• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORITIS

2.1 Landasan teori

2.1.4 Current ratio

d. Standart Pengukuran Return On Assets

Return on assets merupakan rasio yang sangat penting bagi perusahaan untuk mengevaluasi dan effisiensi terhadap kinerja perusahaan dalam menghasilkan laba dengan menggunakan semua aktiva yang dimiliki perusahaan.

Adapun rumus perhitungan return on assets menurut (Mamduh Hanafi 2014, 81) adalah sebagai berikut :

Menurut (Werner 2013, 64) memberikan perhitungan return on assets adalah sebagai berikut :

Rasio ini penting bagi perusahaan karena rasio ini mampu untuk melihat kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Semakin tinggi rasio ini menunjukkan semakin effisien penggunaan modal perusahaan yang dilakukan oleh manajemen sebuah perusahaan dalam menghasilkan laba.

Dimana aktiva lancar adalah aktiva yang mudah diubah menjadi kas meliputi kas, piutang, persediaan maupun surat berharga. Sedangkan utang lancar menggambarkan kewajiban perusahaan yang harus dibayar dan diasumsikan semua utang lancar benar-benar harus dibayar perusahaan.

Ada banyak pendapat ahli mengenai current ratio diantaranya adalah sebagai berikut :

a. Menurut (Kasmir 2015, 134) current ratio merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan

b. Menurut (Mahmud Hanafi 2015, 37) current ratio menjadi alat ukur untuk rasio likuiditas dengan mengukur kemampuan likuiditas jangka pendek perusahaan dan melihat besarnya aktiva lancar relatif terhadap utang lancarnya yang mana dalam hal ini adalah kewajiban perusahaan.

c. Menurut (Fahmi 2011, 121) current ratio adalah ukuran yang umum digunakan atau solvensi jangka pendek yakni kemampuan suatu perusahaan memenuhi kebutuhan utang ketika jatuh tempo.

Berdasarkan pengertian diatas oleh beberapa ahli, current ratio atau rasio lancar menunjukkan kesanggupan suatu perusahaan dalam membayar utang jangka pendek yang dimilikinya.

b. Tujuan dan Manfaat Current Ratio

Rasio likuiditas merupakan rasio yang sangat penting untuk menganalisis suatu laporan keuangan perusahaan. Hal ini dikarenakan akan sangat menjadi

berbahaya apabila suatu perusahaan tidak likuid yang bisa menyebabkan kebangkrutan perusahaan.

Adapun tujuan dan manfaat rasio likuiditas menurut (Kasmir 2015, 132) dalam melakukan analisis kinerja keuangan perusahaan antara lain :

a. Untuk mengukur kemampuan kinerja keuangan suatu perusahaan dalam membayar utang (kewajiban) yang akan jatuh tempo ketika ditagih.

b. Untuk mengukur kemampuan kinerja keuangan suatu perusahaan dalam melunasi kewajiban lancar menggunakan aktiva lancar secara keseluruhan yang dimiliki oleh perusahaan.

c. Untuk mengukur kemampuan kinerja keuangan suatu perusahaan dalam melunasi kewajiban lancar tanpa memperhitungkan persediaan atau piutang yang dimiliki oleh perusahaan.

d. Untuk mengukur dan juga membandingkan antara jumlah modal kerja perusahaan dengan jumlah persediaan perusahaan.

e. Untuk mengukur seberapa banyak uang kas yang ada pada perusahaan untuk bisa membayar utang jangka pendek.

f. Sebagai alat perencana perusahaan dimasa yang akan datang, khususnya yang berhubungan dengan kas dan kewajiban perusahaan.

g. Sebagai alat untuk menggambarkan kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan dari setiap komponen yang terdapat di aktiva lancar dan kewajiban lancar.

h. Sebagai alat pemacu untuk pihak internal perusahaan untuk memperbaiki atau meningkatkan kinerjanya, dengan mengacu pada hasil rasio likuiditas.

Dan adapun manfaat yang dapat dirasakan dengan menggunakan rasio likuidasi ini menurut (Hery 2016, 121) dalam menganalisis laporan keuangan antara lain adalah sebagai berikut :

a. Bagi pihak internal perusahaan, rasio ini dapat menunjukkan dan menilai kinerja perusahaan dalam mengelola perusahaan khususnya hal likuiditas perusahaan.

b. Bagi pihak eksternal rasio ini memberikan manfaat untuk menilai perusahaan dalam membayarkan utang kepada pihak ke-3.

Banyak tujuan dan manfaat dari penggunaan rasio ini, salah satu manfaat yang paling dapat dirasakan penting dengan penggunaan rasio likuiditas ini adalah untuk mencegah masalah likuidasi pada perusahaan.

c. Faktor Yang Mempengaruhi Current Ratio

Current ratio merupakan salah satu rasio yang menganalisis tentang masalah likuiditas pada sebuah perusahaan. tentunya banyak faktor yang mempengaruhi current ratio diantaranya menurut (Jumingan 2006, 124) di pengaruhi oleh beberapa hal diantaranya :

a. Menyebut pos masing – masing beserta jumlah rupiahnya.

b. Bagaimana tingkat perputaran persediaan.

c. Bagaimana tingkat pengumpulan piutang.

d. Membandingkan dengan rasio industri.

e. Membandingkan atara aktiva lancar dengan hutang lancar.

f. Surat-surat berharga yang dimiliki dapat segera diuangkan.

Disamping itu, menurut (Hani 2015, 121) faktor-faktor yang dapat mempengaruhi likuiditas adalah unsur pembentuk likuiditas itu sendiri yakni bagian dari aktiva lancar dan kewajiban lancar, termasuk perputaran kas, dan arus kas operasi, kesempatan bertumbuh (growth opportunities), ukuran perusahaan, rasio utang atau struktur utang dan keragaman arus kas operasi.

Current ratio ini juga dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Cash flow uncertainty (ketidakpastian arus kas) bisa menentukan kebijakan manajer dalam menetapkan tingkat likuiditas perusahaan.

b. Transaction demand for liquidity, kas yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk bertransaksi

c. Current and future investment opportunities, suatu kesempatan investasi yang dihadapi oleh perusahaan, baik pada saat sekarang atau di masa yang akan datang.

d. Cost of external financing, merupakan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan apabila perusahaan memakai pendanaan dari luar perusahaan

Faktor-faktor diatas menjadi faktor mempengaruhi current ratio dan harus menjadi perhatian para manajemen di sebuah perusahaan. sehingga setiap perusahaan harus mampu menyeimbangkan penggunaan aktiva lancar dan hutang lancar agar perusahaan tidak likuiditas.

d. Standart Pengukuran Current Ratio

Current ratio (rasio lancar) adalah rasio yang memiliki manfaat yang sangat penting untuk mengukur kemampuan perusahaan terutama dalam melunasi hutang jangka pendek yang dimilikinya dan juga untuk mengetahui sampai seberapa jauh sebenarnya jumlah aktiva lancar perusahaan bisa menjamin utang lancar perusahaan.

Adapun pengukuran current ratio menurut (Kasmir 2015, 134) adalah sebagai berikut :

Adapun pengukuran current ratio menurut (Mamduh Hanafi and Halim 2016, 75), dapat menggunakan rumus :

Rasio lancar untuk perusahaan yang normal berkisar pada kisaran angka 2, meskipun tidak ada standar yang pasti untuk penentuan rasio ini. Rendahnya rasio ini menunjukkan resiko likuiditas yang tinggi, sedangkan nilai rasio yang tinggi menunjukkan adanya kelebihan aktiva lancar, yang akan mempunyai pengaruh yang tidak baik terhadap profitabilitas perusahaan.

Rasio ini juga dimanfaatkan dalam mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendek yang mana akan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan. Aktiva lancar secara umum menghasilkan return yang lebih rendah dibandingkan aktiva tetap

Current assets Current Liabilities Current ratio =

Aktiva Lancar Hutang Lancar Rasio Lancar =

Dokumen terkait