• Tidak ada hasil yang ditemukan

PDF Psikologi Pendidikan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PDF Psikologi Pendidikan"

Copied!
120
0
0

Teks penuh

Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari penerbit. Masih banyak pihak-pihak yang telah memberikan kontribusinya kepada penulis yang tidak sempat penulis sebutkan satu persatu, semoga Allah SWT meridhoi melimpahkan keberkahan dan karunia-Nya kepada kita semua, dan segala bantuan yang telah diberikan akan abadi. tempatkan di hati penulis.

Daftar Isi

Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini 2013 ~ 23 Karakteristik Kurikulum 2013 ~ 24

Cerita Hati Nurani ~ 65

Daftar Tabel

Kata Pengantar

Penulis berharap setelah membaca modul Taman Kanak-Kanak (TK) ini, guru dan orang tua dapat menerapkannya kepada siswanya. Selain itu penulis berharap kepada para guru dan orang tua untuk lebih peka terhadap permasalahan moral yang timbul di lingkungan anak, sehingga segala permasalahan moral yang timbul pada diri anak dapat segera teratasi. Upaya pencegahan lebih mudah dilakukan sejak dini, agar permasalahan moral yang lebih serius tidak muncul di kemudian hari.

Dengan memberikan pembelajaran sejak dini tentang nilai-nilai moral, diharapkan anak-anak Indonesia menjadi anak-anak yang memiliki nilai-nilai moral yang baik dan berakhlak mulia.

PENDAHULUAN

Fenomena masalah akhlak lainnya yang biasa terjadi pada anak usia dini adalah mendorong teman untuk tidak berteman dengan teman yang tidak disukainya (Syarifah, 2014). Kasus permasalahan moral juga terjadi di Palopo, dimana 24 anak kecil dilaporkan terlibat masalah hukum, termasuk pencurian dan pembakaran (Soeharto, 2017). Pentingnya penanaman nilai-nilai moral pada anak usia dini dapat menumbuhkan karakter positif sehingga berkembang sikap dan perilaku positif pada diri anak.

Kisah-kisah yang disajikan dalam buku tersebut merupakan permasalahan moral yang lazim dihadapi oleh Taman Kanak-Kanak Usia Dini (ECK) di kawasan pesisir Pantai Kenjeran Surabaya.

Tujuan

Ruang Lingkup

Selain itu, untuk memperoleh hasil belajar yang baik, anak diharapkan senantiasa mempelajari nilai-nilai moral tersebut. Dengan pembelajaran yang terus menerus diharapkan akan tercapai hasil yang maksimal sehingga anak semakin mengenal nilai-nilai moral yang ada untuk menghadapi berbagai permasalahan yang dihadapinya saat ini dan di masa yang akan datang.

KURIKULUM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI 2013

Karakteristik Kurikulum 2013

Muatan Kurikulum

Program pengembangan kognitif meliputi penciptaan suasana untuk berkembangnya proses berpikir matang dalam kaitannya dengan bermain. Program pengembangan sosial emosional meliputi penciptaan suasana untuk pengembangan kepekaan, sikap dan keterampilan sosial, serta kematangan emosi dalam kaitannya dengan bermain. Program pengembangan seni meliputi penciptaan suasana pengembangan eksplorasi, ekspresi dan apresiasi seni dalam konteks bermain.

Kompetensi Inti Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini 2013 merupakan gambaran pencapaian Standar Tingkat Prestasi Perkembangan Anak pada akhir layanan PAUD pada usia 6 (enam tahun).

Indikator Pencapaian Perkembangan

Mengucapkan doa singkat, melaksanakan ibadah sesuai agamanya (misal: doa sebelum memulai dan mengakhiri kegiatan). Berperilaku sopan dan peduli melalui perkataan dan tindakan secara spontan (misalnya: minta maaf, permisi, terima kasih). Melakukan kegiatan yang menunjukkan anak mampu melakukan gerakan mata, tangan, kaki, dan kepala secara terkoordinasi dengan menirukan berbagai gerakan umum (misalnya senam dan menari).

Melaksanakan kegiatan yang menunjukkan bahwa anak mampu terampil menggunakan tangan kanan dan kirinya dalam berbagai kegiatan (misalnya: menutup baju, mengikat sepatu, menggambar, memanjat, memotong, makan). Lakukan aktivitas yang menunjukkan anak mampu menggunakan peralatan bermain di dalam dan di luar ruangan. Lakukan aktivitas yang menunjukkan anak mampu menggunakan bagian tubuhnya untuk melakukan gerakan halus dan terkontrol (misalnya: meronce). Melakukan kegiatan yang menunjukkan bahwa anak mampu mengenal benda dengan mengelompokkan benda-benda yang berbeda-beda menurut ukurannya (misalnya: besar-kecil, tinggi-pendek, tebal-tipis, berat-ringan).

Untuk melakukan aktiviti yang menunjukkan bahawa kanak-kanak dapat mengecam objek dengan menghubungkan satu objek dengan objek yang lain. Melakukan aktiviti yang menunjukkan kanak-kanak dapat mengenal objek berdasarkan bentuk, saiz dan warna dengan aktiviti mengelompokkan. Melakukan aktiviti yang menunjukkan kanak-kanak dapat mengenal objek berdasarkan lima atau lebih siri, bentuk, saiz, warna atau kuantiti melalui aktiviti menyusun sesuatu.

Melaksanakan kegiatan yang menunjukkan bahwa anak dapat mengenal konsep besar-kecil, banyak-kecil, panjang-pendek, berat-ringan tinggi-rendah dengan cara membandingkan kegiatan. Penggunaan benda teknologi sederhana (misalnya: gunting, sekop, palu, cangkul, pisau, gunting kuku, sikat gigi, pembuka botol, spons, roda kendaraan).

METODE BERCERITA

Menurut Moeslichatoen (2004), metode bercerita adalah memberikan pengalaman belajar kepada anak TK dengan cara menyajikan cerita kepada anak secara lisan. Beberapa teknik mendongeng yang dapat digunakan antara lain: membaca langsung dari buku cerita, bercerita dengan menggunakan gambar ilustrasi dari buku, bercerita dongeng, bercerita dengan menggunakan papan flanel, bercerita dengan menggunakan boneka, mendramatisir cerita dan bercerita. cerita sambil bermain dengan jari Anda. . Alat peraga yang paling sederhana adalah buku, kemudian gambar, papan kempa, boneka, dan film bisu.

Misalnya dengan gerakan atau suara yang menarik, meski tanpa alat peraga, kegiatan pembelajaran dengan metode bercerita dapat terlaksana dengan baik. Suara-suara tersebut menunjukkan peristiwa, memberikan informasi tentang karakter berbicara dan mengajarkan anak untuk mulai berbicara. Teknik meramaikan suasana cerita dapat dilakukan dengan mengoptimalkan dialog tokoh cerita, menciptakan humor pada saat bercerita, melibatkan anak dalam cerita dengan pertanyaan dan peringatan, menggunakan alat peraga dan menggunakan suara untuk membangkitkan minat dan semangat anak untuk melanjutkan cerita. mendengarkan.

Kata-kata penting diulangi dalam cerita agar anak memahami apa yang didengarnya. Guru hendaknya dapat memilih dan mengubah diksi dan struktur cerita dengan cepat sesaat sebelum cerita atau pada saat cerita sesuai dengan usia anak dan perkiraan kemampuan berbahasanya.

Langkah-Langkah Kegiatan Bercerita

Hal ini dapat dilakukan dengan meminta anak melanjutkan cerita guru atau dengan meminta anak menceritakan cerita yang sesuai dengan minat anak. Ketika guru meminta anak bercerita dan tidak ada satupun anak yang mau bercerita, maka guru harus memotivasi anak agar mampu bercerita. Guru tidak boleh menyalahkan atau memberikan komentar negatif karena akan menurunkan motivasi anak dalam bercerita atau berbicara.

CERITA EMPATI

  • Kompetensi Inti
  • Kompetensi Dasar
  • Tujuan
  • Indikator Ketercapaian Perkembangan
  • Alokasi Waktu
  • Alat
  • Langkah Pembelajaran Tahap Persiapan
  • Evaluasi Pembelajaran

Miliki perilaku yang mencerminkan sikap sabar (rela menunggu giliran, mau mendengarkan saat orang lain berbicara) hingga melatih kedisiplinan. Kita ngomong apa ya?" Dengarkan jawaban anak, beri kesempatan anak mengutarakan pendapatnya. Ternyata Adit terjatuh karena terlalu cepat saat mengayuh, dan terpeleset karena ada genangan air.

Mia dan Dani segera menghampiri Adit dan dengan ekspresi khawatir mereka berkata, "Oh, sakit sekali. Mereka melihat kaki Adit terluka dan berdarah sehingga mereka membantu Adit dengan membantunya berjalan ke tempat duduk yang tidak jauh dari tempat dia terjatuh." Dani mendorong sepeda Adit ke samping dan Mia mengambil kotak obat dari keranjang sepedanya.

Adit pun sambil tersenyum mengucapkan terima kasih kepada Mia dan Dani yang telah membantu dan merawatnya, Adit sangat bersyukur memiliki teman-teman yang baik dan suka menolong. Pada tahap ini perlu ditegaskan bahwa menolong teman yang sedang kesusahan harus dilakukan dengan baik, sedangkan yang menerima pertolongan juga harus menerimanya dengan baik. Pada tahap ini guru juga mencatat tingkah laku yang ditampilkan setiap anak sehingga dapat dijadikan bahan evaluasi pembelajaran.

CERITA HATI NURANI

Evaluasi pembelajaran

CERITA KONTROL DIRI

Karena saat itu hampir semua anak laki-laki ingin memainkan permainan yang sama, sehingga mereka bermain secara bergantian. Saat sedang mengantri, Dino salah satu temannya yang berbadan besar tiba-tiba datang dan langsung bergegas maju. Namun Dino tak peduli, ia tetap mengambil kelereng itu dan bermain sambil tertawa.

Hampir semua murid marah pada Dino, namun tak berani karena tubuh Dino besar. Salah satu temannya yang bernama Aldi menoleh ke arah Dino dan berkata, "Dino, jangan begitu, kasihan teman-teman yang sudah lama mengantri. Satu per satu, sesuai perintah pimpinan, masing-masing Kelompok diminta maju ke depan untuk bercerita dan mendapatkan stiker sebagai hadiah.

Catatan: Pada sesi ini tugas guru adalah memotivasi anak agar mau bercerita, mengenalkan sikap mampu mengendalikan diri bila anak mempunyai keinginan dan bersabar.

CERITA RASA HOTMAT TERHADAP SESAMA

Ibu Aldo membawakan Aldo kue untuk dibagikan kepada teman-temannya di sekolah sebagai ucapan terima kasih atas ulang tahunnya. Sesampainya di sekolah, Aldo meminta izin kepada guru untuk membagikan kue ulang tahun. Aldo : Ini kue dari ibuku, hari ini adalah hari ulang tahunku (tersenyum malu-malu).

Selamat Aldo, semoga panjang umur, semakin pintar dan meraih apa yang diimpikan. Yuk kita doakan bersama semoga Aldo panjang umur, semakin bijak dan meraih apa yang dicita-citakan Aldo. Siswa : Selamat ulang tahun Aldo, semoga dia semakin bijak dan mencapai apa yang diimpikan Aldo.

Gambar cerita pesta ulang tahun.
Gambar cerita pesta ulang tahun.

CERITA BAIK HATI

Tini suka mewarnai dan sangat antusias (tersenyum) dan tidak sabar untuk mendapatkan kertas bergambar buah-buahan dari guru. Ketika lembaran-lembaran kertas gambar sudah berada di atas meja, Tini segera mengambil krayon merahnya dan terlebih dahulu mewarnai gambar buah apel. Kini teman-teman Tini sudah tidak bersedih lagi karena bisa mewarnai dengan meminjam krayon milik Tini.

Pada fase ini perlu ditegaskan bahwa menolong teman yang sedang kesusahan harus dilakukan dengan cara yang baik, sedangkan yang menerima pertolongan juga harus menerimanya dengan baik.

CERITA TOLESANSI

Dia anak yang aneh!” Toni melanjutkan: “Pidatoan Ruth sulit dimengerti, warna kulitnya juga berbeda, Ruth juga berkulit hitam.” “Ruth, jangan sedih, aku ingin berteman denganmu dan kita sama-sama orang Indonesia,” kata Ana. Kita berasal dari negara yang sama, hanya pulau dan agama yang berbeda, tapi kita sama." Sang guru melanjutkan dengan wajah sedih: 'Bagaimana jika kamu adalah Ruth, si malang.'

Pada tahap ini perlu ditegaskan bahwa Indonesia terdiri dari suku-suku yang berbeda-beda, dengan adat istiadat, bahasa, dan warna kulit yang terkadang juga berbeda-beda. Namun kita semua adalah bangsa Indonesia yang sama, jadi kita tidak bisa membeda-bedakan karena kita satu Indonesia.

CERITA BERBUAT ADIL

Guru memberikan aturan bahwa dalam permainan anak tidak boleh berbuat curang dengan cara mendorong temannya pada saat permainan. Pada tahap ini perlu ditekankan bahwa bersikap adil dan jujur ​​setiap saat adalah tindakan yang baik.

Daftar Pustaka

Tentang Penulis

Dari pengalaman inilah lahirlah buku Modul Pembelajaran Kelautan dan Kelautan untuk Anak Usia Dini di TK (2015, dan dicetak ulang pada tahun 2017). Selain itu, wanita kelahiran 25 Februari 1978 di Surabaya ini juga aktif dalam berbagai program pengabdian masyarakat yang diadakan Fakultas Psikologi Universitas Hang Tuah Surabaya. Terdapat beberapa artikel ilmiah yang dipublikasikan antara lain perilaku bullying pada siswa SMA dan SMK di Surabaya (studi deskriptif) dan penerapan metode pembelajaran aktif untuk meningkatkan peran aktif siswa dalam proses perkuliahan (studi pada fakultas Psikologi Pendidikan angkatan 2015/2016 Mata Kuliah Psikologi Universitas Hang Tuah).

Gambar

Tabel 2.2 Indikator Pencapaian Perkembangan  Anak Usia Dini Usia 4-6 Tahun
Gambar cerita pesta ulang tahun.

Referensi

Dokumen terkait

Implikasi tahap dan tugas perkembangan moral anak usia 6-12 tahun (siswa SD) terhadap pendidikan adalah …. guru hendaknya bersama-sama siswa menciptakan aturan

dengan pendidikan ekologi, khususnya ekologi dalam yang dimulai sejak dini, se- tidaknya anak mulai diajarkan untuk men- cintaidarr menghormati alam. Bukan

"Analisis Kemampuan Berbahasa dan Penanaman Moral pada Anak Usia Dini melalui Metode Mendongeng", Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia

Dalam hal ini lembaga pendidikan anak usia dini seperti Taman Kanak-kanak (TK). Karena nilai- nilai ini harus ditanamkan sejak usia dini mengingat perkembangan otak pada anak

Pendidikan moral sangat diperlukan untuk ditanamkan dalam usia dini. Pondasi moral anak-anak diera perkembangan media informasi yang global, banyak terdegredasi oleh

Pembelajaran bahasa Arab dapat dimulai sejak usia dini karena anak usia dini cenderung lebih kuat ingatannya akan sesuatu. Anak usia dini secara umum adalah anak-anak

pengembangan secara tepat menjadi penentu bagi perkembangan selanjutnya. Adapun aspek-aspek perkembangan anak usia dini meliputi aspek perkembangan Agama dan Moral, Sosial

Kata Kunci: Penanaman Nilai Agama dan Moral, Istighosah, Anak Usia Dini Menanamkan nilai agama dan moral pada anak usia dini bukanlah perihal yang mudah, karena itu perlunya