Aziz T, Cindo R, Fresca A. 2009. Pengaruh pelarut heksana dan etanol, volume pelarut, dan waktu ekstraksi terhadap hasil ekstraksi minyak kopi. Jurnal Teknologi Kimia. 1 (16): 1-8.
Bas D dan Boyaci DH. 2007. Modeling and optimization I: Usability of response surface methodology. Journal of Food Engineering, 78: 836–845.
[BPPT] Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi. 2017. Optimasi ekstraksi asam klorogenat kopi hijau berdasarkan metode ekstraksi. Tangerang Selatan (ID): BPPT.
Budijanto S, Sitanggang AB, Murdiati W. 2011. Karakterisasi sifat fisiko-kimia dan fungsional Isolat protein biji kecipir (Psophocarpus tetragonolobus L.) Jurnal Teknologi dan Industri Pangan. 22(2): 130-136.
Endah RD, Fadilah, Kriswiyanti E. 2006. Pengeringan jambu biji (Lambo guava) dengan metode foam mat drying. Ekuilibrium. 5(1): 1-7.
Falade KO dan Solademi OJ. 2010. Modelling of air drying of fresh and blanched sweet potato slices. International Journal of Food Science Technolgy. 45:
278-288.
Hamsah. 2013. Karakterisasi sifat fisikokimia tepung buah pedada (Sonneratia caseolaris). [Skripsi]. Makassar (ID): Universitas Hassanuddin.
Handoyo P. 2017. Ekstraksi dan karakterisasi green coffee extract (GCE) dari kopi robusta Lampung. [Skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Huntching JB. 1999. Food Color and Appearance. Maryland (US): Aspen publisher Incoorporetion.
Indonesia Investment. 2017. Coffee. [Internet]. [Diakses 2018 Jan 10]. Tersedia pada: https://www.indonesiainvestments.com/business/commodities /coffee/item186?
Ismaila AR, Sogunle KA, Adebayo Q. 2016. Foam density characteristics of sweet potato paste using gliserol monostearat and egg albumin as foaming agents.
European Journal of Food Science and Technology. 4(1): 1-9.
Kandansamy P, Varadharaju N. 2014. Assessment of biochemical characteristics of foam mat dried papaya powder. International Journal of Agricultural and Food Science. 4(1): 54-58.
Kementerian Pertanian. 2016. Outlook Kopi. Jakarta (ID): Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian.
Kudra T, Ratti C. 2006. Foam-mat drying: Energy and cost analyses. Canadian Biosystem Engineering. 48: 327–332.
Li YF. 2013. Optimasi formula yoghurt dari susu kambing dan jamur dengan mixture design dan potensi sifat fungsionalnya [Skripsi]. Bogor (ID):
Institut Pertanian Bogor
Li SY, Chang CQ, Ma FY, Yu CL. 2009. Modulating effects of chlorogenic acid on lipids and glucose metabolism and expression of hepatic peroxisome
proliferator-activated receptor-α ub golden hamsters fed in high fat diet.
Biomedical and Environmental Science. 22: 122-129.
Murase T, Misawa K, Minegishi Y, Aoki M, Ominami H, Suzuki Y, Shibuya Y, Hase T. 2011. Coffee polyphenols suppress diet-induced body fat accumulation by downregulating SCREBP-IC and related molecules in C57BL/67 mice. Am. Journal of Physiology-Endocrinology and Metabolism. 30 (1): 122-133.
Nasrullah F. 2010. Pengaruh komposisi bahan pengapsul terhadap kualitas mikrokapsul oleoresin lada hitam (Piper ningrum L.) [Skripsi]. Bogor (ID):
Institut Pertanian Bogor.
Nisa D et al. 2014. Pemanfaatan selulosa dari kulit buah kakao (Teobroma cacao L.) sebagai bahan baku pembuatan CMC (Carboxymethyl Cellulose). Jurnal Pangan dan Agroindustri. 2(3): 34-42.
Panggabean E. 2011. Buku Pintar Kopi. Jakarta (ID): AgroMedia Pustaka.
Phoungchandang S, Sertwasana A, Sanchai P, Pasuwan P. 2009. Development of a small scale processing system for concentrated ginger powders. World Application Science Journal. 6 (4): 488-493.
Ridwansyah. 2003. Pengolahan Kopi. Digital Library. Jurusan Teknologi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Sumatera Utara.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/776/1/tekper- ridwansyah4.pdf. 29 Februari 2018
Rizal D dan Putri WD. 2014. Pembuatan serbuk effervescent Miana (Coleus benth):
kajian konsentrasi dekstrin dan asam sitrat terhadap karakteristik serbuk effervescent. Jurnal Pangan dan Agroindustri. 2(4): 210-219.
Sangamithra A, Venkatachalam S, Swamy GJ, Kuppuswamy K. 2015. Foam mat drying of food materials: a review. Journal of Food Processing and Preservation. 39(6): 3165-3174.
Sankat C dan Castaigne F. 2004. Foaming and drying behaviour of ripe bananas.
LWT-Food Science and Technology. 37: 517-525.
Setyaningrum DY. 2017. optimasi formula minuman fungsional serbuk instan campuran sari buah terong belanda (Cyphomandra betaceae) dan markisa ungu (Passiflora edulis) dengan metode pengeringan busa (foam mat drying) [Skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Shimoda H, Seki E, Aitani M. 2006. Inhibitory effect of green coffee bean extract on fat accumulation and body weight gain in mice. Biomedical Central:
Complementary and Alternative Medicine. 6: 1-9.
Susanti YI, Putri WD. 2014. Pembuatan minuman serbuk markisa merah (Passiflora edulisf edulis Sims: kajian konsentrasi tween 80 dan suhu pengeringan). Jurnal Pangan dan Agroindustri. 2 (3): 170-179.
Wahyudi. 2012. Optimasi formula produk ekstruksi snack makaroni dari tepung sukun (Artocarpus altilis) dengan metode desain campuran (mixture design).
[Skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
25
Wati AS. 2003. Formulasi serbuk markisa ungu (Passiflora edulis) dengan metode pencampuran kering [Skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Winarno FG. 2008. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta (ID): Gramedia Pustaka Utama.
Wijaya F. 2016. Pembuatan serbuk sari tomat (Solanum lycopersicum) dengan teknologi pengeringan busa (foam mat drying) [Skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Wulandhari NWT. 2007. Optimasi formulasi sosis berbahan baku surimi ikan patin (Pangasius pangasius) dengan penambahan karagenan (Euchema sp.) dan susu skim untuk meningkatkan mutu sosis [Skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Yohana R. 2016. Karakteristik fisiko kimia dan organoleptik minuman serbuk buah dari campuran sari buah pepino (Solanum muricatum Aiton.) dan sari buah terung pirus (Cyphomandra betacea Sent.) [Skripsi]. Padang (ID):
Universitas Andalas.
Yuliawaty ST, Susanto WH. 2015. Pengaruh lama pengeringan dan konsentrasi maltodekstrin terhadap karakteristik fisik kimia dan organoleptik minuman instan daun mengkudu (Morinda Citrifolia L.). Jurnal Pangan dan Agroindustri. 3 (1): 41-52.
Lampiran 1 Hasil pengukuran dan analisis respon keseluruhan dari 16 formula
Lampiran 2 Hasil ANOVA respon rendemen
Std. Dev. 5.276E-003 R-Squared 0.9812
Mean 0.19 Adj R-Squared 0.9783
C.V.% 2.80 Pred R-Squared 0.9696
PRESS 5.80E-004 Adeq R-Squared 42.230 Final Equation in Terms of Actual Components:
Rendemen =
+1.25572 *Tween 80 +0.91863 *Maltodekstrin +0.035137 *Ekstrak Kopi Hijau
27
Lampiran 3 Hasil ANOVA densitas kamba
Std. Dev. 0.014 R-Squared 0.8967
Mean 0.84 Adj R-Squared 0.8278
C.V.% 1.62 Pred R-Squared 0.7042
PRESS 4.773E-003 Adeq R-Squared 10.612 Densitas Kamba =
+2605.79793 * Tween 80 +67.18132 * Maltodekstrin +3.50136 * Ekstrak Kopi Hijau
-7484.56268 * Tween 80 * Maltodekstrin -2842.65299 * Tween 80 * Ekstrak Kopi Hijau -93.53933 * Maltodekstrin * Ekstrak Kopi Hijau
+6865.87886 * Tween 80 * Maltodekstrin * Ekstrak Kopi Hijau
Lampiran 4 Hasil ANOVA respons ⁰Hue
Std. Dev. 0.52 R-Squared 0.6936
Mean 90.13 Adj R-Squared 0.5404
C.V.% 0.58 Pred R-Squared 0.2110
PRESS 7.05 Adeq R-Squared 6.217
Final Equation in Terms of Actual Components:
Hue =
+30715.04755 * Tween 80 +28.60831 * Maltodekstrin +85.61933 * Ekstrak Kopi Hijau -34162.79943 * Tween 80 * Maltodekstrin -31094.26080 * Tween 80 * Ekstrak Kopi Hijau +157.22629 * Maltodekstrin * Ekstrak Kopi Hijau
Lampiran 5 Solusi formula optimal yang diperoleh dari hasil optimasi
No Tween
80 Maltodekstri
n Ekstrak kopi hijau Rendemen Kelarutan Densitas
kamba Hue Desirability
1 0.011 0.173 0.816 20.1651 99.8435 0.838612 90.6526 0.651
2 0.014 0.200 0.786 22.9219 99.8435 0.835807 89.8721 0.635
3 0.020 0.109 0.871 15.5474 99.8435 0.807512 90.783 0.539
29
Lampiran 6 Penampakan warna biji, serbuk, dan serbuk instan kopi hijau
No Penampakan Keterangan
1. Biji kopi hijau
2. Serbuk biji kopi hijau dengan
penggilingan 60 mesh
3. Serbuk instan kopi hijau