kepada anak cara memberi maaf kepada teman.

4. Indikator Ketercapaian Perkembangan

Indikator Kognitif

• Mendengarkan cerita.

• Menunjukkan pemahaman melalui komunikasi verbal atau bahasa tubuh.

• Menceritakan pengalaman anak yang memiliki tema serupa.

Indikator Afektif

• Merasakan penyesalan jika melakukan perbuatan yang salah.

• Menghargai teman yang telah berani bersikap jujur dan bertanggung jawab.

• Menunjukkan bahwa persahabatan berdasarkan rasa saling menerima dan percaya.

• Memberi dan menerima maaf kepada sesama.

Indikator Keterampilan Berbahasa

• Memperagakan cara meminta maaf yang baik.

• Memperagakan cara memaafkan yang baik.

Indikator Keterampilan Sosial

• Mengenal ekspresi rasa penyesalan.

• Mengenal bagaimana cara penyelesaian masalah dalam berinteraksi sosial.

5. Alokasi Waktu

Alokasi waktu yang dibutuhkan 45 menit.

6. Alat

Boneka tangan, worksheet atau lembar kerja gambar yang belum diwarnai.

7. Langkah Pembelajaran Tahap Persiapan

• Menyiapkan tempat duduk, diatur bentuk melingkar supaya semua anak bisa fokus memperhatikan.

• Menyiapkan perlengkapan cerita.

Tahap Pembuka

• Memberi salam ke siswa, “Selamat pagi anak-anak?

Pagi ini ibu akan bercerita. Mau apa tidak? Ayo kira-kira bercerita tentang apa ya?” Berikan kesempatan anak untuk merespons, hargai pendapat anak.

• Baiklah, mari kita dengarkan baik-baik, nanti setelah bercerita kita akan berdiskusi. Ok anak-anak! Siap men- dengarkan?

• Pagi ini ibu akan bercerita tentang “Sahabat yang Baik”.

Tahap Bercerita

Tara dan Naya adalah sahabat baik. Pada suatu hari, Naya dibelikan mamanya boneka Barbie. Naya sangat senang dengan boneka Barbie barunya. Saat Tara main ke rumah Naya, Naya memperlihatkan boneka Barbie itu kepada Tara.

“Hai Naya aku punya boneka baru lho! Bagus tidak?” kata Naya sambil menunjukkan boneka barunya ke Tara.

Tara pun menyukai boneka Barbie itu. Lalu Tara meminta izin kepada Naya untuk meminjam boneka Barbienya untuk dibawa pulang. Naya pun meminjamkannya.

Saat sudah di rumah, Tara memainkan boneka Barbie tersebut di kamar. Tara senang sekali dengan boneka Barbie itu karena bisa disisir rambutnya, diganti-ganti bajunya dengan baju Barbie yang dimiliki oleh Tara.

Tetapi, pada saat Tara mengganti pakaian Barbie tersebut, tidak sengaja Tara merusak boneka Barbie tersebut. Tangan dari boneka Barbienya lepas karena terburu-buru pada saat menggantikan pakaian. “Yah, bagaimana ini, Tangan boneka Barbie milik Naya lepas?!” ucap Tara dengan sedih.

Keesokan harinya, Tara pergi ke rumah Naya dan bercerita tentang boneka Barbie yang dirusaknya. Naya sedih dan menangis. Tara merasa sangat menyesal karena tidak hati-hati saat bermain boneka barbie milik Naya.

Tara pun mendekati dan meminta maaf kepada Naya. “Aku minta maaf ya, Naya. Aku menyesal sudah tidak berhati-hati

Tidak lama kemudian, Naya menghapus air matanya.

“Hmm… Baiklah Tara, aku memaafkan kamu. Tetapi lain kali, hati-hati ya apabila sedang bermain dengan barang milik orang lain. Kamu harus menjaganya baik-baik!” ujar Naya.

Akhirnya Tara dan Naya berbaikan.

Tahap Penutup

Nah anak-anak, cerita sudah selesai. Bagaimana suka dengan ceritanya? Hayo masih ingat cerita tadi? Nah, sekarang ibu mau bertanya tentang cerita tadi. Perhatikan baik-baik ya!

1. Apa yang dilakukan oleh Naya? Bagaimana menurutmu?

2. Bagaimana dengan Tara? Apa yang dilakukan? Bagaimana menurutmu?

3. Kira-kira perilaku baik apa yang dapat kita peroleh dari cerita di atas?

4. Kira-kira perilaku buruk apa yang tidak boleh dilakukan sesuai dengan cerita di atas?

Catatan: Tahap ini guru juga mengizinkan anak-anak bertanya seputar cerita. Jadi, guru bisa menawarkan jika ada yang mau ditanyakan. Ini untuk melatih agar anak-anak berani mengungkapkan pendapat.

Tahap Pemberian Tugas dan Tahap Anak Bercerita

Worksheet (lembar kerja). Setiap anak diberikan worksheet yang berisi 2 gambar di mana ada 1 gambar yang menunjukkan perilaku berteman yang baik dan yang baik untuk dicontoh, sedangkan gambar lainnya menunjukkan perilaku berteman yang tidak baik.

Setelah anak mendengarkan cerita, anak harus menger- jakan worksheet di mana tugas masing-masing anak, yaitu mewarnai gambar yang menunjukkan perilaku berteman yang baik.

Setelah selesai mengerjakan worksheet, anak selanjutnya diminta untuk menceritakan kembali cerita yang sudah di- dengarkan bersama-sama tentang “Sahabat yang Baik”. Setiap anak akan dipanggil satu persatu untuk bercerita.

8. Evaluasi pembelajaran

Setelah anak selesai mengerjakan tugas dengan baik, anak akan mendapatkan stiker. Setiap anak memiliki buku untuk menempelkan stiker sebagai poin penghargaan ketika ia benar dalam menyelesaikan satu tugas.

Tahap ini guru juga membuat catatan tentang perilaku yang ditunjukkan masing-masing anak agar dapat digunakan sebagai bahan evaluasi pembelajaran.

BAB 6

Dalam dokumen PDF Psikologi Pendidikan (Halaman 67-75)

Dokumen terkait